Anda di halaman 1dari 3

RESUME

PUPUK KOMPOS

DISUSUN OLEH: FIRMAN ALFARIZI PUTRA

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sudah kita ketahui, bahwa saat ini sedang terjadi musim kemarau yang berkepanjangan. Air
sedang sulit didapatkan, banyak tumbuhan yang mati karena tidak mendapatkan air. Hal itu
diperparah lagi dengan tanah-tanah yang kering.
Nah, untuk memperbaiki hal ini, agar tanah menjadi subur kita dapat menyuburkannya dengan
memberikan pupuk kompos pada tanah yang akan kita tanami.

2. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan pupuk kompos ?
2. Unsur apa saja yang terkandung dalam pupuk kompos ?
3. Bagaimana cara membuat pupuk kompos ?
4. Apa manfaat pupuk kompos ?

BAB II

KERANGKA TEORITIS

1 pengertian pupuk kompos


Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang
dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi
lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik.
Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian
secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai
sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat
terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian
air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
2 unsur yang terkandung dalam pupuk kompos
Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang
mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium,
kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan
mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat
ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan
memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

3 cara membuat pupuk kompos

Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat buat
menjadi pupuk kompos. Contoh nya adalah Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting,
dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa
dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa
makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan,
ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik
mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu
keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang
sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.
Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan
menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan
kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang
kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan
organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat
dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras,
sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan
organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan
untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit
dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses
pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti
halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini
bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan
perubahan suhu. Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu
yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan.
Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-
bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang
adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau
menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.

4 manfaat pupuk kompos


Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah
dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman
akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk
menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman
menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman
yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih
segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek :
- Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
- Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
- Aspek bagi tanah/tanaman :
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas serap air tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

Anda mungkin juga menyukai