Anda di halaman 1dari 3

1. Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman organisasi PGRI ?

Jawab :
Kekuatan Organisasi PGRI :
1. Jumlah anggota besar
2. Struktur organisasi merata di seluruh wilayah pelosok
3. Semangat kekeluargaan, kebersamaan dan kesetiakawanan organisasi pengurus dan
anggota cukup baik
4. Semangat juang dan integritas tinggi
5. Pengalaman banyak untuk konsolidasi dan mengoptimalkan kinerjanya
6. Tempat Pengabdian tersebar di seluruh wilayah
7. Pengakuan eksistensi PGRI masih tetap tinggi
Kelemahan Organisasi PGRI :
1. PGRI sebagai organisasi para birokrat atau para purnabakti dalam bidang pendidikan
sehingga dirasakan lamban, bias dan ambivalen.
2. Kurang komunikasi antar pengurus pusat dan daerah.
3. Pengurus menjalnkan sebagai sambilan.
4. Manajemen belum baik.
5. Kurang pemikir.
6. Kurangnya Sarana, Prasarana dan Dana
Peluang Organisasi PGRI :
1. Amandemen UUD 1945 dalam bidang pendidikan.
2. Peluang dan jati diri PGRI sebagai Organisasi yang Unitaristis (tidak membedakan asal
usul suku, agama, aliran politik).
3. Kondisi pergaulan dunia yang semakin erat dan saling mendukung, memberikan peluang
bagi PGRI agar status guru diterima dan dimasukkan dalam peraturan perundangan.
4. Telah disahkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen serta
peraturan pemerintah nomor 78 tahun 2005 tentang guru diharapkan dapat meningkatkan
kualitas dan kesejahteraan guru.
5. Rasa hormat terhadap profesi guru dengan sikap dan kpts PGRI : sebagai organisasi
Unitaristis, independen, non politik praktis.
Ancaman Organisasi PGRI :
1. Dalam era reformasi saat ini kesadaran rakyat umumnya dan guru pada khususnya
semakin meningkat sehingga PGRI akan semakin dituntut lebih berperan atau bahkan
mungkin akan ada kesempatan masyarakat untuk melakukan gugatan dan hujatan atas
beberapa pengurus yang kurang mampu dan tidak terpuji.
2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang sangat sulit padaa masa kini dan masa
mendatang kan,akan mengancam posisi ,kedudukan dan kebersamaan PGRI sebagai
organisasi yang bersandar pada kesadaran dan kekuatan ekonomi anggota.
3. Terbuka kesempatan dan kebebasan bagi para anggota untuk membentuk organisasi guru
diluar PGRI dan akan terbuka pula kemungkinan terbentuknya organisasi guru baik yang
merupakan bagian dari partai politik maupun tidak dengan membawa masing-masing.
4. Sebagai dampak perkembangan IPTEK dan era globalisasi maka akan masuk tenaga dan
budaya asig yang akan menyaingi dan mungkin mengancam eksistensi pendidikan
nasional.
5. Dengan meningkatkan upayaa kebebasan, keterbukaan dan kesadaran penegakkan hukum
akan makin banyak pencari keadilan melalui upaya hukum terhadap para guru atau
pimpinan dinas pendidikan yang dianggap melanggar hukum.
2. Menurut Saudara, PGRI adalah organisasi yang bersifat unitaristik , independen dan
nonpartisan. Mengapa demikian dan semangat apa saja yang harus dimiliki oleh anggota
PGRI ?
Jawab :
PGRI adalah organisasi yang bersifat unitaristik karena PGRI tidak mengenal perbedaan agama,
perbedaan ras, suku bangsa, pendidikan, ijazah, jenis kelamin dan sebagainya. Bersifat
independen karena PGRI merupakan organisasi yang mandiri, tidak tergantung pada pihak
manapun dan dengan prinsip saling menghargai saling menghormati, menjalin mitra kesejajaran,
berdiri diatas semua golongan untuk diabdikan bagi kepentingan anggota nusa dan bangsa.
Bersifat nonpartisan karena PGRI bukan tergolong dalam golongan afiliasi dari partai politik
manapun dan tidak berada di bawah partai politik apapun.
PGRI memiliki dan melandasi kegiatannya pada semangat demokrasi kekeluargaan, keterbukaan
dan tanggung jawab etika, moral serta hukum.
3. Salah satu fungsi PGRI adalah melaksanakan perlindungan profesi guru, dosen, dan
tenaga kependidikan. Kemukakan yang telah dilakukan oleh PGRI dalam perlindungan
profesi, dan jelaskan !
Jawab :
Perlindungan profesi guru sangat penting agar proses pendidikan menjadi baik dan guru
menjalankan tugasnya dengan profesional maka diperlukan peran pemerintah baik pusat maupun
daerah serta masyarakat demi mewujudkan guru yang mempunyai martabat dan terlindungi oleh
hukum dalam menjalankan profesinya agar tercipta pencapaian kualitas yang maksimal, hal ini
sesuai dengan amanah UU Sisdiknas.
Perlindungan terhadap profesi guru ada 4 bentuk menurut UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen, antara lain :
1. Bentuk perlindungan yang diberikan kepada guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya adalah perlindungan hukum. Mencakup perlindungan hukum
terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan
tidak adil dari pihak siswa, orang tua siswa, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
2. Perlindungan profesi bagi guru. Mencakup perlindungan terhadap pemutusan hubungan
kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan, pemberian imbalan yang
tidakwajar,pembatasandalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan
pembatasan pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas.
3. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja Mencakup perlindungan terhadap resiko
gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam,
kesehatan lingkungan kerja, dan atau risiko lain.
4. Perlindungan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) adalah pengakuan atas kekayaan
intelektual sebagai karya atau prestasi yang dicapai oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai