Anda di halaman 1dari 17
KBPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENVELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR 161 TAHUN 2017 ‘TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI OLEH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA, DAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, ‘Menimbang + bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler dan Pasal 5 Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2014 tentang Bimbingan Manasike Bagi Jemeah Haji Reguler Oleh Kantor Urusan Agama Keeamatan, peri menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggarsan Haji dan Umrah tentang Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Manasik Oleh Kantor Kementerian ‘Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan; Mengingst : 1, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambshan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845), sebageimana, telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan fatas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggarasn Ibadah Haji Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republilt Indonesia ‘Nomar 6061); Menetaplan a 2, Peraturan Pemerintah Nomer 79 Tahun 2012 tentang Pelalsanaan Undang-Undang Nomor 18 Tabun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Talun 2012 Nomor 186, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5345); 3, Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2015 Nomor 8}; 4, Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaga Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2015 Nomor 168}; 5. Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2012 tentang, Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 898) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 20 ‘Tahun 2016 tentang perubshan Kedua atas peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler (Berita Negara Republi Indonesia Tahun 2016 Nomor 534); 6, Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2014 tentang Bimbingan Manasik Bagi Jemaah Haji Reguler Oleh Kantor Unusan Agama Kecamatan (Berita Negara Republic Indonesia Tahun 2014 Nomor 625}; 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita ‘Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nemor 1495); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJ TERPADU OLEH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DAN KANTOR LURUSAN AGAMA KECAMATAN. BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan: 4. Bimbingan adalah bimbingan manasile haji yang dilaksanaican oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan, b, Jemaah Haji adalah Warga Negara Indonesia yang beragama Islam dan (lah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengen persyaratan yang ditetapkan, ©. Pembimbing a& bimbingan manasik yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan KUA Kecamatan. 4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan ‘Umrah, Jn orang yang memiliki kompetensi memberiken BAB IL ‘MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Keputusen ini dimaksudkan sebagai sarana penjaminan pelaksanaan Dimbingan sesuai standar yang ditetapkan guna mewujudkan kemandirian Jemaah haji baile dalam pelaksanasn ibadah maupun perjalanan haf eetentuan syariat agama Islam, Pasal 3 Keputusan ini bertujuan untuk menjadi pedoman dalam menyelenggarakan Bimbingan manasik di tingkat Kebupaten/Kota dan Kecamatan serta ‘manasik/pembekalan bagi Ketua Regu (Karu) dan Rombongan (Karem) BAB IL PELAKSANAAN BIMBINGAN Pasal 4 ()Pelaksanaan Bimbingan secara masal di tingkat Kabupaten/Kota oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota; (@)Pelaksanaan Bimbingan secara kelompok/regu di tingkat Kecamatan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan, (9) Pelaksanaan Bimbingan/Pembekalan manasik manasik khusus ketua ret dan ketua rombongan yaitu Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota BABIV PEMBIMBING Pasal 5 Pembimbing harus memenubi standar kualifikasi meliputi ‘a, Pendidikan minimal $-1 atau sederajat /pesantren; , Memahami mengenai fk haji; . Pengalaman melakukan ibedah haji: 4 Memiliki kemampuan leadership (kepemimpinan); ‘Mem alehlaleal karima Diutamakan mampt, berkomunilasi dengan bahasa Arab; dan 2 Dintamakan fulus sertikas Pasal 6 Pembimbing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan dengan keputusan kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota, BABY PESERTA, Pasal 7 Peserta Bimbingan adalah Jemaah Haji yang bechak melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dalam alokasi kuota berangiat haji ‘tahun berjalan. Pasal 8 (1) Jumlah peserta Bimbingan di KUA Kecamatan ditetapkan paling sedikit 20 (ua pula) orang. (2) Dalat hat jumish Peserta Bimbingan di KUA Kecamatan Kurang dari 20 (dua paluh) orang, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dapat rmelakukan penggabungan kegiatan bimbingan lebih dari satu Kecamatan dan dilaksanakan oleh KUA Kecamatan yang jumlah jemaahnya paling banyak, Pasal 9 Dalam hal penggabungan sebagaimana dimakeud dalam Pasal & tidal ‘memenuhi jumlah minimal peserta atau lokasi/wilayah yang berjauban, Bimbingan dapat dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten /Kota. paB VL ‘SARANA Pasal 10 Kementerian Agama Kabupaten/Kota menyediakan dalam bentuk alat peraga dan perlengkapan lainnya. pa pembelajaran Pasal 11 (1) Alat peraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 sekurang-kurangnya bberupa Katbab Mini (@) Perlengkapan lainaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 sekurang- Icurangnya berupa buku manasi BAB VIL BIMBINGAN Pasal 12 (1) Bimbingan dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan yaitu 8 (delapan) Jali oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan, dan 2 (dua) kali oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota (2) Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebanyak 8 kali yaitu 6 (enam) kali oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan, dan 2 (dus) kali olch Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (9) Bimbingan/pembekalan manasile untuk Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom) dileksanakan scbanyak 2 kali pertemuan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota Pasal 13 ‘Matesi Bimbingan jemaah meliputi 2 Kebijakan penyelenggaraan ibadah haji di Tanab Air; , Kebijakan penyelenggaraan haji di Arab Sawai (Taklimatul Hal); ih Haji 44. Tata cara ibadah haji (manasik ibadah) praktk lapangan; ¢ Manasikperjalanan dan keselamatan penerbangan; 4. Hikemal ibadah hafi & Arbain, aiarah; hh, Kesehatan; 4. Perlindungan jemaah haji; J. Alhlag, adat istiadat dan budaya Arab Saudi Hak dan kewajiban jemaah haji; 1 Pembentukan Karu, Karom dan Kloter; dan 1m. Melestarikan haji mabrur. Pasal 14 [Materi Bimbingan /pembekalan Karu dan Karom meliputi 4 Tugas dan fungsi Kar dan Kerom; >. Pelayanan Ibadah Haji di Tanah Air dan Arab Saul ©. Wagivah dalam manasile haji 4. Pengenalan Medan di Arab Saudi; e Perlindungan dan kesehatan haf Pagal 15 Metode Bimbingan meliputi: a. Ceramah; b.Tanya jawab; . Peragaan; 4. Praktile manasitg dan ¢. Simulasi BAB Vil BIAYA Pasal 16 Biaya penyelenggaraan Bimbingsn terdiri dari biaya pelaksanaan Bimbingan ddan biaya operasional pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan KUA Kecamatan yang besarnya ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Pasal 17 Penggunaan biaya manasik haji dan operasional haji di Kebupaten/Kota dan KUA Kecamatan diatur sebagai beri ‘9, Biaya manasik haji digunakan untuk + Konsumsi (makan dan snack) + Honor pembimbing manasik. >. Biaya operasional haji digunakan untuk + Belanja bahan; + Honor panitia; + Transport kegiatan, BAB IX PELAPORAN DAN BVALUASI Pasal 18 (0) Setiap akhir Kegiatan Bimbingen, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan KUA Kecamatan wajib membuat laporan sesuai dengan format sebagaimana tersebut dalam Lampiran I yang merupakan Dagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini (@)Laporan sebagaimana dimakeud pada ayat (I)terdiei dari laporan pelaksanaan Kegiatan dan laporan pertanggunglawaban keuangan sestai dengan ketentuan yang berlaku (@) Laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan pertanggungjawaban keuangan sebegeimana dimaksud pada ayat (2) dibuat paling lambat 2 minggu setelah selesaikegiatan; (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat secara berjenjang smeliputi : a. KUA Kecamatan menyiaplan ls ‘manasik haji di wilayah Kecamatan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota; b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membuat laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan manasik haji di tingkat Kabupaten/Kota dan mengkompilasi pelaksanaan bimbingan manasik haji tingkat KUA Kecamatan divilayahaya, selanjutnya melaporkan ke Kanwil Kementerian Agama provinsi; oran pelaksanaan kegiatan bimbingan c. Kanwil Kementerian Agama provinsi membuat laporan alchir seluruh Pelaksanaan pelaksanaan bimbingan manasik haji di wilayabnya dan rmelaporkan kepada Direltur Jenderal Ca, Direktur Bina Haji (6) Laporan Pertanggungjawaban (LP) melampirkan 4. Daftar hadir peserta dan narasumber; ». Bahan materi bimbingan; . Bukti kwitansi pengeluaran; 4. Dokcamentasi. Pasal 19 ()Penggunaan biaya penyelenggaraan Bimbingan dilaksanaken sesuai prinsip tepat guna dan tepat sasaran. (2) Direktorat Jenderal Penyelenggarean Haji dan Umrah secara berjenjang melaicakan pemantauan dan evaluasi alas penggunaan biaya penyelenggaraan Bimbingsn yang telah dilaicsankan, BABX KBTENTUAN PENUTUP, Pasal 20 Dengan ditetapkannya Keputusan ini maka Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/157 Tahun 2016 dicabut dan dlinyatakan tidak berlae. Ditetapkan di Jakarta pada tanegal, 12 April 2017 DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, Foe LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR 161 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI OLEH KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN ‘SISTEMATIKA LAPORAN PELAKSAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI: ‘Kata Pengantar Daftar Isi Babi. Pendabuluan A. Latar belakang, B. Tujuan ©. Sasaran D. Tempat dan waktu Bab Il. Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji A. Persiapan B. Pelaksanaan . Bvaluast D. Biaya BabIll, Kesimpulan dan Saran BabIV, — Penutup Lampiran 2) Surat Keputusan Panitia Penyelenggara 2), Jadwal Kegiatan Bimbingan Manasik Haji -10- LAMPIRAN IL KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJ! DAN UMRAH NOMOR 161 TAHUN 2017 ‘TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI (OLEH KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN (MATERI MANASIK HAJ! TERPADU -MANASIK IBADAH POKOK no] aver: | ,FOKOK | sup poKoK BaHASAN | REFERENSI 1, [BIMBINGAN | KETENTUAN | Uma 1 Tuntanan PELAKSA- | HAJI DAN Manasile NAAN IBADAH | UMRAH 1. Pengertian Umrah, Hoajidan 2. Hukum Umrah, Umrah, 3, Waktu Mengerjakan | Kemenag, Unarat 2015. 4. Syarat, Rukun, Wajib | 2. Fikin Haji 5. dan Sunnah umrah, | Komprehen 6 Pelaksanaan Umrah | si,Kemenag 7. Uhram, Niat, Thawaf, | 2015, Sa" Dan Tahal), Haji 1. Pengertian, 2. Huleum Haji 3. Waktu Mengerjakan Hay 4. Syarat, Ruleun, Wajid dan Sunnah He) 5. Pelakeanaan Haji (Uhram/Niat, Thawaf, Sai dan Tahal), ‘HIKMAH AIT DAN UMRAH Tikemat Haji Bilan Umrah, ilmah Migat Zamani dan Migat Males. Hikmah Bacaan Talbiyah, Hilemal Thawat, Hilemah Sat. ileal Wl, Hilkmah Mabit Di ue 9. 10. nL. 12 ‘Wwudealiah, Hileman Mabit Di Mina ikmah Melontar ‘Juma, Himah Tahalul Hilemah DAM. PELAKSANRAN HALL 1 3 Haji Tamatu’ (engertian dan Pelakesanannny) Haji led (Pengertisn, dan Pelaksanaanny Qiran (Pengertian dan Pelaksanaanny) TEMPAT ZIARAH DI ‘TANAH sUcI ota Madinah (Keutamean Madinatul Rasul) 1 Masjid Nabawi (Sejarah, Raudhah, Mira). Malkam Rasulullah (Tata Cara Ziarah ddan Waktu Zsara), ‘Makam Bagi’ Al Ghargad, Majia Qube Jabal Ubud (Bukit hue, Masjid Qiblatain. Masiid Sablah/Khandaq, Masjid Al aba, Masjid Juma, Masiid Abi Zarr Al hilar. Masjid Ghamamah. Masjid Migat. Percetakan Al Qur'an, ‘Kota Malek Gua Hira Di Jabal Nur Gua Tsur Dui Jabal ‘Tour. ‘Jabal Rahmab, Magid Jin. ‘Museum Ke’bah. Hema Ziarah, 3 [ARHEAR—[ARHEAR 1. Bike dan Alia JEMAAH HAJL |” Jemaah Selama Haj. DanaDat” | 2. Cara Berbusana di ISTIADAT Arab. BANGSA ARAB | 3, Akhlak Sesama Jemaah Haj, 4, Ada Totiadat Bangsa Arab. “| HAW MABROR | PELESTARIAN”[T.Pengerian dan Ci HAJIMABRUR | "Heit Mabrur. 2, Menjaga Kemabruran Oia B,-MANASIK PERJALANAN, HAK DAN KEWAJIBAN POROK no] _ MATER BEOKOK | SUBPOKOKBAHASAN | REFERENSI T, | PERIALANAN | REBLIAKAN 1. Tangaung Jawa "Tuntanan nat Pemerivtan |" Pemerineah dalam — | ” Manas Haji DALAM Penyelenggaraan dan Umeab, PENYELENGOA | padah Hal Kemenas, FAANIBADAH |p. BentukPembinaan, | 2015. Pelayanan dan WU Nos, Ferindungan baci |, pet Jemaahtias oe 3. Reteneuan’ hav Ferundang-undangan |" atm 200, ai | PERIALANAN | Proves Perjalanan SAMARHCHAAT | Jemaah Haji Gelombang dan 2: 1, Perjalanan tbadah Haj Gelombang 1 (embarteasi, Madinah, Makkah, Jeddah, Debarkasi Haji, 2. Penjlanan tbadah Haji Gelombang 2 (Gmbariasi, Jeddah, Makkah, Madinah, Debarkaat Hai KEBERANGEA | Regiatan Menjelang TTAN/KEPULA- | Keberangkatan: NGAN 4, Perjalanan Dari Rumah ke Asrama Haji 2. Astama Haji ke ‘Bandara Embarkasi Pulang Pere 3. Asrama Debarkasi ke Daerah, n13- HAL PENTING [i Petunjuk/Informast DALAM ‘yang Diberikan oleh PENERBA- Awake Pesawat Dan NGAN HAIL Petugas Kloter, ‘Terkait: Penggunaan Sarana di Pesavat, Saat Alcan Melintasi Digat/ Bagi yang Niat Umrah, 2, Melafadekan Doa etka akan Take-Off dan Berdaikir dan Membaca Al-Qur'an. 3. Memperdalam Manasik Melalui ‘Media Monitor LCD di Bangles Pesavwat 4, Tidak Merokok dan Bereanda ata Berbicara yang Tidak Bermantast. ‘PELAKSANAAN |. Tata Cara IBADAH ‘Thaharah/Tayamum DALAM i Pesawat. PERJALANAN |2. Tata Cara Shalat di Perjalanan, 4 Huleum Shalat di Pesawat/Dalam Perjalanan, bs. Shalat Jama’ Qashar, Shalat ‘Qashar, Shalat Jama’ . Shalat Jama’ Tagdima dan Takin 4, Praktik Melaksanaan Sahlat Dalam Perjalanan. ‘MIQAT Galomibang 1 JEMAAH HAJ ‘Jemash Gelombang 1 Mengambil Migat di Daul Holaifah (Bir Ai). Gelombang 2 1, Migat Jemaah Halt Gelombang 2 Dapat Dilaksanalcan di atas Pesawrat. 2. Jeddah Sebogai Migat Makan Jersaak 3. Bagi Jemaah Haji yang, Datang ke Maida Melalut Jeddah. KEDATANGAN | 1. Turan Dari Pesawat, DIBANDARA | Tata Tertib Menungga di Ruangan, dan Pemerikssan Imigrasi 2. Pengambilan Bagasi ddan Pemeriksaan Bea ‘Culkai Arab Sau 3. Penggunaan Fasilitas «di Bandara Dan Proses Pelaksanaan Ibadah di Bandara. HAR DAN |HAKDAN | Hak Jemaah: KEWAJIBAN | KEWAJIBAN JEMAAH HAJ! |1. Penjelasan Umum ‘Terkait dengan Pelaksanasn Ibadah Haji. 2. Pelayanan Administrasi dan {formas 3. Bimbingan Jemaah Haji 4, Pelayanan ‘Transportasi, Akomodasi' dan Konsumsi i Tanah ‘ir dan Arab Saud, 5. Pembingan dan Pelayanan Kesehatan. Kewajiban Jemash: 1, Mempersiapkan Diti Sebagai Tam Allah, 2, Mempelajari Manasik Haj. 3. Mempersiapkan Kesehatan Kebugara 4. Membayar Pelunasan dan Persiapan, Dokumen Perjalan 5. Mematuhi Tata Teri dan Ketentuan Dalam Penyelenggaraan -15- Tbadah Haji df Arab Saul, Menjaga Nama Baik Bangsa dan Negara Selama Ibadah Haji. Menjaga Kesalenan Pribadi dan Sosial Kewaliban Pemerintah: Memberikan Pembinaan Kepada Jemash Hji dan Penyiapan Petugas, Memberiken Pelayanan, ‘Transportasi, Akomodasi” dan Konsumsi Serta Pelayanan Kesehatan sJemnah Haji Memberiken Pelayanan Safari Wale? dan Bada Bai. Melindungi Jemaah Bait ‘Melalui ‘Asuransi, Kemanan dan Kenyamanan Jamaal, , MANASIK KESEHATAN -16- POKOK wo) avert | ,20K0K | sup pOKOK BAHASAN | REFERENS! T_[IMBUAN | MENJAGA 7, Makan Makanan KESEHATAN Bergiaidan Bua SELAMA Buahan. BERHAJL 2. Hindari Aktivitas Berlebihan, 3. Periksa Kesehatan Secara Teraturdan | Tahun Minum Obat Sesuai | 2016. Dengan Jenis 2. Buk Penyalet yang, Manasike Diderita Kesehatan, 4. Gunakan Payung Kemenkes, Seat Beradadiluar | 2013. Pondokan. 3. Permenkes 5, Semprotkan Airke | No.15 Wajah dan Bagian | Tahun ‘Tubuh yang Terbuka | 2016. Menggunakan Semprotan Air (Water Spray) (6. Minum Air Patih/Air Zam-Zamn Sesering 7. Gunakan Masker. 8. Gunakan Alas Kak dike Berada di Luar Ruangan. 9, Hindari Kontale Langsting Dengan Unta Karena ‘Mentlarlan Penyakit Mers Cov. 10. Bagi Wanita yang Masih Haid Dianjurkan Untuk Berkoneultasi Kepada Dokter untile ‘Mengatur sikdus haid ‘seat Ibadah Hay. 11. Jangan Menahan Buang Air Keel, 12, Tidak Merokok. 13, Tahallu (Bercukur) ‘Schat dan Aman. 14, Membaca Doa-doa Untuie Kesehatan dan Keselamatan. “are JENS DENVARIT YANG [T. Kencing Manis Bulan DenvaxiT | BANYAK (Diabetes/Dm), Manasik SEMAAH | DIDBRITA 2. Darah Tings Kesehatan, Hast JEMAAH HAJ (Hipertens Kemenkes, 3. Jantung Koroner. | 2013, 4. Gagal/Payah vantung 5. Penyakit Para Menahu (PPM) 6. Gangguan Stress. 7. nfees Saluran Pemafasan Aleut Aspe) 8. Dire, 9,_Kelelahan. PENVARIT YANG [1 Mers-Cov. Bulan DAPAT 2 Penyakit —Akibat | Manasik DIPEROLEH DI | Panas. Kesehatan, ARAB SAUD! — | 3. Meningitis. Kemenkes, 3. Penyakit Virus Zika. |2013

Anda mungkin juga menyukai