PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Teori dan Perilaku
Organisasi
Dosen Pengampu :
Mungafif, M.Pd
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengambilan
Keputusan” ini pada waktunya. Dengan tersusunnya makalah ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mungafif, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah “Teori dan Perilaku Organisasi” yang telah membimbing kami
dengan baik. Serta mempercayai kami untuk membuat makalah ini. kami selaku
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan
dikemudian hari.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. Aamiin.
Penulis,
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan ............................................................. 3
2.2 Tahapan Pengambilan Keputusan................................................................. 3
2.2.1 Menetapkan sasaran ............................................................................ 3
2.2.2 Menentukan persoalan ........................................................................ 4
2.2.3 Mengembangkan alternatif ................................................................. 4
2.2.4 Mengevaluasi alternatif....................................................................... 4
2.2.5 Memilih satu alternatif ........................................................................ 5
2.2.6 Melaksanakan keputusan .................................................................... 6
2.3 Dasar-Dasar Dalam Pengambilan Keputusan .............................................. 6
2.3.1 Intuisi. .................................................................................................. 6
2.3.2 Pengalaman. ......................................................................................... 7
2.3.3 Wewenang. .......................................................................................... 7
2.3.4 Fakta. .................................................................................................... 7
2.3.5 Rasional. .............................................................................................. 7
2.4 Tujuan dan Manfaat Pengambilan Keputusan ............................................. 8
2.4.1 Tujuan (Goals) ..................................................................................... 8
2.4.2 Manfaat Dalam Pengambilan Keputusan .......................................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
3.2 Saran............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
motivasi, kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian memerlukan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
apakah hasil yang dicapainya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
sebelumnya.
4
Namun seringkali pimpinan tidak selalu mengetahui dengan pasti
hasil dari alternatif tersebut. Ketidaktahuan ini disebabkan oleh adanya
tiga macam kemungkinan yang akan dihadapi oleh para pengambil
keputusan, yaitu:
a) Kepastian
Pengambilan keputusan memiliki pengetahuan yang lengkap
mengenai kemungkinan hasil dari tiap-tiap alternatif.
b) Risiko
Pengambilan keputusan dapat memperkirakan kemungkinan
berhasilnya tiap-tiap alternatif.
c) Ketidakpastian
Pengambil keputuan sama sekai tidak memiliki pengetahuan tentang
kemungkinan berhasil atau tidaknya tiap-tiap alternatif.
5
nampaknya layak diatas kertas, tetapi tidak dapat dilaksanakan
(feasible but not workable).
6
pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini, meski waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan
yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2.3.2 Pengalaman.
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang,
maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan
untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
2.3.3 Wewenang.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil
keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan
memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas,
mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati
permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan
kekaburan.
2.3.4 Fakta.
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat
kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang
dada.
2.3.5 Rasional.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga
dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku
sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.
Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal
7
sebagai berikut:
a) Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
b) Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
c) Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan
konsekuensinya.
d) Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
e) Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil
ekonomis yang maksimal.
8
adalah kebutuhan tersebut dipenuhi sekaligus dalam satu kali pembelian
bahan. Hal ini akan menghemat biaya pesan karena hanya melakukan
pemesanan pembelian satu kali, dan ada kemungkinan mendapat
potongan harga karena membeli dalam jumlah banyak sekaligus. Namun
demikian, solusi tersebut juga berakibat biaya simpan akan menjadi
tinggi karena dengan membeli dalam jumlah besar akan menimbulkan
persediaan yang besar pula. Persediaan bahan tersebut memerlukan
tempat penyimpanan dan pemeliharaan.
Alternatif lain adalah dengan melakukan pemesanan dalam jumlah
sedikit, atau dengan kata lain pemenuhan kebutuhan bahan dalam satu
periode dilakukan dengan pemesanan berulang-ulang. Akibatnya, biaya
pesan menjadi mahal karena harus sering melakukan pemesanan
pembelian. Selain itu ada resiko kehabisan bahan sehingga terganggunya
proses produksi karena pesanan belum datang sementara persediaan
bahan sudah habis. Di sisi lain, biaya penyimpanan dan pemeliharaan
bahan menjadi relatif kecil karena jumlah bahan yang disimpan sedikit.
Untuk masalah seperti ini diperlukan pengambilan keputusan yang
tujuannya bersifat ganda.
Jadi, terlepas apakah tujuannya bersifat tunggal atau ganda, yang
pasti bahwa setiap pengambilan keputusan harus memiliki tujuan. Tujuan
tersebut perlu diingat dan dijadikan pedoman dalam berproses
mengambil keputusan sehingga keputusan yang dihasilkan relevan
dengan tujuan yang hendak dicapai.
9
a) Kebijakan dapat direalisasikan dengan cepat
Manfaat pertama adalah kebijakan dapat direalisasikan dengan
cepat. Ketika keputusan cepat diambil maka dapat membuat
seseorang cepat juga untuk bertindak dan merealisasikan sebuah
keputusan. Kalau berlarut-larut maka kebijakan pun akan berlarut-
larut baru selesai. Padahal, masyarakat sudah berteriak untuk
diperhatikan oleh pemerintah. Kalau lama mengambil keputusan
maka masyarakat menderita. Jadi, mengambil keputusan cepat perlu
juga diutamakan karena dampaknya juga baik dalam sebuah
kebijakan.
b) Mencegah kegentingan
Manfaat kedua adalah mencegah kegentingan. Kita harus
memahami mengambil keputusan cepat itu akan membantu kita
terlepas dari kegentingan. Misalnya, di sebuah daerah terjadi
bencana alam. Tentu pemerintah harus cepat mengambil tindakan
atau keputusan untuk proses mengevakuasi maupun memberikan
bantuan sosial kepada masyarakat terdampak bencana. Jikalau
mengambil keputusan lambat maka masyarakat akan semakin
menderita dan tak tahu harus berbuat apa-apa. Sebab itu, penting
sekali mengambil keputusan secara cepat untuk kebaikan bersama.
c) Menunjukkan komitmen
Manfaat ketiga mengambil keputusan secara cepat adalah
menunjukkan komitmen. Komitmen dalam kehidupan tentunya
perlu. Misalnya, kamu mencintai seorang wanita tetapi kamu tidak
bisa memutuskan apakah kamu mau untuk serius dengannya atau
hanya bermain-main saja. Dalam menunjukkan komitmenmu
terhadap seorang wanita maka cepatlah ambil keputusan yang cepat
agar pasanganmu tidak merasa cintanya digantungkan. Begitu juga
dalam sebuah jabatan pekerjaan. Penting sekali untuk memiliki
komitmen sebagai pertunjukan untuk membuktikan diri kita
meminatinl pekerjaan tersebut.
10
Dengan adanya 3 (tiga) manfaat mengambil keputusan secara cepat
tersebut, tentu akan sangat membantu kita untuk lebih baik dan tidak
lambat mengambil keputusan. Harapannya, kita bisa mengambil
keputusan dengan cepat dan harus terus belajar dan belajar.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian pengambilan keputusan dalam organisasi tidak terlepas dari
apa yang dimaksud dengan keputusan. Keputusan adalah membuat pilihan
dari dua atau lebih alternatif. Keputusan juga bisa disebut dengan
pengakhiran dari pada proses pemikiran tentang apa yang dianggap sebagai
“masalah”. Masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang ada dengan
kondisi yang diharapkan. Masalah ditanggapi secara berbeda antara orang
yang satu dengan orang lainnya.
Pengambilan keputusan sangat penting bagi suatu organisasi ataupun
individu. Sebagai seorang pemimpin kita harus dituntut berpikir logis dan
rasional dalam menganalisa setiap persoalan dan permasalahan yang ada agar
kita dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat sasaran dalam setiap
persoalan yang ada didalam maupun diluar organisasi. Dalam pemgambilan
keputusan memiliki tahapan yaitu menetapkan sasaran, menentukan
persoalan, mengembangkan alternative, mengevaluasi alternative, memilih
satu alternative, dan melaksanakan keputusan.
Benar kata orang bijak “kita harus mengambil keputusan yang cepat
dan tepat karena gabungan dari keduanya dapat menghasilkan keputusan yang
berkualitas”. Pengambilan keputusan merupakan tindakan memilih suatu
alternatif dari serangkaian alternatif. Dari beberapa hal tersebut kita harus
tahu tentang dasar-dasar dalam pengambilan keputusan yaitu intuisi,
pengalaman, wewenang, fakta, dan rasional. Karena persoalan yang kita
hadapi sering terjadi secara rutin supaya kita dapat dengan mudah dalam
mengambil keputusan karena kita sudah mengetahui tahapan dan dasar dalam
pengambilan keputusan tersebut.
12
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis
uraikan diatas mengenai Pengambilan Keputusan dalam organisasi dapat
bermanfa’at bagi kita semua. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan
dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14