Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

Dosen Pengampu : Ramadhani, S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh :

Azizah Nisrina (201434139)

Desi Oktaria (201434048)

Muhammad Khoiron Nasution (201434189)

Sri Rahayu Murwaningsih (201434123)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL – WASHLIYAH
MEDAN
2021
1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah PENGELOLAAN PENDIDIKAN
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN” dapat diselesaikan


karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang pengelolaan biaya pendidikan dapat
di pahami oleh pembaca. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang
baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema pengelolaan biaya pendidikan ini masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, 22 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................


1.2 Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep pengelolaan biaya pendidikan....................................................................


2. Pengertian manajemen pendidikan..........................................................................
3. Prinsip – prinsip manajemen keuangan...................................................................
4. Pentingnya biaya pengelolaan biaya pendidikan.....................................................
5. Fungsi dan manfaat pengelolaan biaya pendidikan ................................................
6. Jenis – jenis pengelolaan biaya pendidikan.............................................................
7. Sumber dana pendidikan ........................................................................................
8. Kajian kritis.............................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Kenyataannya, tidak semua orang dapat memperoleh pendidikan yang wajar karena mahalnya biaya
yang harus dikeluarkan. Kondisi inilah yang mendorong terbentukya aturan tentang pendidikan
dalam amandemen UUD 1945. Pendidikan sebagai salah satu elemen yang sangat penting dalam
mencetak generasi penerus bangsa juga masih jauh dari yang diharapkan. Seharusnya pendidikan
merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD RI
Tahun 1945 bahwa tujuan Negara yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Hal ini memiliki
konsekuensi bahwa Negara harus menyelenggarakan dan memfasilitasi seluruh rakyat Indonesia
untuk memperoleh pendidikan yang layak bagi kehidupannya.

Sekolah sebagai satuan pendidikan memiliki tenaga yang terdiri dari kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, tenaga administratif, laboran, pustakawan, dan teknisi sumber belajar, sarana
dan prasarana yang meliputi tanah, bangunan, laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga, serta
biaya yang mencakup biaya investasi. Biaya untuk personil antara lain untuk kesejahteraan dan
pengembangan profesi, sedangkan untuk biaya nonpersonil berupa pengadaan bahan dan ATK,
pemeliharaan, dan kegiatan pembelajaran..

Pengelolaan pendidikan adalah bagian terintegrasi dari pembangunan sumber daya manusia
(SDM), dimulai dari mendidik anak usia 7-12 tahun s/d 20-30 tahun, bahkan ada pendidikan
seumur hidup. Karena pembangunan pendidikan adalah sumber energi, maka visi administrator dan
para pengambil kebijakan pendidikan yang tajam menjadi persyaratan penting untuk membangun
potensi SDM secara keseluruhan sehingga menjadikan manusia memiliki kemampuan yang
berkualitas. Pemahaman administrator pendidikan untuk menjawab bagaimana dasar penentuan dan
pemilihan biaya yang berhubungan dengan guru, jangka waktu penentuan biaya pendidikan, dan
apa yang berhubungan dengan perkiraan keuangan yang dibutuhkan adalah penting (Sagala, 2005:
196).

4
Mengingat pentingnya peran pembiayaan dan keuangan dalam proses pembelajaran, maka
tidak dapat dihindari adanya tata kelola keuangan yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan.
Tata kelola keuangan ini selanjutnya disebut sebagai manajemen pembiayaan/keuangan. Banyak
sekolah yang tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal, hanya
karena .masalah keuangan, baik untuk menggaji guru maupun untuk mengadakan sarana dan
prasarana pembelajaran. Dalam hal ini, maupun tuntutan reformasi adalah pendidikan yang murah
dan berkualitas, namun pendidikan yang berkualitas senantiasa memerlukan dana yang cukup
banyak.

Standar pembiayaan sebagai salah satu Standar Nasional Pendidikan yang berpengaruh
terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional. Uraian Standar Pembiayaan Pendidikan dapat
ditelusuri dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (PP RI SNP). “Pada Bab IX pasal 62 dari PP tersebut disebutkan bahwa
Standar  Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan telah
menegaskan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan Masyarakat. Agar penyelenggaraan penddiikan disekolah dapat berjalan
dengan baik, maka harus ada ketersediaan dana yang mencukupi. Ketidakmampuan sekolah dalam
menyediakan dana dikhawatirkan akan menghambat proses penyelenggaraan pendidikan.
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat harus menyadari serta melaksanakan kewajiban
dan tanggung jawabnya dalam hal pembiayaan pendidikan agar dapat terselenggara dengan baik.

1.2 Tujuan
1.2.1. Dapat mengetahui konsep pengelolaan pendidikan
1.2.2. Dapat mengetahui jenis-jenis pengelolaan biaya pendidikan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pengelolaan Biaya Pendidikan

“Biaya Pendidikan menjadi salah satu masukkan instrumental (instrumental input) yang
sangatpenting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan
pendidikan,baik tujuan-
tujuan yang bersifat kuantitatif ataupun kulitatif, biaya pendidikan memiliki peran yang penting”.

Menurut Bastian (2015:339) ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya pendidikan yakni:
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
b. Diukur dalam satuan uang

c. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan pendidikan

Nanang Fattah (2008) Dalam Biaya Pendidikan dapat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Besar kecilnya sebuah institusi pendidikan

b. Jumlah siswa

c. Tingkat gaji atau tingkat pendidikan

d. Ratio siswa berbanding guru/dosen

e. Kualifikasi guru

f. Tingkat pertumbuhan penduduk (negara berkembang)

g. Perubahan kebijakan dari penggajian/pendapatan

6
B. Pengertian Manajemen Pembiayaan

Mary Parker Follet telah mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan


pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini bermakna bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk secara sinergi mencapai tujuan organisasi.

Biaya pendidikan adalah nilai rupiah yang digunakan untuk kegiatan pendidikan yang
terdiri dari seluruh sumber daya. Menurut Permendiknas No. 69 tahun 2009, yang termasuk
kedalam biaya pendidikan, antara lain sebagai berikut:

a. Biaya Alat Tulis Sekolah (ATS) : Biaya alat tulis sekolah adalah biaya untuk
pengadaan alat tulis sekolah yang dibutuhkan untuk pengelolaan sekolah dan
proses belajar.
b. Biaya Bahan dan Alat Habis Pakai (AHP):Biaya alat dan bahan habis pakai adalah
biaya untuk pengadaan alat-alat dan bahan-bahan praktikum IPA, alat-alat dan
bahan praktikum IPS, alat-alat dan bahan-bahan praktikum komputer, alat-alat dan
bahan-bahan praktikum keterampilan, alat-alat dan bahan-bahan olahraga, alat-alat
dan bahan-bahan kebersihan, alat-alat dan bahan-bahan kesehatan dan keselamatan,
tinta stempel, toner/tinta printer, dan lain-lain, yang habis dipakai dalam waktu satu
tahun atau kurang.
c. Biaya Pemeliharaan dan perbaikan ringan:Biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan
adalah biaya untuk memelihara dan memperbaiki sarana dan prasarana
sekolah/madrasah untuk mempertahankan kualitas sarana dan prasarana
sekolah/madrasah agar layak digunakan sebagai tempat belajar dan mengajar.
d. Biaya daya dan jasa:Biaya daya dan jasa adalah biaya untuk membayar langganan daya
dan jasa yang mendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolah/madrasah seperti
listrik, telepon, air, dan lain-lain.
e. Biaya transportasi/perjalanan dinas:Biaya transportasi/perjalanan dinas adalah biaya untuk
berbagai keperluan perjalanan dinas pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik
7
didalam kota maupun diluar kota.

8
C. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan di lembaga pendidikan perlu memperhatikan sejumlah prinsip.


Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping
itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing
prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

- Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya


keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen
keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga
pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggung jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh
program pendidikan di sekolah.
- Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performancenya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung
jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah
membelanjakan uang secara bertanggung jawab.
Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
-Efektifitas seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner (2004)
mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti
sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi
lembaga.
- Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau
antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.

9
D. Pentingnya Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan

Menurut Mulyasa (2014:47-48), dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan


pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen dan keuangan dan pembiayaan
pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan-
kegiatan proses belajar-mengajar disekolah bersama komponen-komponen lain. Dengan kata
lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun tidak
disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-
dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka MBS, yang memberikan kewenangan
kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan
keperluan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan
pada masalah keterbatasaan dana, apalagi dalam kondisi krisis seperti sekarang ini.

Banyak sekolah yang tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal, hanya
karena masalah keuangan, baik untuk menggaji guru maupun untuk mengadakan sarana dan
prasarana pembelajaran. Dalam hal ini, maupun tuntutan reformasi adalah pendidikan yang murah
dan berkualitas, namun pendidikan yang berkualitas senantiasa memerlukan dana yang cukup
banyak.

Manajemen keuangan dalam pendidikan adalah bidang yang paling penting, transaksi yang
efektif yang menjamin promosi kualitas pendidikan yang dicapai oleh penyediaan sumber daya.
Belanja pendidikan dianggap sebagai investasi, yang membentuk salah satu input nyata. Analisis
biaya-manfaat dapat digunakan untuk mengidentifikasi efektivitas sekolah. Rasio pengeluaran
yang tepat dapat dipertahankan dengan menjaga keseimbangan antara pengeluaran untuk guru
dan proses pembelajaran serta pengeluaran untuk manajemen dan murid. Pengawasan yang
efektif atas pengeluaran pendidikan memastikan kontrol atas pengeluaran yang terlalu banyak
dan uang yang hilang. Kategori keuangan termasuk pendapatan, hibah, pengeluaran dan
penggunaan dana.

10
E. Fungsi dan Manfaat Pengelolaan Biaya Pendidikan

Fungsi dana dalam MBS pada dasarnya untuk menunjang penyediaan sarana dan
prasarana, seperti tanah, bangunan, laboratorium, perpustakaan, media belajar, operasi
pengajaran, pelayanan, administrasi dan sebagainya. Dana pendidikan sebenarnya tidak
selalu aktual dengan uang (red cost), tetapi segala sesuatu pengorbanan yang diberikan
untuk setiap aktivitas dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan.
Peran dan fungsi manajemen keuangan sekolah adalah menyediakan berbagai
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, agar berguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi pada suatu entitas pendidikan (Bastian, 2007).
Berbagai informasi keuangan tersebut dapat digunakan oleh stakeholders sekolah
dengan perannya masing-masing meliputi sebagai berikut :
1. Kepala sekolah
Kepala sekolah memanfaatkan data-data keuangan sekolah untuk menyusun rencana sekolah
yang dipimpinnya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usahanya untuk mencapai
tujuan sekolah, serta melakukan tindakan korektif yang diperlukan. Keputusan yang diambil
oleh kepala sekolah berdasarkan data-data keuangan sekolah adalah menentukan peralatan
pendidikan apa yang sebaiknya dibeli, berapa persediaan alat tulis kantor (ATK) yang harus
disiapkan, dan sebagainya.

2. Guru dan karyawan sekolah


Guru dan karyawan sekolah merupakan kelompok yang tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas di sekolahnya. Ini berarti bahwa kelompok tersebut juga tertarik
dengan informasi tentang penilaian kemampuan sekolah dalam memberikan imbal jasa, manfaat
pensiun, dan peluang kerja.
3. Kreditur
Kreditur atau pemberi pinjaman tertarik dengan informasi mengenai keuangan sekolah
sehingga dapat memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh
tempo. Hal tersebut berlaku apabila sekolah tersebut memerlukan bantuan dari kreditur.

11
4. Orang tua siswa
Orang tua siswa tertarik dengan informasi mengenai kelangsungan hidup sekolah, terutama
perjanjian jangka panjang sekolah serta tingkat ketergantungan sekolah.

5. Pemasok
Pemasok (supplier) tertarik dengan informasi mengenai kemungkinan jumlah hutang sekolah
yang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

6. Pemerintah
Pemerintah (termasuk lembaga-lembaga yang berada dibawah otoritasnya) tertarik dengan
informasi mengenai alokasi sumber daya serta aktivitas sekolah. Informasi tersebut dibutuhkan
untuk mengatur aktivitas sekolah, menetapkan anggaran, dan sebagai dasar penyusunan
anggaran untuk tahun berikutnya.

7. Masyarakat
Sekolah dapat mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara. Laporan keuangan
sekolah dapat membantu masyarakat dengan cara menyediakan informasi tentang
kecenderungan dan perkembangan terakhir terkait pengelolaan keuangan.

12
F. Jenis-Jenis Pengelolaan Biaya pendidikan

1) Biaya langsung adalah biaya yang langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan,
misalnya gaji guru dan pegawai, pengadaan fasilitas belajar, ATK, buku rujukan guru, dan buku
pegangan siswa.

2) Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan oleh siswa, orang tua, atau
masyarakat untuk menunjang keperluan yang tidak langsung seperti biaya hidup, pakaian,
kesehatan, gizi, transportasi, pemondokan dan biaya kesempatan yang hilang selama
pendidikan. Biaya tidak langsung memiliki sifat kepentingan dan tempat pengeluaran yang
berbeda serta dikeluarkan dalam waktu yang tidak terbatas dan jenis pengeluaran yang tidak
pasti.

3) Biaya pribadi adalah biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk membiayai sekolah
anaknya, didalamnya termasuk biaya kesempatan yang hilang ( forgone opportunities). Biaya
ini meliputi uang sekolah, ongkos, dan pengeluaran lainnya yang dibayar secara pribadi.

4) Biaya sosial adalah biaya yang dikeluarkan oleh masyakat untuk membiayai sekolah,
termasuk di dalamnya biaya yang dikeluarkan oleh keluarga secara perorangan (biaya pribadi).
Namun, tidak semua biaya sosial dapat dimasukkan ke dalam biaya pribadi.

G. Sumber Dana Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2012
Tentang Pungutan Dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Dasar :

Pasal 3

Pendanaan pendidikan bersumber dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

13
Pasal 4

(1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,


kecukupan, dan keberlanjutan.
(2) Prinsip keadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berarti bahwa besarnya
pendanaan pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing.
(3) Prinsip kecukupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berarti bahwa pendanaan
pendidikan cukup untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi Standar
Nasional Pendidikan.
(4) Prinsip keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berarti bahwa pendanaan
pendidikan dapat digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan layanan
pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 5
Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah:
a. Anggaran pendapatan dan belanja negara;

b. Anggaran pendapatan dan belanja daerah;

c. Sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya;

d. Sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau
orang tua/walinya;

e. Bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat;]

f. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat;


dan/atau sumber lain yang sah.

14
H. Kajian Kritis

Manajemen Pembiayaan Pendidikan merupakan suatu aktivitas pengelolaan biaya yang


berkenaan dengan perolehan dana (pendapatan) yang diterima dan bagaimana penggunaan dana
tersebut dipergunakan untuk membiayaai seluruh program pendidikan yang telah ditetapkan.
Biaya pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan
pendidikan. Untuk mencapai mutu sekolah yang baik, biaya pendidikan harus dikelola dengan
optimal. Pada dasarnya tujuan manajemen pembiayaan pendidikan adalah mencapai mutu
sekolah yang diharapkan.

Fungsi dan manfaat pengelolaan biaya pendidikan menjadi tolak ukur dalam rangka penilaian
peningkatan mutu pendidikan nasional. Pengelolaan biaya pendidikan memberikan informasi
perihal bidang keuangan baik itu meliputi penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, maupun
mengevaluasi kemajuan sekolah serta laporan anggaran pengeluaran lainnya yang bertujuan
untuk peningkatan mutu pendidikan. Tidak hanya pihak sekolah saja, siswa beserta orang tua
pun akan ikut merasakan manfaat dari pengelolaan biaya pendidikan. Siswa akan merasa lebih
semangat belajar seiring dengan peningkatan sarana dan prasarana sekolah. Begitu pula hal
yang dirasakan oleh orang tua, mereka akan merasa puas dan senang jika pengelolaan biaya
pendidikan tersebut dilaksanakan dengan baik dan transparansi. Hal ini akan menambah
kepercayaan diri bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang bersangkutan.

Jenis-jenis biaya pendidikan secara umum terbagi menjadi 4 kategori, yaitu biaya langsung
adalah biaya yang langsung dikeluarkan untuk segala proses dan kegiatan pendidikan yang
berupa gaji guru dan pengadaan sarana belajar serta pengadaan alat-alat pelajaran , biaya tidak
langsung adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak langsung oleh siswa, guru dan masyarakat
untuk keperluan pendidikan, biaya pribadi adalah biaya yang dikeluarkan oleh keluarga siswa
untuk memenuhi kebutuhan pribadi siswa tersebut dan biaya sosial adalah biaya yang
dikeluarkan oleh keluarga, masyarakat maupun pemerintah untuk memenuhi keperluan sekolah
dengan cara memberikan beasiswa ataupun bantuan sarana dan prasarana. Sedangkan
berdasarkan jenis pembiayaan pendidikan terdiri dari biaya investasi yang berupa biaya

15
penyediaan sarana dan prasarana, biaya personal yang berupa biaya yang harus dikeluarkan oleh
siswa agar bisa mengikuti kegiatan pembelajaran secara berkelanjutan dan biaya operasi yang
berupa gaji pendidik, tenaga kependidikan beserta tunjangan, bahan pendidikan habis pakai dan
biaya tak terduga.

16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Dari kajian teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Manajemen pembiayaan pendidikan adalah suatu aktivitas pengelolaan biaya pendidikan


yang berkenaan dengan perolehan dana yang diterima dan bagaimana penggunaan dana tersebut
digunakan untuk membiayai seluruh program pendidikan. Oleh sebab itu, diperlukan
pengelolaan biaya pendidikan yang baik agar baiya pendidikan tersebut digunakan tepat pada
sasaran.

2. Jenis-jenis biaya pendidikan dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu biaya langsung, biaya
tidak langsung, biaya pribadi dan biaya sosial. Berdasarkan jenjang pendidikannya biaya
pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu biaya satuan SD, SMP dan SMA. Adapun sumber biaya
pendidikan berasal dari pemerintah pusat seperti dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS),
pemerintah daerah seperti Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan masyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Akdon, dkk. 2015. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya Offset.

Azhari, Ulpha Lisni dan Dedy Achmad Kurniady. 2016.  Manajemen Pembiayaan


Pendidikan, FasilitaPembelajaran, Dan Mutu Sekolah.  Jurnal Administrasi
Pendidikan Vol. XXIII No.2.

Budaya. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pada Sekolah Dasar yang Efektif.


            Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ISSN: 1410-8771.   
            Volume. 18, Nomor 1.

Cameroon.2012.Governance And Management In The Education Sector. Africa :


Africa Region.

Choiriyah, Ngismatul. 2014. Menejemen Sumber Daya Anggaran Keuangan


Pendidikan. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat. Vol 8, Nomor 1, Juni 2014.

Efanga, S. I and Idante, G. D. 2014. Educational Costs and demand for private


secondary schools in akwa ibom state, Nigeria, British. Jurnal of Education. Vol. 2
No. 2. ISSN: 2054-6351

Fatah, Nanang. 2012. Standar Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya Offset.

Ferdi W.P. 2013. Pembiayaan pendidikan suatu kajian teoritis financing of education


a theoritical study. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 19. Nomor 4, Desember
2013.

http://annaferawatii.blogspot.com/2018/12/makalah-pengertian-pengelolaan-biaya

18

Anda mungkin juga menyukai