Anda di halaman 1dari 9

JENIS MIKROSKOP

Pemeriksaan mikroskopik adalah salah satu jenis pemeriksaan yang penting untuk
identifikasi etiologi infeksi. Keberhasilan suatu pemeriksaan mikroskopik tidak terlepas
dari kemampuan petugas menggunakan mikroskop, alat utama dalam pemeriksaan ini.
Pada kegiatan belajar kali ini, saudara akan diperkenalkan pada jenis-jenis mikroskop,
struktur dan fungsi bagian-bagian mikroskop, cara penggunaan dan cara pemeliharaan
mikroskop. Mikroskop cahaya telah ditemukan sejak waktu yang lama, dan telah melalui
berbagai improvisasi. Pembesaran dan resolusi adalah dua fitur penting mikroskop.

Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai media untuk mengirimkan gambar ke
mata kita. Mikroskop jenis ini berfungsi untuk mengamati bagian-bagian yang kecil
mikroskopik dan transparan. Mikroskop cahaya adalah dari berbagai jenis, beberapa yang
sederhana, seperti yang saudara miliki di laboratorium anda, atau yang lebih kompleks
yang digunakan oleh para ahli biologi. Mikroskop terdiri dari alat-alat optik dan non optik.
Mikroskop cahaya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis mikroskop diantaranya yaitu
Mikroskop medan terang (Bright field microscope) yang terdiri atas mikroskop majemuk
(Compound microscope) dan mikroskop Stereo (Dissecting microscope), Mikroskop fase
kontras, mikroskop inverted (Inverted microscope).

Mikroskop majemuk (Compound Microscope)


Mikroskop majemuk memerlukan kualitas yang tinggi tidak hanya pada objektif dan
bagian mata tapi juga pada kondensor submeja objek. Mikroskop ini yang paling umum
digunakan, objek yang digunakan harus tembus cahaya dan berbentuk 2D apabila
pengamatan pada benda yang 3D maka akan ada deepth focus dan ada bagian yang fokus
dan ada bagian lain yang blur.

Mikroskop stereo
Suatu alat dengan lensa objektif. Lensanya harus berdiameter besar karena diatasnya akan
dipasangi sistem lensa lain yang terpisah dalam posisi parallel dan jalur sinar terpisah
untuk mata kanan dan kiri. Mikroskop ini tidak memiliki kondensor, tapi memiliki ke
dalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang. Kekurangan utama dari tipe objek
mikroskop stereo adalah bahwa aperture numerical dari sistem dibatasi oleh adanya jalur
beam/cahaya ganda. Karenanya seseorang harus menggunakan mikroskop majemuk, yang
memiliki objektif dengan diameter yang lebih besar dan karenanya meningkatkan aperture
numerical. Mikroskop ini biasa digunakan untuk mengamati bentuk permukaan seperti
permukaan daun.

Mikroskop Fase KontrasMikroskop tersebut merupakan mikroskop cahaya, pada


permukaan bawah meja objek dan lensa objektifnya dipasang sebuah perlengkapan fase
kontrak. Alat digunakan untuk melihat struktursel dalam keadaan hidup tanpa
menggunakan bahan pewarna.

Interved microcope adalah mikroskop cahaya dengan sumber cahaya dan kondensor


terletak diatas meja objek (kebalikan mikroskop cahaya biasa), digunakan untuk
pengamatan biakan jaringan.
 

Gambar 3.
Mikroskop cahaya; A. Mikriskop stereo; B. Mikroskop Majemuk; C. Microscope Inverted;
D. Mikroskop Fase kontras  (Bidlack dan Jansky, 2011)

Mikroskop Elekrton
Mikroskop ini memiliki daya pembesaran yang sangat tinggi (100.000 kali). Sumber
cahaya berasal dari berkas-berkas elektron suatu lampu katoda. Fungsi mikroskop elektron
untuk mikroorganisme yang sangat kecil seperti virus mikroskop ini dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu Scannning electron microscope (SEM) dan Transmition electron
microskope (TEM).  Untuk kedua teknik ini, menggunakan elektron  untuk mendapatkan
gambar sampel. Komponen utama yang sama antar SEM dan TEM adalah : Sumber
elektron, Serangkaian lensa elektromagnetik dan elektrostatik untuk mengendalikan bentuk
dan lintasan berkas elektron, Elektron Apertur. Semua komponen ini berada di dalam
ruang yang berada di bawah vakum yang tinggi.
Berlanjut dengan perbedaan dari kedua perangkat ini. SEM menggunakan satu set
kumparan tertentu untuk memindai sinar dalam pola seperti raster dan mengumpulkan
elektron yang terserak. Prinsip mikroskop elektron transmisi (TEM), seperti namanya,
adalah menggunakan elektron yang ditransmisikan; elektron yang melewati sampel
sebelum dikumpulkan. Akibatnya, TEM menawarkan informasi yang tak ternilai mengenai
struktur yang berada didalam sampel, seperti struktur kristal, morfologi dan informasi
keadaan stres, sementara SEM memberikan informasi tentang permukaan sampel dan
komposisinya. Selain itu, salah satu perbedaan yang paling menonjol antara kedua metode
tersebut adalah resolusi spasial optimal yang dapat mereka capai; Resolusi SEM terbatas
pada ~ 0,5 nm, sementara dengan perkembangan terkini pada kelainan yang dikoreksi
TEM, gambar dengan resolusi spasial kurang dari 50 pm telah dapat dilakukan. SEM
memberikan gambar 3D pada permukaan sampel sedangkan gambar TEM adalah proyeksi
2D dari sampel, yang dalam beberapa kasus membuat interpretasi hasilnya lebih sulit bagi
operator. Karena kebutuhan elektron yang ditransmisikan, sampel TEM harus sangat tipis,
umumnya di bawah 150 nm, dan dalam kasus yang membutuhkan pencitraan beresolusi
tinggi, bahkan di bawah 30 nm, sedangkan untuk pencitraan SEM tidak ada persyaratan
khusus semacam itu.

Gambar 4. Mikroskop Elektron; TEM (kiri) dan SEM (Kanan) (Bidlack dan Jansky, 2011)

Mikroskop fluorescence
Prinsip kerja mikroskop fluorescence adalah molekul tertentu, seperti fluorokrom dapat
berubah menjadi energi lebih tinggi setelah mengabsorpsi sinar ultra violet (eksitasi). Bila
molekul warna tersebut kembali normal menjadi energi rendah, ia akan melepaskan
kelebihan energi ini dalam bentuk cahaya yang dapat dilihat (fluorescence). Proses ini
disebut fluorosensi dan mikroskop yang dikembangkan untuk fenomena ini mikroskop
fluorescence.
Gambar 5. Mikroskop fluorescence

Mikroskop floresen terdiri dari Sumber cahaya umumnya adalah lampu merkuri tekanan
tinggi, suatu filter eksitasi untuk menghasilkan cahaya eksitasi, zat yang dapat
berfluoresensi (fluorokrom) dan filter barrier pada lensa objektif untuk menahan cahaya
eksitasi yang berlebihan yang dapat merusak mata.

Bagian-Bagian dan Fungsi Mikroskop Majemuk


Bagian mikroskop
1. Eyepiece/oculars (lensa okuler)
2. Arm (lengan/pegangan mikroskop)
3. Filter (penyaring cahaya)
4. Diopter Ring (cincin diopter)
5. Stage (meja preparat)
6. Coarse adjusment knob (sekrup pengatur kasar/fokus makro)
7. Fine adjusment knob (sekrup pengatur halus/fokus mikro)
8. Base (dasar/kaki mikroskop)
9. Light source (sumber cahaya/illuminator)
10. Diaphragm (Diafragma/kondensor)
11. Meja objek clips (penjepit kaca objek/Spesimen holder)
12. Objective lense (lensa objektif);
13. Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif)
14. Body tube (tabung mikroskop).
15. Kondensor
Gambar 6. Bagian-bagian Mikroskop Majemuk

Fungsi Bagian Mikroskop

 Beberapa fungsi dari bagian-bagian mikroskop adalah:


1. Lensa okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata, dan biasanya
dengan pembesaran 10x, 12,5x, atau 16x. Pada mikroskop majemuk yang
menggunakan satu lensa okuler disebut mikroskop monokuler dan yang
menggunakan dua lensa disebut mikroskop binokuler. Lensa ini berguna untuk
memperbesar bayangan nyata dari lensa objektif sehingga dihasilkan bayangan
maya yang dapat dilihat.
2. Lengan mikroskop, untuk pegangan saat membawa mikroskop.
3. Filter, menyaring warna lampu halogen yang memancarkan warna kuning dan
merubah warna tersebut menjadi warna putih (Daylight).
4. Diopter Ring, untuk meyamakan antara fokus mata kanan dan kiri
5. Meja preparat, untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati. Tombol-tombol
penyesuaian meja objek memungkinkan kaca objek dapat di geser dengan mudah.
6. Fokus makro (pengaturan kasar), menggunakan batang/tabung mikroskop untuk
mengatur fokus sehingga objek dapat dilihat.
7. Fokus mikro (pengaturan halus), menggunakan batang/tabung mikroskop untuk
mengatur fokus sehingga objek dapat dilihat dengan tepat.
8. Kaki mikroskop, untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri kokoh di atas meja.
9. Reflektor/cermin atau Lampu, untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke
dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung,
dimana bila sumber cahaya lemah, misalnya sinar lampu gunakan cermin cekung,
tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan,
gunakan cermin datar. Pada mikrosop yang telah menggunakan listrik, cahaya
diperoleh dari lampu halogen.
10. Diafragma, dapat dibuka atau ditutup dengan menggunakan tuas yang terletak tepat
di bawah meja preparat untuk mengatur sejumlah cahaya yang masuk. Pembesaran
mikroskop yang semakin tinggi memerlukan pencahayaan yang semakin terang.
Terlalu banyak cahaya pada pembesaran rendah menyebabkan objek kurang jelas
dilihat, terutama sesuatu yang kecil seperti sel bakteri.
11. Penjepit kaca objek, untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar tidak
bergeser.
12. Lensa objektif, lensa yang terletak di dekat spesimen. Umumnya memberikan 4
macam pembesaran yaitu 4 kali, 10 kali, 40 kali dan 100 kali. Lensa ini berguna
untuk memberikan pembesaran pertama dan menghasilkan bayangan nyata yang
kemudian diproyeksikan ke atas, ke lensa okuler.
13. Revolver, untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
14. Tabung/kepala mikroskop, tabung yang menghubungkan lensa okuler ke lensa
objektif.
15. Kondensor, menyatukan cahaya yang masuk sehingga intensitas cahaya dapat
diatur dengan menaikkan atau menurunkan kondensor. Kondensor ini merupakan
lensa pengumpul cahaya dibawah meja mikroskop yang memusatkan cahaya pada
spesimen.

Gambar 7. Jarak kerja pada Mikroskop majemuk (Leventhal dan Cheadle, 2012)

Ada ruang antara objektif dan kaca objek. Ruang ini dikenal sebagai jarak 
kerja (working distance) seperti Gambar 7. Kemampuan untuk melihat mikroorganisme
menggunakan mikroskop dibatasi oleh kekuatan resolusi mikroskop. Kekuatan resolusi
mikroskop adalah jarak dua benda harus jelas terpisah dan masih dapat dilihat sebagai
yang terpisah dan berbeda. Untuk mikroskop cahaya resolusinya adalah 0,2 µm. Objek
lebih dekat dari 0,2 µm tidak akan jelas terlihat. Meningkatkan pembesaran tidak akan
membuat objek lebih jelas, hanya lebih besar. Masing-masing objektif memiliki objek
pembesaran yang tertulis di objektif, pembesaran dari okuler juga tertulis di
okuler. Magnifications/pembesaran rendah adalah digunakan untuk memeriksa dengan
cepat kaca objek untuk menemukan daerah yang tepat untuk diperiksa. Pembesaran tinggi
memungkinkan pemeriksaan objek tertentu pada kaca objek.
Cara Menggunakan Mikroskop Majemuk

Ketika saudara melihat melalui okuler saudara akan melihat lingkaran yang bercahaya. Ini
dikenal sebagai bidang pandang atau lapangan pandang (Field of  view). Bidang pandang
ini akan bertambah kecil dengan bertambahnya perbesaran total mikroskop. Perbesaran
total merupakan hasil kali antara perbesaran lesan okuler dan lensa objektif. Misalnya
perbesaran okuler 10x dan perbesaran objektif 40x maka perbesaran totalnya adalah 400x.
Sambil melihat melalui mikroskop ubahlah tuas diafragma dan perhatikan bagaimana
terjadi perubahan pencahayaan. Ketika saudara memindahkan objek untuk membuat
peningkatan perbesaran, saudara akan melihat bagian kecil dari kaca objek. Pastikan
saudara memindahkan objek saudara ke tengah lapangan pandang sebelum berpindah ke
tujuan berikutnya.

1. Posisikan pengatur cahaya ke minimal, lalu tekan tombol saklar untuk menyalakan
lampu, kemudian atur cahaya sesuai keperluan.
2. Kaca objek sediaan diletakkan dimeja benda menghadap ke atas.
3. Lensa objektif lemah diputar (10x), kondensor dinaikkan hingga hampir maksimal.
Meja benda digerakkan ke kiri dan ke kanan sehingga didapatkan gambar sediaan
yang diinginkan.
4. Kondensor dan diafragma dibuka sebesar 70-80% untuk menyesuaikan
kontras,sehingga gambar sediaan lebih jelas.
5. Jarak antara lensa okuler kiri dan kanan diatur sehingga gambar sediaan menjadi
satu benda.
6. Sambil memutar fokus mikro, gambar sediaan difokuskan dengan mata kanan
melalui lensa okuler kanan hingga jelas.
7. Sambil memutar diopter ring, benda difokuskan dengan mata kiri melalui lensa
okuler kiri.
8. Lensa objektif lemah diputar menjauhi kaca objek sediaan, minyak imersi
diteteskan diatas kaca objek sediaan.
9. Lensa Objektif 100x diputar sampai menyentuh minyak imersi, fokus diatur dengan
memutar mikroskop sampai gambar terlihat jelas, naikkan kondensor hingga
maksimal.
10. Jangan menaikkan meja benda saat melihat melalui lensa okuler, hanya sediaan
100x memerlukan minyak imersi, lensa objektif lainnya harus tetap kering.
11. Jika pengamatan sudah selesai, objektif 100x diputar menjauhi sediaan dan kaca
objek sediaan diangkat.
12. Putar pengatur cahaya hingga minimal. Tekan tombol saklar untuk menaikkan
lampu.

13. Prosedur Mendapatkan Fokus


 Ambil sebuah kaca objek. Gunakan tombol pengatur kasar (fokus makro) untuk
mendapatkan jarak kerja maksimum.
 Tempatkan kaca objek di meja objek. Kaca objek harus sesuai dengan penjepit
kaca objek dan jangan ditempatkan di bawah penjepit kaca objek. Tahap
penyesuaian menggunakan gagang penggeser untuk menggeser kaca objek.
 Putar objektif daya rendah (10x). Gunakan tombol pengatur kasar (fokus makro)
untuk mendapatkan jarak kerja minimum.
 Latihlah kebiasaan melihat dan melakukan proses ini untuk memastikan supaya
objektif tidak menyentuh kaca objek dan mematahkannya.
 Lihat melalui okuler. Sesuaikan cahaya dengan diafragma, gunakan tuas diafragma
jika diperlukan. Perlahan-lahan putar  pengatur kasar (fokus makro) sampai sesuatu
bayangan datang ke fokus. Gunakan tombol pengatur halus (fokus mikro) untuk
mempertajam fokus.
 Gunakan tombol penyesuaian penggeser untuk menemukan area objek yang Anda
inginkan. Pindahkan kaca objek sampai objek yang di periksa berada di tengah
lapangan pandang.
 Putar Objektif daya tinggi. Gunakan tombol untuk pengatur halus (fokus mikro)
untuk mempertajam fokus. Jangan gunakan tombol pengatur kasar (fokus mikro).
Atur cahaya menggunakan tuas diafragma jika perlu.
 Putar objek daya tinggi (100x). Tuangi setetes minyak imersi pada kaca objek,
kemudian putar objektif dengan tepat dan benar sedemikian Rupa sehingga harus
tenggelam dalam minyak immersi pada kaca objek. Gunakan tombol pengatur
untuk mempertajam fokus. Sesuaikan cahaya menggunakan tuas diafragma jika
diperlukan.
 ketika selesai melihat kaca objek, gunakan gunakan tombol pengatur kasar untuk
memaksimalkan jarak kerja dan angkat kaca objek dari meja objek jika anda ingin
melihat kaca objek lain , atau proses telah selesai.
13. Jika anda telah selesai dengan mikroskop, bersihkan mikroskop dan kembalikan ke
tempat penyimpanan.

Perawatan Mikroskop Majemuk


14. Matikan lampu dan cabut kabelnya. Gunakan tombol pengatur kasar untuk
mendapatkan jarak kerja maksimum dan angkat kaca objek/ Kaca objek yang sudah
dipakai dari meja objek, selanjutnya ambil dari meja objek lalu dibuang ke dalam
tempat yang berisi disentektan.
15. Bersihkan minyak yang mengotori meja objek menggunakan Kimwipes atau tissue
lens. Dan gunakan kertas lensa dan larutan eter-etanol (7:3) untuk membersihkan
semua permukaan lensa, dimulai dengan pertama okuler, lalu lensa objektif
pembesaran rendah sampai tinggi.
16. Mengatur kembali bagian-bagian mikroskop agar kembali pada posisi semula.
Putar lensa objektif ke tempatnya ataau posisi lensa objektif perbesaran paling
rendah (4x)  sejajar dengan lensa okuler.  Putar naik  meja mikroskop dengan
memutar fokus makro sampai batas  jarak kerja minimum dengan lensa objektif 4x.
17. Memeriksa kembali keseluruhan bagian mikroskop untuk mengetahui ada/
tidaknya yang rusak atau hilang. Agar terhindar dari debu, mikroskop ditutup
dengan tutup plastik/kain flanel yang bersih, bawalah mikroskop dengan dua
tangan, tangan kanan di lengan mikroskop dan tangan kiri memegang dasar
mikroskop atau sebaliknya. Kemudian masukkan dalam kotak mikroskop/lemari
penyimpanan.
 
Daftar Pustaka
Bidlack, J. E and S. H. Jansky. 2011. STERN’S introductory plant biology. McGraw-Hill.
New York.
Leventhal, R. And R. F. Cheadle. 2012. Medical Parasitology A Self-Instructional Text. F.
A. Davis Company. United States of America
Padoli, 2016. Mikrobiologi dan Parasitologi Keperawatan. Kementerian kesehatan
Republik indonesia (KEMENKESRI). Jakarta.
PEMERIKSAAN PARASIT CACING PADA FESESWith 2 comments
cara mengedit foto preparat yang berukuran lebar |image composite editorIn "anatomi
tumbuhan"
Pewarnaan BakteriIn "Mikrobiologi dan Mikologi"

Anda mungkin juga menyukai