BAB I
SYARAT TEKNIS UMUM
2. KETENTUAN-KETENTUAN UMUM
2.1. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan benar, penuh tanggung jawab dan
penuh ketelitian sesuai dengan Kontrak dan prosedur pelaksanaan pekerjaan (SOP).
Seluruh cara dan prosedure yang diikuti, termasuk semua pekerjaan sementara yang
akan dilaksanakan semuanya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
1
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3.1. Segera setelah penandatanganan Kontrak, Kontraktor harus sudah memiliki minimal 3
(tiga) set gambar pelaksanaan, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, dan penjelasan tertulis
lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.2. Selama pelaksanaan, satu set gambar-gambar pelaksanaan lengkap, Rencana Kerja dan
Syarat-syarat BQ serta penjelasan-penjelasan tertulis lainnya, harus selalu berada di lapangan
dalam keadaan terawat baik dan dapat diminta setiap saat oleh Direksi.
3.3. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus memeriksa hingga yakin bahwa gambar-gambar
dan dokumen kontrak lain yang berhubungan adalah benar. Bila Kontraktor tidak merasa
puas, maka Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
Bilamana tidak, maka tuntutan mengenai ketidaktelitian gambar maupun uraian tidak akan
dipertimbangkan. Kontraktor hanya memperbaiki gambar setelah ada persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.
3.4. Apabila terdapat perbedaan antara Gambar-gambar dengan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat, maka usulan keputusan atas perbedaan tersebut dibawa Konsultan Pengawas untuk
dimintakan persetujuan kepada Konsultan Perencana.
3.5. Kontraktor harus membuat sendiri gambar kerja pelaksanaan. Demikian pula gambar rencana
dari pekerjaan-pekerjaan sementara yang diperlukan di lapangan (ruang direksi, gudang
dan sebagainya). Gambar-gambar tersebut diatas diperiksa untuk disetujui dan dibubuhi
tanda tangan oleh Konsultan Pengawas. Setelah persetujuan tersebut, Kontraktor tidak
boleh mengadakan perubahan.
4. RENCANA KERJA
4.1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal Surat Keputusan Pemberian Pekerjaan,
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan
:
4.1.1. Suatu Rencana Kerja atau Jadwal Waktu Pelaksanaan yang lengkap dan
terperinci (S-Curve dan Net Work Planning) meliputi keseluruhan pekerjaan
seperti dimaksud dalam dokumen Kontrak.
4.1.2. Keterangan lengkap mengenai organisasi dan personalianya yang akan
melaksanakan pekerjaan.
4.2. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang telah
diajukan tersebut diatas.
4.3. Kelalaian dalam menyerahkan rencana kerja tersebut di atas, dapat menyebabkan
ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan pekerjaan ini menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
2
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. JAM KERJA
5.1. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus memberi tahu secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas tentang jam-jam kerja yang akan dijalankan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
5.2. Bila ternyata diperlukan untuk mengubah atau menambah jam kerja dari jadwal yang
telah ditentukan, maka Kontraktor harus melaporkan dalam waktu yang cukup bagi
Konsultan Pengawas.
5.3. Semua biaya yang diakibatkan oleh adanya pekerjaan diluar jam kerja harus
ditanggung oleh Kontraktor, termasuk over time (lembur) bagi personil dari Konsultan
Pengawas.
6.1. Dimana persetujuan Konsultan Pengawas diperlukan pada setiap pelaksanaan pekerjaan
diluar jam kerja harus ditanggung oleh Kontraktor tanpa melepaskan tanggung jawabnya
seperti yang tertuang dalam Kontrak.
6.2. Lokasi tempat pekerjaan pada waktu memasukan Surat Penawaran termasuk segala
sesuatu yang berada dalam batas-batas yang ditentukan, diserahkan tanggungjawabnya
kepada Kontraktor. Namun demikian semua benda yang ditemukan di lapangan, tetap
milik Pemberi Tugas.
6.3. Kontraktor harus mengisi / menimbun kembali semua lubang-lubang dan bekas galian-
galian yang dibuatnya setelah selesai pekerjaan atau tidak diperlukan lagi untuk
pekerjaan, serta harus bersih dari segala sampah / kotoran-kotoran dan bahan-bahan
yang tidak diperlukan lagi.
6.4. Pemberi Tugas, Direksi atau Konsultan Pengawas berhak untuk mengadakan inspeksi ke
setiap bagian pekerjaan. Juga apabila sebagian pekerjaan dilaksanakan di bengkel
Kontraktor atau Sub Kontraktor, maka Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas berhak untuk
mengadakan inspeksi di tempat tersebut. Dalam hal ini, Kontraktor harus memberikan
informasi, bantuan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pemeriksaan secara teliti dan
lengkap.
3
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
7. PIMPINAN PELAKSANAAN
7.1. Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang atau lebih sebagai
pimpinan pelaksanaan yang cakap, berpengalaman, bertanggung jawab atas jalannya
pekerjaan dan mempunyai wewenang / kuasa penuh untuk mewakili Kontraktor.
7.2. Dalam hal ini sebelumnya Kontraktor harus melaporkan secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas mengenai nama, pendidikan dan pengalaman pimpinan pelaksanaan yang
dimaksud.
7.3. Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas berhak menolak penetapan pimpinan pelaksana
tersebut berdasarkan pendidikan dan kecakapannya. Dalam hal ini Kontraktor harus
menggantikan / menempatkan orang lain berdasarkan persetujuan Pemberi Tugas /
Konsultan Pengawas.
7.4. Pimpinanan pelaksanaan harus selalu berada di tempat selama pekerjaan berlangsung.
7.5. Dalam hal ini tidak hadirnya pimpinan pelaksana, Konsultan Pengawas dapat melakukan
tindakan yang dianggap perlu demi keamanan dan perlindungan terhadap pelaksanaan
pekerjaan ini, tanggung jawabnya tetap dilimpahkan terhadap Kontraktor.
8.1. Penunjukan Sub Kontraktor hanya dapat dilaksanakan berdasarkan persetujuan tertulis
dari Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas, itupun terbatas pada bagian-bagian pekerjaan
khusus. Kontraktor tidak diperkenankan untuk mensubkan seluruh pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak, kecuali untuk menyediakan bahan-bahan.
8.2. Penyerahan pekerjaan kepada Sub Kontraktor harus dilakukan dengan kontrak tertulis
langsung dengan Main Kontraktor. Adapun yang tercantum dalam kontrak antara Main
Kontraktor dan Sub Kontraktor, tidak dapat menimbulkan ikatan antar Sub Kontraktor
dengan Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
8.3. Dalam hal terdapatnya beberapa Sub Kontraktor, maka Kontraktor wajib melakukan
koordinasi agar pekerjaan berlangsung dengan sebaik-baiknya. Kontraktor bertanggung
jawab atas setiap kelalaian tindakan dan kesalahan dari Sub kontraktor.
9.1. Kontraktor dan Sub Kontraktor harus memperkerjakan orang yang teliti ahli dan
berpengalaman. Dalam hal ini Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala
pekerjaan perbuatan dan kelalaian orang-orang yang mempunyai hubungan kerja
dengannya.
9.2. Direksi / Konsultan Pengawas dapat secara tertulis, langsung kepada Kontraktor,
meminta dikeluarkannya setiap orang yang dipekerjakan oleh Kontraktor atau Sub
4
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Kontraktor, dalam waktu 2 x 24 jam yang berkelakuan tidak baik, atau tidak
berkemampuan, atau melalaikan tugas-tugasnya.
10.1. Kontraktor harus memberikan jaminan sesuai dengan peraturan perburuhan, jam kerja
dan lembur harus disesuaikan pula dengan peraturan tersebut.
10.2. Kontraktor harus menyediakan minuman yang sehat untuk para pegawai / pekerja,
pimpinan dan team Direksi / Konsultan Pengawas serta tamu-tamu yang berkepentingan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
11.1. Kontraktor harus menyediakan peralatan keselamatan untuk kepentingan pekerja dan
masyarakat sekitarnya.
11.2. Jika terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib mengambil
segala tindakan guna kepentingan si korban.
11.3. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap guna pertolongan pertama, harus selalu
berada di tempat pekerjaan dan siap untuk digunakan pada setiap saat.
12.1. Kontraktor harus menyediakan semua yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
12.2. Adanya perubahan merk bahan / alat yang telah telah ditentukan, hanya diperkenankan
dengan persetujuan terlebih dahulu dari Perencana atau Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas,
dan Kontraktor dapat membuktikan bahwa pengganti tersebut benar-benar setara dengan
ketentuan semula.
12.3. Konsultan Pengawas berhak untuk menolak setiap peralatan, bahan-bahan dan tenaga
pembangunan yang tidak cocok untuk pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana yang tercantum
dalam kontrak. Tidak tersedianya peralatan/bahan yang memenuhi persyaratan tidak dapat
dijadikan alasan kelambatan pekerjaan.
12.4. Konsultan Pengawas berhak untuk menolak setiap hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan
Kontrak dan berhak menuntut penggantian atau perbaikan yang harus dilaksanakan selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari sejak tanggal surat peringatan terhadap hal yang dimaksud. Demikian
pula bahan yang ditolak harus dikeluarkan dalam waktu 3 (tiga) hari dari tempat pekerjaan.
12.5. Jika ternyata Kontraktor mengabaikan atau melalaikan batas waktu yang telah ditentukan di
atas, maka Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas berhak untuk menentukan bahwa pekerjaan
5
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
penggantian, perbaikan atau pengeluaran bahan dilaksanakan oleh orang lain atas biaya
Kontraktor. Barang-barang yang hilang karenanya, akibatnya ditanggung sepenuhnya oleh
Kontraktor.
13.1. Semua bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan minimal harus dari jenis dan
mutu yang sesuai dengan Kontrak.
13.2. Atas biaya Kontraktor, semua contoh bahan yang digunakan harus diajukan kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui dan dicantumkan tanda-tangan.
13.3. Bilamana Konsultan Pengawas menganggap perlu Kontraktor harus menyediakan Surat
Keterangan yang menjamin bahwa bahan-bahan yang digunakan memenuhi ayat 1 di atas.
14.1. Semua bahan alat-alat dan perlengkapan yang akan diolah atau dipasang pada
bangunan sebelum dipergunakan / dibeli atau dikirim jika perlu harus diuji / ditest,
diberikan dan dinyatakan lulus dengan baik oleh laboratorium yang diakui.
14.2. Segala pembiayaan / ongkos-ongkos pengujian bahan / alat menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.
14.3. Pemasangan dan penggunaan bahan bahan/alat yang tidak sesuai dengan persyaratan,
petunjuk dan pemerintah Konsultan Pengawas atau contoh yang telah disetujui, maka bahan /
alat tersebut akan ditolak dan harus dibongkar atau dikeluarkannya atas perintah
Konsultan Pengawas dan segala resiko sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
15. LAPORAN
15.1. Kontraktor wajib membuat laporan harian dalam rangkap 4 (empat) yang isinya :
15.1.1. Taraf kemajuan pekerjaan
15.1.2. Jumlah dan jenis bahan-bahan, peralatan yang diadakan / dipakai / ditolak.
15.1.3. Jumlah tenaga menurut jenis keahlian / jabatan.
15.1.4. Keadaan cuaca / hujan
15.1.5. Penugasan-penugasan / perintah-perintah Konsultan Pengawas.
15.1.6. Pekerjaan tambah kurang dan sebagainya, berdasarkan standard formulir yang
ditentukan.
Laporan Harian harus diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
15.2. Berdasarkan Laporan Harian tersebut, Konsultan Pengawas membuat Laporan Mingguan
yang disetujui bersama oleh Kontraktor dan Direksi, terdiri dari :
15.2.1. (dua) set Laporan Mingguan dikirim kepada Direksi/Pemberi Tugas
15.2.2. (satu) set Laporan Mingguan dikirim kepada Konsultan Pengawas.
6
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
15.2.3. (satu) set Laporan Mingguan harus selalu berada di lapangan di tempat pekerjaan.
16.1. Kontraktor wajib menghadiri rapat berkala sekali seminggu dan setiap dianggap perlu,
dipimpin oleh Konsultan Pengawas. Dalam rapat tersebut dibicarakan hal-hal yang
menyangkut kondisi pekerjaan, jalannya pekerjaan baik mengenai bahan, peralatan,
tenaga kerja, keadaan cuaca, peristiwa-peristiwa khusus dan lain sebagainya. Dalam
rapat dibahas segala persoalan antara Kontraktor dan atau Sub Kontraktor dan atau
Supplier dan Direksi bertempat di ruang Direksi / Konsultan Pengawas yang telah
disediakan dan Kontraktor harus menyediakan konsumsi ringan pada saat diadakan dan
juga jika sewaktu-waktu Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan tamu-tamu yang
berkepentingan atas pelaksanaan proyek hadir di lapangan.
16.2. Risalah rapat disampaikan pada hari berikutnya dan disahkan pada rapat berikutnya.
7
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
8
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS
PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN STRUKTUR
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain lain yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini antara lain pengukuran, pagar proyek, direksi
keet, bouwplank, pembersihan lahan proyek, izin-izin lingkungan, asuransi, listrik dan air
kerja, dokumentasi proyek dan pekerjaan lainnya seperti tercantum di dalam Bill of Quantity
(BQ). Termasuk juga di dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengukuran ulang batas-batas
lahan dan posisi bangunan sesuai dengan rencana. Secara prinsip, Kontraktor wajib
mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan proyek ini, agar pekerjaan dapat berjalan
sesuai dengan rencana.
2.3 Bouwplank.
Setelah pengukuran (setting out) selesai, maka Kontraktor wajib membuat bouwplank.
Bouwplank harus dibuat dari material yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan harus rata.
Bouwplank harus ditempatkan pada lokasi yang bebas dari gangguan selama pekerjaan
berlangsung dan mudah terlihat. Pada bouwplank dibuat tanda-tanda dengan warna jelas yang
menyatakan as-as bangunan lengkap dengan level/peil-peil yang menyatakan ketinggian.
Umumnya bouwplank terbuat dari papan kayu samarinda berukuran berukuran 2 X 20 cm.
9
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Gudang.
3.1 Material dan peralatan yang digunakan harus tersimpan secara aman dan baik, bebas dari air
dan pengaruh cuaca lainnya. Kontraktor wajib membuat gudang dengan ukuran yang
memadai, memiliki sirkulasi udara yang baik.
3.2 Lokasi gudang harus diatur sedemikian rupa sehingga memiliki akses yang baik dan mudah
terjangkau baik dari luar maupun dalam proyek.
5.2 Keamanan proyek harus dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak keamanan Kantor.
5.3 Fire extinguisher dan alat pemadam kebakaran lainnya harus ditempatkan pada direksi keet
dan juga gudang seperti tersebut di atas.
10
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. Level galian.
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam gambar
rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti hubungan antara level bangunan terhadap
level muka tanah asli dan jika hal tersebut belum jelas harus segera mendiskusikan hal ini
dengan Konsultan Pengawas sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat
hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Jaringan utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain, maka
Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat
kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan utilitas aktif yang ditemukan
di bawah tanah dan terletak di dalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas atas tanggungan Kontraktor.
4. Urugan kembali.
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan pada bab
mengenai "Pekerjaan Urugan dan Pemadatan". Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
11
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. Lingkup Pekerjaan
12
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah lapisan lantai
kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti
pilecap, balok pondasi dan pekerjaan beton lain yang berhubungan langsung dengan tanah.
2. Persyaratan Bahan
2. Air kerja.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan
organis lainnya, serta dapat diminum. Sebelum digunakan air harus diperiksa di laboratorium
pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji ternyata tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor
wajib mencari air kerja yang memenuhi syarat.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Cara pemadatan.
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan dengan alat pemadat
yang disetujui Konsultan Pengawas. Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari
95 % untuk di luar bangunan dan 90 % untuk di dalam bangunan dari kepadatan optimum
laboratorium. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar dapat
diperoleh hasil kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut harus dipertahankan sampai
pekerjaan pemadatan selesai dilakukan. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan
tersebut diatas tidak terpenuhi dan biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
13
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. Persetujuan.
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut sudah mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
1. Lingkup Pekerjaan
2. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana, dengan elevasi
seperti tertera di dalam peta kontur yang disampaikan pada Berita Acara Rapat Penjelasan.
2. Persyaratan Bahan
14
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Pemasangan patok.
Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana.
Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan warna tertentu pula.
3. Sistem drainase.
Kontraktor harus membuat saluran sementara sedemikian rupa sehingga seluruh lokasi dapat
terus dalam kondisi kering/ bebas dari air. Pengeringan dilakukan dengan bantuan pompa air.
Sistem drainase yang direncanakan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Dan sistem
drainase tersebut harus selalu dijaga selama pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi
secara effektif untuk menanggulangi air yang ada.
15
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
7. Toleransi kerataan.
Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah 50mm
terhadap kerataan yang ditentukan.
8. Level akhir.
Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan Pengawas. Semua hasil-hasil
pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai
dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
1. UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk pembuatan pondasi Tiang Pancang dan , termasuk pekerjaan beton
seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi ini. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus
menyediakan semua peralatan, material, tenaga kerja pengawas, alat-alat pengangkutan,
alat-alat Pancang dan alat-alat lain yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini.
Gambar kerja yang mencakup detail tiang pondasi Tiang Pancang dalam pekerjaan ini.
Daftar bengkok dan potong dari penulangan.
Sertifikat dari laboratorium yang telah disetujui Konsultan Pengawas untuk baja
tulangan, semen, air, kerikil, test kubus beton dan material-material lain yang digunakan
sesuai permintaan Konsultan Pengawas.
2. MATERIAL
a. Bahan-bahan :
Harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam code P.B.I.1971 dan SK_SNI T-15-
1991-03.
16
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
b. Portland Cement
Digunakan portland cement jenis fly ash, Type I menurut ASTM atau minimal memnuhi
S.400 menurut ketentuan yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.Semen yang
digunakan harus keadaan Fresh dan tidak terdapat gumpalan-gumpalan.Merek yang dipakai
tidak boleh ditukar-tukar kecuali mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/Konsultan
Perencana.
c. Agregates
Agregates kasar batu pecah (split) dengan diameter max 3 cm . Agregates halus (pasir)
beton biasa dengan kebersihan yang memenuhi P.B.I 71 Dalam hal gradasi,dapat sedikit
menyimpang dari kriteria normal menururt P.B.I. 71 dengan catatan beton harus
massif(padat,tanpa rongga,pori-pori).
d. Besi Beton
Besi beton biasa (normalround steel bars ),dimana besi yang digunakan mengacu pada
ASTM A 706M,1993.Pada jenis besi yang digunakan ini pada masa produksinya
mengandung elemen paduan (alloys) yaitu niobium dan Vanadium yang dimaksudkan
untuk menambah kemampuan kuat leleh dan tidak getas. Untuk jenis BJTD 40 untuk
diameter diatas 8 mm dan BJTP 24 untuk diameter dibawah 8 mm, harus masuk dalam
percobaan lengkung 180 derajat tidak menunjukkan tanda-tanda getas .Pelaksana harus
melaksanakan Pengujian tarik dan lengkung untuk setiap 25 ton besi di laboratorium yang
disetujui pihak pengawas.Disamping itu harus menyerahkan jaminan /sertifikat kwalitas
besi yang dikeluarkan oleh Pabrik.
3. PELAKSANAAN PANCANG
a. Pelaksana Pekerjaan harus melampirkan usulan teknis pelaksanaan tiang pancang .Usulan
teknis harus mencangkup :
Cara penanganan Proyek
Pengaturan lokasi kerja
Metode kerja dan urutan pelaksanaan
Cara/metodequality control dan pengukuran dengan kalendering yang akan diterapkan
.
Cara persiapan pancang
Cara loading material
Metode Pelaksanaan
Cara pengontrolan dimensi pile
Batasan-batasan toleransi pelaksanaan.
Penyambungan pile
5. LAPORAN
17
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Kalendering
Photo pelaksanaan/kegiatan penting
Catatan dari kejadian-kejadian penting.
6. Gangguan-gangguan
a. Jika terjadi kerusakan pada bangunan sekitarnya sebagai akibat pelaksanaan tiang pancang
,seluruhnya menjadi tanggungjawab Pelaksana.
b. Jika ada gangguan dalam pelaksanaan yang dari segi pelaksanaan tidak bisa diatasi
menurut pertimbangan konsultant pengawas,maka dimintakan satu atau lebih bore pile
tambahan berdasarkan evaluasi konsultant perencana.Penambahan ini akan
diperhitungkan sebagai kerja tambah.
a. Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakan Pile load test Tekan pada 2 titik bore pile dia 50
cm yang lokasinya akan ditentukan oleh Pengawas dan Perencana dari hasil pengamatan
pelaksanaan dan data tanah.
b. Load test dilaksnakan sesuai dengan Proggres pekerjaan dilapangan.Titik tiang test
merupakan titik tiang yang terpakai.
c. Sistim loading test yang digunakan adalah sistim kentledge sesuai standard ASTM ,
dengan menggunakan Blok beton.
d. Manometer /dial gauge load test harus ditera yang dilakukan oleh laboratorium yang
disetujui Pengawas Lapangan sebelum pelaksanaan load test (Paling lambat 4 bulan
sebelumnya ).dan hasilnya harus memperlihatkan ketelitian miimal 95 %.
e. Hasil load test dianggap berhasil bila pada beban 200 % nett kenaikan elevasi atas pile 12
mm dan max 25 mm.
f. Semua hasil pencatatan dimasukkan dalam satu grafik evaluasi hubungan antara beban -
waktu dan kenaikan elevasi atas pile.
g. Laporan load test harus mencangkup :
Lokasi test pile
Posisi titik-titik boring terdekat
Panjang tiang bore pile ,diameter pile
Data-data waktu pemasangan,pembebanan tiang dan mulainya load test.
Laporan teraan dial gauge dan alat ukur lainnya
18
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, serta pengangkutan
untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar,
serta pekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi beton dan admixtures.
Juga termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik pekerja maupun
fasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
2. Peraturan – Peraturan.
Kecuali ditentukan lain di dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut :
Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, SNI 03-2847-2002
Pedoman Beton 1989 (SKBI – 1.4.53.1988).
Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung, SNI 03-1726-2002
Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983.
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)/NI-3.
Peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-8.
Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
ASTM C-33 Standard Specification for Concrete Agregates.
Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83).
American Society for Testing and Material (ASTM).
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC : 699.81 : 624.04).
19
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4. Persyaratan Bahan.
4.1 Semen.
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang ditentukan
dalam SII 0013-81 atau Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986, dan harus
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standar tersebut. Semua semen yang akan
dipakai harus dari satu merek yang sama dan dalam keadaan baru. Jika semen yang dikirim
adalah dalam kantong semen, maka selama pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan.
Semen harus terbungkus dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dan dalam keadaan tertutup
rapat. Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yang baik, tidak lembab dan
diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga tidak menyentuh lantai dan aman dari
kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen tersebut tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 sak.
Sistem penyimpanan semen harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak
tersimpan terlalu lama. Semen yang diragukan mutunya dan rusak akibat salah penyimpanan,
seperti membatu, tidak diizinkan untuk dipakai. Bahan yang telah ditolak harus segera
dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas biaya Kontraktor.
4.2 Agregat.
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat kasar/batu
pecah dan agregat halus/ pasir beton. Kedua jenis agregat ini disyaratkan berikut ini.
1. Agregat kasar. Ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihi
1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebal pelat, atau ¾
jarak bersih minimum antar batang tulangan, berkas batang tulangan atau tendon pratekan
atau 30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara keseluruhan harus sesuai dengan yang
disyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadinya sarang kerikil atau rongga dengan ketentuan
sebagai berikut :
2. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar lumpur harus lebih kecil dari 4 % berat.
Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila
diayak harus memenuhi syarat sbb. :
Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini. Jika
sumber agregat berubah karena sesuatu hal, maka Kontraktor wajib untuk memberitahukan
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih,
yang keras permukaannya dan harus dicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan tanah.
20
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
N/mm2 untuk besi polos ( diameter ≤12 mm) atau sesuai dengan yang ditentukan dalam
gambar.
Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi.
Diameter besi beton ulir ditentukan sesuai dengan Pedoman Beton 1989.
Pemakaian besi beton dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Besi beton harus berasal dari satu pabrik
(manufacture). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merek besi beton yang berlainan untuk
pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate/ sertifikat pabrik yang
memuat label dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton tersebut.
21
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Kuat tekan minimum, 7 hari (kg/cm2) 158 175 210 245 280
Untuk beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, maka harus dipenuhi
syarat pada Table 4.5.1 Pedoman Beton Indonesia.
Kontraktor harus menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya. Khusus untuk beton kedap air, maka jumlah semen minimum
harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh pemasok waterproofing.
5. Pengujian Bahan.
5.1 Umum.
1. Ketentuan dan syarat yang tertulis di bawah ini merupakan ringkasan dari Pedoman Beton
1989, sehingga jika terjadi perbedaan interpretasi atau hal lain yang bertentangan harus
dikembalikan kepada ketentuan dari Pedoman Beton.
4. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus melaksanakan
pengujian ulang dengan campuran yang lain dan selanjutnya mengevaluasi kembali hasil uji
tersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.
5. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai dengan pengarahan
Konsultan Pengawas.
22
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
6. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan, Kontraktor harus
mendapatkan salinan sertifikat pengujian dari pabrik, dimana pengujian dilakukan secara
berkala, dengan cara pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapangan seperti
tersebut berikut ini, berikut tenaga akhli yang menguasai bidangnya.
a. Alat penguji agregat kasar dan agregat halus.
b. Alat pengukur kadar air (moisture content) dari agregat.
c. Alat pengukur kelecakan beton (slump)
d. Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpan untuk merawat benda uji pada
temperatur yang normal dan terhindar dari sengatan matahari.
3. Jika menggunakan beton readymix, maka peralatan yang disebut (a) dan (b) di atas harus
disiapkan di pabrik beton readymix.
2. Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
3. Pengujian a) dan b) dengan pengujian kadar air dari setiap jenis agregat harus dilakukan
terhadap setiap contoh untuk setiap trial mix.
23
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2. Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh Kontraktor tidak memuaskan, maka
Konsultan Pengawas berhak untuk meminta pengujian tambahan dengan beban biaya
Kontraktor. Dan sebaliknya mungkin jumlah pengujian dapat dikurangi jika hasil yang
diperoleh ternyata memuaskan.
5.4 Pengujian Beton
5.4.1 Benda uji beton.
1. Benda uji harus diberi kode/tanda yang menunjukkan tanggal pengecoran, lokasi pengecoran
dari bagian struktur yang bersangkutan.
2. Benda uji harus diambil dari mixer, atau dalam hal menggunakan beton readymix, maka
benda uji harus diambil sebelum beton dituang ke lokasi pengecoran, sesuai dengan yang
disyaratkan oleh Konsultan Pengawas.
2. Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang dituang pada satu
hari harus diambil minimal satu kali. Pada setiap kali pengambilan contoh beton harus dibuat
dua buah spesimen kubus. Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata dari uji tekan
dua spesimen ini yang diuji pada umur beton yang ditentukan, yaitu umur 7 hari dan 28 hari.
3. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Konsultan Pengawas dapat meminta jumlah
benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas, dengan beban biaya ditanggung oleh
Kontraktor.
4. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan untuk setiap mutu beton adalah :
Jumlah minimum Waktu perawatan (hari)
Jenis Struktur
benda uji 3 7 28
Beton Bertulang 4 - 2 2
Beton Pratekan 6 2 2 2
2. Kuat tekan rata-rata - f’cr Target f‟cr yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan
proporsi campuran beton harus diambil sebagai nilai yang terbesar dari formula berikut ini :
f’cr = fc’ + 1.64 S atau f’cr = fc’ + 2.64 S - 40 kg/cm2.
3. Kuat tekan sesungguhnya. Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan tercapai dengan
memuaskan, jika kedua syarat berikut dipenuhi :
a. Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing-masing terdiri dari 4 hasil uji
kuat tekan tidak kurang dari (fc’ + 0.82 S).
b. Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 4 benda uji) mempunyai nilai dibawah
0.85 fc’.
Bila salah satu dari kedua syarat di atas tidak dipenuhi, maka harus diambil langkah untuk
meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya atas rekomendasi Konsultan Perencana.
2. Pengujian mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh
Konsultan Pengawas. Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa disaksikan
Konsultan Pengawas tidak diperkenankan dan hasil uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggal pengiriman, lokasi
terpasang, bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain data yang perlu dicatat.
25
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan, maka Konsultan Pengawas
berhak untuk meminta pengambilan contoh benda uji lebih besar dari yang ditentukan di atas,
dengan beban biaya ditanggung oleh Kontraktor.
6.1 Slump
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara khusus
adalah antara 12 – 14 cm. Cara uji slump sebagai berikut. Beton diambil sebelum dituangkan
ke dalam cetakan beton (bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas
permukaan yang rata. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton
tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi beton diameter 16mm, panjang 30cm dengan ujung
yang bulat. Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap
lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di
bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur
penurunannya. Khususnya struktur yang menggunakan waterproofing integral,slump yang
digunakan adalah 6 – 8 cm.
26
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
kotoran sudah dibersihkan dari lokasi pengecoran. Demikian pula untuk siar pelaksanaan
sudah harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan.
27
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Pemadatan kembali
Jika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis, maka beton tersebut
harus dipadatkan kembali sesuai dengan rekomendasi Konsultan Pengawas agar retak tersebut
dapat dihilangkan.
2. Lama perawatan
28
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Permukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi dengan air bersih
selama minimal 7 hari segera setelah pengecoran selesai. Untuk elemen vertikal seperti kolom
dan dinding beton, maka beton tersebut harus diselimuti dengan karung yang dibasahi terus
menerus selama 7 hari.
4. Acuan metal
Setiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yang sejenis, harus
didinginkan dengan air sebelum pengecoran dilakukan. Acuan tersebut harus dihindari dari
terik matahari langsung, karena sifatnya yang mudah menyerap dan mengantarkan panas.
Perlakuan yang kurang baik akan menyebabkan retak-retak yang parah pada permukaan
beton.
5. Curing compound
Cara lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan curing compound.
Jenis dan tipe curing compound yang akan digunakan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Harus diperhatikan agar tidak terjadi penurunan temperatur yang cepat pada
permukaan beton sehingga dapat menyebabkan keretakan pada permukaan beton.
1. Alat Monitoring
Untuk pekerjaan beton dengan tebal lebih dar 600 mm, Kontraktor harus menyediakan
peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur dan memonitor segala kejadian yang mungkin
terjadi selama pekerjaan beton berlangsung. Monitoring dilakukan minimal selama 7 hari
terhitung sejak pengecoran selesai. Kontraktor wajib menyediakan alat pengukur temperatur
yang akan diletakkan pada dasar beton, di dalam beton dan di permukaan beton dengan jarak
vertikal antara alat ditetapkan maksimal 50 cm. Sedangkan jarak horisontal antara titik satu
dengan lainnya maksimal 10 meter. Lokasi alat pengukur dan metode pengukuran suhu
tersebut harus diusulkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Perbedaan temperatur
Umumnya permukaan beton tidak harus didinginkan secara mendadak, yang terpenting adalah
tidak terjadi perbedaan temperatur yang besar (> 20o C) antara permukaan dan inti beton, dan
beton harus dihindarkan dari sinar matahari langsung ataupun tiupan angin.
3. Material Bantu.
Disamping peralatan juga dibutuhkan material pembantu yang mungkin dapat dicampur ke
dalam beton maupun yang akan digunakan pada saat perawatan beton untuk mencegah
terjadinya penguapan yang terlalu cepat.
29
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4. Lebar retak
Suatu struktur beton pasti akan mengalami suatu retakan. Dan lebar retak yang diizinkan
maksimal sebesar 0.004 kali tebal selimut beton.
6. Hal-hal lain
Beberapa hal yang harus diperhatikan baik sebelum, selama maupun sesudah pengecoran
beton adalah :
a. Usahakan agar semua material dasar yang digunakan tetap dalam kondisi terlindung dari
sinar matahari, sehingga temperatur tidak tinggi pada saat pencampuran dimulai.
b. Air yang akan digunakan harus didinginkan, misalnya dengan mengganti sebagian air
dengan es, sehingga temperatur menjadi lebih rendah.
c. Semen yang digunakan mempunyai hidrasi rendah.
d. Jika mungkin, tambahkan nitrogen cair ke dalam campuran beton.
e. Waktu antara pengadukan beton dan pengecoran harus dibatasi maksimal 2 jam.
f. Lakukan pengecoran bertahap sedemikian rupa, misalnya dengan membuat siar
pelaksanaan secara horisontal pada beton yang tebal, sehingga tebal satu lapis pengecoran
menjadi kurang lebih 1 meter, dan perbedaan temperatur dapat dikontrol.
g. Jika mungkin, diusulkan pengecoran dilakukan pada malam hari dimana temperatur
lapangan sudah lebih rendah dibandingkan pada siang hari.
h. Harus disiapkan isolasi panas yang merata pada seluruh permukaan beton yang terbuka
untuk mencegah tiupan angin dan menjaga agar temperatur tidak terlalu berbeda pada
seluruh penampang beton.
i. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai, dan harus diteruskan sampai
sistem isolasi terpasang seluruhnya.
j. Sediakan pelindung sehingga permukaan beton terlindung dari sinar matahari dan angin.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat dinding pada sekeliling daerah pengecoran
dengan plastik atau material sejenis, demikian juga pada bagian atasnya.
30
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2. Penyimpanan
Besi beton harus disimpan pada tempat yang bersih dan ditumpu secara baik sehingga tidak
merusak kualitasnya. Tempat penyimpanan harus cukup terlindung sehingga kemungkinan
karat dapat dihindarkan.
4. Bebas karat
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan elevasi yang sesuai dengan gambar dan harus sudah
diperhitungkan toleransi penurunannya. Sebelum besi beton dipasang, permukaan besi beton
harus bebas dari karat, minyak dan lain-lain yang dapat mengurangi lekatan besi beton.
5. Selimut beton
Besi beton harus dilindungi oleh selimut beton yang sesuai dengan gambar standar ditail.
Sebagai catatan, pemasangan tulangan-tulangan utama tarik/tekan penampang beton harus
dipasang sejauh mungkin dari garis tengah penampang, sehingga pemakaian selimut beton
yang melebihi ketentuan-ketentuan tersebut diatas harus mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.
6. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, penyaluran, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar yang terdapat dalam gambar
rencana. Apabila ada keraguan tentang ini maka Kontraktor harus meminta klarifikasi kepada
Konsultan Pengawas.
31
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
8. Sengkang-sengkang.
Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai dengan rencana, maka sengkang
harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengan gambar. Akhiran/ kait
sengkang harus dibuat seperti yang disyaratkan di dalam gambar standar agar sengkang dapat
bekerja seperti yang diinginkan. Demikian juga untuk besi pengikat yang digunakan untuk
pengikat tulangan utama.
9. Beton tahu
Beton tahu harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan minimum
mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor. Jarak antara beton tahu
ditentukan maksimal 100 cm.
Toleransi berat
Diameter besi (mm) Toleransi dia (mm)
(%)
10 0.4 7
10 16 0.4 5
16 < 28 0.5 4
32
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
28 0.6 2
Toleransi terhadap
Dimensi Elemen Struktur Toleransi selimut
B,
(mm) beton (mm)
(mm)
B ≤ 200 9.0 5.0
B ≥ 200 12.0 9.0
dimana B adalah dimensi elemen struktur baik untuk lebar maupun tinggi. Pelaksanaan yang
tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi oleh Konsultan Pengawas, untuk
selanjutnya diputuskan. Semua akibat kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Ukuran lubang, pemasangan alat-alat di dalam beton, pemasangan sparing dan sebagainya,
harus sesuai dengan gambar struktur maupun gambar lain yang terkait atau menurut petunjuk-
petunjuk Konsultan Pengawas.
3. Perkuatan pada lubang-lubang beton untuk keperluan pekerjaan M/E harus mengikuti
ketentuan yang terdapat di dalam gambar standar. Jika tidak/ belum tertera di dalam gambar
maka Kontraktor wajib menginformasikan hal tersebut kepada KP/ Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan penyelesaiannya.
2. Pada siar pelaksanaan harus dipasang waterstop sesuai dengan spesifikasi pabrik. Waterstop
tersebut harus ditunjukkan di dalam gambar kerja/ shop drawing, sehingga rencana
pengecoran harus direncanakan dengan baik. Biaya waterstop tersebut sudah termasuk di
dalam penawaran yang diajukan oleh Kontraktor.
3. Apabila terjadi kebocoran selama masa garansi, maka Kontraktor harus mengadakan
perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor. Prosedur perbaikan tersebut harus diusulkan
33
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
oleh Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan Pengawas, sedemikian rupa sehingga tidak
merusak bagian-bagian lain yang sudah selesai.
7. Acuan/Bekisting
7.1. Umum
1. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggung jawabkan secara struktur baik
kekuatan, stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk digunakan. Acuan merupakan
suatu bagian pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur beton agar sesuai
dengan gambar rencana
2. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini. Kontraktor dapat
mengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Di dalam penawarannya, Kontraktor wajib menawarkan sesuai dengan yang
ditentukan di dalam spesifikasi.
3. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang tertanam di dalam struktur
beton.
4. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup dengan sempurna, sehingga
bebas dari kebocoran. Semua pengikat acuan (ties) harus dilengkapi dengan material tertentu
seperti water stop sehingga pada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.
2. Release Agents
Release agent harus merupakan material yang memenuhi ketentuan berikut ini :
Cream emulsion
Neat oil dengan ditambahkan surfactant
Release agent kimiawi yang tidak merusak beton.
Release agent harus disimpan dan digunakan sesuai dengan ketentuan pabrik pembuatnya.
Kontraktor harus memastikan bahwa release agent yang digunakan cocok dengan bahan finish
yang akan digunakan. Dan jika permukaan beton merupakan finishing atau umum disebut
beton exposed maka Kontraktor harus memastikan bahwa permukaan beton yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan KP. Kontraktor harus memastikan bahwa release agent
tersebut tidak akan bersentuhan langsung dengan besi beton.
2. Dimensi acuan
Semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar struktur adalah ukuran bersih
penampang beton, tidak termasuk plester/finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk/
profil khusus yang tercantum di dalam gambar arsitektur juga harus diperhitungkan baik
sebagai beban maupun dalam analisa biaya.
3. Gambar kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang
dilakukannya. Gambar kerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan ditail-ditail
sambungan yang benar dan selanjutnya diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk
persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai
pembuatan acuan di lapangan.
4. Tanggung jawab
Walaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas, tanggung jawab sepenuhnya atas
kekuatan, kekakuan dan stabilitas acuan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Kontraktor. Jika
terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan
timbulnya biaya tambah, maka semua biaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
35
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Acuan harus dibuat sesuai dengan yang dibuat di dalam gambar kerja. Pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan gambar kerja harus segera dibongkar.
5. Stabilitas acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya acuan
selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan Pengawas berhak untuk meminta
Kontraktor untuk memperbaiki acuan yang dianggap tidak/ kurang sempurna dengan beban
biaya Kontraktor.
7. Ditail acuan
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
8. Jumlah pemakaian
Acuan hanya diperbolehkan dipakai maksimum 3 (tiga) kali, kecuali ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas. Acuan yang akan digunakan berulang harus dipersiapkan sedemikian
rupa sehingga dapat dijamin permukaan acuan tetap rapih dan bersih.
9. Akurasi
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan/kelurusan, elevasi
dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus
sesuai dengan yang tercantum di dalam spesifikasi ini.
36
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
14. Scaffolding
Pada prinsipnya semua penunjang acuan harus menggunakan steger besi (scaffolding).
Scaffolding tersebut harus cukup kuat dan kaku dan diatur agar mudah diperiksa oleh
Konsultan Pengawas.
Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisi normal, dan harus dipertimbangkan
secara khusus jika pada lantai-lantai tersebut bekerja beban yang lebih besar dari beban
rencana. Untuk mempercepat waktu pembongkaran, Kontraktor dapat merencanakan dan
mengusulkan metode dan perhitungan yang akan digunakan, dan usulan tersebut harus
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Tidak ada biaya tambah untuk hal
tersebut. Semua akibat yang timbul akibat usulan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
37
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukan terlebih dahulu secara tertulis
untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang, berlubang
atau retak-retak dan tidak menunjukan gejala keropos/ tidak sempurna.
5. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan pada beton dan material-material lain disekitarnya, dan pemindahan
acuan harus dilakukan sedemikian rupa sehinggah tidak menimbulkan kerusakan akibat
benturan pada saat pemindahan. Perbaikan yang rusak akibat kelalaian Kontraktor menjadi
tanggungan Kontraktor.
6. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos atau
cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka Kontraktor harus
segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas, untuk meminta persetujuan tertulis
mengenai cara perbaikan, pengisian atau pembongkarannya. Kontraktor tidak diperbolehkan
menutup/mengisi bagian beton yang keropos tanpa persetujuan tertulis Konsultan Pengawas.
Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya perbaikan,
pembongkaran, pengisian atau penutupan bagian tersebut, menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
7. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari lokasi proyek
dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas sehingga tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan.
7. PEKERJAAN WATERPROOFING
1. Umum.
1.1 Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan waterproofing berikut segala peralatan pendukung
yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari spesifikasi pekerjaan beton.
1.2 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini
dan harus disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Kontraktor harus mempunyai tenaga
ahli yang berpengalaman untuk melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dapat mengatasi
seluruh permasalahan yang timbul di lapangan dengan cepat dan benar.
38
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1.3 Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan Kontraktor harus mengeluarkan surat
pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan benar-benar berada di lokasi proyek
selama pekerjaan berlangsung.
1.5 Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam
proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
1.6 Kontraktor wajib mempersiapkan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya
sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya.
2. Lingkup Pekerjaan
2.3 Garansi.
Pekerjaan waterproofing ini harus dijamin kesempurnaannya dengan suatu masa garansi
selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung sejak serah terima yang menyatakan bahwa struktur
tersebut bebas bocor. Garansi tersebut meliputi garansi dari pihak Kontraktor dan juga dari
pihak Pemasok waterproofing yang dibuat secara legal dan jelas.
3. Persyaratan Bahan
39
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Waterproofing membrane
Waterproofing membrane dari bahan dasar bitumen polymer yang diperkuat dengan tulangan
non women polyester dengan ketebalan 3 – 4 mm.Dimana jenis ini memenuhi standart
ASTM D 36 dan ASTM D 5
3.4 Pengujian
1. Untuk membuktikan bahwa material tersebut memenuhi syarat, maka Kontraktor wajib
mengadakan uji bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk KONSULTAN
PENGAWAS. Untuk ini Kontraktor harus memperoleh rekomendasi dari laboratorium
sebelum memulai pekerjaan.
2. Kontraktor wajib melakukan percobaan-percobaan seperti dengan cara memberi air di
atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dengan cara dan prosedur seperti yang
ditentukan oleh Pemasok atau cara yang disyaratkan oleh peraturan internasional.
3. Kontraktor harus membuat mock up sebelum pekerjaan dilaksanakan di lokasi pekerjaan.
4. Syarat-syarat Pelaksanaan
40
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4.6 Waterstop.
Keberhasilan suatu beton kedap air banyak ditentukan oleh jenis waterstop yang digunakan.
Untuk itu Kontraktor harus menggunakan jenis waterstop sesuai dengan yang disyaratkan
oleh pemasok waterproofing. Pemasangan waterstop harus dilakukan sesuai dengan yang
disyaratkan. Biaya untuk pengadaan dan pemasangan waterstop harus sudah diperhitungkan
di dalam penawaran pekerjaan waterproofing. Waterstop yang digunakan adalah jenis
bentonite dengan ukuran 2.5 x 3 cm.
5. Subkontraktor Waterproofing
41
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
6. Gambar Kerja
6.1 Kontraktor bersama-sama dengan sub Kontraktor wajib membuat gambar kerja/ shop drawing
sesuai dengan gambar rencana dan sudah disesuaikan dengan keadaan sesungguhnya di
lapangan.
6.2 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
6.3 Dalam shop drawing harus jelas dicantuKonsultan Pengawasan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
6.4 Gambar kerja sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas.
7.2 Pengujian harus dilakukan dengan merendam beton kedap air tersebut terus menerus selama
48 jam dan harus dipastikan tidak terjadi kebocoran pada masa ini.
7.3 Jika hasil uji dinyatakan gagal, maka Kontraktor harus segera memperbaiki segala kebocoran
yang terjadi, dan setelah itu pengujian harus diulangi hingga dicapai hasil yang baik. Segala
biaya yang timbul akibat kegagalan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1. Umum.
1.1 Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung yang
dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari spesifikasi lainnya.
1.2 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini
dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus mempunyai tenaga ahli yang
berpengalaman sehingga dapat mengatasi seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar.
42
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1.3 Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan yang
menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama pekerjaan
berlangsung.
1.4 Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam
proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
1.5 Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya
sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya.
2. Lingkup Pekerjaan
3. Peraturan - Peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut :
1. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung, SNI 03-1729-2002
2. American Institute of Steel Construction Specification (AISC)
3. American Society for Testing and Materials (ASTM)
4. American Welding Society - Structural Welding Code (AWS)
5. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI-1982)
43
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. Material
5.1 Baja
Jika tidak disebutkan secara spesifik di dalam gambar, maka semua material untuk konstruksi
baja harus menggunakan baja yang baru dan merupakan "Hot rolled structural steel" dengan
mutu baja ST 37 (PPBBI-83) atau ASTM A 36 atau SS 41 (JIS. U 3101-1970), yang memiliki
tegangan leleh (yield stress) minimal, Fy = 240 Mpa dan tegangan tarik (tensile stress) Fu =
400 Mpa. Baja jenis ini umum disebut baja karbon (Carbon Steel) yang mengandung karbon
antara 0.25 - 0.29 %. Semua material baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang
dan kerusakan lainnya, lurus, tidak terpuntir, tanpa tekukan, serta memenuhi syarat toleransi
sesuai dengan spesifikasi ini.
5.2 Baut.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, baut penyambung yang digunakan adalah HTB A325
yang memiliki tegangan tarik putus nominal antara 105 - 120 ksi (735 - 840 Mpa). Baut
penyambung harus merupakan material baru, dan panjang ulir harus sesuai dengan yang
diperlukan. Jika tidak disebutkan khusus di dalam gambar maka baut yang dimaksud adalah
type A325-X (ulir terletak di luar bidang geser). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-
masing 1 buah pada kedua sisinya. Mutu pelat ring harus sesuai dengan mutu baut.
5.4 Angkur.
Kecuali ditentukan lain di dalam gambar, maka angkur yang digunakan harus memiliki
kualitas BJTD 40, dengan panjang penjangkaran minimal sedalam 40 kali diameter. Angkur
harus memiliki ulir yang cukup sehingga pada saat digunakan benar-benar dapat berfungsi
secara benar.
44
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Untuk menghubungkan elemen struktur beton lama dengan yang baru diperlukan suatu
angkur khusus. Angkur tersebut harus termasuk sebagai heavy duty anchor dengan sistem
adhesive (chemical). Kapasitas tarik dan geser angkur yang dipakai mengikuti apa yang
tercantum dalam gambar rencana.
Pada prinsipnya dalam tahap perencanaan, profil yang digunakan adalah profil yang
diproduksi oleh pabrik. Apabila ternyata profil tersebut tidak tersedia, maka Kontraktor dapat
mengganti profil tersebut dengan profil lain yang disetujui oleh KP. Usulan perubahan
tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan yang menunjukkan bahwa profil pengganti
tersebut minimal sama kuat dan kakunya dengan profil yang digantikan. Juga harus
diperhatikan bahwa tinggi profil pengganti harus mempunyai tinggi maksimal sama dengan
profil original, sehingga tidak mengurangi ruang peralatan M&E. Walaupun perubahan profil
tersebut disetujui, Kontraktor tetap harus mengantisipasi perubahan tersebut, agar tidak terjadi
klaim terhadap waktu pelaksanaan maupun biaya.
8. Uji material
45
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
9. Syarat-syarat Pelaksanaan
3. Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian tambahan yang diperlukan untuk
keperluan montase serta cara-cara montase yang direncanakan.
9.2 Fabrikasi
1. Selama proses fabrikasi Konsultan Pengawas harus menempatkan staffnya yang
berpengalaman dalam fabrikasi baja secara penuh untuk mengawasi pelaksanaan
fabrikasi di bengkel kerja Kontraktor.
46
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-
sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing elemen
dengan tetap diberi tanda-tanda.
9.4 Pengelasan
1. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC Specification dan baru dapat
dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. Pengelasan
harus dilakukan dengan las listrik, bukan dengan las karbit.
2. Kawat las yang dipakai adalah harus dari produk yang disetujui oleh KP. Ukuran kawat
las disesuaikan dengan tebal pengelasan.
3. Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman
yang baik dalam dalam melaksanakan konstrksi baja sejenis. Hal ini harus dibuktikan
dengan menunjukkan sertifikat yang masih berlaku.
4. Kontraktor harus memperhatikan dengan seksama tipe dan ukuran las yang tercantum di
dalam gambar (las sudut, las tumpul dan lain-lain), dan Kontraktor harus mempunyai alat
untuk mengukur tebal las sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah tebal las sudah
sesuai dengan gambar atau tidak.
5. Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-
bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan mechanical wire brush dan untuk
daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus
dihaluskan dengan menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik. Kerak
bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
6. Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi dan
tegangan residual pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pengelasan pada pertemuan
elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik
preheating.
7. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan lebih dari satu kali),
maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan
dahulu dari kerak-kerak las/slag dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang
berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.
8. Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik, maka
pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus dilakukan di bengkel. Bila akan
mengadakan pengelasan lapangan harus seijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
9. Perhatian khusus diberikan pada pengelasan yang dilakukan di lapangan (field weld),
dimana posisi dari tukang las harus sedemikian sehingga dapat dengan mudah
melakukan pengelasan dengan hasil yang baik tanpa mengabaikan keselamatan kerja.
10. Pada semua pengelasan harus dilakukan pemeriksaan visual untuk mengetahui apakah :
a. persiapan pengelasan sudah dilakukan dengan baik (bersih, gap yang cukup dan lain-
lain).
47
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
b. las yang ada tidak berpori, undercut, retak permukaan atau cacat-cacat lain.
c. ukuran dan tipe las sudah sesuai gambar.
11. Pada jumlah lokasi 30% dari seluruh lokasi pengelasan juga harus dilakukan "Liquid
Penetrant Test" sesuai dengan AWS D 1.1-90. Lokasi pengetesan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.
12. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas atau apabila ada keraguan terhadap
hasil "Liquid Penetrant Test" tersebut, maka Konsultan Pengawas dapat meminta pada
Kontraktor untuk juga melakukan Radiographic Test sesuai dengan AWS D 1.1-90.
13. Laboratorium uji las yang ditunjuk harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan
semua biaya pengujian las menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Jumlah baut yang diuji untuk masing-masing ukuran adalah minimum 3 (tiga) buah.
3. Walaupun test baut tersebut memenuhi syarat, Konsultan Pengawas berhak untuk
meminta diadakan uji baut lainnya dengan jumlah 1 (satu) baut dari setiap 250 baut yang
digunakan. Biaya pengujian baut tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
4. Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameter baut. Jika
tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar, maka diameter lubang baut maksimal
1.60 mm (1/16 inci) lebih besar dari diameter baut. Kontraktor tidak boleh membuat
lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan Pengawas.
5. Pembuatan lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10
mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan.
6. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan dengan kunci momen torsi yang
sebelumnya sudah dikalibrasi, sebagai berikut :
48
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
7. Setiap pengencangan baut harus dilakukan sampai mencapai gaya tarik baut sesuai
dengan spesifikasi AISC. Pelaksanaannya harus diawasi secara langsung oleh Konsultan
Pengawas.
8. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling
sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir
baut tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh
digunakan.
9. Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.
49
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
berhak untuk menolak elemen-elemen baja yang rusak karena salah penempatan atau rusak
akibat proses apapun juga.
50
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
12. Pengecatan
Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan "mechanical wire brush" (sikat baja
mekanis) dan tidak boleh menggunakan sikat baja manual, kecuali hanya untuk permukaan-
permukaan yang betul-betul tidak dapat dijangkau oleh "mechanical wire brush" tersebut,
sebelum pengecatan dilakukan. Pembersihan dengan menggunakan sand blasting sangat
dianjurkan, terutama untuk permukaan baja yang mengalami korosi.
Apabila cat dasar yang sudah dilakukan belum sempurna, maka Kontraktor wajib
memperbaiki kondisi ini dengan melakukan pembersihan atas cat dasar tersebut dan
pengecatan diulang kembali sesuai dengan prosedur yang ada.
Sama seperti cat dasar, maka cat finish I maupun cat finish II baru boleh dilaksanakan setelah
lapisan cat-cat sebelumnya betul-betul kering. Kontraktor wajib melakukan pengecatan
sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Hasil yang tidak sempurna,
harus diperbaiki dan Kontraktor bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi.
51
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Secara umum konstruksi baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti lendut khususnya
untuk kuda-kuda dan kantilever. Besarnya anti lendut adalah minimum sama dengan
besarnya lendutan akibat beban mati. Besarnya anti lendut tersebut dapat dilihat pada
gambar atau jika tidak disebutkan secara khusus besarnya adalah sebesar 1/350 kali bentang.
52
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS
PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. PEKERJAAN LANTAI
1.1. PEKERJAAN SUB LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing lantai pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal 9, AFNOR P18-303
dan NZS-3121/1974.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971 (NI-2) PUBI
1982 dan (NI- 8).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di serahkan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Direksi Pengawas.
3. Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug dibawahnya
harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata
permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split dengan
perbandingan 1 : 3 : 5.
53
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang ditentukan/ disyaratkan
dalam detail gambar.
6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai ruangan-ruangan yang
disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas/MK.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan lantai screed dilakukan meliputi bawah finishing lantai keramik dan untuk seluruh
detail seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type dari satu hasil produk yang
disetujui Direksi Pengawab serta memenuhi syarat-syarat dalam NI-8 SII 0013-8± dan
ASTM C150-78A.
2. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11 dan SII 0404-
80.
3. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P18-303 dan NZS
3121/1974.
4. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam NI-2, NI-8
dan PUBI 1982.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/MK untuk mendapatkan persetujuan.
2. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas/MK dapat meminta untuk mengadakan tes-tes
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan bahan. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab
Kontraktor/Pemborong sepenuhnya.
3. Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton telah
dibersihkan dari segala kotoran debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain
4. Setelah dibersihkan alas lapisan dibasahi (semalam dan setelah kering dilapis cairan semen
Calbond (air semen maksimum 20 menit, selanjutnya screed dicor).
54
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC (semen) dan pasir yang
memenuhi syarat-syarat seperti yang telah ditentukan.
6. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian PC (semen) tanpa campuran bahan lain yang
dilapiskan keseluruh permukaan lantai dan diratakan tebal acian minimal 2 mm setelah
diratakan dan dilicinkan.
7. Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 4 cm atau sesuai yang ditentukan
oleh Direksi Pengawas/MK dari adukan 1 pc : 5 pasir. Permukaan lantai screed harus betul-
betul rata kecuali bila disyaratkan lain beban cacat (retak-retak).
8. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan alas lantai screed harus dibersihkan
dengan sikat kawat dan air supaya agregat muncul dan memberi ikatan yang baik dengan
screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui
Direksi Pengawas/MK.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan lantai keramik meliputi semua ruang yang ditunjuk dalam gambar dan yang
disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Jenis :
Menggunakan keramik ex. Roman atau setara dengan kualitas SNI dan disetujui Direksi
Pengawas/MK
2. Warna :
a. Akan ditentukan kemudian.
b. Untuk masing-masing warna harus seragam
c. Warna yang tidak seragam harus diganti/dibongkar.
55
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
10. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola
keramik yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti yang
disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
5. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama
lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar
serta petunjuk MK, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar - siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna bahan pengisi
sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit - unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
56
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
9. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
10. Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan gurinda, sehingga diperoleh hasil
pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “Sub-grade” dan lantai kerja
sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
3. Kemiringan lantai dibuat kearah pembuangan air seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
4. Meliputi area ruang luar pada bangunan dan yang disebutkan/ditunjukan pada gambar dan
disetujui Direksi Pengawas / MK
b. Persyaratan Bahan
1. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standart SII, terutama pada hal-hal:
Kekuatan, Ukuran, Perubahan warna (Strenght K 300, tebal minimal 8 cm) type & pola
pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar.
2. Material Paving Blok yang digunakan setara dengan merek „Conblock Internusa‟ atau
„Cisangkan‟ atau lainnya dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di serahkan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Direksi Pengawas/MK
3. Untuk pasangan Paving Blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug „Sub-grade‟
dan lantai kerja dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan) dan memiliki kemiringan permukaan 2,5% dan telah mempunyai daya dukung
maksimal. sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas/MK.
57
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4. Pekerjaan-pekerjaan dibawah tanah, lubang servise, dan lainnya harus dikerjakan dan
diselesaikan sebelum pekerjaan Paving Block dilaksanakan.
5. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari pola paving
block untuk disetujui Direksi Pengawas/MK.
6. Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama
lebar maksimum 5 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Direksi Pengawas/MK, yang
membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebarnya, untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
7. Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir, harus menggunakan key block dan
pemotongan harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan
8. Areal pamasangan paving block harus dipadatkan dengan „plate vibrator‟ ukuran plate 0,3 – 0,5
m2 dan mempunyai tekanan sentrifugal 1,6 – 2,0 ton. Pemadatan dilakukan 3 kali sebelum siar-
siar di isi pasir, setelah itu di padatkan dan diratakan beberapa kali dengan „roller‟ 3 ton.
9. Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area selesai dan terkunci.
10. Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan perbedaan ketinggian
setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
11. Seluruh pekerjaan paving blok harus bebas dari kotoran semen maupun oli.
12. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya pekerjaan, seluruh area paving
blok harus tertutup dari lalu lintas dan pekerjaan lainnya.
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan : Non Metalic Floor Hardener, ex Sika atau setara dengan kualitas SNI dan disetujui
MK.
2. Jenis bahan dari Non-Metalic Aggregates tanpa campuran bahan lain, dari proses bahan-bahan
sesuai ketentuan atau yang dipersyaratkan dari pabrik, pengerjaannya dilakukan selapis demi
selapis, warna harus stabil, tahan terhadap beban, tahan getaran dan goresan ringan, dapat
58
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
mencegah adanya/terjadinya retak-retak pada permukaan lantai, tidak mudah kotor, mudah
dalam perawatan, dapat menahan kerusakan-kerusakan permukaan lantai, tahan lama serta tidak
licin.
3. Warna natural
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan pelapisan Floor Hardener dilakukan setelah ada persetujuan dari Perencana/MK.
Pengerjaannya sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan, sehingga
dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan memberikan kepuasan kepada perencana /MK.
2. Sebelum pekerjaan dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan beberapa contoh bahan, warna
dan contoh percobaan pekerjaan dari beberapa macam hasil produk kepada MK untuk disetujui
dalam pelaksanaan.
3. Contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan yang telah disetujui Perencana/MK akan
dipakai sebagai standar dalam pemeriksaan dan penerimaan bahan/hasil pekerjaan yang
dikerjakan oleh kontraktor.
4. Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan contoh bahan/hasil contoh pekerjaan di Direksi
Keet serta harus senantiasa menjaga keamanannya.
5. Bidang permukaan lantai harus rata , tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang dan celah-
celah yang terjadi pada permukaan lantai harus ditutup dengan adukan semen pasir (trasram)
sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.
6. Setelah pengecoran beton selesai, kemudian taburkan floor hardener pada saat permukaan beton
masih dalam keadaan basah.
7. Lakukan perataan Floor Hardener dengan menggunakan Roskam Steenlees sampai merata
diseluruh permukaan lantai beton.
8. Tunggu sampai beton lantai yang sudah di cor dengan semen menjadi setengah kering dan
apabila diinjak tidak amblas (meninggalkan bekas).
9. Kemudian melakukan perapihan (finishing) beton dengan mesin trowel dan Roskam Besi
sampai selesai, agar hasilnya benar-benar rapi.
10. Lanjutkan dengan pekerjaan Coating Curing Coumpound dengan menggunakan Roller
11. Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang harus dihindarkan dari terjadinya kerusakan
akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang lain. Kontraktor harus bertanggung
jawab atas kesempurnaan dalam hasil pekerjaan yang dilakukannya.
59
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2. PEKERJAAN DINDING
2.1. PEKERJAAN DINDING BATU BATA
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui Direksi
Pengawas/MK. Syarat-syarat batu bata harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-10.
2. Batu bata/batu merah yang digunakan ukuran 10x10x20 cm dengan mutu terbaik, siku dan
sama ukuran, sama warna serta disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan memenuhi syarat-
syarat dalam NI-8.
5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur/ minyak/asam
basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya kepada Direksi Pengawas/MK.
2. Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah, dengan aduk campuran 1pc : 5 pasir
pasang, kecuali pasangan batu bata semen trasram/rapat air.
3. Untuk dinding semen trasram/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 3 pasir pasang, yakni
pada dinding dari atas permukaan sloof/balok/pondasi sampai minimum 20 cm diatas
permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi minimal 200 cm untuk daerah shower dan
minimal 180 cm untuk daerah yang lain di atas permukaan lantai setempat dan untuk sekeliling
dinding ruang-ruang basah (pantry, kamar mandi, WC) serta pasangan batu bata dibawah
permukaan tanah jika ada.
4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
60
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. Setelah bata terpasang, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu
lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.
6. Dinding batu bata yang akan diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dibersihkan.
7. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis
perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal 1/2 batu yang
luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan
kolom ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6
mm jarak 20 cm, jarak antara kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter.
8. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
9. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diberi
penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan
baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi Pengawas/MK.
10. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua atau lebih.
11. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 13 cm
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat,
rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
12. Pasangan batu bata semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus diberi pen dengan
adukan 1 PC : 3 pasir.
13. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding
seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).
Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1cm (sebelum diaci/diplester).
a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat
tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam dan bagian
luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar dan disetujui Direksi
Pengawas / MK.
61
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang di gunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang disetujui MK serta
memenuhi NI-8.
3. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang
benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan 1,6 -
2,0 mm.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir, kecuali pada dinding
batu bata trasram/rapat air.
2. Pada dinding batu bata trasram/rapat air di plester dengan aduk campuran 1PC :3 PS (yang
dilakukan pada sekeliling dinding ruang pantry, kamar mandi, WC dan bagian-bagian yang
ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar).
3. Pasir pasang yang di gunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang
dipersyaratkan.
4. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan
di setujui Direksi Pengawas/MK.
5. Semen Portland yang di kirim ke proyek lapangan harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam
keadaan utuh dan tidak ada cacat.
6. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, dan bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
7. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas/MK untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya
sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus
segera melaporkan kepada Direksi Pengawas/MK. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan/perbedaan diselesaikan.
62
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
10. Tebal plesteran 1,5 – 2 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar.
11. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Direksi Pengawas/MK.
12. Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda jenisnya, harus
diberi/dibuat nat (tali air) dengan ukuran lebar 7 mm dalamnya 5 mm, kecuali bila ditentukan
lain.
13. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang
homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul).
14. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-
tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penyerapan air
secara cepat.
15. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik/ Pemakai.
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan dinding keramik ini dilakukan pada toilet dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Jenis
Keramik buatan dalam negeri, merk Roman atau merk lain yang setara dan disetujui Direksi
Pengawas/MK.
2. Warna :
a. Akan ditentukan kemudian.
b. Warna yang ditentukan harus seragam.
63
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
6. M u t u : Tingkat I (satu)
7. Bahan pengisi : Grout semen berwarna sesuai dengan warna keramik yang
digunakan/Ibagrout/tile grout
10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan ASTM, NI-19,
PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023-81.
11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air
harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
12. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Direksi
Pengawas/MK.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola keramik yang
disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan ditambah bahan perekat seperti yang
telah disyaratkan.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar
maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk
Direksi Pengawas/MK, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna bahan pengisi
sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
64
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada permukaan
keramik, hingga betul-betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding atau hal-hal
lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.
11. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga diperoleh hasil
pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24
jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat - alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi, sesuai yang ditunjukan dalam gambar dan
disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Material
1. Gypsum :
Ketebalan yang dipakai 12 mm tidak retak atau pecah/melengkung mempunyai lapisan
luas Paver Coved dipasang sesuai dengan gambar teknis dengan mempergunakan
rangka metal hollow dan sekrup, sambungan antara gypsum board memakai compound .
Gypsum yang digunakan ex JAYA BOARD atau setara dengan kualitas SNI.
2. Rangka Partisi
- Rangka partisi menggunakan Steel Stud Drywall System ex. Boral atau setara
dengan kualitas SNI dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
- Ukuran rangka lebar 51 cm, merupakan bahan anti karat (zinkalum)
- Jarak antar rangka 60 x 60 cm atau sesuai yang disyaratkan oleh produk yang
digunakan.
- Area yang ada unit indoor / out door AC atau elemen interior yang lain di beri
rangka double sebagai penguat.
- Bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang akan
berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
- Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan.
- Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
65
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
c. Persyaratan Bahan
1. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan Perencana dan
Direksi Pengawas/MK untuk disetujui sebelum mulai pelaksanaan.
2. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal pelaksanaan,
semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering memakai alas dan
dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan.
3. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan harus
dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi kerusakan barang akibat
pelaksana, maka kerusakan tersebut harus diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan
kepada pemilik.
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan semua dinding partisi kaca frameless sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan pada gambar dan yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Kaca tempered tebal 12 mm, warna bening ex Asahimas atau setara dan disetuji Direksi
Pengawas / MK
2. Apabila tidak dimungkinkan pemasangan kaca dengan cara biasa, maka harus
digunakan suspended system (system kaca dijepit dan digantung di atas)
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Cara Pemasangan harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan dapat
dipastikan kekokohan dan kerigidannya,
3. Pertemuan dengan bidang dinding dan atau dinding kaca harus rapi, rapat, tidak
bercelah dan tegak lurus
4. Sekeliling tepi kaca yang terlihat berbatasan dengan dinding dan pertemuan antar kaca
agar diberi sealant mutu baik supaya kedap air dan suara.
66
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan kusen menggunakan profil alumunium ex. YKK Alumico Indonesia atau setara
dengan finish natural anodized.
2. Ukuran profil : Untuk rangka dinding partisi, lebar 75 mm, tebal minimal 1,8 mm
4. Konstruksi rangka aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
5. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk
toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
7. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang
telah dirangkai untuk partisi mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
untuk tinggi dan lebar 1 mm.
untuk diagonal 2 mm.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
67
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap
dahulu shop drawing dengan petunjuk Direksi Pengawas/MK meliputi gambar denah,
lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
3. Semua rangka dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam
agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6. Akhir bagian rangka harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap
dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal minimal 2
mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/
stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air
dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah antara kaca dan
sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana rangka aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang
melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber
13. Sekeliling tepi rangka yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan suara.
14. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.
68
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanaan pekerjaan pemasangan panel aluminium composite
pada luar bangunan atau seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana, sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh pekerjaan panel aluminium, sesuai yang ditunjukan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan Perencana dan
Direksi Pengawas/MK untuk disetujui sebelum mulai pelaksanaan.
2. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal pelaksanaan,
semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering memakai alas dan
dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan.
3. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan harus
dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi kerusakan barang akibat
pelaksana, maka kerusakan tersebut harus diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan
kepada pemilik.
b. Material
3. Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian.
4. Bahan yang digunakan dari produksi Alcopanel atau setara dengan kualitas SNI yang
disetujui Direksi Pengawas / MK.
5. Contoh - contoh :
Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada direksi lapangan
untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.
69
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
e. Pelaksanaan
1. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dikerjakan
kepada direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Aluminium composite yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu macam
produk saja.
4. Rangka-rangka pemegang harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus dan tepat pada
posisinya.
6. Frekuensi pembersihan dan perwatan serta pemilihan bahan pembersih yang cocok
sangat bergantuing pada lokasi gedung dan kondisi permukaan. Pembersihan dapat
dilaksanakan dengan air dan spons atau sikat lembut. Apabila pengotoran lebih berat
bisa ditambahkan diterjen netral.
8. Penyimpanan :
Pada palet atau laci ketinggian 2 meter untuk penumpukan hendaknya tidak dilampaui
dan selalu dijaga dalam kondisi kering.
9. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi, kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya
tambahan.
10. Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium Panel Composite harus merupakan hasil
pekerjaan yang rapih dan tidak bergelombang.
11. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhadap sinar
matahari dari pabrik pembuatannya berupa sertifikat jamianan.
70
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
b. Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan semua pintu kaca Frameless, dinding kaca frameless,
pintu dan kaca yang disebutkan/ditunjukkan pada gambar serta shop drawing dari
Kontraktor yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Pintu kaca dan jendela kaca frameless menggunakan kaca tempered tebal 12 mm warna
bening ex Asahimas atau setara dan disetujui Direksi Pengawas / MK
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Cara Pemasangan harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan dapat
dipastikan kekokohan dan kerigidannya,
3. Pertemuan dengan bidang dinding dan atau dinding kaca harus rapi, rapat, tidak
bercelah dan tegak lurus
4. Sekeliling tepi kaca yang terlihat berbatasan dengan dinding dan pertemuan antar kaca
agar diberi sealant mutu baik supaya kedap air dan suara.
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
71
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan kusen menggunakan profil alumunium ex. YKK Alumico Indonesia atau setara
dengan finish natural anodized.
2. Ukuran profil : Untuk kusen jendela, lebar minimal 70 mm, tebal minimal 1,8 mm
Untuk kusen pintu, lebar minimal 75 mm, tebal minimal 2 mm
4. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
5. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil tes, minimum
100 kg/m2.
6. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan air
15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.
7. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
9. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang
telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai
berikut :
untuk tinggi dan lebar 1 mm.
untuk diagonal 2 mm.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Direksi Pengawas/MK meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
3. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
72
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam
agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap
dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal minimal
2 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/
stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air
dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah antara kaca dan
sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
12. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang
melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin.Penggunaan ini pada swing door dan double
door.
14. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan suara.
15. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.
73
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan daun jendela kaca rangka alumunium meliputi seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Rangka pintu dan jendela :
Menggunakan profil alumunium ex. YKK atau setara dengan finish natural anodized
yang sesuai dengan kualitas SNI dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Bahan panel :
a. Untuk panil di gunakan bahan kaca dari produk dalam negeri ex Asahi Mas atau
setara, mutu AA, dan yang memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 63 &
SII 0189-78.
b. Digunakan kaca berwarna atau clear (sesuai yang dinyatakan gambar) tebal
minimum 6 mm untuk bagian dalam (interior) dan tebal 8 mm untuk bagian luar
(exterior) yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Accessories :
Segala peralatan pelengkap ( sekrup, angkur) harus digalvanis, atau sesuai yang
disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
3. Harus di perhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat lain
agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan /menjaga kerapihan, tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
74
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat - alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan pintu besi ini meliputi ruang tangga Kebakaran dan juga ruang
Pompa serta seluruh detail yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar dan disetujui
Direksi Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Daun pintu besi dan fire door digunakan merk MOSLER, BOSTINCO atau setara
dengan kualitas SNI dan disetujui Direksi Pengawas / MK
2. Baja untuk pintu besi tebal 1,6 mm double sided dan untuk filler adalah rockwool
yang dipadatkan, di kedua sisinya dipasang triplex 6 mm. Ketebalan daun pintu adalah
55 mm.
3. Untuk kosen pintu bahan yang digunakan berbentuk C sistim, dibuat dari plat baja 2,3
mm. Sekeliling kusen memakai karet agar suara tidak masuk, di dalam ruangan adalah
50-55 dB, sesuai dengan spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan, atau sesuai shop
drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas/MK.
4. Pada waktu daun pintu tertutup, di bagian bawah pintu terpasang seal metal sehingga
tidak dapat dilalui asap.
5. Finishing untuk pekerjaan ini adalah cat duco atau setara yang sesuai dengan kualitas
SNI dan sesuai persetujuan Direksi Pengawas/MK.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Perhatikan koordinasi dengan pekerjaan lain baik yang sudah dan yang belum
terpasang terutama untuk pekerjaan-pekerjaan sparing bilamana ada.
75
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4. Semua bahan dan pekerjaan yang terpasang sebelum dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan harus mendapat persetujuan Direksi Pengawas/MK. Bilamana pekerjaan
ini tidak memenuhi persyaratan Kontraktor wajib membongkar dan dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor.
7. Pintu besi dan fire door terpasang sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang telah
disetujui MK.
8. Cara pemasangan dan accessories yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pabrik
dengan memperhatikan mekanisme pembukaan pintu sesuai yang dipersyaratkan oleh
Direksi Pengawas/MK.
9. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap sempurna dan harus sesuai dengan
produk pabrik yang mengeluarkan.
11. Daun pintu harus dapat dibuka dengan sempurna apabila terjadi kemacetan, harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.
12. Permukaan rangka dari pintu-pintu baja harus dibersihkan diratakan dan dihaluskan
sebelum diberi finishing.
14. Setelah terpasang, belum boleh untuk tempat lalu lalang sampai cukup kokoh berdiri
di tempatnya.
1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
76
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
b. Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi Pengawas.
2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat aluminiun yang
tertera nomor pengenalnya.
4. Pelat ini di hubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-anak
kunci harus di sediakan sebuah lemari anak kunci dengan 'backed enamel finish' di
lengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal.
Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah.
a. Engsel ( butt hinges ) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu tunggal dan 2 x 3
buah untuk pintu double, pada daun jendela minimum di pasang 2 buah setiap
daunnya, menggunakan engsel merk Cisa, type/serie 414, atau merk lain yang
setara atau ditentukan lain dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan sama dengan
bahan engsel, finish satin stainless steel atau satin chromium.
c. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan/ ditentukan dalam
gambar, di pasang peralatan - peralatan dari merk CISA atau KEND atau merk lain
yang setara dengan kualitas SNI, yaitu :
d. Door Closer yang digunakan type hidrolic, outomatic back check dengan
'adjustable force'. Pengatur kecepatan closing dan latch, di kehendaki jenis 'hold -
open', yaitu pintu dapat menutup secara regular dan dapat berhenti dalam posisi
77
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
terbuka dengan sudut buka tertentu seperti yang di kehendaki ruang-ruang yang
membutuhkan seperti yang tertera pada pelengkap gambar.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh - contohnya kepada Direksi Pengawas/MK untuk
mendapatkan persetujuan.
3. Apabila di anggap perlu, Direksi Pengawas dapat meminta mengadakan tes- tes
laboratorium yang di lakukan terhadap contoh - contoh bahan yang diajukan sebagai
dasar persetujuan.
5. Engsel atas di pasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah di pasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
7. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus di bersihkan dan dihilangkan sama sekali.
8. Pemasangan door closer pada batang kosen dan daun pintu, di atur sedemikian
rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada kosen pintu, serta dapat berfungsi
dengan baik.
9. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door stop
dari merk dan type seperti yang telah di syaratkan, dipasang dengan baik pada
lantai dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.
10. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu
sama.
11. Penarik pintu ( handle ) dipasang 100 cm ( as ) dari permukaan lantai setempat atau
sesuai gambar dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
12. Posisi 'lock' dan 'latch' harus di ajukan oleh kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
78
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
5.1. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
1. Gypsum Board tebal 9 mm ex Jaya Board atau setara yang sesuai dengan kualitas
SNI dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
c. Persyaratan Pelaksanaan
2. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas/MK.
4. Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.
79
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
10. Pemasangan gypsum pada rangka dengan galvanize "self tapping screw" berjarak 30
cm.
11. Pada sambungan gypsum digunakan semen pengisi sesuai rekomendasi pabrik,
yang sebelumnya ditutup dengan non fabric material minimum lebar 5 cm.
12. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar, dari bahan alumunium yang difinish sesuai yang
disyaratkan.
13. Kontraktor harus memperhitungkan pemasangan gypsum pada drop ceiling area
Banking Hall sedemikian rupa sehingga lampu tersembunyi (hidden lamp) tidak
terlihat secara visual dari bawah.
Untuk menjamin tersedianya bahan pada waktunya, bahan harus dipesan paling lambat
3 (tiga) bulan sebelum dipasang, untuk mana Kontraktor harus menunjukan penegasan
pesanan setelah contoh bahan disetujui oleh Konsultan MK dan Perencana.
Untuk menjaga mutu dan kwalitas bahan yang terpasang, pemasangan harus
dilaksanakan oleh agen yang resmi ditunjuk oleh pabrik.
b. Persyaratan Bahan
1. Gypsum tile yang dipakai adalah Gypsum Tile ukuran 120 x 60 ex. Jaya Board atau
setara yang sesuai dengan kualitas SNI.
2. Digunakan pada area kerja lantai dua atau sesuai yang ditunjukkan pada gambar dan
disetujui Direksi Pengawas / MK .
80
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Rangka Langit-langit
Rangka merupakan „grid‟ yang terdiri dari profil-profil berbentuk T (tee) yang terdiri atas
profil utama (maintee), profil penghubung (cross tee) dan lis-lis tepi D.4 mm, dengan
gesper pengatur ketinggian.
Semua batang profil untuk rangka langit-langit telah diseleksi dengan baik, lurus dan rata.
Tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung atau cacat-cacat lainnya. Semua bahan
yang akan dipasang harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan MK.
Seluruh rangka langit-langit digantung pada plat beton atas balok kawat penggantung
seperti telah disebutkan sebelumnya. Kawat penggantung diakitkan pada pelat besi yang
dipaku dengan ramset ke plat beton/balok beton.
Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan harus rata, lurus dan
waterpass. Tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus saling
tegak lurus.
Bahan gypsum tile terbuat dari bahan yang mempunyai ketahanan terhadap perambatan
api dan penghantaran panas serta tahan terhadap air serta lendutan ketebalan bahan 1/2”
(12 mm), ukuran nominal 60 x 120 cm atau ukuran lain seperti yang ditentukan dalam
gambar. Warna dan jenis permukaanakan ditentukan kemudian oleh Perencana,
berdasarkan pilihan warna yang ada.
Gypsum Tile yang dipasang adalah yang telah dipilih dengan baik, bentuuk dan ukuran
tiap unit harus sama dan tidak ada bagian yang retak, sumbing atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan MK.
Sebelum pemasangan, panel-panel papan gypsum harus disimpan di ruang dimana panel-
panel tersebut akan dipasang, selama 4 jam. Tujuannya agar panel-panel tersebut
menyesuaikan diri dengan suhu dan kelembaban ruangan. Untuk mencegah
melengkungnya panel akibat variasi suhu dan kelembaban yang besar selama dan setelah
pemasangan, disarankan pada setiap permukaan belakang panel direkatkan 2 (dua) buah
besi siku pengaku secara diagonal.
Gypsum tile dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah dipasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpass dan tidak
bergelombang. Sambungan antara unit-unit harus merupakan garis lurus dan rata.
81
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
a. Lingkup Pekerjaan
Untuk menjamin tersedianya bahan pada waktunya, bahan harus dipesan paling lambat
3 (tiga) bulan sebelum dipasang, untuk mana Kontraktor harus menunjukan penegasan
pesanan setelah contoh bahan disetujui oleh Konsultan MK dan Perencana.
Untuk menjaga mutu dan kualitas bahan yang terpasang, pemasangan harus
dilaksanakan oleh agen yang resmi ditunjuk oleh pabrik.
b. Persyaratan Bahan
1. Penutup atap yang dipakai adalah Penutup Atap Bitumen Korugasi type Ondulaine
Classic ukuran 200cm x 95cm ex. Onduline Roof atau setara yang sesuai dengan
standard yang berlaku/keluaran pabrik.
- Ukuran Lembaran : 200cm x 95cm
- Berat Lembaran : 6,4kg
- Ketebalan : 3mm
- Warna Tersedia : Black, Red, Green & Brown (akan
ditentukan kemudian)
- Pallet – 300 lembar : 2,003m x 950mm x 1,5m high
- Berat : 2000kg
- Volume : 2,89m3
- Pallet – 420 lembar : 2,003m x 950mm x 2.05m high
- Berat : 2792kg
- Volume : 3,95m3
2. Digunakan pada area kerja atap Mess Atlet atau sesuai yang ditunjukkan pada gambar
dan disetujui Direksi Pengawas / MK .
c. Persyaratan Pelaksanaan
82
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2. Pemotongan.
Tandai lembaran dengan spidol, kemudian potong menggunakan gergaji yang ujungnya
diminyaki. Akan lebih baik jika dipotong menggunakan gergaji mesin.
3. Layout lembaran.
Mulai memasang lembaran pada sisi yang terjauh dari arah terpaan angin. Untuk deretan
atap berikutnya, potong lembaran setengah (secara vertikal), dan gunakan potongan
tersebut di tepi agar deret membentuk pola layout seperti memasang batu bata.
4. Pemakuan.
Gunakan hanya Paku Berkepala Pengaman pada rangka atap; periksa apakah sisi dan
ujung lembaran sudah benar. Gunakan benang penggaris agar pemasangan tetap rata.
Paku ditancapkan di setiap gelombang lembaran pada rangka dudukan dan pada ujung-
ujung pertemuan dua sisi lembaran yang saling bertumpuk (overlap), serta pada salah
satu sisi pertemuan vertikal. Tancapkan juga pada setiap gelombang yang bertemu
rangka dudukan.
83
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
7. PEKERJAAN SANITAIR
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat
bantu lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet dan ruang lain yang dinyatakan/ditunjukkan
pada gambar dan disetujui Direksi Pengawas/ MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Toilet Banking Hall dan ruang pimpinan dan serta ruang lainnya yang ditunjuk pada
gambar dan disetujui oleh Direksi Pengawas/MK menggunakan merk TOTO atau setara
dengan kualitas SNI, yaitu :
Lavatory menggunakan type LW 523 J warna putih
Lavatory Faucet menggunakan type TX 116 LE
P-Trap menggunakan type THX 1A – 6N
Stop Valve menggunakan type TL 511 C1 (X2)
Supporting Fitting menggunakan type TX 809 L
Closet duduk menggunakan type dual flush Sonata CW 661 JT1 / SW 516 JP /
TX 212 CWS / TC warna putih
Jet Spray menggunakan type TX 403 SW3
Floor Drain menggunakan type TX 1 A
Kran menggunakan type T 23 B 13 V7
Paper Holder menggunakan type TS 116 R
Urinoir menggunakan type U 57 M
Shower menggunakan type TX 401 SB ( toilet ruang Pimpinan)
Double Rob Hook menggunakan type TS 118 WS
Kaca Cermin menggunakan kaca yang dibevel, frameless, ukuran sesuai dengan
lapangan/gambar arsitek
Top Table Wastafel Homogeneous Tile (ukuran disesuaikan), warna setara De
Uero Grace Golden Black.
2. Toilet lain menggunakan produk Toto atau merk lain yang setara dengan kualitas SNI
yang disetujui oleh Direksi Pengawas/MK, yaitu :
Lavatory menggunakan type LW 660 CJ warna putih
Lavatory Faucet menggunakan type TX 101 LB
P-Trap menggunakan type THX 1A – 5N
Stop Valve menggunakan type TL 511 C1 (X2)
Closet duduk menggunakan type CW 420 J / SW 516 STD warna putih
Closet jongkok / Flush valve menggunakan type CE 6 / TV 150 NWV12 warna
putih
Jet Spray menggunakan type TX 403 SW3
Floor Drain menggunakan type TX 1 A
84
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Ruang Wudhu menggunakan produk Toto atau merk lain atau setara dengan kualitas
SNI yang disetujui oleh Direksi Pengawas/MK, yaitu :
Kran Wudhu menggunakan type T 23 B13
Floor Drain menggunakan type TX 1A
7. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan gambar spesifikasi
dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Direksi
Pengawas/MK.
85
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. Pekerjan ini meliputi menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapainya hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pekerjaan railing pada tangga entrance, tangga utama dan tangga
service/pegawai sesuai seluruh detail yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Railing Besi :
- Dari bahan besi mutu terbaik produksi dalam negeri atau yang setara dengan
kualitas SNI yang disetujui Direksi Pengawas.
- Bentuk / ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Bahan besi harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 112 dan ASTM
D-B. 42-75.
- Finishing dari seluruh permukaan railing besi adalah cat duco.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
3. Hasil pengecatan dan warna yang dihasilkan, harus baik, merata dan tidak terjadi
cacat/noda akibat pemasangan. Bila terjadi kerusakan, perbaikan segera dilakukan tanpa
tambahan biaya.
86
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
9. PEKERJAAN PENGECATAN
9.1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukan/disebutkan dalam gambar, dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan lapisan/coating dasar : Mill putih dari produk lokal, merk Dulux atau merk lain
yang setara dan semen portland yang baik.
2. Bahan cat Lime Wash mix untuk ruang luar (exterior) terdiri atas :
2.a Kapur Gamping (Rock Lime) disiplin yang baik dan bersih.
2.b Garam Dapur (NaCl)
2.c Semen Warna
2.d Bondcrete
3. Cat exterior gedung menggunakan ex. Dulux Color Dove Weatershield 40140 M atau
setara dengan kualitas SNI yang disetujui Direksi Pengawas / MK.
4. Cat Dinding menggunakan ex. Dulux Pearl Glow warna Lake stone atau setara dengan
kualitas SNI yang disetujui Dierksi Pengawas / MK
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
87
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Semua bidang dinding, kecuali bagian yang diexpose, dilapis/dirender dengan pola
acale menggunakan “Skin Cost” Mill Putih, yang merupakan campuran 7 bagian
Mill putih dan 2 bagian semen.
5. Untuk permukaan, dinding exterior dicat dengan menggunakan Cat jenis weather
shield (eksterior) sesuai dengan gambar dan disetujui Direksi MK.
6. Dinding interior dicat dengan menggnakan Cat Vinil Acrylic Emulsion, merk ICI A
921 atau setara dengan kualitas SNI yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
7. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda -
benda dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga kerja,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Syarat-syarat Bahan
2. Cat plafond menggunakan ex. Dulux Pentalite warna Brillian White atau setar dengan
kualitas SNI.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatip dari
pabrik yang bersangkutan dan contoh percobaan warna cat kepada Direksi
Pengawas/MK.
88
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah).
4. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
5. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain
yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
7. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar yang
disyaratkan.
10. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap label pabrik pembuatnya.
11. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/pe
nerima an bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
12. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas/MK sebelum pekerjaan
dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
13. Hasil pengerjaan harus baik, warna harus me rata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan.
14. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan- pekerjaan lain.
15. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
16. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
89
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
- Pekerjan ini meliputi menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapainya hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
- Untuk talang vertical menggunakan pipa PVC diameter 4” atau seperti yang
ditunjukkkan/disebutkan dalam gambar.
- Untuk talang datar (gutter) menggunakan beton cor di tempat dengan persyaratan bahan
seperti yang disebutkan pada pekerjaaan beton.
- Bracket, penggantung talang, penutup talang dan assesories lain menggunakan standard
dari merek yang bersangkutan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Syarat pelaksanaan untuk pekerjaan talang datar (beton cetak di tempat) sama seperti
yang telah disebutkan pada syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton cor di tempat.
1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan anti rayap ini di lakukan pada permukaan tapak bangunan, permukaan
dasar dan dinding galian tanah, permukaan pondasi, permukaan kayu (rangka
plafond, rangka atap) serta seluruh bagian yang ditunjukkan/dinyatakan Direksi
Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
90
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam keadaan masih
utuh dan tertutup baik(sealed) serta berlabel seperti waktu diterima dari distributor atau
pabrik guna mendapatkan persetujuan dari MK/Direksi pangawas.
3. Kontraktor wajib mengadakan test bahan anti rayap pada laboratorium Pusat Penelitian
pengembangan Perkotaan dan lingkungan di Jakarta guna mengetahui komposisi,
konsentrasi dan aspek dampak lingkungan yang ditimbulkan.
5. Apabila masih terjadi adanya penyerangan rayap selama jangka waktu jaminan,
kontraktor wajib melakukan perawatan kembali tanpa biaya kerja tambah.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua tenaga kerja harus merupakan tenaga-tenaga yang ahli dan dapat menjaga
keamanan kerja, pemakaian alat-alat kerja harus dari mutu terbaik, memenuhi
persyaratan dan lengkap (helm, masker, sepatu dan lain sebagainya).
2. Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib mengamati dan melakukan tindakan
pengamanan sesuai petunjuk dan saran tertulis dari perusahaan pembuat zat kimia
tersebut. Biaya hal ini ditanggung oleh kontraktor, tidak dapat di claim sebagai
pekerjaan tambah. Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
3. Tidak diijinkan melakukan perawatan pada kondisi tanah yang sangat basah atau
segera setelah hujan lebat.
4. Tidak diijinkan melakukan perawatan tanah pada daerah yang sumber airnya mudah
terkontaminasi.
91
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
9. Pekerjaan peracunan tanah ini harus dilakukan dengan injector yang dapat bekerja
sedemikian rupa sehingga obat yang disuntikkan menyebar ke semua arah dalam radius
yang ditentukan (standard).
10. Pada permukaan tanah yang telah diberi perkerasan (lantai), maka lantai yang
bersangkutan harus dilubangi dengan diameter 1 cm untuk titik injeksi. Disyaratkan
bahwa kedalaman yang harus dicapai oleh alat minimum 70 cm di bawah permukaan
tanah. Perlindungan pada tanah di sekitar pepohonan harus dilakukan dengan sangat
hati-hati dan tidak diijinkan menggunakan senyawa organis Phospat.
92
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan
sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh sub
kontraktor instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan
mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, yang
masih berlaku untuk tahun terakhir yang berjalan.
Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli sebagai wakil
dari perusahaan dan dapat memberikan keputusan-keputusan apabila sewaktu-waktu
diperlukan. MK dapat meminta pergantian pengawas yang lain apabila dianggap tidak
mampu.
93
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1.7 Contoh
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan
persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Pemborong. Contoh-contoh
tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah
dikeluarkannya SPK.
94
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada
permukaan yang berdekatan.
1.10 Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan
percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem.
Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan /cacat/ salah
harus diganti /dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh peng-kabelan, instalasi "keur"
Pemborong harus bertanggung jawab untuk mem-peroleh persetujuan PLN bagi
pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas beban Pemborong.
1.13 Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala biaya-
biaya tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong.
2. TEKNIK INSTALASI
2.1. Instalasi Kabel/ Wiring
2.1.1 Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL/
LMK. Semua kabel/ wiring harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm² ke atas
95
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan
penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
Untuk instalasi penerangan dan stop kontak adalah NYM, semua instalasi penerangan
dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana core yang ketiga merupakan
jaringan pentanahan. Pentanahannya disatukan di dalam panel.
Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan kabel NYFGbY
atau NYY.
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang disesuaikan
dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus diklem.
Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke
masing-masing fixture lampu.
- Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/ junction box dan tidak
diperkenankan adanya sambungan kabel dalam konduit.
Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis dan harus teguh secara electris
dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau
soldered". Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor
dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-kabel
telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik di
dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang
terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang
diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
96
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pita PVC/protolen
yang khusus untuk listrik.
Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan, bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi
dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi minimum 2,5 m.
97
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2.3.3. Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type edison
screw, untuk lamp holder type edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre
control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool white atau
sesuai perencanaan.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya harus
dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad"
kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil
akhir dari power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.
98
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang
baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya. Kabinet
dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan
lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus
dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak
kunci, dengan sistem master key.
gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah
bus penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel dilengkapi klem
99
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
3. MOTOR LISTRIK
Semua motor listrik harus sesuai dengan klasifikasi DIN, baik dalam segi
proteksi, isolasi pengaman, cara operasi, pemasangan dan lain-lain.
Untuk motor-motor dengan rating :
Sampai dengan 2 kVA - 1 phasa / 3 phasa
2 kVA keatas - 3 phasa
Semua peralatan bantu/tambahan untuk starting ini harus sudah termasuk di dalam lingkup
pekerjaan Pemborong.
100
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4.2 Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
1. Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau tembaga
"compacted" yang dipilin.
2. Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun penghantar netral.
3. Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan pengisi
ruangan diantara kawat phasa.
5. Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan persyaratan
IEC (NYFGbY).
6. Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.
Penampang kabel yang digunakan adalah :
5. RAK KABEL
Bahan : Hot Rolled mild steel plate and strip
Standard : JIS G 3131
Type : Ladder, Tray
6. PERALATAN LISTRIK
101
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Tiap Capacitor Bank harus dilengkapi dengan discharge resistor dan internal fuse untuk
mencegah ledakan yang merusak, juga dilengkapi filters untuk harmonic.
102
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
103
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Plates : Steel
b) Lampu TL 20 Watt
Lampu type standar, warna putih type TLD 54.
Rated tegangan 220 Volt. Rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari :
104
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
c. S t ar t e r
Starter untuk lamp fluorescent mempunyai reliability. Terbuat dari high quality white
polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating lampu TL.
105
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Fitting E.27
Warna Susu
Lampu HPLN 50 Watt / SL 25 watt
8. Sistem Pentanahan
8.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh) terhadap seluruh
peralatan listrik yang terbuat dari metal yaitu : panel TM, transformator, panel
penerangan, daya dan lain-lain.
b. Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda pentanahan.
c. Sistem pentanahan (grounding system) 2 .
d. Penyambungan sistem pentanahan Mesh/ Loop dengan Bare Standard
106
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
107
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Bak kontrol
Bak kontrol terbuat dari pasangan batu bata dengan ukuran 40 x 40 x 40 dan diberi tutup
dari beton sehingga dapat dibuka untuk pemeriksaan.
4. Pengujian
Pengujian/ pengetesan digunakan untuk mengetahui baik tidaknya sistem pentanahan
agar dapat dipakai sebagai jaminan. Pengujian dilakukan dengan metode yang
dikeluarkan oleh PLN, LMK, PUIL, atau PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal
Petir).
Pengetesan dilakukan dengan cara :
Grounding resistent test tahanan pentanahannya diukur melalui metode standard.
Continuity test.
108
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. UMUM
Lingkup Pekerjaan.
- Pengadaan dan pemasangan 1 unit Genset (Prime Power), Kapasitan 500 KVA Silent
type lengkap dengan peralatan kontrol dan accessories.
- Pengadaan dan pemasangan 1 unit Tanki BBM , lengkap dengan peralatan kontrol dan
accessories, Instalasi pipa , Pompa BBM.
a. Pengetesan Genset dengan menggunakan Sistem Tester ini harus dilaksanakan dengan selang
waktu setiap ± 15 menit.
109
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
b. Setiap selang waktu tersebut diatas genset dibebani dari Trial Run beban 0%, pembebanan 25%,
pembebanan 50%, pembebenan 75%, pembebanan 100% dan 110% dari beban penuh.
Setiap tahapan tersebut diatas harus dicatat hal-hal sebagai berikut :
1. Engine : 3. Waktu pengetesan, Lama Waktu pengetesan
4. Cooling water temperatur (°C)
5. Pressure Bar, Enggine Oil (PSI)
6. Engine Oil Temperatur (°C)
7. Speed (rpm)
2. Alternator : 8. Frequency (hz)
9. Voltage (V)
10. Ampere (A)
11. Beban / Load (kW/kVA)
12.
3.
Alat pengetesan harus dilengkapi panel tester yang terdiri sebagai berikut:
2.1. kW Meter, Ampere Meter , Volt Meter
2.2. Adjuster
1.3.2 Kemudian diberi beban dengan menggunakan Load Bank seperti tahapan Pembebanan
diatas sebagai berikut :
a 15 - 30 menit dengan beban 25%
b 30 - 40 menit dengan beban 50%
c 45 - 60 menit dengan beban 75%
d 180 menit dengan beban 100%
e 15 menit dengan beban 110%
1.3.3 Pembebanan tersebut diatas dapat juga dilaksanakan secara bervariasi atas
petunjuk perencana atau MK dilapangan.
1.3.4 Setiap tahapan pembebanan harus dicatat dengan meggunakan tabel laporan
pengetesan standar masing-masing pabrik.
2.1.2 Generator
a. Tegangan output : 220/ 380 V hubungan bintang
b. Frequency : 50 hz
c. Phasa 3
d. Generator Type : Sinkron
e. Brushless exitation (exitasi tanpa sikat) dan automatic self regulated
f. Degree of protection IP.23 (VDE) dan ratio frequency noise suppression.
g. Insulation class: F dengan 100% impregnation epoxy dan suatu lapisan isolasi yang
resilient untuk reduksi kemungkinan jamur /abration detorition.
meter.
c. Panel ini dilengkapi dengan sistem AMF (Automatic Main Failure) yang dihubungkan
ke ATS (Automatic Transfer Switch).
2.1.5 Mesin
Mesin adalah full compression ignition, 4 langkah, vertical V type atau in line, pendingin
air.
Secara integral dilengkapi dengan :
111
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2.1.10 Starting
Secara electric dengan menggunakan battery yang menggerakkan built-in electric motor
starter.
2.1.11 Protection
Mesin harus dilengkapi dengan proteksi yang diperlukan yang sudah terpasang secara
integral, alat-alat tersebut harus berfungsi sebagai berikut :
Peralatan-peralatan yang akan mematikan konsumsi fuel :
a. Bila perputaran mesin 10% melebihi putaran sinkronnya.
b. Bila temperatur mesin melebihi dari batas yang seharusnya.
c. Bila tekanan minyak pelumas turun dari batas yang seharusnya.
Selain mematikan mesin, maka alat-alat tersebut juga harus men-trip circuit breaker
pengaman.
2.1.12 P e r a l a t a n
a. Radiator, Expansion tank
b. Batteray rack + baterry + baterry charger lengkap dengan meter dan pengaman ; batery
type : 120 AH - 24 Volt, lead acid battery
c. Fuel daily tank, fuel storage tank
d. Generator panel, Diesel panel
e. Lain-lain.
112
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2.1.13 Gounding
a. Setiap panel harus diketanahkan, dengan elektroda pentanahan.
b. Apabila ada beberapa panel yang letaknya berdekatan maka elektroda pentanahan dapat
digabung, jarak antar panel maximum adalah 5 meter.
c. Elektroda pentanahan harus dilengkapi kontrol box dan terminal pengujian.
d. Elektroda pentanahan dipasang diluar bangunan.
e. Tahanan pentanahan maximum adalah 2 Ohm ().
a. Penyediaan dan pemasangan tangki bahan bakar utama kapasitas 1000 liter dengan pipa-
pipa :
- Pipa pengisian dari mobil supply bahan bakar ke tanki utama dengan diameter pipa
pengisi 2 ¼ "
- Pipa pengisian ke tangki harian lengkap dengan pipa over flow dari tangki harian.
- Man hole untuk pembersihan tangki
- Pipa ventilasi dia. 2" tinggi 40 cm.
b. Pemasangan tangki harian yang masuk lelang tahap satu lengkap dengan
support, gelas pengukur lubang tempat pembersih dan pipa-pipa :
- Pipa pengisian ke mesin diesel genset lengkap dengan pipa over flow.
- Pipa drain yang dilengkapi dengan gate valve 1.5
- Pipa ventilasi dia. 1"
- Elektroda kontrol.
d. Penyedian dan pemasangan pipa dan katup untuk pengukuran dengan batang pengukur,
berikut batang pengukur yang terbuat dari tembaga atau kuningan.
e. Penyediaan bak kontrol untuk pipa-pipa pengisian dan ventilasi pada tangki utama, jika
diperlukan untuk membuka penutup tangki.
113
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
a. Umum
Semua pipa yang menyambung pada tangki harian harus melalui socket yang berulir
dan atau dilas dengan sempurna pada dinding tangki.
Penyambungan socket dengan pipa harus diseal tape dengan sempurna tanpa adanya
kebocoran sedikitpun.
c. Sedangkan pipa-pipa yang dipasang diatas permukaan, harus dibersihkan dahulu dengan
amplas besi, lalu dicat dengan cat upox-Epoxy, Danapaint atau Setara Dengan Kualitas
SNI, kemudian dicat lagi dengan cat alumunium (bronz).
d. Semua bak kontrol harus dibuat lengkap dengan penutup yang dapat dibuka guna
pengontrolan.
e. Tangki harus dilengkapi dengan pipa ventilasi, pipa drain dan man-hole /hand-hole.
f. Tangki bahan bakar terbuat dari besi plate tebal 6 mm, yang diberi penulangan, antara
besi penulangan dengan besi plate tangki dilas secara penetrasi penuh sebanyak dua kali
(but welded/ pengisian dan full wellded), pengelasan tangki dilakukan dari luar dan
dalam tangki.
g. Pada tangki harus dipasang sistem elektroda yang akan mengontrol motor pompa
pengisian bahan bakar.
h. Tangki harus dibuatkan penyangga (support) setinggi ±200 cm dari Black Steel Pipe
j. Semua instalasi pipa bahan bakar harus ditest dengan 2 (dua) kali daya kerjanya.
3.5. Motor pompa minyak/ gear Pump untuk motor pompa pengisian 1 tangki bahan-
bahan diesel genset.
Motor
- Daya : 400 Watt, 3
114
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
- Putaran
- Tegangan : 380 Volt
- Frekwensi : 50 hz
- Jumlah : 1 (satu) Unit
Pompa Minyak
- Kapasitas : Minimal 20 liter/menit
- Total head : 10 Meter
- Jumlah : 1 (satu) Unit
3.6. Pipa
Pipa untuk bahan bakar dari jenis Black Steel Pipe (BSP), medium class, ukuran-ukuran pipa
disesuaikan dengan gambar perencanaan.
No. Material Merk
1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pengadaan dan pemasangan kabel utama dari rumah kabel Telkom terdekat ke Main
Distribution Frame (MDF) yang berada dalam bangunan.
115
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4. Pengadaan dan pemasangan kabel instalasi dari TB ke outletnya beserta outlet teleponnya.
3. PEMASANGAN
d. Pesawat Telepon
Dipasang pada outlet terminal yang telah ada pada tempat/ lokasi yang akan ditentukan
pemilik pada saat pemasangan.
Mencoba operasi/ bekerjanya pesawat telepon.
4. DAFTAR MATERIAL
1. LINGKUP PEKERJAAN
- Pengadaan dan pemasangan instalasi Mixer Power Amplifier, Program Input, Monitor Desk
Power Amplifier, Tape, Radio FM/AM, Mic, Speaker dan lain-lain accessories.
- Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel sistem tata suara dan attenuator serta
accessories-accessories lainnya.
- Mengadakan testing dan trial run serta balancing secara menyeluruh semua sistem sehingga
diperoleh sistem performance yang berfungsi dengan tepat dan benar.
Public Address
Peralatan utama pada ruang operator/ kontrol melayani Area Publik diuraikan sebagai
berikut :
2.1 Mixing Power Amplifier
- Chanel : 6
117
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
2.3 Microphone
- Microphone merupakan omni-direct system, type grooseneck cordoid
- Dilengkapi dengan On / Off switch
- Frequency range : 270 – 11.000 Hz
- Impedance : 600 Ohm
- Sensitivy : 2,2 mV / Pa 4 dB
2.5 AM / FM Tuner
- FM
Wave range : 87,5 – 108 MHz
Sensitivity at 75 ohms : 1,1 mV at 75 kHz deviation mono, 26
dB S/N
Stereo, 46 dB S/N : 22 MV at 75 kHz deviation
Selectivity : 60 dB for 300 kHz off resonance
THD Mono / Stereo : 0,2 % / 0,5 %
Frequency response : 76 dB / 68 dB
S/N Ratio Mono / Stereo : 76 dB / 68 dB
Stereo separation (1 kHz) : 45 dB
Image rejection : 75 dB
IF suppresion : 80 dB
AM suppression : 55 dB
Sub-carrier suppresion : 32 dB
Audio Output : 1.000 mV
Aerial input : 75 Ohms coax and 300 Ohms balanced
- AM
Wave range : LW 153 – 281 kHz (1960 – 1067 m) MW
531 – 1602 kHz (565 – 187)
118
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Sensitivity : 200 MV
Selectivity : 30 dB for 9 kHz off resonance
IF rejection : 60 dB
Audio output : 300 mV
Power suppy main voltage : 220 VAC
Jumlah unit : 1 buah
3. PEMASANGAN
3.1 Kabel-kabel speaker dan relay pagging di instalasi ketiap Terminal Box (TB) yang ada pada
setiap lantai melalui shaft. Kabel distribusi dimasukkan di dalam pipa konduit. Dari Terminal
Box (TB) ke speaker di tiap-tiap lantai saluran kabel melalui conduit PVC baik yang ditanam
dalam beton maupun yang terletak pada langit-langit. Setiap penyambungan ataupun
pembelokkan harus dilengkapi junction box.
3.2 Semua Terminal Box (TB) harus ditanahkan atau grounded dengan baik dan benar.
3.3 Semua conduit PVC yang masuk ke panel dan junction box harus diberi ulir dan diikat
dengan "Lock-nut" yang terbuat dari brass atau nickel plated. Sedangkan conduit PVC
yang keluar dari Terminal Box (TB) pada permukaan atau TB harus dilengkapi dengan
brass atau nickel plated compression gland. Seluruh pengadaan dan pemasangan
conduit PVC dan junction box serta peralatan untuk penggantungan ceiling speaker
dilaksanakan oleh kontraktor/ sub-kontraktor dengan koordinasi bersama pihak lain
yang terlibat pada pelaksanaan proyek ini.
3.4 Untuk menghubungkan antara amplifier pemanggil kendaraan (Car Call) dengan out
door speaker diparking area dipergunakan kabel yang didalam tanah dengan bahan
pipa Galvanized Steel Pipa (GSP) Medium Class BS 138-196 sebagai conduit yang
dipersyaratkan.
119
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4. BAHAN/ MATERIAL
4. Mengadakan trial run dan pengujian untuk seluruh instalasi maupun demonstrasi dari
unit-unit fighting yang dipergunakan.
5. Board yang menunjukan adanya peralatan-peralatan manual push button fire fighting
unit, menunjukan tempat/arah pintu bahaya/tangga bahaya (fire escape).
120
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
6. Pembuatan lemari-lemari/ panel-panel untuk fire extinguisher dan alarm call dan button
pada tempat-tempat yang ditentukan.
2.2 Pada indicator/signal zones, harus ditunjuk juga lokasi daripada tiap zones, untuk
mempermudah identifikasinya.
3. Power Suplai
Tegangan yang boleh dipergunakan adalah tegangan DC, tidak lebih dari 100 V tegangan ini
diperoleh dari rectifier. Dalam keadaan emergency atau supplai daya PLN terputus, maka
dipergunakan supply dari battery yang dapat melayani sistem ini selama 12 (dua belas) jam.
Battery harus battery Nickel Cadmium (NiCad). Besar kapasitas battery dan rectifier system
harus sesuai dengan performance dan kebutuhan instalasi fire alarm secara keseluruhan.
5. Smoke Detector
Smoke Detector adalah detektor yang berkerjanya berdasarkan batas konsistensi asap tertentu,
detektor asap dapat berupa.
- Detektor asap optik (Photo Electric Smoke Detector) : yang berkerja dengan prinsip
berkurangnya cahaya oleh asap oleh kosentrasi tertentu.
- Detektor asap Ionisasi (Ionization Smoke Detector) : yang berkerja dengan prinsip
berkurangnya arus ionisasi oleh asap pada kosentrasi tertentu.
6. Alarm Bell
Supply tidak lebih dari 100 V.DC, type indoor. Bell yang dipasang di dalam bangunan
mempunyai frekwensi yang cukup, sehingga dapat mengatasi noise level dengan tingkat
sedang. Pemasangan alarm bell disesuaikan keadaan penempatan alarm bell itu sendiri yang
telah mendapat persetujuan MK.
121
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
9. Location Lamp
Material :
h. Globe : Resin, inside of globe : frost finish
i. Frame : Synthetic Resin
j. Power Supply : 24 V.AC atau DC atau 100 V.AC
k. Pemasangan : Surface Mounted
1. Lingkup Pekerjaan
6.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi Antena TV terdiri dari coaxial cable, Tap off, Spliter
dan TV Outlet.
6.3. Mengadakan testing & trial run secara menyeluruh semua sistem sehingga diperoleh sistem
dengan performance yang berfungsi tepat dan benar.
2.3. TV Outlet
19. Model : Single
20. Side/ Coupling Lost : 0,6 dB to 1dB
123
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
4, Daftar Material
1. Lingkup Pekerjaan
1. Pengadaan dan pemasangan top reservoir dengan system panel (FRF Whale Panel System)
lengkap steel base frame, outlet dan inlet atau man hole.
3. Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang diperlukan
dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa beserta perlengkapannya.
4. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang meliputi pemipaan
dan top reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada setiap titik
pengeluaran.
5. Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closet, wastafel,
urinal dan lain-lain.
6. Pengadaan dan pemasangan sistem filtrasi air hujan dengan menggunakan sand filter dan
carbon filter serta pompa lengkap dengan instalasi pipa.
2. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, wastafel, urinal, floor
drain dan lain-lain.
3. Pekerjaan Drainasi dalam bangunan, pengadaan dan pemasangan instalasi pipa air hujan
dari atap bangunan sampai ke saluran luar bangunan lengkap dengan accessoriesnya.
124
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1. Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam sistem Fire
Hydrant.
2. Pengadaan dan pemasangan Pompa Fire Hydrant berupa pompa Elektrik dan Pompa Jockey.
3. Pengadaan dan pemasangan fixtures kebakaran seperti Hydrant Pillar (HP), Seamese
Connection (SC)
1.4. Membuat dan menyiapkan Standar Operational dan Prosedure (SOP) untuk
digunakan Team Engineering Pemilik dalam melakukan tugas dan operational
gedung.
2. Persyaratan Teknis Khusus Pekerjaan Air Bersih, Kotor Buangan dan Fire Fighting
- Untuk pipa-pipa jaringan air bersih menggunakan GIP class medium dan fire fighting (fire
hydrant dan fire sprinkler) BSP Sch 40.
- Untuk pipa air kotor, air buangan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC, berkatagori class AW
(10 kg/cm²) JIS K 6742.
Tebal dinding pipa PVC tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :
125
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
- -
c. Semua pipa yang melewati daerah dilokasi bangunan, dipergunakan flexible joint untuk
mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan.
d. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada kontruksi bangunan
dengan insert/ angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton dengan Ramset.
e. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem-clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih
dari 3 m.
b. -
spendle ".
c. l spendle
yoke ".
126
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
e. Pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekanan kerja 150 psi dan untuk pekerjaan air
bersih fire fighting digunakan valve dengan tekanan kerja minimum 300 psi, bahan cast
iron.
diperiksa oleh MK, ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas galian yang
bebas dari puing-puing.
c. Patokan/ pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah
pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/ tanah asli atau bila tidak supaya disesuaikan
gambar rencana.
d. Syarat penyeberangan pipa yang melintasi jalan atau drainase setempat dilihat gambar
rencana.
e. Khusus untuk pipa fire hydrant diluar bangunan (site plan) harus di coating terlebih
dahulu dengan bahan Aspal kemudian dilapis dengan jacketing yang terbuat dari bahan
karung goni.
127
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
128
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
setiap lantai digunakan pipa PVC yang kemudian diteruskan ke pipa induk vertikal dalam
shaft. Pembuangan air kotor dari closet dan urinal disalurkan ke salurkan pipa tegak air
kotor dan air buangan dalam shaft lalu disalurkan ke Biocell dan disalurkan ke riol kota.
5. Pemipaan Ventilasi
-masing
fixtures yang membutuhkan. Kemudian diteruskan oleh pipa induk ventilasi yang berada
pada shaft dimana pelepasan akhir pada lantai atap dilengkapi dengan vent-cup.
6.3.1. Panel kontrol merupakan kelengkapan unit sistem fire fighting yang dapat mengatur kerja
pompa secara automatic baik jockey pump sebagai pompa pembantu, pompa utama
penggerak electric. Sistem tersebut diatur oleh panel khusus untuk pompa pemadam
kebakaran yang mengikuti peraturan-peraturan NFPA 20 standard.
Panel Kontrol untuk air bersih dan air kotor haruslah mengikuti syarat sebagai berikut :
- Untuk motor dengan kapasitas 5 kVA keatas harus dilengkapi star delta
- Untuk motor dengan kapasitas 4 kVA kebawah harus dilengkapi DOL (Direct On Line)
- Proteksi motor harus menggunakan circuit breaker yang diperuntukkan untuk motor dan
dilengkapi proteksi thermal overload.
6.4.1. Jenis two-way, terbuat dari baja tuang diberi penguat pondasi beton secukupnya.
129
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
6.4.2. Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints atau setara.
6.4.3. Disediakan fire house lengkap dengan nozzlenya, coupling disesuaikan dengan standar
penggunaan coupling PMK setempat, panjang house tidak kurang dari 30 m dengan ukuran
6.5.1. Digunakan seamese connection jenis two way type Y terbuat dari baja tuang.
6.5.2. Dalam pemasangan unit seamese connection harus diberikan pondasi penguat sebagai
dudukan.
6.5.3. Lokasi seamese connection mudah dilihat dan dekat dengan lalu lalang mobil agar mudah
untuk dipakai bila diperlukan (lihat gambar perencanaan).
6.9.1 Jika tidak ditentukan lain maka pemakaian accessories pemipaan harus menggunakan :
Dia. 15 s/d 50 mm type ulir
Dia. 65 keatas type Flens
130
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
6.9.4 Strainer
Ukuran dia. 15 s/d 50 mm Valve body, steam disc bronze material, female thread, Y
type
Ukuran dia. 65 keatas Cast iron body, stainless steel screen, flanged end, Y type.
b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas, minimal
selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.
131
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/ MK untuk diminta
persetujuannya.
e. Setelah Bidang Ruangan Dalam menjadi Tidak Rata (Roughing In) selesai dipasang dan
sebelum memasang fixture-fixture, seluruh sistem distribusi air bersih dan air kotor
harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya
(working pressure) dengan tekanan 12 kg / cm2 atau 12 atm untuk seluruh sistem
distribusi air bersih sedangkan untuk seluruh sistem distribusi air kotor dengan tekanan
8 kg / cm2 atau 8 atm dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang 12 (dua
belas) jam tanpa mengalami kebocoran pada distribusi pipa dan tekanan tersebut tidak
berubah.
f. Sebelum dilakukan pengujian maka dilakukan pengglontoran air pada seluruh sistem
distribusi air bersih dan air kotor atau dengan disebut dengan sistem Blashing.
7.1.3. Desinfeksi
a. Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air
sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.
b. Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam sistem pipa,
dengan cara / metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah sebesar 50
ppm (Parts per Million).
c. Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih, sehingga
kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
d. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut
harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam.
8. Daftar Material
No. Material Merk
Kualitas SNI yang Setara dengan SPP,
1. Pompa-pompa Air Bersih
Versa, Ebsray, ITT
Kualitas SNI yang Setara dengan SPP,
2. Pompa Hydrant AC
Versa, Ebsray, ITT
3. Motor-motor Pompa Kualitas SNI yang Setara dengan
132
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Elektrim, ABB
Kualitas SNI yang Setara dengan
4. Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe)
Bakrie, Spindo
Kualitas SNI yang Setara dengan
5. Pipa PVC
Wavin, Pralon, Rucika
6. Valve-valve :
Kualitas SNI yang Setara dengan
Gate valve
ONDA, Shilla, Kitz, AFA
Kualitas SNI yang Setara dengan
Butterfly valve
ONDA, Shilla, Kitz, AFA
Kualitas SNI yang Setara dengan
Check valve
ONDA, Shilla, Kitz, AFA
Kualitas SNI yang Setara dengan
Strainer
ONDA, Shilla, Kitz, AFA
Kualitas SNI yang Setara dengan
Float valve
ONDA, Shilla, Kitz, AFA
Kualitas SNI yang Setara dengan
Safety valve
Yoshitake, Fushiman, AFA
Kualitas SNI yang Setara dengan
Air release valve
Yoshitake, Fushiman
Kualitas SNI yang Setara dengan
Pressure reducting valve
Yoshitake, Fushiman
Air vent Kualitas SNI yang Setara dengan
Fushiman
7. Black Steel Pipe (BSP) / Hydrant. Kualitas SNI yang Setara dengan
Bakrie, Spindo
8. Perlengkapan Hydrant Box Kualitas SNI yang Setara dengan
Appron,
9. Hydrant Box Kualitas SNI yang Setara dengan eks
Lokal, Standard Pabrik
10. Floor drain Kualitas SNI yang Setara dengan San'ei
, Onda : dari Stainless Steel
11. Roof Drain Kualitas SNI yang Setara dengan Cast
Iron eks Lokal
12. Kran Kualitas SNI yangSetara dengan San'ei,
Onda
13. Flexible connection Kualitas SNI yang Setara dengan Proco,
Armflex
14. Top Reservoir Kualitas SNI yang Setara dengan Fibre
Glass FRF Whale Panel System
15. Jet Pump (Sumur Dangkal) Kualitas SNI yang Setara dengan
Groundfos, Versa, Ebsray
133
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
- Pengadaan dan pemasangan pipa untuk membuang air pengembunan (drainage) dari
evaporator blower unit sampai ke tempat pembuangan yang terdekat yang diperkenankan.
Unit evaporator dilengkapi dengan drain Pan dari BjLS dan diisolasi.
- Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Ducting lengkap dengan isolasi ducting, grille, diffuser
dan return air grille.
- Pengadaan, pemasangan, pengaturan instalasi listrik. Untuk sistem ini termasuk penarikan
kabel dari panel utama ke AC kesemua unit peralatan.
- Pengadaan & pemasangan pondasi peredam getaran untuk masing-masing yang dipasang
dalam instalasi ini.
- Pembobokan, penutupan serta finishing kembali dinding, atap lantai dan lain-lain akibat pe-
masangan pipa kabel, mesin-mesin AC dan lain-lainnya.
- Melakukan pemeliharaan instalasi selama masa pemeliharaan 3 (tiga) bulan (90 hari
kalender)
- Memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatan sistem instalasinya kepada
petugas yang ditunjuk sampai cakap menjalankan tugasnya.
- Memberikan garansi terhadap perawatan atau mesin yang dipasangnya atau yang dipasang
untuk instalasi sistem ini.
134
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
f. Peralatan yang digantung harus dipasang peredam jenis kinetic glass fibre hanger merk
kineties atau sound anttenuator limited atau setara.
g. Peralatan yang diletakkan diberi landasan peredam getaran jenis kinetic neoprene isolator
merk kineties atau sound anttenuator limited atau setara.
b. Bahan
Untuk pembuangan air (drain) dipergunakan pipa PVC.
c. Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa serta
peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 8
meter atau sampai daerah dimana tidak terjadi pengembunan bagian luar pipa, isolasi
harus dari bahan Nitrile Rubber Closed Cell Tubing yang sejenis dari bahan tahan api
(fire resistant) setebal 3/4". Bagian luar hendaknya dicat sesuai dengan warna yang
disetujui oleh Direksi.
135
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
1.3.6 Dinding
Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan sesuai untuk pemasangan diluar.
1.4.1 Umum
Pemborong harus memasang "evaporator blower unit" untuk "split system" dengan jenis,
ukuran dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini hendaknya
"factory built" dan telah diuji oleh pabriknya.
Berdasarkan test yang dilakukan sesuai dengan AMCA Standard 210-1967, "test code for
air moving devices" dan ARI Standard 410-1964 "Standard for forced circulation air
cooling and air heating coil".
Fan
Hendaknya dipakai fan dari jenis "forward curved" dan direncanakan khusus untuk unit ini.
Alas motor harus dapat menyediakan variasi jarak antara sumbu-sumbu yang dapat diatur
dengan skrup-skrup. Fan hendaknya dilengkapi dengan "pulley" yang dapat diatur "pitchnya"
untuk mengatur kecepatan fan. Semua unit fan hendaknya mempunyai peluru dengan
bantalannya yang dapat dilumasi dari luar dengan mudah. Fan hendaknya mempunyai
performansi sesuai dengan ARI standard 430-1966. Sistem fan hendaknya telah ditimbang dan
dibalans secara statis maupun dinamis di dalam rumah fan oleh pabriknya.
Dinding
Dinding unit minimal dari plat besi ukuran "20 gauge". Semua panel atau lubang-lubang
berpintu harus dapat dengan mudah dan cepat dibuka. Rangka hendaknya diperlengkapi dengan
titik-titik penyangga dilapisi dengan cat anti karat.
Bak pengembunan air hendaknya terletak dibawah koil pendingin dan harus cukup besar untuk
menampung segenap pengembunan uap air dari koil pada kondisi maksimumnya.
Koil Pendingin
Koil pendingin harus dari tembaga dengan "fin" dari alumunium yang rekatkan secara mekanis.
Koil ini telah diuji terhadap kebocoran di pabriknya.
Isolasi
Dinding unit ini hendaknya diisolasi mulai dari masuknya sampai pada keluarnya udara pada
unit. Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus cukup untuk menghalangi
136
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api sesuai dengan
persyaratan NFPA Standard 90-A. Tempat penampungan air pengembunan harus disolasi
untuk menghindari terjadinya pengembunan dibagian luarnya.
Peredam Getaran
Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.
Pipa Refrigerant
1.8.1. Umum
Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin. Semua
bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran. Hendaknya
dipakai pipa tembaga jenis L atau K yang "dihydrated" dan "sealed".
Jenis pemakian pipa refrigerant untuk air conditioning kelas ASTM B 280
Sambungan hendaknya sependek mungkin.
1.8.2. Sambungan
Pipa jenis "hard drawn tubing" harus disambung dengan perantaraan "wrought copper
fitting" atau "non porous brass fitting". Dianjurkan dipakai solder perak dengan ditiupkan
gas mulia seperti Nitrogen kering ke dalam pipa yang sedang disambung untuk
menghindarkan terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.
Solder lunak semacam "50 - 50" tidak boleh digunakan solder "95 - 5" dapat dipergunakan
kecuali pada "discharge" gas panas.
Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau lainnya yang
sesuai untuk pipa refrigerant. Bilamana "precharged refrigerant ines" disediakan oleh
pabrik, hendaknya diperhatikan benar-benar instruksi pabrik. Bila terjadi kelebihan pipa
"precharged" hendaknya dibentuk gulungan dan disangga pada bidang mendatar.
1.8.3. Konstruksi
a) Pipa refrigerant hendaknya disangga baik-baik untuk mencegah melentur. Harus
dipasang peredam getaran untuk mencegah penerusan getaran kepada bangunan.
Bilamana perlu dipasang peredam getaran pada pipa.
b) Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang di lapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan "ASHRAE GUIDE BOOK" atau rekomendasi pabrik.
c) Suatu pengering refrigerant dengan kapasitas yang cukup serta "sight glass moisture
indicator" hendaknya dipasang pada bagian "liquid line" setiap pipa yang terpasang di
lapangan.
d) Perbedaan tinggi dan jarak antara condensing unit dengan evaporator blower unit
hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.
e) Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji terhadap
kebocoran.
137
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Penghampaan haruslah dilakukan dengan suatu pompa penghampa tinggi dengan pengukur
tekanan mutlak yang baik. Dianjurkan penghampaan dilakukan sampai tekanan dibawah
Tekanan sistem setelah pengisian freon tidak boleh lebih dari yang disyaratkan oleh
pabriknya. Persyaratan pabrik tentang jumlah pengisian freon hendaknya dipatuhi dan
dipergunakan suatu Charging Cylinder untuk memastikan jumlah dan jenis refrigerant yang
diisikan adalah sesuai.
Diameter Pipa 5/8 s/d 1 ¼" 1 ½" s/d 2" 3" s/d 5"
Tebal Isolasi 1" 1 ¼" 1 ½"
Isolasi pipa refrigerant hendaknya dari bahan “nitrile rubber closed cell tubing” insulation
dengan density 0,08-0,12 gram/cm3 (5-8 lb/Cu.ft), thermal conductivity : 0,0374 W/MK (0,26
BTU-in/hrft2) dan diberi dengan lapisan luar shell tape (insuflex tape).
2.2.1. Seluruh fan harus mempunyai pilot light dan on/off switch pada lokasi/ panel yang tertera
dalam gambar serta dapat dimonitor dan/ atau diremote dari pusat kontrol panel diruang
kontrol yang tersedia.
2.2.2. Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa "single phase".
2.2.3. Pada prinsipnya exhaust fan dan intake fan yang dipasang adalah dari type yang umum
digunakan, dimana :
138
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Material
3.1.1. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah : Galvanized Steel Gauge. Semua
pelaksanaan haruslah sesuai dengan persyaratan detail dan spesifikasi yang diberikan. Selain
dari itu harus pula sesuai dengan persyaratan Standard dari SMACNA dan pabriknya.
3.1.2. Ketebalan lapisan seng (coating) pada Galvanized Steel Sheet adalah minimum sebagai berikut
:
Bjls QZ/SWT
100 2,50
80 2,00
60 1,50
3.1.3. Sesuai dengan pengumuman mengenai Peraturan Standarisasi bagi hasil produksi Baja
Lapis Seng dengan SII No. 137-80 dan hubungan dengan SK. Menteri Perdagangan dan
Koperasi No. 356/Kp/IX/80, tanggal 8 Desember 1980, tidak diperkenankan memakai
istilah BWG dan/atau USG.
Sebagai penjelasan dengan ini diberitahukan bahwa Bahan Pelat Seng untuk sistem
cerobong udara ducting instalasi Air Conditioning, dipergunakan ekivalensi :
Konstruksi
Konstruksi pesyaratan pelaksanaan instalasi cerobong udara :
Sistem instalasi ini memakai Ductwork kecepatan rendah. Semua instalasi duct harus
dapat menahan kecepatan sampai 2.000 ft per menit dan tekanan statis sampai 2,5 inchi
air.
Pemborong harus menguji instalasi ducting terhadap kebocoran yang mungkin terjadi.
139
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Semua sambungan-sambungan yang terjadi harus serapat mungkin (air tight) kalau
perlu diberi penyekat (seal).
Perubahan ukuran duct harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan dan
Konsultan.
Ducting system yang tidak tertutup oleh dinding ataupun langit-langit (diluar bangunan, di
dalam coridor di ruangan yang tanpa langit-langit), harus dibuat dari alumunium sheet diberi
penguatan (bracing) yang baik dan ditumpu/ digantung pada konstruksi bangunan secara
kokoh, tebal duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls) :
3.2.3 Ducting system lainnya harus dibuat dari "Galvanized Iron Sheet" diberi penguatan
(bracing) yang baik dan ditumpu/ digantung pada konstruksi bangunan secara kokoh. Tebal
bahan duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls) :
3.2.4 Dimensi cerobong udara yang tertera pada gambar dan spesifikasi adalah ukuran dalam
(clear internal sizes). Bilamana digunakan isolasi dalam, maka ketebalan isolasi harus
ditambahkan pada dimensi yang tertera dalam gambar perencanaan sebagai ukuran yang
sebenarnya dari cerobong udara tersebut.
Bilamana cerobong menembus dinding atau lantai, lubang kosong (free spece) harus disekat
dengan "felt gasket" atau "asbestos rope" dan dirapihkan dengan "sheet metal angle flange"
demikian rupa penutup lubang tersebut.
Belokan
Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai dengan gambar dan spesifikasi-nya. Semua
belokan pada supply duct harus diperlengkapi dengan sudut-sudut pengarah (vanes) sesuai
dengan gambar spesifikasinya.
Semua belokan harus jenis "long radius elbow" kecuali keadaan tempatnya tidak
memungkinkan. Belok -sudut pengarah (vanes) yang
berbentuk profil aerodinamis yang tepat. Belokan lengkung dengan jari-jari dalam lebih
kecil dari pada sisi duct, belokan harus diberi sudut-sudut pengarah tipis (single thickness
vanes).
140
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Air Extractor
Pemborong harus memasang "adjustable air extractor" pada semua percaba-ngan ke diffuser
udara keluar yang dapat diatur dan dikunci sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
Penggantung, Penyangga dan Penguatan Cerobong
Seluruh duct segi empat dan bulat harus digantung dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Bilamana perlu maka harus dipasang penggantung/penyangga pada jarak-jarak yang lebih
berdekatan. Pada sistem penggantung dengan mempergunakan sistem ramset, harus
dipergunakan ukuran mur dan baut yang sesuai dengan kebutuhan.
Saluran cerobong dengan ukuran sisi lebih besar dari pada 50 cm (20 inches) harus dipatah-
patahkan (cross broken) serta diberi besi penguat. Rangka besi penguat yang harus dipasang
pada sisi-sisi cerobong harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Tambahan besi penguat harus dipasang pula untuk cerobong yang lebih kecil, bilamana
ternyata cerobong masih melengkung. Semua duct (insulted) dengan lebar atau tinggi lebih
dari 90 cm dan semua duct (uninsulated) dengan lebar atau lebih tinggi dari 130 cm, harus
diberi penguat siku memanjang dengan ukuran penguat yang sama dengan rangka penguat
keliling.
Duct dengan ukuran 90 cm dari galvanized steel, dapat digantung dengan strip penggantung
yang dibuat dari galvanized iron, dipasang pada rangka penguat (duct bracing). Duct yang
lebih dari 90 cm harus digantung dengan siku-siku (angle iron), dari ukuran yang sama
dengan ukuran rangka penguat (duct bracing).
Penggantung-penggantung tersebut tidak boleh berjarak lebih dari 2,40 m. Untuk
penggantung duct seperti dalam nomor diatas dengan tambahan bahwa tidak boleh
menempel dengan bahan besi/baja dan harus diberi sekat atau cincin (washer) dari pada
tembaga atau bahan non metal. Semua duct harus dibuat dengan sambungan-sambungan
pelat yang rata pada sebelah dalam dan rapih disebelah luarnya.
141
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
Sambungan-sambungan tersebut harus serapat mungkin (air tight) dengan lipatan dibuat
searah aliran udara dan tidak ada flens yang menonjol dalam aliran udara.
Sambungan-sambungan Fleksibel
1. Pemborong harus menyediakan dan memasang sambungan-sambungan duct yang
dibuat dari pada bahan fleksibel pada sekat masuk dan seksi dari fan unit, untuk
mencegah penerusan (transmission) dari getaran dan suara (vibration and noise) kepada
sistem ductnya (terbuat dari bahan terpal dua rangka/ex luar negeri).
4. PEKERJAAN ISOLASI
4.1. Material Isolasi
4.2 Ducting
Bilamana tidak ditentukan lain secara terpisah maka penentuannya adalah sebagai berikut :
Duct pengambilan udara segar (fresh air duct) dan duct pembuangan udara kotor
(exhaust duct) tidak perlu diberi lapisan isolasi.
Semua duct udara supply dan duct udara balik untuk sistem air conditioning dan
refrigeration harus diberi lapisan isolasi sesuai dengan gambar-gambar spesifikasi.
Semua duct yang diexpose terhadap penglihatan (bahan alluminium sheet), harus diberi
lapisan isolasi dalam tebal 1" fibre glass atau styrophor yang fire resistant dan self
142
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
extinguishing sesuai persyaratan ASTM-C 166. Ducting tidak perlu diberi lapisan
isolasi luar.
Duct yang berada dibawah atap atau pada lantai teratas harus dilapisi isolasi dalam tebal
1" bahan fibre glass setebal 2 inches (5 cm) yang kepadatan minimumnya satu pound
per kubik feet atau dengan suatu lapisan isolas panas lainnya yang ekuivalent khusus
untuk instalasi air conditioning/ refrigeration dengan harga koefisien perpindahan panas
konduksi maksimum 0,23 pada suhu udara rata-rata 75
ASTM 166 dan tahan api (fire resistance).
Duct ini hendaknya dilapisi dengan suatu lapisan "weather proof vapour barrier" seperti
alluminium foil dua sisi yang tahan api (fire resistance) dan diperkuat dengan
adhesive band serta kraft paper dengan pemasangan yang menjamin keawetan dan tidak
menimbulkan kebocoran. Untuk duct yang tidak berada dibawah atap atau tidak pada
lantai teratas, tebal lapisan isolasi adalah 1 inch (2,5 cm Btu-
lapisan "vapour barrier" alluminium foil satu sisi (single sided) yang tahan api (fire
resistance) diperkuat dengan adhesive band.
143
Rencana Kerja Dan Syarat Pembangunan Gedung Mess Atlit
5. PRODUK PABRIK
144