TUGAS PENDAHULUAN
PERCOBAAN II
PEMBUATAN LARUTAN
A. Latar Belakang
Semua kehidupan yang terdapat di bumi ini semua pasti
membutuhkan campuran zat pada prosesnya. Pada umumnya, reaksi kimia
berlangsung antara dua campuran zat, bukan antara zat murni. Saat ini, begitu
banyak reaksi kimia yang kita kenali, baik itu hasil dari laboratorium maupun
yang terjadi secara alami. Larutan memainkan peran penting dalam
kehidupan sehari-hari, dari skala mikro hingga skala makro titik di alam,
umumnya reaksi kimia berlangsung di dalam larutan air. Termasuk
bagaimana makhluk hidup menyerap mineral vitamin dan makanan dalam
bentuk larutan. Titik larutan biasanya terdiri atas dua zat atau lebih yang
bercampur dan bersifat homogen. Kata larutan (solution) sering
dijumpai. Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat
berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentukan zat. Komponen-
komponen tersebut yaitu zat terlarut (larutan), dan pelarut (pelarut). Pelarut
juga biasanya disebut solvent dan zat terlarut biasanya disebut solute. Zat
pelarut adalah zat yang memiliki jumlah terbanyak sedangkan zat terlarut
adalah zat yang memiliki jumlah yang lebih sedikit. Fasa larutan dapat berupa
fasa gas, cair, atau fasa padat bergantung pada sifat kedua komponen
pembentukan larutan. Apabila fase larutan dan fase zat-zat pembentukannya
sama, zat yang berada dalam jumlah terbanyak pada umumnya disebut pelarut
sedangkan zat lainnya sebagai zat terlarutnya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu suhu. Semakin
tinggi suhu reaksi, hasil yang dihasilkan juga semakin bertambah untuk waktu
reaksi yang sama, sebab gerakan molekul-molekul pereaksi semakin besar.
Karena itu, kemungkinan terjadi tumbukan antara molekul-molekul pereaksi
yang berlanjut dengan reaksi kimia juga besar. Kelarutan merupakan
banyaknya solut yang dapat dilarutkan pada solvent tertentu. Senyawa yang
terlarut disebut dengan solut dan cairan yang melarutkan disebut dengan
solven, yang secara bersama-sama membentuk suatu larutan. Proses
melarutkan disebut dengan pelarut (solvasi) atau hidrasi jika pelarut yang
digunakan adalah udara.
Pengukuran umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan atau perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah zat pelarut. Konsentrasi larutan didefinisikan sebagai
jumlah solut yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut. Dinyatakan dalam
beberapa cara antara lain molaritas, molalitas, normalitas, dll. Molaritas yaitu
jumlah mol solut dalam 1 liter larutan, molalitas yaitu jumlah mol solut per
1000 gram pelarut sedangkan normalitas adalah jumlah gram equivalen solut
dalam 1 liter larutan, dll.
Dalam ilmu kimia, larutan sangat penting karena hampir semua reaksi
terjadi dalam larutan. Untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan
yang dihasilkan maka perlu dilakukan standarisasi, karena dalam
pembuatannya larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi yang tidak tepat dengan yang diinginkan. Setelah dilakukannya
standarisasi selanjutnya biasanya digunakan dalam proses analisis kimia
dengan metode titrasi asam dan basa.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada Praktikum Pembuatan Larutan adalah sebagai
berikut.
1. Mahasiswa mampu membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
2. Mahasiswa dapat menerapkan prinsip pengenceran larutan.
C. Maksud Percobaan
Maksud percobaan pada Praktikum Pembuatan Larutan adalah sebagai
berikut.
1. Agar mahasiswa mampu membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
2. Agar mahasiswa dapat menerapkan prinsip pengenceran larutan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya lebih sedikit
di dalam larutan disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh,
jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka
campuran tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian.
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya.
Untuk menyatakan komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah
konsentrasi larutan yang menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut
terhadap pelarut. Untuk jumlah zat terlarut yang berbeda pada setiap larutan,
maka dibutuhkan energi panas yang berbeda pula, yang nantinya akan
mempengaruhi titik didih larutan tersebut. Titik didih suatu larutan
merupakan suhu larutan pada saat tekanan uap jenuh larutan itu sama dengan
tekanan udara luar (Putri, 2017).
Larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah-
ubah. Larutan merupakan bahan yang penting untuk dipelajari terutama
menyangkut sifat komponen dan sifat larutan itu sendiri. Pengetahuan ini
bermanfaat dalam memprediksi jenis pelarut yang tepat dalam proses-proses
tertentu, misalnya dalam isolasi bahan kimia dari bahan alam tertentu, pelarut
suatu bahan untuk berbagai keperluan praktis, pengembangan teori terutama
menyangkut campuran biner, campuran terner, serta keperluan-keperluan
lainnya dalam bidang sains dan teknologi. Pelarutan merupakan interaksi
antara molekul yang terlibat dalam pembentukan larutan, dimana pelarut yang
digunakan adalah pelarut-pelarut organik yang bersifat polar dan non polar
seperti benzena, etanol, metanol, heksana dengan berbagai variasi
perbandingan interaksi (Malau, 2021).
Larutan yang merupakan campuran homogen, komposisinya dapat
berbeda. Misalnya dua buah larutan garam yang pelarutnya sama-sama satu
liter, sedangkan jumlah garam terlarut berbeda. Dari dua larutan tersebut
orang lain tidak bisa mengetahui secara langsung berapa garam yang
terkandung di dalamnya. Sebagai informasi mengenai jumlah relatif solute
dan solvent dalam larutan digunakan istilah konsentrasi larutan. Konsentrasi
larutan adalah jumah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut.
Konsentrasi larutan merupakan suatu label larutan, agar larutan tersebut bisa
memberikan gambaran atau informasi tentang perbandingan jumlah zat
terlarut dan jumlah pelarutnya. Konsentrasi larutan yang sering digunakan di
laboratorium diantaranya adalah molaritas (M), molalitas (m), Normalitas
(N), Fraksi Mol (X), dan ppm (rusman, 2018).
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam
sejumlah tertentu larutan. Secara fisika konsentrasi dapat dinyatakan dalam %
(persen) atau ppm (part per million) = bpj (bagian per juta). Dalam kimia
konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar (M), molal (m) atau normal (N).
Molaritas (M) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter
larutan.
mol zat terlarut mol mol
M=
volume larutan
=
L
=
mL
× 1000 mL / L
B. Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan NaCl 1 M sebanyak 100 mL
Larutan NaCl 1 M
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
3. Pembuatan Larutan Sukrosa 0,5 M sebanyak 100 mL
Larutan NaCl 1 M
Hasil Pengamatan
DAFTAR PUSTAKA