Anda di halaman 1dari 7

Warta Perkaretan 2012, 31(1), 43 - 49

POTENSI BIOCHAR DARI LIMBAH BIOMASSA PERKEBUNAN KARET


SEBAGAI AMELIORAN DAN MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA
Potency of Biochar from Biomass Waste of Rubber Plantation as Ameliorant and Its Function to
Reduce Emission of Glass House Gas
Jamin Saputra dan Risal Ardika
Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
Jl. Palembang - Betung Km. 29 Po. Box. 1127 Palembang 30001

Terima tgl 15 Desember 2011 / Disetujui tgl 22 Maret 2012

Abstrak Abstract

Pe m a n a s a n g l o b a l d i s e b a b k a n o l e h Global warming is caused by the increasing glass


meningkatnya gas rumah kaca seperti CO2, metan, house gases such as CO2, methane, NO2 and others.
Agricultural activities contribute to glass house gas
NO 2 dan lain-lain. Aktivitas per tanian
emission, one of which is NO2. Effort that can be done
berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca, salah
to reduce the emission of NO2 is that by increasing the
satu emisi yang bersumber dari aktivitas pertanian
efficiency of fertilization, especially fertilizer of
yakni No2 . Upaya yang dapat dilakukan dalam
nitrogen (N). Biochar is a product of combustion
mengurangi emisi NO2 ini dengan meningkatkan without oxygen from agriculture wastes such as
efisiensi pemupukan khususnya pupuk nitrogen timber. Research results revealed that biochar can
(N). Biochar merupakan hasil pembakaran tanpa function as ameliorant to improve the fertility of
oksigen dari limbah pertanian seperti kayu. Hasil- agricultural land. Application of biochar (charcoal) +
hasil penelitian menunjukkan bahwa biochar half recommended dose of fertilizer, improved
berfungsi sebagai amelioran yang mampu nitrogen content in leaf as much as 4.13% N compared
meningkatkan kesuburan lahan pertanian. Aplikasi to that without biochar application and application of
biochar (arang) + 0,5 dosis rekomendasi full recommended dose of fertilizer, i.e. 2.80% N. In
meningkatkan kandungan nitrogen pada daun line with the increasing efficiency of nitrogen
karet sebesar 4,13 % N dibandingkan dengan fertilization, this will reduce emission of NO2, and
aplikasi tanpa biochar dan aplikasi dosis improve plant growth which in turn will increase CO2
pemupukan sesuai rekomendasi yakni 2,80 % N. fixation through photosynthesis process. Waste of
Sejalan dengan peningkatan efisiensi pemupukan rubber-farm-based biomass is considered to have
nitrogen, maka hal ini akan mengurangi emisi NO2 potency as the main material of biochar production.
dan meningkatkan pertumbuhan tanaman yang The potency of rubber farm waste in rubber replanting
akan meningkatkan pengikatan CO2 melalui proses program reaches 5% per year (34 millions m3). This
fotosintesis. Limbah biomassa berbasis kebun karet shows that waste of rubber farm biomass is a big
dinilai potensial sebagai bahan baku pembuatan potency as the main material of biochar production.
biochar. Potensi limbah kebun karet dalam kegiatan Keywords: biochar, rubber stump, ameliorant,
peremajaan mencapai 5 % per tahun (34 juta m3), emission of glass house gas
hal ini menunjukkan tingginya potensi
pemanfaatan limbah biomassa kebun karet untuk Pendahuluan
dijadikan bahan baku pembuatan biochar.
Pemanasan global (global warming) terjadi
ketika peningkatan gas rumah kaca (GRK)
Kata kunci: biochar, tunggul karet, amelioran, emisi
terus bertambah di atmosfer. Gas yang
gas rumah kaca.
dikategorikan sebagai GRK adalah gas yang
berpengaruh, baik secara langsung atau tidak
langsung terhadap efek rumah kaca. Gas-gas
itu antara lain karbon dioksida (CO2), gas

43
Warta Perkaretan 2012, 31(1), 43 - 49

metan (CH4), dinitrogen oksida (N2O), karbon organik daur ulang lainnya. Perkebunan karet
monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx) dan memiliki potensi yang besar dalam
sulfur dioksida (SO2). Konsentrasi gas-gas ini menyediakan bahan baku pembuatan biochar.
dalam skala global secara kumulatif Pada saat peremajaan batang karet
dipengaruhi langsung oleh aktivitas manusia, dimanfaatkan untuk furnitur sedangkan
walaupun kebanyakan dari gas-gas tersebut ranting dan tunggul belum dimanfaatkan
terjadi secara alamiah. secara maksimal.
Aktivitas pertanian berkontribusi terhadap Aplikasi biochar dapat meningkatkan
emisi gas metana (CH4). Gas metana ini efisiensi pemupukan dan meningkatkan
dihasilkan oleh sawah tanaman padi dan ketersediaan air di dalam tanah. Hidayati
fermentasi pencernaan dan kotoran ternak. Di (2008), melaporkan terjadi peningkatan
samping gas metan, per tanian juga kandungan nitrogen pada daun karet dengan
menghasilkan emisi GRK lainnya. Tanah aplikasi biochar (setara 1 ton/ha) + 0,5 dosis
pertanian banyak menghasilkan N 2 O, r e k o m e n d a s i . Pe n i n g k a t a n e f i s i e n s i
pembakaran padang savana dan residu pemupukan nitrogen ini akan mengakibatkan
pertanian menghasilkan emisi seperti CO2, penur unan emisi N 2 O. Selain dari
N2O dan NOx. Pertanian padi terutama yang peningkatan efisiensi pemupukan nitrogen,
selalu tergenang merupakan sumber dari tiga aplikasi biochar juga meningkatkan
macam GRK yaitu karbondioksida (CO2), ketersediaan air sehingga mampu
metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O). mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.
Karbondioksida merupakan komponen Dengan pertumbuhan optimal ini maka
terbesar yang diemisikan dari lahan pertanian. pengikatan CO2 melalui proses fotosintesis
Hasil kajian menunjukkan pada lahan akan berlangsung optimal sehingga secara
sawah, emisi N2O berkisar 0,52-0,88 kg per tidak langsung biochar mampu menurunkan
hektar per musim tanam pada penggunaan emisi gas CO2.
pupuk urea 259 kg per hektar (Setyanto, 2008). Dalam makalah ini akan dibahas peran
Luas panen padi di Indonesia pada tahun 2008 biochar baik sebagai amelioran maupun dalam
tercatat sebesar 12,3 juta hektar yang tersebar mengurangi emisi gas rumah kaca serta
di 29 provinsi (Kementrian Negara potensi bahan baku biochar dari limbah
Lingkungan Hidup Republik Indonesia, biomassa perkebunan karet berdasarkan hasil
2009), jadi emisi N2O dari penggunaan pupuk studi pustaka dari penelitian yang telah
urea pada lahan sawah yang dihasilkan pada dilakukan.
tahun 2008 sebesar 6.393 - 10.824 ton. Fungsi Biochar sebagai Amelioran Tanah
Biochar merupakan substansi arang kayu
yang berpori (porous), sering juga disebut Amelioran adalah bahan yang dapat
charcoal atau agri-char. Karena berasal dari meningkatkan kesuburan tanah baik melalui
makhluk hidup, kita sebut arang-hayati. perbaikan sifat fisik maupun kimia
Karbon hitam (C), disebut sebagai arang (Kartikawati dan Setyanto, 2011). Di dalam
hayati/biochar (Balai Besar Penelitian tanah, biochar menyediakan habitat yang baik
Tanaman Padi, 2009). Biochar merupakan bagi mikroba tanah, tapi tidak dapat
hasil pembakaran tanpa oksigen dari limbah dikonsumsi mikroba seperti bahan organik
pertanian dan kehutanan seperti potongan- lainnya. Dalam jangka panjang biochar tidak
potongan kayu, tunggul, tempurung kelapa, mengganggu keseimbangan karbon-nitrogen,
bahkan mampu menahan dan menjadikan air
tandan kosong kelapa sawit, tongkol jagung,
dan nutrisi lebih tersedia bagi tanaman. Di
sekam padi, kulit biji kacang-kacangan, kulit
samping mengurangi emisi dan menambah
kayu, sisa usaha perkayuan, dan bahan
pengikatan gas rumah kaca, kesuburan tanah
dan produksi tanaman pertanian juga dapat

44
Potensi biochar dari limbah biomassa perkebunan karet sebagai amelioran dan mengurangi emisi gas rumah kaca

ditingkatkan. Dua hal utama potensi biochar udara yang terbatas dengan maksud yang
untuk bidang pertanian adalah afinitasnya diterapkan untuk tanah meningkatkan
yang tinggi terhadap unsur hara dan produktivitas tanah, penyimpanan karbon
persistensinya. Biochar lebih persisten dalam atau remediasi (Lehmann dan Joseph, 2009).
tanah, sehingga semua manfaat yang Kimetu, et al., (2008) melaporkan bahwa
berhubungan dengan retensi hara dan penerapan biochar memiliki dampak terbesar
kesuburan tanah dapat berjalan lebih lama pada peningkatan produktifitas dan
dibanding bahan organik lain yang biasa konsentrasi karbon organik tanah.
diberikan (Balai Besar Penelitian Tanaman
Padi, 2009). Fungsi Biochar dalam Mengurangi Dampak
Aplikasi biochar ke tanah meningkatkan Pemanasan Global
ketersediaan kation utama dan fosfor, total Penyerapan karbon pada dasarnya adalah
nitrogen dan kapasitas tukar kation tanah. proses transformasi CO2 atmosfer menjadi
Ketersediaan hara yang cukup tinggi bagi biomassa melalui fotosintesis dan
tanaman merupakan dampak dari penggabungan biomassa ke dalam tanah
bertambahnya nutrisi secara langsung dari sebagai humus. Secara global, tanah memiliki
biochar dan meningkatnya retensi hara, kapasitas untuk menarik CO 2 secara
disamping perubahan dinamika mikroba substansial dari atmosfer oleh fotosintesis di
tanah. Hidayati (2008) melaporkan aplikasi tanaman (Izaurralde, et al., 2001).
biochar + 0,5 dosis rekomendasi meningkatkan Aplikasi biochar ke dalam tanah merupakan
kandungan nitrogen pada daun karet sebesar pendekatan baru dan untuk menjadikan suatu
4,13 % N dibandingkan dengan aplikasi tanpa penampung (sink) bagi CO2 atmosfir jangka
biochar dan aplikasi dosis pemupukan sesuai
panjang dalam ekosistem darat. Dalam proses
rekomendasi yakni 2,80 % N. Hal ini
pembuatannya, sekitar 50% dari karbon yang
m e nu n j u k k a n p e n i n g k a t a n e f i s i e n s i
ada dalam bahan dasar akan terkandung
pemupukan nitrogen (urea) sebesar 32%.
dalam biochar, dekomposisi biologi biasanya
Keuntungan jangka panjang dari aplikasi
kurang dari 20% setelah 5-10 tahun, sedangkan
biochar bagi ketersediaan hara tanaman
pada pembakaran hanya 3% karbon yang
berhubungan dengan stabilitas karbon organik
tertinggal (Balai Besar Penelitian Tanaman
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Padi, 2009).
organik yang biasa digunakan dalam budidaya
International Biochar Initiative (2011a),
pertanian. Pengaruh biochar terhadap
melaporkan biochar dapat menyimpan
produktivitas tanaman bergantung pada
karbon dalam tanah selama ratusan bahkan
j u m l a h p e n g g u n a a n n ya . Pe n e l i t i a n
ribuan tahun. Biochar juga meningkatkan
menunjukkan, pemberian 0,4 – 8,0 ton karbon
kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan
(biochar) per hektar meningkatkan
tanaman, yang kemudian mengkonsumsi CO2
produktivitas tanaman sebesar 20 – 220 %,
lebih dalam efek umpan balik. Energi yang
bergantung dengan komoditas yang
dihasilkan sebagai bagian dari produksi biochar
dibudidayakan (Balai Besar Penelitian
dapat menggantikan energi karbon positif dari
Tanaman Padi, 2009).
bahan bakar fosil. Efek tambahan dari
Biochar adalah bahan yang menjanjikan
penambahan biochar ke tanah akan
untuk amelioran tanah terdegradasi karena
mengurangi emisi gas rumah kaca dan
sifat kimianya (Amonette dan Joseph, 2009),
meningkatkan penyimpanan karbon dalam
sifat hara (Chan dan Xu, 2009) dan biologis
tanah. Adapun prosesnya sebagai berikut:
(Thies dan Rillig, 2009) serta stabilitas pada
Ÿ Biochar mengurangi kebutuhan pupuk,
tanah (Lehmann, et al., 2009).
sehingga mengurangi emisi dari produksi
Biochar adalah produk yang kaya akan
pupuk.
karbon yang diperoleh saat biomassa
Ÿ Biochar meningkatkan kehidupan mikroba
dipanaskan dalam wadah tertutup dengan

45
Warta Perkaretan 2012, 31(1), 43 - 49

tanah, sehingga penyimpanan lebih banyak Proses nitrifikasi berlangsung dua tahap secara
karbon di tanah. terpisah, yaitu: a) oksidasi amonia menjadi
Ÿ Biochar mengurangi emisi gas rumah kaca nitrit dengan hasil antara berupa hidroksida
(NO 2 ) melalui peningkatan efisiensi a m i n , ya n g d i l a k u k a n o l e h b a k t e r i
pemupukan khususnya pupuk N. pengoksidasi ammonia seperti Nitrosomonas sp,
Ÿ Mengubah limbah pertanian menjadi dan b) oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan
biochar dapat mengurangi metana yang oleh bakteri pengoksidasi nitrit seperti
dihasilkan oleh dekomposisi alami dari Nitrobacter sp. (Wihardjaka, 2004). Tahapan
limbah. reaksi nitrifikasi menurut Spotte (1979) dalam
Sejalan dengan International Biochar Pranoto (2007) yaitu :
Initiative, Gaunt dan Cowie (2009) melaporkan
Nitrosomonas sp
bahwa biochar dapat mengurangi jumlah emisi NO2- + 2H+ + H2O
NH4+ + 3/2 O2
Enzim amonia monoksigenase G = -66 Kkal mol N-1
melalui mekanisme berikut:
Ÿ Menghindari emisi dari dekomposisi Nitrobacter sp
NO3-
biomassa, melalui pengurangan potensi -
NO2 + 1/2 O2
G = -18 Kkal mol N
-1
Enzim nitrit oksidase
emisi metana ketika biomassa dibiarkan
membusuk atau terdekomposisi.
Ÿ Menghindari emisi N2O dan CH4 dari Potensi Sumber Bahan Baku Biochar
tanah, dengan meningkatnya efisiensi
Penanganan kayu dan tunggul yang
pemupukan khususnya N maka akan
dihasilkan dalam program peremajaan dan
mengurangi emisi N2O, NO2 dan CH4.
perluasan kebun karet masih menjadi masalah
Ÿ Pengurangan pupuk dan input pertanian,
serius. Saat ini limbah kayu dan tunggul belum
dengan meningkatnya efisiensi pemupukan dimanfaatkan secara maksimal dan secara
maka emisi yang dihasilkan dari proses konvensional biasanya dilakukan pembakaran
pembuatan pupuk tersebut akan berkurang. yang tidak terkendali sehingga menimbulkan
Ÿ Peningkatan hasil - hasil pertanian, dengan
pencemaran lingkungan, di samping itu bila
meningkatnya hasil pertanian maka tidak ditangani dengan baik dapat
transformasi CO2 dari atmosfer menjadi menimbulkan penyakit terutama jamur akar
biomassa meningkat. putih (Situmorang, 2004). Limbah biomassa
Peningkatan emisi nitro-oksida (N2O) di berbasis kebun karet dinilai potensial sebagai
lahan persawahan ditentukan oleh: a) proses bahan baku pembuatan biochar. Suwardin, et
denitrifikasi pada kondisi tanah anaerobik dan al., (2010) melaporkan potensi limbah kebun
proses nitrifikasi pada kondisi tanah aerobik, karet dalam kegiatan peremajaan mencapai 5
yang laju reaksinya tergantung pada 3
% per tahun (34 juta m ), hal ini menunjukkan
perubahan kondisi tanah, dan b) proses tingginya potensi pemanfaatan limbah
pelepasan nitro-oksida dari tanah ke udara biomassa kebun karet untuk dijadikan bahan
yang dipengaruhi oleh proses difusi dalam baku pembuatan biochar.
tanah dan kapasitas tanah untuk konsumsi Setiap tahunnya limbah kehutanan,
nitro-oksida, yang ditentukan oleh beberapa perkebunan, pertanian dan peternakan yang
faktor antara lain: tapak produksi dalam profil mengandung karbon mencapai ratusan juta ton
tanah, tekstur tanah, dan kandungan air tanah. dan sering menjadi masalah dalam hal
Denitrifikasi merupakan proses tahap akhir pembuangannya.
dalam siklus hara nitrogen dalam suasana Limbah jenis ini merupakan bahan sangat
anaerobik yang mengembalikan nitrogen potensial diubah menjadi biochar dalam
terfiksasi ke atmosfir dalam bentuk N2. berbagai tingkat teknologi produksi. Sebagai
Gas nitro-oksida juga dapat dihasilkan dari gambaran sederhana, dari 50 juta ton produksi
proses nitrifikasi, yang merupakan proses gabah tiap tahunnya ikut dihasilkan sekitar 60
aerobik baik dilakukan oleh jasad renik juta ton merupakan "limbah" (jerami dan
autotrop maupun heterotrop di dalam tanah.

46
Potensi biochar dari limbah biomassa perkebunan karet sebagai amelioran dan mengurangi emisi gas rumah kaca

sekam padi) yang dapat diproses menjadi c) arang hayati (biochar).


biochar (Gani, 2010). Pada kondisi produksi terkontrol, karbon
biomasa diikat dalam biochar dengan hasil
Pembuatan Biochar samping berupa bioenergi dan bio-product
Biochar dapat diproduksi melalui sistem lainnya. Biochar dapat dihasilkan dari sistem
pirolisis atau gasifikasi. Pada sistem pirolisis, pirolisis atau gasifikasi. Kedua sistem produksi
biochar diproses tanpa oksigen dan tersebut dapat dijalankan melalui unit-unit
menggunakan sumber panas dari luar. Sistem yang mobil atau menetap. Sistem pirolisis dan
gasifikasi menghasilkan biochar dalam jumlah gasifikasi skala kecil yang dapat digunakan di
yang kecil dan proses pembuatannya lapang atau industri kecil mempunyai
menggunakan sumber panas langsung dari kapasitas 50-1.000 kg/hari. Pada tingkat lokal
udara yang dialirkan. Produksi biochar akan atau regional, unit-unit pirolisis dan gasifikasi
lebih optimal pada kondisi tanpa oksigen dapat dioperasikan oleh operasi atau industri
(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2009). yang besar, dan dapat memproses sampai
Beberapa teknik pembuatan biochar telah 4.000 kg biomassa per jam (Gani, 2010).
tersedia dari yang tradisional sampai maju. Kesimpulan
Cara mana yang terbaik tergantung pada
ketersediaan sumber daya dan skala usaha. Peningkatan emisi gas rumah kaca sudah
Bahan dasar yang digunakan akan menjadi perhatian dunia dan upaya
mempengaruhi sifat-sifat biochar itu sendiri meminimalisir dampaknya telah banyak
dan mempunyai efek yang berbeda-beda dilakukan namun belum mampu memberikan
terhadap produktivitas tanah dan tanaman. hasil yang nyata sehingga perlu lebih banyak
Bahan baku pembuatan biochar umumnya lagi alternatif lain dalam menangani masalah
adalah residu biomasa pertanian atau tersebut.
kehutanan, termasuk potongan kayu, Dari hasil-hasil penelitian yang telah
tempurung kelapa, tandan kelapa sawit, dilakukan, bahwa biochar merupakan salah
tongkol jagung dan sekam padi atau kulit buah satu alternatif dalam peningkatan
kacang-kacangan, kulit-kulit kayu, sisa-sisa produktivitas lahan-lahan pertanian serta
usaha perkayuan, serta bahan organik daur- mendukung terwujudnya pertanian yang
ulang lainnya. Bila limbah tersebut mengalami b e r k e l a n j u t a n . Pe r a n b i o c h a r d a l a m
pembakaran dalam keadaan tanpa oksigen menurunkan emisi gas rumah kaca sangat
akan dihasilkan 3 substansi, yaitu: a) metana besar melalui mekanisme-mekanisme, baik
dan hidrogen yang dapat dijadikan bahan secara langsung maupun tidak langsung.
bakar, b) bio-oil yang dapat diperbaharui, dan Perkebunan karet berpotensi besar dalam
menyediakan bahan baku pembuatan biochar

No Jenis industri Kapasitas pabrik Potensi biomassa


1. Penggergajian kayu 1.000-3.000 m3 /th 0,6 m3 limbah kayu /m3
2. Pabrik plywood 40.000 -120.000 m3 /th 0,8 m3 limbah kayu/m3 plywood
3. Pabrik gula 1.000- 4.000TCD 0,3 ton bagase/ton gula
4. Penggilingan padi <0,7 t/jam 280 kg sekam/ton padi
>0,7 t/jam
5. Pabrik CPO 20-60 ton TBS/jam 0,2 ton tandan kosong/ton TBS
0,2 serabut/ton TBS
70 kg cangkang/ton TBS
Sumber: Suwardin, et al, (2010)

47
Warta Perkaretan 2012, 31(1), 43 - 49

Transportasi

Bio-fuel Energi
Biomassa :
-bio-oil
- limbah organik padat Produk lain
-hydrogen
- sisa tanaman
Industri

Keluaran :
Selain biochar, juga
memproduksi bioenergi dalam
Sisa panas bentuk lain seperti gas sintetik
atau bio-oils yang dapat
Sumber Bahan : digunakan untuk
Proses produksi Biochar memproduksi panas, tenaga
memanfaatkan biomasa atau kombinasi panas dan
selulosa seperti tenaga.
potongan kayu, limbah
jagung, sekam padi,
kulit pohon, pupuk Dikembalikan
hewan, sampah kota, ke tanah
serta biomassa sebagai Biochar
pertanian dan
kehutanan.

Gambar 1. Proses produksi biochar dari limbah biomassa


(International Biochar Initiative, 2011b)

melalui limbah biomassa pada saat trading. J. Lehmann and S. Joseph (Eds).
peremajaan yang selama ini penanganannya Biochar for Environmental Management:
kurang optimal. Science and Technology. Earthscan,
London.
Daftar Pustaka Hidayati, U. 2008. Pemanfaatan arang
Amonette, J. E. and S. Joseph. 2009 cangkang kelapa sawit untuk memperbaiki
Characteristics of biochar: microchemical sifat fisika tanah yag mendukung
properties. J. Lehmann and S. Joseph pertumbuhan tanaman karet. Jurnal
(Eds). Biochar for Environmental Penelitian Karet, 2008, 26 (2) : 166-175.
Management: Science and Technology. International Biochar Initiative. 2011a. How
Earthscan, London. much carbon can biochar systems offset--
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. a n d w h e n ? . h t t p : / / w w w. b i o c h a r -
Biochar penyelamat lingkungan. Warta international.org. Didownload 20 April
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011.
Vol. 31 No: 6. I n t e r n a t i o n a l B i o c h a r I n i t i a t i ve.
Chan, K. and Z. Xu. 2009. Biochar: nutrient 2 0 1 1 b . B i o c h a r T e c h n o l o g y.
properties and their enhancement. J. http://www.biochar-international.org.
Lehmann and S. Joseph (Eds). Biochar for Didownload 20 April 2011.
Environmental Management: Science and Izaurralde, R. C., N. J. Rosenberg, and R. Lal.
Technology. Earthscan, London. 2001. Mitigation of climatic change by soil
Gani, A. 2010. Multiguna arang - hayati carbon sequestration: issues of science,
biochar. Sinar Tani Edisi 13 – 19 Oktober monitoring, and degraded lands. Advances
2010. in Agronomy 70, 1-75.
Gaunt, J. and A. Cowie. 2009. Biochar,
greenhouse gas accounting and emissions

48
Potensi biochar dari limbah biomassa perkebunan karet sebagai amelioran dan mengurangi emisi gas rumah kaca

Kartikawati, R. dan P. Setyanto. 2011. Setyanto, P. 2008. Perlu inovasi teknologi


Ameliorasi tanah gambut meningkatkan mengurangi emisi gas rumah kaca dari
produksi padi dan menekan emisi gas lahan pertanian. Sinar Tani, 23-29 April
rumah kaca. Sinar Tani, 2 Maret 2011. 2008.
Kementrian Negara Lingkungan Hidup Situmorang, A. 2004. Status dan manajemen
Republik Indonesia. 2009. Emisi gas rumah pengendalian penyakit jamur akar putih di
kaca dalam angka. Asisten Deputi Urusan perkebunan karet. Dalam Prosiding
Data dan Informasi Lingkungan Pertemuan Teknis: Strategi Pengelolaan
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Pe n y a k i t Ta n a m a n K a r e t u n t u k
Jakarta. Mempertahankan Potensi Produksi
Kimetu, J. M., J. Lehmann, S. O. Ngoze, D. N. Mendukung Industri Perkaretan Indonesia
Mugendi, J. Kinyangi, S. J. Riha, L. tahun 2020. Balai Penelitian Sembawa,
Verchot, J. W. Recha, and A. N. Pell. 2008. Palembang.
Reversibility of soil productivity decline Suwardin, D., M. Purbaya, A. Vachlepi, M.
with organic matter of differing quality S o l i c h i n , d a n A . A n w a r. 2 0 1 0 .
along a degradation gradient. Ecosystems Pemanfaatan limbah kebun dan pabrik
11, 726-739. karet sebagai sumber bioenergi untuk
Lehmann, J., C. Czimczik, D. Laird, and S. substitusi penggunaan energi fosil minimal
Sohi. 2009. Stability of biochar in soil. J. 25%. Laporan Akhir Kegiatan Penelitian
Lehmann and S. Joseph (Eds). Biochar for 2010. Balai Penelitian Sembawa, Pusat
Environmental Management: Science and Penelitian Karet, Palembang.
Technology. Earthscan, London. Thies, J. and M. Rillig. 2009. Characteristics of
Lehmann, J. and S. Joseph. 2009. Biochar for biochar: biological properties. J. Lehmann
e nv i r o n m e n t a l m a n a ge m e n t : a n and S. Joseph (Eds). Biochar for
introduction. J. Lehmann and S. Joseph Environmental Management: Science and
(Eds). Biochar for Environmental Technology. Earthscan, London.
Management: Science and Technology. Wihardjaka, A. 2004. Mewaspadai emisi gas
Earthscan, London. nitro-oksida dari lahan persawahan.
Pranoto, S. H. 2007. Isolasi dan seleksi bakteri http://www.litbang.deptan.go.id/berita/o
nitrifikasi dan denitrifikasi sebgai agen ne/148/. Didownload 18 April 2011.
bioremediasi pada media pemeliharaan
udang vaname Litopenaeus vannamei.
Skripsi. Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.

49

Anda mungkin juga menyukai