Fakultas Pertanian
Ujian Tengah Semester (UTS)
Tahun Akademik 2022/2023
Semester Ganjil (2022-I)
1. Syarat ilmu pengetahuan adalah memiliki objek dan metode ilmiah, sebutkan tiga aspek dalam
ilmu pengetahuan tersebut, jelaskan ? (Skor 20)
2. Gambarkan hubungan antara metode berpikir, sistematika dan metode ilmiah, kemudian jelaskan
hubungan tersebut ? (Skor 25)
4. Gambarkan tentang model penelitian serta jelaskan arti dari gambar tersebut ? (Skor 25)
Jawabnya
1. Syarat ilmu pengetahuan adalah memiliki objek dan metode ilmiah, atau memiliki dimensi/aspek
sebagai berikut:
(1) Aspek Ontologis, yaitu berkenaan dengan apa yang dipelajari ilmu atau berkenaan dengan
objek studi. Aspek ontologis berkenaan dengan apa yang ingin diketahui, apa yang dipikirkan
atau yang menjadi masalah. Contoh : Aspek ontologis dalam ilmu ekonomi adalah perilaku
manusia yang dihadapkan pada persoalan sumber daya manusia yang terbatas, dengan
kebutuhan yang tidak terbatas.
(2) Aspek Epistimologis, berkenaan dengan bagaimana ilmu mempelajari objek studinya dengan
menggunakan metode tertentu, yaitu metode keilmuan atau metode ilmiah yang didukung
oleh sarana berfikir ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya merupakan gabungan antara pola
berpikir induktif (dari hal-hal yang khusus, dianalisis menjadi hal-hal yang umum) dan pola
berpikir deduktif . (dari hal-hal yang umum kepda hal-hal yang khusus). Pola berpikir induktif
dan deduktif disebut juga proses “ Logico-hypotetico-verifikatif atau “deducto-hypotetico-
verifikatif”, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: (1) Merumuskan masalah, (2)
Menyusun kerangka berfikir (3) Merumuskan hipotesis, (4) Menguji hipotesis, dan (5) Menarik
kesimpulan.
(3) Aspek aksiologis, berkenaan dengan aspek gunalaksana atau manfaat ilmu. Nilai guna ilmu bisa
dilihat secara positif dan normatif. Secara positif nilai guna ilmu adalah untuk mendeskripsikan,
menjelaskan dan memprediksi berbagai fenomena yang sesuai dengan objek studi yang
dipelajari. Sedangkan secara normatif, nilai guna ilmu adalah untuk mengendalikan berbagai
fenomena kearah yang dinginkan. Secara normatif aspek aksiologis ilmu erat kaitannya dengan
pertimbangan nilai, etika dan moral. Dalam penelitian aspek aksilogis digambarkan dalam
saran-saraan atau rekomendasi hasil penelitian.
2.
Berpikirmerupakan aktivitas yang sangat bermanfaat. Ketika seseorang berpikir yang bekerja adalah
otaknya bukan ingatannya. Dengan bekerjanya otak maka proses penyelesaian suatu masalah dapat
dengan mudah di selesaikan. Sistematika ilmiah adalah suatu aktivitas ilmiah yang telah tersusun
secara sistematis, terukur dan terarah. Sedangkan metode ilmiah merupakan set metodologi dan
teknik keilmuan yang berupaya untuk mencari atau merevisi pengetahuan baru dengan sistem ketat
investigasi fenomena.
PEMBAHASAN :
Bagan yang diberikan dijelaskan hubungan antara metode berfikir, sistematika ilmiah, da metode
ilmiah. Ketiga berhubungan sangat erat dalam dunia ilmu pengetahuan. Yang mana pada metode
berfikir telah diberikan gambaran mengenai aktivitas berfikir yang dapat di urutkan pada sistematika
ilmiah yang akan dilakukan. Kemudian, setelah diurutkan secara sistematis, teratr dan terarah, metode
tersebut akan disusun dalam sebuah metode ilmiah untuk menghasilkan kegiatan ilmiah.
Dalam bagan tersebut telah ditunjukan metode berfikir secara deduktif yang mana, pada metode
berfikir ini akan menghasilkan suatu sistematika ilmiah berupa pencarian sebuah masalah yang terbaru
dan ter-up to date. Untuk mendapatkan suatu masalah dalam penelitian ilmiah, maka harus dilakukan
suatu identifikasi terhadap masalah-masalah tersebut sehingga dibentuklah suatu metode ilmiah
berupa rumusan masalah yang akan diangkat dalam suatu penelitian.
Metode berpikir secara rasional dapat menghasilkan sebuah sistematika konsep pada suatu penelitian
yang mana di dalamnya terdapat variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ilmiah.
Metode ilmiahnya berupa pembentukan kerangka pikir untuk mengarahkan aktivitas ilmiah tersebut
akan berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Kemudian akan dihasilkan sebuah hipotesis untuk
menunjukkan perkiraan terhadap kegiatan ilmiah tersebut akan dihasilkan.
Metode berpikir secara empirik akan menuntun peneliti mencari sebuah fakta-fakta, yang nantinya
akan menunjang pengujian hipotesis penelitian, sehingga data yang dihasilkan bersifat valid. Terakhir
metode berpikir secara induktif akan menghasilkan sebuah teori yang nantinya akan dapat menjadi
kesimpulan dari hasil penelitian ilmiah yang dilakukan tersebut.
3. Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan asspek penting bagi kehidupan suatu manusaia.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut:
(1) Tuntutan kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial terus berkembang sejalan dengan
perkembangan kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia selalu berusaha
untuk mencoba menemukan, menghasilkan, dan menerapkan berbagai pengetahuannya
termasuk penemuan dibidang teknologi dan inovasi.
(2) Penemuan dibidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuwan untuk terus meneliti,
mengembangkan penemuan- penemuannya.
(3) Selain didorong oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan praktis
di lapangan.
Eskalasi perkembangan tuntutan praktis dengan jelas tidak lepas dari invensi dan inovasi,
serta kegiatan penelitian yang terus menerus. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mendorong invensi-invensi-invensi. Inivensi-invensi inilah yang mendorong
perkembangan inovasi dan telah menjadikan suatu bangsa semakin maju dan berkembang.
Invensi-invensi (penemuan baru) timbul karena adanya dorongan untuk mengadakan
penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian-penelitian ilmiah itulah yang didorong oleh
keingintahuan dan tuntutan praktis.
4.
Model Penelitian adalah konstruksi kerangka pemikiran atau konstruksi kerangka teoretis yang
diragakan dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan matematik tertentu. Esensinya
menyatakan hipotesis penelitian. Sebagai suatu kontruksi kerangka pemikiran, suatu model akan
menampilkan: (a) jumlah variabel yang diteliti, (b) prediksi tentang pola hubungan antar variabel, (c)
dekomposisi hubungan antar variabel, dan (d) jumlah parameter yang diestimasi.
5. Empat macam metode penelitian antara lain
Metode Historis
Yaitu, metode penelitian yang meliputi pengumpulan data dan penafsiran gejala peristiwa yang
timbul dimasa lalu yang menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta
untuk membantu mengetahui apa yang harus dikerjakan dimasa datang.
Metode deskriptif
Yaitu metode yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi
pada saat sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi
pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya.
korelasional
Yaitu metode penelitian non-eksperimental di mana seorang peneliti mengukur dua variabel,
memahami dan menilai hubungan statistik antara mereka tanpa pengaruh dari variabel asing.
Metode eksperimen,
Yaitu metode yang bertujuan untuk menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain
atau menguji bagaimana hubungan sebab akibat antara variabel yang satu dengan variabel ang
lainnya.