Y Y N X X N
Y X XY N
Keterangan
42
r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
N = Banyak subjek (testi) atau responden
X = Skor item
Y = Skor item
Klasifikasi interpretasi koefisien korelasi menurut Guilford, J.P
(Suherman, Erman 2003 : 113)adalah sebagai berikut:
0,90 r xy 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,70 r xy < 0,90 Validitas tinggi (baik)
0,40 r xy < 0,70 Validitas sedang (cukup)
0,20 r xy < 0,40 Validitas rendah (kurang)
0,00 r xy < 0,20 Validitas sangat rendah
r xy < 0,00 Tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Arikunto, Suharsimi (2006 : 178) menyatakan, Reliabilitas
menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Reliabilitas dari suatu alat evaluasi adalah ketetapan
(konsisten), artinya suatu alat evaluasi yang tidak dipengaruhi oleh
prilaku kondisi dan situasi. Untuk menguji reliabilitas alat tes digunakan
43
dengan rumus Cronbach Alpha yang dikemukakan oleh Suherman,
Erman (2003 : 154) yaitu sebagai berikut :
r
11
=
,
`
.
|
,
`
.
|
2
2
1
1 St
Si
n
n
Keterangan
r
11
= koefisien reliabilitas tes bentuk uraian
n = banyak butir soal (item)
2
Si
= jumlah varians skor setiap item, dan
St
2
= varians skor total
Klasifikasi interpretasi derajat reliabilitas menurut Guilford, J.P
(Suherman, Erman 2003 : 139) adalah sebagai berikut:
r
11
0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 r
11
0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 r
11
0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,70 r
11
0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,90 r
11
1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
44
Arikunto, Suharsimi (2006 : 130) mengatakan, Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sudjana, Nana
(1996 : 6) berpendapat, Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun
kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan
yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Manonjaya Kebupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2008/2009.
Tabel 6
Tabel Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Manonjaya
Kabupaten Tasikmalaya
No Kelas Populasi Jumlah Siswa
1 VII-A 44
2 VII-B 45
3 VII-C 44
4 VII-D 44
5 VII-E 44
6 VII-F 44
7 VII-G 44
8 VII-H 36
9 VII-I 35
45
Jumlah 380
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 1 Manonjaya
b. Sampel
Arikunto, Suharsimi (2006 : 131) mengemukakan, Sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sedangkan menurut
Sudjana, Nana (1996 : 6) menyatakan, Sampel adalah sebagian yang
diambil dari populasi. Atas dasar informasi yang diperoleh dari guru
matematika bahwa semua kelas yang ada memiliki kemampuan yang
sama yaitu terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
sedang, dan kurang. Pemilihan kelompok sampel ini secara acak
menurut kelas (cluster sampling), dengan cara memberi nomor semua
anggota populasi, yaitu nomor 1 sampai dengan 9. Kemudian membuat
nomor-nomor pada kertas kecil, kertas-kertas kecil kemudian digulung,
dimasukkan ke dalam suatu tempat (gelas) dan dikocok. Pengocokan
dilakukan terus sampai diperoleh sejumlah kertas kecil bernomor
sebanyak yang diperlukan yaitu dua kelas dari populasi. Satu kelas
untuk kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), dan satu
kelas untuk kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran langsung.
6. Desain Penelitian
46
Menurut Arikunto, Suharsimi (2006 : 51) Desain penelitian adalah
rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar
kegiatan yang akan dilaksanakan. Desain penelitian ini termasuk kategori
desain penelitian eksperimen murni model desain kelompok kontrol hanya
postes. Menurut Ruseffendi, E.T (2003 : 46), Pada desain kelompok kontrol
hanya postes, terjadi pengelompokkan subjek secara acak (A) dan adanya
postes (O) kelompok yang satu tidak memperoleh perlakuan atau
memperoleh perlakuan biasa, sedangkan kelompok yang satu lagi
memperoleh perlakuan X. Kelompok yang memperoleh perlakuan biasa
menggunakan pembelajaran langsung. Diagram dari desain kelompok
kontrol hanya postes sebagai berikut :
A X O
A O
Sumber : Ruseffendi, E.T (2005 : 51)
Keterangan:
A = Pengambilan sampel secara random
X = Perlakuan dengan menggunakan kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT)
O = Postes
47
7. Langkah-langkah Penelitian
Secara umum penelitian ini dilaksanakan dengan tiga tahap kegiatan, yaitu:
a. Tahap Persiapan
1) Mendapatkan surat keputusan dari Dekan FKIP Universitas Siliwangi
tentang bimbingan skripsi sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Melakukan konsultasi dengan pembimbing I dan pembimbing II
untuk mengajukan masalah dan judul yang akan dibahas, kemudian
didata di Dewan Bimbingan Skripsi (DBS).
3) Menyusun proposal penelitian kemudian dikonsultasikan kepada
pembimbing I dan pembimbing II untuk diseminarkan.
4) Mengajukan permohonan pelaksanaan seminar proposal kepada
Dewan bimbingan Skripsi (DBS).
5) Melaksanakan seminar proposal penelitian, sehingga mendapat saran,
tanggapan, koreksi, dan perbaikan,
6) Melaksanakan revisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar
dengan arahan pembimbing I dan pembimbing II.
7) Mengurus surat pengantar penelitian dari Dekan FKIP Universitas
Siliwangi untuk diajukan kepada Kepala SMP Negeri 1 Manonjaya
Kebupaten Tasikmalaya.
b. Tahap Pelaksanaan
48
1) Melakukan konsultasi dengan Kepala SMP Negeri 1 Manonjaya
Kabupaten Tasikmalaya
2) Melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran matematika selaku
observer mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.
3) Mengadakan observasi mengenai tempat penelitian dan kondisi
lingkungan.
4) Mengadakan diskusi dengan observer dan diskusi dengan dosen
pembimbing mengenai rencana tindakan yang akan dilaksanakan
pada saat penelitian.
5) Melaksanakan tindakan pembelajaran.
c. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
1) Pengolahan data hasil tes
2) Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
3) Analisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian.
4) Membuat kesimpulan akhir.
8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
a. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka penulis mengolah data tersebut
dengan menganalisis secara kuantitatif dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Penskoran Ulangan Harian
49
Untuk menghitung skor butir soal pada ulangan harian berbentuk
uraian digunakan rumus menurut Depdiknas (Widaningsih, Dedeh
2006 : 45 ) sebagai berikut :
xc
b
a
SBS
Keterangan :
SBS = Skor Butir Soal
a = Skor mentah yang diperoleh
b = Skor mentah maksimum
c = bobot soal
Skor Total Siswa (STS) untuk seperangkat tes yang
bersangkutan diperoleh dengan menjumlahkan skor butir soal (SBS).
Dalam penelitian ini, penilaiannya menggunakan skala 100 sehingga
bobot soalnya pun 100.
2) Tugas Individu
Skor rata-rata tugas individu diperoleh dengan menggunakan
rumus ;
NR =
4
4 3 2 1
tugas skor tugas skor tugas skor SkorTugas + + +
50
3) Tugas Kelompok
Rata-rata skor tugas kelompok diperoleh dengan menggunakan
rumus ;
NR =
4
4 3 2 1
tugas skor tugas skor tugas skor SkorTugas + + +
4) Skor Akhir Hasil Belajar
Untuk menghitung skor akhir hasil belajar peneliti menggunakan
rumus ;
( )
4
2 c b a
akhir Skor
+ +
Keterangan :
a = Rata-rata skor ulangan harian
b = Rata-Rata skor tugas individu
c = Rata-rata skor tugas kelompok
b. Teknik Analisis Data
1) Statistik Deskriptif
a) Membuat Daftar distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif,
kumulatif dan histogram (Sudjana, 2002 : 46 - 53)
b) Menentukan ukuran statistik
51
(1) Banyak data (n)
(2) Data terbesar (db)
(3) Data terkecil (dk)
(4) Rentang (r)
(5) Rata-rata ( x )
(6) Median (Me)
(7) Modus (Mo)
(8) Standar deviasi (ds)
2) Uji Hipotesis
a) Uji persyaratan analisis
(1) Tes normalitas dari masing-masing kelompok
(a) Mancari rata-rata ( x )
(b) Mencari standar deviasi ( 1 n
)
(c) Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 7
Daftar Frekuensi Ekspektasi dan Observasi
Kelas O
i
BK Z L E
i
Jumlah
(d) Menentukan nilai Chi Kuadrat (
2
)
52
k
i
Ei
Ei Oi
1
2
2
) (
Keterangan :
O
i
: frekuensi observasi (pengamat)
E
i
: frekuensi ekspektasi (harapan)
(e) Menentukan derajat kebebasan
(f) Menentukan nilai
2
dari daftar
(g) Penentuan normalitas
Pasangan Hipotesis :
H
0
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H
1
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal.
Kriteria pengujian : tolak H
o
jika ) )( 1 (
2 2
db hitung > dengan
taraf nyata pengujian dan db = k 3. Dalam hal lainnya H
o
diterima (Sudjana, 2002 : 275).
(2) Jika keduanya berdistribusi normal, dilanjutkan dengan tes
homogenitas variansnya. Tes homogenitas varians yaitu :
Pasangan Hipotesis H
o
: V
1
= V
2
53
H
1
: V
1
V
2
Keterangan :
V
1
: Varians kelompok pertama
V
2
: Varians kelompok kedua
(a) Mencari nilai F
Dengan rumus :
k
b
V
V
F
Keterangan :
V
b
: Varians besar
V
k
: Varians kecil
(b) Menentukan derajat kebebasan
Dengan rumus : db
1
= n
1
1
db
2
= n
2
1
Keterangan :
db
1
: derajat kebebasan pembilang
db
2
: derajat kebebasan penyebut
n
1
: ukuran sampel yang variansnya besar
54
n
2
: ukuran sampel yang variansnya kecil
(c) Menentukan nilai F dari daftar
(d) Penentuan homogenitas
Kriteria pengujian : tolak H
o
jika daftar hitung
F F
dengan
taraf pengujian, artinya variansi kedua populasi tidak
homogen. Dalam hal lainnya H
o
diterima.
(3) Jika kedua varians homogen, maka dilanjutkan dengan uji
kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji-t. Uji
kesamaan dua rata-rata menggunakan uji dua pihak.
Pasangan hipotesisnya sebagai berikut :
H
o
:
1
=
2
H
1
:
1
2
Keterangan :
1
: Parameter rerata kelompok eksperimen
2
: Parameter rerata kelompok kontrol
(a) Mencari deviasi standar gabungan
2
) 1 ( ) 1 (
2 1
2 2 1 1
+
+
n n
V n V n
dsg
55
Keterangan :
dsg: deviasi standar gabungan
V
1
: varians siswa kelas eksperimen
V
2
: varians siswa kelas kontrol
n
1
: banyaknya anggota sampel pada kelas eksperimen
n
2
: banyaknya anggota sampel pada kelas kontrol
1
x : rerata siswa kelas eksperimen
2
x : rerata siswa kelas kontrol
(b) Mencari nilai t
Dengan rumus :
2 1
2 1
1 1
n n
dsg
x x
t
+
) (
2
1
1 db
t
,
`
.
|
2
1
1 < t < ( ) db
t
,
`
.
|
2
1
1 dimana
,
`
.
|
2
1
1
t
di dapat dari daftar distribusi t dengan derajat
kebebasan (db) = (n
1
+ n
2
- 2) dan peluang
,
`
.
|
2
1
1
.
Untuk harga-harga t lainnya H
0
ditolak (Sudjana, 2002 :
239 - 240). Artinya terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) pada materi himpunan terhadap hasil belajar siswa.
(4) Jika ternyata salah satu atau kedua varians tidak berdistribusi
normal, maka langkah selanjutnya menggunakan statistik non
parametrik (Uji Wilcoxon).
Menurut Sudjana (2002 : 450), caranya adalah sebagai berikut :
(a) Beri nomor untuk setiap harga mutlak selisih (X
1
-Y
1
).
Harga mutlak yang terkecil diberi nomor urut atau
peringkat 1, harga mutlak selisih berikutnya diberi nomor
urut 2, dan akhirnya harga mutlak terbesar diberi nomor
urut n. Jika terdapat selisih yang harga mutlaknya sama
besar, untuk nomor urut diambil rata-ratanya.
57
(b) Untuk tiap nomor urut berikan pula tanda yang didapat dari
selisih (X-Y).
(c) Hitunglah jumlah nomor urut yang bertanda positif dan
juga jumlah nomor urut yang bertanda negatif.
(d) Untuk jumlah nomor urut yang didapat di (3), ambillah
jumlah yang harga mutlaknya paling kecil. Sebutlah
jumlah ini sama dengan J. Jumlah J inilah yang dipakai
untuk menguji hipotesis:
H
0
: tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dan melalui
pembelajaran langsung pada materi himpunan.
H
1
: terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dan melalui
pembelajaran langsung pada materi himpunan.
Untuk menguji hipotesis di atas dengan taraf nyata =
0,01 atau = 0,05, kita bandingkan J di atas dengan J
yang diperoleh dari daftar. Jika J dari perhitungan lebih
kecil atau sama dengan J dari daftar berdasarkan taraf
58
nyata yang dipilih, maka H
0
ditolak. Dalam hal lainnya H
0
diterima.
(5) Jika kedua simpangan baku tidak sama (varians tidak
homogen) tetapi kedua populasi berdistribusi normal, maka
menggunakan statistik t sebagai berikut :
2
2
1
1
2 1
'
n
v
n
v
x x
t
+
Dengan :
2
2
2
1
1
1
;
n
v
W
n
v
W
) 1 ( ), 1 (
2
) 1 ( ), 1 (
1
2
1
1
2
1
n n
t t dan t t
t, m didapat dari daftar distribusi Student dengan peluang
dan dk = m, untuk harga-harga t lainnya, H
0
ditolak. (Sudjana,
2002 : 240-241)
9. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
59
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan
November 2007 s.d. bulan April 2008 dengan rencana sebagai berikut:
Tabel 8
Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian
Kegiatan
Bulan / Tahun
Nop Des Jan Feb Mar Apr
2008
200
8
200
9
200
9
200
9
2009
Studi Pustaka
Pengajuan judul
Penyusunan proposal penelitian
Seminar proposal penelitian
Kegiatan
Bulan / Tahun
Nop Des Jan Feb Mar Apr
2008
200
8
200
9
200
9
200
9
2009
Mengajukan surat perizinan
penelitian
Melakukan observasi tempat
penelitian
Penyusunan perangkat KBM
penelitian
Uji coba instrumen
Melaksanakan KBM
Pengumpulan data
60
Pengolahan data
Penyusunan dan penyelesaian
skripsi
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Manonjaya
Kabupaten Tasikmalaya yang beralamat di Jalan Tangsi No. 3
Kabupaten Tasikmalaya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Matematika SMP. Jakarta : BSNP.
Budianingsih, C. Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dahar, Ratna. Wilis (1996). Teori - teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara
Pratama.
Hernawati, Ina. (2007). Perbandingan Hasil Belajar Matematika antara yang
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) Dengan Pembelajaran Langsung. Skripsi UNSIL : Tidak diterbitkan.
Ibrahim, Muslimin. et. al. (2000). Pembelajaran Kooperatif Semarang: Unpress.
61
Karli, Hilda dan Margaretha, S. Y. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompotensi Model- model Pembelajaran. Bandung : Bina Media informasi.
Lie, Anita. (2002). Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nurlaela, Ema. Linda (2007). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe numbered Head Together (NHT) pada Materi Himpunan
terhadap Hasil belajar Siswa. Skripsi UNSIL: Tidak diterbitkan.
Ratnaningsih, Nani. (2006). Belajar Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Suau Alternatif pendekatan dalam Pembelajaran Matematika. Makalah.
Tasikmalaya : Tidak diterbitkan.
Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA
Bandung : Tarsito.
Ruseffendi. E. T. (1998). Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan . Bandung:
Tarsito.
Ruseffendi, E. T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang non-
eksakta Lainnya. Bandung : Tarsito.
Srikotimah, Rose. (2007). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered head Together (NHT) terhadap Pemahaman matematika
siswa. Skripsi UNSIL: Tidak diterbitkan.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. (2005). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Suherman. Erman. (2003). Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UPI.
Suherman. Erman. (2004). Model Model Pembelajaran Matematika. Makalah
Pada Diklat Pembelajaran Bagi Guru Guru Pengawas MGMP Matematika di
LPMP Jabar. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sumarna. A. R. (2006). Matematika untuk SMP/MTS Klas VII. Bogor. CV Regina.
Syah, Muhibbin. (2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung
: Remaja rosdakarya.
62
Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.UPI
Bandung : JICA.
Wardani, Sri. (2006). Model Pembelajaran cooperative Learning. Makalah.
Tasikmalaya : Tidak diterbitkan.
Widaningsih, Dedeh. (2006a). Implementasi Model Pembelajaran Langsung dalam
Pembelajaran Matematika. Makalah. Tasikmalaya : Tidak diterbitkan.
Widaningsih, Dedeh. (2006b). Evaluasi Pendidikan Matematika Berdasarkan
KTSP.Tasikmalaya: Tidak diterbitkan.
Widdiharto, Rachmadi. (2004). Model-model Pembelajaran Matematika SMP.
Makalah Yogyakarta: Tidak diterbitkan.