Administrasi Publik adalah suatu bahasan ilmu sosial yang membahas tiga elemen penting
kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal-hal
yang berhubungan dengan publik, meliputi kebijakan publik dan manajemen publik serta
berhubungan dengan tujuan negara, administrasi pembangunan, dan etika yang mengatur
penyelenggaraan negara. Administrator publik bekerja di semua tingkat pemerintahan, baik di
dalam maupun luar negeri, dan mereka mengelola semua jenis organisasi nirlaba, asosiasi, dan
kelompok kepentingan.
Administrasi publik terdiri dari dua kata, yaitu administrasi dan publik. Administrasi
diartikan sebagai kegiatan atau kerjasama dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
atau diarahkan. Sedangkan publik bisa diartikan sebagai negara, klien, konsumen, warga
masyarakat, dan kelompok kepentingan.
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat enam dimensi di dalam administrasi publik:
1. Kebijakan Publik
2. Organisasi
3. Manajemen
Dimensi manajemen terkait dengan bagaimana melaksanakan apa yang telah diputuskan
melalui prinsip manajemen. Manajemen sendiri merupakan suatu proses pencapaian hasil
melalui orang lain. Sedangkan manajemen publik berarti manajemen instansi pemerintah.
4. Etika
Etika merupakan kebiasaan, adat, akhlak, dan watak. Ada empar aliran utama etika, yaitu Teori
Empiris yang menganggap etika berasal dari pengalaman manusia, Teori Rasional yang
mengatakan bahwa baik/buruk tergantung alasannya, Teori Intuisi yang berpendapat bahwa
manusia secara alami mempunyai pemahaman mengenai baik/buruk, dan Teori Relevansi
dimana anggapan bahwa benar/salah berdasarkan Tuhan.
5. Lingkungan
Lingkungan dalam hal ini adalah semua faktor yang berada di luar batas organisasi. Ada
pandangan bahwa interaksi yang terbatas dari suatu organisasi terhadap lingkungannya, dan
apa yang dikerjakan organisasi tidak tergantung pada dinamika lingkungan. Sistem ini disebut
"sistem tertutup" (closed system). Setelah itu muncul paradigma sistem terbuka (open system)
sistem ini melihat eksistensi dan perkembangan suatu organisasi dalam kaitannya dengan
sistem lingkungan yang ada disekitarnya. Karakter lingkungan yang penting adalah turbulence
dan munificience.
6. Akunbilitas Kinerja
Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam organisasi, dapat dilihat melalui akuntabilitas
kerja yang berkaitan dengan dimensi kinerja. Akuntabilitas adalah kondisi dimana seseorang
yang menggunakan kekuasaan dapat dihambat oleh instrumen eksternal dan norma-norma
internal. Dalam penilaian kinerja mempunyai dua paradigma, paradigma manajemen normatif
(aliran manajemen klasik, aliran manajemen human relations, aliran manajemen sumberdaya
manusia) dan paradigma manajemen publik baru.
Keenam dimensi tersebut tentunya harus diberi perhatian khusus, mengingat bahwa keenam
dimensi ini sangat penting dalam memberikan konstribusi yang sangat signifikan dalam
menentukan sehat tidaknya sistem administrasi publik.