Anda di halaman 1dari 31

Sejarah Internet Indonesia Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an.

Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet. Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa namanama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP). Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com. Cuplikan dan catatan sejarah perjuangan Internet Indonesia dapat di baca di WikiBook Sejarah Internet Indonesia
[2]

di dalam internet terdapat hal-hal yang bermanfaat seperti

informasi, artikel edukatif dan lain sebagainya Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.

Awal Internet Indonesia Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan w:internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, w:Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun w:1992 hingga w:1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah w:jaringan komputer di Indonesia. Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti w:KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun w:1990 dan awal w:1991. Juga beberapa artikel pendek di w:Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro w:ITB di tahun w:1989. Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di w:amatir radio khususnya di Amatir Radio Club (ARC) w:ITB di tahun w:1986. Bermodal pesawat w:Transceiver w:HF w:SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda w:ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama w:Onno W. Purbo, berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Jos Soejoso (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data w:radio paket yang kemudian di dorong ke arah w:TCP/IP, teknologi radio paket w:TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekanrekan w:BPPT, w:LAPAN, w:UI, dan w:ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun w:1992-w:1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator w:IP pertama dari w:AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun w:2000 w:AMPR-net Indonesia di koordinir oleh w:Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota w:ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir dikalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (w:BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" w:BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun w:1990 komunikasi antara w:Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan w:walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit w:OSCAR milik amatir radio kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini. Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di w:LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari w:Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan w:DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai w:JASIPAKTA dengan dukungan w:DLR Jerman. Protokol w:TCP/IP di operasikan di atas protokol w:AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara w:ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di w:BPPT di tahun w:1993-w:1998. Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di w:BPPT yang mengoperasikan gateway w:radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program w:NOS di atas sistem operasi w:DOS digunakan sebagai gateway packet radio w:TCP/IP. w:IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol w:X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (w:SKDP) terkait pada gateway di w:DLR Jerman.

Putu Surya sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan w:BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya w:BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di Jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" w:IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri. Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) w:ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway w:radio paket di w:ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali w:ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti w:UI, w:BPPT, w:LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada w:ITB. Di w:ITB modem w:radio paket berupa Terminal Node Controller (w:TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari w:LAPAN. Suryono Adisoemarta N5SNN sendiri ketika masih menempuh kuliah S2nya di University of Texax di Austin, Texas, menyambungkan TCP/IP Amatir Austin ke gateway Internet untuk pertama kalinya, di gedung Chemical and Petroleum Engineering University of Texas, Ameria Serikat, sehingga komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin bisa tersambung dengan jaringan TCP/IP seluruh dunia dan bahkan memungkinkan akses langsung ke internet dengan mengunakan radio amatir (Lim, 2005). Pengetahuan inilah yang kemudian Ia terapkan dalam pengembangan radio paket di ITB. Berawal dari teknologi w:radio paket 1200w:bps, w:ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan w:leased line 14.4Kbps ke w:RISTI w:Telkom sebagai bagian dari w:IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi w:ITB,

karena keterkaitan w:ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (w:AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. w:ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya w:AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 1997-1998-an. Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly w:ITB saja, jaringan pendidikan lain yang lebih besar lagi adalah jaringan w:SMK yang dibawahi w:DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com). Di tahun 2006, praktis ada lebih dari 4000 sekolah di Indonesia yang tersambung ke Internet sebagian besar adalah w:SMK.

[sunting] Mailing List Indonesia Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia diluar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di w:ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia. [sunting] Internet Service Provider Indonesia ISP yang pertama kali di Indonesia ialah Ipteknet[1] yang beroperasi penuh menjelang awal 1994. Di tahun 1994-an mulai beroperasi P.T. IndoInternet[2] atau w:IndoNet yang dipimpin secara part-time oleh Sanjaya. w:IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia yang pada awalnya memanfaatkan lisensi dari P.T. Lintas Arta. Pada waktu itu pihak w:POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih

sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh w:IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali. Lokasi awal w:IndoNet di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen w:UI. ISP yang tidak lama menyusul w:IndoNET ialah RadNet[3].

Awal Internet Indonesia

Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo merupakan beberapa namanama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer dan Internet di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 awal 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB

seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo (YC1DAV), berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m (7MHz).

Robby Soebiakto YB1BG yang waktu itu bekerja di PT. USI IBM Jakarta merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data radio paket yang kemudian mendorong ke arah TCP/IP. Teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994.

Di tahun 1988, dalam surat pribadi Robby Soebiakto YB1BG mendorong Onno W. Purbo YC1DAV/VE3 yang berada di Hamilton, Ontario, Kanada untuk mendalami TCP/IP. Robby Soebiakto YB1BG meyakinkan Onno W. Purbo YC1DAV/VE3 bahwa masa depan teknologi jaringan komputer akan berbasis pada protokol TCP/IP.

Robby Soebiakto (YB1BG) menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000 AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orarinews@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto (YB1BG) merupakan pionir dikalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan email store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.

Di awal tahun 1990 komunikasi antara Onno W. Purbo (YC1DAV/VE3) yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di

Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio.

Robby Soebiakto YB1BG berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.

Tahun 1992-1993, Muhammad Ihsan masih staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m.

Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung

mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Suryono Adisoemarta N5SNN sendiri ketika masih menempuh kuliah S2nya di University of Texas di Austin, Texas, menyambungkan TCP/IP Amatir Austin ke gateway Internet untuk pertama kalinya, di gedung Chemical and Petroleum Engineering University of Texas, Ameria Serikat, sehingga komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin bisa tersambung dengan jaringan TCP/IP seluruh dunia dan bahkan memungkinkan akses langsung ke internet dengan mengunakan radio amatir (Lim, 2005). Pengetahuan inilah yang kemudian Ia terapkan dalam pengembangan radio paket di ITB.

Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lainnya khususnya di PaguyubanNet.

September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh

bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 1997-1998-an.

Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly ITB saja, jaringan pendidikan lain yang lebih besar lagi adalah jaringan SMK yang dibawahi DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com). Di tahun 2006, praktis ada lebih dari 4000 sekolah di Indonesia yang tersambung ke Internet sebagian besar adalah SMK.

Pengertian dan Sejarah Internet di Indonesia dan Dunia Pengertian Internet

Internet merupakan kepanjangan dari Interconnected network. Jika diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung. Jika didefinisikan secara lengkap, internet adalah kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah jaringan. Disebut jaringan yang saling terhubung karena internet menghubungkan komputer dan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar. Karena merupakan sebuah jaringan, maka sebuah komputer yang terhubung ke internet berarti terhubung dengan semua komputer yang ada di seluruh dunia yang juga terhubung ke internet. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di internet. Internet merupakan sebuah dunia tanpa ada penguasa. Artinya semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Karena itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat dengan peraturan-peraturan negara tertentu dan tidak dibatasi dengan batas-batas wilayah teritorial.

Ada dua peranan penting dari internet yaitu :


y y

Sebagai sumber data dan informasi Sarana pertukaran data dan informasi. Perkembangan Internet

Sejarah

Asal mula internet bermula ketika negara Rusia pada tahun 1957 (kala itu bernama USSR, Union of Soviet Socialist Republics) meluncurkan satelit buatan bernama Sputnik. Amerika Serikat menyadari akan kemungkinan Rusia untuk mengirimkan rudal nuklir dari satelit tersebut. Karenanya Amerika membentuk ARPA (Advance Reseacrh Project Agency) untuk membaut sebuah teknologi dalam menangkal kemungkinan serangan rudal dari Rusia. Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan at atau pada. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web. Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0. Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia Ada dua hal yang perlu diperhatikan, jika membahas seputar pra-sejarah Internet di Indonesia.

Pertama, populasi komputer Indonesia yang sangat minim sekali seputar tahun 19701980an. Kedua, istilah Internet baru menjadi populer pada tahun 1990an. Sebelumnya, nama dari sebuah jaringan komputer berdasarkan siapa yang membiayainya atau siapa yang menggunakannya. Umpamanya: apranet, BITnet, CSnet, NSFnet, UUSCPnet, dan seterusnya. Internet merupakan media komunikasi yang populer di Indonesia sejak akhir tahun 1990. Perkembangan jaringan internet di Indonesia dimulai pertengahan era 1990, namun sejarah perkembangannya dapat diikuti sejak era 1970-an. Pada awal perkembangannya, internet dimulai dari kegiatan-kegiatan yang bersifat nonkomersial, seperti kegiatan-kegiatan berbasis hobby dan dalam perkembangan selanjutnya kebanyakan diprakarsai oleh kelompok akademis/mahasiswa dan ilmuwan yang sebagian (pernah) terlibat dengan kegiatan berbasis hobby tersebut, melalui upaya membangun infrastruktur telekomunikasi internet. Peranan Pemerintah Indonesia dalam perkembangan jaringan internet di Indonesia memang tidak banyak, namun juga tidak dapat dikesampingkan, walaupun peranan mereka tidak terlalu signifikan. Dalam bab ini, kita akan melihat, bagaimana pra-sejarah internet di Indonesia, serta actor-aktor yang berperan didalamnya perkembangan Internet di Indonesia dan manfaatnya bagi masyarakat Indonesia filed in Uncategorized on Oct.12, 2010 Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan / industri maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi,

serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya. Perkembangan Teknologi informasi internet telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya Teknologi internet telah merubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang primitif menuju masyarakat modern. dampak positif dari sebuah Teknologi internet di indonesia yanitu dapat memudahkan pencarian informasi, artikel,lowongan pekerjaan, dan masih banyak lagi.Tetapi disamping ada sisi positifnya juga tidak terlepas dari sisi negatif antara lain membuat manusia menjadi malas. Jika kita mengambil contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti penjualan on-line (ecommerce), pendafataran masuk perguruan tinggi on-line, pendaftaran cpns on-line, itu semau juga berkat dari perkembangan teknologi internet di indonesia.Hampir sebagian besar aktifitas masyarakat di indonesia sudah mulai menggunakan teknologi internet.Bahkan layanan internetpun sudah mulai meerambak kepelosok desa,contoh saja sekarang warnet mulai bermunculan di setiap kota di indonesia. Sejarah Perkembangan Internet Indonesia Internet di indonesia mulai berkembang pada awal tahun 90-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet. Awal Internet Indonesia Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24

Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa namanama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989. Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX. Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet. sumber (http://id.88db.com) Februari 19 undefined SEJARAH PERKEMBANGAN INTERNET DI INDONESIA Diposkan oleh indy puspita Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas meningkatkan kemampuan teknologi yang

dapat dimanfaatkan oleh militer. Sebenarnya ARPA tidak memiliki ahli ilmu pengetahuan ataupun laboratorium. Yang dimiliki hanya kantor dan budget kecil (bagi standar Pentagon) saja. ARPA menjalankan tugasnya dengan memberikan bantuan dan melakukan kontrak kerja dengan universitas-universitas dan perusahaanperusahaan yang memiliki ide yang dianggap menjanjikan bagi operasinya. Pada pertengahan tahun 1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin memiliki komando dan pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan diri bila terjadi perang nuklir. Jaringan telepon tradisional dianggap tidak aman. Karena bila satu jalur saja hilang, maka hal ini dapat mengakibatkan terhentinya semua percakapan yang menggunakan jaringan atau bahkan yang hanya menggunakan sebagian jaringan secara tiba-tiba. Untuk mengatasi masalah ini DoD mengubah arah risetnya, ARPA. Bekerjasama dengan beberapa universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD adalah berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer host. Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN, sebuah biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung. Walaupun masih terdapat kekurangan pada masalah software, pada Desember 1969 berhasil diluncurkan sebuah jaringan eksperimen yang menghubungkan empat buah simpul yaitu UCLA, UCSB, SRI dan Utah University. Keempat simpul ini memang memiliki berbagai kontrak dengan ARPA, dan masing-masing simpul mempunyai komputer host yang benar-benar berbeda dan tidak bersesuaian satu dengan lainnya. Jaringan ARPANET ini segera berkembang dengan pesat meliputi seluruh wilayah AS dalam tiga tahun pertamanya. Sebagai tambahan dalam membantu pertumbuhan ARPANET yang masih prematur ini, ARPA juga membiayai penelitian jaringan satelit dan jaringan radio paket yang mobile. Percobaan ini juga menunjukkan bahwa protokol-protokol ARPANET yang telah ada tidak sesuai untuk dioperasikan pada jaringan ganda. Pengamatan ini mendorong semakin banyaknya penelitian tentang protokol, yang berpuncak pada penemuan model dan protokol TCP/IP. TCP/IP secara spesifik dirancang untuk menangani komunikasi melalui internetwork, sesuatu yang menjadi semakin penting dengan semakin banyaknya jaringan dan LAN yang dihubungkan ke ARPANET.

Untuk mendorong pemakaian protokol-protokol baru tersebut, ARPA mengadakan beberapa kontrak dengan BBN dan Universitas California di Berkeley untuk mengintegrasikan protokol-protokol tersebut ke dalam Berkeley UNIX. Para peneliti di Berkeley menyusun sebuah program antarmuka (interface) ke jaringan (socket) yang memudahkan dan menulis beberapa program utilitas, aplikasi dan manajemen untuk membuat sistem jaringan lebih mudah dioperasikan. Pada tahun 1983, ARPANET memiliki jaringan yang besar dan sudah dapat dianggap stabil dan sukses. Sampai pada keadaan ini, ARPA menyerahkan manajemen jaringan ke Defense Communication Agency (DCA) untuk menjalankan ARPANET sebagai jaringan operasional. Yang pertama dilakukan DCA adalah memisahkan bagian jaringan militer ke subnet tersendiri, MILNET, yang memiliki gateway-gateway yang sangat ketat membedakan antara MILNET dengan sisa subnet riset lainnya. Selama tahun 1980-an, jaringan-jaringan tambahan, khususnya LAN, makin banyak yang dihubungkan ke ARPANET. Sejalan dengan bertambah luasnya jaringan, hostpun semakin mahal. Karena itu DNS (Domain Naming System) dibentuk untuk mengorganisasi mesin ke dalam domain-domain tertentu dan memetakan nama-nama host ke dalam alamat-alamat IP. Sejak itu, DNS menjadi sistem database yang tergeneralisasi dan terdistribusi untuk menyimpan berbagai informasi yang berhubungan dengan penamaan. Pada tahun 1990, ARPANET telah tersusun oleh jaringan-jaringan yang baru, yang sebenarnya dilahirkan sendiri oleh ARPANET. Setelah itu ARPANET menghentikan operasinya dan dibongkar. Sampai saat ini, MILNET masih tetap beroperasi. NSFNET Pada akhir tahun 1970-an, NSF (National Science Foundation) melihat begitu besarnya dampak ARPANET bagi penelitian universitas. Namun hanya universitas yang memiliki kontrak penelitian dengan DoD yang dapat bergabung ke ARPANET. Kekurangan akses yang universal ini mendorong NSF untuk membangun sebuah jaringan maya, CSNET. Pada tahun 1984 NSF mulai merancang jaringan backbone berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan keenam pusat superkomputernya di San Diego, Boulder, Champaign, Pittsburgh, Ithaca dan Princeton. Jaringan ini diproyeksikan sebagai

pengganti ARPANET dan akan dibuka untuk seluruh kelompok-kelompok riset universitas, laboratorium riset, perpustakaan dan musium untuk mengakses keenam superkomputernya itu dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Jaringan ini juga terhubung dengan ARPANET. Jaringan NSFNET segera meraih sukses dalam waktu yang relatif singkat dan sekaligus kelebihan beban. Selanjutnya NSF dengan segera membuat rencana jaringan penerusnya dan memberikan kontrak kepada konsorsium Michigan-based MERIT untuk melaksanakan rencana tersebut. Jaringan ini pun akhirnya kewalahan sehingga pada tahun 1990 jaringan ini segera ditingkatkan kemampuannya. Seiring dengan perkembangan berkelanjutan, NSF menyadari bahwa pemerintah tidak dapat memberikan dana pengembangan jaringan untuk selamanya. Selain banyak organisasi komersial yang ingin bergabung ke dalam jaringan yang dibiayai NSF. Akibatnya, NSF meminta MERIT, MCI dan IBM untuk membentuk perusahaan nirlaba, ANS (Advanced Networks Services). Pada tahun 1990, ANS mengambil alih NSFNET dan meningkatkan kemampuan jaringan itu untuk membentuk ANSNET. Pada tahun 1991, Wakil Presiden AS Al Gore, mengusulkan perluasan arsitektur NSFNET agar melibatkan sekolah K-12, community college (perguruan tinggi setempat), dan college dua-tahun lebih banyak lagi. Desember 1991, Kongres AS mengesahkan rancangan undang-undang NREN (National Research and Educational Network) yang dapat diakses oleh pelaku bisnis dengan mengizinkan mereka membeli sebagian dari jaringan untuk penggunaan komersial. Pada tahun 1995, backbone NSFNET tidak diperlukan lagi untuk menginterkoneksikan jaringan-jaringan regional NSF. Hal ini disebabkan karena banyak perusahaan yang mengoperasikan jaringan IP komersial. Pada saat ANSNET dijual ke America Online pada tahun 1995, jaringan regional harus keluar dan harus memiliki layanan IP komersial untuk dapat saling terhubung. Untuk mempermudah dan meyakinkan bahwa setiap jaringan regional dapat berkomunikasi dengan jaringan regional lainnya, NSF memberikan kontrak kerja kepada empat operator jaringan untuk membuat NAP (Network Access Point). Operator-operator tersebut adalah PacBell (San Francisco), Ameritech (Chicago), MFS (Washington D.C.) dan Sprint (New York City). Setiap operator jaringan yang ingin

menyediakan layanan backbone kepada jaringan-jaringan regional NSF harus menghubungkan semua NAP tersebut. Selain NAP-NAP NSF, juga telah dibuat bermacam-macam NAP pemerintah (misalnya, FIX-E, FIX-W, MAE-East dan MAEWest) dan NAP-NAP komersial (misalnya CIX). Negara-negara dan daerah lainnya juga membangun jaringan yang sebanding dengan NSFNET. Di Eropa misalnya, EuropaNet merupakan sebuah backbone IP untuk organisasi-organisasi riset dan EBONE merupakan jaringan yang lebih berorientasi komersial. Keduanya jaringan ini menghubungkan sejumlah kota di Eropa. Setiap negara di Eropa memiliki satu atau lebih jaringan nasional yang sebanding dengan jaringan regional NSF. INTERNET Setelah TCP/IP dinyatakan sebagai satu-satunya protokol resmi pada 1 januari 1983, jumlah jaringan, mesin dan pengguna yang terhubung ke ARPANET bertambah dengan pesatnya. Pada saat NSFNET dan ARPANET saling dihubungkan, pertumbuhannya menjadi eksponensial. Banyak jaringan regional yang bergabung dan hubunganhubungan dibuat untuk membangun jaringan di Kanada, Eropa dan Pasifik. Pada pertengahan tahun 1980-an, orang mulai memandang kumpulan jaringan-jaringan tersebut sebagai sebuah internet, dan kemudian disebut Internet. Pertumbuhan terus berlanjut secara eksponensial, dan pada tahun 1990 Internet telah tumbuh menjadi 3000 jaringan dan 200.000 komputer. Pada tahun 1992, host kesatu-juta telah terhubung ke jaringan. Pada tahun 1995, terdapat banyak backbone, ratusan jaringan tingkat menengah (regional), puluhan ribu LAN, jutaan host dan puluhan juta pengguna. Faktor yang mempunyai andil besar dalam pertumbuhan yang cepat itu adalah penyambungan jaringan-jaringan yang telah ada ke Internet. Pada waktu yang lampau penyambungan tersebut meliputi SPAN (jaringan fisika luar angkasa NASA), HEPNET (jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan mainframe IBM), EARN (jaringan akademis Eropa), dan jaringan-jaringan lainnya. Sejumlah link trans atlantik juga terbentuk. Dengan perkembangan yang eksponensial ini, cara informal lama dalam mengoperasikan Internet tidak lagi dipakai. Pada bulan Januari 1992, Masyarakat Internet (Internet Society) terbentuk. Masyarakat Internet bertujuan untuk mempromosikan manfaat Internet.

Sampai awal tahun 1990-an, Internet banyak dipakai oleh para akademisi, pemerintah dan para peneliti industri. Sebuah aplikasi baru, WWW (World Wide Web) mengubah wajah Internet dan membantu jutaan pengguna baru, nonakademisi ke jaringan. Aplikasi ini, ditemukan oleh fisikawan CERN Tim Berners-Lee, tanpa mengubah fasilitas-fasilitas yang telah ada namun membuatnya menjadi lebih mudah digunakan. Bersama-sama dengan Mosaic viewer, yang dibuat oleh NCSA (National Center for Supercomputer Applications), WWW memungkinkan sebuah situs (site) untuk menyusun sejumlah halaman informasi yang berisi teks, gambar, suara dan bahkan video, dengan meletakkan link ke halaman-halaman lainnya. Dengan meng-klik sebuah link, pengguna akan segera dibawa ke halaman yang ditunjukkan oleh link tersebut. Dalam setahun setelah Mosaic diluncurkan, jumlah server WWW berkembang dari 100 menjadi 7000. Pertumbuhan yang cepat ini terus berlangsung dengan pesat sampai sekarang.

CARA KERJA INTERNET


STRUKTUR DASAR INTERNET DAN SIAPA YANG MENGONTROLNYA International network atau internet terdiri dari ratusan ribu jaringan lebih kecil yang menghubungkan organisasi pendidikan, komersial, nirlaba, militer dan bahkan perorangan. Susunan seperti ini dinamakan jaringan server/klien. Komputer klien adalah komputer yang meminta data atau layanan. Server atau host computer adalah komputer pusat penyedia data atau layanan yang diminta. Ketika komputer klien meminta misalnya informasi beragam penerbangan dan harga tiket-ke komputer server, maka komputer server mengirim informasi tersebut kembali ke komputer klien. Koneksi Internet: POP, NAP, Backbone dan Internet2 (cara membedakan POP dan NAP, serta apa yang dimaksud dengan backbone internet dan apa yang dilakukan Internet2) Misalnya untuk dial-up, ketika modem komputer klien anda tersambung ke ISP anda melalui telepon lokal. Ini merupakan tahapan yang cukup memakan waktu dalam proses koneksi internet, meskipun kantor ISP dan server jaringan bisa berada di mana saja. Point of Presense; agar para kosumen tidak perlu membayar biaya sambungan jarak jauh (SLJJ) untuk koneksi internet, ISP memberikan Point of Presense (POP) bagi setiap konsumen yaitu

access point lokal ke internet-yang berupa sekumpulan modem dan peralatan lein pada sebuah area lokal. POP bertindak selaku gateway lokal ke jaringan ISP. Network Access point; selanjutnya ISP tersambung ke NAP (Network Access Point) sebuah komputer routing pada satu titik di internet tempat berlangsungnya beberapa koneksi. NAP dimiliki oleh penyedia jasa jaringan (NSP, Network Service Provider), perusahaan komunikasi besar semacam AGIS atau MCI. Empat NAP irisinil di Amerika Serikat berlokasi di San Francisco, Washington D.C., Chicago, dan New Jersey. Beberapa NAP in didirikan pada tahun 1993 ketika jaringan yang menjadi cikal bakal internet diprivatisasi. Sebagian besar akumulasi lalu lintas internet terjadi di NAP. Oelh karena NAP cepat overload, maka dibuatlah Private/Peer NAP atau PNAP (mini NAP) pada tahun 1990. PNAP mampu memberiak routing lebih efisien dalam melewatkan data di internet dengan cara menyediakan lebih banyak lokasi akses backbone. Saat ini, terdapat lebih dari 100 PNAP di Amerika Serikat, dan jumlah tersebut akan terus bertambah. PNAP dibangun oleh perusahaan komersial, misalnya Savvis Communications. Internet Backbone; setiap NAP minimal terdiri atas sebuah komputer yang bertugas mengarahkan lalu lintas internet dari satu NAP ke NAP yang lain. Jalur penghubung antar-NAP ini mirip dengan jalur jalan rata antarnegara bagian, yang dinamakan Backbone Internet yaitu jalur transmisi berkecepatan tinggi dan berkapasitas besar yang menggunakan teknologi komunikasi terbaru untuk mentransmisikan data melalui internet. Koneksi backbone disediakan oleh para penyedia backbone internet semisal AT&T, Cable & Wireless, GTE, Sprint, Teleglobe dan UUNET. Internet2; adalah proyek riset atau kerja sama universitas/perusahaan yang memungkinkan pengguna high-end bisa berpindah-pindah data berukuran besar dengan sangat cepat dan aman melalui jaringan berkecepatan tinggi. Sehingga, internet2 menjadi semacam jalur tol di atas jalur internet tradisional yang bisa mempercepat segalanya. Tujuannya adalah untuk mengakomodasi kebutuhan videoconference, riset, dan kolaborasi akademik-dalam rangka membangun sebuah universitas virtual. Saat ini, internet2 telah menghubungkan lebih dari 206 iniversitas riset. Dengan infrastruktur khusus, internet2 berjalan pada jaringan backbone berkecepatan tinggi yang disebut Abiline. Backbone ialah yang banyak dipakai oleh perguruan tinggi. Organisasi nirlaba lainnya adalah National LambdaRail, jaringan serat optik yang dibangun khusus untuk keperluan perguruan tinggi. National LambdaRail dan Internet2 direncanakan akan bergabung dalam sebuah eksperimen untuk peramalan segala sesuatu yang disebut Hybrid Optical and Packet Infrastructure (HOPI), sebagai cetak biru internet masa depan. The National Science Foundation juga telah mengumumkan rencana pembuatan jaringan baru yang dinamakan Global Environment for Networking Investigation, yang dirancang untuk memperbaiki dan mengatasi keterbatasan internet masa kini. Komunikasi Internet: Protokol, Paket, dan Alamat Cara komputer memahami data yang ditransmisikan melalui internet:

Ketika modem anda terhubung ke modem pada lokasi POP ISP, dua modem tersebut kemudian menuju proses handshaking, yaitu mencari kecepatan transmisi tertinggi yang mungkin tercapai. Kemudian terjadilah proses autentikasi: ISP anda harus mengetahui siapa anda dengan memeriksa username dan password anda. Dua hal ini pasti anda dapatkan ketika mulai berlangganan ISP. Protokol. Bagaiman cara komputer memahami data yang ditransmisikan? Kuncinya terletak pada data yang dimiliki protokol sama, yaitu sekumpulan aturan komunikasi yang harus diikuti oleh setiap komputer untuk mengirim data secara elektronik. Protokol yang memungkinkan semua komputer menggunakan data yang ditransmisikan melalui internet disebut Transmission Control Protocol/Internet Protocol atau TCP/IP. TCP/IP ini dikembangkan oleh ARPA pada tahun 1978. TCP/IP digunakan pada semua transaksi internet, mulai dari mengirim email sampai mendownload gambar dari situs teman anda. Prinsip utamanya, TCP/IP menentukan bagaimana piranti pengirim memberi tanda bahwa ia telah selesai mengirim pesan dan bagaimana piranti penerima memberi tanda bahwa ia telah selesai menerima pesan. Paket. Hal terpenting yang harus diketahui tentang TCP/IP adalah bahwa TCP/IP membagi data dalam sebuah pesan dalam bentuk paket-paket: blok data dengan panjang tertentu untuk transmisi. Dengan berbentuk paket, sebuah pesan terpecah menjadi beberapa bagian dan bagianbagian tersebut di kirim dalam rute-rute berbeda menuju satu tempat tujuan. IP dipakai untuk mengirim paket melalui internet menuju tempat tujuan terakhir, sedangkan TCP digunakan untuk mengurutkan kembali paket-paket yang telah diterima. Masing-masing paket tidak perlu memiliki rute yang sama untuk mencapai tempat tujuan akhir karena setiap paket memiliki alamat IP yang sama. Alamat IP (Internet Protocol); merupakan identifikasi unik bagi setiap komputer dan piranti yang tersambung ke internet. Alamat IP terdiri dari empat kelompok angka antara 0 sampai 255 yang dipisahkan oleh desimal (disebut dotted quad), seperti 1.160.10.240. alamat IP mirip dengan alamat jalan rumah. Bedanya, alamat rumah jarang berubah sedangkan alamat IP sangat sering berubah. Setiap kali anda terhubung ke internet melalui ISP, maka ISP akan memberikan alamat IP baru untuk komputer anda. Alamat IP ini disebut alamat IP dinamis, khusus untuk sesi online anda saat itu. Ketika anda meminta data dari internet, maka sebenarnya data ditransmisikan ke alamt IP komputer anda. Dan saat anda memutuskan koneksi internet (disconnect), ISP mengambil kembali alamt IP yang telah anda gunakan lalu memberikannya ke pengguna yang lain. alamat IP dinamis berubah setiap kali anda terhubung ke internet, sedangkan alamat IP statis bersifat tetap setiap kali seseorang log on ke internet. Situs web organisasi yang telah mapan, misalnya ISP, tentu memiliki alamat IP statis. Memang terdengar cukup sederhana jika setiap komputer yang terhubung ke internet memiliki nomor IP statis tersendiri. Tetapi, ketika internet mulai dibangun, para arsiteknya belum memperkirakan alamat IP yang berjumlah tak terbatas. Konsekuensinya, nomor IP yang ada tidaklah mencukupi. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak penyedia akses internet membatasi alamat IP statis yang mereka alokasikan dan mengurangi jumlah alamat IP yang dimiliki dengan cara memberikan alamat IP sementara yang diambil dari kumpulan (pool) alamat IP.

Jika komputer anda selalu terhubung ke internet, baik melalui jaringan lokal di kantor maupun kampus, maka mungkin anda telah memperoleh alamat IP statis. Jika anda memiliki koneksi dialup atau menggunakan komputer yang tidak setiap saat tersambung ke internet, maka alamat IP anda bersifat dinamis dan diambil dari kumpulan alamat IP di ISP ketika anda log in. Setelah koneksi dibuat, penyedia akses internet berfungsi sebagai antarmuka antara anda dan bagian internet yang lain. Jika anda bertukar data dengan orang lain pada penyedia akses yang sama, maka data akan tetap tersimpan pada jaringan perusahaan penyedia. Penyedia akses berskala nasional biasanya mengoperasikan backbone milik mereka sendiri untuk menghubungkan POP-POP di seluruh penjuru negeri. Akan tetapi, seringkali data harus menempuh melalui beragam jaringan sebelum sampai ke komputer anda. Siapa yang Menjalankan Internet? Apa yang Dilakukan ICANN? Meski tidak ada seorangpun yang memiliki internet, setiap orang yang berada dijaringan harus memenuhi aturan standar yang dibuat oleh International Board of Trustees of ISOC, Internet Society (www.isoc.org). ISOC adalah komunitas nirlaba dan profesional yang beranggotakan 100 organisasi dan 200.000 anggota perorangan pada lebih dari 180 negara. Organisasi yang menjadi anggota ISOC terdiri dari bermacam perusahaan, lembaga pemerintahan, dan yayasan. ISOC adalah wadah untuk manangani masalah internet dimasa depan serta merupakan basis bagi para kelompok yang berperan dalam mengembangkan standar infrastruktur internet. Juni 1998, pemerintah Amerika Serikat mengusulkan pendirian serangkaian perusahaan nirlaba untuk mengelola masalah yang kompleks di internet, semisal pencegahan penipuan, masalah privasi dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Pertama adalah International Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) yang didirikan untuk mengatur nama domain yang mudah dipahami manusia (human-friendly)-yaitu alamat yang berakhiran .com, .org, .net dan lain-lain, sebagai pengganti nomor alamat IP untuk mengidentifikasi jenis situs web. ICANN (yang bisa diakses di www.icann.org) adalah perusahaan global, swasta, dan nirlaba yang tidak memiliki kewenangan statuta dan menjalankan kebijakan melalui perjanjian antar anggotanya diseluruh dunia. Setelah menuai kritik karena tidak efisien, pada tahun 2003 ICANN menjadi ICANN 2.0 yang makin responsif dan aktif untuk menjadi rujukan komunitas internet dunia dalam mengadopsi standar. Salah satu perbaikannya adalah adanya ICANN Whois Database yang mampu menampilkan nama dan alamat domain yang diisikan (misalnya, dengan mengetikkan microsoft.com, akan muncul nama dan alamat Microsoft Corp.). Meski demikian, berbagai kelompok termasuk International Telecomunication Union, sebuah lembaga dibawah naungan PBB, menuduh bahwa Amerika Serikat melalui ICANN terlalu mengontrol internet, dan beberapa negara telah mengusulkan adanya lembaga internasional sebagai pengganti ICANN. Pada bulan Juli 2005, Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka akan tetap mempertahankan peranannya dalam pengaturan internet. Saat ini, alamat IP di Amerika Utara, Amerika Selatan, Kepulauan Karibia, dan sub-Sahara Afrika diatur oleh American Registry for Internet Numbers (ARIN; www.arin.net). Dua

organisasi lain yang mengelola alamat IP berada di wilayah Asia Pasifik, Eropa, dan sekitarnya. Tiga kelompok ini dinamakan Regional Internet Registries, bekerja sama dibawah koordinasi satu sama lain serta dengan ISOC dan ICANN.

Akses Internet 08:49 BBQByu

Nduk... setelah buanyak mendengar cerita koe mengenai internet dan segala manfaatnya, pakne jadi semakin kepingin tahu lebih banyak. Pakne kepingin belajar internet lebih banyak lagi dari koe nduk. Tolong yo nduk, koe terusken cerita koe kemarin-kemarin mengenai internet. Baek pakne... kelihatannya pakne ini semakin bernafsu dan bersemangat untuk mengetahui tentang internet lebih banyak. Nah... kebetulan kali ini aku tak ceritain bagaimana cara mengakses internet. Selain itu aku juga kepingin cerita sedikit, mengenai perangkat atau peralatan opo wae, yang pakne butuhkan untuk bisa mengakses internet. Sopo tahu, kelak suatu hari nanti, pakne punya duit untuk membeli dan membayar semua peralatan dan sarana yang pakne butuhken untuk bisa mengakses internet dari rumah pakne sendiri. Dengan begitu, yang bakal menikmatinya kan, bukan hanya pakne saja, aku juga bakal ikut-ikutan bisa menikmati internet, boleh toh pakne? Waduh... nduk... sungguh pakne ndak menyangka... ternyoto selama ini koe memendam suatu maksud yang tersembunyi. Tadinya pakne menyangka koe cuma ingin bercerita, tanpa ada maksud-maksud atau keinginan-keinginan lain dibelakangnya. Koq tega-teganya, koe mengkhianati kepercayaan yang telah pakne beriken sama koe toh nduk. Walah pakne... pakne... gitu aja koq dianggap pengkhianat. Aku bercerita tentang internet, bukan semata-mata karena ada udang di dalam sagu. Aku bercerita tentang internet ini, tujuan utamanya adalah untuk menambah pengetahuan ku sendiri, dan juga agar aku bisa lebih memahami serta mengerti lebih banyak mengenai internet. Kalaupun ada maksud-maksud lainnya, baik yang tersirat maupun tersurat, baik yang terberat maupun yang terkuat, aku roso yo ndak harus terlalu menjadi masalah toh pakne. Itukan namanya, sambil menyelam minum kopi. Jadi nyelamnya dapet, mudah-mudahan kopinya juga dapet. Kalau pun nanti kopi yang didapet, tidak sesuei dengan harapan, aku yo ndak terlalu memusingken hal itu toh pakne. Yo... koe bener nduk. Apapun niat dan maksud lain yang seperti ne berusaha keras koe sembunyiken, pakne juga sudah menyadari koq. Pakne juga ngerti maksud keinginan, harapan, dan kebutuhan koe toh nduk. Pokoknya, koe jangan terlalu memikirkan hal-hal sampingan seperti itu.

Yang harus koe utamaken saat ini tentu saja adalah tujuan utama koe sebenarnya. Ini agar jangan sampei nanti koe jadi malah terlalu menyimpang dan malah mengutamaken tujuan sampingan ne. Itu bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental koe sendiri nduk. Lha.. ini koq kita malah membicaraken hal-hal yang tidak jelas dan belum tentu di minati dan dimengerti oleh orang lain. Sudah nduk... koe mulai saja cerita koe mengenai mengakses internet tadi. Begini pakne, sebelum pakne bisa mengakses dan menggunaken internet, ada beberapa syarat yang harus pakne penuhi. Syarat ini antara lain, pakne harus punya perangkat yang dibutuhken, baik perangkat lunak atau software, maupun perangkat keras atau hardware. Selain itu, pakne juga membutuhken beberapa syarat lainnya. Nanti saya tak ceritaken juga.
Peralatan Yang Dibutuhkan

Mungkin selama ini pakne tidak terlalu memikirkan dan memperhatikan masalah ini. Itu mungkin juga karena pakne masih mengakses internet dengan cara menumpang ataupun dengan cara menyewa, merental di warnet. Tapi ndak ada salahnya toh jika pakne mengetahui juga mengenai peralatan dan cara mengakses internet. Seperti yang aku bilang diatas... sopo tahu.. pakne berminat... dan punya modal untuk punya akses internet sendiri. Kita mulai dari yang paling mudah dulu yo pakne, peralatan pertama yang pakne butuhken adalah perangkat keras. Peralatan pertama adalah sebuah komputer atau PC. Komputer yang pakne butuhken, tidaklah harus sebuah super komputer. Untuk mengakses internet, pakne cukup membutuhken sebuah komputer yang bisa menjelanken sistem operasi dan aplikasi untuk mengakses internet.
Komputer (PC)

Pakne bisa menggunaken PC mulai dari yang setarap dengan Pentium 1 hingga PC keluaran terakhir. Jadi, pakne tidak harus membeli sebuah PC yang termahal, kalo cuma untuk bisa mengakses internet. Pakne bisa membeli PC yang sesuei dengan kemampuan finansial pakne. Sebentar nduk... koe bilang... Pentium 1 juga bisa tetep digenaken? Opo nanti ndak akan kesuliten? Kalo soal itu sih, relatif pakne. Internet itu sebenarnya bisa di ibaratken sebagai sebuah jalur, atau jalan, atau jembatan penghubung. Nah... yang namanya jalan, tentu yo... bisa dilewati oleh berbagai macam kendaraan. Baik yang super cepet, maupun yang amit-amit sangat lambat. Mau seberapa cepat atau seberapa lambatnya pakne mengakses internet, itu bukan hanya tergantung dari jenis atau tipe komputer yang pakne gunaken. Faktor kecepatan komputer ini hanyalah salah satu dari beberapa faktor lain yang juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap kecepatan akses internet. Faktor-faktor apa saja itu, nanti kita juga akan membahasnya pakne.

Modem

Pakne tahu toh, apa yang dimaksud dengan modem itu? Ya tahu toh nduk... modem itukan bahasa Inggris, yang kalo dibahasa Indonesia ken sama artinya dengan Nyonya, betul toh nduk? Salah pakne... kalo yang itu Madam pakne... Modem itu artinya... seorang laki-laki yang senang bergaya seperti perempuan... Lho... kalo yang itu bukannya Wadam nduk? Bukan pakne... wadam itu adalah benda yang biasa digunaken oleh simbok untuk menggoreng. Lha??? kalo yang itukan wajan nduk? Bukan pakne, wajan itu adalah kesenian tradisional masyarakat Jawa. Lha... itukan wayang toh nduk. Sebentar nduk, kayaknya koe semakin lama semakin ngawur. Koe membuat pakne mu semakin bingung. Hik...hik.. hik.. pakne... pakne... gitu aja koq bingung. Saya tadi itu cuma becanda koq pakne. Nah.. kalo yang ini serius... Modem itu adalah singkatan dari MOdulator-DEModulator. Modem, sesuei dengan namanya... modulator, artinya pengubah, dan De-Modulator, artinya mengembalikan perubahan. Modem mempunyai fungsi mengubah sinyal, lalu mengembalikan lagi sinyal yang telah dirubah tersebut ke bentuk awal. Modem Internal & External Modem ini pakne, jika dilihat dari cara menempatkannya di komputer, bisa di bedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang external dan internal. Modem external itu pakne, artinya modem tersebut di tempatkan secara terpisah dari komputer. Atau bisa dikatakan bahwa modem tersebut berada diluar komputer.

Sedangken yang modem internal, artinya modem tersebut berada di dalam komputer. Modem internal ini bisa berupa card atau kartu yang di selipkan kedalam slot yang ada di MainBoard.

Pakne masih ingat cerita pakne mengenai perangkat keras untuk network atau jaringan? Berati pakne tentu masih ingat bentuk atau gambar dari network card atau kartu jaringan yang ada di artikel itu bukan? Nah.. modem internal ini, mirip dengan network card itu pakne. Lalu... apa modem external dan internal ini mempunyai fungsi dan kecepatan yang berbeda nduk? Modem external maupun internal itu mempunyai fungsi yang sama pakne. Yang membedakan mereka hanyalah bentuk dan cara penempatannya pakne, serta harga tentunya. Modem internal, biasanya relatif lebih murah jika dibandingken dengan modem external. Akan tetapi, however pakne, modem external juga mempunya kelebihan, yaitu modem external ini mudah untuk di pasang dan di lepas atau di pindahkan. Itu karena modem external berada diluar komputer, hingga pakne tidak perlu membongkar atau membuka casing komputer saat ingin memasang ataupun memindahkan modem external. Beda halnya dengan modem internal, pakne harus membuka casing atau tutup komputer pakne dulu sebelum pakne bisa memasang ataupun memindahkan modem internal. Itu berarti pakne membutuhkan sedikit pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana cara memasang dan melepas perangkat keras atau komponen komputer. Nah... jika saat ini komputer pakne belum mempunyai modem, dan jika suatu hari nanti pakne kepingin menambahkan modem ke komputernya pakne, dan pakne merasa bingung saat ditanya mau pilih modem yang internal atau external, pakne bisa menggunaken hal-hal yang telah disebutken diatas sebagai bahan pertimbangan. Fungsi Modem Sebentar nduk... tadi koe bilang modem itu berfungsi untuk mengubah? Opo sing di ubah ne nduk? Begini lho pakne, sebagaimana pakne tahu... modem itu adalah perangkat yang menghubungkan komputer pakne dengan dunia internet. Modem menggunaken saluran atau kabel telephone sebagai jalurnya. Pakne tahu kan... kabel telepon itu dulunya hanya di gunaken untuk mengirimkan suara dari satu tempat ke tempat lain. Itu artinya, kabel telepon hanya bisa mengirimkan sinyal yang berbentuk analog.

Nah.. pakne juga tahu... bahwa komputer itu adalah perangkat digital. Komputer hanya bisa mengolah sinyal-sinyal atau informasi-informasi yang berbentuk digital. Agar komputer bisa juga mengolah sinyal atau informasi yang berbentuk analog atau selain digital, maka komputer membutuhkan perangkat lain untuk membantunya pakne. Nah.. disitulah modem berperan. Modem bisa dikatakan sebagai penerjemah, modem berfungsi menerjemahkan. Saat komputer pakne ingin mengakses internet, komputer pakne akan mengirimkan sinyal keluar yang berbentuk digital. Ingat opo yang barusan aku kataken tadi kan pakne? Komputer hanya bisa mengolah informasi digital. Sinyal digital yang dikirimkan oleh komputer pakne tadi akan di terima oleh modem. Dan karena jalur yang akan pakne gunaken untuk mengirimken sinyal tersebut adalah jalur atau kabel telepon, yang mana kabel atau jalur tersebut hanya bisa menerima dan mengirimkan sinyal dalam bentuk analog, itu berarti sinyal digital yang dikirimkan oleh komputer pakne tidak akan bisa melewati jalur atau kabel tersebut. Kacuali... Yup kacuali sinyal digital tersebut di ubah dulu menjadi sinyal yang berbentuk analog. Modem, pakne, mempunyai kemampuan untuk melakukan pengubahan sinyal itu. Sinyal digital yang dikirimkan oleh komputer pakne, akan di ubah dulu menjadi sinyal analog oleh modem. Setelah sinyal tersebut diubah, barulah modem akan mengirimkankannya melalui kabel atau jalur telephone. Begitu juga sebaliknya pakne, saat modem menerima sinyal analog yang dikirimkan dari internet, modem tersebut akan mengubahnya menjadi sinyal dalam bentuk digital sehingga komputer pakne bisa mengerti informasi apa yang datang dari internet tersebut dan harus diapaken informasi tersebut. Gimana pakne? Gitu ya nduk. Setelah mendengar penjelasan mu mengenai fungsi modem tadi, resane.... untuk saat ini... pakne rasa pakne cukup mengerti nduk, walaupun pakne sepertinya pakne masih agak bingung, tapi yo wis... mungkin nanti juga pakne mengerti sendiri. Dan pakne roso, pakne ndak harus tahu bagaimana cara modem mengubah sinyal, yang penting buat pakne, pakne bisa mengakses situs yang pakne mau lihat di internet, iyo toh nduk? Jenis Koneksi Internet Iyo... pakne... yo wesss... pakne mo tanya opo lagi? Begini nduk... Kalo tadi internal dan external itukan perbedaan dalam hal tata letak dan bentuk, sekarang dalam hal kecepatan nduk, opo modem itu ada macem-macemnya juga? Tentu saja ada pakne. Selain dalam hal bentuk dan letak, modem juga di bedakan dari kecepatannya. Kecepatan ini bergantung dari jenis koneksi atau hubungan internet yang digunaken. Jenis koneksi atau hubungan internet ini dibedakan dalam dua kelompok, yaitu Dial Up Connection dan Broadband Connection. Kecepatan transfer atau koneksi internet itu pakne, di ukur berdasarkan banyaknya atau jumlah bit yang bisa dikirimkan atau di transfer dalam satu detik. Bit itu opo nduk? Bit itu pakne, adalah

satuan yang di gunaken untuk mengukur jumlah data yang bisa di olah oleh komputer. Kalo pakne tertarik untuk mengetahui mengenai bit ini lebih jauh, pakne bisa mempelajarinya melalui buku-buku komputer. Kembali ke masalah kecepatan tadi pakne, untuk koneksi internet yang tergolong lambat satuan yang digunaken adalah Kilo Bits Per Second atau biasa disingkat Kbps. Sedangken untuk koneksi internet yang cepat, satuan yang dipergunaken adalah Mega Bits Per Second atau disingkat Mbps. Sebentar nduk... opo bedae... Kilo dengan Mega? Opo yang membedaken mereka itu adalah Partai yang mereka gunaken? Waduh pakne ini mulai lagi ngawurnya, Kilo dan Mega itu adalah jenis satuan juga pakne... bukan nama orang. Kilo itu satuannya adalah 1.000 dan Mega satuannya adalah 1.000.000. Itu berarti 1.000 kilo = 1 Mega. Lha... kalo 1 kilo beras itu berapa mega nduk? Tau' ah pakne... gelep. Lho... orang nanya koq malah di marahin toh nduk. Yo... wess... ora opo-opo.. koe ndak mau jawab juga ndak masalah. Kembali kecerita koe tadi nduk, koneksi internet yang lambat itu yang bagaimana? Dan yang cepat itu yang bagaimana? Dial Up V.S Broadband Connection Kecepatan akses internet itu dibagi dalam dua kategori pakne. Yaitu Dial Up Connection yang lamban dan Broadband Connection yang cepat.
y

Dial Up: Hanya bisa mempunyai kecapatan maksimal yaitu 56 Kbps. Untuk menggunakan Dial Up connection ini pakne hanya membutuhkan modem untuk Dial Up connection. Telkomnet Instant adalah salah satu contoh layanan koneksi internet jenis Dial Up Connection.

Sedangkan Broadband Connection terbagi dalam tiga jenis yang berbeda, yaitu:
1. ISDN: Mempunyai kecepatan maksimal 128 Kbps. Untuk menggunakan koneksi ISDN ini, pa'e membutuhkan perangkat atau adapter yang dinamaken Integrated Services Digital Network atau disingkat ISDN. Jalur yang digunaken adalah melalui cable digital dengan kecepatan yang ditinggi. Kabel ini biasanya di pasang oleh perusahaan telephone atau perusahaan penyedia layanan akses internet yang biasa disebut ISP (Internet Service Provider). 2. Cable: Mempunyai kecepatan maksimal 384 Mbps, pakne. Jalur yang di gunaken untuk mengakses koneksi jenis ini biasanya menggunaken kabel seperti yang digunakan oleh layanan TV kabel. 3. DSL: Mempunyai kecepatan maksimal 384 Mbps.

Nah.. pakne... sekarang pakne sudah tahu sedikit mengenai beberapa perangkat dan jenis koneksi internet. Pakne serakarang sudah bisa memperkiraken koneksi internet seperti apa yang pakne butuhken.

Iyoo.. yo nduk. Pikiran pakne mulai sedikit terbuka sekarang. Dunia rasanya lebih terang, mata pakne tidak lagi berkunang-kunang. Tapi sebenarnya, masih banyak lagi yang pakne ingin ketahui nduk. Masih banyak yang belum pakne mengerti dari cerita mu diatas tadi. Iyo pakne, pakne itu kalo jadi orang musti belajar sabar. Aku yo ndak bisa juga menjelaskan semuanya hanya dalam satu kali cerita, pokoe pakne ndak usah khawatir, aku juga masih akan terus menceritakan hal-hal lain dengan lebih jelas dan terinci. Sabar yo pakne, aku tak pergi dulu.

Anda mungkin juga menyukai