Anda di halaman 1dari 21

ELEMEN MESIN 1

PENGERTIAN ELEMEN MESIN


• MESIN DIARTIKAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMINDAHKAN
ENERGI/BENDA SEHINGGA MEMPUNYAI EFISIENSI.
• EFISIENSI ADALAH PERBANDINGAN ANTARA LUARAN DENGAN
MASUKAN YANG BERKAITAN DENGAN KERJA.
• EFISIENSI DI SINI MELIPUTI EFISIENSI MEKANIS, TERMIS,
HIDROLIS, DAN ELEKTRIS.
• ELEMEN ADALAH BAGIAN PENTING YANG DIBUTUHKAN DARI
SUATU KESELURUHAN YANG LEBIH BESAR.
• Elemen Mesin adalah bagian dari suatu alat untuk
memindahkan energi/benda yang mempunyai efisiensi
mekanis, termis, hidrolis, maupun elektris.
Contoh mekanis : pesawat angkat, dongkrak, mesin pres,
mesin tekuk, mesin perkakas, dll
Contoh termis : ketel uap, motor bakar, mesin uap, turbin uap,
dll
Contoh hidrolis : pompa air, turbin air, dll
Contoh elektrik : pembangkit listrik, motor listrik dll
• Bagian-bagian dari mesin tersebut di atas terdiri dari baut, pegas,
poros,bantalan, kopling, roda gigi, pulli dsb
• Bagian-bagian tersebut dinamakan Elemen Mesin
KLASIFIKASI
• Elemen-elemen Sambungan : Sambungan
Lem, Sambungan Solder, Sambungan Paku
Keling, Sambungan Las, Sambungan Ulir.
• Elemen-elemen Transmisi : Poros dan pasak,
Kopling, Sabuk dan rantai penggerak, Roda
gigi, Rem.
• Elemen Penyangga : Pegas, Bantalan
Prinsip Dasar Perencanan Elemen
Mesin
a. Menentukan kebutuhan
b. Pemilihan mekanisme
c. Beban mekanis
d. Pemilihan Material
e. Menentukan Ukuran
f. Modifikasi
g. Gambar kerja
1. Menentukan kebutuhan
• Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah
kebutuhan akan elemen mesin yang akan
direncanakan, sesuai dengan fungsinya.

2. Pemilihan mekanisme
Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari
elemen tersebut
Contoh: Memindahkan putaran poros penggerak ke poros
yang digerakkan dengan roda gigi miring.
3. Beban mekanis
• Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada tahap ke 2
beban-beban mekanis yang akan terjadi harus dihitung
berdasarkan data pada tahap ke 1, hingga diperoleh gaya-gaya
yang bekerja pada elemen tersebut.

4. Pemilihan Material
Untuk mendapatkan elemen mesin yang tahan dipakai,
dilakukan pemilihan material dengan kekuatan yang sesuai
dengan kondisi beban yang terjadi.
5. Menentukan Ukuran
• Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan
beban mekanis, dapat dicari ukuran-ukuran elemen mesin
yang direncanakan dengan standar.

6. Modifikasi
Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen-elemen mesin
yang direncanakan telah pernah dibuat sebelumnya.

7. Gambar kerja
Pada tahap ini, ukuran-ukuran diperlukan untuk penggambaran
gambar kerja. Gambar kerja mencakup gambar detail maupun
gambar perakitan (assembly). Gambar kerja harus menampilkan
pandangan dan penampang yang jelas dari elemen yang
direncanakan.
STANDAR
• Standar adalah didefinisikan sebagai kriteria, aturan,
prinsip, atau gambaran yang dipertimbangkan oleh
seorang ahli, sebagai dasar perbandingan atau
keputusan atau sebagai model yang diakui.
• Kode adalah koleksi sistematis dari hukum yang ada
pada suatu negara atau aturanaturan yang berhubungan
dengan subyek yang diberikan.
• Peraturan pemerintah adalan peraturan-peraturan
yang berkembang sebagai hasil perundang-undangan
untuk mengontrol beberapa area kegiatan
JENIS
• ANSI : American National Standards Institute
• SAE : Society of Automotive Engineers
• ASTM : American Society for Testing and
Materials
• AISI : American Iron and Steel Institute
• AWS
• JIS, DIN, IS, SNI
DASAR PEMBEBANAN
GAYA AKSIAL, menghasilkan
a. tegangan normal. 𝑃
𝜎=
𝐴
σ = tegangan normal
b. regangan aksial  𝛿𝑙
𝜀=
𝑙
l = pertambahan panjang (deformasi )
L = panjang balok.
Diagram tegangan-regangan
Diagram tegangan-regangan
adalah linier sampai batas
proporsional, dan mempunyai
slope (kemiringan) E
dinamakan modulus elstisitas.
Dalam daerah ini persamaan
garis lurus sampai batas

Keterangan :
proporsional dinamakan

A adalah batas proporsional, B hukum Hooke’s, dan diberikan


batas elastis, D kekuatan ultimate oleh Persamaan;
(maksimum), dan F titik patah. 𝜎 = 𝐸. 𝜀
Hukum Hooke’s
“ketika material dibebani sampai pada batas
elastis, maka tegangan akan proporsional
dengan regangan’

E = modulus elastisitas (GPa,


GN/m_2, kN/mm_2)
1 GPa = 1x10_9 N/m_2 = 1 kN/mm_2
• TABEL MODULUS ELASTISITAS
Uji tarik dari bahan liat
1. TEGANGAN NORMAL
• A. Gaya Aksial
Dua gaya P menghasilkan beban tarik sepanjang axis balok,
menghasilkan tegangan normal tarik σ sebesar
𝑃
𝜎=
𝐴

P=gaya / beban (N)


A= luas permukaan (m2)
σ= tegangan (Pa= N/m2)

1Mpa=1 N/mm2
1GPa = 1 kN/mm2
2. REGANGAN
• Ketika sebuah gaya atau beban terjadi, maka
system akan mengalami deformasi disebut
Regangan (strain)
𝜀 = 𝛿𝑙/𝑙
δl= perubahan panjang
l = panjang
2. TEGANGAN GESER MURNI

Tegangan geser dalam keling (psi,


N/m2, Mpa :

Dua sambungan keling Diagram benda bebas

Anda mungkin juga menyukai