Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PENGARUH KEPEMIMPINAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PT. SEKAR ALAM
LESTARI KECEMATAN TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Disusun Oleh :
Nurul Azizah
Nim.1187012401734

JURUSAN MANAJEMEN V/E


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2020
A. Judul
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PT. SEKAR
ALAM LESTARI KECEMATAN TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR
B. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor penting
agar perusahaan tersebut tetap unggul dan eksis selain dari faktor keuangan,
pemasaran dan produksi. Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang
berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan
tersebut. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya
tergantung oleh keberhasilannya dari pada individu organisasi itu sendiri dalam
menjalankan tugas mereka.
Setiap perusahaan mengharapkan agar semua karyawan dapat terlibat
dalam setiap kegiatan organisasi yang ada. Sehingga karyawan dapat memberikan
prestasi kerja yang baik dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi produktivitas diantaranya sikap mental ( motivasi
kerja, disiplin kerja dan etika kerja ), pendidikan, keterampilan, manajemen,
hubungan industri, tingkat penghasilan/kompensasi. gizi kesehatan, jaminan
sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan
berprestasi.
Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri dari karyawan, pelaksanaan
yang teratur akan dapat meningkatkan kesungguhan tim dalam bekerja pada
sebuah organisasi serta tindakan disiplin menuntut standar yang ditentukan.
Tindakan disiplin yang dilaksanakan secara tidak benar adalah destruktif bagi
karyawan dan organisasi. Oleh karena itu tindakan disiplin haruslah tidak
diterapkan secara sembarangan, melainkan memerlukan pertimbangan yang
bijaksana. Dengan terbentuknya atau terciptanya disiplin yang tinggi maka akan
mendukung tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi. 11 Jurnal Ilmiah
Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari ± Juni 2017) Keberhasilan diterapkannya
disiplin yang tinggi dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak lepas dari
kemampuan pimpinan dalam menegakkan peraturanperaturan yang ada di dalam
organisasi. Kedisiplinan yang optimal hanya dapat tercapai dengan adanya
kemampuan dan dukungan dari segenap potensi yang ada di dalam suatu
organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam hal ini disiplin dapat ditegakkan atas
kerjasama dan kesadaran yang tinggi dari para karyawan atau sumber daya
manusia yang ada di dalam organisasi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut :
1. Apakah kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja

pada karyawan PT. Sekar Alam Lestari ?

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh secara parsial ada pengaruh kualitas produk

secara parsial terhadap produktivitas kerja pada karyawan PT. Sekar Alam Lestari

3. Apakah kepemimpinan dan disiplinan kerja berpengaruh secara simultan

terhadap produktivitas kerja pada karyawan PT. Sekar Alam Lestari ?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan masalah yang disebutkan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh secara parsial teradap

produktivitas pada karyawan PT. Sekar Alam Lestari.

2. Untuk mengetahui apakah disiplin kerja berpengaruh secara parsial teradap

produktivitas pada karyawan PT. Sekar Alam Lestari.

3. Untuk mengetahui apakah kepemimpinan dan kedisiplin Kerja berpengaruh

secara simultan terhadap produktivitas kerja pada karyawan PT. Sekar Alam

Lestari.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sendiri untuk

memperluas dan memperdalam wawasan dalam bidang manajemen, khususnya

masalah kepemimpinan, disiplin kerja dan produktivitas.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai

masukan dan pertimbangan bagi perusahaan atau instansi untuk mengetahui arti

pentingnya kepemimpinan dan disipiln kerja sehingga dapat meningkatkan

produktivitas karyawan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak yang ingin

meneliti permasalahan yang sama pada masa yang akan datang.

F. Sistematika Penulisan
Untuk dapat memberikan gambaran secara umum dan memudahkan pembahasan
proposal penelitian ini, pembahasan dilakukan secara komprehensif dan sistematik
meliputi :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : TELAAH PUSTAKA
Yakni menguraikan tentang teori yang terkait dengan objek permasalahan antara
lain, pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada Bab ini menguraikan tentang : waktu dan lokasi penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan
data serta analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan diuraikan sejarah singkat perusahaan, struktur perusahaan,
sarana dan prasarana PT. Sekar Alam Lestari.
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab yang memaparkan tentang hasil yang di peroleh selama
penelitian serta pembahasan.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengemukakan tentang kesimpulan dari apa yang telah penulis uraikan
serta saran yang berhubungan dengan masalah yang di hadapi oleh perusahaan.

G. Tinjauan Pustaka
2.1 Manajemen sumber daya manusia
2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Semua orang percaya, jika ada yang mengatakan bahwa tanpa manusia tidak

satupun perusahaan dapat menjalankan aktifitasnya.Artinya manusia sangat dibutuhkan

sekalipun jumlahnya sangat minimal misalnya dengan teknologi mesin yang makin

canggih sekalipun. Manusia ditempatkan Tuhan sebagai makhluk yang paling pintar di

antara makhluk yang lainnya. Secara sederhana bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah “proses pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi,pelatihan,

pengembangan, pemberian kompensasi, karier, keselamatan dan kesehatan serta menjaga

hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan

dan peningkatan kesejahteraan.

Menurut Hasibuan(2013 : 10) Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan

senimengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Edison, Anwar dan Komariyah (2016:10) Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM) adalah manajemen yang memfokuskan diri memaksimalkan kemampuan

karyawan atau anggotanya melalui berbagai langkah strategis dalam rangka

meningkatkan kinerja pegawai/karyawan menuju pengoptimalan tujuan organisasi


Menurut Irham(2017)Manajemen sumber daya manusia (human resources

management) adalah rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan untuk menarik,

mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif.

Menurut Mangkunegara (2009:2) Manajemen Sumber Daya Manusia

merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Terdapat beberapa macam fungsi utama Manajemen Sumber Daya Manusia. Di dalam buku ini

dikemukakan 5 fungsi, yaitu:

 Perencanaan untuk kebutuhan Sumber Daya Manusia

Fungsi perencanaan kebutuhan sumber daya manusia setidaknya meliputi 2 kegiatan utama,

yaitu:

1. Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja organisasi baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang.

2. Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan

dan kemampuan yang dibutuhkan.

Kedua fungsi tersebut sangat esensial dalam melaksanakan kegiatan MSDM secara efektif.

 Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi


Setelah kebutuhan sumber daya manusia ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengisi formasi
yang tersedia. Dalam tahapan pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan, yaitu:
1. Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar pekerjaan
2. Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai paling memenuhi syarat.
Umumnya rekrutmen dan seleksi diadakan dengan memusatkan perhatian pada ketersediaan
calon tenaga kerja baik yang ada di luar organisasi (eksternal) maupun dari dalam organisasi
(internal). Uraian selengkapnya dapat dilihat pada Bab 4 tentang Rekrutmen dan Seleksi.
 Penilaian kinerja
Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam kegiatan organisasi.
Organisasi menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan kemudian memberi penghargaan atas
kinerja yang dicapainya. Sebaliknya organisasi juga harus menganalisis jika terjadi kinerja
negatif dimana pekerja tidak dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Dalam penilaian
kinerja ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:
1. Penilaian dan pengevaluasian perilaku pekerja.
2. Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja.
Kegiatan penilaian kinerja ini dinilai sangat sulit baik bagi penilai maupun yang dinilai. Kegiatan
ini rawan dengan munculnya konflik.
 Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja Saat ini pusat perhatian MSDM
mengarah pada 3 kegiatan strategis, yaitu:
1. Menentukan, merancang dan mengimplementasikan program pelatihan dan
pengembangan SDM guna meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan;
2. Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui kualitas kehidupan kerja dan
program-program perbaikan produktifitas;
3. Memperbaiki kondisi fisik kerja guna memaksimalkan kesehatan dan keselamatan
pekerja.
Salah satu outcome yang dapat diperoleh dari ketiga kegiatan strategis tersebut adalah
peningkatan atau perbaikan kualitas fisik dan non-fisik lingkungan kerja.
 Pencapaian efektifitas hubungan kerja Setelah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terisi,
organisasi kemudian mempekerjakannya, memberi gaji dan memberi kondisi yang akan
membuatnya merasa tertarik dan nyaman bekerja. Untuk itu organisasi juga harus
membuat standar bagaimana hubungan kerja yang efektif dapat diwujudkan. Dalam hal
ini terdapat tiga kegiatan utama, yaitu:
1. Mengakui dan menaruh rasa hormat (respek) terhadap hak-hak pekerja;
2. Melakukan tawar-menawar (bargaining) dan menetapkan prosedur bagaimana keluhan
pekerja disampaikan
3. Melakukan penelitian tentang kegiatan-kegiatan MSDM.
Persoalan yang harus diatasi dalam ketiga kegiatan utama tersebut sifatnya sangat kritis. Jika
organisasi tidak berhatihati dalam menangani setiap persoalan hak-hak pekerja maka yang
muncul kemudian adalah aksi-aksi protes seperti banyak terjadi di banyak perusahaan di
Indonesia.

2.2 Kedisiplinan Kerja


2.2.1 pengertian kedisiplinan
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas
yang diberikan kepadanya. Masalah kedisiplinan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam
segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, terutama dalam usaha meningkatkan perbaikan
pekerjaan dan mutu dari UF MSDM II Page 42 hasil pekerjaan. Menurut Bambang Prawiro
( 1986 ) mengatakan disiplin adalah “ Peraturan yang dilakukan dengan tegas dan ketat ”
Pengertian kerja menurut WJS. Poerwadarminta ( 1986 ) mengatakan kerja adalah “ Perbuatan
melakukan sesuatu “. Jadi disiplin kerja adalah suatu peraturan dan tata tertib yang harus
dilakukan atau dilaksanakan dengan tegas oleh manusia dalam kegiatan atau pekerjaan untuk
mencapai tujuan.
Sedangkan manurut Malayu S.P. Hasibuan ( 2006 ) mengatakan “ Kedisiplinan diartikan
bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua
pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang
berlaku “.
Menurut Simamora (1997), disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan
karena melanggar peraturan atau prosedur. (Rivai, 2004). Disiplin kerja adalah suatu alat yang
digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku.
Hasibuan (2006) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Berdasarkan
pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila melanggar
akan ada sanksi atas pelanggarannya.
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian sekarang adalah sebagai

berikut :

Tabel 1.Tabel Penelitian Terdahulu

Nama
No Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
(Tahun)
1 Yoga Pengaruh Motivasi X1. Motivasi Dari hasil pengujian yang telah
Arsyenda Kerja Dan Disiplin Kerja dilakukan, terbukti bahwa hasil
(2013) Kerja Terhadap X2. Disiplin Kerja penelitian menunjukan Bahwa
Kinerja Pegawai Y. Kinerja motivasi kerja dan disiplin
(Studi Kasus kerja berpengaruh terhadap
BAPPEDA Kota kinerja pegawai dimana
Malang) variabel disiplin kerja lebih
besar pengaruhnya terhadap
kinerja pegawai BAPPEDA
kota malang
Perbedaan :
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari variabelnya,
yang mana variabel X nya Menggunakan motivasi kerja sedangkan penulis menggunakan
kepemimpinan.
2 Miftahul Pengaruh X1.Kedisiplinan Dari hasil pengujian yang telah
Fauzi Kedisiplinan Y. Produktifitas dilakukan, terbukti bahwa
(2016) Terhadap disiplin kerja X1 dan pelatihan
Produktifitas X2 mempunyai pengaruh yang
Karyawan Pada signifikan terhadap
Toko Kripik produktivitas karyawan Y. hasil
Sawangan No.1 penelitian membuktikan bahwa
Purwokerto disiplin kerja dan pelatihan
memiliki pengaruh yang cukup
kuat untuk menciptakan
produktivitas karyawan.
Perbedaan :
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari variabelnya,
yang mana mempunyai satu variabel X sedangkan penulis menggunakan dua variabel.
3 Dessy Pengaruh X1.Kepemimpinan Dari hasil pengujian yang telah
Astarina Kepemimpinan Dan dilakukan, terbukti bahwa
( 2011) Motivasi Terhadap X2.Motivasi kepemimpinan dan motivasi
Kinerja Karyawan Y. Kinerja secara bersama–sama
Pada Koperasi Di berpengaruh signifikan
Kecematan Rengat terhadap kinerja karyawan pada
Kabupaten Indragiri Koperasi di kecamatan Rengat
Hulu Kabupaten Indragiri Hulu.
Berdasarkan hasil uji t, secara
parsial Kepemimpinan dan
Motivasi secara bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada
Koperasi di Kecamatan Rengat
kabupaten Indragiri Hulu.
Besarnya pengaruh
kepemimpinan dan Motivasi
mempengaruhi kinerja karywan
34 sebesar 42.7 % sedangkan
sisanya faktor lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini
Perbedaan :
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari variabelnya,
yang mana variabel Y nya menggunakan kinerja sedangkan penulis menggunakan
Produktifitas serta variabel X nya menggunakan Motivasi sedangkan penulis menggunakan
Kedisiplinan.
4 Kiki Pengaruh X1. Dari hasil pengujian yang telah
Amelia Pengembangan Pengembangan dilakukan, terbukti bahwa
(2011) Karir, Kemampuan Karir pengembangan karir,
Dan Komunikasi X2. Kemampuan krmampuan dan komunikasi
Terhadap Kinerja X3. Komunikasi secara simultan berpengaruh
Karyawan Pada Y. Kinerja terhadap kinerja karyawan.
Hotel Grand Zuri Dari ketiga variabel tersebut
Pekanbaru dapat dilihat ada pengaruh yang
signifikan antara
pengembangan karir,
kemampuan dan komunikasi
terhadap kinerja dan faktor
yang paling dominan
mempengaruhi kinerja adalah
pengembangan karir. Nilai
koefisien determinasi (R2 )
sebesar 0,768 atau sebesar
76,8%, sedangkan sisanya
23,2% lagi dapat diterangkan
oleh variabel lain yang tidak
diteliti pada penelitian ini
Perbedaan :
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari variabelnya,
yang mana mempunyai tiga variabel X sedangkan penulis dua dan variabel Y nya
menggunakan kinerja sedangkan penulis menggunakan Produktifitas.
5 Syilviana Pengaruh X1. Kemampuan Dari hasil pengujian yang telah
(2012) Kemampuan Kerja Kerja dilakukan, terbukti bahwa
Dan Kepuasan X2. Kepuasaan Hasilnya variabel kemampuan
Kerja Terhadap Kerja kerja dan kepuasan kerja secara
Kinerja Karyawan Y. Kinerja parsial berpengaruh positif
PT. Adhi Karya terhadap variabel kinerja
(Parsero) Tbk karyawan PT. Adhi Karya
Pekanbaru (Persero) Tbk Pekanbaru.
Variabel yang paling dominan
mempengaruhi kinerja adalah
kepuasan kerja karena dengan
pemberian kesempatan
promosi, pemberian insentif
yang sesuai dengan pekerjaan
karyawan dan perusahaan yang
memiliki dedikasi tinggi di
masyarakat dapat memicu
semangat karyawan untuk
mendapatkan kinerja yang
lebih baik.
Perbedaan :
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari lokasi
penelitiannya dimana penelitian terdahulu pada PT. Adhi Karya (Pasero) Tbk Pekanbaru
sedangkan penulis pada PT. Sekar Alam Lestari Tapung Hilir

6 Sabdo Pengaruh Gaya X1. Dari hasil pengujian yang telah


Teguh Kepemimpinan Dan Kepemimpinan dilakukan, terbukti bahwa
Prakoso Disiplin Kerja X2. Disiplin Kerja kemampuan variabel gaya
(2016) Terhadap Kinerja Y. Kinerja kepemimpinan dan disiplin
Pegawai Perum kerja dalam menjelaskan
Perhutani KPH variasi variabel kinerja adalah
Kedu Utara sebesar 7,1%, sedangkan
sisanya dijelaskan oleh variabel
lain di luar variabel yang
diteliti.
Perbedaan :
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari variabelnya,
yang mana variabel Y nya menggunakan kinerja sedangkan penulis menggunakan
Produktifitas.
7 Dedi The Effect Of Work X1. Iklim Kerja Dari hasil pengujian yang telah
Hadian Climate And Work X2. Disiplin Kerja dilakukan, terbukti bahwa
(2018) Discipline On Y. Kinerja Iklim Kerja dan Disiplin Kerja
Employee dan memiliki pengaruh yang
Performance (Study signifikan dan positif terhadap
On One Of The 3 Kinerja karyawan (studi kasus
Star Hotels In pada salah satu hotel bintang 3
Bandung). Jurnal di Bandung
Computech dan
Bisnis, Vol 12, No
2. 2018
Perbedaan :
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari variabelnya,
yang mana variabel Y nya menggunakan kinerja sedangkan penulis menggunakan
produktivitas serta variabel X nya menggunakan Iklim Kerja sedangkan penulis menggunakan
kepemimpinan.
8 Yohanes Analisis Pengaruh X1. Motivasi Dari hasil pengujian yang telah
Delvin Motivasi Kerja Dan Kerja dilakukan, terbukti bahwa
Ardianto Disiplin Kerja X2. Disiplin Kerja motivasi kerja dan disiplin
(2017) Terhadap Kinerja Y. Kinerja kerja secara parsial maupun
Karyawan ( Studi simultan berpengaruh positif
Kasus Pada terhadap kinerja karyawan
Karyawan Divisi divisi fabrikasi PT. industri
Fabrikasi Direktorat kereta api.
Produksi )
Perbedaan : Penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat dari
variabelnya, yang mana variabel X nya Menggunakan motivasi kerja sedangkan penulis
menggunakan kepemimpinan.

I. Variabel Penelitian
a) Variabel Bebas ( Independent variabel )

Variabel bebas (X) merupakan yang tidak dipengaruhi dengan variable lain, ada

dua variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemimpinan (X1) dan

disiplin Kerja (X2).

b) Variable Terikat ( Dependent variabel )

Variabel terikat (Y) merupakan variable yang dipengaruhi oleh variable lain.

Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah Produktivitas Karyawan (Y).

J. Definisi Konsep Operasional Penelitian


Konsep operasional Variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Defenisi Konsep Operasional Variabel Penelitan


Variabel Konsep variabel Indikator Skala
Produktifitas Disiplin adalah sikap 1. Tujuan dan Likert
(Y) kesediaan dan kerelaan kemampuan
seseorang untuk mematuhi 2. Teladan pimpinan
dan menaati norma-norma 3. Balas jasa
peraturan yang berlaku di 4. Keadilan
sekitarnya.Singodimedjo 5. Waskat
dalamSutrisno(2009:86) 6. Sanksi hukum
7. Ketegasan
8. Hubungan
kemanusiaan
Hasibuan(2014)
Kepemimpin Lingkungan kerja adalah 1. Penerangan Likert
an segala sesuatu yang ada 2. Suhu udara
(X1) disekitar para pekerja dan 3. Kebisingan suara
dapat mempengaruhi 4. Pewarnaan
dirinya 5. Bau-bauan ditempat
dalammenyelesaikan kerja
semua tugas yang 6. Dekorasi ditempat
diberikan kepadanya. kerja
Nitisimito(2010 : 183) 7. Keamanan kerja
8. Hubungan kerja
dengan
atasan/bawahan
9. Hubungan dengan
sesama rekan kerja
Sedarmayanti(2014 :
46)
Disiplin Stres kerja merupakan 1. Tuntutan tugas Likert
Kerja kondisi ketegangan yang 2. Tuntutan peran
(X2) berpengaruh terhadap 3. Tuntutan antar pribadi
emosi, jalan pikiran, dan 4. Struktur organisasi
kondisi fisik seseorang 5. Kepemimpinan
Siagian(2014 : 300) organisasi
memberikan gaya
menejemen pada
organisasi
Afandi(2014 :179-
180)

K. Kerangka Pemikiran
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran
“ Pengaruh Kedisiplinan Kerja dan Kepemimpinan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan ”

L. Kedisiplinan Kerja H1
(X1)
Produktivitas
M.
Kerja
Kepemimpinan (Y)
N. Kerja H2
(X2)
O.

H3

Sumber : Rivai, Nitisimito dan wursanto (2016)

Keterangan:

----------> : Hubungan secara parsial


- - - - - ->: Hubungan secara simultan

P. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di latar belakang masalah serta berpegang pada

telaah pustaka yang masih bersifat teoritis, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja pada

karyawan PT. Sekar Alam Lestari, Tapung Hilir

2. Diduga disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja pada

karyawan PT. Sekar Alam Lestari, Tapung Hilir

3. Diduga kepemimpinan Dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap

produktivitas kerja pada karyawan PT. Sekar Alam Lestari

Q. Metode Penelitian
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Sekar Alam Lestari Kecematan Tapung Hilir
Kabupaten Kampar Provinsi Riau objek penelitian yaitu Karyawan PT. Sekar
Alam Lestari Kecematan Tapung Hilir. Waktu penelitian yang penulis lakukan
yaitu pada bulan November 2020 sampai bulan Desember 2020.

b. Jenis dan Sumber Data


Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai
data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan
data sekunder.
a) Data Primer
Menurut Sugiyono (2014 : 193) Data primer adalah data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data primer

yang dimaksud adalah data yang berhubungan dengan variabel

kepemimpinan dan disiplin kerja yang didapat langsung dari responden.

b) Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2014) Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Biasanya data ini diperoleh secara

tidak langsung dari sumber-sumber lain yang masih ada hubungannya dengan

masalah yang akan dibahas. Data ini diperoleh melalui departemen tata usaha

diperusahaan. Data ini berupa alamat perusahaan, jumlah karyawan, struktur

organisasi, dan kondisi diperusahaan.

c. Populasi dan Sampel


a) Populasi
Menurut Sugiyono (2014 : 115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitian ini adalah

Karyawan pada pada PT. Sekar Alam Lestari Tapung Hilir Yaitu sebanyak 80

orang.

b) Sampel

Menurut Sugiyono(2010 : 116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari

sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).


Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan nonpropability sampling dengan teknik sampling jenuh/sensus.

Menurut Sugiyono(2010 : 122-123) sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 40 orang, atau

penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat

kecil. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang karyawan PT. Sekar

Alam Lestari Kecematan Tapung Hilir.

Dari definisi diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengambilan

Sampel menggunakan sensus karena jumlah populasi sama besarnya dengan

jumlah yang dijadikan sampel.

d. Metode Pengumpulan Data

e. Metode Analisis data


a. Uji kualitas instrument penelitian
b. Uji asumsi klasik
c. Uji regresi linear berganda
d. Uji hipotesis
e. Uji koefisien determinasi
R. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai