Anda di halaman 1dari 7

Proposal Adab Makan dan Minum yang

Benar di TK.Dharmawanita Palembang

Chasya Aghniarrahmah
(06121014032)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sriwijaya
A. Judul Program :

Adab Makan dan Minum yang benar pada TK.Dharmawanita Palembang.

B. Latar Belakang Masalah

Makan dan minum merupakan kegiatan rutin yang setiap makhluk hidup
lakukan setiap harinya,bagi manusia bisa dilakukan secara individu ataupun
bersama-sama. Shofwan (2015) dalam google books (diakses tanggal 28 Maret
2015) menyebutkan bahwa adab makan dan minum adalah sopan santun atau tata
krama dalam makan dan minum. Adab makan dan minum disini adalah tata cara
bagaimana seseorang melakukan makan dan minum sesuai dengan ketentuan
syariat Islam agar tercapainya tujuan kesehatan, kenyamanan dan keindahan.

Dalam pelaksanaannya, Islam telah mengatur adabnya agar kegiatan


makan dam minum menjadi indah dan nyaman. Seiring dengan perkembangan
zaman dan perkembangan cara berpikir manusia, adab makan dan minum
dipandang hanyalah hal biasa dan sebagian mereka menganggap sepele dalam hal
ini.

Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Sedangkan pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, dan mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran
yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak, (Sujiono,2012: 7).

Berdasarkan pengertian diatas pembiasaan adab makan dan minum ini


harus diberikan pada saat anak usia dini. Terlebih, kegiatan makan dan minum ini
dalam pendidikan anak usia dini telah dirancang dalam kegiatan pembelajaran di
bagian istirahat. Untuk itu, kita sebagai calon pendidik dan orang yang beriman
sudah seharusnya dapat menyampaikan dan membiasakan adab makan dan minum
secara tepat kepada para peserta didik agar dapat berlangsung sepanjang hayatnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan


masalah yang dihadapi sebagai berikut :
1. Apa tujuan dari penerapan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-
hari?
2. Bagaimana pelaksanaan pembiasaan adab makan dan minum pada saat
kegiatan makan bersama di TK. Dharmawanita?
D. Tujuan
Dengan diberikannya materi tentang adab makan dan minum yang baik
anak dapat membiasakan makan dan minum yang dilakukan secara berulang-
ulang sesuai adabnya sepanjang hayat. Dan orang tua sebagai pendidiknya
dirumah dapat senantiasa sebagi model dalam memberikan contoh adab makan
dan minun yang baik kepada anak.
E. Manfaat
Membekali masyarakat, khususnya siswa siswi TK. Dharmawanita
Palembang untuk sadar akan pentingnya mengetahui dan menerapkan adab
makan dan minum secara benar

F. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Siswa siswi serta para wali dan guru TK. Dharmawanita, yang terletak di
JL. Iswahyudi Sekojo, Palembang memiliki siswa dan siswi sebanyak 21 untuk 1
kelas di TK. Dharmawanita ini hanya memiliki satu kelas dengan kata lain TK.A
dan TK. B digabung. Dari yang penyaji ketahui berdasarkan cerita dari kepala
sekolah bahwa latar belakang kehidupan siswa dan siswi di TK tersebut beragam.

G. Metode Kegiatan Pembiasaan Adab Makan dan Minum pada Anak Usia
Dini
Proposal ini merupakan bidang pemberdayaan masyarakat. Oleh karena
itu, metode pendekatan yang dilakukan adalah dengan pendekatan edukasi
langsung kepada anak serta para guru dan staf di TK. Dharmawanita.
Adapun rangkaian pelakasaan program pembiasaan adab makan dan minum pada
anak usia dini sebagai berikut :
1. Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan di TK. Dharmawanita Palembang yang dilakukan
hanya sehari, yaitu pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 9 April 2015
Untuk proses pembiasaan sebagai kegiatan berkelanjutan dilakukan oleh guru TK.
2. Lokasi
Kegiatan ini dilakukan di TK. Dharmawanita Jalan Iswahyudi Sekojo,
Palembang.
3. Kelompok sasaran
Yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa siswi, wali dan
guru TK. Dharmawanita Palembang.
4. Pelaksanaan.
Tahap- tahap dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Tahap awal
Kegiatan ini diawali dengan berkoordinasi antara pihak penyaji dan
kepala sekolah serta guru di TK.Dharmawanita guna memilih hari yang
tepat untuk diadakannya kegiatan penyuluhan dan pembiasaan adab
makan dan minum yang baik.
2. Setelah menentukan tanggal dan hari yakni 9 April 2015, Guru Tk.
Dharmawanita mengundang para wali untuk datang dalam
penyuluhannya yang dilanjutkan pada proses pembiasaan anak pada
kegiatan makan bersama saat istirahat.
3. Pada tanggal 9 April, penyaji memberikan materi kepada siswa siswi,
para wali dan guru mengenai adab makan dan minum yang baik. Adapun
materinya adalah :

 Pentingnya adab makan dan minum.


Orang sering menilai karakter orang lain melalui perilaku mereka.
Salah satu yang dinilai umum oleh orang lain adalah disaat
makan. Jika makanan dikonsumsi dengan baik, akan
mencerminkan hidup seseorang baik dan disiplin. Sebaliknya, jika
makanan dikonsumsi dengn cara berantakan akan mencerminkan
hidup seseorang mungkin tidak baik dan tidak stabil. Oleh sebab
itu adab makan dan minum atau table manner salah satu hal yang
utama yang harus diajarkan kepada anak. Mengjarkan adab saat
makan dapat membawa banyak perubahan positif perilaku anak
dan membantu mengambangkan moral di diri anak.
Tahap-Tahap pelaksanaan kegiatan makan dan minum yang baik.
 Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir sampai
bersih kemudian dikeringkan.
 Duduk dengan rapi diatas meja makan atau beralaskan lantai
dengan duduk membentuk tahyat.

 Membaca Do’a sebelum makan. Adapun bacaan do’a sebelum


makan yaitu :

 Menyapa orang di sekeliling.


Sebagian besar anak-anak hari ini hanya datang ke meja makan
dan kemudian memakan makanannya. Mereka tidak peduli untuk
tersenyum dan menyapa orang-orang di sekitarnya untuk sekedar
basa-basi mengajak makan bersama.
 Tahap tambahan yang bisa dilakukan saat anak makan bersama di
kelas adalah mengoper makanan.
Tujuannya agar anak dibiasakan untuk saling berbagi. Bisa
dimulai dari yang terdekat duduknya dengan si anak.
 Makan dan minum dengan tangan kanan.
“Jika kalian hendak makan, maka makanlah dengan tangan
kanan. Jika hendak minum, minumlah dengan tangan kanan.
Karena sesungguhnya syaithan memakan dengan tangan kiri,
minum dengan tangan kiri.” (HR Abu Daud nο 3776,
dishahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam Shohihul Jami’ nο 383).

 Menggunakan sendok dan garpu.


Penggunaan sendok dan garpu haruslah dikenalkan sejak anak
memulai makanan pengganti asi. Tentunya dengan menggunakan
sendok dan garpu berbahan plastic yang ringan yang disesuaikan
usia anak.
 Sedikit suapannya.
Hal ini dilakukan agar menghindari sifat tamak dan terburu-buru.
 Tidak meniup saat makan.
 Makan makanan dengan mulut tertutup dan tanpa bersuara.
Ini adalah salah satu aspek yang penting dalam adab makan dan
minum, tidak ada yang ingin melihat orang makan dengan mulut
terbuka. Pastikan untuk mengenalkan anak mengunyah secara
perlahan tanpa menimbulkan suara mengecap.
 Menghabiskan makanan tanpa sisa.
Hal ini bertujuan agar si anak untuk menghormati orang yang
memasak makanan tersebut, dan masih banyak orang diluar sana
yang kurang beruntung yang tidak dapat memakan makanan
serupa.
 Minum saat makanan telah habis.
Minumlah saat setelah makan bukan selagi makan karena seperti
yang dilansir dalam www.merdeka.com (diakses tanggal 28 Maret
2015),Konselor makrobiotik Shonali Sabherwal menjelaskan
bahwa minum saat sedang makan bisa menghambat pencernaan
dan meningkatkan tingkat insulin dengan cepat yang tidak baik
untuk tubuh.
 Berdo’a setelah makan
Adapun do’a setelah makan yaitu :

 Membereskan meja makan


Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk sikap tanggung jawab
anak setelah melakukan sesuatu dan tidak mengandalkan
siapapun.
 Mencuci tangan
5. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan ketika stelah memberikan materi kepada anak.
Penyaji dan guru dapat menegur dan mencontohkan tindakan yang benar
kepada anak yang tindakannya tidak sesuai dengan adab makan dan
minum yang sudah dijelaskan tadi.
Untuk menilai keberhasilan program kegiatan ini adalah:
1. 80% peserta hadir dalam pelatihan.
2. Terlaksanya seluruh kegiatan penyuluhan dan pembiasaan.
3. 75% peserta mampu menerapkan adab makan dan minum dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai