OLEH :
NPM : 121052220118139
KELAS : SIPIL 3
FAKULTAS TEKNIL
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan Rahmat – Nya penulis mampu
menyelesaikan tugas ini guna memenuhi Tugas Mata Kuliah “Mekanika Fluida
dan Hidrolika”. Dalam penulisan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Dosen Pembimbing,
sehingga kendala – kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Mekanika
Fluida dan Hidrolika”, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, dan referensi. Tugas ini disusun oleh penulis dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar.
Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya
tugas ini dapat terselesaikan.
Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Teknik Sipil,
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Penulis sadar bahwa Tugas ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen mata kuliah
“Mekanika Fluida dan Hidrolika” penulis meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan tugas di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mekanika fluida adalah disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan
yang mengkaji perilaku dari zat – zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun
bergerak. Bidang mekanika ini jelas mencakup berbagai persoalan yang sangat
bervariasi, mulai dari kajian mengenai aliran darah di saluran–saluran kapiler
(yang hanya berdiameter beberapa micron) sampai pada kajian aliran minyak
mentah yang melewati Alaska melalui pipa berdiameter 4ft sepanjang 800 mil.
Pipa biasanya memiliki penampang melintang berbentuk lingkaran yang
digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh (Triatmojo
1996 : 25). Fluida yang dialirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas dan
tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair di
dalam pipa tidak penuh maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka atau
karena tekanan di dalam pipa sama dengan tekanan atmosfer, aliran temasuk
dalam pengaliran terbuka. Karena mempunyai permukaan bebas, maka fluida
yang dialirkan adalah zat cair. Tekanan dipermukaan zat cair disepanjang saluran
terbuka adalah tekanan atmosfer.
Dalam analisis pipa kususnya pipa hubungan seri perlu ditinjau tinggi
energi, debit aliran, kecepatan aliran, kehilangan energi sekunder, dan
karakteristik pipa. Sekarang ini analisis pada pipa hubungan seri masih
dilakukan dengan cara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama.
Untuk itu diperlukan suatu aplikasi yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Aplikasi tersebut harus terkomputerasi agar dapat melakukan perhitungan dengan
cepat dan akurat.
1.2. Definisi Mekanika Fluida
Mekanika fluida adalah cabang mekanika yang mempelajari mengenai
pergerakan dari fluida. Pergerakan ini diamati dalam bentuk cairan maupun gas.
Dalam mekanika fluida juga dipelajari fluida yang tidak dalam keadaan bergerak
atau diam. Sebagian besar bahasan dalam mekanika fluida berkaitan dengan
mekanika kontinum. Secara garis besar, mekanika fluida terbagi menjadi statika
fluida yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan dinamika fluida yang
mempelajari fluida dalam keadaan bergerak. Khusus pada dinamika fluida
digunakan pendekatan matematika dan bukti empiris guna penyelesaian masalah.
Contoh aplikasi dari mekanika fluida yaitu:
1) artesis yang merupakan mata air yang keluar sendiri tanpa perlu dipompa;
2) pantulan pasca-gletser yang merupakan kenaikan permukaan Bumi akibat
hilangnya permukaan salju yang menutupinya, biasanya terjadi di
daerah Skandinavia.
1.3. Definisi Fluida
2.1. Pengapungan
Pengapungan atau flotasi adalah suatu cara untuk memisahkan campuran
zat padat dengan air berdasarkan perbedaan daya pembahasan. Partikel dengan
pembahasan lebih besar akan tenggelam (mengendap), sedangkan yang daya
pembahasannya kecil akan mengapung sebagai busa. Agar mengendap dengan
baik, ukuran partikel itu harus besar.
Sumber lain menjelaskan bahwa pengapungan adalah suatu proses ketika
zat padat, zat cair atau zat terlarut dibawa ke permukaan larutan dengan
memanfaatkan gelembung udara. Zat yang diapungkan menempel pada
permukaan gelembung udara, sehingga terangkat ke permukaan larutan yang
untuk selanjutnya dapat dipisahkan dari larutan. Proses pengapungan dengan
memasukkan udara ke dalam air akan membentuk partikel-partikel terlarut di
dalam air berkumpul membentuk flok-flok, sehingga menyebabkan ukuran
partikel-partikel tersebut menjadi lebih besar dan mudah terangkat oleh
gelembung-gelembung udara. Terjadinya pengapungan merupakan hasil interaksi
antara gelembung-gelembung udara dengan suatu fase tersebar, ketika kecepatan
gaya dorong ke atas sangat tergantung pada gaya gravitasi dan sebar (disperse).
Pengapungan juga dipengaruhi oleh konsentrasi permukaan dari fase
tersebar (terdispersi) dan pemakaian bahan kimia sebagai penurun tegangan
antara fase tersebar terhadap media air. Proses pengapungan membutuhkan
beberapa bahan: antara lain pembuatan busa, zat pembasah, minyak hidrokarbon
untuk melindungi lapisan-lapisan, pengatur pH, Pengaktif (aktivator) dan
pengawaaktif (deaktivator) (agar bahan yang satu benar-benar dibasahi, dan
bahan yang lain benar-benar tidak dibasahi).
Jawab:
= 164,62 N