Anda di halaman 1dari 9

1

ARTIKEL
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD/MI

Magfira
NIM : 21.1.04.0044

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu
Magrfiraharifin07@gmail.com

ABSTRAK

Didiklah anak-anakmu dengan kebijaksanaan dan luruskanlah ia selagi masih


muda. Ibarat tunas pepohonan, akan mudah bagimu meluruskannya, tetapi jika ia telah
menjadi pohon besar yang bengkok niscaya ia akan patah saat engkau meluruskannya.”
Istilah bimbingan dan konseling (BK) bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Namun
kenyataannya tidak semua orang mengetahui dan mengerti akan esensi dan substansi dari
pelaksanaan BK tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, maka setiap sekolah (SD sampai PT)
haruslah menyelenggarakan berbagai kegiatan. Selain kegiatan, masih ada aspek lain yaitu
bimbingan sikap dan kesejahteraan yang belum dapat tercapai secara maksimal. Untuk
memberikan perhatian terhadap aspek ini maka salah satu caranya adalah memberikan
bimbingan kepada siswa. Dengan layanan ini diharapkan kesulitan siswa, baik kesulitan
belajar, kesulitan emosional, maupun kesulitan yang lain dapat teratasi dengan baik.
Program bimbingan untuk masing-masing jenjang pendidikan dapat dirumuskan sesuai
dengan karakteristiknya

Kata Kunci: Bimbingan, pelayanan, anak

ABSTRACK
Train your children with wisdom and straighten them while they are still young.
Like a tree shoot, it will be easy for you to straighten it, but if it has become a big tree that
is crooked, it will surely break when you straighten it." The term guidance and counseling
(BK) is not foreign to us. But in reality, not everyone knows and understands the essence
and substance of the implementation of the BK. To achieve this goal, every school (SD to
PT) must organize various activities. In addition to activities, there are still other aspects,
namely attitude guidance and well-being that have not been optimally achieved. To pay
attention to this aspect, one way is to provide guidance to students. With this service, it is
expected that students' difficulties, both learning difficulties, emotional difficulties, and
other difficulties can be resolved properly. Guidance programs for each level of education
can be formulated according to their characteristics

Keywords: Guidance, service, children


2

objek penerima layanan bimbingan dan


konseling, sehingga untuk memudahkan
Pendahuluan pemberian layanan bimbingan dan
Didiklah anak-anakmu dengan konseling di sekolah, seorang guru
kebijaksanaan dan luruskanlah ia selagi bimbingan dan konseling diharuskan
masih muda. Ibarat tunas pepohonan, akan membuat suatu perencanaan penyusunan
mudah bagimu meluruskannya, tetapi jika program terlebih dahulu untuk kelancaran
ia telah menjadi pohon besar yang pelaksanaan kegiatan pelayanan
bengkok niscaya ia akan patah saat engkau bimbingan dan konseling. Persepsi yang
meluruskannya.” Istilah bimbingan dan kurang tepat terhadap BK tersebut,
konseling (BK) bukanlah hal yang asing ternyata tidak hanya menjangkiti
lagi bagi kita. Namun kenyataannya tidak masyarakat awam. Para guru sebagai
semua orang mengetahui dan mengerti pendidik pun masih ada yang menganggap
akan esensi dan substansi dari pelaksanaan bahwa BK itu bukan bagian dari tugasnya,
BK tersebut. Banyak orang yang tetapi adalah tugas khusus yang hanya
berpendapat bahwa BK adalah tempat boleh dilaksanakan oleh “guru BK”
untuk menangani siswa-siswa yang suka (konselor). Pandangan semacam ini
membolos, rajin tidak masuk, serta yang kemudian menjadikan guru leluasa
bandel dan nakal saja. Sehingga BK meminggirkan siswa-siswanya yang
terkesan seolah-olah hanya menjadi tempat dianggap “buruk, jahat, dan kurang asertif”
evakuasi segala pelaku kejahatan sekolah. dalam pendidikan. Mereka kemudian akan
Tak heran kalau ada kepanjangan BK yaitu mengirim anak “nakal” tersebut ke ruang
“Bengkel Kejahatan” atau “Bengkel sempit mencekam tempat para konselor
Kurawa” di sekolah. Sekolah merupakan berada. Padahal, gurulah yang seharusnya
bagian dari pendidikan, dimana di sekolah memberikan penanganan pertama terhadap
terdapat peserta didik yang mana problematika siswa-siswanya karena
membutuhkan suatu perhatian agar dapat merekalah yang lebih sering berinteraksi.
mengembangkan potensinya secara Berdasarkan hal tersebut, guru pun
optimal. Sekolah memiliki banyak sekali sebenarnya dituntut untuk menguasai
kegiatan, sehingga perlu adanya suatu kompetensi dalam hal bimbingan dan
manajemen sekolah yang baik agar konseling. Maka dari itu, sudah saatnya
kegiatan-kegiatan di sekolah dapat di para guru mengubah persepsinya masalah
laksanakan dengan sebaik-baiknya. Siswa yang cukup serius ini. Dalam makalah ini,
atau peserta didik merupakan salah satu akan kami uraikan mengenai peranan yang
3

seharusnya dilakukan oleh para guru  Memberi petunjuk kepada anak-


dalam pelaksanaan BK meliputi: anak yang melanjutkan belajarnya,
pengidenfikasian masalah siswa, dan sebagainya.
pengalihtanganan siswa yang bermasalah, Semua itu termasuk usaha-usaha
penciptaan suasana belajar kondusif, mendidik yang sudah seharusnya
konferensi kasus dan hal-hal lain yang dilakukan guru terhadap siswa-siswanya.
bertalian dengan pelaksanaan BK. Dalam arti khusus, bimbingan mencakup
semua teknik penasihatan (conseling) dan
Pembahasan semua informasi yang dapat menolong
individu untuk menolong dirinya sendiri.
A. Pengertian Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah B. Tujuan Program Bimbingan dan
Pengertian Program Bimbingan Konseling di Sekolah
dan Konseling di Sekolah ialah sejumlah Bimbingan dan konseling bertujuan
kegiatan bimbingan dan konseling yang untuk membantu konseli agar dapat
direncanakan oleh sekolah, dan mencapai tugas-tugas perkembangannya.
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Desak
(Purwoko, 2008: 18). Adapun fungsi husus Made Sumiati (2005:3) tujuan program
bimbingan dan konseling, yakni hususnya bimbingan dan konseling disekolah terdiri
di sekolah, menurut H.M. Umar dkk., dari : (1) Tujuan umum, dan (2) Tujuan
dalam Salahudin (2010: 129) adalah Khusus.
sebagai berikut1 1. Tujuan umum program bimbingan
 Menolong anak dalam kesulitan  Agar siswa dapat mengembangkan
belajarnya pengertian dan pemahaman diri
 Berusaha memberikan pelajaran dalam kemajuannya disekolah.
yang sesuai denga minat dan  Agar siswa dapat mengembangkan
kecakapan anak-anak pengetahuan tetang dunia kerja,
 Memberi nasihat kepada anak yang kesempatan kerja serta rasa
akan berhenti dari sekolahnya tanggung jawabdalam memilih
suatu kesempatan kerja tertentu.
 Agar siswa dapat mengembangkan
kemampuan untuk memilih dan
1
Drs. Anas Salahudin, M. Pd. Bimbingan mempertemukan pengetahuan
& Konseling. Cetakan ke-2. (Bandung: Pustaka
Setia, 2003). 129
4

tentang dirinya dengan informasi 1. Pelayanan Dasar


tentang kesempatan yang secara Layanan dasar adalah layanan
tepat dan bertanggung jawab. bantuan kepada semua peserta didik
 Agar siswa dapat mewujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang
penghargaan terhadap kepentingan diselenggarakan untuk membantu para
dan harga diri orang lain 2.Tujuan peserta didik mencapai kompetensi dan
khusus program bimbingan keterampilan dasar yang diperlukan dalam
 Agar siswa memiliki kemampuan kehidupan sehari-hari, sehingga
untuk mengatasi kesulitan dalam diharapkan dapat melaksanakan tugas-
memahami dirinya sendiri. tugas perkembangan secara efektif dan
 Agar siswa memiliki kemampuan sehat. Layanan ini dilaksanakan melalui
untuk mengatasi kesulitan dalam kegiatan di dalam kelas (klasikal),
memahami lingkungannya. kelompok-kelompok kecil, dan kerjasama

 Agar siswa memiliki kemampuan antara konselor dan guru dalam

dalam mengatasi kesulitan dalam pengembangan kompetensi tertentu yang

mengidentifikasi dan memecahkan diperlukan oleh peserta didik dalam

masalah yang dihadapinya kehidupannya.Strategi pelaksanaan

 Agar para siswa memiliki layanan dasar bimbingan dan konseling di

kemampuan untuk mengastasi dan sekolah atau madrasah meliputi:

menyalurkan potensi-potensi yang  Bimbingan Klasikal: ialah

dimilikinya dalam pendidikan dan program pertemuan antara

lapangan kerja secara tepat. konselor dan peserta didik di


kelas, yang disajikan secara

C. Komponen (Struktur) Program klasikaldan terjadwal.

Bimbingan dan Konseling di  Pelayanan Orientasi: ialah


Sekolah kegiatan yang dilaksanakan untuk
memberi pemahaman baru kepada
Layanan bimbingan dan konseling para peserta didik tentang
di sekolah atau madrasah diklasifikasikan lingkungan, kurikulum dan
ke dalam empat komponen layanan, ialah program sekolah atau madrasah,
sebagai berikut : 2
teman di kelas atau di luar kelas
2 sekolah/madrasah, guru dan
Dr. Sugeng Listya Prabowo dan Faridah
Nurmaliyah, S. Pd. Perencanaan Pembelajaran, sarana atau fasilitas
Bimbingan dan Konseling.Cetakan ke-1. (Malang:
UIN MALIKI PRESS, 2010). 251-256
5

sekolah/madrasah, peraturan dan Dalam hal ini konseli mungkin berinisiatif


tata tertib sekolah/madrasah, mendatangi konselor untuk memanfaatkan
program ekstra kurikuler dan lain- bantuan profesional yang diperlukannya
lain guna memperlancar dari konselor karena mengalami masalah
penyesuaian diri di awal program atau kesulitan tertentu karena adanya
tahun ajaran baru. rujukan dari guru, orangtua atau
 Pelayanan Informasi:ialah sajian profesional lain. Layanan ini dilaksanakan
informasi yang diberikan kepada melalui:
para peserta didik tentang hal-hal  Konseling Individual: ialah
yang dipandang perlu dan layanan yangditujuan untuk
bermanfaat bagi mereka, seperti membantu peserta didik yang
informasi tentang mengalami hambatan dalam
perguruantinggi, pergaulan yang mencapai tugas-tugas
sehat, bahaya Miras(minuman perkembangannya.
keras)/Narkoba dan lain-lain. ·  Referal (Rujukan atau Alih
 Bimbingan Kelompok:ialah Tangan): yaitupelimpahan
layanan bimbingan yang wewenang penanganan masalah
diberikan kepada peserta didik yang dihadapi konseli kepada
melalui kegiatan kelompok untuk orang atau lembaga yang lebih
merespon kebutuhan, minat dan berwenang.
pemberian informasi yang bersifat  Kolaborasi: ialah suatu kegiatan
umum dan tidak rahasia. kerjasama perlu dilakukan oleh
 Pelayanan Pengumpulan Data konselor dengan pihak-pihak
(Aplikasi Instrumentasi):yaitu terkait di luar sekolah/madrasah
kegiatan penjaringan data atau seperti orangtua, guru bidang
informasi tentang data pribadi dan studi dan wali kelas yang
lingkungan peserta didik baik tes berkaitan dengan kegiatan
maupun non tes. belajar dan pengembangan
potensi peserta didik secara
2. Pelayanan Responsif langsung maupun tidak
Layanan responsif adalah langsung.
pemberian bantuan kepada peserta didik  Konsultasi: ialah layanan
yang memerlukan pertolongan segera. konsultasi bagi guru, orangtua,
6

pimpinan sekolah/madrasah,
yang terkait dengan pelaksanaan 3. Perencanaan Individual
Bimbingan dan Konseling di Perencanaan individual ialah
sekolah/madrasah. proses bantuan yang diberikan kepada
 Bimbingan Teman Sebaya: ialah peserta didik sebagai upaya merencanakan,
pemberian pelatihan kepada memonitor, dan mengelola aktivitas yang
peserta didik yang dianggap berkaitan dengan kemajuan dan
mampu membimbing teman- kesuksesan masa depannya berdasarkan
temannya.Peserta didik yang pemahaman akan kelebihan dan
menjadi pembimbing akan kekurangan dirinya, serta pemahaman
berperan sebagaitutor sebaya akan peluang dan kesempatan yang
yang membantu teman- tersedia di lingkungannya.
temannya dalam memahami
persoalan-persoalan yang 4. Dukungan Sistem
berkaitan dengan Dukungan sistem adalah kegiatan-
akademikmaupun non kegiatan manajemen yang bertujuan untuk
akademik. memantapkan, memelihara dan
 Konferensi Kasus: yaitu meningkatkan program bimbingan secara
kegiatan yang dilakukan untuk menyeluruh. Layanan dukungan sistem
membahas permasalahan peserta sangat banyak dan bervariasi, antara lain
didik yang dihadiri oleh pihak- dapat berupa kegiatan pengembangan
pihakyang dapat memberikan profesional konselor; hubungan
keterangan, kemudahan dan masyarakat dan staf, konsultasi dengan
pemecahan masalah. guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang
 Kunjungan Rumah: ialah lebih luas, peningkatan mutu manajemen
kunjungan konselor ke rumah program, peningkatan anggaran dan
peserta didik untuk memperoleh fasilitas, pelatihan BK bagi para Pengawas
informasi dan data utuh tentang dan Kepala Sekolah/Madrasah.Dukungan
peserta didik dan lingkungannya sistem ini meliputi beberapa aspek, yaitu
untuk membantu mengentaskan sebagai berikut:
masalah peserta didik.  Pengembangan Profesi: yaitu
Berkaitan dengan pengembangan
profesi, konselor dituntut untuk
terus memperkaya diri dengan
7

pengetahuan, keterampilan dan D. Program Bimbingan dan Konseling


pengalamannya dengan kegiatan- di Sekolah (TK, SD, SMP, SMA dan
kegiatan: (a)in-service training,(b) Perguruan Tinggi
aktif dalam kegiatan organisasi Setiap lembaga pendidikan formal
profesi, (c) aktif dalam kegiatan (TK, SD, SMP, SMA, sampai dengan PT)
ilmiah, (d) mengikuti kegiatan mempunyai tujuan pendidikan yang
seminar, workshop (lokakarya), (e) disebut dengan tujuan institusional. Tujuan
melanjutkan studi ke program yang sekolah merupakan tujuan intermedier
lebih tinggi. bagi tercapainya tujuan pendidikan yang
 Kegiatan Manajemen: Kegiatan lebih tinggi.
manajemen ini merupakan berbagai Untuk mencapai tujuan ini, maka
upaya untuk memantapkan, setiap sekolah (SD sampai PT) haruslah
memelihara dan meningkatkan menyelenggarakan berbagai kegiatan.
mutu program Bimbingan dan Selain kegiatan, masih ada aspek lain yaitu
Konseling melalui kegiatan- bimbingan sikap dan kesejahteraan yang
kegiatan: (a) pengembangan belum dapat tercapai secara maksimal.
program, (b) pengembangan staf, Untuk memberikan perhatian terhadap
(c) pemanfaatan sumber daya dan aspek ini maka salah satu caranya adalah
(d) pengembangan penataan memberikan bimbingan kepada siswa.
kebijakan. Dengan layanan ini diharapkan kesulitan
 Riset dan Pengembangan: Kegiatan siswa, baik kesulitan belajar, kesulitan
ilmiah yang dilakukan oleh emosional, maupun kesulitan yang lain
konselor misalnya penelitian, dapat teratasi dengan baik.3 Program
membuat karya tulis, mengikuti bimbingan untuk masing-masing jenjang
kegiatan peningkatan profesi atau pendidikan dapat dirumuskan sesuai
organisasi profesi.Saling dengan karakteristiknya, yaitu:
keterkaitan antara keempat
komponen program bimbingan dan Program Bimbingan di SD (Sekolah
konseling dalam membantu konseli Dasar)
mencapai perkembangan yang Program kegiatan bimbingan dan
optimal. konseling untuk siswa-siswa sekolah dasar
lebih menekankan pada usaha pencapaian
3
Elfi Mu’awanah dan Rifa
Hidayah,Bimbingan Konseling Islami, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2009). 46-47
8

tugas-tugas perkembangan mereka antara Program bimbingan dan konseling


lain mengatur kegiatan belajarnya dengan di sekolah ialah sejumlah kegiatan
bertanggung jawab, dapat berbuat dengan bimbingan dan konseling yang
cara-cara yang dapat diterima oleh orang direncanakan oleh sekolah, dan
dewasa serta teman-teman sebayanya, dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
mengembangkan kesadaran moral Bimbingan dan konseling bertujuan untuk
berdasarkan nilai-nilai kehidupan dengan membantu konseli agar dapat mencapai
membentuk kata hati (Winkel, 1991). tugas-tugas perkembangannya.Sedangkan
Layanan BK ditekankan pada: tujuan program bimbingan dan konseling
 Mengatur kegiatan-kegiatan disekolah terdiri dari: tujuan umum dan
belajarnya dengan bertanggung tujuan khusus. Layanan bimbingan dan
jawab konseling di sekolah atau madrasah
 Mengembangkan kesadaran moral diklasifikasikan ke dalam empat
berdasarkan nilai-nilai kehidupan komponen layanan, yaitu: 1.Pelayanan
Pada tahap ini Bimbingan dan Dasar 2.Pelayanan Responsif
Konseling berperan dalam 3.Perencanaan Individual dan 4.Dukungan
membimbing siswa untuk Sistem.Program bimbingan untuk masing-
mengenal diri dan lingkungan agar masing jenjang pendidikan dapat
siswa menjadi pribadi yang dirumuskan sesuai dengan
mandiri, kreatif dan produktif. Di karakteristiknya, yaitu:1.Program
sekolah dasar, sekolah tidak Bimbingan di TK (Taman Kanak-
memiliki guru Bimbingan dan kanak)2.Program Bimbingan di SD
Konseling secara khusus yang ada (Sekolah Dasar) 3.Program Bimbingan di
hanyalah wali kelas yang juga SMP (Sekolah Menengah Pertama)
berperan sebagai guru Bimbingan 4.Program Bimbingan di SMA (Sekolah
dan Konseling dan sistem yang Menengah Atas) dan 5.Program
digunakan wali kelas akan Bimbingan di Perguruan Tinggi (PT).
mengomentari perilaku yang terjadi
sehari-hari dan menuliskannya
pada buku rapot yang biasanya
berupa bagaimana prilaku, sikap
dan cara berpakaian.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
9

Mu’awanah, Elfi dan Rifa Hidayah. 2009.


Bimbingan Konseling Islami.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Prabowo, Sugeng Listya dan Faridah


Nurmaliyah. 2010.
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN: Bimbingan
dan Konseling. Cetakan ke-1.
Malang: UIN MALIKI PRES.
Salahudin, Anas. 2003. Bimbingan
& Konseling. Cetakan ke-2.
Bandung: Pustaka Setia.

Sukardi, Ketut Dewa. 2008. Proses


Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai