Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATERI KELOMPOK

Mata Kuliah: Perkembangan Individu


Dosen Pengampu: Nita Firia, M. Pd.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. Intan Fatimah (012)
2. Dini Sukma Novira (008)
3. Indah Permata Sari (016)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN 2022
MASA KANAK-KANAK AKHIR
Perkembangan anak usia sekolah atau periode masa tengah dan akhir kanak-kanak
terjadi pada anak berusia 6 hingga 11 tahun. Anak yang memasuki periode sekolah dasar
mulai belajar tentang lingkungan yang lebih luas serta mulai mempelajari tanggung jawab
yang lebih kompleks. Pada periode ini, kemampuan fisik anak akan meningkat sehingga
bermanfaat terhadap kegiatan yang melibatkan kemampuan atletik anak.
Selain itu, proses berpikir anak juga menjadi lebih logis. Mereka dapat mulai ikut
serta dalam permainan yang memiliki aturan, menguasai keterampilan dasar akademik seperti
baca, tulis, dan hitung serta memiliki pemahaman akan diri dan orang lain, aturan-aturan,
mulai mengenal moralitas, dan hubungan sosial secara mendalam seperti persahabatan.

Beberapa ciri atau karakteristik anak pada usia sekolah meliputi:

 emosi masih labil,


 memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
 suka membandingkan dirinya dengan orang lain,
 menganggap sesuatu tidak penting.
Setelah anak mencapai usia 6-7 tahun, perkembangan jasmani dan rohaninya mulai
sempurna, dan dapat mulai keluar dari lingkungan keluarga menuju lingkungan sekolah. Pada
saat inilah, sekolah menjadi lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan
jasmani dan psikis anak.
Beberapa tugas perkembangan anak usia sekolah adalah sebagai berikut:
a) Mempelajari dan memiliki keterampilan fisik yang mendukung aktivitas bermainnya.
b) Memiliki gambaran diri yang sehat sebagai makhluk yang sedang bertumbuh.
c) Melakukan sosialisasi dan menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan
lingkungannya.
d) Mulai mengembangkan peran sosial berdasarkan identitas pria atau wanita yang tepat.
e) Memaksimalkan keterampilan dasar yang mendukung pendidikannya seperti
membaca, menulis dan berhitung.
f) Mengembangkan pemahaman terkait hal-hal yang diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari.
g) Mengembangkan hati nurani, moral dan tata karma.
Masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase:
 Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 6/7 tahun – 9/10
tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar.
 Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, yang berlangsung antara usia 9/10 tahun –
12/13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar.

1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik merupakan pertumbuhan yang mencakup tinggi dan berat pada
badan, perubahan bentuk rupa badan, dan juga pertumbuhan massa dan fungsi otak. Terdapat
perbedaan pada pertumbuhan anak ketika usia dasar dengan usia yang sebelumnya.
Pertumbuhan fisik anak cenderung akan menjadi lebih lambat namun juga lebih konsisten
ketika memasuki tahun ke 6 hingga tahun ke 12 kehidupan.
Pertumbuhan pada individu di masa anak pertengahan dan akhir akan terus
berlangsung hingga terbentuk perubahan signifikan di fase awal pubertas. Pertumbuhan
postur maupun rupa badan ketika awal memasuki sekolah dasar biasanya masih belum dapat
ditemukan keseimbangan. Namun, dengan waktu yang terus berjalan, anggota tubuh yang
sebelumnya tidak seimbang akan tumbuh menjadi seimbang.

 Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja
yang pertumbuhannya begitu cepat.
 Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar berbagai keterampilan.
 Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
 Jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot.
 Perubahan nyata terlihat pada system tulang, otot dan keterampilan gerak.
Untuk kegiatan yang melibatkan kerja otot besar anak laki-laki lebih unggul daripada
anak perempuan. Kegiatan fisik sangat perlu untuk mengembangkan kestabilan tubuh dan
kestabilan gerak serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan berbagai keterampilan.
Kebutuhan untuk selalu bergerak perlu bagi anak karena energi yang terumpuk pada anak
perlu penyaluran.

2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berpikiran
berkembang dan berfungsi. Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak
untuk berpikir lebih kompleks, serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan
masalah. Kemampuan berpikir anak pada periode usia sekolah ini berkembang dari tingkat
yang sederhana dan konkret ke tingkat yang lebih rumit dan abstrak.
Menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam
berpikir (usia 7-11 tahun).
 Pada masa ini anak memahami volume suatu benda padat atau cair meskipun
ditempatkan pada tempat yang berbeda bentuknya.
 Kemampuan berfikir ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas mental.
 Pada masa ini anak mampu berfikir logis.
 Meskipun sudah mampu berfikir logis, tetapi cara berfikir mereka masih berorientasi
pada kekinian.
 Pada masa ini umumnya egosentrisme mulai berkurang.

3. Perkembangan Sosioemosional
1) Perkembangan Sosial
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan
atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral agama.
Kemampuan bersosialisasi tersebut dapat dimiliki dengan cara belajar hidup
bermasyarakat melalui proses-proses berikut.
 Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial. Mengikuti standar yang berlaku
dalam suatu kelompok sosial.

 Memainkan peran sosial yang dapat diterima. Menjalankan peran sesuai dengan
kesepakatan bersama, misal saat di rumah berperan sebagai anak yang memiliki
kewajiban untuk membantu orang tua membersihkan rumah.

 Perkembangan sikap sosial. Kemampuan untuk turut serta menjalankan aktivitas


bersama dengan kelompok.
Namun demikian, kemampuan individu dalam aspek sosial ini tentu berbeda-beda.
Ada individu yang dengan mudah masuk ke kelompok yang baru tetapi ada individu yang
kesulitan untuk beradaptasi. Permasalahan ini terjadi karena beberapa faktor berikut:

 Kesempatan dan waktu bersosialisasi dengan individu lain.

 Kemampuan berkomunikasi dengan kata-kata yang dapat dipahami individu kain.

 Dorongan dari dalam diri untuk mau bersosialisasi.

 Metode belajar dan bimbingan sosialisasi.

2) Perkembangan Emosi
Di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, anak-anak mengembangkan pemahaman
dan regulasi-diri terhadap emosi. Perubahan Perkembangan Penting dalam emosi semasa
kanak-kanak menengah dan akhir mencakup hal-hal berikut ini:

 Meningkatkan pemahaman emosi. Sebagai contoh, anak-anak di sekolah dasar


memperlihatkan perkembangan kemampuan dalam memahami emosi-emosi
kompleks seperti rasa bangga dan malu.
 Meningkatkan pemahaman bahwa dalam sebuah situasi kita dapat mengalami lebih
dari satu emosi.
 Meningkatkan kecenderungan untuk lebih menyadari kejadia-kejadian yang
meyebabkan reaksi emosi.
Coping terhadap Stres salah satu aspek pemting dari kehidupan anak-anak adalah
mempelajari cara coping terhadap stres. Anak-anak yang lebih besar memiliki alternatif
coping terhadap kondisi yang menyebabkan stress dan menggunakan strategi kognitif yang
lebih banyak, dibandingkan anak-anak yang lebih kecil. Anak-anak yang lebih besar lebih
mampu mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang kurang menyebabkan stress. Berikut ini
adalah sejumlah rekomendasi yang dapat digunakan untuk membantu anak-anak mengatasi
stress yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa :

 Meyakinkan anak-anak (berulang kali, jika perlu) akan keselamatan dan keamanan
mereka.
 Mendorong anak-anak untuk menceritakan perasaan yang mengganggu atau
membingungkan.
 Melindungi anak-anak agar tidak dihadapkan pada situasi-situasi yang mengejutkan
dan dapat mengingatkannya kembali pada trauma tersebut.

3) Perkembangan Bahasa
Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam memahami dan menginterpretasikan
komunikasi lisan dan tulis. Pada masa perkembangan bahasa nampak pada perubahan
perbendaharaan kata dan tata bahasa. Mereka belajar tidak hanya untuk menggunakan banyak
kata lagi, tetapi juga memilih kata yang tepat untuk penggunaan tertentu. Area utama dalam
pertumbuhan bahasa adalah pragmatis, yaitu penggunaan praktis dari bahasa komunikasi.
4) Perkembangan Moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar, salah, baik atau buruk) pertama
kali dari lingkungan keluarga. Usaha menanamkan konsep moral sejak dini (prasekolah)
merupakan hal yang seharusnya, karena informasi yang diterima anak mengenai benar, salah,
atau baik buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya di kemudian hari.
5) Perkembangan Fantasi
Fantasi yang senantiasa hidup akan mencari lapangan penyaluran lain, misalnya
hiburan seperti membaca buku-buku, mendengarkan cerita, dan sebagainya.

 Beberapa masa fantasi, mencangkup: masa dongeng (4-8 tahun), masa Robinson
Crusoe (8-12 tahun), masa pahlawan (12-15 tahun).
 Beberapa nilai fantasi, di antaranya: fantasi dapat digunakan sebagai hiburan, fantasi
dapat mempermudah anak dalam menerima pelajaran, fantasi membentuk budi pekerti
anak.
 Beberapa keburukan berfantasi, di antaranya: anak sering tenggelam ke dunia
fantasinya, dan takut menghadapi kenyataan, dia menjadi orang pemalu.

Anda mungkin juga menyukai