Oleh
Kelompok II
a. Pengendalian Harga dan Kompilasi Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan
produksi memberikan kepastian bahwa klien menggunakan penetapan biaya yang wajar
untuk menilai persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna untuk mengevaluasi ke
wajaran biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan d
alam produksi dan biaya. Untuk mencegah persediaan yang sudah usang dimasukkan dal
am perhitungan atau lebih saji, klien harus melakukan telaah formal dan pelaporan atas p
ersediaan yang sudah usang, pergerakannya lambat, rusak atau lebih saji, juga lakukan pe
ngendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan penghitungan fisik dirin
gkas dengan benar dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan denga
n benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan perpetual dan akun buku besar t
erkait dalam jumlah yang benar.
b. Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertuj
uan untuk pisah batas yang dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor
dapat menggunakan informasi yang diperoleh dari klien sebagai kerangka referensi, term
asuk deskripsi masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya.
c. Penilaian Persediaan Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus s
esuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Kedua, penerapan metode h
arus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar harus dio
ertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga persediaan bergantung pada barang yan
g dibeli atau diproduksi.
d. Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli Dalam penilaian persediaan yang dibeli, au
ditor harus menetukan apakah klien menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau
metode penilaian lainnya. Auditor harus menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dala
m penilaian suatu jenis persediaan. Setelah itu, auditor harus berfokus pada persediaan de
ngan nilai besar dan produk yang harganya berfluktuasi. Auditor juga harus mendata jeni
s persediaan untuk diverifikasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor kepada k
lien, lalu memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan seluruh akun persedi
aan atas jenis yang diuji, terutama yang menggunakan metode penilaian FIFO. Terakhir,
auditor harus menguji biaya per unit tercatat dalam pencatatan perpetual ke faktur vendor
sebagai bagian dari pengujian transaksi siklus dan pembayaran.
e. Penetapan Harga Persediaan yang Dibuat Dalam menetapkan harga persediaan yang dipr
oduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit
yang diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa fa
ktur vendor atas berkas utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesifikasi rancanga
n, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk menent
ukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
f. Biaya Perolehan atau Harga Pasar Dalam menetukan biaya Harga Perolehan Persediaan,
auditor harus mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil daripada biaya hi
storis.
G. INTEGRASI PENGUJIAN
a. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran Auditor melalukan verifikasi pembeli
an persediaan dan juga mengumpulkan bukti atas akurasi pembelian bahan baku dan s
eluruh biaya overhead manufaktur, kecuali biaya tenaga kerja. Biaya pembelian meng
alir ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir baha
n baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Pengujian atas Siklus Penggajian dan P
ersonalia Auditor melakukan verifikasi pada biaya tenaga kerja langsung yang kondisi
nya sama diterapkan seperti dalam pembelian. Kebanyakan pencatatan akuntansi biay
a untuk biaya tenaga kerja langsung atau tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dar
i audit siklus penggajian dan personalia.
b. Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan Pengujian audit dalam penyimpanan b
arang jadi, seperti pengiriman dan pencatatan penjualan, akan terjadi bila silkus penju
alan dan penagihan diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya standar, auditor d
apat menguji biaya standar atas harga pokok Dalam audit, harga pokok penjualan mer
upakan nilai sisa dari persediaan awal ditambah pembelian bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur dikurangi persediaan akhir.
Kesimpulan
Dalam bab ini, kita membahas audit siklus persediaan dan pergudangan. Karena kesul
itan yang terkait dengan penetapan keberadaan dan penilaian persediaan, siklus tersebut serin
gkali merupakan bagian audit yang paling memakan waktu dan kompleks. Siklus ini juga uni
k karena banyak pengujian terhadap input siklus yang diuji sebagai bagian dari audit siklus la
innya. Pengujian yang dilakukan sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan berf
okus pada catatan akuntansi biaya, observasi fisik, dan pengujian penetapan harga dan kompil
asi saldo persediaan akhir.