1)
Vina Syafira, 2) Syarifah Haryanti
E-mail : Vinasyafira5@gmail.com , 2) Syarifah12@gmail.com
1)
ABSTRAK
Latar belakang : Masa balita dapat disebut dengan golden periode atau masa critical periode yang
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia yang bersifat
sangat terbuka dan peka dalam menerima berbagai macam pembelajaran dan pengayaan baik bersifat
posiif maupun negatif, karena pembentukan kepribadian dan karakter dimulai pada saat ini. Tumbuh
kembang balita akan optimal jika lingkungan sekitar dapat memberikan dukungan yang positif atau
sebaliknya.
Tujuan : Berdasarkan pembahasan diatas,penilitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui konsep
tumbuh kembang balita, Orangtua perlu mempersiapkan anak sedini mungkin untuk menjalani
tingkatan-tingkatan perkembangan sebagai bekal ketika memasuki dunia orang dewasa dan
lingkungan sosialnya
Metode: Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah mengumpulkan data dari berbagai
sumber dan jurnal terkait.
Hasil: Salah satu upaya untuk mengetahui adanya penyimpangan perkembangan bayi dan balita yaitu
dengan deteksi dini penyimpangan perkembangan. Melalui deteksi dini dapat diketahui adanya
masalah perkembangan anak sehingga pemulihannya dapat dilakukan lebih awal dan akhirnya tumbuh
kembang anak yang dapat berlangsung dengan optimal.
Saran: Diharapkan tenaga kesehatan dapat terus berperan aktif dalam memberikan pelayanan
kebidanan yang berkualitas kepada ibu yang memiliki balita, terutama pada ibu primpara karena
Periode ini yang penting bagi kesehatan tumbuh kembang anak. Pada masa balita kehidupan anak
merupakan masa yang sangat kritis terhadap perkembangannya. Masa ini berlangsung sangat pendek
serta tidak dapat diulangi lagi. Masa ini berlangsung sebagai “masa keemasan” (golden period),
“jendela kesempatan” (window opportunity) dan “masa kritis” (critical period ).
Masa depan suatu bangsa tergantung pada ditemukan ada penyimpangan, maka
keberhasilan anak dalam mencapai dilakukan intervensi dini penyimpangan
pertumbuhan dan perkembangan yang tumbuh kembang balita sebagai tindakan
optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, koreksi dengan memanfaatkan plastisitas
terutama periode sejak janin dalam otak anak agar tumbuh kembangnya
kandungan sampai anak berusia 2 tahun kembali normal atau penyimpangannya
merupakan periode yang sangat penting tidak semakin berat. Apabila balita perlu
dalam pertumbuhan dan perkembangan dirujuk, maka rujukan juga harus
anak. Periode ini merupakan kesempatan dilakukan sedini mungkin sesuai dengan
emas sekaligus masa-masa yang rentan indikasi. Kegiatan stimulasi, deteksi dan
terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang intervensi dini penyimpangan tumbuh
baik dan cukup, status kesehatan yang kembang balita yang menyeluruh dan
baik, pengasuhan yang benar, dan terkoordinasi diselenggarakan dalam
stimulasi yang tepat pada periode ini akan bentuk kemitraan antara keluarga (orang
membantu anak untuk tumbuh sehat dan tua, pengasuh anak dan anggota keluarga
mampu mencapai kemampuan optimalnya lainnya), masyarakat (kader, tokoh
sehingga dapat berkontribusi lebih baik masyarakat, organisasi profesi, lembaga
dalam masyarakat. Stimulasi yang tepat swadaya masyarakat, dan sebagainya)
akan merangsang otak balita sehingga dengan tenaga profesional (kesehatan,
perkembangan kemampuan gerak, bicara pendidikan dan sosial), akan meningkatkan
dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian kualitas tumbuh kembang anak usia dini
pada balita berlangsung optimal sesuai dan kesiapan memasuki jenjang
dengan umur anak. Deteksi dini pendidikan formal. lndikator keberhasilan
penyimpangan tumbuh kembang perlu pembinaan tumbuh kembang anak tidak
dilakukan untuk dapat mendeteksi secara hanya meningkatnya status kesehatan dan
dini adanya penyimpangan tumbuh gizi anak tetapi juga mental, emosional,
kembang balita termasuk menindaklanjuti sosial dan kemandirian anak berkembang
setiap keluhan orang tua terhadap masalah secara optimal.
tumbuh kembang anaknya. Apabila
Perkembangan anak usia dini pada dan sangat penting karena dengan adanya
dasarnya ditandai dengan terjadinya perhatian dari orangtua perkembangan
perkembangan psikososial mereka. psikososial anak akan menjadi lebih baik.
Perkembangan psikososial yang dilalui Orangtua sangatlah besar pengaruhnya
mulai dari masa bayi, prasekolah, remaja terhadap perkembangan psikososial anak.
hingga dewasa. Perkembangan psikososial Sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh
ini membutuhkan rangsangan atau orangtua akan dilihat serta ditiru oleh anak
stimulus tertentu untuk berkembang secara (Rahimah & Sukiman, 2020). Peranan
optimal. perkembangan psikososial itu orangtua dalam perkembangan sosial akan
sendiri merupakan perkembangan membantu anak dalam upaya peningkatan
mengenai kejiwaan, moral dan juga emosi kemampuan mereka dalam berbagai hal,
serta bagaimana perkembangan diri anak termasuk interaksi dan prestasi belajar
cara pengasuhan anak, dan juga bagaimana untuk menghasilkan suatu karya
menjalin hubungan dengan anak (Kepno et berdasarkan kemampuan diri sendiri
al., 2019). Sebagaimana yang telah (Irmilia et al., 2015). Ketercapaian
dijelaskan sebelumnya pada proses kemampuan yang baik akan membentuk
perkembangan anak peran orangtua wajib kepercayaan diri pada anak. Sebaliknya,
kegagalan akan menyebabkan anak merasa berusia antara 0 sampai 5 tahun secara
rendah diri yang mumungkinkan anak di bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat,
masa dewasanya mengalami kesulitan tukar pengalaman akan pemenuhan
dalam bersosialisasi. pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi
Gangguan pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangannya
perkembangan yang ditemukan lebih awal dibimbing oleh fasilitator. Berdasarkan
akan mendapatkan intervensi sangat latar belakang tersebut maka peneliti
berharga untuk mencegah kecacatan tertarik untuk melihat apakah ada
permanen,(Destiana, Yani, & Triatmi, pengaruh kelas ibu balita terhadap
2017). Kelas Ibu Balita adalah kelas pengetahuan dan keterampilan ibu dalam
dimana para ibu yang mempunyai anak stimulasi tumbuh kembang balita.
Definisi Balita
Anak balita adalah anak yang telah proses pertumbuhan dan perkembangan
menginjak usia diatas satu tahun atau lebih yang sangat pesat dan disertai dengan
popular dengan pengertian anak dibawah perubahan yang memerlukan zat-zat gizi
lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi yang jumlahnya lebih banyak dengan
anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak kualitas yang tinggi . Kesehatan seorang
prasekolah (3- 5 tahun). Saat usia batita, balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
anak masih tergantung penuh pada terserat didalam tubuh kurangnya gizi
orangtua untuk melakukan kegiatan yang diserap oleh tubuh mengakibatkan
penting, seperti mandi, buang air dan mudah terserang penyakit karena gizi
makan (Setyawati dan Hartini, 2018). memberi pengaruh yang besar terhadap
Balita adalah anak yang berumur 0-59 kekebalan tubuh.
bulan, pada masa ini ditandai dengan
Proses tumbuh kembang balita juga Pengetahuan ibu tentang deteksi dini
mempunyai prinsip-prinsip yang saling pertumbuhan dan perkembangan berperan
berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah penting, karena karena dengan
sebagai berikut: pengetahuan yang baik dan memiliki
keterampilan yang baik, maka diharapkan
1. Perkembangan merupakan hasil proses pemantauan bayi oleh ibu dapat dilakukan
kematangan dan belajar. dengan baik pula. Sebesar 65,7% ibu
Kematangan merupakan proses intrinsik belum mengetahui KPSP (Kuesioner Pra
yang terjadi dengan sendirinya, sesuai Skrining Perkembangan). Kurangnya
dengan potensi yang ada pada individu. pengetahuan dan keterampilan orang tua
Belajar merupakan perkembangan yang tentang deteksi dini tumbuh kembang
berasal dari latihan dan usaha. Melalui khususnya pada ibu dapat mengakibatkan
belajar, anak memperoleh kemampuan gangguan tumbuh kembang yang berupa
menggunakan sumber yang diwariskan penyimpangan pertumbuhan,
dan potensi yang dimiliki anak. penyimpangan perkembangan serta
penyimpangan mental emosional,
2. Pola perkembangan dapat diramalkan. misalnya down sindrom, perawakan
pendek, dan gangguan autism. Maka ibu
Terdapat persamaan pola perkembangan
harus dibekali dengan pengetahuan yang
bagi semua anak. Dengan demikian
cukup untuk dapat melakukan stimulasi
perkembangan seorang anak dapat
tumbuh kembang balita. Sebuah penelitian
diramalkan. Perkembangan berlangsung
menunjukkan bahwa presepsi ibu dapat
dari tahapan umum ke tahapan spesifik,
dan terjadi berkesinambungan.
digunakan sebagai deteksi dini masalah perkembangan balita.
TUJUAN PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Penggunaan metode dalam penelitian ini Kelurahan Pasirkaliki Kota Cimahi Jawa
menggunakan studi kepustakaan atau Barat. Sampel adalah ibu yang mempunyai
literature review. Studi kepustakaan anak usia 0-5 tahun yang sudah ditetapkan
didapat dari beberapa sumber seperti sebanyak 34 responden. Kriteria inklusi
jurnal, book chapter, e-book, dan internet. pada penelitian ini adalah ibu tidak
Data dalam penelitian adalah data bekerja, dan bisa baca tulis. Sedangkan
sekunder yang diperoleh dari beberapa kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
jurnal yang terpilih sesuai dengan kriteria Ibu yang memiliki penurunan atau
inklusi yang diakui kredibilitasnya. kehilangan fungsi pada salah satu panca
Kriteria inklusi jurnal yang direview antara inderanya dan ibu adalah seorang tenaga
lain artikel publish dari 2018 hingga 2022, kesehatan. Pelaksanaan kelas ibu balita
menggunakan beragam bahasa yakni dilaksanakan di posyandu, responden
bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, type dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
jurnal research articles, subyek penelitian kelompok uisa 0-1 tahun dan kelompok 1-
ibu postpartum dengan keluhan afterpain. 5 tahun. Kelas ibu balita dilaksanakan
Metodologi yang dipergunakan dalam sebanyak 3 kali pertemuan, setiap
pelaksanaan penelitian ini yaitu studi pertemuan terdiri dari 45-60 menit. Materi
literatur dengan jenis descriptive review. yang diberikan meliputi, konsep tumbuh
Tujuannya untuk mengidentifikasi, menilai kembang balita, tahapan perkembangan
dan mengintepretasi seluruh temuan yang anak usia 0-1 tahun dan stimulasinya,
terkait dengan topik penelitian yang telah tahapan perkembangan anak usia 1-2 tahun
ditetapkan. Data yang digunakan dalam dan stimulasinya serta tahapan
penelitian ini merupakan data sekunder perkembangan anak usia 2-5 tahun dan
yang berasal dari artikel ilmiah ataupun stimulasinya. Metode yang digunakan
buku . Penelitian ini menggunakan desain adalah ceramah, berdiskusi, tukar
quasi experiment dengan teknik pre post pendapat, tukar pengalaman serta
test design. Populasi penelitian adalah demonstrasi dan redemonstrasi. Media
semua ibu yang mempunyai balita di yang digunakan adalah buku.
HASIL
Perkembangan Psikososial
Psikososial merupakan suatu istilah yang 2015). Jadi dapat dinyatakan bahwa
berkaitan dengan kesehatan mental Perkembangan psikososial adalah
(emosional) dan kondisi sosial atau dengan perkembangan yang berkaitan dengan
kata lain istilah yang berhubungan dengan aspek-aspek psikologis seperti emosi,
perkembangan psikologi dan motivasi, dan perkembangan pribadi, serta
perkembangan sosial seperti ketika perubahan dalam bagaimana individu
seorang individu merasa takut, marah, berhubungan dengan orang lain. Banyak
senang, ataupun gembira untuk bagaimana teori mengenai perkembangan psikososial,
masuk kedalam lingkungan sosial bila yang paling banyak dianut adalah teori
ingin berinteraksi dengan orang lain psikososial dari Erik Erikson. Erik Erikson
(Khadijah & Jf, 2021). Pada pendekatan adalah seorang ahli psikologi yang lahir
psikososial, individu disini dihadapkan pada tahun 1902 di Jerman. Namanya
dengan kondisi kombinasi yang menjadi dikenal banyak orang setelah dia
dipengaruhi faktor psikologis dan faktor mengemukakan teorinya tentang tahap
lingkungan sosial disekitar individu perkembangan psikososial seorang
terhadap kesejahteraan fisik dan mental manusia dari lahir hingga tua. Erikson
serta kemampuan fungsi lainnya (Sit, memiliki pandangan yang sama tentang
konsep dasar kepribadian manusia dalam kepribadian individu berkembang dengan
islam kepribadian manusia tidak hanya menghadapi serangkaian tahapan-tahapan
dipengaruhi oleh keinginan atau dorongan sejak manusia lahir hingga memasuki usia
dari individu, tapi juga dipengaruhi oleh lanjut serta perubahan dan bagaimana
faktor-faktor luar, seperti adat, budaya, individu berhubungan dengan orang lain
dan lingkungan tempat dimana (Khadijah & Jf, 2021).
Hal ini juga sejalan dengan pendidikan dalam tahap ini adalah ibu atau orang lain
islam, dikutip dalam islampos.com (Atim, yang berperan sebagai ibu. Kegiatan utama
2022), bertahap dalam segala urusan yang dilakukan pada tahap ini adalah
adalah fitrah yang Allah ciptakan untuk ketergantungan pada ibu dan ekspresi
manusia bahkan alam semesta, sehingga ia frustasi ibu. Selain itu, selama tahap ini,
menjadi sunnatullah yang berlaku. bayi seringkali takut dengan sekitarnya,
Teori psikososial dari Erik Erikson terutama orang yang tidak dikenalnya
meliputi delapan tahap yang saling dengan baik. 2. Anak (2-3 tahun):
berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap Memasuki tahap kedua, anak sudah
tahap tergantung dari hasil tahapan menjadi anak dengan pengendalian diri
sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari yang lebih tinggi. Tak hanya itu, anak juga
tiap krisis ego adalah penting bagi individu mulai mandiri. Fase latihan pispot sangat
untuk dapat tumbuh secara optimal. Ego penting untuk melewati fase "pengendalian
harus mengembangkan kesanggupan yang diri versus rasa malu dan ragu" ini.
berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan Erikson percaya bahwa anak-anak yang
penyesuaian dari masyarakat (Khadijah & mengendalikan diri secara otomatis merasa
Jf, 2021). Maka dari itu, perkembangan lebih mandiri. Misalnya, saat Anda bisa
psikososial pada anak usia dini bukan memilih mau makan apa, mainan favorit,
hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi baju apa yang akan dipakai. Hasil akhir
juga tanggung jawab orangtua bahkan dari proses ini adalah keinginan atau
masyarakat. Karena itu orangtua dan guru kemauan. Jika berhasil, anak akan
perlu bekerjasama dalam mendidik anak. memiliki kekuasaan atas dirinya. Jika
Agar proses ini berhasil mereka dalam hal Anda gagal, Anda akan merasa malu dan
ini orangtua maupun guru perlu penuh keraguan. Usia prasekolah (3-5
memahami perkembangan kepribadian tahun): Pada tahap ini, anak mulai
anak mulai pada usia dini. Ini karena, usia berpartisipasi dalam permainan dan
dini merupakan masa pertumbuhan dan interaksi sosial. Jika Anda melakukannya
perkembangan yang sangat menentukan dengan baik, anak Anda akan merasa bisa
perkembangan masa selanjutnya. Oleh memimpin orang lain. Sedangkan mereka
karena itu, kepribadian atau psikososial yang gagal seringkali merasa bersalah,
perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. meragukan kemampuan sendiri dan jarang
Adapun cara meningkatkan perkembangan mengambil inisiatif. Ini adalah tahap "aktif
psikososial anak usia dini yakni melalui versus rasa bersalah" yang membentuk
pola pengasuhan terutama lingkungan karakter seseorang untuk memiliki tujuan
keluarga, Berikut tahapan-tahapan atau tujuan dalam hidup. Hasil ini hanya
perkembangan psikososial anak usia dini, dapat dicapai jika anak menyeimbangkan
menurut Erik Erikson (Khadijah & Jf, momen inisiatif dan momen kerjasama
2021): 1. Bayi (0-18 bulan): Krisis atau dengan orang lain. 4. Usia sekolah (6-11
konflik utama yang dialami selama tahap tahun): Melalui interaksi sosial, anak
ini adalah kepercayaan dan kecurigaan, mulai merasa bangga ketika berhasil dalam
yang memainkan peran penting dalam sesuatu. Pada usia ini, anak menghadapi
menentukan apakah bayi Anda akan tantangan berupa tujuan sosial dan
mudah percaya atau tidak percaya pada akademik. Selama fase "industri versus
orang lain. Orang yang paling berperan ketidakmampuan" ini, orang-orang di
puncak akan merasa kompeten. Di sisi merasa kesepian dan menjadi depresi.
lain, mereka yang gagal akan merasa Hasil akhir dari tahap ini adalah cinta. 7.
mencela diri sendiri. Inilah sebabnya Dewasa (40-65 tahun): Berada pada tahap
mengapa hasil akhir dari tahap ini adalah dewasa, pasti seseorang selalu ingin
"kepercayaan". Anak usia sekolah yang melakukan sesuatu yang berguna untuk
jarang dihargai atau didukung oleh orang dirinya sendiri. Jika berhasil, akan ada rasa
terdekatnya akan meragukan memiliki tujuan. Sebaliknya, jika mereka
kemampuannya untuk berhasil. Remaja gagal, mereka akan merasa bahwa
(12-18 tahun): Tahap selanjutnya adalah berpartisipasi di dunia tidak ada artinya.
“kebingungan identitas dan peran”, yaitu Ini adalah fase "pertumbuhan versus
ketika remaja mencari jati diri yang akan stagnasi". Hasil akhir dari tahap ini adalah
mempengaruhi kehidupannya dalam penyembuhan. Dari menyaksikan bayi
jangka panjang. Remaja yang sukses akan Anda tumbuh hingga merasa dekat dengan
konsisten pada diri sendiri, sedangkan pasangan Anda adalah bagian penting dari
orang yang tidak sukses akan merasa tahap ini. Kedewasaan (usia 65 -
bingung tentang siapa dirinya. Identitas ini meninggal dunia): Ini adalah tahap di
terkait dengan keyakinan, cita-cita, dan mana seseorang merenungkan apa yang
nilai-nilai yang membentuk karakter mereka lakukan ketika mereka masih
seseorang. Jika berhasil, akan ada hasil muda. Jika Anda puas dengan pencapaian
akhir berupa loyalitas, kemampuan untuk Anda, Anda akan merasa cukup.
hidup berdampingan dengan harapan dan Sebaliknya, jika Anda tidak puas, Anda
norma masyarakat. 6. Masa dewasa awal akan merasa menyesal dan putus asa. Hasil
(19-40 tahun): Tahap “lebih dekat dan akhir dari tahap ini adalah Wisdom atau
terisolasi” dikaitkan dengan hubungan Kebijaksanaan. Seseorang yang puas
cinta dengan pasangan. Jika berhasil, dengan apa yang mereka lakukan di masa
orang dapat membangun hubungan yang mudanya akan siap menghadapi akhir
kuat. Sebaliknya, jika gagal, seseorang hidup dengan damai. Teori perkembangan
akan berhenti. Karena setiap tahapan psikososial Erikson tidak berarti Anda
berkaitan dengan tahapan sebelumnya, harus sepenuhnya positif atau negatif
maka tahapan ini juga terkait dengan untuk melihatnya. Sebaliknya, yang paling
identitas. Orang-orang yang tidak yakin penting adalah keseimbangan antara dua
akan identitas mereka lebih cenderung aspek.
Pada uraian penjelasan diatas dapat ditarik depan sebagai generasi penerus dan
kesimpulan bahwa peran orangtua dalam makluk sosial. Peran orangtua dalam hal
perkembangan Psikososial anak Usia dini ini memberikan kepengasuhan keluarga
yaitu sangat penting dan tanggung jawab yang hangat, penuh perhatian dan kasih
wajib. Orangtua sebagai pendidik permata sayang secara maksimal. Dengan demikian
dan utama bagi seorang anak di rumah anak nantinya akan tumbuh menjadi
maupun lingkungan sosialnya, meski manusia dewasa yang memiliki kualitas
sudah dititipkan di sekolah, guru hanyalah diri yang baik dan mampu berkembangan
penyambung tali bagi orangtua agar anak- dalam lingkungan sosial dengan tangguh
anak memperoleh pendidikan dan dan percaya diri.
bimbingan yang lebih baik, dimana Pada penelitian ini terdapat pengaruh kelas
kemungkinan fasilitas yang tidak peroleh ibu balita terhadap pengetahuan dan
dirumah tetapi didapat di sekolah atau keterampilan ibu tentang stimulasi tumbuh
disini sebagai pelengkap bagi anak dalam kembang balita dengan peningkatan
proses perkembangannya. Perkembangan sebesar 15,8 % dan 33, 52 %. Dengan
Psikososial anak dipengaruhi oleh pola demikian, Diharapkan kelas ibu balita
pengasuhan yang diberikan orangtua dapat dilaksanakan di setiap posyandu
terhadap anak dan akan menentukan baik secara mandiri dan optimal.
dan buruk perkembangan anak di masa
SARAN
Pengetahuan dan keterampilan orang tua stimulasi tumbuh kembang anak. Kualitas
tentang stimulasi tumbuh kembang sangat pertumbuhan dan perkembangan anak
penting untuk meningkatkan kualitas anak. ditentukan oleh pengasuhan keluarga
Ibu dengan anak yang BPD memerlukan terutama orang tua. Ibu sangat berperan
pendidikan tentang perkembangan anak dalam stimulasi dan deteksi dini
dan merekomendasikan praktik dan penyimpangan perkembangan.
keterampilan pengasuhan anak untuk Berdasarkan penelitian menunjukkan
memberikan kehangatan dan pemantauan bahwa persepsi ibu dapat digunakan
yang konsisten, Ibu merupakan orang yang sebagai deteksi dini masalah
paling dekat dengan anak yang perkembangan anak. Deteksi dini penting
memberikan pengasuhan. Ibu harus dalam menemukan gangguan pertumbuhan
dibekali dengan pengetahuan dan dan perkembangan anak.
keterampilan yang cukup untuk melakukan
.
DAFTAR PUSTAKA