Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Penyimpanan Vaksin pada

Suhu 2-8 oC, -20 oC dan -70 oC


No Dokumen :UKP/………/SOP/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 18 Januari 2021
Halaman : 1/6

Puskesmas dr. El Aziz Muslim


Turi NIP. 19700315 200312 1 008

1. Pengertian Penyimpanan Vaksin dalam Tempat Penyimpanan Vaksin dibagi


menjadi 3 yaitu vaksin dengan suhu penyimpanan 2-8 °C, vaksin
dengan suhu penyimpanan -20 °C dan vaksin COVID-19 dengan suhu
penyimpanan -70 °C .
2. Tujuan Dalam rangka menjamin kualitas vaksin tetap terjaga sampai diterima
oleh sasaran
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Nomer:
188/003/SK/413.105.01/2017 tentang penetapan jenis-jenis pelayanan
4. Referensi Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Nomor Hk.02.02/4/ 1 /2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
5. Prosedur 1. Penyimpanan Vaksin pada Suhu 2-8 °C

a. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar


matahari langsung. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur
sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan,
perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang
vaksin yang berbeda agar tidak tertukar dengan vaksin rutin.
Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan dalam
vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan dengan vaksin
rutin.

b. Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang


belum memiliki vaccine refrigerator standar (buka atas sesuai
Pre-Kualifikasi WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es
domestik/ rumah tangga, dimana penataan vaksin dilakukan
berdasarkan penggolongan sensitivitas terhadap suhu dan
sesuai manajemen vaksin yang efektif.

c. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator.

SOP Manajemen Penyimpanan Vaksin pada Suhu 2-8 oC, -20 oC dan -70 oC 1/6
Gambar 1. Contoh Penyimpanan di Lemari Es Buka Atas
dan Buka Depan

2. Penyimpanan Vaksin pada Suhu -20 °C

a. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar


matahari langsung. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur
sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan,
perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaksin
yang berbeda agar tidak tertukar dengan vaksin rutin. Apabila
memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan dalam freezer
atau vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan dengan
vaksin rutin.

b. Vaksin dapat bertahan selama 30 hari pada suhu 2-8 °C. Pada
vaccine refrigerator, letakkan vaksin dekat dengan
evaporator.

3. Penyimpanan Vaksin pada Suhu -70 °C

a. Penyimpanan jenis vaksin COVID-19 ini membutuhkan sarana


Ultra Cold Chain (UCC). Ruang penyimpanan harus terhindar
dari paparan sinar matahari langsung.

b. Sarana UCC yang dimaksud adalah freezer dengan suhu sangat


rendah (Ultra Low Temperature/ULT) dan alat transportasi
vaksin khusus.

c. Alat transportasi vaksin UCC (berupa kontainer pasif) terdiri


dari dua yaitu Arktek menggunakan kotak dingin berupa PCM
(Phase-Change Materials) dan thermoshipper menggunakan

SOP Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Program Imunisasi 2|6


dry ice. PCM dan dry ice berfungsi mempertahankan suhu
dingin.

Gambar 2. Alat Transportasi Vaksin UCC

d. Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan UCC (UCC Hub)


dibutuhkan sarana yaitu:
1) Freezer ULT ukuran besar -85 °C (500 sampai dengan 700
liters, kapasitas muatan sampai dengan 25,000 vial).

2) Freezer ULT ukuran kecil -85 °C sebagai cadangan dan


menyimpan paket PCM pada -85 ° C.
e. Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan jarak jauh
dibutuhkan sarana yaitu:
1) Freezer UTL -85 ° C kecil (masing-masing 70 liter).
2) Alat transportasi vaksin khusus (Arktek) untuk
penyimpanan jangka pendek (hingga 5 hari) dengan suhu -
70 °C.
f. PCM terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1) PCM khusus freezer ULT (-80 ° C) untuk UCC
Isi kemasan dengan cairan PCM dan bekukan sebelumnya
pada -20 ° C. Selesaikan pembekuan pada ULT pada -85 °
C setidaknya selama 24 jam. Digunakan untuk transportasi
dan penyimpanan sementara.
2) Cairan CO2/Dry ice (-78°C) untuk UCC
Simpan pada suhu -80 ° C menggunakan freezer ULT atau
kontainer khusus. Digunakan untuk transportasi dan
penyimpanan sementara.
3) Air/es (0°C) untuk cold chain tradisional
Isi packs dengan air dan bekukan pada suhu -1 ° C.

SOP Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Program Imunisasi 3|6


Digunakan untuk menjaga vaksin tetap dingin selama
transportasi atau selama sesi pelayanan.

g. Petugas harus menggunakan APD berupa cryogenic gloves


dalam melakukan penataan dan pengambilan vaksin.

Gambar 3. Cryogenic Gloves

6. Langkah -langkah 1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan
sebagai berikut
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat setabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Pastikan pada semua vaksin berada dalam dus vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, campak, dan polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan Td) jauh
evaporator
c. Untuk vaksin Covid 19 dengan suhu penyimpanan pada suhu 2-
8◦ C disimpan jauh dari evaporator. Tempatkan dalam keranjang
terpisah dari vaksin rutin agar tidak tertukar
d. Untuk vaksin covid 19 dengan penyimpanan pada suhu -20◦C
tempatkan dalam freezer. Jika ditempatkan dalam lemari es suhu
2-8◦C dapat bertahan 30 hari. Letakkan vaksin dekat dengan

SOP Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Program Imunisasi 4|6


evaporator.
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari
langsung
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan
dibagian atas
8. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
9. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang
sensitif beku
11. Letakkan vccm pada tempat penyimpanan vaksin BCG
12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari
libur) kemudian catat pada grafik suhu
7. Bagan alir
Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik

Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es

Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es

Pastikan pada semua vaksin berada dalam dus vaksin

Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya

Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari

Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek

Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara

beri jarak
Letakkan 1 buahantar dus vaksin
thermometer 1-2 tengah
pada bagian cm untuk
diantarasirkulasi
vaksin
udara Letakkan 1 alat pemantau paparan

Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin


BCG

8. Hal-hal yang

perlu diperhatikan
9. Unit terkait 
10. Dokumen terkait  Rekam Medis
 Inform Consent
11. Rekaman historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
perubahan

SOP Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Program Imunisasi 5|6


SOP Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Program Imunisasi 6|6

Anda mungkin juga menyukai