Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam system organisasi kesehatan diberbagai Negara, puskesmas
merupakan local health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam
pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai unit
pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara kehadirannya
ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan bagi
kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat merupakan
sebagai pusat komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua ini
justru lebih dirasakan dinegara-negara yang sedang berkembang. Karena pada
negara-negara yang sedang berkembang yang latar belakang masyarakat pada
umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran puskesmas disuatu daerah
digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang kesehatan
melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa
sekitarnya.
Didalam tata pandangan masyarakat seacara sosiologis kuntjaningrat
menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat tradisional, masih
merupakan sesuatu hal yang relative kehadirannya sudah diterima lama di
tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan
kesehatan sebagai jenis kesehatan. Kebutuhan fisik minimum sejak lama
diakui oleh masyarakat tradisional sebagaimana yang pernah kita rasakan
terhadap peranan ibu bidan atau pak mantra. Oleh karena itu kami membuat
makalah tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang
puskesmas.
Pada saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok
tanah air. Untuk menjangkau wilayah kerjanya puskesmas dibantu oleh
puskesmas keliling. Jumlah puskesmas di indonesia pada akhir tahun 2009

1
sebanya 8737 unit dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 2704 unit dan
puskesmas nin perawatan sebanyak 6033 unit.
Sampai tahun 2008 jumlah puskesmas di provinsi sumatera utara
adalah 493 unit, setiap kecamatan di provini sumatera utara sudah memiliki
paling sedikit satu puskesmas. Bila dibandingkan dengan standar nasional
jumlah penduduk sumatera utara (13. 042. 317 jiwa), maka 1 puskesmas
melayani 26455 jiwa, bila dibandingkan dengan standar nasional , 1 puskemas
melayani 30000 jiwa, berarti pemerintah provinsi sumatera utara telah mampu
menyediakan sarana kesehatan khusunya puskemas mencapai standar nasional
tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah “puskesmas”
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Dengan membaca makalah ini, mahasiswa mampu mengenal apa yang
dimaksud dengan puskesmas.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi puskesmas
2. Untuk mengetahui tujuan, fungsi dan peran puskesmas
3. Untuk mengetahui visi dan misi puskesmas
4. Untuk mengetahui kegiatan pokok puskesmas
5. Untuk mengetahui wilayah kerja puskesmas
6. Untuk mengetahui satuan penunjang puskesmas
7. Untuk mengetahui struktur organisasi puskesmas

D. Sistematika Penulisan
Makalah ini tersusun atas bab I pendahuluan yang terdiri dari Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan sistematika Penulisan : bab II

2
pembahasan terdiri dari Pengertian puskesmas, tujuan,fungsi, peran , visi misi,
kegiatan pokok, wilayah kerja, satuan penunjang, dan struktur organisasi
puskesmas : bab III penutup terdiri dari kesimpulan dan daftar pustaka.

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja (Depkes,
2011)
B. Tujuan, Fungsi dan Peran Puskesmas
1. Tujuan puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan “Indonesia sehat 2010”
2. Fungsi puskesmas
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas
selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup

4
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksaan program kesehatan.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu dan kesinambungan.

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

a) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk


melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri.
b) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang
bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien.
c) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi
dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada
masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan.
d) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada
masyarakat.
e) Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan
dalam melaksanakan program puskesmas.
3. Peran Puskesmas
Jika ditinjau dari system pelayanan kesehatan di Indonesia, maka
peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia adalah amat unik.
Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka
puskesmas kecuali bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

5
C. Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas adalah mewujudkan “ Kecamatan Sehat” menuju
terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indicator utama “
Kecamatan Sehat” adalah sebagai berikut :
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk
kecamatan
2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Empat misi puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
diwilayah kerjanya.
b. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat diwilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan
keterjangkuaan pelayanan kesehatan yang memenuhi
standar dan memuaskan masyarakat.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat serta lingkungannya.
D. Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh
puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok

6
kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang
menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas
sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi
tenaga, fasilitas, dan biaya atau anggaran yang tersedia.
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20
usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat
tergantung kepada factor tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang
tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap puskesmas.
Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :
1. Upaya kesehatan ibu dan anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui serta
bayi anak balita dan anak prasekolah.
b. Memberikan nasehat tentang perkembangan anak dan cara
stimulasinya.
c. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3
kali, polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.
d. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA
e. Pelayanan keluarga berencana
f. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk
macam-macam penyakit ringan.
g. Kunjungan rumah untuk mencari ibu san anak yang memerlukan
pemeliharaan, memberikan penerangan dan pendidikan tentang
kesehatan.
h. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para
dukun bayi.
2. Upaya keluarga berencana
a. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon
ibu yang mengunjungi KIA

7
b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang
kemudian akan bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga
berencana.
c. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga
berencana kapan saja ada kesempatan.
d. Memasang IUD, cara-cara penggunaan pil, kondom, dan cara-cara
lain dengan memberi saranya.
e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana
pencegahan kehamilan.
3. Upaya peningkatan gizi
a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati
mereka.
b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan
program perbaikan gizi.
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam
rangka program KIA.
d. Melaksanakan program-program.
e. Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu.
f. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan
kalori kepada balita dan ibu menyusui.
g. Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun.
4. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan
staf puskesmas adalah :
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman

8
g. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan
yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk
mengetahui sumber penularan.
d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit.
e. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber
infeksi.
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan vector
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui :
1) Mendapatkan riwayat penyakit
2) Mengadaan pemeriksaan fisik
3) Mengadaan pemeriksaan laboratorium
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut
dapat berupa:
1) Rujukan diagnose
2) Rujukan pengobatan/rehabilitasi
3) Rujukan lain
7. Upaya penyuluhan
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan
penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh
petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok
masyarakat.

9
b. Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi
ditingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga coordinator
penyuluhan kesehatan. Coordinator membantu para petugas
puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan
di puskesmas.
8. Upaya kesehatan sekolah
a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana
keteladanan gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan
lingkungan.
b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
c. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara
aktif dalam pelayanan kesehetan melalaui kegiatan dokter kecil.
d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1
e. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II
sampai IV dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhanaan.
f. Imunisasi peserta didik kelas I sampai VI
g. Pengawasan terhadap keadaan air
h. Pengobatan ringan pertolongan pertama
i. Rujukan medic
j. Penanagan kasus anemia gizi
k. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah
l. Pencatatan dan pelaporan
9. Upaya kesehatan olahraga
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Penentuan takaran latihan
c. Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitas
d. Pengobatan akibat cidera latihan
e. Pengawasan selama pemusatan latihan

10
10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di
rumah dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh
kembang dan jenis kelamin.
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu
hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya.
d. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat
11. Upaya peningkatan kesehatan kerja
a. Identifikasi masalah, meliputi :
1) Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para
pekerja
2) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke
puskesmas
3) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja
b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan
gizi pekerja, lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan
kesejahteraan
c. Kegiataan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi :
1) Penyuluhan kesehatan
2) Kegiatan ergonomic, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian
antara alat kerja agar tidak terjadi stress fisik terhadap pekerja
3) Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
4) Pemakaian alat pelindung
d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
f. Kegiatan rujukan medic dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

12. Upaya kesehatan gigi dan mulut

11
a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat
dalam upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi :
1) Anak sekolah
2) Kelompok ibu hamil, menyusui dan anak pra sekolah
c. Pelayanan medic dokter gigi dasar, meliputi :
1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang
dirujuk
2) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran
yang lebih mampu
3) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
4) Memelihara kebersihan (hygiene klinik)
5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d. Pencatatan dan pelaporan
13. Upaya kesehatan jiwa
a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok
puskesmas
b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta bimbinaan peran serta
masyarakat
d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui
pengembangan peran serta masyarakat dan pelayanan melalui
kesehatan masyarakat
e. Pencatatan dan pelaporan
14. Upaya kesehatan mata
a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang
terpadu dengan kegiatan pokok lainnya
b. Upaya kesehatan mata :
1) Anamnesa

12
2) Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan
bola mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang,
funduskopi dan pemeriksaan laboratorium
3) Pengobatan dan pemberian kacamata
4) Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim
rujukan rumah sakit
5) Perawatan pos operasi katarak dan glukoma akut
6) Merujuk kasus yang tak dapat diatasi
7) Pemberian protesa mata
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan
kesehatan, serta ,menciptakan kemandirian masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan mata mereka
d. Pengembangan kesehatan mata masyarakat
e. Pencatatan dan pelaporan
15. Labolatorium kesehatan
a. Di ruangan labolatorium
1) Penerimaan pasien
2) Pengambilan specimen
3) Penanganan specimen
4) Pelaksanaan specimen
5) Penanganan sisa specimen
6) Pencatatan hasil pemeriksaan
7) Pengecekan hasil pemeriksaan
8) Penyampaian hasil pemeriksaan
b. Terdapat specimen yang akan dirujuk
1) Pengambilan specimen
2) Penanganan specimen
3) Pengemasan specimen
4) Pengiriman specimen
5) Pengampilan hasil pemeriksaan

13
6) Pencatatan hasil pemeriksaan
7) Penyampaian hasil pemeriksaan
c. Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi :
1) Persiapan pasien
2) Pengambilan specimen
3) Menyerah specimen untuk diperiksa
d. Di luar gedung, meliputi :
1) Melakukan tes skrining Hb
2) Pengambilan specimen untuk kemudian dikirim ke
labolatorium puskesmas
3) Memberikan penyuluhan
4) Pencatatan dan pelaporan
16. Upaya pencatatan dan pelaporan
a. Dilakukan oleh semua puskesmas (Pembina, pembantu dan
keliling)
b. Pencatatan dan pelaporan mencakup :
1) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
2) Data ketenagaan di puskesmas
3) Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di
dalam maupun di luar gedung puskesmas
c. Laporan dilakukan secara periodic (bulan, triwulan enam bulan
dan tahunan)
17. Upaya pembinaan peran serta masyarakat
Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan
melalui :
a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan
wilayah, lintas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang
dilakukan melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka
komunikasi, informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media
masa dan system informasi kesehatan

14
b. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui atihan, orientasi
dan sarasehan kepemimpinan dibidang kesehatan
c. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan
memecahkan masalah kesehatan, dengan mengenali dan
menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian
kegaitan :
1) Pendekatan kepada tokoh masyarakat
2) Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah
kesehatannya
3) Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana
pemecah masalah kesehatan yang dihadapi
d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat
melalui kader yang terlatih
e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat
18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan
untuk pengobatan tradisional
b. Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan
tradisional
19. Upaya kesehatan remaja
20. Dana sehat
E. Wilayah kerja puskesmas
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi
di wilayah kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter
dari puskesmas. Dengan atas inilah puskesmas dituntut untuk lebih
mengutamakan tindakan pencegahan penyakit, dan bukan tindakan untuk
pengobatan penyakit. Dengan demikian puskesmas harus secara aktif terjun
ke masyarakat dan bukan menantikan masyarakat datang ke puskesmas.

15
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, factor kepadatan penduduk,
luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH,
mendengar saran teknis di kantor wilayah departemen kesehatan provinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan,
sedangkan puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan,
yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas keseluruhan yang juga
mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oeh
sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk.
Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah
pedesaan adalah suatu area dengam jari-jari 5 km, sedangkan optimal adalah
area dengan jari-jari 3 km.
F. Kedudukan puskesmas
a. Kedudukan dalam bidang administrasi
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II
dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administrative
kepada kepala dinas kesehatan dati II.
b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan
system kesehatan nasional (SKN) maka puskesmas berkedudukan
pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.

G. Satuan penunjang
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan
serta kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas. Agar jangkauan
pelayanan puskesmas lebih merata dan meluas, perlu ditunjang dengan
puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa-desa yang belum terjangkau
oleh pelayanan yang ada di puskesmas keliling. Disamping itu penggerakan

16
peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu dan membina desa wisma
akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan.
Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih
sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.
1. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana
dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan puskesma dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil. Dalam repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan
meliputi 2 sampai 3 desa, dengan sasaran penduduk antara 2.500 orang
(diluar jawa dan bali) sampai 10.000 orang (di perkotaan jawa dan bali).
2. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan
peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang
berasal dari puskesmas. Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah
kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
H. Struktur Organisasi Puskesmas
1. Unsur pimpinan
Kepala puskesmas
2. Unsur tata usaha
a. Data informasi
b. Perencanaan dan penilaian
c. Keuangan
d. Kepegawaian
3. Unsur pelaksana teknis fungsional puskesmas
a. Upaya kesehatan masyarakat
b. Upaya kesehatan perorangan

17
4. Jaringan pelayanan puskesmas
a. Unit puskesmas pembantu
b. Puskesmas keliling
c. Bidan desa/komunitas.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja (Depkes,
2011)
Fungsi puskesmas ada tiga fungsi puskesmas yaitu :
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.

Kegiatan pokok puskesmas ada 20 pokok kegiatan puskesmas yang


diselenggarakan oleh puskesmas sejak pertama kali berdiri.

Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, factor kepadatan penduduk,


luas daerah, keadaan geografik dan keadaan inftastruktur lainnya merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih menghayati fungsi
puskesmas, karena puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling
dekat dengan masyarakat. Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut
mengembangkan program-program yang ada di puskesmas. Sehingga kita
dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar : Alauddin


Universety Press.

Norfatmawati, Prayudha, Puskesmas : BAB II Tinjauan pustaka 2011.


http://digilib.unismuc.ac.id/files/disk1/105/jtpunimus-gdl-agussantos-5214-3-
bab2.pdf.

Sudiharto, 2007, Asuhan Keperawatan keluarga: dengan Pendekatan


Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC

Sudaya, Putu, 2010, berbagi Info Tentang Puskesmas. http//www.puskel.com.

Widiastuti, Thanty, 2008, Tinjauan Umum Tentang Puskesmas,


http://id.scribd.com/doc/91211249/13/E-Tinjauan-Umum-Tentang-
Puskesmas.

20

Anda mungkin juga menyukai