Disusun oleh :
Manajemen 3J (MANJC-2020-10)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul "Strategi Bersaing Pada Unit Bisnis"
tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Manajemen
Strategi khususnya materi Strategi Bersaing Pada Unit Bisnis. Dalam penyusunan makalah ini
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iqbal Arraniri, S.E.I., M.M yang telah
memberikan tugas ini sehingga penulis mendapatkan banyak wawasan dan pengetahuan.
Penulis berharap supaya makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi penyusun dan
bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari
kesalahan dan tidak sempurna. Untuk itu, penulis sangat terbuka atas kritik dan saran dari para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki tujuan jelas berdasarkan visi dan
misi yang disepakati bersama. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dibutuhkan cara untuk
mencapainya yang disebut strategi. Dengan berlakunya masyarakat Ekonomi ASEAN
merupakan peluang dan ancaman bagi para pelaku bisnis. Karena dengan berlakunya MEA
tentunya setiap Negara akan mengalami perubahan pada kondisi ekonomi dan persaingan ini
pasti akan berdampak pada perekonomian di Indonesia. Pelaku bisnis di Indonesia harus mampu
mempertahankan keberlangsungan usahanya. Perusahaan akan dihadapkan dengan kondisi
persaingan yang semakin kuat dan peluang bisnis yang semakin terbuka saat berlakunya MEA.
Saat kondisi ini melanda, perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif dengan menawarkan
produk dan jasa yang bernilai lebih. Hal inilah yang dituntut oleh pasar yang menjadi fokus atau
sasaran untuk bersaing. Pada umumnya perusahaan akan berupaya untuk memenuhi harapannya
dengan cara membangun kepercayaan dalam suatu hubungan jangka panjang antara perusahaan
dan pelanggannya.
Seiring dengan itu, perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang, maka
semakin bertambah pula kompetisi diantara perusahaan dan pesaing. Sehingga perusahaan
berusaha untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam mempertahankan bisnisnya. Cara
yang dapat dilakukannya adalah dengan menyesuaikan diri pada perubahan – perubahan yang
terjadi di dunia bisnis. Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.
Berkembangnya teknologi harus disikapi dan dipelajari oleh setiap perusahaan dengan
memanfaatkan teknologi yang telah dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan bisa memanfaatkan
teknologi tersebut dalam bentuk promosi dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk
konsumen.
Strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam strategi bersaing perusahaan adalah
poitiong dan rebranding yang merupakan strategi pemasaran dimana nama baru, symbol, desain
dan kombinasinya diciptakan untuk merk mapan dengan tujuan mengembangkan identitas baru
kepada benak konsumen, investor dan pesaing. Branding merupakan tindakan perusahan untuk
merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Sehingga dengan demikian konsumen dapat memahami dan menghargai apa yang dilakukan
perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaing.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
4. Apa saja yang termasuk dalam tiga perspektif baru dalam strategi bersaing?
1.3 TUJUAN
Berdasrkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Unsur-Unsur Strategi Bersaing
Menurut Michael Porter (1985), strategi adalah alat untuk mencapai suatu keunggulan
bersaing. Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjag hendak dicapai. Strategi
adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya
perusahaan dalam jumlah besar. Selain itu, strategi mempengaruhi perkembangan jangka
panjang perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan, dan karenanya berorientasi ke masa
yang akan datang. Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau mmultidivisional serta
perlu mempertimbangkan baik faktor eksternal maupun internal yang dihadapi perusahaan
(David, 2011).
Menurut Hamel dan Prahalad, strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Perencanaan strategi hamir selalu di
mulai dari “apa yang dapat terjadi,” bukan mulai dari “apa yang terjadi,” terjadinya kecepatan
inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti. Perusahaan perlu
mencari inti dalam bisnis yang dilakukan.
Maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan aksi yang
diimplementasikan dalam rangka memenangkan persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan.
3
area fundamental yang terjadi persaingan. Strategi bersaing bertujuan untuk membangun posisi
yang menguntungkan dan berkelanjutan terhadap kekuatan yang menentukan persaingan
industri.
Terdapat dua hal utama yang mendasari pilihan strategi bersaing. Yang pertama adalah
daya tarik industri untuk keuntungan jangka panjang dan faktor-faktor yang menentukan itu.
Tidak semua industri menawarkan kesempatan yang sama bagi keuntungan yang berkelanjutan,
dan sumber daya yang melekat pada suatu industri adalah salah satu unsur utama dalam
menentukan keuntungan perusahaa. Hal kedua dalam strategi kompetitif adalah siapa penentu
strategi kompetitif dalam suatu industri.
b. Oligopoly
c. Hypercompetition
d. Purecompetition
Pada umumnya terdapat 5 (lima) hal yang harus diperhatikan dan sangat berguna dalam
memahami para pesaing, yaitu :
a. Siapa yang menjadi pesaing langsung perusahaan, baik yang sekarang ada maupun yang akan
segera muncul
e. Bagaimana para perusahaan pesaing bertindak atau bereaksi, yang dapat mempengaruhi
industri yang terkait dan perusahaan kita sendiri.
4
Berikut adalah beberapa faktor perbedaan dari masing-masing lingkungan bersaing,
yaitu:
Pesaing merupakan perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis di pasar
yang sama (David, 2015). Semakin berkembangnya peluang bisnis dan prospek ke depan yang
menjanjikan, tak jarang membuat banyak pelaku usaha yang ingin terjun mengikuti jejak bisnis
kita. Persaingan dapat terjadi antara pelaku usaha yang baru maupun yang sudah berjalan lebih
lama. Oleh karena itu, analisis pesaing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi ancaman dan peluang yang ada dari para pesaing.
Analisis pesaing merupakan aktivitas yang terus menerus dan perlu dilakukan. Kegiatan
tersebut dapat dilakukan dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing. Untuk kepentingan
itu, beberapa teknik dilakukan seperti pencarian database, survey konsumen, wawancara dengan
pemasuk serta pertisipasi lainnya yang sesuai, perekrutan karyawan pesaing termasuk
mempelajari produk pesaing, setiap teknik yang telah dikemukakan, tampak didalamnya
mengandung unsur titik kedinamisan.
Kelompok strategik adalah kumpulan perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri
yang memiliki kesamaan strategi dan sumber daya. Kelompok strategis merupakan kelompok-
kelompok yang memiliki strategi yang hamper sama atau mirip dalam pasar sasaran tertentu.
Biasanya perusahaan dalam kelompok strategis memiliki beberapa hal yang hamper mirip
diantarannya seperti :
a. Memiliki kesamaan pada produk atau jasa yang ditawarkan
5
d. Produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kesamaan pada kualitas ataupun harga yang
ditawarkan.
Dalam menjalankan bisnis perusahaan tidak sendirian, tetapi terdapat juga perusahaan
lain yang beroperasi dalam bisnis yang sama sehingga persaingan tidak dapat dihindarkan.
Persaingan terjadi karena perusahaan dan para pesaing sama-sama mengejar suatu keuntungan
yang dihasilkan dari para pelanggan atau pasar yang sama. Penerapan strategi haruslah mengacu
dari visi dan misi perusahaan serta keputusan yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka
panjang perusahaan.
Pendekatan yang dilakukan oleh Miles dan Snow yaitu berdasarkan keberhasilan sebuah
organisasi dalam kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.
Berdasarkan hal tersebut maka disusunlah menajdi 4 strategi, yaitu :
a. The Prospector Strategy, strategi ini merupakan sebuah bentuk inovasi berkelanjutan dengan
menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang besar. Competitive Strength dari
Prospector Strategy yaitu kemampuan untuk melakukan pengamatan dan analisis terhadap
perubahan lingkungan yang cepat, trend dan menciptakan produk baru yang sesuai dengan
perubahan lingkungan dinamis
b. The Defender Strategy, merupakan sebuah strategi yang mempunyai karakter untuk mencari
pasar yang stabil dan hanya memproduksi produk yang terbatas untuk melayani pasar yang
6
sempit. Defender strategy akan berusaha untuk melindungi bagian pasarnya dengan cara yang
agresif.
c. The Analyzer Strategy, strategi ini memiliki karakteristik untuk menganalisis dan melakukan
imitasi. Perusahaan melakukan sebuah analisis terlebih dahulu sebelum masuk dalam suatu
bisnis, mengamati dan meniru ide-ide bisnis yang telah sukses di pasar.
d. Reactor Strategy, perusahaan yang menerapkan startegi ini akan bereaksi terhadap perubahan
lingkungan dengan lambat. Respon yang lamba disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang
dibutuhkan serta ketidakmampuan untuk mengekspoitasi sumber daya dalam fungsinya
beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Menurut Abell dalam Mudrajat (2005), bisnis dapat dibedakan menjadi tiga dimensi,
yaitu:
b. Kebutuhan pelanggan : Apa yang dibutuhkan pelanggan yang bisa dipenuhi organisasi?
c. Teknologi atau kompetensi inti : Bagaimana organisasi akan memenuhi kebutuhan tersebut?
Porter (1980) menyatakan bahwa ada 3 generic competitive strategy yang diyakini dapat
digunakan oleh sebuah institusi untuk mencapai keunggulan bersaing, yaitu :
a. Differentiation
Strategi ini menciptakan nilai pelanggan melalui beberapa cara, yaitu inovasi produk,
kualitas dan teknologi yang paling unggul, gambaran pencitraan yang unik, pelayanan yang baik
yang membedakan sebuah institusi dengan institusi lain.
b. Low-Cost Leadership
Strategi ini dicirikan dengan konsentrasi pada harga jual produk yang murah. Untuk
mendapatkannya bisa dilakukan dengan cara meneka biaya produksi, promosi, dan riset.
c. Focus
Strategi ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dari segmentasi pasar
tertentu.
7
2.4 Tiga Perspektif Baru dalam Strategi Bersaing
Istilah stuck in the middle berkesan negatif, yaitu dimana institusi akan berakhir dengan
kegagalan dalam mengaplikasikan lebih dari satu strategi generic tersebut. Akan tetapi, menurut
Baroto dkk (2012) memberikan istilah yang lebih bermakna positif yaitu hybrid stategy
(mengkombinasikan kedua strategi baik diferensiasi maupun low-cost). Telah terbukti bahwa
bisnis yang mengimplementasikan salah satu atau beberapa startegi bersaing milik Porter
mengalami keuntungan di atas rata-rata dan bahkan memiliki tingkat keuntungan tertinggi,
contohnya adalah Facebook, McDonald,dll.
Dengan kata lain, penerapan generic competitive strategy yang dikombinasikan maupun
tidak telah menjadi perdebatan. Tidak semua institusi dapat menerapkan beberapa strategi secara
bersamaan, namun dalam kondisi tertetu, ada juga institusi yang mampu mengkombinasikannya
dan berhasil, bahkan mencapai keuntungan tertinggi dan keunggulan bersaing yanng
berkelanjutan. Jika ingin mengimplementasikan salah satu maupun kombinasi dari beberapa
generic competitive strategy ini, setiap institusi harus memperhitungkan berbagai faktor yang
dapat menjadi pendukung dan penghambat keberhasilannya sehingga tetap mampu menghasilkan
keunggulan bersaing yang berkelajutan.
8
2.4.3 Strategy 7S baru (New 7S) Versi D’Aveni
Strategi ini bertujuan memberikan kepuasan jauh di atas rata-rata kepada orang-orang
yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak hanya pemegang saham, namun juga pemasok,
karyawan, manajer, konsumen, pemerintah, dan masyarakat sekitarnya. Dengan memberikan
kepuasan kepada setiap pemiliki kepentingan tersebut, maka kinerja perusahaan akan semakin
tinggi.
b. Soothsaying
Strategi ini berfokus pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi yang tepat
bagi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Strategi ini memosisikan perusahaan secara cepat di pasar. Perusahaan harus segera
mengkomunikasikannya ke pasar agar segera dikenal konsumen.
Strategi ini membuat posisi yangn mencengangkan melalui barang atau jasa yang baru
lebih untuk dan berbeda serta memberikan nilai yang baru sehingga konsumen lebih menyukai
barang dan jasa yang dikeluarkan perusahaan tersebut.
Strategi ini mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga pesaing
terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda.
Pada strategi ini lebih mengutamakan pesanan. Kedekatan dengan para karyawan, relasi,
dan konsumen menjadi strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
9
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Startegi bersaing adalah usaha mencari posisi yang kompetitif yang dapat
menguntungkan perusahaan dalam usaha mencari posisi yang kompetitif yang dapat
menguntungkan perusahaan dalam suatu industri, pencarian area fundamental yang terjadi
persaingan. Strategi bersaing bertujuan untuk membangun posisi yang menguntungkan dan
berkelanjutan terhadap kekuatan yang menentukan persaingan industri. Terdapat beberapa unsur-
unsur penting dalam strategi bersaing yaitu lingkungan bersaing, analisis pesaing dan kelompok
strategik.
Tujuan mendasar dari sebuah bisnis bukan lagi mencari keuntungan, tetapi menciptakan
dan menambah nilai bagi pelanggan. Strategi yang dirumuskan sebagai serangkaian tindakan
atau cara yang ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai kinerja yang unggul dari perusahaan.
3.2 Saran
Dalam memulai atau menjalankan suatu bisnis akan selalu bertemu dengan pesaing.
Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi unit bisnis. Oleh karena
itu, para pelaku bisnis harus bisa menganalisis tipe strategi seperti apa yang sesuai untuk
dilakukan dan implementasikan di unit bisnisnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Amalialaisa. (2019, September 1). Apa yang dimaksud dengan Strategic Group.
Natalia R, F. (2012). Kajian Empiris dan Konseptual Kontemporer Pada Bidang Ekonomi, Bisnis
dan Akuntansi. Generic Competitve Strategy.
11