Anda di halaman 1dari 6

Nama : Annisa Ramadhanty Kurnia

Kelas : C
NIM : 1104622049
Mata Kuliah : Dinamika Permasalahan Dalam Masyarakat

KAJIAN LITERATUR
PERMASALAHAN PENDUDUK TERHADAP PEMBANGUNAN

A. Masalah Terkait Pendidikan & Usaha-Usaha dalam Peningkatan Pendidikan


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan juga
merupakan hak dan kewajiban masyarakat Indonesia yang sebagaimana tercantum pada
amanat Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan, bahwa
"Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran".
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan
manusia. Pada saat ini, pendidikan merupakan modal yang harus kita miliki dalam
menghadapi tuntutan zaman. Maju mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh faktor
pendidikan. Jika pendidikan dalam suatu bangsa itu baik, maka akan dapat mencetak
sumber daya manusia yang berkualitas baik dalam segi spiritual, intelegensi dan
keterampilan. Selain itu, pendidikan merupakan proses yang penting dalam mencetak
generasi bangsa selanjutnya.
Namun realitanya, masih banyak warga negara Indonesia yang belum mendapatkan
hak dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan merupakan persoalan penting yang
sedang dihadapi oleh Negara kita saat ini. Permasalahan terkait pendidikan yang ada di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Masalah Pemerataan Pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan tentang
bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang
sebesar-besarnya bagi seluruh warga negara untuk mendapatkan
pendidikan. Permasalahan ini timbul akibat masih banyaknya anak usia
sekolah yang belum bisa ditampung dalam suatu lembaga pendidikan
karena kurangnya fasilitas serta sarana yang disediakan, seperti gedung-
gedung sekolah, tenaga pengajar, dan alat serta media belajar. Hal tersebut
tentunya menjadi permasalahan yang cukup serius dan perlu ditangani.
Dalam perspektif ekonomi, sosial ,budaya dan politik, pendidikan harus
mampu mengembangkan kapasitas individu untuk menjadi warga negara
yang baik (good citizens), yang memiliki kesadaran akan hak dan tanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara. Karena
itu, pendidikan harus dapat melahirkan individu yang memiliki visi dan
idealisme untuk membangun kekuatan bersama sebagai bangsa.
Masalah ini dapat dipecahkan melalui beberapa cara. Cara-cara
tersebut bisa secara langsung diterapkan pada sarana pendidikan atau pada
pelaku pendidikan. Pada sarana pendidikan, dapat dilakukan misalnya
melalui cara pembangunan gedung sekolah baru di daerah-daerah
pinggiran, perbaikan dan penggantian gedung sekolah yang tidak layak
pakai serta pengadaan sistem double sift (bergantian pagi dan sore) untuk
penggunaan gedung sekolah agar penggunaannya bisa merata.

2. Masalah Mutu Pendidikan


Masalah mutu pendidikan muncul ketika hasil pendidikan belum
mencapai target yang diharapkan. Rendahnya kualitas Sumber Daya
Manusia dan sistem pendidikan yang diterapkan tidak efektif menjadi
penyebab dari permasalahan di atas. Banyaknya pelajar Indonesia masih
belajar dalam cara menghafal saja tanpa pemahaman dan praktek yang pada
dasarnya sangat mendukung metode balajar peserta didik. Dengan
menghafal saja tentunya dapat menjadikan mutu pendidikan yang ada di
Indonesia tidak optimal. Di dalam belajar seharusnya disertai pemahaman
terhadap suatu materi, sehingga pemahaman tersebut akan benar-benar
menancap pada otak pelajar. Dan pada akhirnya, ketika peserta didik harus
terjun ke masyarakat ia akan benar-benar bisa mengaplikasikan ilmu yang
pernah ia pelajari tersebut.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan perbaikan kualitas komponen
pendidikan dan mobilitas komponen-komponen tersebut. Upaya
pemecahan permasalahan ini dapat ditempuh dengan cara: Mutu pendidikan
dapat diketahui pada kualitas keluarannya. Masyarakat tidak akan melihat
proses bagaimana ia belajar. Yang dilihat hanyalah hasil akhir dari sekian
lama ia menempuh pendidikan. Permasalahan yang banyak muncul
sekarang adalah, apakah kualitas keluaran dari sistem pendidikan itu
termasuk dalam pribadi yang benar-benar berkualitas sebagai manusia
pembangunan. Dalam hal ini mampu membangun dirinya sendiri dan
lingkungannya. Tetapi jelas tidak mudah mengukur mutu produk keluaran
tersebut. Hal inilah yang membuat masyarakat menilai seseorang hanya
pada hasil keluarannya saja, tanpa melihat proses pembelajaran dan proses
mendapatkan keluaran tersebut. Selain itu, dalam sabandi (2013: 2)
dikatakan bahwa “Supervisor memegang peranan penting dalam
meningkatkan kualitas guru agar dapat melaksanakan pembelajaran yang
lebih berkualitas. Jabatan supervisor di sekolah meliputi kepala sekolah dan
pengawas”.
3. Masalah dalam Efisiensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan menggambarkan bagaimana sistem
pendidikan menggunakan sumber daya pendidikan yang ada untuk
mencapai tujuan pendidikan. Hal ini tergantung pada bagaimana sumber
daya tersebut digunakan. Dikatakan sangat efektif bila digunakan secara
efisien dan terarah. Bila sebaliknya, efisiensinya akan lebih rendah. Sumber
daya yang tercantum di sini adalah tenaga kependidikan dan sarana
prasarana pendidikan.
Permasalah efisiensi pendidikan lebih mengarah pada masalah
kualitas, tentu saja ini dapat dipecahkan melalui pendekatan teknologi
pendidikan. Hal tersebut dapat ditempuh melalui cara-cara pendekatan
sistem, berorientasi pada peserta, dan pemanfaatan sumber belajar. Cara
tersebut dinilai dapat mengoptimalkan efisensi pendidikan.

4. Masalah Relevansi Pendidikan


Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem
pendidikan dapat menghasilkan output dari proses pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan di bidang pendidikan. Output
tersebut diharapkan mampu mengisi semua sektor pembangunan yang
beraneka ragam. Jika sistem pendidikan mampu menghasilkan output yang
baik, potensial dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan, maka relevansi
pendidikan dianggap tinggi.
Pemecahan masalah relevansi pendidikan dapat ditempuh dengan
cara berikut ini : (1) perluasan serta pemerataan kesempatan masyarakat
dalam memperoleh pendidikan, (2) Peningkatan kemampuan akademik,
profesionalisme dan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan, (3)
melakukan pembaharuan sistem pendidikan, (4) memberdayakan lembaga
pendidikan, (5) meningkatkan kualitas SDM.

B. Masalah Terkait Kesehatan & Usaha-Usaha dalam Peningkatan Kesehatan


Kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang sehat dinilai sebagai keberhasilan suatu negara
dalam meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya. Namun realitanya, masih banyak masalah
kesehatan yang ada di Indonesia ini. Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi triple
burden / beban tiga kali lipat, berbagai masalah penyakit yakni : (1) Adanya Penyakit
Infeksi New Emerging dan Re-Emerging seperti Covid-19, (2) Penyakit Menular belum
teratasi dengan baik, dan (3)Penyakit Tidak Menular (PTM) cenderung naik setiap
tahunnya. Akibatnya dapat dilihat dari porsi pengeluaran kesehatan Indonesia masih
berfokus pada upaya kuratif dibanding preventif.
Permasalahan kesehatan di Indonesia salah satunya adalah terkait dengan Penyakit
Tidak Menular (PTM). Angka PTM sejak tahun 2010 mulai meningkat. Hal ini disebabkan
oleh pola makan, pola asuh, pola gerak dan pola makan seperti tinggi kalori, rendah serat,
tinggi garam, tinggi gula dan tinggi lemak yang diikuti oleh gaya hidup sedentary
lifestyle, memilih makanan junk food/siap saji, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik,
stress dan kurangnya istirahat memicu timbulnya penyakit Hipertensi, Diabetes Militus,
Obesitas, Kanker, Jantung, dan hiperkolesterol dikalangan Masyarakat Indonesia. Upaya
pencegahan atau penyembuhan harus terus dilakukan agar angka masyarakat yang terkena
PTM menjadi rendah. Hal ini juga bertujuan untuk mendorong pencapaian target
pembangunan kesehatan termasuk target SDGs 2030.
Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang sebenarnya dapat kita cegah
(preventable disease), dengan mengenali faktor risikonya dan merubah gaya hidup yang
lebih sehat, dengan menerapkan cara CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan
asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup
dan Kelola stress).
Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menjawab permasalahan dan
tantangan kesehatan adalah :
1. Memperkuat Kemampuan Edukasi dan Komunikasi dimana saja dan
kapan saja tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian PTM
berupa : Edukasi melalui media cetak dan elektronik,sosial mediam,
virtual zoom iklan layanan masyarakat, atau tatap muka dengan
menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tidak hanya PTM saja,
namun penyakit lain juga harus diedukasikan kepada masyarakat agar
lebih waspada.
2. Memperkuat Pemberdayaan Masyarakat dengan mencari pola dan
strategi yang sesuai dengan karakteritik dan sosial budaya masyarakat,
dalam rangka merancang penggerakan masyarakat, termasuk
bagaimana strategi menyampaikan pesan kesehatan agar masyarakat
tahu, mau dam mampu mematuhi dengan penuh kesadaran untuk
dijadikan kebiasaan dan gaya hidup berperilaku hidup bersih dan sehat
sehari – hari.
3. Menambah sarana dan prasarana dibidang kesehatan agar masyarakat
yang berada di pelosok juga dapat merasakan fasilitas kesehatan yang
disediakan pemerintah.

C. Masalah Terkait Penghasilan / Pendapatan & Upaya Peningkatannya


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam
menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil
pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode
tertentu.Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan
peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut
berkembang dengan baik (Amri Amin 2007).
Namun pertumbuhan serta pembangunan ekonomi di Indonesia masih terhambat
karena masih banyaknya pengangguran. Pengangguran merupakan salah satu masalah
utama yang selalu dihadapi setiap negara. Jika berbicara tentang masalah pengangguran,
berarti tidak hanya berbicara tentang masalah sosial tetapi juga berbicara tentang masalah
ekonomi, karena pengangguran selain menyebabkan masalah sosial juga memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia.
Selain itu, sempitnya lapangan pekerjaan ditambah SDM yang kurang kompeten
juga dapat menjadi salah satu penyebab banyaknya pengngguran di Indonesia. Hal ini
tentunya berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat. Selain itu kenaikan harga
serta inflasi juga dapat menyebabkan masalah di sektor pendapatan serta pengeluaran
masyarakat. Terlebih lagi Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan dunia akan
bersama-sama mengalami resesi pada 2023 yang artinya Indonesia juga mengalami hal
tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan permasalahan diatas adalah : (1)
Pemerintah harus memperluas lapangan pekerjaan, (2) Untuk menekan inflasi bank sentral
dapat mengeluarkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga, (3)
Apabila terjadi resesi, masyarakat diharapkan dapat memulai upaya sejak saat ini, seperti
menyiapkan dana darurat, belanja sesuai kebutuhan, dan memulai investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto Bambang, SKM, MKM. (2022, Maret). Masalah dan Tantangan Kesehatan Indonesia
Saat ini. https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/masalah-dan-tantangan-kesehatan-indonesia-
saat-ini
Inzagi, Afrinaldi. 2019. “Masalah Pendidikan Dan Pemecahan Masalah Pendidikan.” Journal
of Education, Psychology, and Counseling
Ishak Khodijah, SH.I, M.E.Sy. 2019. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran dan
Inflikasinya Terhadap Pembangunan di Indonesia” . (hlm. 24)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220926160458-4-375052/ramalan-buruk-sri-mulyani-
dunia-resesi-berjamaah-di-2023 , diakses pada 17 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai