Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Inovasi
Kegiatan Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman, Konsultan mempunyai beberapa inovasi terkait dalam
perencanaan penataan Kawasan ini antara lain :
A. Perencanaan Air Limbah dan Persampahan
Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah permukiman dan
persampahan pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup,
pendidikan, sosial, budaya serta kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian
telah membuktikan bahwa semakin besar akses penduduk terhadap fasilitas prasarana
dan sarana air limbah permukiman, persampahan dan drainase serta pemahaman
tentang hygiene, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang
ditularkan melalui media air (waterborne diseases). Mengingat keterbatasan
kemampuan yang dimiliki pemerintah, baik pusat maupun daerah, diperlukan upaya-
upaya terobosan yang bersifat mengubah paradigma dalam pengembangan sanitasi
lingkungan. Beberapa upaya bisa dilakukan terhadap pengembangan sanitasi lingkungan
berskala komunitas berbasis masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan.
1. Sektor Air Limbah
Seluruh air yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga (Mandi, Cuci, Kakus,
Dapur) dan limbah dari industri rumah tangga yang bersifat organik, dialirkan
dengan jaringan perpipaan menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk
diolah secara aerobik dan atau anaerobic sehingga hasil pengolahan memenuhi
baku mutu lingkungan.
Gambar Contoh IPAL Komunal Kab. Purbalingga, Sebagai Tempat Main Anak-Anak
Pembuatan Desain
Berikut ini beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan desain
arsitektural pada bangunan TPS 3R, yaitu :
1. Hasil perhitungan luasan masing-masing area (pemilahan, pengomposan,
mesin, gudang, dll);
2. Hasil dari kesepakatan masyarakat tentang rencana pilihan teknologi yang
akan diterapkan (menyangkut luasan area komposting, tempat residu,
lapak, dll);
3. Hasil kesepakatan untuk posisi masing-masing ruangan dalam bangunan
TPS 3R (pemilahan, penggilingan, mesin, komposting, dll);
4. Penentuan pondasi yang akan dipakai berdasarkan beban terhitung dengan
jenis tanah yang ada;
5. Desain arsitektural bangunan TPS3R disesuaikan dengan desain arsitektur
tradisional setempat;
6. Menentukan jenis bangunan yang akan dibuat (bangunan rangka baja,
beton bertulang, konstruksi kayu, dll);
7. Menentukan spesifikasi mesin pencacah, pengayak dan motor angkut.
Gambar Desain Arsitektural Tampak Depan
Q = Cd L H3/2
Bila :
Q = jumlah air yang melimpas (m3/det)
L = panjang ambang peluap (m)
H = tinggi air di atas ambang peluap di sebelah hilir (m)
Cd = nilai koefisien debit= 2 – 2,1 ,
1. Rumah pompa
2. Bangunan pelimpah samping inlet dan
3. Pintu inlet
4. Pintu outlet
5. Trash Rack/ saringan sampah
6. Kolam penangkap sedimen
7. Akses jalan masuk
8. Rumah jaga
9. Gudang
Gambar Sistem Polder dengan Instalasi Pompa Terletak di dalam Badan Saluran/Sungai