Anda di halaman 1dari 8

APRESIASI DAN INOVASI

Inovasi
Kegiatan Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman, Konsultan mempunyai beberapa inovasi terkait dalam
perencanaan penataan Kawasan ini antara lain :
A. Perencanaan Air Limbah dan Persampahan
Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah permukiman dan
persampahan pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup,
pendidikan, sosial, budaya serta kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian
telah membuktikan bahwa semakin besar akses penduduk terhadap fasilitas prasarana
dan sarana air limbah permukiman, persampahan dan drainase serta pemahaman
tentang hygiene, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang
ditularkan melalui media air (waterborne diseases). Mengingat keterbatasan
kemampuan yang dimiliki pemerintah, baik pusat maupun daerah, diperlukan upaya-
upaya terobosan yang bersifat mengubah paradigma dalam pengembangan sanitasi
lingkungan. Beberapa upaya bisa dilakukan terhadap pengembangan sanitasi lingkungan
berskala komunitas berbasis masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan.
1. Sektor Air Limbah
Seluruh air yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga (Mandi, Cuci, Kakus,
Dapur) dan limbah dari industri rumah tangga yang bersifat organik, dialirkan
dengan jaringan perpipaan menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk
diolah secara aerobik dan atau anaerobic sehingga hasil pengolahan memenuhi
baku mutu lingkungan.

a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T):


- Skala Kota: melayani lebih dari 20.000 jiwa;
- Skala Kawasan Tertentu: melayani 1.000 - 20.000 jiwa;
- Skala Permukiman: melayani 50 - 1.000 jiwa;

b. Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S):


- Skala Komunal: melayani 5 - 10 KK;
- Skala Individu: melayani 1 KK;

Komponen sarana dan prasarana yang dibangun dapat meliputi :


1) Kontruksi IPAL termasuk Lanscaping, jalan akses, sarana penunjang
lainnya;
2) Jaringan Perpipaan dan Bangunan pelengkap (Manhole, rumah pompa,
dll);
3) Sambungan rumah (SR) : Perpipaan, Bak Penangkap lemak/grease trap,
Bak kontrol dan penyediaan jamban pribadi;

Gambar Contoh IPAL Komunal Kab. Purbalingga, Sebagai Tempat Main Anak-Anak

2. Sektor Persampahan TPS3R


Pemilihan prasarana persampahan hanya berupa tempat pengolahan sampah
sistem 3R (TPS3R) hanya jika Kelurahan/Kecamatan calon lokasi sudah mencapai
100% akses sanitasi (bebas BABS). Pelaksanaan pembangunan prasarana TPS3R
tersebut dapat berbasis masyarakat/institusi.

Pengembangan fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R adalah


penyelenggaraan prasarana persampahan berbasis masyarakat yang meliputi
kegiatan mengurangi (R1 atau reduce), mengguna-ulang (R2 atau reuse) dan
mendaur-ulang sampah (R3 atau recycle).
 Kegiatan Mengurangi Sampah (R1) adalah upaya meminimalkan produk
sampah.
 Kegiatan Mengguna-ulang Sampah (R2) adalah upaya untuk
menggunakan kembali sampah secara langsung.
 Kegiatan Mendaur-ulang Sampah (R3) adalah upaya untuk
memanfaatkan kembali sampah setelah melalui proses pengolahan. Unit
daur ulang ini dilengkapi dengan prasarana pengangkut sampah dan
Instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST).

Rencana Teknik Rinci (RTR)


Rencana Teknik Rinci (RTR) adalah gambar perencanaan & pelaksanaan rinci dari
bentuk fisik TPS 3R beserta semua fasilitas/peralatan yang ada di lingkungan TPS
3R, yang memiliki spesifikasi teknis berdasarkan kapasitas sampah yang diolah.
Secara umum TPS 3R terdiri dari gapura, bangunan hanggar, unit pencurahan
sampah tercampur, unit pengolahan sampah organik, unit
pengolahan/penyimpanan sampah anorganik (daur ulang), unit
pengolahan/penyimpanan sampah anorganik (residu), gerobak atau motor
sampah, gudang kompos padat/kompos cair/gas bio/sampah anorganik daur
ulang/residu, kantor, serta utilitas pendukung.

Minimal Desain Bangunan TPS 3R


Desain bangunan TPS 3R minimal memuat beberapa hal sebagai berikut :
1. Area penerimaan/dropping area;
2. Area pemilahan/separasi;
3. Area pencacahan dengan mesin pencacah;
4. Area komposting dengan metode yang dipilih;
5. Area pematangan kompos/angin;
6. Mempunyai gudang kompos dan lapak serta tempat residu;
7. Mempunyai minimum kantor;
8. Mempunyai sarana air bersih dan sanitasi.
Gambar Denah TPS 3R

Pembuatan Desain
Berikut ini beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan desain
arsitektural pada bangunan TPS 3R, yaitu :
1. Hasil perhitungan luasan masing-masing area (pemilahan, pengomposan,
mesin, gudang, dll);
2. Hasil dari kesepakatan masyarakat tentang rencana pilihan teknologi yang
akan diterapkan (menyangkut luasan area komposting, tempat residu,
lapak, dll);
3. Hasil kesepakatan untuk posisi masing-masing ruangan dalam bangunan
TPS 3R (pemilahan, penggilingan, mesin, komposting, dll);
4. Penentuan pondasi yang akan dipakai berdasarkan beban terhitung dengan
jenis tanah yang ada;
5. Desain arsitektural bangunan TPS3R disesuaikan dengan desain arsitektur
tradisional setempat;
6. Menentukan jenis bangunan yang akan dibuat (bangunan rangka baja,
beton bertulang, konstruksi kayu, dll);
7. Menentukan spesifikasi mesin pencacah, pengayak dan motor angkut.
Gambar Desain Arsitektural Tampak Depan

Gambar Desain Arsitektural

Gambar Rancangan Layout TPS 3R


B. Perencanaan Jaringan Drainase
Permasalahan lingkungan yang sering dijumpai pada saat ini adalah terjadinya genangan
atau banjir pada musim hujan dan menurunnya kuantitas sumber mata air pada musim
kemarau, selain itu di beberapa tempat terjadi pula penurunan kemampuan tanah untuk
meresapkan air sebagai akibat adanya perubahan lingkungan yang merupakan dampak
dari proses pembangunan.
Selama ini sistem drainase kebanyakan masih menggunakan konsep konvensional yang
hanya mengalirkan air limpasan hujan ke badan air terdekat dan hal tersebut tidak akan
membantu pengisian air tanah atau air resapan yang tanpa adanya pengelolaan terlebih
dahulu.
Berkaitan dengan aspek lingkungan, maka perlu adanya perencanaan penerapan untuk
merubah konsep drainase konvensional menjadi konsep sistem drainase berwawasan
lingkungan (ekodrainase) sehingga dapat menimbulkan dampak positif terhadap
lingkungan.

Tahap Perencanaan Polder


Ada 3 Tipe Sistem Polder yaitu:
1) Sistem polder dengan instalasi pompa dan kolam tampung di samping badan
saluran/sungai
2) Sistem polder dengan instalasi pompa dan kolam tamping pada badan saluran/
sungai
3) Sistem polder dengan instalasi pompa dan kolam tampung tipe long storage
Tahapan perencanaan sesuai dengan tipe sistem polder diuraikan sebagai berikut:
A. Tahapan perencanaan sistem polder dengan instalasi pompa terletak di samping
badan saluran/sungai adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi daerah genangan dan parameter genangan yang meliputi luas
genangan, tinggi genangan, lama genangan dan frekuensi genangan serta
penyebab genangan.
2) Memastikan bahwa elevasi muka air pada saat banjir rencana di badan penerima
lebih tinggi daripada permukaan air di hilir saluran. Uraian lebih lanjut tentang
perhitungan elevasi muka air pada saluran dan kolam tampung yang terletak di
samping badan saluran/sungai dapat dilihat dalam Lampiran Contoh
Perhitungan Buku Tata Cara Perencanaan Kolam Detensi, Kolam Retensi dan
Sistem Polder.
3) Menghitung kapasitas saluran existing dibandingkan debit banjir rencana untuk
menentukan penyebab genangan secara pasti.
4) Menentukan lokasi Kolam tampung.
5) Merencanakan tanggul keliling sistem polder berdasarkan tinggi maksimum
elevasi muka air sungai/badan air penerima;
6) Menentukan lokasi bangunan pelimpah samping inlet dan/atau pintu inlet serta
pintu outlet.
7) Menentukan lokasi bangunan rumah pompa.
8) Menghitung lebar pelimpah samping yang berfungsi untuk memasukkan debit
masuk kedalam kolam tampung, dihitung dengan menggunakan rumus :

Q = Cd L H3/2
Bila :
Q = jumlah air yang melimpas (m3/det)
L = panjang ambang peluap (m)
H = tinggi air di atas ambang peluap di sebelah hilir (m)
Cd = nilai koefisien debit= 2 – 2,1 ,

9) Komponen bangunan pelengkap pada sistem polder yang kolam tampungnya


terletak disamping badan saluran/sungai:

1. Rumah pompa
2. Bangunan pelimpah samping inlet dan
3. Pintu inlet
4. Pintu outlet
5. Trash Rack/ saringan sampah
6. Kolam penangkap sedimen
7. Akses jalan masuk
8. Rumah jaga
9. Gudang
Gambar Sistem Polder dengan Instalasi Pompa Terletak di dalam Badan Saluran/Sungai

Anda mungkin juga menyukai