M. Zamroni,S.E.,M.M.
Jenis pajak
1.Pajak langsung adalah pajak yang langsung
dipungut oleh pemerintah terhadap wajib pajak
(contoh: Pajak Penghasilan , pajak PBB dan lain-lain)
2.Pajak tak langsung adalah pajak yang tidak
langsung dipungut oleh pemerintah terhadap wajib
pajak (contoh: pajak tontonan, pajak hiburan, pajak
makanan dan minuman,cukai)
Bentuk pajak dibedakan menjadi:
1. Pajak perunit adalah pajak yang dikenakan
perusahaan setiap unit produk ( Contoh : Pajak rokok
sebesar Rp 50,-/batang.
2. Pajak proporsional adalah pajak yang dikenakan
perusahaan dalam prosentase (%) (Contoh : Pajak
kendraaan bermotor misal pajak mobil)
Yang menjadi indikator pengaruh pajak dan subsidi pada
keseimbangan pasar yaitu pajak terhadap keseimbangan
pasar dan subsidi terhadap keseimbangan pasar.
Di mana:
Pd : Fungsi permintaan
Ps : Fungsi Penawaran
Keseimbangan pasar setelah adanya pajak menjadi:
Dengan
Di mana:
Ps' : Fungsi penawaran yang berubah setelah adanya pajak
Pajak (tax/t) : jumlah pajak setiap unit barang
Pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk)
Di mana:
tk : pajak yang menjadi tanggungan konsumen
PE : ekuilibrium harga sebelum adanya pajak
PE' : ekuilibrium harga setelah adanya paj
Di mana:
tp : Pajak yang menjadi tanggungan produsen
t : besarnya pajak setiap unit barang
Di mana:
T : Pajak yang diterima pemerintah
t : besarnya pajak setiap unit barang
QE‘ : Kuantitas ekuilibrium setelah pajak
Contoh :
Diketahui : Fungsi permintaan : D = Qd = 16 – 4p
Fungsi penawaran : S = Qs = 2p – 2
Cari quantity dan harga keseimbangan
16 – 4p = 2p – 2 maka
-4p-2p = -16 – 2 Qd = 16-4p
-6p = -18 = 16 – 4 ( 3) = 4
p = (−18)/(−6)
p= 3 Atau Qs = 2p – 2
= 2 (3) – 2 = 4
Diketahui :
permintaan; P = 15 – Q;
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
pajak; t = 3 per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak?
Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih
tinggi, persamaan penawarannya berubah dan kurvanya bergeser keatas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3
= 6 + 0,5 Q
Menghasilkan
Menghasilkan
Di mana:
Pd : Fungsi permintaan
Ps : Fungsi penawaran
Subsidi (s) : besarnya subsidi per unit
ME : Keseimbangan pasar awal (market equilibrium)
ME' : Keseimbangan pasar setelah mengalami perubahan dengan adanya subsidi
P : Harga awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan
Q : Kuantitas awal (mula-mula) sebelum mengalami perubahan
Pt : Harga setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya subsidi
Qt : Kuantitas setelah setelah mengalami perubahan dengan adanya subsidi
Keseimbangan pasar sebelum Keseimbangan pasar setelah
kena subsidi: dikenakan subsidi akan menjadi
Di mana: sebagai berikut:
Pd : Fungsi permintaan
Ps : Fungsi Penawaran
Dengan
Di mana:
Ps' : Fungsi penawaran yang berubah
Di mana: setelah adanya subsidi
sk : besar subsidi yang dinikmati oleh subsidi (s): Besarnya subsidi per unit
konsumen
PE : Harga ekuilibrium sebelum ada
subsidi
PE' : Harga ekuilibrium setelah ada
subsidi
Subsidi yang ditanggung pemerintah (S)
Di mana:
S : total subsidi yang harus ditanggung Di mana:
oleh pemerintah sp : Subsidi yang dinikmati oleh produsen
s : besar subsidi setiap unit s : besar subsidi setiap unit
QE‘: Kuantitas ekuilibrium setelah ada
subsidi
Contoh soal :
Jika fungsi permintaan akan suatu komoditas adalah Qd = 12 – 2P sedangkan
besarnya fungsi penawaran Qs = - 4 + 2 P.
Dan subsidi yang diberikan pemerintah adalah sebesar Rp 2 setiap unit barang
yang di produksi. Tentukan :
a. Berapakah jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi
c. Berapakah bagian dari subsidi untuk konsumen
d. Berapakah bagian subsidi untuk produsen
e. Berapakah subsidi yang diberikan oleh pemerintah
Jawab : Maka
a. jumlah dan harga barang Qd = 12 – 2P
keseimbangan pasar sebelum subsidi = 12 – 8
=4
Qd = Qs Qs = - 4 + 2 P
12 – 2P = - 4 + 2 P =-4+8
-2P – 2P = -4 -12 =4
PE = 4
Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum
subsidi adalah P. Q adalah 4 dan 4
b. Jumlah dan harga keseimbangan c. Bagian dari subsidi untuk konsumen
pasar setelah subsidi
Qd = 12 – 2P maka Pd = - Qd + 6 sK = (PE- PE’)
sk = 4 - 3
Qs = - 4 + 2 P maka Ps = Qs + 2 sk= 1
Maka Pd = Ps’
− Qd + 6 = Qs + 2-2 d. Bagian dari subsidi untuk Produsen
sP = s – sk
− Qd − Qs = 2 -2 – 6
sP = 2 – 1 = 1
−Q=-6
QE’ = 6 e. Subsidi yang diberikan oleh
Maka Ps’ = Pd pemerintah
=- Qd + 6 S = QE’ x s
= 6 x 2 = 12
=- x6+6
Pss/PE’= 3