INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING : IR. SETYANTO, M.T.
(1805081013)
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Pembangunan di Indonesia
Negara Republik Indonesia merupakan Negara yang besar jika
dilihat dari segi sejarahnya dan juga jika dilihat dari segi luas
wilayahnya. Indonesia yang kini sedang menjadi negara
berkembang pastilah ingin menjadi suatu negara maju, namun
wacana tersebut tidaklah mudah untuk diwujudkan mengingat hal
yang tadi, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan di
dalamnya terdiri dari beribu-ribu pulau yang satu sama lain terpisah.
Namun hal itu bukanlah masalah, karena sejak awal reformasi
pembangunan di Indonesia sudah bisa dibilang lebih maju
dibandingkan dengan sebelumnya, karena sarana serta prasarana
yang mendasar sudah banyak disediakan oleh pemerintah, terutama
untuk di daerah perkotaan yang pembangunannya relatif lebih cepat
karena mengingat jumlah penduduk serta aktivitas di daerah
perkotaan lebih banyak dibandingkan daerah pedesaan atau pelosok.
Sarana yang pada saat itu marak dibangun adalah sarana kesehatan,
pendidikan, dan juga sarana-sarana lain yang menunjang kehidupan
masyarakat pada saat itu. Pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah tidak hanya sebatas sarana dan prasarana yang
mendasar, melainkan juga sarana yang sifatnya sekunder seperti
pusat-pusat hiburan, meskipun pada saat ini sarana-sarana tersebut
seakan telah menjadi sarana primer untuk kalangan masyarakat
perkotaan dan juga sebagian masyarakat pedesaan. Jadi pada
dasarnya pemerintah telah melaksanakan pembangunan yang
sifatnya relatif positif karena selalu mengalami kemajuan dari waktu
ke waktu, hal ini dapat terlihat jelas apabila kita melihat keadaan ibu
kota negara kita pada saat 10 tahun lalu dan kita bandingkan dengan
keadaannya sekarang, pastilah berbeda jelas apabila kondisi dari dua
waktu tersebut kita bandingkan, sehingga kita dapat menyimpulkan
pembangunan yang terjadi di sana sangatlah cepat, dan itu juga
diikuti oleh pertumbuhan penduduk di daerah tersebut yang melonjak
drastis dari tahun ke tahun.
Masih banyak daerah yang mengalami pembangunan yang cepat seperti
Jakarta, misalnya Bandung ataupun Medan.Rata-rata wilayah yang
pembangunannya cepat adalah wilayah-wilayah yang menjadi pusat dari
berbagai aktifitas, hal ini sangatlah logis mengingat apabila daerah yang
menjadi pusat tersebut mengalami pembangunan yang cepat karena
pertumbuhan penduduk juga cepat dan banyak sarana dan prasarana
yang menjadi faktor-faktor vital dalam berjalannya kegiatan yang terjadi
di daerah tersebut. Dibalik pembangunan yang cepat untuk daerah-
daerah perkotaan, ternyata masih banyak daerah lain yang sama sekali
tidak mengalami pembangunan bahkan sarana dan prasarana yang
sifatnya vital masih sangat sulit untuk dijumpai.
.
Perkembangan DOB Tahun 1999-2009 Peningkatan tersebut sangat
mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, khususnya
pemerintahan daerah, mengingat tujuan penyelenggaraan otonomi
daerah seluas-luasnya adalah untuk:
1. Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat,
2. Pelayanan umum,
3. Daya saing daerah.
4. Membuat rancangan kerja arahan
langsung dari pemerintah.
5. Meningkatkan daya saing antar daerah.
6. Meningkatkan pelayanan umum untuk
masyarakat di daerah.
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
daerah.
8. Meningkatkan kerjasama antara lembaga
dalam pemerintah dan luar pemerintah
dalam pembangunan yang dilaksanakan di
Indonesia.
9. Menggunakan anggaran negara dengan
sebaik-baiknya dan pengawasan yang ketat
sehingga dana pembangunan tidak di salah
gunakan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab.
Pada tangga 5 Oktober 2012 Rapat paripurna DPR
mensahkan 5 Daerah Otonom Baru (DOB) yang
sudah disepakati oleh pemerintah dan DPR dalam
pembicaraan tingkat I antara Komisi II dengan
Menteri Dalam Negeri. Pengesahan ini disambut
meriah perwakilan masyarakat DOB yang hadir
dalam rapat pripurna. Kelima daerah otonom baru
yang disetujui dalam paripurna itu adalah Provinsi
Kalimantan Utara, Kabupaten Pangandaran di
Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Pesisir Barat di
Provinsi Lampung, Kabupaten Manokwari Selatan
di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Pegunungan
Arfak di Provinsi Papua Barat. Dengan disetujuinya
lima pembentukan daerah otonom baru ini,
harapannya terjadi pemekaran sebagai upaya menata
daerah merupakan solusi dalam mengoptimalkan
pelayan publik, memperpendek rentang kendali
pemerintah sesuai dengan prinsip tata kelola
pemerintah yang baik guna mempercepat
kesejahteraan di dearah Dengan melakukan berbagai
perencanaana ada dua arahan yang tercakup dalam
perencanaan.Pertama, arahan dan bimbingan bagi
seluruh elemen bangsa untuk mencapai tujuan
bernegara seperti tercantum dalam Pembukaan UUD
1945.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cita-cita bangsa Indonesia yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia hingga saat ini masih belum terealisasikan sepenuhnya. Banyak
faktor-faktor penentu yang belum berjalan dengan baik termasuk
pembangunan nasional dengan ketidak merataan kebijakan pemerintah
terhadap daerah yang terpencil dan kota.Sehingga kemerataan
kesejahteraa di Indonesia masih belum bisa dirasakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, terutama untuk di daerah yang notabene kurang
dalam hal sarana dan prasarana.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ditjen-otda.depdagri.go.id/index.php/
categoryblog/317-dpr-sahkan-5-daerah-otonom-baru (Diaks
es pada tanggal 10 Desember 2012, 21 : 29 WIB)
http://www.google.com/
perencanaanpembangunanIndonesia.html (Diakses pada
tanggal 11 Desember 2012, 20:25 WIB)
http://www.google.com/
ReformasiPemerintahDaerahdalamPembangunandiIndonesi
a-Netsains.Com.htm (Diakses pada tanggal 11 Desember 2012,
20:40 WIB)
http://xaudiostone.com/2010/11/ketidakmerataan-
pembangunan-di.html (Diakses pada tanggal 12 Desember
2012 21.42)