Anda di halaman 1dari 39
PT. JAKARTA INFRASTRUKTUR PROPERTINDO (Term of Reference) Oktober 2022 PROYEK: PEKERJAAN PERBAIKAN GUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA Ji> Gedung Thamrin City Lt.2 JI, Thamrin Boulevard, Jakarta 10230, indonesia Phone :021-2962 5751 021-2962 5752 Fax — :021-2962 5753 Ji> PEKERIAAN PERBAIKAN RAHASIA {GUDANG AKPRO NOMOR AY I MUARA BARU JAKARTA UTARA DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN KERANGKA ACUAN KERJA. DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN .. 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Lingkup Pekerjaan... 1. 1.3.2, Lingkup Ker... BAB II PEKERIAAN PERSIAPAN. Umum. 2.1. Survey Pra-project. 2.2. Kegiatan Perencanaan 2.3. Pra Project... 2.2.1. Dokumentasi Pra Project.. 2.2.2. Safety induction... 2.2.3. Kick Off Meeting. 2.4. Supporting Facilities. 2.5. Mobilisasi / Demobilisasi Material, Peralatan Kerja, dan Tenaga Kerja... 2.6. Pekerjaan Jasa Pengurusan Izin... BAB III KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH).. 3.1, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup .... 3.1.1, Pengertian . SEN 3.1.2. Dasar Hukum K3... u 3.1.3. Tujuan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3LH) ...cccmsnnnnnnnnneee 12 3.1.4. Dokumentasi Pra Kualifikasi (sesuai kebutuhan dan jika diperlukan) 3.1.5. Dokumentasi Pra Construction... 13 3.1.6. Dokumentasi Project 15 3.1.7. Petugas Ahli K3.... 18 3.1.8. Alat Pelindung Diri (APD) 20 3.1.9. Alat Keselamatan Kerja... 3.1.10. Kendaraan Operasional (sesuai kebutuhan)... 3.1.11. — Kewajiban VENDOR. 3.2. Protokol Pencegahan COVID-19 di Proyek Jasa 3.2.1. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan... Page 3 Siz PEKERJAAM PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JANPRO NOMOR A? D! MUARA BARU JAKARTA UTARA 3.2.2. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di Lapangan on 25 BAB IV PEKERJAAN PERSIAPAN i 26 4.1, Pekerjaan Persiapan Konstruksi 26 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 26 4.2.2, Pemasangan Banner Proyek. so 26 4.2.3, Pembuatan Gudang Material Sementare. caaaenspat scent 26 26 4.2. Pekerjaan Bongkaran. 4 Lingkup Pekerjaan .... 4.2.2. Pelaksanaan nun 27 ae 2 4.3, Pekerjaan Tanah 4 Lingkup Pekerjaan ... 4.3.2. Pelaksanaan.. a7 4.4, Pekerjaan Struktur.. 28 4.4.1. Lingkup Pekerjaan .. 28 4.4.2. Pelaksanaan... 28 4.5, Pekerjaan Penutup Dinding, Partisi, Pintu dan Jendela. i382 4.5.1, Lingkup Kerja 32 45.2. Pelaksanaan 33 4.6, Pekerjaan Plafond dan Atap .. 88 4,7. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP)... 34 BAB V PEKERJAAN PENYELESAIAN AKHIR spines 35 5.1. Pekerjaan House Keeping . so 35 5.2. Pelaporan dan Dokumentasi 35 5.3. As Built Drawing 36 BAB VIJANGKA WAKTU DAN MASA PEMELIHARAAN PEKERIAAN 37 6.1. Jangka Waktu Pekerjaan.... sears ST 6.2. Masa Pemeliharaan Pekerjaan .e.esnonens 37 BAB VII DAFTAR KUANTITAS.... 39 7.1. Daftar Kuantitas (Bill of Quantity / BOQ)... BAB VIII HARGA PERKIRAAN SENDII 39) 41 42 BAB IX LAMPIRAN... Page 4 Ji2 PEKERIAAN PERBAIKAN RAHASIA CUDA JAKPRO NOMOR A? DI MUARA BARIT JAKARTA UTARA 1a. 12. BABI PENDAHULUAN PT Jakarta Infrastruktur Propertindo untuk selanjutnya disebut "JIP" adalah anak usaha dari T Jakarta Propertindo (Perseroda) untuk selanjutnya disebut “JAKPRO" yaitu Badan Usaha di bawah Provinsi DKI Jakarta yang bergerak di bidang Penyedia Jasa Infrastruktur, Teknologi informasi, dan Perbaikan Telekomunikasi. Dokumen ini merupakan acuan kerja “Pekerjaan Jasa Konstrul Gudang JAKPRO Nomor A7 di Muara Baru Jakarta Utara”. Sehubungan dengan hal tersebut, JIP mengundang Perusahaan untuk selanjutnya disebut “VENDOR’ yang memiliki rekam jejak yang baik untuk melakukan pekerjaan tersebut. VENDOR diharuskan mengacu pada dokumen ini sebagai acuan kerja. Latar Belakang Dalam rangka pengamanan dan pencegahan kerusakan kepemilikan aset milik JIP yang saat ini belum terakomodir dalam satu lokasi penyimpanan yang sama, maka pihak JIP melakukan kerja sama sewa gudang milik JAKPRO yang berlokasi di Muara Baru agar pengontrolan terhadap aset lebih mudah karena dalam satu lokasi yang sama. Namun, dikarenakan kondisi eksisting gudang mmilik JAKPRO belum memadai untuk dapat digunakan sebagai lokasi penyimpanan aset milik JIP, maka diperlukan adanya perbalkan. ‘Adapun maksud dari belum memadai adalah: 1. Terdapat kebocoran pada atap beton; 2. Ketersediaan dan instalasi listrik yang perlu perbaikan; 3. _Ketersediaan dan instalasi air bersih yang perlu perbaikan; 4, Pengamanan area lokasi gudang perlu perbaikan dan/atau penggantian (pintu gudang dan pagar). Tujuan 1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi perbaikan Gudang JAKPRO Nomor A7 di Muara Baru Jakarta Utara; 2. Menyediakan tempat penyimpanan sementara untuk material/bahan baru maupun sisa dari pembangunan infrastruktur dan/atau material/bahan lainnya yang dimiliki oleh JIP; 3. Mengoptimalkan fungsi lokasi penyimpanan aset milik JIP agar dalam keadaan aman dan terkontrol Page 5 Jip PERERAAN PEREAIKAN RAHASIA .GUDANG AKRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 1.3. Lingkup Pekerjaan 1.3.4. Umum Pekerjaan yang harus dilakukan adalah Perbaikan Gudang JAKPRO Nomor A7 di Muara Baru Jakarta Utara dan hasil dokumen-dokumen konstruksi, dengan rincian sebagai berikut: Lokasi - Nama lokasi : Gudang JAKPRO Nomor A7 ~ Alamat : Gudang Muara Baru II Blok A-7, Jalan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara ~ Jumlah lantai : 2 lantai untuk kantor dan 1 lantai untuk gudang Gambor 1 — Lokasi Gudang JAKPRO Nomor A? di Muara Baru Jakarta Utero Page 6 Ji> PEKERIAAN PERUAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR AT DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 1.3.2. Lingkup Kerja Pekerjaan yang dilaksanakan antara lain: 1, Pekerjaan Persiapan; a. Survey pra-project; b. Kegiatan perencanaan; © Supporting facitities; d. Mobilisasi / demobilisasi material, peralatan kerja, dan tenaga kerja; fe. Pekerjaan jasa pengurusan izin; 2. Pekerjaan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH); 3, Pekerjaan Perbaikan; a. Pekerjaan bongkaran; b. Pekerjaan tanah; ©. Pekerjaan struktur; d. Pekerjaan penutup dinding, partisi, pintu dan jendela; e. Pekerjaan plafond dan atap; 4, Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP); a. Pemasangan instalasilistrik dan alat-alatnya; b, Pemasangan instalasi air bersih; 5. Pekerjaan Penyelesaian Akhir; a. House keeping; b, Pelaporan dan dokumentasi; 6. Pekerjaan Pemeliharaan. Page 7 7 PEKERIAAN PeRBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR AT D! MUARA BARU JAKARTA UTARA BABII PEKERJAAN PERSIAPAN 2.1. Survey Pra-project VENDOR diharuskan melakukan survey untuk mendapatkan data sebagai berikut: 1. Identifikasi kondisi eksisting gudang; 2. Verifikasi terhadap hasil identifikasi kondisi eksisting gudang sesuai dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan/atau Daftar Kuantitas (BOQ), VENDOR diharuskan menyusun dokumen hasil survey yang dilengkapi dengan foto dokumentasi ddan poin— poin checklist termasuk dalam dokumen pra-project. 2.2. Kegiatan Perencanaan VENDOR diharuskan melaksanakan kegiatan perencanaan terhadap pekerjaan perbaikan gudang dalam bentuk dokumen As Plan Drawing/Shop Drawing ukuran kertas A3 (hardcopy dan softcopy format pdf dan dwg) sesuai item pada KAK maupun BOQ yang terdiri dari: 1. Cover dan daftar gambar; 2. Site layout; 3. Gambar detail setiap pekerjaan perbaikan. 23. Pra Project 2.2.1. Dokumentasi Pra Project VENDOR diharuskan mempersiapkan Dokumentasi Pra Project dalam memenuhi kebutuhan aspek Manajemen Proyek (ManPro) yang diberikan sebelum pekerjaan dimulai dalam bentuk hardcopy dan softcopy sebagai berikut: Struktur organisasi proyek; Metode pekerjaan; Time schedule / jadwal pekerjaan konstruksi; Resource plan; Kurva-S Rencana; Laporan hasil survey, 2.2.2. Safety Induction VENDOR diharuskan mengikuti kegiatan Sofety Induction yang akan diadakan JIP sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, mulai dari Project Manager hingga semua pekerja yang akan mengerjakan pekerjaan konstruksi tersebut, Page 8 Ji> PEKERJAAN PERBALKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A? DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 2.2.3. Kick Off Meeting. Kegiatan Kick Off Meeting untuk membahas detail rencana pekerjaan dan VENDOR diharuskan 2.4. 25. 26. menyerahkan semua dokumen Manajemen Proyek kepada JIP saat Kick Off Meeting sebelum pekerjaan dilaksanakan. Supporting Facilities VENDOR diharuskan menyediakan peralatan kerja konstruksi beserta pendukungnya, yaitu: 1 a 3, 4, 5 6 7 Lampu penerangan (jika kerja malam); ‘Tangga slumunium (jika dibutuhkan); Concrete mixer (molen); Genset Portable 2,2 VA; Peralatan pendukung lainnya; Tempat tinggal pekeria; Gudang penyimpanan material sementara. Mobilisasi / Demobilisasi Material, Peralatan Kerja, dan Tenaga Kerja 1 VENDOR bertanggung jawab terhadap mobilisasi material dari pabrik (jika ada) menuju gudang yang telah disediakan VENDOR maupun ke lokasi pekerjaan; VENDOR diharuskan menunjukan bagaimana proses produksi material (jika ada) untuk selanjutnya bersama pihak JIP dilakukan pengecekan bersama; Setelah kegiatan pada poin 2.5 nomor 2 selesai dilaksanakan, maka VENDOR dapat mulai mengirim material ke lokasi pekerjaan untuk dipergunakan; Hasil dari pengecekan pada poin 2.5 nomor 2, akan diterbitkan BA Pemeriksaan Barang / Material; VENDOR diharuskan memberikan dokumentasi foto untuk kegiatan mobilisasi / demobilisasi material, peralatan, maupun tenaga kerja. Khusus untuk material, dokumentasi foto adalah sebagai lampiran BA Pemeriksaan Barang; VENDOR diharuskan menyediakan sarana dan prasarana mobilisasi / demobilisasi selama pekerjaan berlangsung; VENDOR diharuskan memperhatikan aspek K3LH sehubungan dengan proses mobilisasi / demobilisasi. Pekerjaan Jasa Pengurusan Izin VENDOR diharuskan melaksanakan Pekerjaan Jasa Pengurusan Izin dengan ketentuan sebagai berikut Page 9 JiP> PEXER)AAN PERDAIKAN RAHASIA .GUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 1. Pengurusan dan koordinasi dilaksanakan kepada Pemilik Lahan sebelum dan selama pekerjaan; 2, Pengurusan dan koordinasi dilaksanakan kepada Instansi terkait sebelum dan selama pekerjaan; 3. Pengurusan dan koordinasi di lapangen diharuskan dilakukan sebelum dan selama pekerjaan; 4. Setiap adanya keluhan maupun teguran dari berbagai pihak terkait pelaksanaan pekerjaan baik pemerintahan maupun non-pemerintahan, sepenuhnya merupakan tanggung jawab ‘VENDOR; 5. Jka terdapat peraturan jaminan / garansi pekerjaan dari Instansi yang berwenang, maka ‘VENDOR diharuskan melakukan pengurusan dan pembuatan jaminan tersebut; 6. VENDOR diharuskan mengurus perizinan dari awal pengajuan hingga surat izin terbit jike ada); 7. Pekerjaan sudah termasuk biaya operasional, mobilisasi, dan akomodasi selama proses pengurusan izin Page 10 Ji> PERERIAAN PERDAIKAN RAHASIA CGUDANG JAKPRO NOMORA7 DI MUARA HARU JAKARTA UTARA BABII KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) 3.1. Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup 3.1.1. Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (“SMK3") saat ini sedang terus berupaya ditingkatkan kinerja dan pengembangannya oleh JIP dalam membangun perusahaan secara berkelanjutan dan berkesinambungan agar mencapai nihil kecelakaan kerja, nihil penyakit akibat kerja, dan nihil kerusakan lingkungan akibat kegiatan yang dilaksanakan oleh JIP dan VENDOR, dimana peran JIP dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap adanya potensi risiko dan potensi bahaya yang dapat terjadi dikemudian hari saat kegiatan pekerjaan dilangsungkan bisa dieliminasi dengan tingkat risiko dan tingkat bahaya paling rendah, Upaya ini tidak mungkin bisa dilakukan secara mandiri oleh JIP melainkan diperlukan kerja sama dari VENDOR sebagai penyedia jasa di dalam pelaksanaan kegiatannya yang harus dilakukan dengan komitmen dan penuh rasa tanggung jawab serta sadar akan pentingnya SMK3 pada sektor Konstruksi maupun Operasional Pemeliharaan ("OM") agar dapat mencapai sasaran keberlanjutan perusahaan dan memiliki reputasi yang baik di lingkungan perusahaan dan sosial. Permasalahan yang seringkali muncul pada kegiatan konstruksi dan operasional pemeliharaan aset adalah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang disebabkan kurangnya kesadaran baik secara individu maupun secara manajemen terhadap pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) yang seharusnya menjadi perhatian serius dari semua pihak yang berkepentingan, selain itu juga dampak terhadap lingkungan juga bisa terjadi yang disebabkan adanya ‘tumpahan Limbah Berbahaya dan beracun ("LB3”) seperti oli, batu baterai, limbah sabun dan LB3 lainnya saat kegiatan konstruksi dan operasional pemeliharaan berlangsung, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal harus memperhatikan kebersihan yang ada pada lingkungan kerja agar dapat menciptakan suasana yang sehat dan nyaman. Sehat artinya bahwa lingkungan itu telah benar-benar bersih. Nyaman memilikiarti yang menunjukan bahwa tempat itu memang rapi dan indah serta enak untuk dipandang. 3.1.2. Dasar Hukum k3 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja mengatur keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik indonesia, Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 tahun 2021 tentang Pedoman Page 11 Ji PexeRyAAN PenoaiKan RAHASIA C:UDAN JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARI AKARTA TARA ‘Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ("PerMenPUPR 10/2021”) yang mengatur segala bentuk ataupun upaya untuk menekan angka kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh oleh Kontraktor dan dimor ring serta dievaluasi oleh pengguna jasa konstruksi 3.1.3. Tujuan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3LH) 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional; 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut; 3, Memelthara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien. 3.1.4. Dokumentasi Pra Kualifikasi (sesu cebutuhan dan jika diperlukan) VENDOR diharuskan mempersiapkan Dokumentasi Pra Kuaifikasi dalam memenuhi kebutuhan aspek Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) yang harus diberikan sebelum pekerjaan dimulai dalam bentuk hardcopy dan softcopy, sebagai berikut: 1. Contractor Safety Management System (“CSMS") CSMS adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan, yang dilatarbelakangi dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor SO tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja dan merupakan bagian penting dari International Standard Organization (ISO) 45001 tentang Occupational Health & Safety (OHS) 2018. CSMS merupakan sistem komprehensif dalam pengelolaan kontraktor sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan pekerjaan. SMS ini berupa dokumen yang berisi suatu mekanisme kontrol, monitor dan memperbaiki penyelenggaraan / petaksanaan program K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja). Dokumen ini wajib disubmit oleh VENDOR pada tahap pra-kuslifikasi dan dinyatakan lolos dengan nilai minimal 65 (enam puluh lima), adapun tahapan CSMS meliputi: Y Risk Assessment/Audit CMS; Y Pre Qualification; Y Selection; v Final evaluation/hasil audit. 2. Sertifikat SMk3 ‘Vendor diharapkan memiliki sertifikat SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indinesia sebagei nilai tambah pada saat pra-kualifikasi, dan dapat juga dengan menggunakan Sertifikat ISO 45001 dari lembaga sertifkasi ISO. Page 12 Ji> PEKERJAAN PERBALKAN RAHASIA [GUDANGJAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 3.1.5. Dokumentasi Pra Construction 1. Rencana Keselamatan Kesehatan Kerja Kontraktor (“RK3K”) RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, dokumen ini mengacu pada PerMenPUPR 10/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi RK3K juga merupakan sebuah rencana yang berkaitan dengan keselamatan kerja guna membantu perusahaan dalam menghindari potensi bahaya di tempat kerja dan sekaligus sebagai upaya ‘mengendalikan potensi bahaya dengan cara yang baik dan tepat. VENDOR diharuskan menyusun dokuman RK3K sebagai pedoman dan bentuk komitmen terhadapa K3L di area kerja dan dokumen RK3K ini wajib disubmit sebelum pekerjaan konstruksi maupun OM dimulai Identifikasi Bahaye Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR) IBPPR adalah suatu perangkat 3 yang mencegah kecelakaan dengan jalan Y — Mengidentifikasi bahaya (terhadap safety, Kesehatan, material/alat, lingkungan) di seluruh aktivitas perusahaan termasuk kontraktor yang memakai matriks risiko; ¥ Memberikan nilai risiko pada setiap bahaya dengan mempertimbangkan tingkat kemungkinan, frekuensi dan tingkat potensi keparahannya, sehingga dihasilkan pengelompokan tingkat bahaya dari rendah, sedang, tinggi hingga tinggi sekali, yang kemudian bahaya yang tinggi dan tinggi sekali disebut risiko krits, yang pengendaliannya diberi prioritas menjadi fatality prevention program. VENDOR diharuskan menyusun IBPPR untuk dapat mengeliminasi rsiko dan bahaya di area kerja pada awal pra-konstruksi dan atau sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi maupun OM dan menjadikan sebagai dasar untuk memetakan risiko dan bahaya di area kerja. 3. Job Sofety Analysis ("ISA") VENDOR diharuskan menyusun JSA, biasa disebut juga dengan Job Hazard Analysis (HA) atau Job Task Analysis (TA) yaitu teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan di area kerja. Dokumen ini we mpaikan oleh VENDOR pada tahap pra-konstruksi atau sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi maupun OM. Page 13 Ji> PEKERJAAN PERBAIKAN RAHASIA CGUDANG JAKPRO NOMOR A7 DIMUARA BARU JAKARTA TARA Emergency Response Plan ("ERP") ERP adalah hal yang harus disusun oleh VENDOR untuk mengantisipasi kerugian akibat keadaan darurat yang karena suatu hal dapat tidak terkendali VENDOR diharuskan membuet diagram alur Rencana Tanggap Darurat yang mencakup: a. Penanganan Kecelakaan; b. Keadaan Darurat Kebakaran; ._Keadaan Darurat Kebocoran Gas; dd. Keadaan Darurat Gempa Bumi; e. Keadaan Darurat Kerusuhan / Huru hara; f.Prosedur Evakuasi Medis; g. Tim Keadaan Darurat di Area Proyek. Semua prosedur di atas, VENDOR diharuskan mengisi setiap tahapan diagram alur dengan nama jelas, jabatan dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Dokumen ini wajib disubmit oleh VENDOR pada tahap pra-konstruksi atau sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi maupun OM, 5. Asuransi Tenaga Kerja Berikut ketentuan dalam proses pembuatan Asuransi Tenaga Kerja ‘a. VENDOR diharuskan membuat asuransi yang melindungi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan terkait (tenaga kerja yang berada di bawah tanggung jawab VENDOR); b. VENDOR diharuskan memberikan bukti asuransi kepada pihak JIP sebelum pekerjaan dimulai; . Jangka waktu asuransi sesuai dengan jangka waktu pada Surat Perintah Kerja (SPX) atau Kontrak atau sesual dengan rencana pekerjaan akan dimulai hingga pekerjaan berakhir; dé. Asuransi yang dapat digunakan adalah asuransi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (00K); fe. Ketentuan asuransi ini berbeda dengan ketentuan jaminan pelaksanaan maupun jaminan tang muka (ketentuan pembuatan jaminan pelaksanaan dan uang muka dijelaskan pada dokumen pengadaan, jika ada). Dokumer |wajib dilampirkan oleh VENDOR pada tahap pra-konstruksi atau sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi maupun OM. Page 14 Jip PERERIAAN PERBAIKAN RAHASIA GGUDANG JAKPRO NOMORA7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 3.1.6. Dokumentasi Project 1. Safety Induction VENDOR diharuskan mengikuti kegiatan Safety induction yang akan diadakan JIP sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, mulai dari Project Manager hingga semua pekerja yang akan mengerjakan pekerjaan konstruksi tersebut. 2. Permit To work/Safe Work Permit/tzin Kerja Aman Izin kerja adalah sebuah dokumen atau izin tertulis yang diterbitkan oleh JIP digunakan untuk mengontrol jenis pekerjaan tertentu yang berpotensi membahayakan pekerja. Wzin kerja diperlukan untuk mengidentifikasi pekerjaan yang akan dilakukan, potensi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan, dan tindakan pencegahan atau pengendaliannya. Itin kerja juga wajib dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti ISA dan tool box checklist. Contoh pekerjaan yang membutuhkan izin kerja adalah pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya masuk dan bekerja di ruang terbatas seperti terowongan, manhole, tangki, kegiatan memperbaiki, memelihara atau memeriksa instalasi listrk, bekerja di tower/ketinggian dan pengoperasian alat berat maupun kegiatan sektor konstruksi dan operasional pemeliharaan lainnya tzin kerja dibuat rangkap tiga (dicopy atau scan), ketika dibuat rangkap tiga satu salinan disimpan. sebagai dokumentasi dan satu salinan lagi diberikan untuk pekerja, sedangkan salinan rangkap tiga, salinan ketiga disimpan manajemen K3 perusahaan untuk keperiuan audit. Izin Kerja wajib di tandatangani oleh Project Manager atau Site Manager dan Petugas K3 VENDOR kemudian akan dilakukan persetujuan I2in Kerja oleh Project Manager dan Petugas K3 JIP.. lain kerja harus dibuat sebelum pekerja memulai pekerjaan yang akan dilangsungkan baik apda ssektor konstruksi maupun operasional pemeliharaan. Izin kerja harus diserahkan kembali kepada petugas berwenang (Departemen Manajemen Risiko dan K3 JIP) saat pergantian shift atau saat pekerjaan selesai dilaksanakan. lain Kerja berlaku 7 (tujuh) hari namun tetap disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang aka dilangsungkan, apabila kegiatan yang sama sudah selesai dalam waktu kurang dari 7 (tujuh) hari maka lzin Kerja wajib ditutup dan ditandatangani kemudian diganti dengan lzin Kerja baru sesuai dengan jenis kegiatan yang akan dikerjakan berikutnya. 3. Laporan Kinerja Kegiatan Harian, Mingguan dan Bulanan (K3L Performance) VENDOR diaruskan memberikan dokumen laporan harian, mingguan dan bulanan yang berisi mengenai waktu kerja, jenis pekerjaan, jumlah tenaga kerja, materi toolbox meeting, foto kegiatan, ketersediaan alat kerja, jumlah alat kerja yang digunakan, alat keselamatan kerja, Page 15 Jip PERERIAAN PEREAIKAN RAHASIA GLIDANG JAKPRO NOMOR A? DI MUARA BARU JAKARTA UTARA kondisi cuaca, serta temuan di lokasi pekerjaan dan tindaklanjut terhadap temuan tersebut, setiap herinya jika memungkinkan dan atau boleh dilakukan per 7 (tujuh) hari sekali. 4, Toolbox Meeting VENDOR diharuskan melaksanakan toolbox meeting setiap pagi hari dengan tema disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan, toolbox meeting kedua dalam satu hari (bersifat pilihan) dapat juga dilakukan apabila ada pekerjaan lembur dan dilaksanakan sebelum pekerjaan lembur dimulai pada sore/malam hari 5. Inspeksi K3L Inspeksi K3 adalah suatu upaya untuk memeriksa atau mendeteksi semua faktor (peralatan, proses kerja, material, area kerja, prosedur) yang berpotensi menimbulkan cedera atau Penaykit Akibat Kerja, sehingga kecelakaan Kerja ataupun kerugian dapat dicegah atau diminimatkan, Inspeksi «3 diperlukan untuk menemukan sumber-sumber bahaya yang mengakibatkan kerugian dan segera menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengendalikan bahaya tersebut. Tim inspeksi K3 VENDOR adalah yang sudah memahami area kerja, tugas, pekerjaan atau mereka yang telzh menerima pelatihan atau sertfikasi Inspeksi K3 biasanya dilakukan oleh supervisor, manajer, perwakilan departemen k3, pekerja yang kompeten, dan/atau pihak ketiga dari luar perusahaan. Tim inspeksi K3 dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Eksternal perusahaan (jika diperlukan) Inspeksi k3 yang dilaksanakan oleh pengawas dari instansi Pemerintah atau pihak ketiga b. Internal perusahaan Inspeksi K3 dilakukan oleh orang yang kompeten di dalam perusahaan seperti supervisor atau manajer dan juga yang memiliki spesialisasi di bidangnya seperti safety advisor dan teknisi atau pekerja yang kompeten dari level terendah sampai level tertinggi (top management). Bila perusahaan memiliki area keria yang luas, memiliki lebih dari satu tim inspeksi sangat disarankan. Tim-tim inspeksi tersebut akan ditempatkan di area terpisah yang akan dilakukan pemeriksaan. 6. Pengukuran Lingkungan Kerja (sesuai kebutuhan dan jika diperlukan) Pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja inisesuai dengan Peraturan Menteri Tanaga Kerja, nomor 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja yang meliputi faktor-faktor seperti faktor fisika, kimia, biologi, ergonomic dan psikologi terhadap tenaga kerja Pengukuran lingkungan kerja ini harus dilakukan sesuai dengan metoda uji yang ditetapkan ‘Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, jika terdapat metode uji yang belum ditetapkan dalam Page 16 Ji> PEKERJAAN PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA SN, maka pengukuran dapat dilakukan menggunakan standar yang telah divalidasi oleh lembaga ‘yang berwenang, Pengendalian lingkungan kerja dapat dilakukan setelah pengukuran cilakukan, Hal ini dilakukan agar tingkat pajanan faktor kimia dan fisika berada di bawah Nilai Ambang Batas (NAB), serta faktor-faltor seperti faktor biologi, ergonomic dan psikologi dapat memenuhi standar. Pengendalian lingkungan kerja dapat dilakukan sesuai dengan hirarki pengendalian, mulai dari eliminasi, subtitusi, rekayasa teknis, administratif, hingga penggunaan alat pelindung dir Penerapan higiene dan sanitasi Sementara penerapan higiene dan sanitasi meliputi bangunan tempat kerja, fasilitas kebersihan, kebutuhan udara, dan tata laksana kerumahtanggaan. Penerapan higiene dan sanitasi pada bangunan tempat ini harus dilakukan mulai dari halaman, Gedung, hingga bangunan bawah tanah, Sementara penerapan higiene dan sanitasi di fasilitas kebersinan, paling sedikit harus meliputi, toilet dan kelengkapaannya, loker dan ruang ganti pakaian, tempat sampah dan peralatan kebersihan. 7. Ceklis Peralatan K3L dan Taging Sticker Inspeksi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara seksama, pemeriksaan yang dilakukan secara langsung terkait peraturan, tugas, dll. Inspeksi ini dapat diterjemahkan ke dalam pengendalian kualitas, maka bisa kita artikan bahwa inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan secara seksama terkait suatu alat yang dihasilkan agar sesuai dengan standar dan aturan yang sudah ditetapkan pada alat tersebut. Form inspeksi diklevarkan oleh JIP dan diisi dan ditandatangani oleh VENDOR, setelah alat dinyatakan kondisi baik maka pihak JIP akan memberikan persetujuan dan Sticker untuk alat tersebut sebagai tanda dapat digunakannya alat yang telah diinspeksi. 8. Safety Patro! Kegiatan Safety Patrol merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan industri Konstruksi dimana dengan adanya sofety patrol menjadikan sebagai upaya terbaik untuk mendapatkan informasi dan ketidaksesuaian terhadap aspek K3t, kegiatan safety patrol terdiri dari 2 kegiatan 1. Safety Patrol internal Manajeren JIP Kegiatan safety patrol untuk internal JIP dilakukan setidkanya 1 bulan sekali atau tergantung lamanya proyek berjalan dan akan menyesuaikan, terutama jika proyek berjalan hanya di bawah 45 hari akan disesuaikan menjadi 2 minggu sekali. 2. Safety Patrol bersama VENDOR Kegiatan safety patrol bersama VENDOR juga bisa meningkatkan kebersamaan dalam upaya melakukan inspeksi dan melakukan tindaklanjut secara bersama didalam melakukan mitigasi Page 17 i PEKERIAAN PERBAIKAN RAHASIA CUDANG JANPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA ‘terhadap temuan yang didapat ketika melaksanakan safety patrol bersama di area proyek konstruksi dan operasional pemeliharaan. 3.1.7. Petugas Ali K3 VENDOR diharuskan menyiapkan 1—3 orang petugas Ahli K3 (jumlah ditentukan dari,IP menyesuaikan jarak ataupun luas area/banyaknya tenaga kerja dan sesuai kebutuhan}: 2. Ahli K3 Umum/Ahli K3 Konstruksi/Ahli K3 Migas (wajib dan sesuai kebutuhan) Adapun sebagai persyarat Ahli K3 yang di inkan untuk proyek konstruksi dan OM JIP, adalah: a. _Ahli K3 Umum dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan syarat minimal 3 tahun pengalaman diutamakan untuk jenis pekerjaan yang sejenis; b. _AhliK3 Muda/Madya Konstruksi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan syarat minimal 3 tahun pengalaman diutamakan untuk pekerjzan sejenis; & engawas K3 Minyak dan Gas dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan syarat minimal 3 tahun pengalaman diutamakan untuk pekerjaan sejenis. ‘VENDOR diwajibkan memilki Ahli K3 yang memiliki salah satu sertifikat dan pengalaman sesuai ‘yang telah dilampirkan di atas, 2. Tenaga Ahi Perancah (wajib dan sesuai kebutuhan) Tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan perancah/scaffold setidaknya memiliki sertifkat Scoffolder dengan pengalaman minimal 1 tahun, sedangkan Supervisor Perancah wajib memiliki sertifikat Supervisor Perancah Kemenaker RI atau yang berasal dari BNSP dengan pengalaman minimal 2 tahun, 3. Operator Alat Berat (wajib dan sesuai kebutuhan) Alat berat yang digunakan di area kerja JIP wajib memiliki Surat Keterangan Layak Operasl (SKLO) da iaker dengan usia SKLO minimal 6 bulan akan berakhir dengan usia alat berat maksimal 10 tahun (15 tahun diperbolehkan dengan catatan harus dalam kondisi Sangat Baik) selain itu wajib dilakukan inspeksi bersama antara JIP dan VENDOR, adapun Operator Alat Berat wajib memiliki Sertifikat Operator yang berasal dari kemenaker RI ataupun yang berasal dari BNSP dengan pengalaman minimal 2 tahun, 4. Abii K3 Ketinggian (Tenaga Kerja Bangunan Tinggi (TKBT)/Tenaga Kerja Pada Ketinggian (TKPK)) (waiib dan sesuai kebutuhan) ‘Tenaga kerja yang bekerja di ketinggian lebih dari > 1,8 (satu koma delapan) Meter wajib memiliki sertifikat TKBT/TKPK Level 2 (dua) dari Kementerian Tanaga Kerja Republik Indonesia dan berpengalaman minimal 2 (dua) tahun dan wajib memahami Alat Pelindung Diri (APD) apa saja yang wajib digunakan serta alat bantu terkait bekerja pada ki Page 18 Jia PERERJAAN PEREAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPIRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 5, Ahi K3 Ruang Terbatas (wajib dan sesuai kebutuhan) Ruang terbatas (confined space) mengandung beberapa potensi bahaya, baik berasal dari bahan kimia, defisiensi oksigen atau sebaliknya kadar oksigen berlebih, suhu ekstrem, maupun risiko fisik seperti kebisingan atau kejatuhan benda dari atas. Bahaya-bahaya tersebut dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja yang bisa berujung pada cedera serius dan kematian Ruang terbatas adalah area yang memiliki keterbatasan dalam jalur masuk maupun keluat, tidak dirancang untuk tempat tinggal dan juga mengandung satu atau lebih bahaya. Ruang terbatas berarti ruang yang: © Cukup luas dan mempunyai struktur sedemikian rupa sehingga pekerja dapat masuk dan melakukan pekerjaan di dalamnya; © Memilikijalur masuk dan keluar yang terbatas; * Mengandung atmosfer udara/ gas berbahaya, misalnya berasal dari bahan kimia, endapan material, dan kotoran; © Dirancang sedemikian rupa sehingga membuat pekerja di dalamnya dapat terperangkap atau mengalami sesak napas akibat dinding yang melengkung ke dalam atau lantai yang, ‘curam dan mengarah ke lorong atau ruangan yang lebih Kec Contoh-contoh ruang terbatas © Tangki; © Bejana transport; © Ketel pemanas (boiler); ‘© Saluran air kotor bawah tanah (sewer); ‘+ Bak (Bins/ corong penuang hoppers); + Tungku pembakaran (furnaces); + Jaringan pipa; ‘+ Terowongan bawah tanah; + Saluran udara; ‘+ Galian yang dalamnya lebih dari 1,5 meter; + Manhole; Supervisor, petugas madya (attendant), pekerja yang memasuki ruang terbatas dan personel penyelamatan wajib mendapatkan pelatihan mengenai bekerja aman di ruang terbatas serta ‘memiliki sertifikat dan lisensi Ahli K3 Ruang Terbatas Utama dari Kementerian Tanaga Kerja Republik indonesia dan berpengalaman minimal 2, Adapun penting bagi setiap tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas benar-benar dan dilatih orang yang kompeten. Page 19 Ji> PEKER/AAN PERBAIKAN RAHASIA CGUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA Untuk bekerja di ruang terbatas walib untuk setiap tenaga kerja memahami: © Prosedur bekerja aman di ruang terbatas; © Bahaya bekerja di ruang terbatas; ‘*Tindakan pengendalian; © Prosedur darurat; ‘+ Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan keselamatan. Welder (wajib dan sesuai kebutuhan) Profesi yang bertugas untuk mengelas atau menyambung benda-benda yang terbuat dari logam seperti baja, aluminium tembage kuningan dan jenis logam lain. Welder juga disebut dengan juru las. Dalam dunia industri welder harus mempunyai sertfikasi atau sertifikat yang berstandar nasional atau internasional. Sertifikasi Welder atau juru las di Indonesia biasanya dilakukan oleh LSP (lembaga sertifikasi profesi}. LSP ini mempunyai lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) bisa juga menggunakan sertifkat dari Kemenaker Rl. Dalam sertiikasi juru las terdapat berbagai macam Jenis sertikat yaitu berdasarkan proses atau mesin las yang digunakan saat sertifikasi dan juga posisi pengelasan yang diujikan saat proses sertifikasi berlangsung. Juru las harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan apakah jenis Shielded Metal Arc Welding/SMAW (istrit) atau Gas Tungsten Arc Welding/GTAW (gas argon), hal ini guna mengklasifikasikan kebutuhan pengelasan agar sesuai dengan kebutuhan dan mendapatkan hasil yang baik 3.18. Alat Pelindung Diri (APD) VENDOR diharuskan menyediakan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) dan Rambu ~ Rambu K3L yang akan digunakan pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung, ya % Safety helmet (wajib) Dalam memilih jenis pelindung kepala harus sudah memiliki sekurang-kurangnya SNI dan memiliki tali dagu, terlebih untuk pekerjaan yang memiliki unsur ketinggian. Safety glasses Dalam memilih jenis pelindung kepala sudah memilik sekurang-kurangnya memil ANSI 287.1. Glove Sarung tangan yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dlilakukan. Wearpack / vest (wajib). Seragam/rompi yang memiliki scotchlite dan dapat dilihat dengan jelas ketika malam hari Page 20 Ji Pexenysan Peraarean RAHASIA UDANG AKPRO NOMOR A? DIMUARA LAU aka VIAR 5. Safety shoes (waiib). Sepatu yang dikenakan hendaknya memiliki pelindung besi yang kuat pada bagian depannya agar dapat melindungi kaki dari potensi bahaya yang menimpa kaki. 6. First aid kit (P3K). Isi P3K hendaknya disesualkan dengan jumlah pekerja yang berada di area kerja sesuai dengan Permenakertrans Nomor : PER.15/MEN/VIlI/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Ditempat Kerja Full Body Harness (wajib untuk pekerjaan yang melibatkan unsur ketinggian) Pemilinan Full Body Harness untuk bekerja di ketinggian haruslah sekurang-kurangnya ‘memiliki standar SNI, double hook dan lanyard serta memiliki shock absorber jika ketinggian lebih dari 4 meter serta berkualitas baik dan layak digunakan, jika standar lebih tinggi lebih baik. 8. Banner (spesifikasi mengikuti gambar detil pada lampiran “Gambar Banner”) VENDOR diharuskan mempersiapkan banner pengaman pada setiap pekerjaan di lapangan. Banner merupakan bagian penting dalam kegiatan konstruksi oleh karenanya banner harusiah nampak jelas dan menutupi area konstruksi serta mampu memberikan informasi kegiatan yang sedang berlangsung. 9. Traffic cone. Traffic Cone atau yang biasa disebut sebagai kerucut lalu lintas berguna sebagai perangkat untuk memberikan tanda sedang ada pekerjaan konstruksi di jalan raya. 10. Warning Tape. VENDOR diharuskan memiliki warning tape/barikade untuk membantu mengamankan area kerja dari masuknya pihak ketiga ke area proyek juga untuk menutupi area terlarang dan juga, untuk menutup area yang memiliki potensi bahaya. 111, APD lain yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditakukan. Penggunaan APD selain di atas disesuaikan dengan kebutuhan setiap jenis pekerjaan. 3.1.9. Alat Keselamatan Kerja Alat Pemadam Api Ringan (“APAR”) APAR atau fire extinguisher adalah jenis alat pemadam ringan yang memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan jenis alat pemadam ringan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap perusahaan. 2. Selimut Api (Fire Blanket) Page 21 Jip PEREIUAAN PERDAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A7 D1 MUARA BARU JAKARTA UTARA Selimut api / fire blanket merupakan salah satu alat pemadam kebakaran untuk memadamkan api ringan secara efektif. Sehingga ketika digunakan api tidak semakin membesar. 3. Blower Blower adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan udara atau gas, tertentu dimana Blower menghasilkan rasio tekanan yang relatif tinggi dengan volume aliran gas yang lebih besar. Gas Test/Gas Detektor Gas Detektor— Combustible gas detektor (detektor gas yang mudah terbakar) adalah peralatan keselamatan dasar yang diperlukan bila teridentifikasi adanya gas yang mudah terbakar di dalam area kerja. Auto-ignition temperature dan Lower Explosive Limit (LEL) menggambarkan tentang potensi bahaya dari gas mudah terbakar, alat ini biasa digunakan pada area kerja ruang terbatas. 5. Safety Net Safety net adalah sama halnya dengan railing pengaman namun sofety net berupa jaring yang ddipasang pada area luar gedung atau tower. Safety net ini berguna untuk menahan benda yang jatuh dari atas agar tidak langsung jatuh ke bawah atau dalam kata lain bisa ditahan oleh safety net. 3.1.10. Kendaraan Operasional (sesuai kebutuhan) Kendaraan opersional proyek merupakan kebutuhan mendasar bagi manajemen JIP juga VENDOR, kendaraan opersional ini wajib menggunakan yang sesuai dengan peruntukannya agar tidak timbul kerugian dikemudian hari saat pekerjaan berlangsung, oleh karenanya kami perlu mengatur jenis kendaraan yang bisa digunakan di area proyek. a. Kendaraan Roda 4 Tertutup Kendaraan roda 4 tertutup digunakan untuk mengangkut orang/tenaga kerja dengan kapasitas sesvaijumlah kursi yang tersedia, dengan syarat: a. Kendaraan dalam kondisi baik; b._Inspeksi kendaraan harian dilakukan oleh driver dan disetujui oleh manajemen VENDOR dan hasil inspeksi dilaporkan ke pihak JIP; Driver wajib berlisesnsi atau memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM A), untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg yang masih berlaku; d. Driver tidak dalam keadaan/dilarang mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang; Page 22 Ji> RAHASIA PEKERJAAN PERBALKAN {GUDANG JAKPRO NOMOR A7 D! MUARA BARU JAKARTA UTARA ©. Driver tidak dalam keadaan sakit/kurang sehat yang dapat menyebabkan gangguan saat mengendarai kendaraan tersebut Kendaraan Roda 4 Terbuka Kendaraan roda 4 terbuka tidak dapat/dilarang digunakan untuk mengangkut orang/tenaga kerja, karena kondisi terbuka dan tidak memiliki tempat duduk sehingga punya potensi risiko dan potensi bahaya yang cukup tinggai, Kendaraan roda 4 (empat) terbuka hanya bisa digunakan oleh tenaga kerja pada kabin depan saja, sedangkan bak terbuka hanya diperuntukan untuk membawa peralatan kerja, adapun syarat menggunakannya: a. _Kendaraan dalam kondisi bai b. _Inspeksi kendaraan harian dilakukan oleh driver dan disetujui oleh manajemen VENDOR dan hasil inspeksi dilaporkan ke pihak JIP; ©. Driver wajib berlisesnsi atau memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM A/SIM B1), untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang PERERJAAN PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMORA7 D1 MUARA BARU JAKARTA UTARA Urugan pasir Pasir urug yang dipakai harus bersih dan cukup keras. VENDOR harus memastikan ketinggian dan kualitas pemadatan timbunan sebelum melakukan pengurugan pasir. Pengurugan pasir harus dilaksanakan dengan cara menebarkan, meratakan dan memadatkan secara mekanik sampai diperoleh ketebalan dan ketinggian yang sesuai dengan gambar kerja. Pekerjaan Struktur 4.4.1. Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan struktur yang harus dilaksanakan oleh VENDOR meliputi : 1. Mempersiapkan material dan peralatan untuk pekerjaan struktur; 2, Menyusun metode kerja dan spesifikasi material telah disetujui oleh JIP; 3. Melakukan pekerjaan struktur sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja; 4, Hasil pekerjaan akan diawasi dan disetujui oleh pengawas JIP. Jenis pekerjaan struktur yang harus dilaksanakan oleh VENDOR meliputi: 1. Lantal kerja ramp dengan mutu beton K-B 2. Beton ramp dengan mutu beton K-300. 4.4.2. Pelaksanaan Pelaksanaan pekerjaan struktur yang harus dilaksanakan oleh VENDOR meliput 1. Beton VENDOR harus memperhatikan persyaratan pekerjaan beton sesuai dengan peraturan Standar ‘Nasional Indonesia (“SNI”) yaitu : a. Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung (SNI 03-1727-1989F); b. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2002); . Peraturan beton bertulang (PBI) 1971-NI.2. Pekerjaan beton secara garis besar memiliki beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh VENDOR diantaranya sebagal berikut: a. Beton dibentuk dari campuran Portland Cement (PC), pasir, kerikil dan air, dimana masing-masing Komponen mempunyai perbandingan yang jelas dan pasti. Untuk menghasilkan kualitas beton yang maksimal sesuai yang disyaratkan, maka VENDOR diharuskan menyampaikan dokumen Mix Design untuk Kelas beton yang disyaratkan, Kelas beton yang dipakai pada pekerjaan ini adalah K-25; b. Semua pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam Peraturan Beton Bertulang (P81) 1971-NL.2. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus disetujui oleh pihak JIP sebelum dipergunakan oleh VENDOR; Page 28 SA PEKERJAAN PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A? DI MUARA BARU JAKARTA UTARA ©. Sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang indonesia (PBI) 1971-N1.2, kekuatan tekan hancur beton berumur 28 hari seperti di dalam tabel berikut. Tabel 1 - Nilai Kuot Tekan Hancur Beton Umur 28 Hari K-25 100 325 225(1) 187 Tulangan Beton/Pembesian VENDOR diharuskan memperhatikan tata cara dan syarat ~ syarat ketika melaksanakan pekerjaan pembesian dengan rincian sebagai berikut: a. Semua tulangan harus mengikuti gambar rencana dan harus mengikuti peraturan yang berlaku seperti ASTM A.61-72 atau PBI 1971-NI.2; b, Tulangan baja harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan panjang dan bentuk yang, telah ditetapkan pada gambar rencana (Bar Bending Schedule); VENDOR diharuskan menyampaikan Bar Bending Schedule (88S) kepada pihak JIP sebelum ditakukan pemotongan dan pemasangan besi tulangan; 4. Semua tulangan harus dipasang sesuai gambar rencana dan syarat-syarat yang tercantum dalam ACI.318 dan PBI 1971; e, Apabila tulangan harus disambung karena kurang panjang termasuk dengan kait dan bengkokan tulangan, maka harus mengikuti aturan yang ada dalam PBI 1971-NI.2 pada Bab 8 Tulangan Subbab 8.2 Kait dan Bengkokan; f. Pengikatan dengan kawat pengikat (bendraat) harus kuat dan stabil, sehingga pada waktu pelaksanaan pengecoran tulangan besi kokoh dan stabil 3. Bekisting VENDOR diharuskan memperhatikan serta melaksanakan tata cara dan syarat ~ syarat sesuai dengan PBI 1971-NL2 pada pekerjaan pemasangan bekisting dengan rincian sebagai berikut: a. Cetakan atau bekisti 1g harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan batas ~ batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar ~ gambar rencana dan oleh uraian pekerjaan; Page 23 JP PEKERJAAN PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A? DI MUARA BARU JAKARTA UTARA b. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran dari adukan beton, dan harus diberi ikatan — ikatan secukupnya, sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuknya yang tetap; Bekising harus terbuat dari bahan — bahan yang baik yang tidak mudah meresap air dan. direncanakan sedemikian rupa hingga mudah dapat dilepaskan dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton; d. Pada bekisting dan area sekitarnya harus bersih dari kotoran ~ kotoran, sisa/sampah material, dan lain - tain. 4, Pengecoran VENDOR diharuskan memperhatikan serta melaksanakan tata cara dan syarat ~ syarat sesuai dengan PBI 1971-NI.2 pada pekerjaan pemasangan bekisting dengan rincian sebagai berikut: a. Memastikan peralatan pengecoran dan pengangkutan beton harus bersih, serta area pengecoran harus dipastikan bersit; b. _Bidang — bidang beton lama yang berhubungan erat dengan beton baru, harus cukup dikasarkan dulu, kemudian bidang — bidang tersebut harus dibersihkan dari segala kotoran dan benda ~ benda lepas, setelah itu harus dibasahi dengan air sampai jenuh, Sesaat sebelum beton yang baru akan dicor, bidang tersebut harus disapu dengan spesi mortar dengan susunan yang sama seperti yang terdapat di dalam betonnya; . _Inspeksi harus dilaksanakan sebelum pengecoran dimulai terhadap kesesuaian syarat ~ syarat teknis yang tercantum didalam KAK maupun gambar teknis (4s Plan Drawing) VENDOR diharuskan menyiapkan form checklist inspeksi yang disaksikan dan disetujui oleh pihak JIP; d. Beton harus dibuat sedekat-dekatnya dengan tempat pengecoran jika prosesnya dilaksanakan dengan membuat adukan sendiri, dimana dalam proses pengecoran ini dilakukan secara terus menerus tidak berhenti, sampai pada batas-batas penghentian pengecoran yang dlizinkan dan disetujul oleh pihak pengawas yaitu JIP; fe. Untuk mencegah timbulnya rongga ~ rongga kosong dan sarang ~ sarang kerikil, adukan harus dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan ini dilakukan dengan menumbuk ~ numbuk adukan atau dengan memukul ~ mukul cetakan, tetapi dianjurkan untuk menggunakan alat penggetar; f. Pemadatan beton harus memenuhi prosedur dan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971-NI.2. Alat penggetar harus mempunyai frekuensi yang tinggi dan paling rendah harus 85 getaran per detik. Penggetaran tidak boleh dilakukan untuk menghasilkan pergerakan adukan kearah horisontal (mendatar), tetapi harus menghasilkan pemampatan kearah vertikal; Page 30 Ji2 PEKERAAN PEREAIKAN RAHASIA CGUDANG JAKPRO NOMOR A7 DIMUARA BARU JAKARTA UTARA fg. Penggunaan alat penggetar tidak boleh mengakibatkan rusaknya permukaan bekisting agian dalam dan perpindahan atau rusaknya besi tulangan. Tidak diperkenankan penggetaran yang berlebihan sehingga menimbulkan penggenangan air semen atau daerah dimana terjadi pemisahan antara agregat dengan air semen (segregasi); h. Material beton yang akan dituangkan ke dalam lokasi kerja, perlu dilakukan uji slump, sesuai dengan tata cara dan syarat — syarat pada SNI 03 - 1972-1990 Metode Pengujian Slump Beton; Gambar 2 Alat Pengujian Slump Beton i. Jka proses pengecoran menggunakan beton ready mix, VENDOR diharuskan menyerahkan hasil pengujian kuat tekan beton umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari dari sampel yang diambil di area kerja terkait dengan pengontrolan mutu beton; j. Pengerjaan akhir permukaan beton yaitu meratakan permukaan beton sehingga diperoleh suatu permukaan yang rata, seragam dan halus dengan ukuran dan kemiri gan ‘akhir yang sesuai dengan gambar rencana. Ketidakteraturan permukaan tidak boleh sampai mengurangi sifat-sifat struktural; 5. Perawatan Beton dan Perlindungan terhadap Cuaca (Curing) VENDOR diharuskan memperhatikan serta melaksanakan tata cara dan syarat — syarat pada pekerjaan perawatan beton dengan rincian sebagai berikut a. Pengecoran tidak boleh dimulai apabila hujan lebat. VENDOR harus melindungi pekerjaan beton atau permukaan yang baru selesai dicor sedemikian rupa sehingga semen didalam. beton tidak terganggu dan tidak dilarutkan oleh ait hujan; b. Semua beton yang baru selesai dicor harus dirawat dengan cara menyiram beton selama paling sedikit 7 hari setelah pengecoran. Page 31 Ji> PEKERJAAN PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A? DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 6. Perbaikan Beton VENDOR diharuskan memperhatikan serta melaksanakan tata cara dan syarat ~ syarat pada pekerjaan perbaikan beton dengan rincian sebagai berikut : a. Ketidaksempurnaan permukaan beton harus diperbaiki sesuai dengan ketentuan sehingga dapat dihasilkan permukaan yang sesuai dengan syarat-syarat tersebut. Perbaikan pada beton hasil cetakan harus diselesaikan dalam waktu paling lambat 24 jam setelah bekisting dibuka; b. Beton yang rusak, keropos (honeycomb), pecah atau kerusakan-kerusakan lainnya serta beton yang karena permukaannya mengalami penurunan melebihi batas-batas terpaksa harus dibongkar dan dibangun kembali hingga permukaan tersebut mencapai elevasi yang ditentukan. Pembongkaran dan penggantian dengan adukan beton baru harus ditetapkan oleh pihak pengawas yaitu JIP. 7. Pengetesan dan Pengontrolan Mutu Beton VENDOR diharuskan memperhatikan serta melaksanakan tata cara dan syarat ~ syarat pada pekerjaan perbaikan beton dengan rincian sebagai berikut : ‘a, Pengontrolan terhadap kualitas adukan beton dilakukan dengan membuat benda uj berupa uli kubus beton atau silinder beton sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971-N1.2; b. Dalam satu kali pengecoran tanpa berhenti dan harus diambil minimal 3 buah benda uj. Benda uji tersebut di tes di laboratorium resmi yang independen. Apabila dari benda- benda uji tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka JIP berhak menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh VENDOR; €.Selain pengambilan sampel beton, pengontrolan kualitas dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan Hammer Test sesuai dengan SNI 03-4430-1997 “Pengujian Kuat Tekan Elemen Struktur Beton Dengan Alat Palu Beton TIPE N & NR” dan SNI-03-4803- 1998 “Metode Angka Pantul Beton Yang Sudah Mengeras”. 45. Pekerjaan Penutup Dinding, Partisi, Pintu dan Jendela 45.1. Lingkup Kerja Ruang lingkup pekerjaan struktur yang harus dilaksanakan oleh VENDOR meliputi 1. Menyiapkan peralatan dan material yang telah disetujui oleh JIP; 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan perbaikan pintu gudang. Page 32 i> PERERIAAN PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR.A7 D1 MUARA BARU JAKARTA UTARA 45.2. Pelaksanaan 1. Pekerjaan pengecatan Standar pekerjaan pengecatan mengacu pada PUBB 1973 NI-3, Stee! Structures Painting Council (SSPC), Swedish Standard Institution (SIS), British Standard (BS), dan petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat. Bahan cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup dan masih jelas menunjukkan nama/merk dagang, nomor formula atau spesifikasi cat, nomor takaran pabrik pembuat, yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya. VENDOR harus mengajukan daftar tertulis dari semua bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh JIP sebelum pekerjaan dimulai. Untuk menetapkan suatu daftar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai harus berdasarkan acuan dengan minimal merk dagang yaitu Jotun, Dulux, Nippon Pain, atau setara VENDOR harus mengajukan metode pelaksanaan kepada JIP untuk pekerjaan pengecatan yang mengacu pada standar pengecatan dimulai dari pembersihan permukaan bidang yang akan dicat, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir 2. Pekerjaan Pintu dan Jendela VENDOR harus mengajukan metode pelaksanaan dan bahan/material yang akan digunakan serta disetujul oleh JIP. Pekerjaan pintu dan jendela yang akan dikerjakan adalah perbaikan pintu besi gudang dengan rincian sebagai berikut: a. Penggantian engsel pintu baru beserta dengan pemasangannya, spesifikasi engsel sama dengan eksisting; b. Perbaikan dan/atau penggantian rangka pintu gudang yang telah rusak; ©. Pengelasan kembali sambungan pintu gudang yang telah rusak; d,Pemasangan kunci pintu gudang (kunci tanam dari sisi dalam); e. Pengecatan kembali pintu gudang untuk semua sisi dengan cat besi sesuai spesifikasi yang telah disetujui oleh JP. 4.6. Pekerjaan Plafond dan Atap Ruang lingkup pekerjaan plafond dan atap yang harus dilaksanakan oleh VENDOR meliputi : 1. Menyiapkan peralatan, material, dan tenaga kerja yang telah disetujui oleh JIP; 2. Melaksanakan pekerjaan plafond dan atap yang terdiri dari: a. Pemasangan plafond gypsum untuk area loading dock dan toilet lantai 2 beserta dengan rangka hollow galvanis; b. Pengecatan plafond gypsum untuk area loading dock dan toilet lantai 2; Page 33 Ji> RAHASIA PERERJAAN PERBAINAN GUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA . Perbaikan struktur atap gudang yaitu perbaikan pemasangan turnbuckle/jarum keras tukuran M16 yang lepas/rusak; 4d. Perbaikan kebocoran dak beton di area toilet lantai 2 dengan metode waterproofing: Mengajukan contoh bahan/material yang akan digunakan dan disetujui oleh JIP; Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang disetujui JIP dan diawasi oleh pengawas JIP. 4,7. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP) Ruang lingkup pekerjaan MEP yang harus dilaksanakan oleh VENDOR meliputi 1 a: Menyiapkan peralatan, material, dan tenaga kerja yang telah disetujui oleh JIP; Melaksanakan pekerjaan MEP yang terdiri dari: a, Pemasangan instalasi listrik untuk satu unit gudang; b. Pemasangan instalasi air bersih untuk satu unit gudang; ¢. Pemasangan CCTV sesuai dengan spesifikasi yang tertuang didalam BOQ, Mengajukan contoh bahan/material yang akan digunakan dan disetujui oleh JIP; leh i JIP dan diawé Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang disetujt pengawas JIP. Page 34 JP PeKERAAN PEROAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 5a. 52. BABY PEKERIAAN PENYELESAIAN AKHIR Pekerjaan House Keeping ‘VENDOR diharuskan melaksanakan tahapan House Keeping dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Melaksanakan pembersihan semua area di gudang setelah pekerjaan perbaikan selesai; 2, Melakukan pembersihan terhadap sisa ~ sisa material dan sampah bekas kegiatan perbaikan; 3. Melakukan koordinasi dengan JIP terkait dengan sisa material yang masih memiliki nilai komersial dari hasil pekerjaan ataupun sisa dari penggunaan material; 4, Menyiapkan transportasi angkut untuk mobilisasi pembuangan sisa material dan sampah material; 5. Menyiapkan tempat pembuangan yang memadai dan tetap memperhatikan lingkungan sekitar untuk pembuangan sisa material dan sampah material Pelaporan dan Dokumentasi Seluruh dokumentasi pelaporan setelah ditandatangani harus diserahkan dalam bentuk hardcopy 2 rangkap beserta softcopy (format PDF dan DWG) dalam flashdisk 32Gb kepada JIP, yang terdiri dari: 1. Laporan rutin, yaitu: dd. Laporan harian; fe. Laporan mingguan; f. Laporan bulanan, 2. Kurva-s progress pekerjaan per 1 minggu hingga progress selesai (100%) terhadap kurva-s rencana; 3. Kurva-s progress pekerjaan sesuai termin penagihan (jika ada termin). 4, Berita Acara a. BA Pemeriksaan Barang / Material. b, BA Pekerjaan: BA Perubahan / Penyesuaian Desain, BA Tidak Sesuai Spesifikasi (ika ada). ©. BA Uji Terima dengan lampiran Dokumen Uji Terima d. BA Serah Terima Pekerjaan sesuai termin pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau Surat Perintah Kerja (SPK). @. BA Serah Terima Masa Pemeliharaan Pekerjaan AAs Built Drawing, dalam bentuk softcopy dengan format file PDF dan DWG. Dokumen persetujuan contoh bahan/material. Dokumen hasil inspeksi setiap pekerjaan yang disetujui oleh JIP sesuai dengan BOQ. Dokumentasi Foto Pekerjaan dalam bentuk laporan, yaitu: Page 35 Ji> PERERJAAN PERBAIKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A DI MUARA BARU JAKARTA UTARA a. Foto sebelum, proses, dan setelah penyelesaian pekerjaan perbaikan; b. Foto saat berlangsungnya pekerjaan dengan keterangan untuk melengkapi laporan arian (foto pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan K3LH); Foto jika ada kondisi yang sulit atau tidak bisa sesuai spesifikasi (Difficult Condition) 5.3. As Built Drawing 1 ‘VENDOR diharuskan memulai pekerjaan As Built Drawing ketika progress pekerjaan konstruksi mencapai 60%. VENDOR ditiaruskan membuat As Built Drawing (gambar hasil akhir pekerjaan) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Format DWG. b.Disajikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy (format file PDF dan DWG). c. Gambar berisikan hal-hal sesuai kondisi aktual di lapangan setelah pekerjaan selesai, yaitu: + Posisi ti ik dan koordinat; = Site Layout ; - Gambar detail perbaikan sesuai dengan As Plan Drawing; Page 36 iP enenyan reeanican RAHASIA ANG AKORO NoMOR A? I MUARA BARU ATA TARA BABVI JANGKA WAKTU DAN MASA PEMELIHARAAN PEKERJAAN, 6.1. _Jangka Waktu Pekerjaan 1. VENDOR diharuskan menyelesaikan pekerjaan perbaikan dengan jangka waktu 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender sejak rekomendasi /izin pekerjaan konstruksi didapat seperti Surat Perintah Kerja (SPK) / Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK] ditandatangani; 2. Jika VENDOR menyelesaikan pekerjaan melebihi jangka waktu, maka akan ditentukan kemudian terkait kebijakan perpanjangan jangka waktu pekerjaan atau pengenaan denda sesuai aturan yang berlaku pada Surat Perintah Kerja (SPK) / Surat Perintah Mulai Kerja (sPMK). 6.2, Masa Pemeliharaan Pekerjaan 2. VENDOR diharuskan menjamin hasil pekerjaan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) 100% dengan segala biaya yang timbul akibat perbaikan menjadi tanggung jawab VENDOR. 2. VENDOR dinaruskan menjamin hasil pekerjaan yang telah selesai dilakukan dengan segala biaya yang timbul akibat perbaikan menjadi tanggung jawab VENDOR dengan Level Prioritas sebagai berikut: a. Kondisi Kritis, ~ Kondisi emergensi yang mengakibatkan kerusakan pada hasil perbaikan karena ketidaksesuaian hasil pekerjaan VENDOR terhadap spesifikasi teknis. Kondisi emergensi yang mengakibatkan ketidaksesuaian instalasi listrik dan air bersi terhadap spesifikasi teknis. b.Kondisi Non Kritis - Kondisi yang tidak bersifat emergensi yang terjadi karena diperlukannya perbaikan atau penyempurnaan hasil pekerjaan sebelumnya. = Sebagai contoh: kerusakan minor hasil perbaikan, perapihan dan pemadatan tanah sekitar area kerja. 3. VENDOR diharuskan membuat Berita Acara/Laporan untuk setiap kegiatan pemeliharaan termasuk Berita Acara Penyelesaian Perbaikan jika terdapat ketidaksesuaian ataupun perbaikan yang perlu dilakukan tertandatangani kedua belah pihak selama masa garansi 6 (ena) bulan. 4, VENDOR diharuskan menyampaikan Prosedur Penanganan Gangguan dan Contact Person In Charge (PIC). Page 37 JP PEKERJAAN PERBALKAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA 5. Apabila dalam masa pemeliharaan terdapat pekerjaan perbaikan yang tidak diselesaikan oleh VENDOR, maka JIP tidak akan membayarkan nilai 5% (retensi masa pemeliharaan/termit terakhir pembayaran) dari harga pekerjaan tersebut. 6. Masa Pemeliharaan dianggap selesai setelah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Masa Pemeliharaan (BASTMP) Pekerjaan dengan melampirkan dokumen jika terdapat kegiatan selama masa pemelinaran. Page 38 J PEKER/AAN PERRAIKAN RAHASIA [GUDANG JANPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA BAB VIL DAFTAR KUANTITAS 7.1. Daftar Kuantitas (Bill of Quantity / BOQ) No stem Pekeriaan spesituasi sotuan | Volume ‘A_[PENERUAAN PERSAPAN Survey & Dolwmentas Fa-Peet @ a Keselamotan Kesehatan Key, dan ingangan Fiup [SUR) Ts 10 HSE Ofer Als PensungO alan Fem =Dokumen UH [GMS JSR da nT) ims pene z Fra taeda tau peer [araerceaen mam =e ste 0 —F a papa RT =p fas fers ers r rr Sabi a en ira esrb pers n too Fngnen rent ion {]tasa Pengurusan Pertinan Fe ei ” 's 00 SUSTOTA 1 _[PERERUAAN BONGEARAN - T— +f een dno Regt Pond aoe m | 90 isla Soran np sing ca Bop Fats einen : \serangssuone huran:? 5m x03.m,t03m zi a “esse nga aH Eira oion n [renner Tan 1 emadatan Tanah Eng Ramp [Tebal adem 7 ro 2 urugan Tanah don amadatan Ramp ria ayer 1 oer ns 250 | reba :20em _ 3gan Pas dan Pemodatan Fama [Tabet dem nd 35 SUBTOTALC _PexeRiAN STRUNTUR Tabac mo a Mut beton 300 |-wiremesh M6 yer Tebal ize Finhing 2Jeeton ram _|PeRenanan PENT DING, PATS, NTU DAR ENOETA | ‘Uren S mets Bongiar engseltama Pasang eng bara1-225inch | reraikan rngta bel pints gerveng: desi holow 40 ko | rengecatan kerbs | ses how raga utara et aba ee Sei hollow jar rangka 2 teal 3,2 rt Welles inca et arn 1) artahan Prt Gertong Gusone writ 00 2} pemscangon Pagar aru SURTOTATE Page 39 Ji2 PexeryAan PEROAICAN RAHASIA GUDANG JAKPRO NOMOR A7 DI MUARA BARU JAKARTA UTARA No stem Pokerjaan Spesifiast satan | volume _[PERERIASN PLAFOND DAW ATA Paton Gyesum | Ranga holow Zan a a|- are Lacing Dock “oypeumboara 9mm mm ays Tole Lanta? | ek :Jayaboard aut Acts Muah dserthian [cat tora Gypsum | bay sear: 2-4 m/e +3]Perbaikan Struktur Atap Gudang [zaeasonee uenoesie tree unit 100 |-Pemasengan bes | ukuran:P25 mx15m [waterproof SKA Top 107 jan Kebooaran Dak Beton | ipa Pv diane, socket inch, knee Anh & 100 | pemasangan tambahan pa untk pembuangan air [an taong tae menaj ketuoe sudan SUB-TOTAL {| PERERTAAN WERAVRAL ELEETRIKAL, DAW PLUMBING (WEP) | iting apo Broce atau setae, TO po | sampu Ts Wate: ips atu sear, 10 ps [abel nett 2425 m2=Supromeatau sear, 3! | kabel nb 32.5 mz: Supreme atau sear, 3 Poms a 2) insoles | Pipa PC dan absesonis 3/4" ,1/2, | weoterroaf | ripe: Come slcerv outdoor | ster: Panasonic atau setara wun 1.00 | lees dan teria insta engkap 952 pemasangan [Boy fared ight wo, Mh definon Tipe: Bere acrviedoor Mark: Fanasonc ata stara vn 200 -Alseseis dan materalinstalastiengap Sasa pemasangan | PEAAN eNELESATN AK ease ieeping cea oe lant dan 2 - area gssang dan acing dock i rea luaralaman pudang Faspais paterson Dokamentst arian alpetporan dan dokumentst |-Ookurentasiathirtermasuktondh sebehim dan & 3 sesudah perbakan -Rekansasdoburentat Page 40

Anda mungkin juga menyukai