Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TEGANGAN TINGGI

BUKU 3

EN - 4J

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
BAB I

1. Jelaskan tiga tahap pengujian merusak (destructive test) dengan bantuan grafik tegangan uji
sebagai fungsi dari waktu pengujian. Jelaskan dari grafik ini mengapa isolator yang
kelihatannya “baik” sebenarnya tidak memenuhi syarat.
Jawab:
- Pengujian ketahanan (Whitstand test), sebuah tegangan tertentu diterapkan untuk waktu
yang ditentukan. Bila tidak terjadi lompatan api maka pengujiannya dianggap memuaskan.
- Pengujian pelepasan (Discharge test), tegangan dinaikkan sehingga terjadi pelepasan pada
benda yang diuji. Tegangan pelepasan ini lebih tinggi dari tegangan ketahanan. Pengujian
dilakukan dalam suasana kering dan suasana basah.
- Pengujian kegagalan (Breakdown test), tegangan dinaikkan sampai terjadi kegagalan pada
benda yang diuji.

2. Sebutkan dua kemugnkinan pelepasan (discharge)!


Jawab:
Partial Discharge
Peristiwa pelepasan atau loncatan bunga api litrik yang terjadi pada sebagian dari sistem
isolasi (pada rongga dalam atau pada permukan sebagai akibat adanya beda potensial yang
tinggi dalam isolasi tersebut.
Terbakar

3. Sebutkan dua contoh pengujian merusak!


Jawab:
Pengujian Tarik (Tensile Testing)
Pengujian pada material dengan cara menarik suatu material sampai putus.
Pengujian Tekan (Compressed Testing)
Pengujian pada material dengan cara ditekan sampai hancur untuk mengetahui kekuatan tekan
suatu bahan.

4. Sebutkan dua contoh pengujian tidak merusak!


Jawab:
Vibration Test
Pengujian pada material dengan memberikan getaran pada material untuk mengetahui kondisi
material tersebut
Radiography Test
Pengujian pada meterial dengan memberikan sinar x atau sinar gamma sehingga dapat dilihat
cacat atau ketidaksesuaian didalam bahan tersebut

5. Klasifikasi tegangan tinggi mungkin bersifat subyektif. Mengapa?


Jawab:
Karena dalam pengukurannya memerlukan teknik-teknik tertentu yang semuanya bersifat
khusus.
6. Klasifikasi tegangan tinggi mungkin juga bersifat obyektif. Jelaskan!
Jawab:
Karena dalam pengukurannya dimana semua tegangan dianggap cukup tinggi oleh instruktur
terdapat gejala-gejala tegangan tinggi yang mulai terjadi.

7. Pengujian tegangan tinggi antara lain bertujuan untuk mengetahui kemampuan peralatan
tegangan tinggi yang diuji pada tegangan normal dan tegangan lebih (overvoltage). Jelaskan
hal ini dengan bantuan grafik tegangan uji sebagai fungsi dari waktu pelepasan.
Jawab:
Tegangan lebih yaitu tegangan yang hanya dapat ditahan oleh sistem untuk waktu terbatas.
Meskipun peninggian tegangan transmisi akan mengurangi rugirugi daya, peninggian
tegangan itu tetap ada batasnya, karena tegangan tinggi menimbulkan beberapa masalah,
antara lain :
a. Tegangan tinggi dapat menimbulkan korona pada kawat transmisi. Korona ini dapat
menimbulkan rugi-rugi daya dan dapat menimbulkan gangguan terhadap komunikasi radio.
b. Jika tegangan transmisi semakin tinggi, maka peralatan transmisi dan gardu induk
membutuhkan isolasi yang volumenya semakin banyak agar peralatan mampu memikul
tegangan tinggi tersebut. Hal ini mengakibatkan kenaikan biaya investasi.
c. Saat terjadi pemutusan dan penutupan rangkaian transmisi ( switcing operation , timbul
tegangan lebih surja hubung sehingga peralatan sistem tenaga listrik harus dirancang mampu
memikul tegangan lebih tersebut. Hal ini juga mengakibatkan kenaikan biaya.
d. Jika tegangan transmisi ditinggikan, maka menara transmisi harus semakin tinggi untuk
menjamin keselamatan makhluk hidup disekitar transmisi. Peninggian menara transmisi
mengakibatkan transmisi mudah disambar petir. Sambaran petir pada transmisi akan
menimbulkan tegangan lebih surja petir pada sistem tenaga listrik , sehingga peralatan sistem
tenaga listrik harus dirancang mampu memikul tegangan lebih tersebut.
e. Peralatan sistem perlu diperlengkapi dengan peralatan proteksi untuk menghindarkan
kerusakan akibat adanya tegangan lebih surya hubung dan surya petir. Penambahan peralatan
proteksi ini menambah biaya investasi dan perawatan
f. Sosial, dinegara barat terutama faktor sosial sangat diperhatikan, dan tidak akan memasang
jaringan tegangan tinggi pada daerah penduduk yang padat.

8. Jelaskan apa teknik tegangan tinggi, terutama dalam kaitannya dengan pertanyaan No. 5 dan
No. 6.
Jawab:
Yang disebut tegangan tinggi dalam dunia teknik tenaga listrik ( electric power engineering )
ialah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para teknisi listrik sehingga
diperlukan pengujian dan pengukuran dengan tegangan tinggi yang semuanya bersifat khusus
dan memerlukan teknik-teknik tertentu ( subyektif ), atau dimana gejala-gejala tegangan
tinggi mulai terjadi ( obyektif ).

9. Jelaskan dengan bantuan Gambar 1.1 bilamana di Pulau Jawa diperlukan teganan 700 kV.

10. Jelaskan klasifikasi tegangan lebih menurut bentuk tegangan, sebab terjadinya, dan sifat atau
asal-mulanya tegangan lebih terjadi
Jawab:
Tegangan lebih dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan bentuknya, yakni tegangan
priodik dan a-priodik, atau menjadi dua golongan berdasarkan sebabnya, yakni sebab luar
( external overvoltage ), misal petir, dan sebab dalam ( internal overvoltage ), misal switching
surges.
11. Apakah maksud pengujian tegangan tinggi!
Jawab:
Pengujian tegangan tinggi dimaksudkan untuk:
a) Menemukan bahan yang kwalitasnya tidak baik, atau yang cara membuatnya salah.
b) Memberikan jaminan bahwa alat-alat listrik dapat dipakai pada tegangan normalnya untuk
waktu yang tak terbatas.
c) Memberikan jaminan bahwa isolasi alat-alat listrik dapat tahan terhadap tegangan lebih
untuk waktu terbatas.

12. Berikan definisi pelepasan (lucutan, discharge), percikan (sparkover), dan lompatan
(flashover)
Jawab:
Discharge = Pelepasan muatan 
Spark-over = Percikan listrik 
Flash-over = Lompatan listrik

BAB II

1. Alat penguji tegangan tinggi bolak – balik frekuensi rendah adalah suatu: (B) Trafo Penguji
2. Sebutkan dua ciri utama alat tersebut soal No. 1
Jawab:
(A) Kapasitas KVA nya lebih kecil dibandingkan dengan trafo daya, karena untuk keperluan
lompatan api tidak membutuhkan daya yang besar, melaikan tenaga yang besar.
3. Untuk menghasilkan tegangan tinggi uji bolak – balik 2500 kV digunakan suatu metoda
Jawab: Metode pengukuran dengan trafo tegangan dan lain-lain. Potential transformer
(menggunakan trafo stepdown khusus pengukuran tegangan tinggi).
4. Sebutkan dua keuntungan metoda tersebut soal No. 3
Jawab: Hasil Pengukuran lebih teliti
5. Pengukuran tegangan tinggi bolak – balik secara langsung dilakukan dengan: (A) Voltmeter
Elektrostatik
6. Seperti soal No. 5, pengukuran tidak langsung dilakukan dengan: (B) Sela Bola
7. Pengujian tegangan tinggi bolak balik 50Hz terhadap sebuah isolator penyangga 6 kv
menghasilkan tegangan lompatan 50 kv pada suhu t = 29,6 ºC; tekanan udara b = 755,0
mmHg dan kelambaban udara mutlak 16,4 gram/m3. Seharusnya pada keadaan standar
tegangan lompatan adalah 50 kv. Baikkah isolator ini? (kh = 0,94 pada 29,6 ºC)
Dik:
VB = 50 kv
bB = 755,0 mmHg
t = 29.6ºC
kh = 0,94
Ditanya: amankah isolator jika Vs(seharusnya)=50 kv?
k h (273+t B ) 0,94(273+29.6)
Jawab: : V s (uji) =V B = 50 = 48.801 kv
0,386 b B 0,386 . 755
Karena Vs(uji) ≤ Vs(seharusnya) maka isolator dapat dikatakan baik
8.
9.
10. Tahanan pelindung pada pengujian tegangan tinggi bolak balik berfungsi sebagai unsur untuk:
(C) Mencegah terjadinya hubung singkat pada rangkaian sekunder
11. Untuk menghasilkan tegangan uji 2000 kv, mana yang lebih murah?
a. 5 trafo 400 kva atau b. 4 trafo 500 kva
Jawab: b. 4 trafo 500 kva
Alasan:
Harga 1 trafo 500 kva merk trafindo: Rp. 100.000.000 (tokopedia)
Harga 1 trafo 400 kva merk trafindo: Rp. 88.000.000 (tokopedia)
Jadi,
A= 5x88.000.000= Rp.440.000.000
B= 4x100.000.000= Rp. 400.000.000 (lebih murah)
12.
13.
14.
15.
16. Ulangi pertanyaan No.14, tetapi dengan cara naik-turun. Mengapa tegangan minimum Vºmin
selalu lebih besar dari V+min?
Jawab:
cara naik dan turun (up and down method)
 Mula-mula tegangan puncak dari percikan minimum diterapkan pada sela
 Apabila percikan terjadi, maka tegangan diturunkan setingkat(besar tingkatan dari
pengalaman)
 Tegangan ini diterapkan lagi, kalau masih ada percikan tegangan diturunkan lagi.
Apabila tidak tegangan dinaikkan lagi
 Prosedure ini diulang sampai 30-50 kali
Vºmin selalu lebih besar dari V+min karena tegangan minimal mula2 (Vºmin) akan diturunkan lagi
menjadi tegangan minimal setingkat (V+min) apabila masih terjadi percikan.

BAB III

1.
2.
3.
4. Efisiensi tegangan suatu pembangkit tegangan impuls yang baik adalah (B) 85%
5.
6. Terangkan prinsip bekerjanya generator impuls yang mempunyai dua tahapan dengan
masing-masing satu kapasitor, sehingga pada waktu mengisi (charging) kedua kapasitor
terpasang paralel dan pada waktu melepas (discharging) keduanya terpasang seri.
Jawab: Kapasitor C diberi muatan dari sebuah sumber DC melalui tahanan pemuat r.
Percikan api (spark over) antara sela api G terjadi pada waktu tegangan pemuat V mencapai
suatu harga tertentu. Pada waktu itu muatan pada C dilepaskan (discharges) melalui
tahanan seri Rs, induktansi L, dan tahanan R0. Dengan demikian tegangan impuls terjadi
diantara terminal tahanan Ro.
Note:
• Tahanan Rs bertindak sebagai tahanan peredam
(damping resistor) untuk menghindari osilasi
frekuensi tinggi.
• Ro dipakai untuk mengatur bentuk ekor gelombang.
• L bersama Ro dipakai mengatur muka gelombang.

7.
8. Pada tegangan keluaran (output) yang lebih tinggi, rangkaian impuls R-C mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan rangkaian R-L-C. Mengapa?
Jawab:
Karena pada gelombang keluaran rangkaian R-L-C terdapat osilasi yang cukup besar. Osilasi
tersebut mempengaruhi waktu muka dari gelombang keluaran rangkaian R-L-C. Pada
rangkaian R-C terbentuk gelombang keluaran tanpa adanya osilasi pada muka, puncak
maupun ekor gelombang, sehingga rangkaian R-C memiliki bentuk gelombang keluaran yang
lebih baik dari rangkaian R-LC.
9.
10.
11.
12.
13.
14. Terangkan cara mengukur tegangan impuls dengan menggunakan sela bola secara interpolasi.
Jawab:
Sela bola digunakan untuk mengukur nilai puncak tegangan tinggi bolak balik. Kelebihan sela
bola untuk mengukur nilai tegangan impuls adalah bahwa jika hanya bertumpu pada ada
tidaknya tembus maka tidak dapat dipastikan selisih antara nilai puncak tegangan impuls yang
diterapkan U terhadap Ud. Hal ini dapat ditentukan dengan impuls – impuls berulang.

15.
16. Ada 3 unsur utama yang diperlukan untuk merancang (design) pembangkit impuls
apakah itu?
Jawab: generator impuls RLC, generator impuls RC, dan generator marx
BAB IV

1. Gambarkan rangkaian dasar sebuah kumparan Tesla dan jelaskan apa yang disebut sebagai
“efisiensi tegangan” pada kumparan ini
jawab:

Efisiensi tegangan pada kumparan ini yaitu perbandingan antara tegangan LP(input) dengan
tegangan di LS(output) dimana tegangan output selalu lebih besar daripada tegangan input
2. Alat penguji tegangan tinggi bolak balik frekuensi tinggi disebut: Sela bola standar
3.
4.
5. Apakah beda hakiki antara tegangan tinggi bolak balik frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
Jawab: kalau frekuensi tinggi memikliki jumlah lilitan lebih banyak dari yang frekuensi
rendah

6. Bagaimana cara mengetahui adanya keretakan pada isolator tegangan tinggi?


Jawab: Karena isolator biasanya terbuat dari bahan yang tembus pandang, maka jika ada
keretakan dapat terlihat langsung
7. Perbandingan tegangan keluar (output) dan tegangan masukan (input) pada kumparan tesla
sebanding dengan “efisiensi tegangan” jelaskan .
jawab: Karena tegangan keluar (output) selalu lebih besar dibanding tegangan masuknya
(input), hal ini terjadi karena jika tegangan pada lilitan primer semakin tinggi maka akan
V input
semakin tinggi pula tegangan keluarannya. Sehingga eff tegangan =
V output
8.
9.
10. Dalam praktek, pada kumparan tesla biasanya digunakan sela bola yang beputar. menagapa?
Jawab: Supaya menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi
11.
12.
13.

BAB V

1. Jembatan Schering dibuat berperisai untuk menghilangkan pengaruh (d) kapasitas sasar
2. Tangen delta sebagai fungsi dari tegangan uji dapat dipakai untuk menilai factor – factor
bahan sebagai berikut: (a) Adanya hubung singkat, (d) Umur, (e) Konduktivitas.
3. Jembatan Schering adalah alat untuk mengukur (a) dan (b) sehingga dapat dihitung (c)
dari suatu bahan isolasi. sebutkan (a), (b), dan ( c)
Jawab: (a) kapasitor, (b) sifat-sifat isolasi kabel, dan (c) kapasitansi
4.
5.
6. Kapasitor tak sempurna mempunyai rugi daya elektrik. Faktor apa saja yang mempengaruhi
rugi daya ini?
Jawab:
 Kekuatan dielektriknya yang rendah.
 Kekuatan kerak yang rendah, sehingga terjadi erosi karena tekanan elektrik permukaan.
 Konstantan dielektrik yang tidak tepat dan tidak cocok, sehingga m,embuat arus
permuatan melebihi dari yang diizinkan.
 Kemampuannya dalam menahan panas tinggi yang kurang.
 Sering terjadinya perubahan bentuk pada saat keadaan panas.
 Konduktivitas panas yang kurang.
 Koefisien muai panas yang tinggi.
 Mudan terbakar dan tidak tahan terhadap busur api.
7. Kapasitor tak sempurna mempunyai rugi daya elektrik. Faktor apa saja yang mempengaruhi
rugi daya ini?
Jawab:
- Kekuatan dielektriknya yang rendah.
- Kekuatan kerak yang rendah, sehingga terjadi erosi karena tekanan elektrik
permukaan.
- Konstantan dielektrik yang tidak tepat dan tidak cocok, sehingga m,embuat arus
permuatan melebihi dari yang diizinkan.
- Kemampuannya dalam menahan panas tinggi yang kurang.
- Sering terjadinya perubahan bentuk pada saat keadaan panas.
- Konduktivitas panas yang kurang.
- Koefisien muai panas yang tinggi.
- Mudan terbakar dan tidak tahan terhadap busur api.
8.
9.
10.
11.
12. Suatu bahan isolasi disebut baik dilihat dari segi tahanan isolasinya sebagai fungsi dari waktu
pengukuran dan tegangan yang diterapkan, jika: (a) R besar, (c) R naik terus, (f) Angka
polarisasi sama dengan satu, (g) perbandingan titik lemah kurang dari satu.
13.
BAB VI

1. Pada waktu muka petir memasuki trafo, maka trafo ini terlihat sebagai: (c) Kapasitansi.
2. Dalam hal tersebut soal No. 1 maka distribusi tegangan pada trafo menjadi: (a) linier.
3. Dalam hal tersebut soal No. 2 maka petir: (c) tidak selalu berbahaya bagi trafo.
4.
5. Suatu trafo dikenai pengujian impuls. Dalam hubungan ini jawablah pertanyaan berikut:
a. Jelaskan tujuan pengujian impuls tersebut.
b. Jelaskan mengapa transformator yang disambar petir akan menimbulkan keadaan bahaya
bagi transformator tersebut. Apa selalu demikian?
c. Distribusi tegangan pada lilitan trafo tergantung dari besarnya α. Berapa besarnya α untuk
trafo japasitas besar (≥ 10MVA), trafo distribusi dan trafo penguji? Mengapa?
Jawab:
a. Untuk menguji tegangan yang diakibatkan dari tegangan lebih dalam dan tegangan lebih
luar serta untuk meneliti mekanisme tembus pada Trafo tersebut. Selain itu, untuk
menguji ketahanan Trafo tersebut terhadap petir.
b. Iya, selalu demikian. Karena petir memiliki induksi yang dihasilkan dari energy listrik
yang sangat besar, jika induksi ini diterima oleh Trafo atau peralatan listrik yang lainnya
maka akan menyebabkan kerusakan. Disetiap Trafo mempunyai batas toleransi
tegangan masing-masing. Saat terkena induksi dari sambaran petir maka akan
menyebabkan meningkatnya tegangan yang mengalir pada Trafo tersebut. Apabila
tegangan tersebut meningkat melebihi batas toleransi tegangannya maka Trafo tersebut
akan rusak atau meledak
c. α Trafo penguji lebih besar disbanding dengan α Trafo distribusi karena Trafo distribusi
hanya memiliki catu sebesar 220V sedangkan tegangan output yang harus dihasilkan
adalah tegangan uji dengan beberapa ratus ribu Volt.
6.
7. Apa pengaruh panjang pendeknya gulungan terhadap alfa dan distribusi tegangan?
Jawab: α adalah laju pertumbuhan faktor beban rata-rata mulai dari awal tahun pengamatan
sampai tahun n. Jadi, jika gulungannya makin panjang itu artinya adalah beban tiap tahunnya
bertambah sehingga α pun bertambah dan distribusi tegangannya pun makin jauh jaraknya
karena bebannya semakin bertambah. Jika gulungannya pendek maka itu sebaliknya.
8. Apakah selalu distribusi tegangan permulaan tidak linier?
Jawab: Iya.
9. Sebuah transformator tenaga terkena sambaran petir tidak langsung. Apa akibatnya? Jelaskan.
Faktor apakah yang menentukan?
Jawab: Maka akan terjadi fenomena transien yang diakibatkan oleh elektromagnetis dari
kanal kilat. Akibat dari kejadian ini timbul tegangan lebih dan gelombang berjalan yang
merambat ke Trafo. Tegangan induksi ini dapat berubah-ubah tergantung dari keadaannya.
Karena tegangannya naik melebihi batas toleransi tegangan dari Trafo tersebut maka Trafo
tersebut akan rusak bahkan meledak. Faktor-faktor yang menentukan itu; tekanan atmosfer
yang menurun karena ketinggian suatu tempat (penempatan Trafo), pergerakan udara atau
angin dengan membawa udara lembab keatas dan membentuk awan, angina yang kencang,
dan terjadinya pemisahan muatan listrik di awan sehingga menimbulkan medan listrik. Jika
medan listrik yang terjadi melebihi medan tembus udara, maka akan terjadi pelepasan
muatan.
10. Ulangi pertanyaan no. 9 untuk trafo distribusi.
Jawab: Bagi Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV sambaran petir tak langsung dapat
mengakibatkan timbulnya tegangan induksi pada kawat saluran distribusi. Tegangan induksi
ini dapat menyebabkan terjadinya tegangan berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan
pada peralatan listrik dan berbahaya bagi manusia. Hal ini dapat dicegah dengan Completely
self-protecting ( CSP ) transformers memiliki peralatan proteksi terintegrasi terhadap petir,
baban lebih, dan hubung singkat. Lightning arrester terpasang langsung pada tangki trafo
sebagai proteksi terhadap petir. Untuk proteksi terhadap beban lebih, digunakan fuse yang
dipasang di dalam tangki. Fuse ini disebut weak link. Proteksi trafo terhadap gangguan
internal menggunakan hubungan proteksi internal yang dipasang antara beliran primer dengan
bushing primer.
11.
12.
13.
14.
15. Apakah lengkungan gross untuk pengujian delta pada sebuah transformator?
Jawaban: di bagi menjadi dua yaitu 1.susut tembaga 2.susut inti besi
16. Pada pengujian transformator apakah pengaruh naiknya tangen delta pada tegangan gagal?
Jelaskan.
Jawab:

Tan δ menyatakan faktor rugi 2 rugi daya, besaran inilah yang menjadi indikasi besarnya
daya yang terdisipasi, semakin besar nilai tangen delta maka semakin besar daya yang
terdisipasi yang berarti kualitas isolasi semakin buruk.
17. Jelaskan pengujian ketahanan lapisan bolak – balik (AC) pada isolator. Apa maksudnya dan
bagaimana cara?
Jawab: Tegangan ini diperlukan untuk menguji peralatan yang terpasang pada jaringan
tegangan tinggi.
Terbagi menjadi 2 :
a. Kenaikan amplitudo bolak balik dengan frekuensi rendah disebut tegangan lebih stasioner
b. Tegangan lebih peralihan kenaikan tegangan dengan frekuensi rendah dapat ditimbulkan.
Pengujian ketahanan ini dilakukan dengan cara tegangan diberikan pada benda uji bertahap
sampai suatu nilai diatas tegangan normalnya. Kemudian tegangan dipertahankan tetap dalam
waktu terbatas jika isolasi peralatan tidak bisa bertahan maka akan terjadi arus bocor yang
besar.
18. Pada pengujian ketahanan impuls pada isolator polaritas mana yang dipakai?
Jawab: Tegangan AC,DC dan Impuls.
19. Jelaskan mengapa pengujian impuls pada transformator tegangan lebih sulit daripada trafo
tenaga? Faktor apakah yang mempengaruhi?
Jawab: Pengujian impulse ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik dari
sistem isolasi transformator terhadap tegangan surja petir. Pengujian impuls adalah pengujian
dengan memberi tegangan lebih sesaat dengan bentuk gelombang tertentu. Bila transformator
mengalami tegangan lebih, maka tegangan tersebut hampir didistribusikan melalui efek
kapasitansi yang terdapat pada antar lilitan transformator, antar layer transformator, antara
coil dengan ground
20.
BAB VII

1. Alat pelindung yang paling sederhana adalah : (b) sela batang


2. Alat pelindung yang paling modern terdiri dari 2 unsur, yakni (a) Sela api (spark gap) (b)
Tahanan Kran (valve resistor)
3. Kelemahan alat pelindung sederhana adalah: (a) dapat mematikan arus susulan
(b) melindungi isolasi peralatan terhadap bahaya tegangan lebih curam
4. Tegangan gagal daripada arrester tergantung pada: (c) tegangan surja
5. Jatuh tegangan (IR) atau tegangan sisa dari pada arrester tergantung pada:
(a) Kecuraman tegangan surja
(b) Kecuraman arus surja
6. Apakah mungkin tegangan gagal arrester lebih rendah dari tegangan sisa?
Jawab: Tidak, pada saat gelombang pendek tegangan gagalnya akan naik lebih tinggi dari
pada isolasi yang akan dilindunginya.
7. Karakteristik isolasi suatu trafo terdiri dari dua unsur yaitu:
(a) Karakteristik Bushing; dan
(b) Karakteristik gulungan
Jawab:
(a) Isolasi bushing pada trafo menggunakan insulator keramik yang dapat mengisolasi listrik
dari bushing ke terminal.
(b) Isolasi gulungan pada trafo menggunakan minyak trafo yang digunakan disekitaran
gulungan trafo yang dapat mengisolasi listrik agar tidak terjadi kegagalan.
8. Koordinasi isolasi (KI) adalah koordinasi antara (a) dan (b). Jelaskan!
Jawab:
(a) Daya isolasi alat – alat dan sirkuit listrik
(b) Karakteristik alat – alat pelindungnya
Koordinasi isolasi dilakukan untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena
tegangan lebih dan membatasi lompatan sehingga tak menimbulkan kerusakan terhadap alat-
alat listrik dan karakteristik alat-alat pelindung terhadap tegangan lebih, yang masing-masing
ditentukan oleh tingkat ketahanan impuls dan tingkat perlindungan impulsnya.
9. KI mempunyai dua tujuan: (a) dan (b), yang pada asasnya merupakan tujuan (b). Apakah (a)
dan (b)?
Jawab: (a) Perlindungan terhadap peralatan (b) penghematan (ekonomi)
10.
11.
12. Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh alat pelindung system tenaga listrik terhadap
tegangan lebih!
Jawab:
a. Kepekaan (sensitifitas), Sensitifitas adalah kepekaan rele proteksi terhadap segala macam
gangguan dengan tepat
b. Kecepatan, Sistem proteksi perlu memiliki tingkat kecepatan tinggi
c. Selektifitas, Selektif berarti suatu sistem proteksi harus dapat memilih bagian sistem yang
harus diisolir apabila relay proteksi mendeteksi gangguan.
13.
14. Dalam koordinasi isolasi arrester dikenal sebagai alat pelindung yang paling sempurna, yaitu
yang pada pokoknya terdiri dari dua unsur utama. Pertanyaan:
14.1 Jelaskan kegunaan sela api dan tahanan tidak linear diatas
14.2 Jelaskan kelebihan dan kerugian arrester ini dibandingkan dengan sela batang.
Jawab:
15.1 Pada prinsipnya arrester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak
timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada kondisi normal arrester berlaku
sebagai isolasi tetapi bila timbul surja arrester berlaku sebagai konduktor yang berfungsi
melewatkan aliran arus yang tinggi ke tanah. Setelah arus hilang, arrester harus dengan cepat
kembali menjadi isolator. Pada dasar arrester terdiri dari dua bagian yaitu : Sela api (spark
gap) dan tahanan kran (valve resistor). Keduanya dihubungkan secara seri. Batas atas dan
bawah dari tegangan percikan ditentukan oleh tegangan system maksimum dan oleh tingkat
isolasi peralatan yang dilindungi.
15.2 Dalam hal ini, tegangan system bolak – balik akan tetap mempertahankan busur api
sampai pemutus bebannya dibuka. Dengan menyambung sela api ini dengan sebuah tahanan,
maka kemungkinan api dapat dipadamkan. Tetapi bila tahanannya mempunyai harga tetap,
maka jatuh tegangannya menjadi besar sekali sehingga maksud untuk meniadakan tegangan
lebih tidak terlaksana, dengan akibat bahwa maksud melindungi isolasi pun gagal. Oleh sebab
itu disrankan memakai tahanan kran (valve resistor), yang mempunyai sifat khusus, yaitu
tahanannya kecil sekali bila tegangannya dan arusnya besar.
15. Mengapa sela batang dapat berfungsi dengan baik sebagai alat pelindung maupun sebagai
isolasi jelaskan!
Jawab: Karena konstruksinya yang kuat sehingga dapat menahan tegangan yang berlebih
akibat proses surja hubung (switching) dan sambaran petir.
16. Ada dua cara menghemat isolasi. Sebutkan!
Jawab: Kita harus mengetahui karakteristik tegangan terhadap waktu dan karakteristik
pelindung dari arrester atau isolasi. Dengan kita mengetahui karakteristik dari kedua tersebut
maka kita dapat menyusun sistem pengaman yang terkoordinasi sehingga dapat menghemat
isolasi. Tegangan operasi proteksi harus lebih kecil dari tegangan tembus isolasi.
17. Mengapa perlu ditambahkan toleransi 10-15% pada tegangan gagal sela?
Jawab: Tegangan gagal sela, disebut juga tegangan percikan pada frekuensi sistim 50 c/s
harus mempunyai harga yang tinggi dan toleransinya pun harus ditambah sesuai dengan
kebutuhan untuk mengurangi seminimum mungkin pelepasan yang disebabkan oleh adanya
hubung singkat ke tanah dan surja hubung. Kegagalan sela yang dipengaruhi oleh
kecuraman tegangan yang datang menentukan tegangan pelepasan permulaan pada
arrester. Jatuh tegangan pada elemen kran yang tergantung pada kecuraman da besarnya
arus surja menentukan tegangan arrester pada waktu pelepasan.
18. Ada dua cara menghemat isolasi. Sebutkan!
Jawab: Kita harus mengetahui karakteristik tegangan terhadap waktu dan karakteristik
pelindung dari arrester atau isolasi. Dengan kita mengetahui karakteristik dari kedua tersebut
maka kita dapat menyusun sistem pengaman yang terkoordinasi sehingga dapat menghemat
isolasi. Tegangan operasi proteksi harus lebih kecil dari tegangan tembus isolasi.
19. Mengapa perlu ditambahkan toleransi 10-15% pada tegangan gagal sela?
Jawab: Tegangan gagal sela, disebut juga tegangan percikan pada frekuensi sistim 50 c/s
harusmempunyai harga yang tinggi dan toleransinya pun harus ditambah sesuai dengan
kebutuhanuntuk mengurangi seminimum mungkin pelepasan yang disebabkan oleh
adanya hubung singkat ke tanah dan surja hubung. Kegagalan sela yang dipengaruhi oleh
kecuramantegangan yang datang menentukan tegangan pelepasan permulaan pada
arrester. Jatuh tegangan pada elemen kran yang tergantung pada kecuraman dan besarnya
arus surja menentukan tegangan arrester pada waktu pelepasan.
20. Apakah factor surja hubung selalu harus dimasukkan dalam koordinasi isolasi?
Jawab: iya, karena adanya kontak dari daya listrik dengan peralatan kelistrikannya.
Koordinasi isolasi yang diuraikan di muka dilakukan antara BIL, yang hanya berorientasikan
pada surja-petir, di satu pihak, dan tingkat proteksi dari pada arrester di lain pihak. Berhubung
dengan perbaikan laralteristik arester yang mengakibatkan penurunan tingkat
perlindunggannya, maka BIL-pun dapat diturunkan (dilihat dari sudut bahaya petir). Oleh
karena besarnya surja hubung sangat tergantung pada tegangan sistim, maka makin tinggi
tegangannya, makin tinggi pula besarnya tegangan lebih yang disebabkan oleh surja hubung.
Inilah sebabnya perbaikan karakteristik arester yang memungkinkan penurunan BIL (petir)
menjadikan surja hubung sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat isolasi
BAB VIII

1. Selain berfungsi sebagai isolasi, bahan isolasi berfungsi sebagai


Jawab: menahan beban mekanis, mengatur jarak dan sudut antara penghantar, dan menahan
adanya perubahan penghantar akibat perbedaan temperatur dan angin.
2.
3.
4. Gas SF6 adalah bahan isolasi yang baik karena (a) dan (b). Jelaskan!
Jawab: (a) mampu memadamkan busur api, karena sifat elektro negatifnya, artinya
molekul-molekulnya dengan mudah dan cepat menyerap electron bebas pada lintasan
busur api yang timbul diantara kontak pemutus tenaga (circuit breaker) untuk
membentu ion negative. (b) stabilitasnya sangat baik sehingga tidak menimbulkan
adanya perubahan kimia pada temperature tinggi
5. Sebelum gagal bahan isolasi mengalami tiga tahap arus , Sebutkan ketiga tahap tesebut!
Jawaban :
a.intenal discharge
b.surface discharge
c.corona discharge
6.
7.
8. Sebutkan 3 sifat utama gas SF6. Salah satu dari 3 sifat tersebut dimanfaatkan dalam
perencanaan dan pembuatan gardu – gardu berselubung logam. Jelaskan. Pemutus beban
modern juga menggunakan SF6. Mengapa?
Jawab:
• Sifat Fisik :
Sulphur hexa fluoride adalah senyawa yang mempunyai rumus SF6. Pada suhu dan tekanan
ruang normal zat ini berbentuk gas dan mempunyai kerapatan 6,16 gr / liter pada suhu 20 oC
dan 760 torr ( kira-kira lima kali kerapata udara ). Karena suhu kritisnya adalah 45,6 oC maka
SF6 dapat dicairkan dengan kompresi, biasanya SF6 diangkut sebagai cairan didalam silinder.
Gas murni tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun.
• Sifat Listrik
Gas SF6 murni ( pada tekanan absolut = 1013 mbar dan temperatur = 200 C ) tidak berwarna,
tidak berbau / beracun dengan berat isi 6,14 kg / m3 dan sifat lainnya adalah mempunyai berat
molekul 146,7 g, temperatur kritis 45,550 C dan tekanan absolut kritis 37,59 bar seperti
terlihat pada grafik dibawah ini
Pada tekanan 1 Bar, Gas SF6 dapat mengisolasi sampai dengan 20 kV di bandingkan dengan
udara biasa hanya 10 kV, pada gas SF6 terlihat perubahan kemampuan isolasi yang signifikan
pada tekanan 6 Bar. Oleh karena itu Gas SF6 sangat baik di gunakan untuk media isolasi pada
GIS (Gas Insulated Switchgear).
Dilihat dari proses pemadaman busur api listrik diruang pemutus, PMT SF6 dapat dibagi
dalam 2 ( dua ) tipe, yaitu tipe tekanan tunggal ( single pressure type ) dan tipe tekanan ganda
( double pressure type ).
•Sifat Kimia
Sifat kimiawi gas SF6 sangat stabil, pada ambient temperatur dapat berupa gas netral dan juga
sifat pemanasannya sangat stabil. Pada temperatur diatas 150o C mempunyai sifat tidak
merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam
pemutus tenaga tegangan tinggi.
Gas SF6 dapat mengisolasi sampai dengan 20 kV di bandingkan dengan udara biasa hanya 10
kV, pada gas SF6 terlihat perubahan kemampuan isolasi yang signifikan pada tekanan 6 Bar.
Oleh karena itu Gas SF6 sangat baik di gunakan untuk media isolasi pada GIS (Gas Insulated
Switchgear).Dilihat dari proses pemadaman busur api listrik diruang pemutus, PMT SF6
dapat dibagi dalam 2 ( dua ) tipe, yaitu tipe tekanan tunggal ( single pressure type ) dan tipe
tekanan ganda ( double pressure type ).
9. Terangkan 3 sifat utama bahan isolasi SF6 dan bagaimana sifat ini dimanfaatkan dalam
pembuatan (a) peralatan tegangan tinggi berselubung logamdan (b) pemutus beban tegangan
tinggi. Benarkah anggapan bahwa bahan isolasi SF6 ini lebih mahal dari bahan isolasi udara.
Jelaskan!
Jawab: Betul karena gas SF6 merupakan bahan yang sangat baik untuk di gunakan pada
peralatan tegangan tinggi karena gas SF6 memiliki kekuatan dielektrik 2 ½ sampai 3 kali
dibanding udara. Dan relative lebih mahal ketimbang udara
10. Gardu induk berselubungkan logam (metalclad substation) gardu induk modern yang
menggunakan bahan isolasi utama gas SF6 (Sulfurhexafluoride). Jelaskan keuntungan dan
kerugian (kalau ada) gardu ini dibandingkan dengan gardu induk konvensional.
Jawab:
- Gardu Modern (GIS) SF6
Keuntungannya:
1. Tidak membutuhkan lahan yang luas.
2. Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan
bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
3. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan
tegangan kerja masing-masing 20 KV.
4. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
5. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai
kondisi disekitarnya.
6. Lebih aman terhadap petir, iklim, cuaca, dan debu.
Kerugiannya:
1. Biaya peralatannya yang mahal.
2. Karena semua peralatannya ditempatkan didalam bangunan, maka bangunan yang
digunakan lebih besar dibandingkan dengan gardu induk konvensional.

- Gardu Konvensional
Keuntungannya:
1. Biaya peralatannya tidak terlalu mahal.
2. Menggunakan udara sebagai isolasinya. Ketersediaan isolasi yang tidak ada habisnya.
3. Gardunya lebih besar.
Kerugiannya:
1. Membutuhkan lahan yang cukup luas.
2. Tidak bisa dipasang ditengah kota yang padat pemukiman karena sangat berbahaya.
3. Bangunannya tidak bisa didesain sesuai dengan kondisi sekitarnya.
4. Kurang aman terhadap petir, iklim, cuaca, dan debu karena kontak langsung dengan
lingkungan luar.

11. Dasar design sebuah alat listrik tegangan tinggi, misalnya isolator, dapat dinyatakan oleh
sebuah ketidaksamaan. Jelaskan!
Jawab: dasar perancangan isolator dinyatakan atas asas ketidaksamaan dikarenakan isolator
tidak memiliki sifat konduktivitas sangat berbanding terbalik sekali dengan konduktor yang
dilapisinya maka asas ini sangat cocok sekali untuk design isolator manapun.
12.
13.
14.
BAB IX

1.
2.
3.
4.
5. Salah satu pengaruh hayati yang terasa bila makhluk hidup mendkeati saluran transmisi TUT
adalah induksi elektrostatis. Jelaskan. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhinya?
Jawab : Dengan Induksi elektrostatik, proses pelistrikan dapat terjadi tanpa kontak ataupun
gosokan. Dalam bentuk paling sederhana prinsip tersebut dapat diperlihatkan melalui sebuah
bola logam kecil yang ditempatkan pada sebuah dudukan terisolasi. Suatu muatan negatif
dapat dihasilkan pada sebuah bahan ebonit melalui gosokan, dan jika batang tersebut
didekatkan ke bola logam akan terjadi pembagian ulang muatan pada bola tersebut. Faktor -
faktor yang mempengaruhinya yaitu muatan yang terkandung dan jarak antara kedua muatan
6. Sebutkan tiga keuntungan transmisi tegangan ekstra tinggi (TET) dan tegangan ultra tinggi
(TUT)!
Jawab : KEUNTUNGAN TRANSMISI TEGANGAN EKSTRA TINGGI
(a) Drop tegangan dan penampang kawat dapat direduksi secara maksimal
(b) Operasional yang efektif dan efisien dengan kapasitas di atas 500 MW.
(c) Pembangunan transmisi ini cukup efektif untuk jarak 100 km sampai dengan 500 km.
KEUNTUNGAN TRANSMISI TEGANGAN ULTRA TINGGI
(a) Kapasitas lebih besar dari tegangan ekstra tinggi
(b) Losses lebih kecil dan drop tegangan lebih rendah
(c) Ekonomis untuk kapasitas lebih daya besar dan jarak lebih jauh.
7. Salah satu cara mengatasi korona dan penggunaan radio (RI) pada transmisi TET dan TUT
adalah penggunaan kawat berkas. Namun masih ada dua kelemahan dalam penggunaan ini.
Sebutkan!
Jawab : Kelemahan penggunaan kawat berkas, antara lain:
(a) Pemasangannya lebih rumit karena perlu ada perentang (Spacer )
(b) Nilai induktasinya relative lebih kecil.
8.
9. Korona terjadi karena (a) tegangan normal
10. Sebutkan tiga ciri fisika-kimiawi dari korona!
Jawab : Ciri Fisika-Kimiawi dari Korona antara lain:
(a) Terlihatnya korona pada bagian kasar, runcing, dan kotor pada transmisi.
(b) Adanya tegangan bolak-balik di kawat yang sejajar dan kecil-kecil.
(c) Adanya kandungan asam nitrogen yang menyebabkan kawat berkarat
(d) Adanya ionisasi dan electron dan ion yang bebas berlipat ganda.
11. Rugi korona adalah fungsi dari suhu, tekanan udara, kelembaban udara, frekuensi, jari-jari
kawat, jarak antara kawat, faktor permukaan kawat dan tegangan operasi, atau
Pk = f (T, b, h, f, r, D, Mo, V)
Sebutkan 2 variabel yang dapat mengurangi rugi korona!
Jawab: Tegangan Operasi (V) & Jarak antar kawat (D)
12. Sebutkan 2 variabel seperti soal No. 11 yang praktis tak mungkin menurunkan rugi korona!
Jawab:
- Suhu (T)
- Frekuensi (f)
13. RI kawat terjadi pada frekuensi?
Jawab : RI terjadi pada frekuensi 0,5 – 1,6 MHz
0,5 Mhz = 500 kHz dan 1,6 Mhz = 1600 kHz
Maka RI kawat terjadi diantara 500 kHz-1600 kHz
Jawabannya (A) 800 kHz
14. RI paling mengganggu bila : Jawab : (B) kekuatan RI-nya paling besar.
15. RI untuk barang keras (hardware) adalah Jawab: (A) Lebih kecil gangguannya dibandingkan
RI di kawat
16.
17. Gejala korona pada tegangan tinggi antara lain adalah fungsi tegangan system frekuensi
sistem, tekanan udara, temperatur kawat. Karena semuanya korona ini merugikan,
sebutkanlah beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek negatif yang
ditimbulkan oleh korona tersebut.
Jawab: Usahanya adalah dengan memperyimbangkan beberapa faktor, yaitu:
- Kondisi Fisik Saluran Transmisi Adanya kotoran atau kekasaran konduktor mengurangi
tegangan rusaknya kritis, membuat konduktor lebih rentan terhadap kerugian korona. Oleh
karena itu di sebagian besar kota dan daerah industri yang memiliki polusi yang tinggi, faktor
ini sangat penting wajar untuk melawan efek buruk itu pada sistem.
- Jarak antar konduktor, harus cukup besar dibandingkan dengan diameter garis.
- Keadaan Atsmosfir Efek korona di saluran transmisi terjadi karena ionisasi udara atmosfir
yang mengelilingi kabel, hal ini terutama dipengaruhi oleh kondisi kabel serta keadaan fisik
atmosfer.
- Tingginya tegangan pada saluran transmisi Efek corona mulai timbul pada tegangan kritis
30 kV, dan terus meningkat seiring dengan tegangan yang diterapkan pada saluran transmisi
tersebut
18.
19.
20. Apakah rugi korona harus selalu dihilangkan, terutama dari segi ongkos untuk
menghilangkannya?
Jawab: Bila dua kawat sejajar yang penampangnya kecil dibandingkan dengan jarak antar
kawat
tersebut diberi tegangan, maka akan terjadi korona. Pada tegangan yang cukup rendah tidak
terlihat apa-apa, bila tegangan dinaikkan maka akan terjadi korona secara bertahap. Pertama
kali,
kawat kelihatan bercahaya yang berwarna ungu muda, mengeluarkan suara berdesis (hissing)
dan berbau ozon. Jika tegangan dinaikkan terus, maka karakteristik diatas akan terlihat
semakin
jelas, terutama pada bagian yang kasar, runcing atau kotor serta cahaya bertambah besar dan
terang. Bila tegangan masih terus dinaikkan akan terjadi busur api. Jadi sebaiknya korona
harus dihilangkan karena membutuhkan biaya yang besar untuk memperbaiki instalasi jika
terkena korona.

Anda mungkin juga menyukai