PENGARUH PERFUTARAN PIUTANG BPJS KESEHATAN
‘TERHADAP PROFITABILITAS RS PERMATA DEPOK,
PADA TAHUN 2018 - 2020
Mery Andriant
Nim : 041671232
Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka
Email : mery Jettyi@igmail.com
ABSTRAK
Tujuan artikel ini untuk melakukan anatisis terkait piutang dan penagihan piutang pada pada
RS Permata Depok dengan rendang: informasi keuerngamn tainin 2018-2020, RS Permata Depok
selaku sample penelitian ini. Wawancara dan dakumentasi sebavai teknik pengumulan data,
sedangkan metode penetitan yang digunakan adalah metode deskripif kuantitarif: Metode ins
memakai angka numerik yang diotah dan dianalisis sebagai penarikan kesimpulan, Teknik
analisis menggunakan analisis rasio, Khususnya perputaran piutang dan rata-rata penergihan
piutang. Penelitian ini menemukan bahwa adanya peningkatan pada total perputaran piuéang
pada RS Permata Depok setiap tahuanya, Pada tahun 2018 total perputaran pitang sebesar
305 kali, dan naik pada takun 2019 menfadi 3,23 kali. Sedangkan total perputaran piutany
pada tahun 2020 menjadi 3.19 kali. Disamping itr, rata-rata penagihan piutang dengan rasio
rata-rata periode penagihan dapat dikatan eukup baik Hal ini ditunjukkan dengan periade
tahun 2018 dengan penagihan 118 hari. tahun 2042 dengan 111 hari dan periade 2020 dengan
112 hari. Hasil int disimpulken bakwa periode penagihan pisiang tersebut kurang efisien
arena tambatava pengelolaan dokumen klaim yang diverifikasi olek BPJS dan lamanya
proses penagihan piutang tersebut. Hal ini akan berdampak pada pendapatan.
Kata Kunel : Perputaran Piutang, Rata-Rata Periode Penagihan Piutang
PENDAHULUAN
Dewasa ini, pertumbuhan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi seria komunkasi
begitu sangat cepat sehingga hendak mempengaruhi terhadap bermacam aspek kehidupan,
salah satunya merupakan pelayanan keschatan. Perihal ini mendesak rumah sakit selaku
institusi pelayanan keschatan wajib berbenah dirt buat menjajaki pertumbuhan IPTEK
tersebut. Disamping itu, pemerintah yang bertanggung jawab selaku penyedia layanan rumah
sakit sekalian penjamin pelayanan kesehatan yang herkeadilan untuk segala susunan warga
pastinya memiliki undil yang begitu besar. Perthal ini tertuang dalam UU. Nomor. 40 tahun
200d tentang jaminan social nasional yang mengamanatkan kalau rumah sakit selaku institus
pelayanan kesehatan wajib bisa membagikan pelayanan kesehatan secara professional serta
bertanggung jawab dan membagikan proteksi kepada warga selaku pengguna jasa rumah sakit.
Buat menghasilkan keadaan tersebut, hingga UU tersebut diaktualisasikan oleh Tubuh
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) membentuk program Jaminan Kesehatan Nasional
(KN). Program JKN ini pada dasarnya berfujuan guna memerdekakan penderita dari beban
finansial
Disamping itu, BPJS Keschatan merupakan institusi yang berubab nama dari Asuransi
Kesehatan (Askes) yang dikelola oleh PT. Askes Indonesia sejak diberlakukan UU No. 24tahun 2011 tentang BPJS. BPS Kesehatan sebagai badan hukum publik yang bertanggung
jawab langsung kepada Presiden ini diresmikan sejak tanggal | Januari 2014. Tugas utamanya
‘adalah untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan nasioan bagi seluruh rakyat Indonesia,
‘mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), penerima pensiun PNS, TNU/POLRI, veteran perang,
kemerdekaan beserta keluarganya, badan tsaha lain, dan rakyat biasa.
BPJS Kesehatan ini dapat melayani jaminan Kesehatan pada rumah sakit umum
pemerintah dan rumah sakit umum swasta, RS Permata Depok merupakan salah satu rumah
saki umum swasta tepi C yang melayani jaminan keschatan dari BPIS Keschatan. Disamping
itu, RS Permata Depok sebagai rujukan tingkat kedua dari puskesmas, Klinik, dan dokter
keluarga dari wilayah Sawangan, Depok, dan sekitamya, Secara kepemilikan, rumah sakit int
masih bagian dari Permata Keluarga Husada Grup, dan telah menjalin kerjasama dengan
berbagai instansi pemerintahan, perusahaan, asuransi, serta BPIS Kesehatan. Kerjasama yang
yarakat seria’ mempermudah masy
Pemblayaan bagi pasien, Sclain itu, fajuan lainnya sa una: menage pon pendapatan
rumah sakit sebagai penyelenggara swasta, Namun pada satu sisi, sclain meningkatnya
pendapatan rumah sakit juga berdampak pada meningkatnya piutang bagi rumah sakit.
Piutang pada dasarnya terjadi akita adanya pergeseran pola pembiayaan kesehatan
bagi masyarakat sebagai pengguna jasa rumah sakit. Pola pembiayaan dari biaya mandiri
‘menjadi pembiayaan melalui pihak ketiga, baik itu asuransi kesehatan atau pihak lain, dengan
segala kemudahan pelayanan administrasi bagi pasien. Untuk mengantisipasi tingginya
tingkat piutang ini, rumah sakit tentunya harus mampu menerapkan manajemen organisasi
yang baik, termasuk mengevaluasi, oer press kanerja dan lain ain Salshsatutanangon
yang nyata adalah banyaknya kompetitor dan ketatnya persaingan yang membuat rumah sakit
‘melonggarkan sistem pengadministrasian schingga piutang semakin membengkak. Piutang ini
tej Ketka kas tidak diterima langsung dart pasien, melainkan peneriaan ini dari pihak
ketiga yaitu asuransi kesehatan, Pasien datang berobat dan menggunakan BPJS-Kesehatan
sebagai asuransi inilah yang menjadikan pembengkakan terhadap piulang rumah sakit.
Pengelolaan keuangan yang baik adalah pengelolaan manajemen keuangan dengan
perencanaan dan penganalisaan yang baik, terutama tentang piutang rumah sakit. Hal ini
fentunya akan berdampak pada pelayanan rumah sakit akan berjalan dengan efisien dan
efektif, sehingga tidak terkendala dalam prosedur piutang, penagihan piutang, penjualan
kkredit, dan masalab piutang rumah sakit lainnya. Pada lain pihak, prosedur piutang ini muncul
kkarena adanya pelayanan jasa yang membuka peluang untuk piutang oleh pihak rumah sakit
itu sendiri.
Pada lain pihak, piutang dapat diibaratkan dengan pisau bermata dua. Pada satu
piutang dapat menjadi potensi yang baik apabila dikelola dan dimanajemen dengan bai
Piutang memang pada dasarnya adalah pendapatan bagi rumah sakit. Namun, pada sisi lain
piutang ini dapat menjadi bencana bagi rumah sakit apabila pengelolaan dan manajemennya
yang buruk. Resiko kerugian pasti akan didapatkan ketika piutang tersebut tidak dibayarkan,
dibayarkan sebagian atau keterlambatan piutang.
Menurut data laporan keuangan RS Permata Depok yang diperoleh dari tahun 2018
sampai 2020 saldo piutang BPIS rumah sakit mengalami fluktuasi, seperti yang ditampilkan
dalam diagram berikut :Pendapatan
440.000.000.000 a
35,.000.000.000
scutes mace somtoarrner
25,000.000,000
20,090.000.000 4 : 2 = Pendapatan
115,000.000,000
110,090,000,000
5.900.000.900 |
201g -2019 2020
Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa tahun 2018 ke 2019 saldo_piutang
mengalami peningkatan yang sebesar 32 %. Hal ini terjadi Karena piutang pelayanan tahun
2018 hingga 2019 yang selesai diverifikasi dan dicalat sebagai penambahan piutang. Pada
iahun 2019 ke 2020 saldo piutang mengalami penurunan sebesar 27 % disebabkan karena
klaim yang diajukan oleh pihak rumah sakit tidak semua diterima karena adanys klaim yang
tidak lolos verifikasi oleh pihak BPS
Hal mendasar yang menjadi penyebab utama peningkatan total piutang rumah skit
pada tahun 2018 ke 2019 disebabkan karena adanya peralihan asuransi keschatan, Jaminan
Kesehatan Sosial Daerah (Jamkesda) dan Jaminan Keschatan Masyarakat (Jamkesmas) ke
BPJS serta banyaknya masyarakat yang memanfaaikan BPJS
Berdasarkan dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Perputaran Piutang Pasien pengguna BPJS terhadap profitabilitas di RSPermata
Depok selama periode 2018 sumpai 2020"
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalal penelitian ini
yaituBagaimana Pengaruh Perputaran Piutang Pasien pengguna BPIS terhadap profitabilitas
di RSPERMATA DEPOK selama periode 2018 sampai 2020 2"
TINJAUAN PUSTAKA
Plutang
Piutang ialah beberapa tagihan yang hendak diterima oleh industri, biasanya dalam
wwujud kas dari pihak Iain baik selaku pembayararan atas penyerahan benda serta jasa secara
kredit( Hery, 2015), Sejalan dengan ini, Brigham serta Houston{ 2011) memaparkan bahwa
piutang me‘upak hak menagih untuk pemberi benda, jasa ataupun dana kepada penerima benda,
Jjasa, ataupun dana yang membentuk ikatan konvensi antara pihak yang satu berutang dengan
pihak yang lain yang dihutangkan. Keadsan tersebut bendak membentuk piutang usaha(
account receivable), alah saldo yang diterima dani pelanggan. Sedangkan itu, ahli ekonomi dari
Indonesia M. Munanda( 2006; 77) memaparkan kalau yang di maksud dengan piutang
merupakan wujud tagihan yang dimintakan kepada pihak lain dikala masa jatub tempo datang.
Perihal tersebut secara perinci dipaparkan oleh Rudianto ( 2009: 224) kalau piutang merupakathak kongsi atas wang, benda, maupun jasa dari terdapatnya transaksi yang terjalin di’ masa
kemudian setta dibayarkan bersumber pada jatuh tempo ataupum konvensi para pihak.
Penafsiran lain dari piutang dijabarkan oleh alli ekonomi dari negara Paman Sam,
Warren Reeve seria Fees( 2005: 404) baginya penafsiran piutang merupakan klaim dalam
\wujud uang terhadap piak loin serupa orang, industri, organisasi serta lain lain, Perihal ini
diamini oleh pakar ekonomi Indonesia, Wibowo serta Abu Bakar Arif{ 2005: 151) yang
menggaris bawahi piulang merupakan Klaim tas beberapa uang yang diharapkan
memperolehnya di masa depan.
‘Namun dari semua pendapat tersebut ada sebuah pandangan yang terlihat berbeda yaitu
menurut Soemarso (2004 : 338 ), yang menyatakan bahwa piuiang merupakan bentuk
kelonggaran pembayaran yang diberikan oleh perusahaan saat proses penjualan produk, dan
kelonggaran tersebut berupa berupa waktu pembayaran yang harus di lunast di kemudian hari
Dari beberapa pendapat di aias, maka dapat diambil suatu benang merah bahwa piutang
merupakan suatu klaim dalam bentuk uang atas pembayaran barang. jasa, atau hal lain dari
perusahaan atau organisasi dalam bentuk keuangan tethadap perseorangan berdasarkan
kesepakatan para pihak yang berhutang dan penghutang,
Perputaran Piutang
Perpuiaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur wakiu yang
diperiukan untuk mengumpulkan piutang selama periode waktu tertentu, atau seberapa sering,
dana yang diinvestasikan dalam piutang tersebut berputar dalam periode waktu terfentu
(Kasmir, 2011), Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah modal kerja yang diinvestasikan
dalam piutang (dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya), suatu peningkatan yang wajar
bagi perusahaan. Sebaliknya, jika rasionya rendah, maka ada kelebihan investasi dalam
piutang tersebut
“Menariknya, Syamsuddin (2011) juga sejalan dengan Kasmir, menurutnya tingkat
perputaran piutang (account receivable fernaver) bertujuan untuk mengukur likuiditas atau
aktivitas dari perputaran piutang perusahaan, Semakin tinggi akun penerimaan piutang suatw
perusahaan, maka semakin baik pengelolaan piutangnya, dan akan semakin baik pula
manajemen keuangan suatu perusahaan.
Sedangkan menurut Harisson (2012), perputaran piutang adalah rata-rata berapa kali
piutang diubah menjadi kas dalam setahun, Menurut Hanafi dan Halim (2016), rata-rata umur
piutang mengingat waktu yang dibutubkan untuk melunasi piulang (mengubah piutang
menjadi kas), semakin Jama rata-rata piutang maka semakin banyak uang yang ada dalam
piutang, Umur rata-rata piutang dapat dihitung dengan dua langkah yaitu dengan menghitung
perputaran piutang kemudian menghitung umur rata-rata piutang. Untuk piutang dagang,
penyebutnya adalah penjualan. Jika tersedia data yang eukup, penjualan kredit harus
digunakan sementara penjualan tunai dikecualikan dari jumlah distribusi
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rasio perputaran piutang
adalah hasil bagi antara penjualan bersih prutang dengan rata-rata piutang dari pelanggan, Ini
mengukur seberapa sering piutang dikonversi menjadi uang tunai selama periode waktu
tertentu, Total penjualan piutang usaha adalah saldo piutang usaha akhir tahun dibagi rata-ratapenjualan kredit harian. Piutang rats-rata dapat ditentukan dengan menggunakan data bulanan
atau dengan menambahkan saldo pada awal dan akhir tahun dan membaginya dengan dua
Kebljakan Piutang
Menurut Brigham dan Houston (2011). kebijakan kredit adalah seperangkat aturan
yang ditetapkan olch perusahaan, termasuk persyaratan Kredit, rabat, standar kredit, dan
prosedur pembayaran. Kebijakan kredit terdiri dari empat variabel.
1. Jangka waktu kredit adalah jangka waktu yang harus dibayar pemibeli untuk membayar
pembelian, Misalnya, batas kredit Anda mungkin 30 hari. Pelanggan lebih menyukai
Jangka waktu pinjaman yang lebih lama, schingga perpanjangan jangka wakiu akan
meningkatkan penjualan,
Diskon tunai akan diberikan jika pemhayaran dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo.
Diskon menentukan persentase diskon dan kecepatan pembayaran yang dipertukan untuk
menerima diskon, Misalnya, jika pelanggan membayar dalam 10 hari, diskon 2%
diterapkan,
3. Standar kredit adalah status keuangan yang harus dimiliki olch pelanggan yang layak
kredit. Faktor yang dipertimbangkan di sini adalah rasio hutang pelanggan, suku bunga,
riwayat kredit, dll.
4. Kebijakan Penyelesaian berkaitan dengan prosedur yang digunakan untuk memungut
biays Keterlambatan dan termasuk penggunaan paksaan atau konsesi yang digunakan
dalam prosedur tersebut
Piutang seperti pinjaman tidak langsung dengan beberapa tingkat risiko. Risiko-risiko
tersebut dapat dibatasi atau diminimalkan dengan memberikan kandisi khusus yang biasa
disebut dengan $C, Menara Jumingan (2011), 5C adalah
Kepnibadian (Cheracter), pengelolaan piulang perusahaan mengusahakan sifat-sifat
pribadi, watak dan kejujuran pengurus perusahaan dalam pelaksanaan kewajiban
keuangan
2. Kompetensi (Capacity) dalam hal ini mengacu pada kemampuan pemimpin bisnis dan
karyawannya, buik kemampuan manajerial maupun keablian dalam bidang bisnis.
3. Modal (Capital), hal ini menunjukkan posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan
yang tercermin dari rasio-rasio kewangan dan menitikberatkan pada komposisi aktiva
berwujud perusthaan, Mengelola piutang perusahaan harus mengetahui keseimbangan
antara jumlab hutang dan jumlah ekuitas.
4, Jaminan (Collarera/), ini menunjukkan jumlah barang tidak bergerak yang akan menjadi
jaminan atas kredit yang diberikan,
S. Kondisi (Condivions), pengelolaan piutang perusahaan harus memperhatikan kondisi
ekonomi secara umum dan kondisi industri para kreditur.
i
Rasio Manajemen Plutang
Perputaran piutang menunjukkan berapa (kali) perputaran piutang yang terjadi selama
periode tertentu, Rasio ini diperoleh dengan membagi penjualan kredit dengan piutang (rasio
saldo), Outstanding Sales Days menganalisis rata-rata lamanya perusahaan harus bertahan
pasca penjualan sebelum menerima uang tunai, rasio ini dapat ditemukan dengan membagi
piulang dengan rata-rata penjualan rata-rala sctiap hari. Pendapatan rata-rata per hari dapat
ditemukan dengan membagi pendapatan tahunan dengan 360 (jumlah hari dalam setahun).
Untuk mengetalui tingkat efektivitas manajemen piutang maka digunakan rasioyaitu:
1. Rasio Perputaran Piutang atau Receivable Turn Over (RTO)
Perputaran piutang adalah untuk mengetahui kemampuan piutang tersebut untuk menagih
selama jangka waktu lertentu. Perputaran piutang merupakan indikator aktivites yang
menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya, haik dalam Bal penjualan, pembelian, maupun aktivitas lainnya. Rasio
perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah hutang selama
periode fertentu atau jumlsh investasi dibandingkan dengan rasio perputaran piulang
selama periode waktu fertentu, Semakin tinggi perputaran piutang, semakin sedikit modal
kerja yang diinvestasikan dalam piutang dan semakin rendah perputaran piutang, semakin
banyak modal kerja yang diinvestasikan dalam piutang. Periode Penagihan Rata-Rata
atau Days Safes Outstandimg (DSO) Homgren dan Harrison (2007) berpendapat bahwa
periode penagihan rata-rata adalah jumlah hari yang diperlukan untuk menagih piutang
Tata-rata. Semakin pendek periode’ pengembalian, semakin cepat bisnis menggunakan
uang tunai, dan semakin lama periode pengembalian, semakin sedikit uang tunai yang
tersedia untuk menjalankan bisnis. Menurut Astiti (2004), rata-rata jatuh tempo
digunakan untuk memperkirakan piutang dan dihitung dengan membagi piutang dengan
rata-rata penjualan harian, Rata-rata waktu penagihan dibsgi dengan rata-rata penjualan
harian pittang-untuk mendapatkan rata-rata waktu antara penjualan dan likuidast piutang.
METODE PENELITIAN,
Varlabel Penelltian
Penelitian ini menggungokna variabel tunggal scbagai variabel penelitian, yaitu
perputaran piutang BPIS,
Definisi Operastonal
Adspun definisi operasional dari variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :
1. Piutang merupakan proses perencanaan dan pengelolaan piulang rumah sakit pada pasien
pengguna BPIS di RSPERMATA DEPOK yang timbul akibat adanya pelayanan jasa
yang diberikan untuk mengukur keberhasilan pengelolaan piutang yang dicapai pada
suatu periode tertentu.
Perputaran piutang menunjukkan seberapa besar piutang rumah sakit pada pasien di
RSPERMATA DEPOK berputar dalam satu periode, rasio perputaran piutang
menggunakan rumus penjualan usaha dibagi dengan rata-rata piutang.
Pengukuran Vartabel
Variabel pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal
yaitu perputaran piutang BPJS. Perputaran piutang dengan membagi penjualan dengan
Piutang rata-rata dihitung dari waktu ke waktu. Menurut Kasmir (2012), pendapatan akun
pelanggan diukur dengan rumus:—__Penjvalan__|
Perputaran Piutang = enjvalan.
Rata-Rata Piutang
Dimana
wal Pint + Saldo Alchir Prutan;
Rata-Rata Piutang 2
Sedangkan Kasmir (2012) untuk mengukur rats-rata penagihan piutang menggunakan
rumus
Rencitaea Pensgiien Pioang —=—_,, 20a ___
e “i Pecpotaran Piutang
FOFULASI DAN SAMPEL
Populast
Laporan piutang rumah sakit pada pasien BPJS-Keschatan di RSPERMATA
DEPOK sebagai populasi dalam penelitian ini
Sampel
Disamping itu, data keuangan tahunanberupa data piutang rumah sakit pada pasien
BPJS-Keschaian di RSPERMATA DEPOK tahun 2018-2020 sebagai sampel yang digunakan
dalam penelitian ini.
‘Teknik Pengumpulan Data
Dua bentuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
wawancara dan dokumentasi, Wawancara adalah pemberian tanya jawab secara talap muka.
dan tanya jawab dengan orang yang dianggap kompeten, Pada penelitian ini peneliti memilih,
kepala bagian akuntansi RS Permata Depok sebagai sumber informasi mengenai penelitian
ini. Sedangkan dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang,
berkaitan dengan pengelolaan piulang di RS Permata Depok. Teknik ini bertujuan agar
dokumen-dokumen yang diperlukan dapat membantu memecahkan masalah dan juga
membantu membuktikan hipotesis penelitian. Data yang dibutuhkan adalab data keuangan.
berupa data piutang BPJS periode 2018-2020,
Rancangan Analists Data
Untuk mengolah data yang terkumpul dari hasil penelitian, penulis menggunakan
Japoran Klaim piutang rumah sakit untuk pasien yang menggunakan BPIS yaitu:
1. Rasio Perputaran Piutang atau Receivabte Turn Over (RTO)
Rasio ini mengukur seberapa sering piutang ditagih dan pembayaran diterima dalam
jangka waktu tertentu. Rasio perputaran piutang adalah rasio total penjualan terhadap
Tata-rata rasio piutang selama periode waktu terfent.
Rasio Rata-Rata Periode Penagihan Piutang atau Averaxe Collection Period (ACP) Rasio
ini menunjukkan rata-rata jumlsh hari yang diperlukan untuk menagih dan meneairkan
piulang, Skor ini digunakan sebagai kriteria kredit ketika kurang dani atau sama dengan,
berarti pengendalian piutang dianggap berhasil.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Perputaran Plutang
1, Perputaran Plutang
Tahun 2018
Tabel di bawah ini menggambarkan tingkat perputaran piutang RS Permata Depok
pada tahun 2018, Berikut perjabarannya pada tabel 1.
Tabel 1
iutane RS FEEMAT Be
cs paian | Rata-Rata Piniang
117.609.245.506 $92.062.170
117.291.107.058 3.659.533.332
318.790.121.357 6.216.204.9538 _
18,.435.782.940 5.901.806.430
2018 72.126.256,860 23.669.606.870
‘Sumber : RS.PERMATA DEPOK (data telah diolah)
Pada Januari- Maret 2018 perputaran piutangnya sudah mencapai standar, hal yang
menyebabkan perputaran piutang adalah piutang rata rata diperiode ini tidak begitu besar
dikarenakan total pelunasan yang dibayarkan olch BPIS dapat menutupi seluruh saldo awal
piutang Januari dan menutupi sebagion tagihan diperiode Januari- Maret. Periode April- Juni
3,05 kali perputaran piutang melebihi standar, ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam
piutang BPIS lebih cepat memperofch kemtungan yang lebih besar. Sedangkan pada periode
Juli- September 3,02 kali perputaran piutangnya melebihi standar, ini berarti bahwa dana yang
tertanam dalam piutang rumah sakit lebih cepat memperoleh keuntungan, perputaran pittang
tersebut disebabkan salde awal yang harus dibayarkan BPJS tidak begitu besar dan pelunasan
yang dilakukan BPJS cukup untuk menutupi saldo awal piutang tersebut namun belum cukup
untuk menutupi tagihan yang harus dibayar BPS sehingga masih adanya sisa piutang diakhir
periode September. Perputaran piutang periode Oktober- Desember 3,12 kali sudah mencapai
standar yang ditetapkan, ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam piulang dapat
menghasilkan keuntungan, namun masih besarya piutang dikarenakan pelunasan yang
dilakukan BPIS pada periode ini menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya, hal int
berakibat pada total piutang diakhir periode meningkat‘Tahun 2019
Tabel di bawah ini menggambarkan tingkat perputaran piutang RS Permata Depok
pada tahun 2019. Berikut perjabarannya pada tabel 2.
Tabel 2.
Tingkat Perputaran Piutang RS. PERMATA DEPOK tahun 2019
7.$00.466.981
13.654 2.99
Janwari-Maret
723.592.015.484
Juli September 2 0 6.658.973. 14 “3.16 kal
Oktober-Desember | 24.974.822.608 6.534.856.1147 3.82 kal
2019 92.833.930.243 28.771.639.896 3.23 kal
Sumber - RS PERMATA DEPOK (data telah diolah)
Sclama periode Januari hingga Maret, jumlah angsuran yang dibayarkan oleh BPJS
mampu menutupi total salde awal periode ini, sehingga jumlah tagihan rata-rata tidak terlalu
besar, schingga tingkat perputaran lagihan mencapai 3 siklus per Kuartal normal. . Dari April
hingga Juni, perputaran piutang melebihi 2,99 kali normal dan cicilan yang dibayarkan BPJS
mampu menutupi saldo piutang awal perseroan, Pads periode Juli hingga September, tingkat
perputaran piutang mencapai 3.16 kali, yang berarti dana piutang rumah sakit menjadi posttif,
Pendapatan sewa untuk periode Oktober hingga Desember adalah 3,82 kali.
Tahun 2020
Tabel di bawah ini menggambarkan tingkat perputaran piutang RS Permata Depok
pada tahun 2020, Berikut perjabarannya pada tabel 3.
Apnl-Juni_ 15.733.055.349 | 5.596.144.397
Juli-September 119.090.003.496 6.468.909.0735
Oktober-Desember 200.226.052.149 SA77.252. 157
2020 91.207.130.480 28.628.285.739
Sumber : RS PERMATA DEPOK (data telah diolah)
Selama periode Januari hingga Maret 2020, perpuiaran piulang mencapai standar
hingga 3,18 kali. Selama periade Apni-Juni, rasio perputaran piutang mencapai standar 2,81
kali, yang berarti dana di rekening piutang BPJS menghasilkan keuntungan, Perputaran
piuiang terscbut belum mencapai standar. Sedangkan rasio perputaran piulang periode Juli
sampai September semuanya sama, hal ini berarti jumlah modal kerja yang mengalir ke
piutang meningkst, perputaran piutang periode Oktober sampai Desember scbesar 3,69
dan telah memenuhi menetapkan standar.2. Rata-Rata Periode Penagihan Piutang
Tahun 2018
Dari hasil perhitungan, berikut data mengenai tingkat perputaran piutang danrata-
rata periode penagihan piutang pada RSPERMATA DEPOK.
Tabel 4.
‘Tingkat Perputaran Piutang dan Rata-Rata Periods Penagihan Piutang pada
}__2ole September _| “2
Oktober-Desember
2018
11S hari
118 hari
Hasil perhitungan rata-rata periode penagihan piutang RSPERMATA DEPOK tahun
2018 telah memenuhi standar penagihan piulang
Tahun 2019
Dari hasil perhitungan, berikut data mengenai tingkat perputaran piutang danrata-
rata periode penagihan piutang pada RSPERMATA DEPOK.
Tabel 5.
Tingkat Perpoteran Piutang dan Rata-Rata Periode Penagihan Piutang pada
RS.PERMATA DEPOK Tahun 2019
—_ Sanvari-Maret 119 hari
‘April-Juni 120 hart
Juli-September 113 han
Oktober-Desember 94 hari
{ 0 itl
‘Hasil pethitungan rata-rata periode penagihan piutang RSPERMATA DEPOK tahun
2019 telah memenuhi standar penagiban piutang.‘Tahun 2020
Dari hasil pethitungan, berikut data mengenai tingkat perputaran piulang danrata-
rata periode penagihan piutang pada RSPERMATA DEPOK.
Tabet 6.
Tingkat Perpuiaran Piutang dan Rata-Rata Periode Penagihan Pintang pada
RS PERMATA DEPOK Tahun 2020
13,69 keali_|
3,19 kali |
Hasil perhitungan rats-rata periode penagihan piutang RS PERMATA DEPOK tahun
2020 telah memenuhi standar penagihan piuiang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis perputaran piulang pengguna BPIS
pada RSPERMATA DEPOK , maka dapat disimpulkan sebagai berikut
IL
Perputaran piutang dari pengguna BPJS di RS Permata Depok diukur dengan rasio
perputaran piutang yang dinilai kurang cfisien karena standar perputaran piutang belum
terpenuhi, hal ini terlihat pada tahun 208 total perputaran piutang sebesar 3,05 kali dan
pada tahun 2019 total perputaran piutang sebesar 3,23 kali dan total perputaran piutang
tahun 2020 adalah 3,19 kali
Rata-rata wakiu penagihan piutang pengguna BPJS di RS PERMATA DEPOK yang
diukur dengan rasio rata-rata waktu penagilan kurang baik, dalam hal ini fihat tahun 2018
rafa-rata waktu penagihan piutang tahun 2018 adalah 118 hari, tahun 2019 rata-rata waktu
penagihan piutang adalah ||! hari dan rata-rata waktu penagihan piutang pada tahun 2020
adalah 112 hari.
Saran
Setelah dilakukan penelitian dah didapatkan kesimpulannya, maka saran yang dapat
peneliti berikan antara lain:
L
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputarsn piutang tidak efisien jika dihitung secara
tahunan dan tidak efisien jika dihutung secara trivwulanan, serta rata-rata periode
penagihan per tahun kurang baik, seperti yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan. Oleh
Karena itu rumah sakit harus memperhatikan pengelolaan piutang dan meningkatkan
perencanaan keuangan rumah sakit agar dapat membiayai pasien rawal inap pengguna
BPIS.
Rumah sakit perlu memastikan perkembangan triwulanan dan tahunan yang. stabil
sehingga tingkat perputaran piutang dan rata-rata periode penagihan piutang jugameningkat dan berdampak positif pada keuangan rumah sakit. Dapat mempervepat bisnis
rumah sakit jika pendapatan dari pittang segera dikonversi menjadi kas, yang pada
akhimya dapat digunakan sebagai modal kerja rumah sakit untuk mendapatkan
keuntungan dan rumah sakit juga harus lebih memperhatikan berkas-berkas pasien BPJS...
3. Bagi peneliti selanjutnya, apabila ingin meneliti lebih Lanjut tentang permasalahan yang
sama dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan model yang berbeda untuk
mengukur piutangnya atau dapat menambah dan mengganti variabel penelitian dan
memperpanjang periode penelitian untuk membuktikan kembali hipotesis dalam
penelitian ini,
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints,unm.ac.id/10057/1/WAHYUNI pat
Astuti, Dewi, 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta : Ghalia Indonesi
Baridwan, Zaki. 2008. Jnrermediate Accounting. Edisi Delapan, Cetakan Kedua, BPFE-
‘Yogyakarta. httos://veww..bfi.co.id/id/blog/ plutang-sdalsh-definisi-jenis-contoh-dan-
perbedaanya-dengan-hutang.
Brealey, Myers, Marcus, 2008, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Kelima,
‘Dua. Erlangga : Jakarta.
Brigham, Eugene F, and Houston, Joel F. 2011, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Diterjemahkan och : Ali Akbar Yulianto, Edisi 1 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Candri, Carolina, 2007. Analisis Kinesja Keuangan Badan Layanan Umum dan Penentuan
‘Status Subjek Pajaknya, Jakarta ; Universitas Indon
Deanta, 2016, Memabami Pos-Pos dan Angka-Angka dalam Laporan Keuangan,
‘Yogyakarta ; Gava media.
Fahmi, [rham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Gramedia Pustaka Utama ; Bandung,
Halim, Abdul, 2007, Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor ; Ghalia Indonesia.
Hanafi M, Halim A. 2016. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Harahap, Sofyan Syafari. 2008. Analisis Krisis atas Loporan Keuangan, Jakarta : P.T. Raja
Grafindo Persada.
Harisson Jr, Walter T., Homgren, Charles T., Thomas, C. William., Suwardy, Theim. 2012.
‘Akuntansi, Edist Ketujub, Diterjemahkan oleh : Wibi Hardani dan Suryadisant, Jakarta
Erlangga
Hayjito A, Marfono. 2011, Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Yogyakarta (ID) : Ekonisia..
Hery. 2013. Akuntansi Keuangan Menengah. CPAS Yogyakarta.
Homgren, Charles T. dan Walter T. Harrison Jr. 2007, Akuntansi. Edisi Ketujuh,
Diterjemahkan olch Wibi Hardani dan Suryadi Saat, Jakarta : Erlangga.Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta : PT, Bumi Aksara,
is Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
ki. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Andalas UniversityPress.
2011. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Ekonesia :
Meidyawati, 2011. Analisis Implementasi Pota Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
‘Umum (PPK-BLU) pada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Bukit tinggi.
Mutya, Hendri. 2013. Memahami Akuntansi Dasar. Jakarta : Penerbit Mitra.
Paham Asih Eka Putri. 2014. #/S (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan).Seri
Buku Saku-2 ledrich-Ebert-Stiftung.
Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum Tahun 2014.
Pedoman Piutang Badan Layanan Umum tahun 2014.
Raharjaputra, Hendra S. 2009, Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Jakarta : Salemba
Empat.
Sitanggang, J, P. 2012. Manajemen Keuangan Perusahaan Ditengkapi Soal dan
“Penyelesaiannya, Jakarta : Mitra Wacana Media,
Syamsuddin, Lukman, 2011, Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Kesebelas.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
UU No. 24 Tahun 2011 tentang 2PS, Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 9 ayat (1) dan
‘UU No, 40 Tahun 2011 Tentang SISN, Pasal I angka 8, Pasal 4 dan Pasal 5 ayat
(Db
Walter, Charles. Thomas. Theim. 2012. Akuntansi Keuangan /FRS. Edisi Kedelapan.
Jilid satu, Jakarta : Erlangga.