Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang sifatnya kronis, progresif dan
membutuhkan pengobatan sepanjang hidup. Penggunaan obat lebih dari satu macam
atau dikenal dengan sebutan Drug Related Problems (DRPs). Drug Related
Problems (DRPs) merupakan suatu peristiwa atau keadaan dimana terapi obat
berpotensi atau secara nyata dapat mempengaruhi hasil terapi yang diinginkan.
Terhadap Autocome Terapi Dan Untuk mengetahui Outcome terapi pada pasien
sectional dan subyek penelitian adalah pasien sepuluh besar penyakit rawat jalan di
adalah populasi sebanyak 20 orang pasien dan untuk sampelnya yang masuk dalam
kreterian iklusi.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
ABSTRAK.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................5
E. Kebaruaan Penelitian..........................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................7
A. Jenis Penelitian....................................................................................................7
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian..............................................................................7
C. Sampel Dan Populasi..........................................................................................7
D. Alat Dan Bahan...................................................................................................8
E. Prosedur Kerja.....................................................................................................8
F. Pengolahan Dan Analisis Data............................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang sifatnya kronis, progresif dan
kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan
penyakit tersebut. Hipertensi harus segera ditangani ketika tekanan darah pada saat
kali pengukuran selama beberapa minggu dan hasilnya menetap (Herawati dan
Sartika, 2017).
mendekati 1 juta jiwa diperkirakan menderita hipertensi pada tahun 2000 dan pada
tahun 2025 diperkirakan jumlahnya akan meningkat sebesar 29% menjadi 1,56 juta
peningkatan dari tahun ke tahun di Indonesia. Menurut survei Riset Kesehatan Dasar
mencapai 31,7% dari total penduduk dewasa (Syamsudin, 2012). Sedangkan pada
tahun 2021, prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun keatas di Indonesia
1
tahun 2022 penyakit hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi
tertinggi di Sumatera Selatan dengan jumlah kasus 47.090 (Profil Kesehatan Dinkes
Penggunaan obat lebih dari satu macam (multidrug use) menyebabkan pasien
hipertensi rentan terhadap masalah terkait obat atau dikenal dengan sebutan Drug
merupakan suatu peristiwa atau keadaan dimana terapi obat berpotensi atau secara
yang tidak diinginkan, biaya pengobatan serta masalah lainnya. Identifikasi dan
evaluasi DRPs pada pengobatan penting dan sangat dibutukan untuk peningkatan
efektifitas terapi terutama pada penyakit yang bersifat progresif dan kronis serta
memerlukan jangka pengobatan yang lama seperti penyakit hipertensi (Gumi etal,
2017).
bahwa dari 110 pasien yang memenuhi kriteria inklusi menunjukkan kasus
ketidaktepatan pemilihan obat 6,36%, dosis kurang 1,82%, tidak terdapat kasus
dosis lebih, dan kasus interaksi obat 16,36% (Nisa, 2012). Pada pasien hipertensi
rawat inap RS “Y’ tahun 2015, didapatkan pasien yang berpotensi mengalami
2
ketidaktepatan pemilihan obat kriteria kombinasi tidak tepat 17,5 % serta obat efektif
darah tinggi (Semple, 2018). Setiap peresepan obat perlu dipertimbangkan mengenai
karakter dan kondisi setiap pasien. Hal ini berkaitan dengan filosofi ketepatan
pemilihan obat (Kabo, 2019). Ketepatan pemilihan obat ini bertujuan agar
kesehatan, fasilitas dan tenaga medis kepada mereka yang menjadi sasaran intervensi
(WHO, 2013). Penurunan tekanan darah dapat dilihat sebagai salah satu parameter
Hubungan terlihat nyata antara tekanan darah dengan kejadian kardiovaskuler. Setiap
peningkatan tekanan darah sebesar 20/10 mmHg dapat meningkatkan resiko kejadian
Data rekam medis pasien rawat jalan berisi identitas pasien, pemeriksaan
fisik, diagnosis/ masalah, tindakan/ pengobatan, dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien (Sjamsuhidajat dan Sabir, 2016). Selain membahas evaluasi
ketepatan pemilihan obat, penelitian ini juga dikembangkan kepada outcome terapi
yang dilihat dari catatan tekanan darah pasien untuk menilai keberhasilan terapi yang
diberikan. Penilaian ketepatan pemilihan obat dilihat dari tepat pasien, obat, dan
3
dosis yang diberikan. Sedangkan penilaian terhadap outcome terapi dilihat dari
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas
2. Bagaimana Outcome terapi pada pasien hipertensi rawat jalan selama dilakukan
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk Mengtahui Outcome terapi pada pasien hipertensi rawat jalan selama
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
sebagai sumber data dalam memperhatikan pengobatan yang rasional pada pasien
2. Bagi Peneliti
sehingga dapat dijadikan acuan bagi peneliti sebelumnya serta dapat menambah
penggunaan injeksi insulin yang rasional sehingga dapat tercapai outcome terapi
yang diinginkan.
E. Kebaruan penelitian
5
mengacu pada kriteria inklusi dan
eksklusi sampel penelitian. Didapatkan
114 sampel pasien, dari 114 pasien
tersebut yang mengalami kejadian
Palembang Januari – interaksi obat sebanyak 199 kasus
Maret 2017 (82,9%) , kejadian ketidaktepatan
pemilihan obat sebanyak 38 kasus (8,3%)
dan kategori dosis terlalu tinggi sebanyak
46 kasus (10,0%) serta kategori dosis
kurang sebanyak 20 kasus (4,0%).
Hasil Uji Statistik Chi-Square hubungan
Hubungan Aktivitas
Fisik Dengan aktivitas fisik dengan derajat hiperetensi
3. 95% (∝≤ 0.05) dan hasil diperoleh
Derajat Hipertensi
Nur Afni Pada Pasien Rawat pvalue0.039. Kesimpulan yaitu terdapat
Karim Jalan Di Wilayah hubungan antara aktivitas fisik dengan
2018 Kerja Puskesmas derajat hipertensi pada pasien rawat jalan
Tagulandang di wilayah kerja Puskesmas Tagulandang
Kabupaten Sitaro Kabupaten SITARO.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sectional dan subyek penelitian adalah pasien sepuluh besar penyakit rawat jalan di
Pharmaceutical Care Network Europe Foundation versi 6.2 terkait pemilihan obat,
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang diberikan
Muna dan tercatat secara administratif pada rekam medik. Populasi sebanyak 20
Sampel dalam penelitian ini adalah yang masuk dalam kreteria inklusi.
7
Pasien berusia diatas 26 tahun laki-laki dan perempuan
Kabupaten Muna, yaitu sebuah Puskesmas milik pemerintah. Desain penelitian ini
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Adapun responden pada penelitian ini yaitu
E. Prosedur Kerja
Prosedur Penelitian adalah langkah-langkah apa saja yang akan peneliti ambil
dalam melakukan penelitian. Pada penelitian ini penulis melakukan metode survei
sampling simple random sampling. Dalam proses penelitian ada beberapa tahapan
dan juga ikhtiar usaha yang penulis tempuh agar memperoleh hasil yang optimal.
sebagi berikut :
8
1. Tahap Persiapan
penelitian
d. Berkonsultasi dengan kepaladan staf rumah sakit jiwa dalam rangka observasi
untuk mengetahui aktifitas dan kondisi dari lokasi atau objek penelitian
dan observasi.
2. Pelaksanaan Penelitian
puskesmas tersebut
c. Meminta hasil sistem pelayanan Satu pintu kepada Kepala atau Staf Puskesmas
3. Tahap Akhir
9
F. Pengolahan Dan Analisis Data
1. Pengelohan Data
a. Editing
pemeriksaan kembali kebenaran data yang diperoleh dan mengeluarkan data yang
b. Coding
c. Entry data
d. Cleaning data
kesalahan data
2. Analisis Data
10
11