Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN LELE (Clariidae)

OLEH :

FERI RENALDI
I1B121035

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini berjudul "Budidaya Ikan Lele" yang membahas tentang proses
pembenihan, pembesaran serta panen.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya. Walaupun demikian penulis tetap
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Terima kasih.

Kendari, 25 Desember 2022

Feri Renaldi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Tujuan Makalah........................................................................................................................4
1.3 Manfaat......................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pembenihan Lele........................................................................................................................5
2.2 Pembesaran Ikan Lele...............................................................................................................6
2.3 Proses Panen Ikan Lele.............................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati,
misalnya ikan lele (Clanas Batrachus). Budidaya ikan lele sudah banyak dilakukan oleh
masyarakat Ikan lele mudah sejak lama menjadi salah satu komoditas perikanan yang sangat
populer di kalangan masyarakat.
Budidaya merupakan suatu kegiatan yang sangat menguntungkan dalam sektor
perekonomian. Selain itu setiap keluarga menginginkan anggota keluarganya sehat dan
sejahtera. Manusia yang sehat dan sejahtera akan memiliki produktivitas tinggi dalam
menunjang kehidupan sekaligus aktif berperan serta dalam pembangunan. Untuk itu manusia
membutuhkan makanan bergizi baik. Terutama ikan mas ikan mas mempunyai kandungan
protein yang tinggi (Fandhi, 2014).
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging
empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele
dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara
lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit. Namun
demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik
menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas (Ratnasari, 2016)

Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah
atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari
karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya
tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).

Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasayang lezat, daging
empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagaimacam menu masakan. Lele
merupakan jenis ikan yang digemarimasyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri
teratur
1.2 Tujuan Makalah:

1. Untuk mengetahui tentang pembenihan ikan lele.


2. Untuk mengetahui proses pembesaran ikan lele.
3. Untuk mengetahui proses panen ikan lele.

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pembenihan ikan lele.


2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pembesaran lele.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses panen dan pasca panen ikan lele.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembenihan Lele

Pembenihan Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran


tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus
pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele
serta banyaknya usaha pembesaran lele (Saprianto, 2013).

Terdapat 3 sistem pembenihan lele yang dikenal, yaitu :


1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam
dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari
pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada
keaktifan induk jantan mencari pasangannya.

2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu
kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok
antara kedua induk.

3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi). Dilakukan dengan merangsang lele untuk


memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di
sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar
Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.

2.2 Pembesaran Ikan Lele

Pembesaran Ikan Lele Meliputi Sebagai Berikut:

1. Prasarana dan Sarana Pembesaran Ikan Lele

Prasarana dan Sarana merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan
pembesaran ikan lele. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
kegiatan pembesaran ikan lele. Sarana dalam kegiatan pembesaran ikan lele adalah larva dan
pakan. Sedangkan prasarana adalah segalasesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya kegiatan pembesaranikan lele. Prasarana dalam kegiatan pembesaran ikan
lele adalah penyediaan airdan kolam.
2. Prasarana Pembesaran Ikan Lele

Prasarana dalam pembesaran ikan lele adalah penyediaan air dan penyediaan kolam
(Ratnasari 2011). Kesalahan dalam pengolahan prasarana dapat berakibat buruk dalam
kelangsungan kegiatan pembesaran ikan lele. Maka dari itu harus dilakukan pengelolaan
prasanara pembesaran ikan lele agar hasil panennyamaksimal.

3. Pakan

Pakan merupakan makanan atau asupan yang diberikan pada ikan. Pakanmerupakan
sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Pakan dibagi
menjadi dua, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami merupakan pakan yang sudah
tersedia dengan sendirinya di kolam. Pakan alami merupakan pakan yang terbaik untuk
budidaya ikan, hal ini karena pakanalami mempunyai kanungan nutrisi yang tidak bias
digantikan oleh pakan buatan(Aksoy et al. 2007). Pakan yang digunakan pembesaran ikan
lele adalah pellet apung merek Hi Provite 781-1. Kandungan nutrien dalam pelletmerek Hi
Provite 781-1 adalah 31-33% protein, 4-6% lemak, 3-5% serat, dan 9-10% kadar air.

4. Kegiatan Pembesaran

Kegiatan pembesaran lele meliputi persiapan wadah, pemeliharaan benih,


pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, dan manajemen kesehatan ikan(Jamaludin
2015). Dalam budi daya pertumbuhan sangatlah mentukan bagi tujuan akuakultur yaitu dalam
hal pencapaian profit. Dapat diasumsikan bahwa dengan pertumbuhan yang relatif cepat
maka dalam siklus uang akan semakin cepat dan profit yang didapat akan sebanding.

5. Persiapan wadah (kolam) pembesaran

Pengertian teknis kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnyaterbatas dan
sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturanair, jenis hewan budidaya
dan target produksinya. Kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan lele sebelum
digunakan dikuras dan dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri dan parasit
penyebab penyakit pada ikan lele laludilakukan proses pemukukan agar pakan alami dapat
tumbuh.

6. Pemeliharahan benih
Benih yang sudah ditebar di kolam pembesaran diberikan pakan tiga kali sehari pada
jam 08.00, jam 13.00, dan jam 19.00 WIB. Benih yang sudah ditebar dikolam pembesaran
juga diberi perawatan biofarmaka berupa daun pepaya dan mengkudu untuk mengurangi
angka mortalitas larva yang dikarenakan oleh stress.Setiap dua minggu sekali dilakukan
sampling untuk mengetahui jumlah pakanyang harus diberikan pada larva ikan lele agar
pertumbuhannya maksimal.

7. Pengelolaan pakan

Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan pada ikan. Pakan merupakan salah
satu faktor yang mendukung keberhasilan dalam usaha budidaya sehingga manajemen pakan
menjadi hal krusial yang harus di kelola dengan baik.Frekuensi pemberian pakan merupakan
jumlah pemberian pakan per satuan waktu. Dan memberikan pakan sebanyak 3 kali sehari
yaitu pagi, siang dan sore.

8. Pengelolaan kualitas air

Kualitas air menurut memegang peranan penting terutama dalam kegiatan budidaya.
Penurunan mutu air dapat mengakibatkan kematian, pertumbuhanterhambat, timbulnya hama
penyakit, dan pengurangan rasio konversi pakan. Air yang terbaik bagi perkembangan ikan
lele berasal dari sumur pompa, sungai, atauirigasi yang tidak tercemari zat-zat kimia.
Sebaiknya hindari penggynaan air PAM karena mengandung kaporit.Faktor yang
berhubungan dengan air perlu diperhatikan antara lain oksigenterlarut, suhu, pH, dan
amoniak. Kekurangan oksigen akan tampak jelas pada ikansaat pagi hari karena sejumlah
ikan akan berada di atas permukaan untukmenghirup oksigen langsung dari udara. pH di
kolam pembesaran dapat diukurdengan menggunakan kertas lakmus dan pHmeter. Sementara
itu, suhu air dapatdiukur dengan menggunakan termometer. Kandungan amoniak dlam air
yang baiktidak lebih dari 0,1 ppm. Air yang mengandung amoniak tinggi bersifat
toksikkarena akan menghambat ekskresi pada ikan

9. Manajemen kesehatan ikan

Ikan lele termasuk jenis ikan yang tidak bersisik, oleh karena itu, ikan lele tidak
memiliki pelindung tubuh dari gangguan lingkungan. Akibatnya, bila terluka terjadi
pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuh lele. Lendir tersebut dapat dijadikan media
hidup bakteri. Menempelnya bakteri pada lendir menyebabkan penyakit dapat masuk ke
dalam tubuh ikan lele. Terjadinya luka inilah yang menjadikan ketahanan tubuh ikan lele
menurun dan menyebabkan sakit. Beberapa metode yang bisa digunakan untuk mencegah
dan mengontrol infeksiyang disebabkan patogen. Pertama, sebelum digunakan, tempat
pembesaran harus dibersihkan, dicuci serta dikeringkan; setelah panen ikan pengeringan
kolam-kolam yang terbuat dari tanah harus dilakukan secara teratur. Kedua,melakukan di
infeksi peralatan secara rutin akan sangat membantu mencegah kontaminasi patogen. Ketiga,
Menjaga ikan budidaya selalu berada dalam keadaan yang optimal (kepadatan ikan yang
tepat, kualitas air yang baik, prosedur budidaya yang benar). Keempat, pemberian preventif
anti parasit dan anti jamur harus dilakukan secara teratur. Kelima, sebelum penanganan dan
pengangkutanikan tidak diberipakan. Keenam, vaksinasi benih ikan juga bisa efektif
untukmenstimulasi reaksi kekebalan serta mencegah infeksi penyakit

2.3 Proses Panen Ikan Lele

Adapun Proses Penen Ikan Lele Sebagai Berikut:

1. Penangkapan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan :

a. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktuwaktu dapat dipanen.

b. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.

c. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser halus,
tangan, lambit, tangguh atau jaring.

d. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak selama 1-2 hari tanpa diberi
makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.

e. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.

2. Pembersihan

Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara :

a. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak 20-200


gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.

b. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan


permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama. c. Kolam dibilas dengan air bersih dan
dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk
membunuh penyakit yang ada di kolam

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembenihan ikan lele terdapat 3 sistem yang di gunakan yaitu sistem massal, sistem
pasangan dan pembenihan sistem suntik (Hyphofisasi).
2. Pembesaran di lakukan dengan cara yaitu prasarana dan sarana pembesaran, pakan,
kegiatan pembesaran, persiapan wadah (kolam) pembesaran, pemeliharahan benih,
pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air dan manajemen kesehatan ikan
3. Pemanenaan di lakukan dengan cara penangkapan dan pembersihan

3.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk
perbaikan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Fandhi. (2014). Efektifitas Ekstrak Daun Nangka Untuk Pengobatan Infeksi Bakteri
Aeromonas hydrophila Pada Benih Ikan Mas. [skripsi].

Ratnasari, D. (2016). Teknik Pembesaran Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). [Skripsi].
Surabaya [ID]: Universitas Airlangga.

Sitio, M. H. F., Jubaedah, D., & Syaifudin, M. (2017). Kelangsungan hidup dan pertumbuhan
benih ikan lele (Clarias sp.) pada salinitas media yang berbeda. Jurnal Akuakultur
Rawa Indonesia, 5(1), 83-96

Aquarista, F., & Subhan, U. (2012). Pemberian probiotik dengan carrier zeolit pada
pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Perikanan Kelautan, 3(4).

Rustidja. (2015). Pembenihan Ikan-Ikan Tropis. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya.


Malang.

Saparianto, Cahyo. (2013). Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal. Bogor. Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai