HUMERUS
Dosen Pengampu:
Oleh :
AYUNING SINCHITTA
P1337430222074
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan juga hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang
berjudul “Laporan Praktikum Radiografi Humerus” ini secara tepat waktu.
Tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teknik Radiografi Ekstremitas dan Tulang Belakang. Di samping itu,
makalah ini juga bertujuan agar saya lebih memahami mengenai Teknik Radiografi.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andrey Nino selaku
dosen pengampu mata kuliah Radiografi Ekstremitas dan Tulang Belakang yang telah
mendukung penugasan ini sehingga dapat menambah pengetahuan saya mengenai
mata kuliah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut
mendukung dan membantu dalam proses pembuatan laporan ini.
Saya memahami bahwa laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari
Bapak agar laporan ini dapat lebih baik.
Ayuning Sinchitta
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
Pelaksanaan Praktik
b. Faktor Eksposi
1. kV : 70
2. Ketebalan : 20 cm
3. mAs : 200 cm
a. Posisi Pasien
Penderita berdiri pada standar kaset/ bucky stand dengan lengan yang
difoto fleksi dan telapak tangan menempel pada pinggang. Posisikan pasien
senyaman mungkin saat dilakukan pemeriksaan. Pastikan posisi tangan yang
diperiksa benar-benar menempel pada permukaan kaset dan berhadapan
dengan petugas. Tujuan dari pemosisian tersebut adalah agar petugas dapat
dengan mudah melihat dan memosisikan objek yang akan diperiksakan.
Arahkan pasien agar waktu pengeksposan, ia melihat ke arah yang
berkebalikan dengan bagian tubuh yang akan di ekspos dan diupayakan
jangan bergerak.
b. Posisi Objek
- Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus
medialis tidak rotasi.
- Tangan diletakan di pinggang sehingga siku membentuk sudut 90 derajat.
- Kepala menoleh ke objek yang tidak difoto.
- Ukuran Kaset : 24 x 30 cm
PEMBAHASAN
b. Proyeksi Lateral
1. Densitas (derajat atau tingkat kehitaman dari suatu radiograf)
cukup baik, dilihat dari background objek yang dan objek
yang diperiksa sudah tampak jelas, tetapi bagian di atas
window sedikit terbakar karena tidak ikut tercelup dalam
proses pencucian.
2. Kontras (derajat kehitaman dari area objek yang berdekatan
pada suatu radiograf) baik, dilihat dari soft tissue yang
tampak dan kontras antar tulang terlihat pada objek.
3. Detail (kemampuan dalam menampakkan objek-objek kecil)
baik, dapat dilihat bahwa batas objek seperti epicondylus
sangat tampak jelas.
4. Ketajaman baik sebab detail tiap-tiap bagian tulang terlihat
jelas.
3.1.3 Evaluasi Anatomi Radiologi
a. Proyeksi AP
Humerus
Lateral
Epicondyle
Radius
Trochlea
b. Proyeksi Lateral
Ulna
Humerus head
Shoulder Joint
Humerus
Radius
Ulna
BAB IV
KESIMPULAN
Lengan atas atau humerus merupakan tulang terbesar dan terpanjang dari
ekstremitas atas Sebagai seorang radiografer yang baik sudah seharusnya kita
memahami bagaimana cara pemeriksaan Humerus yang baik dan benar, dari pra
pemeriksaan hingga pasca pemeriksaan. Proyeksi yang sering digunakan pada
pemeriksaan humerus adalah proyeksi AP dan Lateral. Dengan memperhatikan
dengan benar bagian anatomi dari Humerus kita dapat menghasilkan hasil foto
radiografi yang sesuai dengan kriteria radiograf.