Oleh:
1. Sulton Haykal Zidane (1522029)
2. Muhamad Adib Maqfiroh (1522039)
3. Naurah Sofyandira Fajrin (1522044)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Polietilen Tereftalat ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Pengenalan Teknik Kimia yang berjudul Makalah Polietilen Tereftalat
ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Polietilen Tereftalat ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Pengertian Polietilen Tereftalat (PET)...................................................................................5
B. Pembuatan Polietilen Tereftalat (PET)...............................................................................8
Kelebihan Ekonomi Islam.............................................................................................................8
- Mengedepankan Moral dan Etika......................................................................................8
- Pengambilan Keputusan Dibebaskan..............................................................................8
- Asas Keadilan dalam Proses Distribusi...........................................................................9
- Sistem Pemasukan Aman......................................................................................................9
- Memberikan Jaminan Sosial.................................................................................................9
C. Bahan baku dari Polietilen Tereftalat (PET).....................................................................9
D. Diagram alir Polietilen Tereftalat (PET)..........................................................................10
E. Kondisi Polietilen Tereftalat (PET) Di Indonesia..........................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan......................................................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara berkembang, Indonesia melakukan pembangunan dan
pengembangan di sektor industri. Dengan kemajuan dalam sektor industri
diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam pembangunannya,
sektor industri ini dikembangkan dalam beberapa tahap dan secara terpadu
melalui peningkatan hubungan antara sektor industri dengan sektor lainnya.
Industri kimia merupakan salah satu contoh sektor industri yang sedang
dikembangkan di Indonesia sehingga kebutuhan akan bahan baku industri kimia
semakin meningkat. Bahan baku industri ada yang berasal dari dalam negeri dan
ada juga yang masih di impor. Salah satu bahan baku yang masih diimpor adalah
Polietilen Tereftalat (PET).
Polietilen Tereftalat (PET) dikenal dengan nama poliester, PET dengan berat
molekul yang besar banyak digunakan untuk membuat serat sintesis, resin,
pembungkus makanan dan minuman, dan lain-lain. Penyimpanan PET dalam
wujud cair memburtuhkan temperatur yang tinggi sehingga peralatan yang
digunakan akan lenih mahal. Selain itu PET dalam wujud cair akan menyulitkan
pengiriman. Oleh karena itu akan lebih efektif juka PET cair diubah menjadi
padatan dengan proses kristalisasi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
4
4. Bagaimana diagram alir Polietilen Tereftalat (PET) ?
5. Bagaimana kondisi Polietilen Tereftalat di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
5
b. Ekonomi dalam rencana suatu pemerintahan dinamakan political
economy.
Dengan contoh yang sangat sederhana dan klasik, Nabi dapat menegaskan
soal- soal ekonomi dalam bagiannya:
6
c. Memakannya berarti memenuhi konsumsi (pemakaian).
Titik berat pada hadis nabi Muhammad saw di atas bukanlah pada keharusan tiap-
tiap orang untuk mewujudkan sendiri ketiga-tiganya (produksi, distribusi, dan
konsumsi). Letak wujudnya adalah bahwa rencana ekonomi mempunyai banyak
cabang yang memerlukan banyak sekali tenaga manusia, baik secara bersama
maupun masing-masing. Begitulah, rencana ekonomi menjadi pekerjaan raksasa
dari dunia internasional dan kesatu pada masa kita ini yang menjadi rebutan dan
perjuangan negara-negara besar di dunia.
7
Di dalam hadis tersebut selain menyebutkan tiga macam rencana ekonomi di atas
(produksi, distribusi, dan konsumsi), ada juga yang menegaskan rapatnya
hubungan ekonomi dengan sosial. Dalam islam tidaklah dapat dibenarkan bahwa
perjuangan ekonomi hanyalah dipusatkan pada kepentingan material semata
mata dengan melupakan moral dan rasa kemanusiaan. Rencana ekonomi yang
terlepas sama sekali dari rencana sosial akan berjalan pincang, menimbulkan
kezaliman dan kepincangan. Rencana ekonomi harus ditujukan pada
kesejahteraan sosial serta kemakmuran masyarakat.
Ciri-ciri ekonomi syariah berbeda dengan ekonomi kapitalis dan sosialis pada
umumnya. Ada tiga karakteristik atau ciri-ciri ekonomi syariah, yakni :
1. Ekonomi ketuhanan, yaitu bersumber dari Allah SWT.
2. Ekonomi pertengahan adalah memiliki keseimbangan antara berbagai aspek.
3. Ekonomi berkeadilan, yakni memperlihatkan aspek keadilan bagi semua pihak
yang terlibat dalam praktik ekonomi syariah.
8
6. Menumbuhkan rasa persaudaraan antar umat karena tidak ada yang
merugikan pihak lain.
1). Sistem ekonomi Islam, dengan lima asas utama yaitu : kepemilikan, keseimbangan,
keadilan, kebebasan, dan kebersaman dalam pemerataan kesejahteraan ekonomi
nampak mempertahankan keseimbangan antara hak-hak ekonomi secara individu dan
sekaligus melindungi hak-hak ekonomi secara sosial.
2). Perbandingan antara ekonomi kapitalis, sosialis, dan ekonomi Islam tidak hanya
terlihat pada penmaan dan makna yang terkandung di dalamnya, namun juga terletak
pada makna filosofis, spirit, sumber, dan tata nilai yang terkandung di dalamnya. Selain
itu, objek yang dijadikan alat untuk bertransaksi juga berbeda.
10
Indonesia merupakan negara dengan penduduk beragama islam terbanyak
di dunia. Menurut data Global Religious Futures pada tahun 2020 pemeluk islam
di Indonesia mencapai 229,6 juta jiwa atau 87,2% dari total penduduk Indonesia
dan 13 persen dari populasi muslim dunia. Di indonesia sendiri pemerataan
distribusi kekayaannya masih perlu diadakan perbaikan dalam kebijakan
menanggulangi kemiskinan. Belum adanya kerja sama terpadu antar masyarakat
yang menyebabkan masih adanya ketimpangan ekonomi.
11
F. Gambaran Sederhana Manajemen Baitul Mal
Baitul Pada Masa Rasulallah Saw Kepala negara yang pertama kali yang secara
revolusioner memperkenalkan sekaligus mempraktekkan konsep Baitul Mal
adalah Rasulallah. Pada masa ini, Rasulallah telah melakukan proses penerimaan
pendataan (revenue collection) dan pembelanjaan (ekspenditure) negara, yang
secara umum digunakan untuk welfare oriented. Hanya pada masa Rasulallah,
tempat kusus untuk lembaga Baitul Mal belum ada, disebabkan harta yang
diperoleh negara belum banyak, lagi pula harta yang diperoleh negara langsung
habis dibagikan kepada kaum muslimin, serta dibelanjakan untuk kepentingan
negara.6 Pada waktu itu, Rasulallah segera membagikan harta rampasan perang
tanpa menunda-nundanya lagi,pembagian ini terus berjalan semasa hidup
Rasulallah.
12
Pada pemerintahan Rasulallah, Baitul Mal ditempatkan di Masjid Nabawi yang
ketika itu digunakan sebagai kantor pusat negara yang sekaligus berfungsi sebagai
tempat tinggal Rasulallah. Untuk mengelola dan mencatat harta yang ada
tersebut, Rasulallah menunjuk banyak sekretaris dan pencatat administrasi
pemerintahan. Mereka diperkirakan berjumlah 42 sahabat dan dibagi dalam
empat bagian, yakni sekretaris pernyataan, sekretaris hubungan dan pencatataan
tanah, sekretaris perjanjian dan perdamaian, serta sekretaris peperangan.
Namun, tidak. disebutkan adanya seorang bendaharawan negara. Para petugas ini
digaji dengan menggunakan dana yang ada di Baitul Mal.9 Informasi di atas
menunjukan bahwa Baitul Mal didirikan oleh Rasulallah. Pengaturan Baitul Mal
sangat fleksibel dan tidak terlalu birokratis, hanya saja pengawasan terhadap
pengelolaan harta Baitul Mal sangat ketat, sehingga sulit melakukan
penyimpangan. Baitul Mal, pada masa inilah nantinya merupakan cikal bakal
perkembangan lembaga keuangan yang dikelola oleh negara dalam Islam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi Islam berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara
kesejahteraan. Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh
pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan
kekayaan.. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan
kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam
etika dan moral.
Ekonomi Islam pada dasarnya merupakan aktualisasi nilai-nilai Islam dalam
aktivitas kehidupan manusia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan manusia di
dunia dan akhirat. Keberadaan ekonomi Islam tidak lain bertujuan mewujudkan
kebahagiaan dan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat. Tujuan tersebut
dalam pandangan para ahli dijabarkan dalam tiga permasalahan pokok yang
terdiri atas pertama mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam Negara, kedua
mewujudkan kesejahteraan manusia dan ketiga mewujudkan mekanisme
distribusi kekayaan yang adil.
13
B. Saran
Untuk mewujudkan kegiatan ekonomi yang selaras dengan perintah Allah
SWT, seorang muslim perlu mengetahui beberapa asas transaksi ekonomi
menurut ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6091409/ekonomi-syariah-pengertian-
tujuan-konsep-dan-karakteristik
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/sistem-ekonomi-islam/
http://repository.iainpare.ac.id/295/#:~:text=Sistem%20ekonomi%20Islam%2C%20dengan
%20lima,ekonomi%20secara%20sosial.2)
https://feb.umsu.ac.id/prinsip-ekonomi-islam-dan-konsep-islam-dalam-membasmi-
kemiskinan/#:~:text=Prinsip%2Dprinsip%20ekonomi%20Islam%20yang,ma'ad%20(hasil).
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/325-Article%20Text-523-1-10-20210416.pdf
Al-Hasani, Baqir dan Abbas Mirakhor (ed.), Essays on Iqtisad: The Islamic Approach to Economic
Problems, USA: Nur Coorporation, 1989.
14