Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT CAIR”


Kelompok 1
Disusu oleh :

1. Bima Ariya Saka (065122186)


2. Rezaghani Sulaeman (065122189)
3. Axel Juanito P.S. (065122199)

Tanggal Praktikum
8-12-2022

Dosen :
1. Anggun A. S. S.Si
2. M. Nasrudin S. Si.

LABOLATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIK ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat-Nya sehingga saya dapat menulis laporan praktikum yang berjudul koefisien
kekentalan zat cair.

Pada penulisan makalah ini penulis berusaha menggunakan bahasa yang


sederhana dan mudah dipahami sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca dan dapat diambil manfaatnya.

Penulis menyadari walaupun sudah berusaha kemampuan, mencurahkan


segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki makalah ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan, baik dari segi bahasa, pengolahan maupun penyusunan. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai suatu
kesempurnaan dalam pemenuhan tugas.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULULAN..........................................................................................1

A. Tujuan.............................................................................................................1

B. Dasar Teori......................................................................................................1

BAB II ALAT DAN BAHAN......................................................................................3

A. Alat yang digunakan.......................................................................................3

B. Bahan yang digunakan....................................................................................3

BAB III METODE KERJA........................................................................................4

A. Penjelasan Pemakaian Alat.............................................................................4

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN......................................5

A. Data pengamatan.............................................................................................5

BAB V PEMBAHASAN............................................................................................12

BAB VI KESIMPULAN...........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Keadaan Ruangan.........................................................................................9


Tabel 4. 2 Bola Kecil.....................................................................................................9
Tabel 4. 3 Bola Besar..................................................................................................10

iv
BAB I PENDAHULULAN

A. Tujuan

1. Menghitung Gerak Benda Dalam Fluida


2. Menghitung kekentalan zat cair

B. Dasar Teori

Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan Viscous (Soedojo, 1986).


Suatu bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi
viscous yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas dapat
dianggap sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida (Sears &
Zemansky, 1982).

Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan ke dalam fluida kental,


misalnya kelereng dijatuhkan ke dalam kolam renang yang airnya cukup dalam,
nampak mula-mula kelereng bergerak dipercepat. Tetapi beberapa saat setelah
menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng bergerak dengan kecepatan
konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti bahwa di samping gaya berat dan
gaya apung zat cair masih ada gaya lain yang bekerja pada kelereng tersebut.
Gaya ketiga ini adalah gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida.
Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya gesekan fluida secara empiris
dirumuskan sebagai Persamaan (Sears, 1984).

Fs=6 πηrv

keterangan :

F: gaya gesekan yang bekerja pada bola (gr/cm2),

ղ : koefisien kekentalan zat cair (Dyne.s/cm3 )

1
r : jari-jari bola pejal (cm)

V : kecepatan bola relatif terhadap fluida (cm/s)

dengan η menyatakan koefisien kekentalan, r adalah jari-jari bola


kelereng, dan v kecepatan relatif bola terhadap fluida. Persamaan pertama kali
dijabarkan oleh Sir George Stokes tahun 1845, sehingga disebut Hukum Stokes.

Selain gaya gesekan zat cair, masih ada dua gaya yang bekerja pada benda
yaitu gaya berat dan gaya ke atas, persamaan gaya-gaya yang bekerja pada benda
tersebut dapat dinyatakan dengan :

SF = W + FA + FS

Bila bola pejal telah mencapai kecepatan tetap, maka resultan ketiga gaya
tersebut akan sama dengan nol, sehingga benda bergerak lurus beraturan. Besar
kecepatannnya pada keadaan itu dapat dinyatakan dengan v = 2 r2 g (ρb-ρf)

g : percepatan gravitasi (ms-2) : gunakan g = 980

pb : masa jenis bola (kg.m-3)

pf : masa jenis zat cair(kg.m-3)

Gaya apung arcimedes sebesar :

4
W= π r 3g (ρb-ρf)
3

Keterangan :

W = gaya berat zat cair (F)

r = jari - jari bola (cm)

g = percepatan gravitasi bumi (cm/s2)

2
BAB II ALAT DAN BAHAN

A. Alat yang digunakan

1. Areometer
2. Dua karet gelang yang melingkari
3. Jangka sorong
4. Mikrometer sekrup
5. Mistar
6. Sendok saringan untuk mengambil bola-bola dari dasar tabung
7. Stopwatch
8. Tabung yang berisi zat cair
9. Timbangan torsi dengan batu timbangan

B. Bahan yang digunakan

1. Bola kecil
2. Bola besasr
3. Zat cair (Oli)

3
BAB III METODE KERJA

A. Penjelasan Pemakaian Alat

1. Diukur diameter tiap-tiap bola menggunakan mikrometer sekrup. Lakukan


beberapa kali pengukuran untuk tiap bola.
2. Dtimimbang tiap-tiap bola menggunakan neraca torsi. Dicatat suhu zat
cair sebelum dan sesudah percobaan.
3. Diukur rapat massa zat cair sebelum dan sesudah tiap percobaan dengan
menggunakan aerometer. Ditempatkan karet gelang sehingga setinggi
kira-kira 5 cm di bawah perrmukaan zat cair dan yang lain kira-kira 5 cm
di atas dasar tabung.
4. Diukurlah jarak jatuh d (jarak kedua karet gelang).
5. Dimasukan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu beberapa
saat sampai zat cairdiam.
6. Diukur waktu jatuh T untuk taip-tiap bola beberapa kali.
7. Diubah letak karet gelang sehingga didapatka d yang lain.
8. Diulangilah langkah 6,7, dan 8.

4
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

A. Data pengamatan

Berdasarkan data percobaan dan penghitungan yang telah dilakukan pada


tanggal 27 oktober 2022, maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Keadaan Ruangan

Keadaan ruangan P (cm)Hg T(oC) C (%)

Sebelum Percobaan 75,6 24 47


Sesudah Percobaan 75,7 24 45

 Minyak Oli

No D (cm) r (cm) V b (cm3) ρb (gr/cm3)


Bola 0,854 0,427 0,32 1.437,5
kecil 0,86 0,43 0,33 1.393,9
Bola 1,03 0,515 0,57 1.228,07
besar 1,05 0,525 0,6 1.166,6
X bola 0,857 0,4285 0,325 1.415,7
kecil
X bola 1,04 0,52 0,585 1.197,335
besar

 Bola Kecil
Massa bola : 460
r bola kecil : 0,427

5
Tabel 4. 2 Bola Kecil

V
No s (cm) t (s) ղ
(cm/s)
19396.0
5,11 2,94
2
1 15
19476,6
5,21 2,88
9
19528,8
6,87 2,92
7
2 20
19209,8
6,75 2,91
9

 Bola Besar
Massa bola : 700
r bola besar : 0,515

Tabel 4. 3 Bola Besar

V
No s (cm) t (s) ղ
(cm/s)
22865,3
4,89 3,1
6
1 15
21529.9
4,61 3,25
5
24274,8
5,79 3,45
7
2 20
23638,3
6,06 3,3
0

Minyak Oli
 Bola kecil.1
Diketahui : r = 0,427 cm

6
4 3
Vb = πr
3
4
Vb = . 3,14 (0,427)3
3
Vb = 0,32 cm3

Diketahui : 460 gr
m
ρb =
v
460
ρb = = 1.437,5 gr/cm3
0,32

 Bola kecil.2
Diketahui : r = 0,43 cm
4 3
Vb = πr
3
4
Vb = . 3,14 (0,43)3
3
Vb = 0,33 cm3

Diketahui : 460 gr
m
ρb =
v
460
ρb = = 1.393,9 gr/cm3
0,33

7
 Bola besar.1
Diketahui : r =0,515 cm
4 3
Vb = πr
3
4
Vb = . 3,14 (0,515)3
3
Vb = 0,57 cm3

Diketahui : 700gr
m
ρb =
v
700
ρb = = 1.228,07
0,57

 Bola besar.2
Diketahui : r =0,525 cm
4 3
Vb = πr
3
4
Vb = . 3,14 (0,525)3
3
Vb = 0,6 cm3

Diketahui : 700 gr
m
ρb =
v
700
ρb = = 1.166,6
0,6

8
s
V=
t

Keterangan :
V = kecepatan (cm/s)
s = jarak (cm)
t = waktu (s)

 bola kecil
jarak 15 cm
s
V=
t
15
V=
5,11
= 2,94 cm/s

s
V=
t
15
V= = 2,88 cm/s
5,21

Jarak 20 cm
s
V=
t
20
V=
6,87
= 2,92 cm/s

s
V=
t
20
V= = 2,96 cm/s
6,75

 Bola besar

9
jarak 15 cm
s
V=
t
15
V= = 3,1 cm/s
4,89

s
V=
t
15
V= = 3,25 cm/s
4,61

Jarak 20 cm
s
V=
t
20
V= = 3,45 cm/s
5,79

s
V=
t
20
V= = 3,3 cm/s
6,06

 Viskositas fluida

• Bola kecil 15 cm

2
2. g . r ( pb −p f )
ղ=
9. v

2. 980. ( 0,427 )2( 1.437,5−0,880)


ղ=
9.2,94

= 19396.02

10
2
2. g . r ( pb −p f )
ղ=
9. v
2
2. 980. ( 0,43 ) (1.393,9−0,880)
ղ=
9.2,88

= 19476,69

• Bola kecil 20 cm

2. g . r 2 ( pb −p f )
ղ=
9. v

2. 980. ( 0,427 )2(1.437,5−0,88)


ղ=
9.2,92

= 19528,87

2
2. g . r ( pb −p f )
ղ=
9. v

2.980 . ( 0,43 )2(1.393,9−0,88)


ղ=
9.2,92

= 19209,89

• Bola besar 15 cm

2
2. g . r ( pb −p f )
ղ=
v

11
2
2. 980. ( 0,515 ) (1.228,07−0,88)
ղ=
9.3,1

= 22865,36

2
2. g . r ( pb −p f )
ղ=
v

2.980 . ( 0,525 )2(1.166,6−0,880)


ղ=
9.3,25

= 21529.95

• Bola besar 20 cm

2. g . r 2 ( pb −p f )
ղ=
v
2
2. 980. ( 0,515 ) (1.228,07−0,88)
ղ=
9.2,92

=24274,87

2. g . r 2 ( pb −p f )
ղ=
v

2.980 . ( 0,525 )2(1.166,6−0,88)


ղ=
9.2,96

= 23638,30

12
13
BAB V PEMBAHASAN

Suatu zat cair memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang
dimasukan kedalammya mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwa gesekan
antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair. Viskositas kekentalan merupakan
gaya gesekan antara molekul‐molekul yang menyusun suatu fluida.

Viskositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir
cairan. Beberapa zat cair dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran ini,
dinyatakan dengan Koefisien Viskositas (η). Untuk mencari koefisien kekentalan
fluida, pertama-tama kita harus mengetahui diameter, massa benda, waktu dan jarak
untuk mendapatkan massa jenis benda tersebut. Setelah itu kita dapat menggunakan
hokum stokes yang telah dijelaskan pada dasar teori.

Dalam praktikum kali ini jarak yang digunakan adalah 15cm, dan 20 cm
dilakukan percobaan sebanyak 2 kali, tiap-tiap jarak. Selain itu saat pengambilan bola
dari dalam fluida (oli) harus dilakukan dengan hati-hati karena kemungkinan adanya
turbulensi pada zat cair, apabila saat pengambilan bola dilakukan terburu-buru. Pada
bola kecil didapatkan rata-rata koefisen kekentalan adalah 1.s415,7 g/cm3 dan bola
besar 1.197,335 g/cm3 .

Ketika menjatuhkan bola kecil maupun bola besar ke dalam tabung yang
berisi oli, maka bola tersebut akan mengalami perlambatan dalam geraknya. Hal ini
bisa dibandingkan dengan bola yang bergerak di udara, perlambatan itu terjadi karena
adanya gesekan dalam fluida. Saat bola didalam oli, bola memiliki 3 gaya, yaitu gaya
berat, gaya keatas fluida dan gaya gesek.

Bahan pembuat bola dan tekstur bola berpengaruh pada kecepatan bola
bergerak di dalam zat cair, karena setiap zat atau bahan mempunyai massa jenis yang
berbeda sehingga berbeda pula koefisien kekentalan zat cair yang dimilikinya. Begitu

14
juga dengan suhu, suhu sangat berpengaruh pada praktikum kali ini, karena apabila
subu terlau rendah maka dapat menyebabkan viskositas meningkat sehingga gesekan
yang terjadi pada bola terhadap fluida jadi lambat.

Banyak penyebab lain yang dapat mempengaruhi proses praktikum ini, maka
dari itu semua tahap dalam percobaan harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti,
begitupun pada saat perhitungan agar didapatkan data perhitungan yang benar. Semua
ini dilakukan agar meminimalisi kegagalan dalam percobaan dan kecerobohan dalam
perhitungan.

15
BAB VI KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :

1. Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang
bergerak, atau benda yang padat yang bergerak di dalam fluida. Besarnya
gesekan ini biasanya juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair. Jadi
semakin besar viskositas zat cair, maka semakin susah benda padat bergerak
di dalam zat tersebut. Viskositas zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi
antara partikel zat cair.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas fluida yaitu suhu, konsentrasi
3. larutan, besar molekul salute, tekanan, ikatan hydrogen.
4. Kecepatan bola besar lebih cepat dibandingkan dengan bola kecil, karena
kecepatan bola dipengaruhi oleh massa benda. Kecepatan bola dipengaruhi
oleh kekentalan fluida tersebut (oli), karena semakin kental suatu fluida maka
sekain lambat kecepatan jatuh bola.
5. Bola yang dimasukkan kedalam oli ini mendapatkan 3 gaya yaitu gaya gesek,
gaya keatas dan gaya berat.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://repo-nkm.batan.go.id/1931/1/METODE%20PENENTUAN%20KOEFISIEN
%20KEKENTALAN%20ZAT%20CAIR%20DENGAN%20MENGGUNAKAN
%20REGRESI%20LINEAR%20HUKUM%20STOKES.pdf,diakses pada tanggal 10
Desember 2022.
https://www.pelajaran.co.id/pengertian-pengaruh-contoh-dan-rumus-viskositas-dan-
fluida-viskositas-fisika/, Diakses pada tanggal 10 Desember 2022
https://www.scribd.com/document/428990256/Laporan-Koefisien-kekentalan-zat-
cair, Diakses pada tanggal 10 Desember 2022

17
DAFTAR LAMPIRAN

1. Apa yang mempengaruhi nilai akurasi (ketelitian) pada praktikum ini?


2. Apa yang mempengaruhi koefesien kekentalan fluida
3. Tentukan faktor yang mempengaruhi gaya gesek anda pada fluida
4. Tentukan koefesien viskositas udara apabila keceoatan terminal satu tetes
air hujan berdiameter 0.5mm yang jatuh adlaah 7.5m/s. (Diketahui masa
jenis udara 1.3kg/m3 dan percobaan gravitasi Bumi 10m/s2).

Jawab

1. Massa jenis atau human error (tidak pasti kek dia)


2. Koefesien larutan, berat molekul, tekanan, temperratur
3. Jari-jari benda, koefesien viskositas, massa jenis
4.
2
2. g . r ( pb −p f )
ղ=
9. v

2. 980. ( 0,25 )2 (1.000−1,3)


ղ=
9.7,5

= 184,7595

18

Anda mungkin juga menyukai