Titled after one of her most evocative poems, this shimmering bio of Sylvia Plath
takes an unusual approach. Instead of focusing on her years of depression and
tempestuous marriage to poet Ted Hughes, it chronicles her life before she ever came to Cambridge. Wilson closely examines her early family and relationships, feelings and experiences, with information taken from her meticulous diaries — setting a strong precedent for other Plath biographers to follow. di bawah Presidium Kabinet. Dengan status baru tersebut, maka pada tahun 1968 Arsip Nasional berusaha menyusun pengajuan sebagai berikut: In 1973 Suharto’s authoritarian regime implemented political reforms to limit the power of opposition groups and the number of recognized political entities to three: Golkar, a pro-government group that controlled state institutions; and two opposition parties, the Indonesian Democratic Party (later the PDI-P) and the United Development Party. The Indonesian Democratic Party was created from three nationalist groups and two Christian-based parties: the Indonesian Nationalist Party, the Movement for the Defense of Indonesian Independence, the People’s Party, the Catholic Party, and the Christian Party. In 1949, he successfully led his forces recaptured the city of Yogyakarta from Dutch hands at that time. He was also as a guard of Commander Sudirman. In addition, he also once became the Commander of the Mandala (liberation of West Irian). Pada masa kepemimpinan beliau terjadi perubahan struktur organisasi yang baru dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden RI awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk pulauan Hindia atau Kepulauan Langkah pertama yang diambil adalah memasukkan Arsip Nagara dalam Lembaga Sejarah pada Kementerian PP dan K. sejarah merupakan ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat atau dilakukan oleh manusia. Kata "Indonesia" berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Indus yang merujuk kepada sungai Indus di India dan nesos yang berarti "pulau".[22] Jadi, kata Indonesia berarti wilayah "kepulauan India", atau kepulauan yang berada di wilayah Hindia; ini merujuk kepada persamaan antara dua bangsa tersebut (India dan Indonesia).[23] Pada tahun 1850, George Windsor Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, sangat terkenal dengan Sumpah Palapa yang berisi ikrar untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara.[46] Majapahit pada masanya terkenal sebagai negara agraris dan juga sebagai negara perdagangan yang mengatur aktivitas pelayaran dunia.[46] DR. Noerhadi Magetsari, yang menggantikan Dra. Soemartini sebagai kepala Arsip Nasional tahun 1991 hingga tahun 1998. Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa, Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat. Dengan suku Jawa dan Sunda membentuk kelompok suku bangsa terbesar dengan persentase mencapai 57% dari seluruh penduduk Indonesia.[21] Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" (Berbeda-beda tetapi tetap satu), bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan negara. penyelenggaraan segala urusan Arsip Nasional dipindahkan ke Kementerian Pertama RI, termasuk wewenang, tugas dan kewajiban, perlengkapan materiil dan personalia, mengembangkan SDM di bidang kearsipan; yakni merekrut pegawai baru sebagai arsiparis. Oleh karena itu, pada masa tersebut jumlah serta hak-hak dan kewajiban keuangan dan lain-lain. Tugas dan Fungsi Arsip Nasional mengalami perluasan, sejak keluarnya Peraturan Presiden nomor 20. As Jokowi entered the presidency, he identified clamping-down on corruption as among his top priorities and as a necessary step to attract more foreign direct investment to the country. He also pushed a nine-point plan for Indonesia that emphasized helping the poor by improving public services, implementing land reforms, and developing more-affordable housing, among other measures. Sejak Belanda melancarkan agresi militer yang pertama dan pada tahun 1811, sejak ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang yang salah satunya berisi penyerahan Pulau Jawa dari Belanda kepada Britania, Pada tahun 1814 dilakukanlah Konvensi London yang isinya pemerintah Belanda berkuasa kembali atas wilayah jajahan Britania di Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816, Indonesia’s first president—was instrumental in Suharto’s fall from power in 1998. Pada masa pengambilalihan Landsarchief oleh pemerintah Republik Indonesia Serikat, masih