INFRASTRUKTUR
A. Tujuan
( https://e-journal.uajy.ac.id/8436/3/TS213944.pdf )
2 Motor grader
3. Compactor
4. Bulldozer
5. Dump truk
6. Beckhoe loader
BAHAN :
1. Pasir
2. Log kayu
3. Kain giotek
4. Tanah boksit
D. Cara kerja
1. Telah mendapatkan peta kerja atau lahan yang mau dibuat areal jalan dan
bangunan yang akan di buat.
2. Menetukan titik areal jalan yang sudah di tandai oleh pelening
3. Menyiapkan alat berat dalam pembuatan jalan dan jembatan
4. Mengambil kayu log yang berukuran 30 up, kemudian kayu disusun
menjadi mitingan .
5. Mitingan yang telah dibuat harus di timbun terlebih dahulu menggunakan
tanah buksit hingga merata dan taruh kain giotek
6. Timbun lagi menggunakan pasir dan tanah buksit hingga rata dan padat
sehingga memudahkan aktifitas tranportasi darat
E. Hasil pengamatan
1. Excavator
Fungsi alat berat excavator yang ketiga adalah untuk pembuatan proses
kemiringan atau sloping. Pada umumnya Anda akan menemui pekerjaan ini
di area pertambangan yang ditujukan agar material tidak mudah longsor.
Tidak hanya itu, proses pembuatan kemiringan atau sloping juga banyak
ditemui dan banyak dilakukan pada reklamasi sungai untuk mencegah air
sungai mencapai ke daratan.
2. Motor Grader
Motor grader adalah sebuah alat berat khusus yang dilengkapi dengan sebuah pisau
panjang. Kegunaan dari alat berat ini adalah meratakan permukaan di medan
konstruksi.
Grader biasanya memiliki tiga buah roda serta mesin dan kabin yang posisinya
berada di bagian as dari roda belakang. Ada sebuah pisah atau blade yang terletak di
bagian belakang kendaraan unik ini. Fuel Consumption : 14 L/Hm
3. Compactor
Compactor adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau area
konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Jenis roda
compactor terbuat dari besi seluruhnya atau ditambah berat berupa pasir atau air,
bisa terbuat dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot),
yang berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengarahkan ke bagian
yang akan dipadatkan.
Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau
drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya digunakan sheep foot roller atau
drum roller. Fuel Consumption : 12 L/Hm
1. Meratakan struktur tanah permukaan sehingga tanah tersebut menjadi lebih kuat
dalam menyangga beban konstruksi yang akan dibangun.
2.Mencegah berbagai tumpukan kotoran di tanah permukaan yang berasal dari debu
ataupun batu kerikil.
4. Dump Truck
Dump truck (dump truk) adalah alat yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir,
kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. dump truk dilengkapi dengan bak
terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa
diangkat keatas sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun
ke tempat yang diinginkan. Fuel Consumption : 6 L/Hm
Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi untuk pemerataan
material seperti tanah, pasir, kerikil yang memiliki kemampuan dorong atau tenaga
yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali,mendorong, menggusur meratakan,
menarik beban, menimbun. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah
yang keras sekalipun.Dengan swamp dozer (dozer rawa) untuk daerah yang sangat
lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garuk).
6. Beckhoe Loader
Seperti apa yang sudah kami jelaskan sebelumnya bahwa fungsi dari Backhoe
Loader adalah digunakan untuk melakukan penggalian. Selain itu, alat berat yang
satu ini juga digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan lainnya seperti
membongkar aspal, mencabut tanggul, memecah meterial keras, dan masih banyak
yang lainnya. Di dalam mengerjakan tugasnya, Backhoe Loader memerlukan
perlengkapan tambahan sehingga bisa digunakan dengan baik. Alat berat ini juga
bisa digunakan untuk mengangkat stock pile ke dump truck yang jaraknya lumayan
tinggi. Selain itu, Backhoe Loader juga bisa digunakan untuk batching plant,
crushing plant, dan juga hopper AMP.
A. Jembatan
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan- rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api,
jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
Jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan bentang pendek. Hal
ini dikarenan untuk bentang yang panjang material kayu sudah tidak ekonomis lagi.
Dari segi materialnya, kayu mempunyai beberapa kelebihan (relatif ringan, biaya
konstruksi yang relatif murah, dapat dikerjakan dengan alat yang sederhana, tidak
mudah dipengaruhi korosi) dan kekurangan (tidak homogen, mudah terbakar, ada
cacat bawaan, perlu pengawetan lebih lanjut). Jalan adalah prasarana transportasi
darat. Meliputi jalan utama 8 M, jalan cabang 6 M. Material yang digunakan yaitu
kayu, tanah, giotek, dan pasir. Defenisi pembuatan jalan di PT Wayamana Persada
harus mampu membawa beban 40ton up sehingg memerlukan perhitungan yang
tepat.
Konstruksi jembatan beton prategang yang juga sering disebut pratekan memiliki
kekuatan terhadap daya tekan berat dan tarik sekaligus. Kelebihan dari jembatan
beton prategang adalah terhindar dari keretakan, kuat terhadap pergeseran, dan
strukturnya yang lebih kecil. Sementara, kekurangan dari material beton prategang
adalah alat dan kemampuan yang dibutuhkan tinggi dan biaya yang dibutuhkan
lebih besar.
B. Kontruksi Jalan
Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar
untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-
sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah
dasar adalah sebagai berikut:
a.Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat
beban lalu lintas.
b.Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
c.Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada
daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau
akibat pelaksanaan.
Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi
dan tanah dasar.
Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap
roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera
menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.
Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih
baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-
campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal
sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi
perkerasan.
Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis
pondasi bawah).
Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet sehingga
dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk
digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan
pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik.
Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat
digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan
stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
Lapis Permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis
permukaan antara lain:
b. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis
pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan
agar lapisan dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan
bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap
beban roda lalu lintas.
C. Konstruksi Bangunan
I. Bangunan permanin
bangunan yang bersifat tetap dan terbuat dari bahan yang tahan lama atau bangunan
yang dapat tidak dapat dipindah-pindahkan, yang mempunyai masa manfaat 20 (dua
puluh) tahun.
- Gedung kantor yang dibuat dari batu bata, semen dan lain-lain.
- Bangunan Pabrik yang dibuat dari batu bata, semen dan lain-lain.
bangunan yang bersifat sementara dan terbuat dari bahan yang tidak tahan lama atau
bangunan yang dapat dapat dipindah-pindahkan, yang masa manfaatnya tidak lebih
dari 10 (sepuluh) tahun.
Rumah semi permanen adalah bangunan mandiri yang dibangun dengan material
berkualitas lebih rendah.
Untuk lantai rumah, umumnya menggunakan ubin, semen, atau kayu kualitas
rendah.
Sedangkan atap rumahnya terbuat dari seng, genteng, sirap atau asbes saja.
Biasanya, orang membuat rumah semi permanen ini dibuat untuk batas waktu
tertentu saja.
Meski demikian, ada beberapa bangunan semi permanen yang juga bisa bertahan
lebih lama.
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
Dalam praktek lapang kami dapat menyimpulkan bahwa Infrastruktur sangat
berperan dalam perkembangan transportasi di PT Mayawana Persada. Kami
dapat mengetahui kegunaan alalt-alat berat dalam proses pembuatan jalan ,
jembatan , dan jenis -jenis bangunan.
H. Saran
Para mandor harus mengawasi pekerjaan kontraktor disuatu areal kerja.
Konteraktor yang melakukan kesalahan berulang kali harus mendapatkan
teguran. Konsisten waktu kerja para operator harus diperhatikan.
BAB IV
Water management
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal water management dan fungsinya
2. Mahasiswa dapat mengenal jenis kanal yang ada ditanah gambut
B. Tinjau Pustaka
Sebuah benang merah yang ditemukan dalam makalah ini adalah kriteria
mengemudi pemahaman untuk praktik air saat ini, dan pengukuran kriteria ini akan
memungkinkan perbaikan terus-menerus. Contohnya adalah penilaian jejak air
untuk aktivitas produksi di Amazon Peru oleh Repsol dalam perjalanan mereka
menuju sertifikasi Biru. Penilaian jejak air memberikan tolok ukur untuk perbaikan,
yang pada gilirannya menyoroti parameter untuk diukur dan area utama untuk
mitigasi.
(https://jpt.spe.org/water-management-7885?
gclid=CjwKCAiAp7GcBhA0EiwA9U0mttnudKEPb6PRV-
SMY9jfZnlChlof5wsCiPTYGYDqIHmy3pGR3t-PUxoCKGYQAvD_BwE )
D. Cara kerja
1. Menyiapkan peta kerja saat membuat aliran sungai di suatu petak lalu
masukan alat berat untuk menggali kanal utama, kanal cabang dan kanal sisir.
2. Pembuatan kanal utama membutuhkan waktu yang sangat lama tergantung
keadaan cuacah, kanal utama digunakan untuk sebagai tranportasi air. Log
kayu di gunakan untuk membuat dam air sehingga air tidak mengalir langsung
kesungai.
E. Hasil pengamatan
I. Kanal utama adalah saluran air yang ukuran atas 10 - 12 m, lebar bawah 8 –
10 m, dan kedalaman 3 m
II. Kenal cabang adalah merupakan tempat berkumpulnya air dari field drain,
main drain, cross drain, dan aliran permukaan lahan yang selanjutnya akan
dialirkan ke kanal utama.
III. Kanal parameter adalah saluran air yang berfungsi sebagai tempat
penampungan air dari lahan dan dapat berfungsi sebagai batas areal dan
sekat bakar.
IV. Kanal outlet kanal cabang berukuran 8-10 m. Pada umumnya kanal cabang
disebut sejajar garis kontur.
V. Field drain / parit cacing adalah saluran air yang dibuat di dalam
kompartemen tanaman HTI pada setiap jarak 150 m dengan lebar 1-1,2 m
dan kedalaman 1-1,2 m.
VI. Cross drain/ mid drain adalah saluran air yang dibuat untuk batas
kompartemen tanaman dengan ukuran 2 x 1 x 2 m
VII. Tinggi muka air tanah / watertable atau kedalaman air tanah adalah beda
tinggi antara permukaan lahan dan permukaan air tanah.
VIII. Free board adalah beda tinggi antara muka air di kanal dengan permukaan
lahan.
F. Pembahasan
G. Saran