Anda di halaman 1dari 23

BAB III

INFRASTRUKTUR

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami kegunaan Infrastruktur yang berada di PT


Mayawana Persada.

2. Mahasiswa dapat memahami alat-alat yang di gunakan.

3. Mahasiswa dapat mengenal bangunan – bangunan yang di buat oleh


Infrastruktur.
B. Tinjau Pustaka
Infrastruktur menurut Grigg (Nurmadimah, 2012:19) adalah “semua
fasilititas fisik yang sering disebut dengan pekerjaan umum”. Menurut
AGCA (associated General Conctractor of America), mendefinisikan
infraktruktur adalah semua aset berumur panjang yang dimiliki oleh
pemerintah setempat, pemerintah daerah maupun pusat dan utilitas yang
dimiliki oleh para pengusaha (Nurmadimah, 2012:20).
Grigg (Nurmadimah, 2012:19) menjelaskan bahwa infrastruktur
merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan,
drainase, bangunanbangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial
dan ekonomi.
Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 67 tahun
2005, dijelaskan bahwa penyediaan infrastruktur adalah kegiatan yang
meliputi pekerjaan konstruksi untuk membangun atau meningkatkan
kemampuan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan infrastruktur
dan/atau pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan
kemanfaatan infrastruktur.
Menurut Grigg (Nurmadimah, 2012:20), Sistem infrastruktur
merupakan merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan
sistem ekonomi 7 dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem
infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-
struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi yang dibangun dan yang
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi
masyarakat.
Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 67 tahun
2005, jenis Infrastruktur mencakup :
1. infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai atau danau,
bandar udara, jaringan rel dan stasiun kereta api;
2. infrastruktur jalan, meliputi jalan tol dan jembatan tol;
3. infrastruktur pengairan, meliputi saluran pembawa air baku;
4. infrastruktur air minum yang meliputi bangunan pengambilan air baku,
jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum;
5. infrastruktur air limbah yang meliputi instalasi pengolah air limbah,
jaringan pengumpul dan jaringan utama, dan sarana persampahan yang
meliputi pengangkut dan tempat pembuangan;
6. infrastruktur telekomunikasi, meliputi jaringan telekomunikasi;
7. infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi atau
distribusi tenaga listrik; dan
8. infrastruktur minyak dan gas bumi meliputi pengolahan, penyimpanan,
pengangkutan, transmisi, atau distribusi minyak dan gas bumi.
Infrastruktur dinyatakan pula sebagai aset fisik yang dirancang dalam
sistem pelayanan publik yang penting terbagi dalam 7 kategori utama.
Namun dalam penetapan kategori infrastruktur ini terdapat beberapa
perbedaan antara program pembangunan prasarana kota terpadu (P3KT)
dengan Grigg (1988), Hudson 8 (1997), Kodoatie (2003) maupun Supirin
(2003) (dalam Nurmadimah, 2012:20). Pengkategorian dalam program
pembangunan prasarana kota terpadu (P3KT) tidak menyertakan bagunan
gedung dan fasilitas rekreasi, serta memisahkan pengelolaan air bersih
dengan air kotor, sedang Grigg maupun Hudson mengkategorikan
pengelolaan air bersih, air limbah dan drainase pada satu kategori dan
menyertakan serta memasukan bangunan gedung dan fasilitas rekreasi pada
kategori terpisah (Nurmadimah, 2012:20).

( https://e-journal.uajy.ac.id/8436/3/TS213944.pdf )

C. Alat dan Bahan


ALAT :
1. Excavator

2 Motor grader
3. Compactor
4. Bulldozer
5. Dump truk
6. Beckhoe loader
BAHAN :
1. Pasir
2. Log kayu
3. Kain giotek
4. Tanah boksit
D. Cara kerja
1. Telah mendapatkan peta kerja atau lahan yang mau dibuat areal jalan dan
bangunan yang akan di buat.
2. Menetukan titik areal jalan yang sudah di tandai oleh pelening
3. Menyiapkan alat berat dalam pembuatan jalan dan jembatan
4. Mengambil kayu log yang berukuran 30 up, kemudian kayu disusun
menjadi mitingan .
5. Mitingan yang telah dibuat harus di timbun terlebih dahulu menggunakan
tanah buksit hingga merata dan taruh kain giotek
6. Timbun lagi menggunakan pasir dan tanah buksit hingga rata dan padat
sehingga memudahkan aktifitas tranportasi darat
E. Hasil pengamatan
1. Excavator

Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk


memindahkan material dan juga dapat digunakan sebagai alat pemotong
kayu tergantung dari Attachment nya. 1.Untuk Proses Digging (Proses
Penggalian Tanah)
Fungsi dari alat berat excavator yang pertama yaitu untuk melakukan proses
penggalian tanah atau digging. Jenis pekerjaan ini akan banyak Anda temui
pada pertambangan atau perkebunan. Jadi komponen bucket pada excavator
akan mengeruk sebagian tanah sehingga akan meninggalkan bekas seperti
parit atau lubang tanah yang lebar. Fuel Consumption : 20 L/Hm

Untuk Proses Loading (Memuat Material)


Selanjutnya fungsi dari salah satu jenis alat berat excavator adalah untuk
proses loading atau memuat material keras dan berat. Pada gundukan tanah
atau berbagai material yang berat biasanya perlu dilakukan pemindahan agar
mempermudah pekerjaan, tentunya hal ini dapat dilakukan dengan
excavator.
Jadi dengan komponen yang bernama Bucket akan mengeruk material
kemudian memuat ke tempat yang telah ditentukan seperti dump truck atau
mobil muat lainnya.

Untuk Proses Sloping (Pembuatan Kemiringan)

Fungsi alat berat excavator yang ketiga adalah untuk pembuatan proses
kemiringan atau sloping. Pada umumnya Anda akan menemui pekerjaan ini
di area pertambangan yang ditujukan agar material tidak mudah longsor.
Tidak hanya itu, proses pembuatan kemiringan atau sloping juga banyak
ditemui dan banyak dilakukan pada reklamasi sungai untuk mencegah air
sungai mencapai ke daratan.

Untuk Proses Pemecahan Atau Penghancuran

Fungsi excavator selanjutnya yaitu untuk melakukan proses pemecahan atau


penghancuran material seperti batu besar, bangunan, dan lain sebagainya.
Bagian komponen seperti Bucket apa bagian ujung excavator dapat diganti
dengan berbagai alat tambahan atau Attachment agar alat ini memiliki fungsi
lebih. Misalnya jika proses pemecahan batu maka Anda dapat mengganti
dengan komponen lain bernama Ripper, sedangkan untuk proses
pengangkutan material dapat menggunakan komponen large bucket, dan lain
sebagainya.

Untuk Proses Meratakan Permukaan Tanah

Kemudian fungsi alat berat excavator adalah untuk proses meratakan


permukaan tanah yang tidak datar. Excavator juga bisa digunakan untuk
meratakan tanah meskipun masih harus dicover oleh alat lainnya untuk
menghasilkan permukaan tanah yang benar – benar rata maksimal.

2. Motor Grader

Motor grader adalah sebuah alat berat khusus yang dilengkapi dengan sebuah pisau
panjang. Kegunaan dari alat berat ini adalah meratakan permukaan di medan
konstruksi.

Grader biasanya memiliki tiga buah roda serta mesin dan kabin yang posisinya
berada di bagian as dari roda belakang. Ada sebuah pisah atau blade yang terletak di
bagian belakang kendaraan unik ini. Fuel Consumption : 14 L/Hm

1. Untuk meratakan permukaan jalan pada tahap akhir sebelum pengaspalan


2. Meratakan urugan pasir pada permukaan jalan

3. Membuat permukaan miring untuk drainase

4. Meratakan permukaan tanah sebelum konstruksi bangunan

5. Mengeruk, mendorong tanah, pasir dan salju

3. Compactor

Compactor adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau area
konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Jenis roda
compactor terbuat dari besi seluruhnya atau ditambah berat berupa pasir atau air,
bisa terbuat dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot),
yang berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengarahkan ke bagian
yang akan dipadatkan.

Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau
drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya digunakan sheep foot roller atau
drum roller. Fuel Consumption : 12 L/Hm

1. Meratakan struktur tanah permukaan sehingga tanah tersebut menjadi lebih kuat
dalam menyangga beban konstruksi yang akan dibangun.
2.Mencegah berbagai tumpukan kotoran di tanah permukaan yang berasal dari debu
ataupun batu kerikil.

4. Dump Truck

Dump truck (dump truk) adalah alat yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir,
kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. dump truk dilengkapi dengan bak
terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa
diangkat keatas sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun
ke tempat yang diinginkan. Fuel Consumption : 6 L/Hm

Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :

1.On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.

2.Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3

Dalam pekerjaan konstruksi dikenal 3 macam dump truck :

1.Side Dump Truck (Penumpahan ke samping)

2.Rear Dump Truck (Penumpahan ke belakang)


5. Bulldozer

Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi untuk pemerataan
material seperti tanah, pasir, kerikil yang memiliki kemampuan dorong atau tenaga
yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali,mendorong, menggusur meratakan,
menarik beban, menimbun. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah
yang keras sekalipun.Dengan swamp dozer (dozer rawa) untuk daerah yang sangat
lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garuk).

Fuel Consumption : 22 L/Hm

6. Beckhoe Loader

Seperti apa yang sudah kami jelaskan sebelumnya bahwa fungsi dari Backhoe
Loader adalah digunakan untuk melakukan penggalian. Selain itu, alat berat yang
satu ini juga digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan lainnya seperti
membongkar aspal, mencabut tanggul, memecah meterial keras, dan masih banyak
yang lainnya. Di dalam mengerjakan tugasnya, Backhoe Loader memerlukan
perlengkapan tambahan sehingga bisa digunakan dengan baik. Alat berat ini juga
bisa digunakan untuk mengangkat stock pile ke dump truck yang jaraknya lumayan
tinggi. Selain itu, Backhoe Loader juga bisa digunakan untuk batching plant,
crushing plant, dan juga hopper AMP.
A. Jembatan

Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan- rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api,
jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.

Fungsi Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat


penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah
menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa,
danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan perlintasan lainnya.

1.jembatan kayu (log bridge)

Jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan bentang pendek. Hal
ini dikarenan untuk bentang yang panjang material kayu sudah tidak ekonomis lagi.
Dari segi materialnya, kayu mempunyai beberapa kelebihan (relatif ringan, biaya
konstruksi yang relatif murah, dapat dikerjakan dengan alat yang sederhana, tidak
mudah dipengaruhi korosi) dan kekurangan (tidak homogen, mudah terbakar, ada
cacat bawaan, perlu pengawetan lebih lanjut). Jalan adalah prasarana transportasi
darat. Meliputi jalan utama 8 M, jalan cabang 6 M. Material yang digunakan yaitu
kayu, tanah, giotek, dan pasir. Defenisi pembuatan jalan di PT Wayamana Persada
harus mampu membawa beban 40ton up sehingg memerlukan perhitungan yang
tepat.

2.Jembatan beton (concrete bridge)

Konstruksi jembatan beton menggunakan material beton biasanya digunakan untuk


jalan raya. Keunggulan jembatan ini adalah memiliki daya tekan kuat, kuat lentur
yang tinggi, dan lebih awet. Dalam perencanaan jembatan, beban yang dihitung
meliputi beban primer, beban mati, beban hidup, beban kejut, dan beban sekunder.
3.Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)

Konstruksi jembatan beton prategang yang juga sering disebut pratekan memiliki
kekuatan terhadap daya tekan berat dan tarik sekaligus. Kelebihan dari jembatan
beton prategang adalah terhindar dari keretakan, kuat terhadap pergeseran, dan
strukturnya yang lebih kecil. Sementara, kekurangan dari material beton prategang
adalah alat dan kemampuan yang dibutuhkan tinggi dan biaya yang dibutuhkan
lebih besar.

4.Jembatan baja (steel bridge)

Konstruksi jembatan baja akan diperhitungkan kebutuhan bentangnya, apakah akan


memakai material baja dalam bentuk rangka ataupun baja profil menerus. Jembatan
ini menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja seperti deck,
girder, rangka batang, pelengkung, penahan, dan penggantung kabel.

PT Mayawana Persada masih menggunakan jembatan kayu ( log bridge )

B. Kontruksi Jalan

Pengertian jalan adalah prasarana transportasi darat,tempat perlintasan bagi


orang,kendaraan,dan sebagainya.Prasarana yang dimaksud seperti bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang di peruntukan bagi lalu lintas,yang berada
pada permukaan tanah dan atau air.

Adapun yang di sebut dengan perkerasan lentur {flexible pavement) adalah


perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis
permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di bawahnya. Sehingga lapisan
perkerasan tersebut mempunyai flexibilitas/kelenturan yang dapat menciptakan
kenyaman kendaraan dalam melintas diatasnya. Perlu dilakuan kajian yang lebih
intensif dalam penerapannya dan harus juga memperhitungkan secara ekonomis,
sesuai dengan kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan
syarat teknis lainnya, sehingga konstruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang
optimal.

1. Tanah Dasar (sub grade)

Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar
untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.

Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-
sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah
dasar adalah sebagai berikut:

a.Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat
beban lalu lintas.

b.Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

c.Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada
daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau
akibat pelaksanaan.

2. Lapis Pondasi Bawah (sub base course)

Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi
dan tanah dasar.

Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

a.Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan


beban roda.
b.Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan
selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).

c.Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.

d.Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap
roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera
menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.

Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih
baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-
campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal
sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi
perkerasan.

3. Lapis Pondasi (base course)

Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis
pondasi bawah).

Fungsi lapis pondasi antara lain:

a.Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

b.Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet sehingga
dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk
digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan
pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik.
Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat
digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan
stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

4. Lapis Permukaan (surface course)

Lapis Permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis
permukaan antara lain:

a. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

b. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

c. Sebagai lapisan aus (wearing course).

Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis
pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan
agar lapisan dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan
bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap
beban roda lalu lintas.

Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur


rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya
dari biaya yang dikeluarkan.

C. Konstruksi Bangunan
I. Bangunan permanin
bangunan yang bersifat tetap dan terbuat dari bahan yang tahan lama atau bangunan
yang dapat tidak dapat dipindah-pindahkan, yang mempunyai masa manfaat 20 (dua
puluh) tahun.

- Gedung kantor yang dibuat dari batu bata, semen dan lain-lain.

- Gudang yang dibuat dari batu bata, semen dan lain-lain.

- Bangunan Pabrik yang dibuat dari batu bata, semen dan lain-lain.

- Rumah yang dibuat dari batu bata, semen dan lain-lain.

II. Bangunan Tidak Permanen

bangunan yang bersifat sementara dan terbuat dari bahan yang tidak tahan lama atau
bangunan yang dapat dapat dipindah-pindahkan, yang masa manfaatnya tidak lebih
dari 10 (sepuluh) tahun.

- Barak yang dibuat dari kayu untuk karyawan.

- Asrama yang dibuat dari kayu untuk karyawan

III. Bangunan Semi Permanen

Rumah semi permanen adalah bangunan mandiri yang dibangun dengan material
berkualitas lebih rendah.
Untuk lantai rumah, umumnya menggunakan ubin, semen, atau kayu kualitas
rendah.

Sedangkan atap rumahnya terbuat dari seng, genteng, sirap atau asbes saja.

Biasanya, orang membuat rumah semi permanen ini dibuat untuk batas waktu
tertentu saja.

Meski demikian, ada beberapa bangunan semi permanen yang juga bisa bertahan
lebih lama.

F. Pembahasan

Infrastruktur merupakan suatu sarana dalam menjalakan pembangunan di PT


Mayawana Persada dalam pembuatan bangunan , jalan, dan jembatan.
Infrastruktur sangat berperan penting dalam proses transportasi yang
dibutuhkan, oleh karna itu infrastruktur sangat berperan aktif dalam suatu
proses pekerjaan yang dilakukan oleh PT Mayawana Persada dalam
melakukan aktifitas kerja. Pengenalan jenis alat berat. Alat berat adalah
mesin berukuran besar yang di dasarin untuk melaksanakan fungsi kontruksi
seperti pengerjaan jalan dan memindahkan bahan bangunan. Dalam
infrastruktur ada beberapa jenis bangunan , jembatan dan jalan atau kanal.
Jalan dibuat dengan menggunakan log kayu yang disusun menjadi metingan
kemudian jalankan Dump truck yang sudah di isi oleh tanah, setelah Dump
truck sampai jatuhkan tanah diatas mitingan, lalu jalankan backhoe loader
untuk meratakan tanah yang berada diatas mitingan hingga rata dan
memiliki kepadatan yang di inginkan kemudian taruh kain giotek diatas
tanah jalan yang sudah dibuat. Kemudian kain giotek di tutup dengan pasir
hingga rata setelah itu timbun menggunakan tanah bauksit hingga rata dan
padat. Pemadatan jalan menggunakan compactor yang memilik kepadatan
yang sangat bagus. Ukuran jalan utama yaitu 8 m sedangkan jalan cabang 6
m. jembatan yang digunakan yaitu jembatan log kayu yang sudah disusun
sesuai dengan lebar sungai, setelah itu log kayu ditimbun menggunakan
tanah bauksit. Bangunan yang ada di PT Mayawana Persada ada 3 jenis
yaitu bangunan permanen, bangunan semi permanen dan bangunan tidak
permanen.

G. Kesimpulan
Dalam praktek lapang kami dapat menyimpulkan bahwa Infrastruktur sangat
berperan dalam perkembangan transportasi di PT Mayawana Persada. Kami
dapat mengetahui kegunaan alalt-alat berat dalam proses pembuatan jalan ,
jembatan , dan jenis -jenis bangunan.
H. Saran
Para mandor harus mengawasi pekerjaan kontraktor disuatu areal kerja.
Konteraktor yang melakukan kesalahan berulang kali harus mendapatkan
teguran. Konsisten waktu kerja para operator harus diperhatikan.
BAB IV

Water management

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal water management dan fungsinya
2. Mahasiswa dapat mengenal jenis kanal yang ada ditanah gambut
B. Tinjau Pustaka

Komisi Brundtland PBB mendefinisikan keberlanjutan sebagai “memenuhi


kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.” Dalam konteks definisi ini, pengelolaan air
yang berkelanjutan harus mencakup pengelolaan sumber daya air saat ini serta
dampak potensialnya di masa depan. Pengelolaan air yang berkelanjutan dalam
minyak dan gas merupakan perjalanan yang membutuhkan pendekatan dari banyak
perspektif.

Makalah yang disorot menggambarkan perspektif yang berbeda dan kompleksitas


yang menyertainya yang dapat memajukan kemajuan menuju pengelolaan air yang
lebih berkelanjutan. Pendekatannya beragam karena mereka mempertimbangkan
kebutuhan dan tanggung jawab teknologi, lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Makalah tersebut mencakup isu dan tantangan dalam penggunaan kembali/daur
ulang air terproduksi, pedoman baru untuk menstandarisasi penerapan penilaian
berbasis risiko untuk menilai potensi dampak lingkungan dari pembuangan air
terproduksi, dan proses sertifikasi baru untuk penggunaan air yang bertanggung
jawab.

Sebuah benang merah yang ditemukan dalam makalah ini adalah kriteria
mengemudi pemahaman untuk praktik air saat ini, dan pengukuran kriteria ini akan
memungkinkan perbaikan terus-menerus. Contohnya adalah penilaian jejak air
untuk aktivitas produksi di Amazon Peru oleh Repsol dalam perjalanan mereka
menuju sertifikasi Biru. Penilaian jejak air memberikan tolok ukur untuk perbaikan,
yang pada gilirannya menyoroti parameter untuk diukur dan area utama untuk
mitigasi.

(https://jpt.spe.org/water-management-7885?
gclid=CjwKCAiAp7GcBhA0EiwA9U0mttnudKEPb6PRV-
SMY9jfZnlChlof5wsCiPTYGYDqIHmy3pGR3t-PUxoCKGYQAvD_BwE )

C. Alat dan Bahan


Alat
1. Excavator pc 200
Bahan
1. Log kayu
2. Tanah hasil galian

D. Cara kerja
1. Menyiapkan peta kerja saat membuat aliran sungai di suatu petak lalu
masukan alat berat untuk menggali kanal utama, kanal cabang dan kanal sisir.
2. Pembuatan kanal utama membutuhkan waktu yang sangat lama tergantung
keadaan cuacah, kanal utama digunakan untuk sebagai tranportasi air. Log
kayu di gunakan untuk membuat dam air sehingga air tidak mengalir langsung
kesungai.
E. Hasil pengamatan
I. Kanal utama adalah saluran air yang ukuran atas 10 - 12 m, lebar bawah 8 –
10 m, dan kedalaman 3 m
II. Kenal cabang adalah merupakan tempat berkumpulnya air dari field drain,
main drain, cross drain, dan aliran permukaan lahan yang selanjutnya akan
dialirkan ke kanal utama.
III. Kanal parameter adalah saluran air yang berfungsi sebagai tempat
penampungan air dari lahan dan dapat berfungsi sebagai batas areal dan
sekat bakar.
IV. Kanal outlet kanal cabang berukuran 8-10 m. Pada umumnya kanal cabang
disebut sejajar garis kontur.
V. Field drain / parit cacing adalah saluran air yang dibuat di dalam
kompartemen tanaman HTI pada setiap jarak 150 m dengan lebar 1-1,2 m
dan kedalaman 1-1,2 m.
VI. Cross drain/ mid drain adalah saluran air yang dibuat untuk batas
kompartemen tanaman dengan ukuran 2 x 1 x 2 m
VII. Tinggi muka air tanah / watertable atau kedalaman air tanah adalah beda
tinggi antara permukaan lahan dan permukaan air tanah.
VIII. Free board adalah beda tinggi antara muka air di kanal dengan permukaan
lahan.

F. Pembahasan

Manajemen sumber daya air adalah aktivitas merencanakan,


mengembangkan, mendistribusikan, dan mengelola penggunaan sumber daya air
secara optimal.

Manajemen Sumber Daya Air (WRM) adalah proses perencanaan,


pengembangan, dan pengelolaan sumber daya air, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas air, di semua penggunaan air. Ini termasuk lembaga,
infrastruktur, insentif, dan sistem informasi yang mendukung dan memandu
pengelolaan air.

G. Saran

Harus melakukan pengawasa dalam pembuaatan kanal utama, kanal cabang,


kanal parameter dan kanal outlet harus diawasi agar tidak terjadi kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai