OLEH :
MUHAMMAD RIDWAN, S.Pi
NIP. 19771010 201102 1 001
PENYULUH PERIKANAN PERTAMA
KECAMATAN : Siak
Mengetahui
Kepala Dinas
Perikanan dan Peternakan PenyuluhPerikanan
KabupatenSiak
Latar Belakang
.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Meningkatkan
pengetahuan, perilaku dan sikap Pelaku Utama dalam melakukan usaha budidaya cacing
sutera sebagai pemenuhan kebutuhan akan pakan alami bagi benih ikan.
Kindom Animalia
Phylum Annelida
Klas Clitela
Ordo Haplotaxida
Famili Tubificidae
Genus Tubufex
Spesies Tubifex sp
Tubuh Tubifex berukuran ramping, bulat, dan terdiri atas 30 – 60 segmen dengan
panjang 1 – 3 cm. Ciri umum dari Tubifex adanya dua pasang kelamin, sepasang
berupa testis dan sepasang berupa ovarium. Dengan demikian, cacing sutra makhluk
hidup bersifat hemaprodit atau berjenis kelamin ganda. Perkembangan telur cacing
sutra terjadi di dalam kokon yang dihasilkan oleh kelenjar epidermis dari salah satu
segmen tubuh. Induk yang dapat menghasilkan telur berusia 40 – 45 hari. Jumlah telur
yang dihasilkan bekisar 4 – 5 butir. Waktu yang dibutuhkan untuk proses perkembangan
telur sampai menetas 10 – 12 hari.
Daur hidup cacing sutra dari telur, sampai bertelur kembali membutuhkan waktu 50 – 57
hari. Cacing sutra memperoleh makanan pada kedalaman 2 – 3 cm dari permukaan
substrat dengan cara masuk kedalam sedimen Pada lapisan tersebut banyak zat – zat
makanan yang tertimbun akibat dekomposisi anerobik. Caranya dengan menyaring
substrat organik, lalu komponen tersebut masuk ke pencernaan. Makanan yang dipilih
adalah bahan organik yang kecil dan lembek. Jumlah makanan yang di konsumsi oleh
cacing sutra dalam satu hari mencapai 1 – 2 kali bobot tubuhnya.Selain makanan,
populasi cacing sutra juga di tentukan oleh faktor ruang dan lingkungan.
b. Habitat Cacing Sutera
Cacing sutra pada umumnya tersebar di daerah tropis. Habitat utamanya adalah lumpur
sungai. Cacing sutra mudah di jumpai di tepian sungai kecil yang dangkal dan agak keruh
atau tidak terlalu jernih. Di alam, cacing sutra ditemui bergerombol di saluran air yang
banyak mengandung bahan organik dengan aliran air yang tidak Terlalu deras. Cacing sutra
akan terlihat seperti kumpulan rambut bewarna merah yang berumbai – rumbai Cacing
Sutra akan membenamkan kepalanya kedalam lumpur untuk mencari makan Sedangkan
ujung ekornya akan di sembulkan di atas permukaan dasar untuk bernafas. Cacing sutra di
alam dapat berkembang biak dengan baik jika kandungan bahan organiknya cukup tinggi,
seperti perairan yang di aliri limbah tahu dan tapioka.
Untuk membudidayakan cacing sutra tidak semudah membudidayakan cacing tanah,
karena pembudidaya harus mampu menciptakan wadah dan media yang memiliki seperti di
alamnya yang kaya akan bahan organik Faktor yang mendukung kelangsungan hidup
cacing sutra adalah endapan lumpur dan bahan organik. Jika air Terlalu tinggi, koloni
Tubifex tidak dapat berkembang biak bahkan mati karena Tubifex membutuhkan oksigen
dari luar. Sementara itu, jika air terlalu rendah atau sedikit, lingkungannya akan cepat panas
sehingga Tubifex tidak dapat bertahan hidup lama Ketinggian air optimal 6 cm, kualitas air
yang baik dan cacing sutra dapat tumbuh optimal pada kondisi pH 5,5 – 8,0 Suhu 25 –
28°C, kandungan Oksigen 2,5 – 7 ppm dan amoniak <3,6 ppm.
Teknik Pemijahan dengan bantuan suntik hormon ovaprim pada ikan lele sebagai
berikut :
Pembenihan ikan lele dapat dilakukan dilahan-lahan terbatas dengan menggunakan kolam
yang terbuat dari bahan yang sederhana, maupun di kolam tembok yang memanfaatkan
akuarium maupun kolam tanah dalam pendederannya.
Umumnya induk-induk ikan lele mempunyai interval pengisian telur sekitar 2-2.5 bulan
jika diberi pakan berupa pelet komersial, namun jika menggunakan pakan formulasi khusus
buatan BRPBAT maka induk-induk ikan lele hanya memerlukan waktu sekitar 1 bulan untuk
dapat terisi kembali gonadnya. Langkah-langkah teknis yang diperlukan dalam suatu
pembenihan ikan lele adalah sebagai berikut:
Budidaya cacing sutra merupakan kegiatan yang masih jarang dilirik masyarakat umum,
minimnya informasi mengenai cacing sutra membuat budidaya baru dilakukan segelintin
orang, itupun masih bersifat tradisional dan sebatas masih memenuhi kebutuhan sendiri.
Budidaya cacing sutra secara komersil harus memperhatikan segala persiapannya.
Teknologi dalam budidaya mengacu pada sistem modern walaupun alat dan bahan
digunakan cukup sederhana. Dalam menekuni bisnis cacing sutra, tentu ada sarana dan
prasarana yang di butuhkan untuk memulai budidaya cacing sutra tergantung media atau
wadah yang digunakan.
Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan dalam proses budidaya cacing sutra ini adalah
sebagai berikut:
Wadah yang digunakan berupa nampan yang disusun bertingkat di dalam rak, yang
dibuat bertingkat dan memanjang sesuai lahan yang ada, Terobosan baru dalam
budidaya cacing sutra adalah dengan Metode Aprtemen sistem resirkulasi tertutup.
Sistem ini merupakan aliran air yang selalu mengisi wadah selama pemeliharaan,
Selain itu, biaya yang digunakan tidak begitu mahal.
Keunggulannya adalah:
- Hemat air
- Hemat lahan
- Metode ini di rekomendasikan dalam memproduksi cacing sutra.
2. Pembuatan Media
4. Pemberian Pakan
Gambar : Apartemen Cacing Sutra dan Hasil Panen Perdana Cacing Sutera (Tubifex sp)
PUSTAKA ACUAN