Bungin Timur Kec.Luwuk Kab. Banggai Sulawesi Tengah
1. Pengertian Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama
kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani. 2. Tujuan Panduan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Tetanus. 3. Asesmen 1. Derajat I (ringan) Keperawatan Trismus (kekakuan otot mengunyah) ringan sampai sedang , spastisitas general, tanpa gangguan pernafasan, tanpa spasme, sedikit atau tanpa disfagia. 2. Derajat II (sedang) Trismus sedang, rigiditas yang Nampak jelas, spasme singkat ringan sampai sedang, gangguan pernafasan RR >30x/mnt, disfagia ringan. 3. Derajat III (berat) Trismus berat, spastisitas generaisata, spasme reflek berkepanjangan, RR >40x/mnt, serangan apnea, disfagia berat, takikardi >120x/mnt. 4. Derajat IV (sangat berat) Derajat tiga dengan gangguan otomik berat melibatkan sistem kardiovaskuler. Hipotensi berat dan takikardi terjadi berselingan dengan hipotensi dan bradikardia, salah satunya dapat menetap komplikasi komplikasi tetanus. 4. Diagnosis 1. Bersihan jalan napas tidak efektif (D.0001) Keperawatan 2. Pola napas tidak efektif(D.0005) 3. Gangguan Ventilasi Spontan (D.0004) 4. Gangguan menelan(D.0063) 5. Risiko Syok (D.0039) 6. Risiko aspirasi(D.0006) 7. Risiko defisit nutrisi(D.0032) 8. Risiko Cedera (D.0136) 9. Ansietas (D.0080) 5. Kriteria Evaluasi 1. Bersihan Jalan Napas Meningkat (L.01001) 2. Pola Napas Membaik (L.01004) 3. Ventilasi Spontan Meningkat (L.01007) 4. Status Menelan Membaik (L.06052) 5. Tingkat Syok Menurun (L.03032) 6. Tingkat Aspirasi Menurun (L.01006) 7. Status Nutrisi Membaik (L.03030) 8. Tingkat Cedera Menurun (L.14136) 9. Tingkat Ansietas Menurun (L.09093) 6. Intervensi 1. Bersihan jalan napas tidak efektif (D.0001) Keperawatan 1.1. Latihan batuk efektif (I.01006) 1.2. Manajemen jalan napas (I.01011) 1.3. Pemantauan respirasi (I.01014) 2. Pola napas tidak efektif(D.0005) 2.1. Manajemen jalan napas (I.01011) PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK) TETANUS
UPT RSUD Kab. Banggai No.14
Bungin Timur Kec.Luwuk Kab. Banggai Sulawesi Tengah
2.2. Pemantauan respirasi (I.01014)
3. Gangguan Ventilasi Spontan (D.0004) 3.1. Dukungan Ventilasi (I.01002) 3.2. Pemantauan Respirasi (I.01014) 4. Gangguan menelan(D.0063) 4.1. Dukungan perawatan diri : Makan/Minum (I.11351) 4.2. Pencegahan aspirasi (I.01018) 5. Risiko Syok (D.0039) 5.1. Pencegahan Syok (I.02068) 5.2. Pemantauan Cairan (I.03121) 6. Risiko aspirasi(D.0006) 6.1. Manajemen jalan napas (I.01011) 6.2. Pencegahan aspirasi (I.01018) 7. Risiko defisit nutrisi(D.0032) 7.1. Manajemen gangguan makan (I.03111) 7.2. Manajemen nutrisi (I.03119) 8. Risiko Cedera (D.0136) 8.1. Manajemen Keselamatan Lingkungan (I.14513) 8.2. Pencegahan Cedera (I.14537) 9. Ansietas (D.0080) 9.1. Reduksi ansietas (I.09314) 9.2. Terapi relaksasi (I.09326) 7. Informasi dan 1. Melakukan perawatan luka dengan benar jika ada Edukasi 2. Menjelaskan tentang gejala dan tanda-tanda tetanus 3. Pemberian ATS atau Toksoid pada luka 4. Menjelaskan tentang pentingnya imunisasi aktif 5. Menciptakan lingkungan yang aman,nyaman dan tenang. 8. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan tindakan keperawatan dengan memperhatikan kriteria hasil serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. 9. Penelaah Kritis Komite Keperawatan 10. Unit Terkait IGD, Rawat Inap, dan Rawat Jalan 12. Kepustakaan Nurarif A H & Kusuma H . (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda Nic Noc. Jilid 3. Jogjakarta : Mediaction PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan kriteria hasil keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI