Kelompok 1 :
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas berkah,
rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan
akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi di
tingkat perkuliahan semester III (Tiga), adapun judul dalam makalah ini adalah mengenai “
KONSEP TEORITIS MANAJEMEN”
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan,
serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati
kepada:
1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa mendukung
secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan penulis didalam menempuh
pendidikan ini.
2. Dosen mata kuliah Lingkungan Bisnis dan Manajemen yang dengan segala keikhlasannya
telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada penulis hingga terselesaikannya
makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan khususnya fakultas SI- FARMASI yang senantiasa memberi
masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi keikhlasan dan
ketulusan atas dukungannya.
Sangatlah disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya
dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik saran maupun kritik
yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
Banjarmasin, Desember 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
BAB 1 Pendahuluan....................................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
BAB 3 Pembahasan.....................................................................................................
BAB 3 Penutup.............................................................................................................
Kesimpulan.............................................................................................
Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick
W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan.
Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku
berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya
manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
3. Adanya kegiatan/proses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan
melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat
modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
Pada kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang
diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga
mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi
yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang
lebih kompleks yaitu sebagai berikut:
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada tiga
aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
d. Aliran kuantitatif
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
2. 1. Konsep Manajemen
Menurut Siswanto, Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan. Sedangkan Menurut Husaini, manajemen dalam arti luas adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Menurut Siswanto, tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin
direalisasikan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada
usaha seorang manajer, sehingga dapat diambil empat elemen pokok, yaitu : (1) sesuatu yang
ingin direalisasikan (goal), (2) cakupan (scope), (3) ketetapan (definitness), (4) pengarahan
(direction).
Hubungan manajemen dan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal merupakan
suatu lembaga yang harus memiliki pengelolaan yang baik untuk menghasilkan lulusan
kompetitif dan produktif. Menurut Husaini Usman, mendefinisikan manajemen pendidikan
adalah seni dan ilmu pengelolaan sumber daya pendidikan untuk mewujudkan proses dan hasil
belajar peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam mengembangkan
potensi dirinya. Bush (2008) dalam Husaini Usman, menyatakan bahwa manajemen
pendidikan harus terpusat pada tujuan pendidikan. Tujuan ini memberikan arti penting terhadap
arah manajemen. Manajemen diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tertentu dalam
waktu tertentu. Menurut Husaini Usman, tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara
lain:
1) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan, dan bermakana (PAKEMB)
4) Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
pendidikan;
5) Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh
manajemennya;
Berdasarkan pengertian dan definisi berkaitan dengan manajemen secara umum, dapat
dikatakan bahwa manajemen merupakan hal yang penting dalam setiap organisasi. Organisasi
apapun menjadikan manajemen adalah sebagai alat untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan bersama. Untuk itu berbagai dimensi dalam kajian penelitian ini yang akan
membahas pengembangan model Bussines Center akan dikemukakan hal–hal yang berkaitan
dengan dimensi manajemen sebagai berikut :
a. Manajemen Produksi
Secara harfiah, Manajemen Produksi terbangun atas dua kata, yaitu Manajemen dan
Produksi. Manajemen memiliki dua makna, manajemen sebagai posisi dan manajemen sebagai
proses. Manajemen produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, pengkoordinasian, penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau
perusahaan bisnis atau jasa yang berhubungan dengan proses pengolahan masukan (input,
sumber daya produksi) menjadi keluaran (output, produk barang maupun jasa) dengan nilai
tambah yang lebih besar.
Menurut R. Fred David, manajemen produksi terdiri atas lima fungsi atau area keputusan,
yaitu:
1) Proses
Keputusan proses berkaitan dengan rancangan sistem produksi fisik. Berbagai keputusan
spesifiknya mencakup pilihan teknologi, tata letak fasilitas, analisis alur proses, lokasi
fasilitas, perimbangan lini, pengendalian proses, dan analisis transportasi.
2) Kapasitas
Keputusan kapasitas berkaitan dengan penentuan tingkat output optimal bagi organisasi
tidak terlalu banyak dan juga tidak terlampau sedikit.
3) Persediaan
4) Angkatan Kerja
Keputusan Angkatan kerja berkaitan dengan pengelolaan tenaga kerja terampil, tidak
terampil, dan manajerial. Berbagai keputusan spesifiknya meliputi rancangan kerja,
pengukuran kerja, pengayaan kerja, standar kerja, dan teknik–teknik motivasi.
5) Kualitas
Keputusan kualitas bertujuan untuk memastikan bahwa barang dan jasa berkualitas tinggilah
yang diproduksi. Keputusan–keputusan spesifiknya meliputi pengendalian (kontrol)
kualitas, penentuan sampel, pengujian, penjaminan kualitas, dan pengendalian biaya.
Berdasarkan uraian dan definisi yang berkaitan dengan manajemen produksi dapat
disimpulkan bahwa manajemen produksi mempunyai hubungan dengan perusahaan
manufaktur dan jasa, karena pada dasarnya pengelolaan atas proses seluruh operasi termasuk
pengelolaan bahan baku dan bahan baku pendamping akan menjadi barang jadi. Kaitannya
dengan kegiatan Bussines Center manajemen produksi berhubungan dengan 9 bagaimana
pengelolaan unsur organisasi untuk mengolah produk–produk apa yang nantinya menjadi
output dari kegiatan ini.
b. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas,
mengkaji, dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan
mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan
membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang
saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Fungsi manajemen keuangan
pada dasarnya adalah sebagai pengambil beberapa keputusan dibidang keuangan. Tentunya
keputusan– keputusan tersebut merupakan keputusan yang relevan dan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan (value of the firm) (Abd'racim, 2012: 1).
Menurut Irham Fahmi Ilmu manajemen keuangan berfungsi sebagai pedoman bagi manajer
dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan. Artinya seorang manajer boleh melakukan
terobosan dan kreativitas berfikir, akan tetapi semua itu tetap mengesampingkan kaidah– kaidah
yang berlaku dalam ilmu manajemen keuangan.
Menurut Ahmad & Herni tujuan utama keuangan perusahaan adalah memaksimumkan
kesejahteraan para pemegang saham ataupun meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan
menurut Margaretha Farah, tugas manajemen keuangan tercakup dalam tiga keputusan
keuangan berikut :
1) Menetapkan pengalokasian dana (invesment decision) Keputusan ini tercermin pada sisi
kiri neraca, yaitu mencakup aktiva lancar dan aktiva tetap. Tugas manajer keuangan untuk
menentukan berapa jumlah optimal dari aktiva lancar yang harus disediakan.
2) Merumuskan alternatif pembiayaan Keputusan ini tercermin pada sisi sebelah kanan
neraca dan mencakup utang lancar dan sumber dana jangka panjang. 10
Keuangan dalam manajemen merupakan unsur penting untuk mencapai tujuan keberhasilan
suatu organisasi. Secara umum keuangan dalam dunia pendidikan memiliki fungsi penting
untuk keberhasilan proses belajar mengajar (PBM). Untuk itu dalam pengelolaannya harus
didasarkan pada prinsip yang jelas, transparan, dan akuntabel. Demikian juag kegiatan Bussines
Center dalam bidang keahlian bisnis manajemen menjadi perhatian untuk kelancaran program
tersebut. Aspek manajemen keuangannya menghendaki dengan sistem yang sudah ditentukan
sesuai standar anggaran yang baik. Pada aspek penggunaannyapun mendasarkan pada prinsip
yang terarah dan terkendali. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan keberlangsungan program
Bussines Center, aspek pembelajarannya adalah mampu mengelola sumber keuangannya
dengan baik.
Manusia merupakan unsur penting dalam manajemen sumber daya manusia dan bagian vital
bagi keberhasilan sebuah organisasi. Di dalam setiap kesuksesan organisasi pasti terdapat
sumber daya manusia yang hebat. Menurut Davis dalam Hanggraeni Dewi (2012:4),
mendefinisikan sumber daya manusia sebagai aktivitas–aktivitas yang mencoba memfasilitasi
orang–orang di dalam organisasi untuk berkontribusi dalam pencapaian rencana strategis
organisasi. (Zainal, Ramly, Mutis, & Arafah, 2014: 39), menegaskan bahwa manajemen sumber
manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya
(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan, dan masayarakat
menjadi maksimal. Dalam mencapai tujuan organisasi diperlukan perencanaan sumberdaya
manusia yang bagus. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai 11 inti manajemen, karena
perencanaan membantu untuk mengurangi ketidakpastian di waktu yang akan datang, dan oleh
karena itu memungkinkan para pengambil keputusan untuk menggunakan sumberdaya–
sumberdaya mereka yang terbatas secara paling efisien dan efektif. Menurut Zainal, Ramly,
Mutis, & Arafah, (2014: 42), perencanaan SDM mempunyai tujuan:
1) Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam
perusahaan.
2) Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap
pekerjaan ada yang mengerjakannya.
d. Manajemen Pemasaran
Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang–barang diproduksi, dan tidak hanya
berakhir pada penjualan saja tetapi kegiatan pemasaran harus memberikan kepuasan kepada
konsumen. Dengan adanya kepuasan maka konsumen berkecenderungan akan membeli kembali
barang–barang dipasarkan oleh produsen. Menurut Shinta Agustina (2011: 1)
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain 12 atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Tujuan
utama dari kegiatan pemasaran adalah menciptakan kondisi yang saling menguntungkan dalam
jangka panjang antara sebuah entitas dan publik (individual dan organisasi) dimana mereka
berinteraksi (Kerin & Peterson, 2015: 1).
Selain tujuan dalam manajemen pemasaran juga harus memiliki sasaran, sasaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan
harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan
pelanggan (Shinta Agustina, 2011: 1). Selanjutnya yang disebut dengan manajemen pemasaran
adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan
mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan
kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan
efektif (Shinta Agustina, 2011)
1). Manajemen harus memahami bahwa rencana pemasaran merupakan sebuah panduan
untuk menerapkan pembuatan keputusan pemasaran bukanlah dokumen yang tidak penting
ataupun selalu sama.
Sedangkan kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikian timbul
pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses mengkreasikan dengan
menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras, waktu yang tepat dengan
memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward yang berupa
keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Menurut Priansa D. Juni (2010:23), ciri –
ciri dan watak entrepreuner sebagai berikut :
1. Percaya diri
3. Pengambil Resiko
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorientasi ke masa depan Menurut Priansa D. Juni (2010:30),
3. Lakukan kerjasama
4. Dapatkan pelanggan
5. Rencanakan bisnis
7. Libatkan profesional
8. Modal
BAB III
PEMBAHASAN
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad
18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap masalah-masalah manajemen yang
timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang
terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak
berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum
kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan
pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang
layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan
membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik
rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain itu,
Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi
manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga
membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan
bersaing juga secara terbuka.
Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian
efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar
terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan
adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan
tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat
kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut
“rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya digunakan
pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun
sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan
dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.
Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the Economy Of Machinery and
Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai
fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping
itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam
sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja
memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam
peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna
pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian
keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan
produktivitas.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di
kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati
ilmiah adalah:
Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra
untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan
“Gant Chart”. Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik
antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan
bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan,
mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta
perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan
memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan
pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal
ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut.
Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916,
dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik
dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks,
sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk
cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu
pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah
semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan
dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol
membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
Disamping itu Fayol juga mengemukakanempat belas prinsip manajemen yang secara
ringkas, sebagai berikut :
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya
adalah sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang lengkap karena
terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan
keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan
mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer
perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.
Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu:
a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan
yang akan dikerjakannya.
b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk
memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat
dalam mendorong karyawan.
William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America Business Can Meet The Japanese
Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan
adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada
perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan
manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut adalah
perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.
Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat dalam peningkatan
pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok, ataupun hubungan antara
pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin
peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul
berbagai jenis konsep yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan,
penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi
dan konsep komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di
samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk menerangkan
tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang
mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalam perusahaan.
bila “manajemen personalia” mendorong lebih banyak dan lebih baik dalam bekerja,
hubungan manusiawi dalam organisasi adalah “baik”. Bila moral dan efisiensi memburuk
hubungan manusia dalam organisasi adalah “buruk”. Untuk menciptakan hubungan
manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang
mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka.
Penemuan lainnya adalah bahwa kelompok kerja informal, lingkungan sosial karyawan, juga
mempunyai pengaruh besar pada produktifitas. Konsep “mahluk sosial” dimotivasi oleh
kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan timbal balik dalam pekerjaan, dan lebih
responsif terhadap dorongan kelompok kerja pengawasan manajemen, dan yang
dimmotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan phisik manusia.
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation
Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika,
pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih
kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal
dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri.
Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi
dan komunikasi.
1. Perkembanga aliran perilaku organisasi di tandai dengan pandangan dan pendapat baru
tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain :
2. Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi. Beberapa prinsip dasar penting yang dapat
disimpulkan dari pendapat para tokoh manajemen modern adalah sebagai berikut :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, prinsip)
2. Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan
3. Tambahan beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku adalah :
1. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan
organisasi
2. Manajer masa kini hatus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-
konsep manajemen
3. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan
untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka
4. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan
5. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai
kepuasan diri dari pekerjaan tersebut
6. Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar
pengertian posotif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap
pekerjaan
3.3.2 Aliran Kuantitatif
Sebagai suatu prinsip fundamental, pendekatan sistem adalah sangat mendasar. Ini secara
sederhana berarti bahwa segala sesuatu adalah saling berhubungan dan saling tergantung.
Suatu sistem tersendiri dari elemen-elemen yang berhubungan dan bergantung satu dengan
yang lain, tetapi bila berbagai elemen tersebut berinteraksi maka akan membentuk suatu
kesatuan yang menyeluruh. Jadi, menurut definisi, hampir setiap phenomena dapat dianalisa
dan disjikan dari sudut pandangan sistem. Sistem-sistem biologis, phisik, ekonomi dan
soaial-budaya adalah beberapa contoh.
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi
yang tak terpisahkan. Sebagai suatu pendekatan sistem manajemen meliputi sistem umum
dari sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka. Pendekatan sistem umum meliputi
konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis, sosiopsikologis. Analis sistem
manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem
informasi, dan mekanisme perencanaan dan pengawasan
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek
senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek berbeda, maka harus memperhatikan
lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik
manajemen yang berbeda.
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan terjadinya
proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka kemudian
sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari
lima sisi yaitu:
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari
masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori
manajemen.
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri
tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas
antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi
sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk
dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-
aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya
teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu
permasalahan manajenlen tertentu.
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis merupakan penciptaan pengetahuan dan
menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana
perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan
berkembang karena keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara
keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual dan
interaksi dalam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari
pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen
klasik disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen
yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun perilaku
organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen yang
mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang
mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Pidarta Made DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.