PERTANGGUNG
PELAKSANAAN & PERTANGGUNG
PENGANGGARAN PENATAUSAHAAN
JAWABAN
JAWABAN
Kondisi Unik
1) Permendagri 77/2020 ditetapkan hari rabu tanggal 30 Desember 2020, tetapi baru
beredar luas mulai tanggal 4 Februari 2021.
2) Permendagri 77/2020 langsung berlaku efektif pada pelaksanaan APBD 2021,
artinya hanya 2 hari setelah ditetapkan, tanpa sosialisasi yang memadai.
3) Terkesan dipaksakan harus berlaku di tahun 2021, dengan perangkat regulasi yang
belum lengkap, meski PP 12/2019 masih memberikan waktu yang lebih luang.
4) Semua pengaturan teknis dituangkan dalam lampiran, bukan dalam batang tubuh.
5) Penyeragaman nomenklatur program dan kegiatan, bahkan diatur secara rigid
sampai dengan level sub kegiatan, yang ditetapkan dengan Permendagri 90/2019.
6) BAS ditetapkan dengan Permendagri, padahal menurut Pasal 188 Ayat (3) PP
12/2019 seharusnya ditetapkan dengan PP.
7) Pergantian dari sistem lama ke sistem baru menggunakan metode Direct
Conversion. Sebetulnya ada pilihan metode konversi lain yang lebih aman, seperti
Parallel Conversion atau Pilot Conversion.
Struktur Permendagri 77/2020
1. Batang tubuh terdiri 5 Pasal
2. Lampiran :
BAB I : PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
BAB II : ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
BAB III : PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
BAB IV : PENETAPAN APBD
BAB V : PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
BAB VI : LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PERUBAHAN APBD
BAB VII : AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
BAB VIII : PENYUSUNAN RANCANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
BAB IX : KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH
BAB X : BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
BAB XI : PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH
BAB XII : INFORMASI KEUANGAN DAERAH
BAB XIII : PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Saat Permendagri 77/2020 berlaku :
Peraturan Daerah tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Daerah tentang Kebijakan Akuntansi Ditetapkan paling lama
Pemerintah Daerah tahun 2022
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem Jadi, Permendagri 77/2020 baru
Akuntansi Pemerintah Daerah bisa diterapkan secara
paripurna, pada tahun 2023
Peraturan Kepala Daerah tentang Analisis
Standar Belanja
Pejabat pada level mana yang Tidak secara jelas disebut, • Pejabat struktural satu tingkat di bawah
menjabat PPTK ? tetapi secara umum PPTK kepala SKPD selaku PA dan/atau memiliki
dijabat oleh pejabat struktural kemampuan manajerial dan berintegritas.
setingkat eselon IV • Pejabat struktural satu tingkat di bawah
KPA dan/atau memiliki kemampuan
manajerial dan berintegritas, dalam hal PA
melimpahkan kepada KPA.
• Dapat dijabat oleh pejabat fungsional, jika
tidak ada pejabat struktural, dengan kriteria
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
PPTK bertanggung jawab kepada Kepada siapa yang menunjuk • PPTK pada SKPD kepada PA
siapa ? sebagai PPTK (PA/KPA) • PPTK pada Unit SKPD kepada KPA
Berapa PPTK dalam 1 SKPD ? Tidak secara jelas diatur PA/KPA dapat menunjuk lebih dari 1 PPTK
Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD
PMDN 13/2006
Faktor PMDN 77/2020
dan Perubahannya
Siapa yang menjabat PPK Unit SKPD ? - Pejabat struktural pada Unit SKPD
Apa tugas PPK Unit SKPD ? - Sama dengan tugas PPK-SKPD, tetapi terbatas
pada lingkup unitnya
Apa yang menjadi dasar pertimbangan - • Besaran anggaran untuk biro/bagian Setda
penetapan PPK Unit SKPD ? • Rentang kendali dan/atau lokasi
• Dibentuknya unit organisasi khusus yang
memberikan layanan secara profesional
Kapan penetapan PPK Unit SKPD - Saat ditetapkan KPA
diperlukan ?
Ilustrasi Struktur 1
Sekretariat Daerah Provinsi
Sekda
PA, PPK
Sekda
PA, PPK
Lurah
KPA, PPK
Sekretaris
PPK Unit SKPD
Efektif dimulai tahun 2021, proses pelaksanaan dan penatausahaan keuangan daerah dapat
memuat informasi, aliran data, serta penggunaan dan penyajian dokumen yang dilakukan
secara elektronik.
Pembukuan
Keterangan :
DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SPM : Surat Perintah Membayar
AKPD : Anggaran Kas Pemerintah Daerah SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPD : Surat Penyediaan Dana LPJ : Laporan Pertanggungjawaban
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
Ruang Lingkup Pelaksanaan dan Penatausahaan
1 4 7
Pelaksanaan dan Anggaran Kas & SPD Pelaksanaan dan
Penatausahaan Penatausahaan
Kas Umum Daerah Pembiayaan Daerah
5
2 Pelaksanaan dan
Penatausahaan
Pelaksanaan dan Pendapatan Daerah
Penatausahaan Kas
Transitoris
6
Pelaksanaan dan
3 Penatausahaan
Penyiapan DPA-SKPD Belanja Daerah
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Umum Daerah (1)
No Faktor Ketentuan
1 Pembukaan RKUD Kepala Daerah menunjuk bank umum yang sehat, dengan
pertimbangan : reputasi, pelayanan, dan manfaat.
2 Rekening Operasional BUD Bank yang sama dengan RKUD
a) Rekening Operasional Untuk menerima setoran langsung penerimaan daerah yang
Penerimaan tidak melalui BPn; dan/atau
Menerima setoran pendapatan dari BPn.
Dioperasikan sebagai rekening saldo nihil.
b) Rekening Operasional Untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
Pengeluaran Untuk pelaksanaan belanja LS, pemberian UP/GU/TU
3 Pembukaan Rekening SKPD Rekening BPn, untuk menampung penerimaan SKPD, pada
akhir hari kerja saldo yang ada wajib disetor ke RKUD.
Rekening BP, untuk pengelolaan uang yang digunakan untuk
belanja-belanja SKPD.
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Umum Daerah (2)
No Uraian Ketentuan
4 Penempatan Kas dalam Uang daerah yang belum digunakan dapat dioptimalkan dan
Investasi Jangka Pendek dialokasikan untuk investasi jangka pendek.
Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan, risiko rendah, < 12 bln.
Bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu : Deposito, SUN, SBI.
5 Penatausahaan oleh BUD Dilakukan untuk seluruh penerimaan dan pengeluaran dari RKUD
a) Penerimaan RKUD Berdasarkan nota kredit/bukti lain yang sah
BUD mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan
Dicatat pada Buku Kas Umum
b) Pengeluran RKUD Kuasa BUD menerbitkan SP2D berdasarkan SPM dari PA/KPA.
Dicatat pada Buku Kas Umum.
6 Pelaporan oleh BUD Laporan kas umum daerah disampaikan kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari : Laporan Posisi Kas Harian
(LPKH), Rekonsiliasi Bank atas posisi kas harian, Register SP2D.
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Transitoris
Pengelolaan kas transitoris adalah pengelolaan atas kas non anggaran yang diterima (bersifat transit)
untuk disetorkan pada rekening pihak ketiga yang telah ditentukan.
Tidak sinkron
dengan PP 12
Di Permendagri 77 tidak
secara jelas diatur
tentang peran APIP
Penyiapan Anggaran Kas Pemerintah Daerah (AKPD)
Anggaran kas pemerintah daerah berisi perkiraan realisasi penerimaan daerah dan rencana
pengeluaran daerah setiap bulannya yang datanya bersumber dari kompilasi dan
sinkronisasi anggaran kas SKPD.
Kuasa BUD melakukan verifikasi atas BUD mengesahkan rancangan AKPD yang
anggaran kas SKPD paling lama 2 (dua) hari disampaikan Kuasa BUD paling lambat 1 hari
sejak diterimanya Anggaran Kas dari SKPD setelah dokumen rancangan AKPD diterima
1 2 3 4
SKPD menyusun RAK berdasarkan jadwal dalam Kuasa BUD menyusun AKPD, berdasarkan
DPA, kemudian disampaikan kepada Kuasa BUD, hasil verifikasi anggaran kas SKPD, kemudian
maksimal 3 hari setelah DPA disahkan disampaikan kepada BUD
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Surat Penyediaan Dana (SPD) adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana
sebagai dasar penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) atas pelaksanaan APBD.
Anggaran Kas
diterbitkan dengan pertimbangan : Pemerintah Daerah
SPD
PROSEDUR PEMBUKUAN
1 Atas persetujuan PA, BP SKPD dapat 4 Pemberian uang panjar berdasarkan NPD
melimpahkan sebagian UP yang dikelolanya dilakukan secara nontunai melalui
kepada BPP untuk pelaksanaan sub kegiatan pemindahbukuan dari rekening BP/BPP ke
pada Unit SKPD rekening PPTK
2 BP/BPP dapat melakukan pembayaran secara 5 Dalam hal uang panjar lebih besar dari realisasi,
sekaligus langsung kepada penyedia barang/jasa PPTK mengembalikan kelebihannya melalui
atau melalui pemberian uang panjar terlebih transfer ke rekening BP/BPP. Jika panjar lebih
dahulu kepada PPTK kecil dari realisasi, BP/BPP membayar
kekurangannya melalui transfer ke rekening
3 Pembayaran dilakukan dengan terlebih dahulu PPTK.
mendapat persetujuan PA/KPA yang dituangkan
dalam Nota Pencairan Dana (NPD) yang diajukan 6 PPTK bertanggung jawab secara formal dan
oleh PPTK materil atas penggunaan uang panjar yang
diterima dari BP/BPP
Belanja Menggunakan Panjar
Pengajuan Uang Panjar
1 PPTK melakukan belanja dan wajib 4 Berdasarkan NPD, Rekapitulasi Belanja, dan
mendap[atkan bukti belanja yang sah sebagai bukti-bukti yang sah, BP/BPP melakukan proses
syarat keabsahan belanja secara materiil pembayaran langsung secara tunai/non tunai
2 Berdasarkan bukti belanja, PPTK menyiapkan 5 Pembayaran secara non tunai dilakukan melalui
NPD dan menyampaikannya kepada PA/KP untuk pemindahbukuan dari rekening BP/BPP ke
mendapatkan persetujuan rekening pihak penyedia barang/jasa
Berdasarkan SK PA
BP melimpahkan UP kepada BPP
dengan cara transfer antar rekening
BP BPP
UP GU TU LS
• Besaran ditetapkan KDH • Diajukan untuk mengisi • Untuk mendanai kegiatan Diajukan untuk pembayaran
• Besaran UP merupakan kembali UP yang bersifat mendesak langsung kepada pihak
besaran belanja yang • Besaran GU disesuaikan • Batasan jumlah TU harus ketiga , seperti :
tidak menggunakan LS dengan persentase mendapat persetujuan • LS Gaji & Tunjangan
• Besaran UP dihitung minimal realisasi UP, dari PPKD • LS Pengadaan Barjas
dengan proporsi tertentu, yang ditetapkan dengan • Pertanggungjawaban dan • LS Pihak ketiga lainnya,
dari keseluruhan oleh daerah masing- penyetoran sisa TU, maks antara lain : Hibag,
anggaran. masing, misalnya 50% 1 bulan tanggal SP2D- Bansos, Bankeu, Subsidi,
TU, kecuali pelaksanaan Bagi Hasil, dll.
kegiatannya melebihi 1
bulan, atau terjadi
perubahan jadwal akibat
peristiwa diluar kendali
PA/KPA
Alur Penerbitan SPP, SPM, SP2D UP
4 Kewajiban lainnya, antara lain 1) kepala SKPD meneliti dasar pengakuan kewajiban pemerintah daerah
keputusan pengadilan yang sebagai dasar penganggaran dalam APBD
bersifat tetap 2) Mengubah Perkada penjabaran APBD, diberitahukan kepada pimpinan
DPRD, selanjutnya ditampung dalam Perda perubahan APBD.
3) Pembayarn ditampung dalam program, kegiatan, sub kegiatan, dan
kode rekening yang bersangkutan.
4) Mengesahkan Perubahan DPA SKPD, dan SPD sebagai dasar
pelaksanaan pembayaran.
CATATAN :
1. Pembayaran belanja yang melampaui tahun anggaran, harus direviu terlebih dahulu oleh APIP.
2. Hasil reviu APIP menjadi salah satu dasar pemerintah daerah untuk menganggarkan dalam perubahan perkada
tentang penjabaran APBD.
3. Tata cara penganggaran dan pelaksanaan belanja yang melampaui tahun anggaran diatur dalam Perkada
Belanja Wajib Mengikat
BELANJA WAJIB
Belanja yang harus dikeluarkan 1. Penerbitan SPD tanpa menunggu
dalam rangka pemenuhan DPA disahkan setelah diterbitkan
APBD pelayanan dasar masyarakat Perkada tentang belanja wajib
TERLAMBAT dan mengikat,
2. Jangka waktu penerbitan SPD
BELANJA MENGIKAT
menyesuaikan dengan kebutuhan
belanja yang dibutuhkan secara
DOKUMEN 3. Belanja dilakukan berdasarkan
terus menerus dan harus
SPD atau DPA-SKPD, atau
BELUM SIAP dialokasikan oleh pemerintah
dokumen lain yang dipersamakan
daerah dengan jumlah yang
dengan SPD.
cukup untuk keperluan setiap
bulan dalam tahun anggaran
Penatausahaan Penerimaan & Pengeluran Pembiayaan
1 Penerimaan dan pengeluaraan Pembiayaan 4 Dalam rangka pelaksanaan pengeluaran
Daerah dilakukan melalui RKUD. Dalam hal Pembiayaan, Kuasa BUD berkewajiban untuk:
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tidak 1. meneliti kelengkapan perintah pembayaran
melalui RKUD, BUD melakukan pencatatan dan yang diterbitkan oleh kepala SKPKD;
pengesahan penerimaan dan pengeluaran 2. Menguji kebenaran perhitungan pengeluaran
Pembiayaan Daerah tersebut Pembiayaan yang tercantum dalam perintah
pembayaran;
2 Kuasa BUD akan melakukan pencatatan atas 3. Menguji ketersediaan dana yang
penerimaan pembiayaan pada Buku Kas bersangkutan; dan
Penerimaan dan Pengeluaran (BKPP) pada sisi 4. menolak pencairan dana, apabila perintah
penerimaan, sedangkan pengeluaran pembayaran atas pengeluaran Pembiayaan
pembiayaan dicatat di BKPP pada sisi tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
pengeluaran
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan
praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah Daerah sebagai pedoman dalam menyusun
dan menyajikan laporan keuangan Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan
pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan
keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas.
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan
fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi Pemerintahan Daerah.
Akuntansi Pemerintah Daerah
Berdasarkan Pasal 185 PP 12/2019
SISTEM
STANDAR
KEBIJAKAN
Ruang Lingkup Kebijakan Akuntansi Pemda
KEBIJAKAN DEFINISI
AKUNTANSI
PENGAKUAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENGUKURAN
AKUN PENILAIAN
PENYAJIAN
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dibangun secara dinamis memuat praktik
spesifik yang dipilih oleh Pemerintah Daerah yang berfungsi sebagai panduan proses
PENGUNGKAPAN
penyusunan laporan keuangan mulai dari entitas akuntansi sampai dengan entitas
pelaporan.
Ilustrasi Standar Vs Kebijakan
STANDAR KEBIJAKAN
Terdapat 3 metode penyusutan yang berlaku Pemda memilih menggunakan metode garis
dalam akuntansi pemerintahan, yaitu : lurus, dengan pertimbangan bahwa
1. Metode Garis Lurus metodenya sederhana. Selain itu
2. Metode Saldo Menurun Ganda Permendagri Nomor 1 Tahun 2019 juga telah
3. Metode Unit Produksi menetapkan metode garis lurus sebagai satu-
satunya metode yang berlaku untuk Pemda.
Pandusan Dasar Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemda
1. Pengutipan PSAP harus dilakukan secara terpilih dan berazas guna bagi pengguna Perkada Kebijakan
Akuntansi, sambil mewaspadai risiko perkada menjadi terlampau tebal dan menjadi sulit diterapkan.
2. Menyalin sebagian besar PSAP menjadi Perkada Kebijakan Akuntansi sedapat mungkin dihindari.
3. Landasan berfikir pemilihan suatu metode akuntansi yang paling tepat bagi suatu Pemda, bisa bersumber
dari buku teks, regulasi yang berlaku, atau sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan, selama tidak
bertentangan dengan PSAP.
4. Perkada Kebijakan Akuntansi wajib mengatur pelaporan dan kebijakan akuntansi untuk akun yang belum
diatur secara eksplisit oleh PSAP manapun, yang de facto terdapat pada pemda tersebut.
5. Bentuk kasat mata Perkada Kebijakan sebaiknya mengikuti contoh tersaji pada Butir C Lampiran I
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013.
Sumber :
Jan Hoesada (2014), artikel dimuat di www.ksap.org
Langkah Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan
Berdasarkan Permendagri 77/2020
1 Tim Penyusun mengumpulkan rujukan atau 3 Tim Penyusun mencantumkan hasil proses
referensi berupa peraturan perundangan penyesuaian dan harmonisasi tersebut ke
dan literatur lain. Rujukan utama dalam dalam pernyataan-pernyataan pada
menyusun kebijakan akuntansi adalah kebijakan akuntansi pelaporan keuangan
Lamp. I PP 71/2010
1 Tim Penyusun mengumpulkan rujukan atau 3 Dalam menyusun hal-hal yang belum diatur di
referensi berupa peraturan perundangan dan dalam SAP, perlu memperhatikan :
literatur lain. Rujukan utama dalam menyusun a. PSAP yang mengatur hal-hal yang mirip
kebijakan akuntansi adalah Lamp. I PP 71/2010 dengan masalah terkait.
b. Definisi serta kriteria pengakuan dan kriteria
pengukuran dalam kerangka konseptual.
2 Tim penyusun melakukan identifikasi :
a. Mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan
pemilihan metode yang khusus atas 4 Tim Penyusun mencantumkan hasil pemilihan
pengakuan atau pengukurannya. metode, pengaturan lebih rinci, dan pengaturan
b. Mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan hal-hal yang belum diatur tersebut ke dalam
pengaturan yang lebih rinci. dokumen kebijakan akuntansi
c. Hal-hal yang belum diatur dalam SAP, tetapi
dibutuhkan kebijakan akuntansi.
Ruang Lingkup Sistem Akuntansi Pemda
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi Pemerintahan Daerah.
Penyusunan SAPD
1 Tim Penyusun SAPD melakukan pemahaman 4 menentukan jurnal standar pada tiap prosedur
atas proses bisnis, khususnya terkait siklus berdasarkan SAP dan kebijakan akuntansi terkait.
pengelolaan keuangan daerah. Setelah itu,
lakukan identifikasi prosedur-prosedur akuntansi 5 Menyusun langkah teknis berupa alur
apa saja yang harus dibuat pelaksanaan sistem akuntansi yang menjelaskan
pihak-pihak yang melaksanakan sistem
2 Tim Penyusun SAPD menentukan pihak-pihak akuntansi, data atau dokumen apa saja yang
terkait pada masing-masing prosedur akuntansi. diperlukan, dan bagaimana pihak-pihak tersebut
Masing-masing pihak memiliki peran tersendiri memperlakukan data-data terkait
agar prosedur dapat menghasilkan output yang
diinginkan Penyusunan SAPD harus memperhatikan bahwa
6
Proses Akuntansi Pemerintah Daerah
3 Tim Penyusun SAPD menentukan data atau mengandung informasi, aliran data, dan
dokumen yang mengalir pada tiap prosedur penggunaan dokumen yang dilakukan secara
akuntansi. Data atau dokumen tersebut akan elektronik
menjadi sumber pencatatan jurnal.
Pelaksanaan SAPD
Pencatatan ini dapat dilakukan secara elektronik dan merupakan integrasi dengan proses
transaksi di setiap siklus pengelolaan keuangan daerah. Pencatatan ini didokumentasikan
dalam buku Jurnal yang juga ditampilkan secara elektronik.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
1 Pelaporan keuangan Pemda merupakan proses 4 LKPD direviu oleh APIP sebelum disampaikan
penyusunan dan penyajian laporan keuangan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan.
Pemda (LKPD) oleh entitas pelaporan sebagai
hasil konsolidasi atas LK-SKPD selaku entitas 5 LKPD disampaikan kepada BPK paling lambat 3
akuntansi. LKPD disusun ole PPKD selaku (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
entitas pelaporan, untuk disampaikan kepada
Kepala Daerah dalam rangka memenuhi 6 Pemeriksaan oleh BPK selambat-lambanya
pertanggungjawaban APBD. diselesaikan 2 (dua) bulan setelah LKPD diterima.
Jika dalam 2 bulan BPK belum menyampaikan
2 Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada LHP, rancangan Perda Pertanggungjawaban
Kepala Daerah melalui PPKD paling lambat 2 APBD diajukan kepada DPRD.
(dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
7 PA menyampaikan LK-SKPD bulanan dan
3 LKPD disampaikan kepada Kepala Daerah semesteran kepada Kepala Daerah melalui
melalui Sekretaris Daerah paling lambat 3 (tiga) PPKD. PPKD menyampaikan LK bulanan dan
bulan setelah tahun anggaran berakhir. semesteran kepada Mendagri dan Menkeu.
Pelaporan Keuangan Pemda
Ketentuan Teknis Berdasarkan Permendagri 77/2020
1 Laporan Keuangan dilampiri Surat Pernyataan 3 LKPD bulanan berupa LRA. LKPD semesteran
Kepala SKPD/SKPKD yang menyatakan bahwa berupa LRA, LO, Neraca, dan LPE.
pengelolaan APBD yang menjadi tanggung
jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan SPI 4 Proses penyusunan Laporan Keuangan
yang memadai, SAP, dan sesuai dengan mengandung informasi, aliran data, penggunaan,
peraturan perundang-undangan dan penyajian dokumen yang dilakukan secara
elektronik
2 LAK dan LPSAL disusun oleh BUD, dengan
dilampiri dengan surat pernyataan BUD yang
menyatakan pengelolaan kas yang menjadi
tanggung jawabnya telah diselenggarakan
berdasarkan SPI yang memadai, SAP, dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN
1. Setiap akhir periode, PPK-SKPD menyusun : 1. Menyiapkan kertas kerja konsolidasi, kemudian
Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian Akhir memindahkan neraca saldo entitas akuntansi ke dalam
Periode, Nerada Saldo Setelah Penyesuaian, kertas kerja.
Jurnal Penutup. Dapat dlm bentuk kertas kerja. 2. Membuat penyesuaian konsolidasi , berupa jurnal eliminasi
2. Berdasarkan neraca saldo, PPK-SKPD untuk menghapus akun antara (RK PPKD dan RK SKPD).
menyusun LRA, LO, Neraca, LPE, dan CaLK, Jurnal eliminasi hanya catatan dalam kertas kerja, dan tidak
kemudian diserahkan kepada PA. mempengaruhi pencatatan di entitas akuntansi.
3. LK-SKPD disampaikan kepada Kepala Daerah, 3. Menyusun neraca saldo Pemda, dilanjutkan dengan
juga kepada PPKD untuk dikonsolidasi. menyusun LKPD berupa LRA, LO, Neraca, LPE, LAK,
LPSAL, dan CaLK.
4. Menyampaikan LKPD kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah.
5. Kepala Daerah menyampaikan LKPD kepada BPK.
Bagan Akun Standar (BAS)