Anda di halaman 1dari 75

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

WILAYAH JAWA BARAT

Penatausahaan dan Akuntansi Keuangan Daerah


Pasca Berlakunya Permendagri 77 Tahun 2020

INDRA FIRMANSYAH BAGJANA, SE., MM., Ak., CA., AAP.


4QUEST©
Definisi Pengelolaan Keuangan Daerah

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang


meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
3 Fase Utama Pengelolaan Keuangan Daerah

PERTANGGUNG
PELAKSANAAN & PERTANGGUNG
PENGANGGARAN PENATAUSAHAAN
JAWABAN
JAWABAN
Kondisi Unik
1) Permendagri 77/2020 ditetapkan hari rabu tanggal 30 Desember 2020, tetapi baru
beredar luas mulai tanggal 4 Februari 2021.
2) Permendagri 77/2020 langsung berlaku efektif pada pelaksanaan APBD 2021,
artinya hanya 2 hari setelah ditetapkan, tanpa sosialisasi yang memadai.
3) Terkesan dipaksakan harus berlaku di tahun 2021, dengan perangkat regulasi yang
belum lengkap, meski PP 12/2019 masih memberikan waktu yang lebih luang.
4) Semua pengaturan teknis dituangkan dalam lampiran, bukan dalam batang tubuh.
5) Penyeragaman nomenklatur program dan kegiatan, bahkan diatur secara rigid
sampai dengan level sub kegiatan, yang ditetapkan dengan Permendagri 90/2019.
6) BAS ditetapkan dengan Permendagri, padahal menurut Pasal 188 Ayat (3) PP
12/2019 seharusnya ditetapkan dengan PP.
7) Pergantian dari sistem lama ke sistem baru menggunakan metode Direct
Conversion. Sebetulnya ada pilihan metode konversi lain yang lebih aman, seperti
Parallel Conversion atau Pilot Conversion.
Struktur Permendagri 77/2020
1. Batang tubuh terdiri 5 Pasal
2. Lampiran :
 BAB I : PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
 BAB II : ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
 BAB III : PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
 BAB IV : PENETAPAN APBD
 BAB V : PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
 BAB VI : LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PERUBAHAN APBD
 BAB VII : AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
 BAB VIII : PENYUSUNAN RANCANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
 BAB IX : KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH
 BAB X : BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
 BAB XI : PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH
 BAB XII : INFORMASI KEUANGAN DAERAH
 BAB XIII : PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Saat Permendagri 77/2020 berlaku :
Peraturan Daerah tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Daerah tentang Kebijakan Akuntansi Ditetapkan paling lama
Pemerintah Daerah tahun 2022
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem Jadi, Permendagri 77/2020 baru
Akuntansi Pemerintah Daerah bisa diterapkan secara
paripurna, pada tahun 2023
Peraturan Kepala Daerah tentang Analisis
Standar Belanja

Pasal 3 Permendagri 77/2020


Saat Permendagri 77/2020 berlaku :

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13


Tahun 2006 dan perubahannya
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Dicabut dan dinyatakan
Tahun 2008 dan perubahannya tidak berlaku
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32
Tahun 2011 dan perubahannya

Pasal 4 Permendagri 77/2020


Pengelola Keuangan Daerah (1)
No Peran/Fungsi Dijabat oleh
1 Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah Kepala Daerah
2 Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah Sekretaris Daerah
3 Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Kepala SKPKD
4 Kuasa BUD Pejabat di SKPKD
5 Pengguna Anggaran Kepala SKPD
6 Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Unit SKPD
7 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pejabat SKPD/Unit SKPD
8 Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pejabat struktural SKPD
yang melakukan fungsi tata usaha keuangan
9 Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD Pejabat Struktural Unit SKPD
Pengelola Keuangan Daerah (2)
No Peran/Fungsi Dijabat oleh
10 Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala Daerah atas usulan PPKD
11 Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Pembantu Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala Daerah atas usulan
Kepala SKPD melalui PPKD
12 Pembantu Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala SKPD atas usulan
Bendaharan Penerimaan/Pengeluaran
13 Tim Anggaran Pemerintah Daerah Sekda, Pejabat Perencana, PPKD, dan
pejabat lain sesuai kebutuhan
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
PMDN 13/2006
Faktor PMDN 77/2020
dan Perubahannya
Siapa yang menjabat KPA ? Kepala Unit Kerja pada SKPD Kepala Unit SKPD
Apa itu yang disebut unit ? Tidak secara jelas disebut Biro/Bagian pada Setda, Cabang
Dinas, UPTD, Kelurahan
Apakah sekretariat/bidang pada SKPD Tidak secara jelas disebut, tetapi Tidak
dapat disebut unit ? diasumsikan demikian (akan terkait dengan slide PPTK)
Apa pertimbangan menunjuk KPA ? Tingkatan daerah, besaran SKPD, • Besaran anggaran
besaran jumlah uang yang dikelola, • Lokasi dan/atau rentang kendali
beban kerja, lokasi, kompetensi,
rentang kendali, dan/atau
pertimbangan objektif lainnya
Apakah KPA memiliki Pejabat Tidak dikenal Ya, dalam hal PA melimpahkan kepada
Penatausahaan Keuangan sendiri ? KPA, maka harus ditetapkan Pejabat
Penatausahaan Keuangan Unit SKPD
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
PMDN 13/2006 dan
Faktor PMDN 77/2020
Perubahannya
Siapa yang menjabat PPTK ? Pejabat pada unit kerja SKPD Pejabat pada SKPD/Unit SKPD

Pejabat pada level mana yang Tidak secara jelas disebut, • Pejabat struktural satu tingkat di bawah
menjabat PPTK ? tetapi secara umum PPTK kepala SKPD selaku PA dan/atau memiliki
dijabat oleh pejabat struktural kemampuan manajerial dan berintegritas.
setingkat eselon IV • Pejabat struktural satu tingkat di bawah
KPA dan/atau memiliki kemampuan
manajerial dan berintegritas, dalam hal PA
melimpahkan kepada KPA.
• Dapat dijabat oleh pejabat fungsional, jika
tidak ada pejabat struktural, dengan kriteria
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
PPTK bertanggung jawab kepada Kepada siapa yang menunjuk • PPTK pada SKPD kepada PA
siapa ? sebagai PPTK (PA/KPA) • PPTK pada Unit SKPD kepada KPA
Berapa PPTK dalam 1 SKPD ? Tidak secara jelas diatur PA/KPA dapat menunjuk lebih dari 1 PPTK
Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD
PMDN 13/2006
Faktor PMDN 77/2020
dan Perubahannya
Siapa yang menjabat PPK Unit SKPD ? - Pejabat struktural pada Unit SKPD
Apa tugas PPK Unit SKPD ? - Sama dengan tugas PPK-SKPD, tetapi terbatas
pada lingkup unitnya
Apa yang menjadi dasar pertimbangan - • Besaran anggaran untuk biro/bagian Setda
penetapan PPK Unit SKPD ? • Rentang kendali dan/atau lokasi
• Dibentuknya unit organisasi khusus yang
memberikan layanan secara profesional
Kapan penetapan PPK Unit SKPD - Saat ditetapkan KPA
diperlukan ?
Ilustrasi Struktur 1
Sekretariat Daerah Provinsi
Sekda
PA, PPK

Asisten 1 Asisten 2 Asisten 4


? ? ?

Karo Karo Karo


KPA, PPK KPA, PPK KPA, PPK

Kabag 1 Kabag 2 Kabag 1 Kabag 2 Kabag 1 Kabag 2


PPTK PPTK PPTK PPTK PPTK PPTK

Kasubbag 1 Kasubbag 2 Kasubbag 1 Kasubbag 2 Kasubbag 1 Kasubbag 2


PPK Unit SKPD ? PPK Unit SKPD ? PPK Unit SKPD PPK SKPD
Ilustrasi Struktur 2
Sekretariat Kabupaten/Kota

Sekda
PA, PPK

Asisten 1 Asisten 2 Asisten 3


? ? ?

Kabag Kabag Kabag


KPA, PPK KPA, PPK KPA, PPK

Kasubbag 1 Kasubbag 2 Kasubbag 1 Kasubbag 2 Kasubbag 1 Kasubbag 2 Kasubbag 3


PPK Unit SKPD PPTK PPK Unit SKPD PPTK PPK Unit SKPD PPTK PPK SKPD
Ilustrasi Struktur 3
SKPD tidak memiliki Cabang/UPTD,
sehingga tidak terjadi pelimpahan
kewenangan PA kepada KPA Kepala SKPD
PA, PPK
Sekretaris
PPTK

Kasubbag Keu Kasubbag 2


PPK SKPD ?

Kabid 1 Kabid 2 Kabid 3


PPTK PPTK PPTK

Kasi 1 Kasi 2 Kasi 1 Kasi 2 Kasi 1 Kasi 2


? ? ? ? ? ?
Ilustrasi Struktur 4
SKPD memiliki Cabang/UPTD, sehingga terjadi
pelimpahan kewenangan PA kepada KPA
Kepala SKPD
PA, PPK
Sekretaris
PPTK
Kepala UPTD
KPA, PPK

Kasubbag Keu Kasubbag 2


PPK - SKPD ?
Kasubbag TU Kasi/Staf
PPK Unit SKPD PPTK

Kabid 1 Kabid 2 Kabid 3


PPTK PPTK PPTK

Kasi 1 Kasi 2 Kasi 1 Kasi 2 Kasi 1 Kasi 2


? ? ? ? ? ?
Ilustrasi Struktur 5
Kecamatan (hanya di Kab/Kota) Camat
PA, PPK
Sekretaris
PPTK

Kasubbag Keu Kasubbag 2


PPK - SKPD ?

Kasi 1 Kasi 2 Kasi 3 Kasi 4


PPTK PPTK PPTK PPTK

Lurah
KPA, PPK
Sekretaris
PPK Unit SKPD

Kasi 1 Kasi 2 Kasi 3


PPTK PPTK PPTK
Hati-hati dalam membaca, coba sinkronkan butir demi butir
K PA PPK Unit SKPD
PA dapat melimpahkan sebagian kewenangannya Dalam hal PA melimpahkan sebagian tugasnya
kepada kepala Unit SKPD selaku Kuasa Pengguna kepada KPA, PA menetapkan PPK Unit SKPD
Anggaran (KPA). untuk melaksanakan fungsi tata usaha keuangan
pada Unit SKPD.
Pelimpahan kewenangan berdasarkan : Penetapan PPK Unit SKPD didasarkan atas
a) Pertimbangan besaran anggaran Kegiatan/sub pertimbangan :
kegiatan dilakukan oleh SKPD yang mengelola a) Besaran anggaran yang berlaku untuk biro
besaran anggaran Kegiatan/sub kegiatan yang pada provinsi dan bagian pada kab/kota di
kriterianya ditetapkan oleh kepala daerah; lingkungan Sekretariat Daerah;
b) Pertimbangan lokasi dan/atau rentang kendali b) rentang kendali dan/atau lokasi.
dilakukan terhadap SKPD yang membentuk
Cabang Dinas, Unit Pelaksana Teknis Daerah,
dan/atau kelurahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
WILAYAH JAWA BARAT

Pelaksanaan & Penatausahaan


Kerangka Dasar Pelaksanaan & Penatausahaan (1)
Penerimaan dan pengeluaran Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan
harus melalui RKUD. Jika tidak dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang
melalui RKUD, harus dicatat dan menjadi dasar penerimaan atau pengeluaran atas
disahkan oleh BUD pelaksanaan APBD bertanggung jawab terhadap
kebenaran material dan akibat yang timbul dari
PA/KPA, BP/BPn, orang/badan penggunaan surat bukti dimaksud. Kebenaran material
yang menguasai uang/kekayaan merupakan kebenaran atas penggunaan anggaran dan
daerah wajib menyelenggarakan hasil yang dicapai atas Beban APBD sesuai dengan
penatausahaan sesuai aturan. kewenangan pejabat yang bersangkutan.

Pungutan harus berdasarkan peraturan Penerimaan perangkat daerah tidak dapat


daerah, kecuali ditentukan lain dengan digunakan langsung, kecuali ditentukan lain
peraturan perundang-undangan. dengan peraturan perundang-undangan.
Sumber : Pasal 120 – 123 PP 12 / 2019
Kerangka Dasar Pelaksanaan & Penatausahaan (2)
Setiap pejabat dilarang melakukan Untuk pelaksanaan APBD, Kepala Daerah menetapkan:
tindakan yang berakibat a. pejabat yang diberi wewenang menandatangani SPD;
pengeluaran atas Beban APBD b. pejabat yang diberi wewenang menandatangani SPM;
apabila anggaran untuk membiayai c. pejabat yang diberi wewenang mengesahkan SPJ;
pengeluaran tersebut tidak tersedia d. pejabat yang diberi wewenang menandatangani SP2D;
atau tidak cukup tersedia. e. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran;
f. Bendahara Penerimaan pembantu dan Bendahara
Kepala Daerah dan perangkat Pengeluaran pembantu; dan
daerah dilarang melakukan g. Pejabat lainnya dalam rangka pelaksanaan APBD.
pengeluaran atas Beban APBD
untuk tujuan lain dari yang telah Kep. Kepala Daerah tentang pejabat untuk pelaksanaan
ditetapkan dalam APBD. APBD, dilakukan sebelum dimulainya tahun anggaran

Sumber : Pasal 124 – 125 PP 12 / 2019


Kerangka Teknis Pelaksanaan & Penatausahaan

Dalam hal Penerimaan/Pengeluaran Pengesahan dokumen yang menjadi dasar


Daerah tidak melalui RKUD, penerimaan/pengeluaran atas pelaksanaan
pencatatannya dilaksanakan setelah APBD, dilakukan melalui penelitian
adanya pengesahan BUD atas kelengkapan dokumen laporan sesuai dengan
laporan penerimaan dari PA. ketentuan peraturan perundang-undangan.

Efektif dimulai tahun 2021, proses pelaksanaan dan penatausahaan keuangan daerah dapat
memuat informasi, aliran data, serta penggunaan dan penyajian dokumen yang dilakukan
secara elektronik.

Sumber : Bab V Lampiran Permendagri 77 / 2020


Alur Pelaksanaan & Penatausahaan

APBD DPA AKPD

SPD SPP SPM SP2D LPJ

Pembukuan
Keterangan :
DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SPM : Surat Perintah Membayar
AKPD : Anggaran Kas Pemerintah Daerah SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPD : Surat Penyediaan Dana LPJ : Laporan Pertanggungjawaban
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
Ruang Lingkup Pelaksanaan dan Penatausahaan
1 4 7
Pelaksanaan dan Anggaran Kas & SPD Pelaksanaan dan
Penatausahaan Penatausahaan
Kas Umum Daerah Pembiayaan Daerah
5
2 Pelaksanaan dan
Penatausahaan
Pelaksanaan dan Pendapatan Daerah
Penatausahaan Kas
Transitoris
6
Pelaksanaan dan
3 Penatausahaan
Penyiapan DPA-SKPD Belanja Daerah
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Umum Daerah (1)
No Faktor Ketentuan
1 Pembukaan RKUD Kepala Daerah menunjuk bank umum yang sehat, dengan
pertimbangan : reputasi, pelayanan, dan manfaat.
2 Rekening Operasional BUD Bank yang sama dengan RKUD
a) Rekening Operasional  Untuk menerima setoran langsung penerimaan daerah yang
Penerimaan tidak melalui BPn; dan/atau
 Menerima setoran pendapatan dari BPn.
 Dioperasikan sebagai rekening saldo nihil.
b) Rekening Operasional  Untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
Pengeluaran  Untuk pelaksanaan belanja LS, pemberian UP/GU/TU
3 Pembukaan Rekening SKPD  Rekening BPn, untuk menampung penerimaan SKPD, pada
akhir hari kerja saldo yang ada wajib disetor ke RKUD.
 Rekening BP, untuk pengelolaan uang yang digunakan untuk
belanja-belanja SKPD.
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Umum Daerah (2)
No Uraian Ketentuan
4 Penempatan Kas dalam  Uang daerah yang belum digunakan dapat dioptimalkan dan
Investasi Jangka Pendek dialokasikan untuk investasi jangka pendek.
 Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan, risiko rendah, < 12 bln.
 Bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu : Deposito, SUN, SBI.
5 Penatausahaan oleh BUD Dilakukan untuk seluruh penerimaan dan pengeluaran dari RKUD
a) Penerimaan RKUD  Berdasarkan nota kredit/bukti lain yang sah
 BUD mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan
 Dicatat pada Buku Kas Umum
b) Pengeluran RKUD  Kuasa BUD menerbitkan SP2D berdasarkan SPM dari PA/KPA.
 Dicatat pada Buku Kas Umum.
6 Pelaporan oleh BUD Laporan kas umum daerah disampaikan kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari : Laporan Posisi Kas Harian
(LPKH), Rekonsiliasi Bank atas posisi kas harian, Register SP2D.
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Transitoris
Pengelolaan kas transitoris adalah pengelolaan atas kas non anggaran yang diterima (bersifat transit)
untuk disetorkan pada rekening pihak ketiga yang telah ditentukan.

Pajak yang dipungut oleh bendahara,


KAS TRANSITORIS seperti : PPN, PPh Pasal 21, 22, 23, 4(2).

 Diperlakukan sebagai utang PFK Potongan gaji pegawai, seperti : iuran


 BP/BPP wajib memungut pajak, untuk disetor
kembali ke kas negara.
tapera , BPJS Kesehatan, Taspen.
 Jika pihak ketiga melaksanakan kewajibannya
sesuai kontrak, maka uang jaminan Uang jaminan dari pihak ketiga, seperti :
dikembalikan ke rekening pihak ketiga. Jaminan pelaksanaan/pemeliharaan, dll.
 Jika pihak ketiga tidak melaksanakan
kewajibannya sesuai kontrak, maka uang
jaminan digunakan untuk mendanai pekerjaan
Kas transitoris lainnya sesuai ketentuan
yang menjadi kewajiban pihak ketiga. peraturan perundang-undangan
Penyiapan DPA-SKPD
NO TAHAPAN PELAKU WAKTU
1 Pemberitahuan Penyusunan Rancangan DPA- PPKD 3 hari setelah Perkada penjabaran disahkan
SKPD
2 Penyusunan Rancangan DPA-SKPD dan SKPD Diserahkan kepada PPKD Maks. 6 hari
penyampaian kepada PPKD setelah surat pemberitahuan diterima
3 PPKD menyempaikan Rancangan DPA-SKPD PPKD Tidak cukup jelas disebut
kepada TAPD
4 Verifikasi Rancangan DPA-SKPD TAPD Maks. 6 hari setelah diterima / 15 hari
SKPD setelah Perkada penjabaran disahkan
5 Berdasarkan hasil verifikasi SKPD melakukan SKPD Tidak cukup jelas disebut
penyempurnaan DPA-SKPD dan menyempaikannya
kepada TAPD
6 Persetujuan Sekda atas DPA-SKPD Sekda Tidak cukup jelas disebut
7 Pengesahan DPA-SKPD PPKD Tidak cukup jelas disebut
8 DPA-SKPD yang telah disahkan disampaikan SKPD 7 hari setelah disahkan
kepada Inspektorat (Pasal 133 (5) PP 12/2019)
Catatan Khusus tentang penyiapan DPA-SKPD
SLIDE VERSI KEMENDAGRI

Tidak sinkron
dengan PP 12

Di Permendagri 77 tidak
secara jelas diatur
tentang peran APIP
Penyiapan Anggaran Kas Pemerintah Daerah (AKPD)
Anggaran kas pemerintah daerah berisi perkiraan realisasi penerimaan daerah dan rencana
pengeluaran daerah setiap bulannya yang datanya bersumber dari kompilasi dan
sinkronisasi anggaran kas SKPD.

Kuasa BUD melakukan verifikasi atas BUD mengesahkan rancangan AKPD yang
anggaran kas SKPD paling lama 2 (dua) hari disampaikan Kuasa BUD paling lambat 1 hari
sejak diterimanya Anggaran Kas dari SKPD setelah dokumen rancangan AKPD diterima

1 2 3 4

SKPD menyusun RAK berdasarkan jadwal dalam Kuasa BUD menyusun AKPD, berdasarkan
DPA, kemudian disampaikan kepada Kuasa BUD, hasil verifikasi anggaran kas SKPD, kemudian
maksimal 3 hari setelah DPA disahkan disampaikan kepada BUD
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Surat Penyediaan Dana (SPD) adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana
sebagai dasar penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) atas pelaksanaan APBD.

Anggaran Kas
diterbitkan dengan pertimbangan : Pemerintah Daerah
SPD

 SPD sebagai dasar permintaan pembayaran (SPP) Ketersediaan Dana di


 Untuk tanggap darurat bencana, konfli sosial, dan/atau KLB, Kas Umum Daerah
BUD dapat melakukan perubahan SPD yang bersumber dari
DPA-SKPD yang melakuka fungsi SKPKD.
 BUD dapat melakukan perubahan SPD, jika :
1) Ketersediaan dana pada RKUD yang tidak sesuai Jadwal pembayaran
dengan perkiraan penerimaan dalam AKPD; dalam DPA-SKPD
2) Perubahan jadwal kegiatan, karena kondisi darurat,
termasuk kepeluan mendesak.
Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan
No Faktor Ketentuan
1 PAD berdasarkan sifat dan prosedur 1. Berdasarkan penetapan Kepala Daerah
pemungutan/pembayaran 2. Dibayar sendiri oleh WP/WR
2 Cara penagihan Manual, Surat Eletronik. notifikasi sistem secara
digital, dan media elektronik lainnya
3 Pola penerimaan 1. Melalui BPn/BPnP secara tunai
2. Melalui rekening BPn/BPnP secara nontunai
3. Melalui RKUD secara nontunai
4 Batas waktu penyetoran ke RKUD Maksimal 1 hari, kecuali untuk daerah dengan kondisi
geografis tertentu, ditetapkan dengan Perkada
Pembukuan Bendahara Penerimaan

BUKU BENDAHARA PENERIMAAN DOKUMEN SUMBER

1. Laporan Penerimaan dan Penyetoran 1. Tanda Bukti Penerimaan


2. Register STS 2. Surat Tanda Setoran
3. Buku Kas Umum 3. Nota Kredit Bank
4. Buku Pembantu : Buku Kas Tunai, 4. Bukti transaksi yang sah, yang
Buku Bank dipersamakan

PROSEDUR PEMBUKUAN

1. Pembukuan atas pendapatan yang diterima secara tunai


2. Pembukuan atas pendapatan yang diterima melalui rekening BPn
3. Pembukuan atas pendapatan yang diterima melalui rekening RKUD
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
No Faktor Ketentuan
1 Jalur pelaporan  LPJ Administratif, kepada PA melalui PPK-SKPD
 LPJ Fungsional, kepada PPKD
2 Dokumen pendukung LPJ 1. BKU
2. Laporan Penerimaan dan Penyetoran
3. Register STS
4. Bukti Penerimaan dan Penyetoran yang lengkap dan sah
3 Batas waktu  BPnP kepada BPN maksimal tanggal 5 bulan berikutnya
 BPn kepada PA maksimal tanggal 10 bulan berikutnya
 BPn kepada PPKD maksimal tanggal 10 bulan berikutnya
Rekonsiliasi Penerimaan
Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawabnya, PPKD selaku BUD melakukan verifikasi,
evaluasi, dan analisis atas Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan dalam
rangka rekonsiliasi penerimaan.

Kesesuaian perhitungan atas laporan


pertanggungjawaban penerimaan

Evaluasi kesesuaian realisasi


REKONSILIASI
dengan target penerimaan

Analisis capaian realisasi


penerimaan
Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja
Ketentuan Umum berdasarkan PP 12/2019

Setiap pengeluaran harus didukung bukti yang Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran


1 3
lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh Pembantu wajib menolak melakukan pembayaran
oleh pihak yang menagih dari PA/KPA apabila persyaratan tidak dipenuhi.

Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran


2 4
pembantu melaksanakan pembayaran setelah: Pembantu bertanggung jawab secara pribadi atas
1. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran pembayaran yang dilaksanakannya.
yang diterbitkan oleh PA/KPA beserta bukti
transaksinya; BP/BPP sebagai wajib pungut PPh dan pajak
2. menguji kebenaran perhitungan tagihan yang 5
lainnya wajib menyetorkan seluruh penerimaan
tercantum dalam dokumen pembayaran; dan potongan dan pajak yang dipungutnya ke
3. menguji ketersediaan dana yang bersangkutan Rekening Kas Umum Negara.
Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja
Penjabaran Ketentuan Umum berdasarkan Permendagri 77/2020

1 Atas persetujuan PA, BP SKPD dapat 4 Pemberian uang panjar berdasarkan NPD
melimpahkan sebagian UP yang dikelolanya dilakukan secara nontunai melalui
kepada BPP untuk pelaksanaan sub kegiatan pemindahbukuan dari rekening BP/BPP ke
pada Unit SKPD rekening PPTK

2 BP/BPP dapat melakukan pembayaran secara 5 Dalam hal uang panjar lebih besar dari realisasi,
sekaligus langsung kepada penyedia barang/jasa PPTK mengembalikan kelebihannya melalui
atau melalui pemberian uang panjar terlebih transfer ke rekening BP/BPP. Jika panjar lebih
dahulu kepada PPTK kecil dari realisasi, BP/BPP membayar
kekurangannya melalui transfer ke rekening
3 Pembayaran dilakukan dengan terlebih dahulu PPTK.
mendapat persetujuan PA/KPA yang dituangkan
dalam Nota Pencairan Dana (NPD) yang diajukan 6 PPTK bertanggung jawab secara formal dan
oleh PPTK materil atas penggunaan uang panjar yang
diterima dari BP/BPP
Belanja Menggunakan Panjar
Pengajuan Uang Panjar

1 PPTK menghitung kebutuhan uang panjar 4 PA/KPA memberikan persetujuan terhadap


yang berdasarkan rencana pelaksanaan NPD dan menyampaikannya kepada
sub kegiatan dan DPA SKPD BP/BPP

2 PPTK menyiapkan NPD, kemudian 5 BP/BPP mencairkan uang panjar secara


disampaikan kepada PA/KPA untuk nontunai, melalui pemindahbukuan dari
mendapat persetujuan rekening BP/BPP ke rekening PPTK

3 PA/KPA memberikan persetujuan terhadap


NPD dan menyampaikannya kepada
BP/BPP
Belanja Menggunakan Panjar
Pelaksanaan Belanja

1 Pada saat pelaksanaan belanja, PPTK 2 PPTK menyusun rekapitulasi belanja


diwajibkan untuk mendapatkan bukti dilampiri dengan bukti-bukti yang sah, untuk
belanja yang sah sebagai syarat keabsahan selanjutnya diserahkan kepada BP untuk
belanja secara materiil diverifikasi dan sebagai bahan
pertanggungjawaban belanja

3 Jika berdasarkan hasil verifikasi atas


rekapitulasi belanja terdapat kekurangan 4 Jika berdasarkan hasil verifikasi atas
pembayaran, BP/BPP melakukan rekapitulasi belanja terdapat kelebihan uang
pembayaran kekurangan pembayaran panjar, PPTK melakukan pengembalian
tersebut secara non tunai melalui kelebihan uang panjar secara non tunai
pemindahbukuan dari rekening BP/BPP ke melalui pemindahbukuan dari rekening
rekening PPTK PPTK ke rekening BP/BPP
Belanja Tanpa Panjar

1 PPTK melakukan belanja dan wajib 4 Berdasarkan NPD, Rekapitulasi Belanja, dan
mendap[atkan bukti belanja yang sah sebagai bukti-bukti yang sah, BP/BPP melakukan proses
syarat keabsahan belanja secara materiil pembayaran langsung secara tunai/non tunai

2 Berdasarkan bukti belanja, PPTK menyiapkan 5 Pembayaran secara non tunai dilakukan melalui
NPD dan menyampaikannya kepada PA/KP untuk pemindahbukuan dari rekening BP/BPP ke
mendapatkan persetujuan rekening pihak penyedia barang/jasa

3 PA/KPA memberikan persetujuan terhadap NPD


dan menyampaikan kepada BP/BPP. Pada saat
bersamaan, PPTK menyerahkan rekapitulasi
belanja disertai dengan bukti-bukti yang sah
kepada BP/BPP untuk diverifikasi
Verifikasi Belanja oleh Bendahara Pengeluaran

Bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran Apabila ditemukan ketidaksesuaian dalam proses


1 2
pembantu melakukan verifikasi belanja dengan verifikasi, BP/BPP akan meminta PPTK untuk
langkah sebagai berikut: melakukan perbaikan atau penyempurnaan
a) Meneliti dokumen DPA untuk memastikan
bahwa belanja terkait tidak melebihi sisa
Proses verifikasi ini menjadi dasar dalam proses
anggaran. 3
penyusunan LPJ Penggunaan UP
b) Meneliti dokumen SPD untuk memastikan
dana untuk belanja terkait telah disediakan.
c) Meneliti keabsahan bukti belanja termasuk
bukti/pernyataan atas
pencatatan/pendaftaran BMD.
d) Menguji kebenaran perhitungan tagihan
yang tercantum dalam bukti transaksi.
Penetapan Besaran Uang Persediaan (UP)

Alternatif 1 : Membagi total belanja UP dengan frekuensi pengajuan LPJ UP

RENCANA PEMBAYARAN BELANJA MENGGUNAKAN UP


BESARAN UP =
PROYEKSI FREKUENSI PENGAJUAN LPJ UP DALAM SETAHUN

Alternatif 2 : Batas maksimal nilai UP ditentukan berdasarkan pagu anggaran SKPD


Ilustrasi :
1. Maksimal Rp. 50.000.000 untuk pagu DPA-SKPD sampai dengan Rp. 500.000.000
2. Maksimal Rp. 75.000.000 untuk pagu DPA-SKPD Rp. 500.000.000 – Rp. 1.000.000.000
3. Maksimal Rp. 100.000.000 untuk pagu DPA-SKPD di atas Rp. 1.000.000.000
Pelimpahan UP

Berdasarkan SK PA
BP melimpahkan UP kepada BPP
dengan cara transfer antar rekening

BP BPP

Jika UP yang dilimpahkan tersisa,


maka BPP mengembalikan UP ke BP,
dengan cara transfer antar rekening
Kebijakan Mekanisme Pembayaran
SPP/SPM/SP2D

UP GU TU LS
• Besaran ditetapkan KDH • Diajukan untuk mengisi • Untuk mendanai kegiatan Diajukan untuk pembayaran
• Besaran UP merupakan kembali UP yang bersifat mendesak langsung kepada pihak
besaran belanja yang • Besaran GU disesuaikan • Batasan jumlah TU harus ketiga , seperti :
tidak menggunakan LS dengan persentase mendapat persetujuan • LS Gaji & Tunjangan
• Besaran UP dihitung minimal realisasi UP, dari PPKD • LS Pengadaan Barjas
dengan proporsi tertentu, yang ditetapkan dengan • Pertanggungjawaban dan • LS Pihak ketiga lainnya,
dari keseluruhan oleh daerah masing- penyetoran sisa TU, maks antara lain : Hibag,
anggaran. masing, misalnya 50% 1 bulan tanggal SP2D- Bansos, Bankeu, Subsidi,
TU, kecuali pelaksanaan Bagi Hasil, dll.
kegiatannya melebihi 1
bulan, atau terjadi
perubahan jadwal akibat
peristiwa diluar kendali
PA/KPA
Alur Penerbitan SPP, SPM, SP2D UP

SPP-UP SPM-UP SP2D-UP


• BP mengajukan UP • Berdasarkan SPP-UP, • Kuasa BUD meneliti kelengkapan
kepada PA, melalui PPK- PPK SKPD melakukan SPM-UP
SKPD verifikasi dan menyusun • Kuasa BUD menguji kebenaran
• Dilakukan hanya sekali draft SPM-UP untuk penghitungan tagihan atas beban
dalam setahun, pada ditandatangani PA APBD
awal tahun • PA menandatangani • Menguji ketersediaan dana
• Lampiran SPP-UP, terdiri SPM-UP paling lambat 2 • Memerintahkan pencairan dana
dari : hari setelah SPP-UP • SP2D UP terbit paling lambat 2 hari
1. SK Besaran UP diterima setelah SPM-UP diterima
2. Draft SPTJM PA • SPM-UP disampaikan • SP2D-UP tidak diterbitkan, jika tidak
kepada Kuasa BUD, dilengkapi SPTJM atau pengeluaran
dengan dilampiri : melebihi pagu
1. SPTJM PA • Dalam hal SP2D-UP tidak
2. Surat Pernyataan diterbitkankan, dokumen SPM-UP
Verifikasi PPK-SKPD dikembalikan maksimal 1 hari setelah
diterimanya SPM-UP.
Alur Penerbitan SPP, SPM, SP2D GU

SPP-GU SPM-GU SP2D-GU


• BP mengajukan UP • Berdasarkan SPP-GU, • Kuasa BUD meneliti kelengkapan
kepada PA, melalui PPK- PPK SKPD melakukan SPM-GU
SKPD berdasarkan LPJ verifikasi dan menyusun • Kuasa BUD menguji kebenaran
UP yang telah disahkan draft SPM-GU untuk penghitungan tagihan atas beban
oleh PA ditandatangani PA APBD
• Lampiran SPP-GU, terdiri • PA menandatangani • Menguji ketersediaan dana
dari : SPM-GU paling lambat 2 • Memerintahkan pencairan dana
1. Ringkasan SPP-GU hari setelah SPP-GU • SP2D-GU terbit paling lambat 2 hari
2. Draft SPTJM PA diterima setelah SPM-GU diterima
3. Rincian belanja yang • SPM-GU disampaikan • SP2D-GU tidak diterbitkan, jika tidak
diajukan penggantinya kepada Kuasa BUD, dilengkapi SPTJM atau pengeluaran
4. LPJ Penggunakan UP dengan dilampiri : melebihi pagu
yang telah disahkan 1. SPTJM PA • Dalam hal SP2D-GU tidak
oleh PA 2. Surat Pernyataan diterbitkankan, dokumen SPM-GU
Verifikasi PPK-SKPD dikembalikan maksimal 1 hari setelah
diterimanya SPM-GU.
Alur Penerbitan SPP, SPM, SP2D TU
SPP-TU SPM-TU SP2D-TU
• Disiapkan dan diajukan • Berdasarkan SPP-TU, • Kuasa BUD meneliti kelengkapan
oleh BP/BPP kepada PPK SKPD/PPK Unit SPM-TU
PA/KPA melalui PPK SKPD melakukan • Kuasa BUD menguji kebenaran
SKPD/PPK Unit SKPD verifikasi dan menyiapkan penghitungan tagihan atas beban
berdasarkan rincian draft SPM-TU untuk APBD
belanja yang disampaikan ditanda tangani PA/KPA. • Menguji ketersediaan dana
oleh PPTK yang telah • PA/KPA menandatangani • Memerintahkan pencairan dana
mendapat persetujuan SPM-TU paling lambat 2 • SP2D-TU terbit paling lambat 2 hari
PPKD hari setelah SPP-TU setelah SPM-TU diterima
• Lampiran SPP-TU, terdiri diterima • SP2D-TU tidak diterbitkan, jika tidak
dari : • SPM-TU disampaikan dilengkapi SPTJM atau pengeluaran
1. Ringkasan SPP-TU kepada Kuasa BUD, melebihi pagu
2. Draft SPTJM PA dengan dilampiri : • Dalam hal SP2D-TU tidak
3. Rincian belanja yang 1. SPTJM PA diterbitkankan, dokumen SPM-TU
diajukan pembayaran 2. Surat Pernyataan dikembalikan maksimal 1 hari setelah
melalui TU Verifikasi PPK-SKPD / diterimanya SPM-TU.
PPK Unit SKPD
Alur Penerbitan SPP, SPM, SP2D LS
SPP-LS SPM-GU SP2D-GU
• Disiapkan dan diajukan • Berdasarkan SPP-LS, • Kuasa BUD meneliti kelengkapan
oleh BP/BPP kepada PPK SKPD/PPK Unit SPM-LSKuasa BUD menguji
PA/KPA melalui PPK SKPD melakukan kebenaran penghitungan tagihan atas
SKPD/PPK Unit SKPD verifikasi dan menyiapkan beban APBD
• Lampiran SPP-TU, terdiri draft SPM-LS untuk • Menguji ketersediaan dana
dari : ditanda tangani PA/KPA. • Memerintahkan pencairan dana
1. Ringkasan SPP-LS • PA/KPA menandatangani • SP2D-LS terbit paling lambat 2 hari
2. Draft SPTJM PA SPM-LS paling lambat 2 setelah SPM-LS diterima
3. Rincian belanja yang hari setelah SPP-LS • SP2D-LS tidak diterbitkan, jika tidak
diajukan pembayaran diterima dilengkapi SPTJM atau pengeluaran
melalui LS • SPM-LS disampaikan melebihi pagu
kepada Kuasa BUD, • Dalam hal SP2D-LS tidak
dengan dilampiri : diterbitkankan, dokumen SPM-LS
1. SPTJM PA dikembalikan maksimal 1 hari setelah
2. Surat Pernyataan diterimanya SPM-LS.
Verifikasi PPK-SKPD /
PPK Unit SKPD
Pembukuan Bendahara Pengeluaran

BUKU BENDAHARA PENERIMAAN DOKUMEN SUMBER

1. Buku Kas Umum 1. Bukti transaksi yang sah dan lengkap


2. Buku Pembantu Bank 2. SPP UP/GU/TU/LS
3. Buku Pembantu Kas Tunai 3. SPM UP/GU/TU/LS
4. Buku Pembantu Pajak 4. SP2D
5. Buku Pembantu Panjar 5. Dokumen pendukung lainnya
6. Buku Pembantu per Sub Rincian Objek
Belanja
Laporan Pertanggungjawaban BP (1)
No Jenis LPJ Ketentuan
1 LPJ Penggunaan UP  Disampaikan kepada PA melalui PPK-SKPD, setiap pengajuan GU
 Dilengkapi bukti belanja yang lengkap dan sah
 LPJ Penggunaan UP dijadikan lampiran pengajuan SPP-GU
2 LPJ Penggunaan TU  Disampaikan kepada PA melalui PPK-SKPD, setelah TU yang
dikelola habis atau jatuh tempo waktu yang ditentukan.
 Dilengkapi bukti belanja yang lengkap dan sah
 PPK-SKPD/PPK-Unit SKPD melakukan verifikasi terhadap LPJ
penggunaan TU sebelum ditandatangani oleh PA/KPA.
3 LPJ Administratif  Disampaikan oleh BP kepada PA melalui PPK-SKPD, paling lambat
setiap tanggal 10 bulan berikutnya.
 Dilampiri : BKU, Laporan Penutupan Kas, LPJ BPP, dan untuk akhir
tahun wajib melampirkan setoran sisa UP.
Laporan Pertanggungjawaban BP (2)
No Jenis LPJ Ketentuan
4 LPJ Administratif  Disampaikan oleh BP kepada BUD setelah mendapat persetujuan
PA, paling lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya.
 Merupakan konsolidasi LPJ BP dan BPP,
 Dilampiri : Laporan Penutupan Kas, LPJ BPP, dan untuk akhir tahun
wajib melampirkan setoran sisa UP.
Laporan Pertanggungjawaban BPP
No Jenis LPJ Ketentuan
1 LPJ Penggunaan  Dilakukan ole BPP, setiap pengajuan penggantian limpahan UP
Limpahan UP  Disampaikan kepada KPA melalui PPK-Unit SKPD dengan
dilengkapi bukti belanja yang lengkap dan sah
 LPJ limpahan UP disampaikan kepada BP, sebagai dasar
penyusunan LPJ BP.
2 LPJ Penggunaan TU  Disampaikan kepada KPA melalui PPK-Unit SKPD, setelah TU
yang dikelola habis atau jatuh tempo waktu yang ditentukan.
 Dilengkapi bukti belanja yang lengkap dan sah
 PPK-Unit SKPD melakukan verifikasi terhadap LPJ penggunaan TU
sebelum ditandatangani oleh KPA.
3 LPJ BPP  Disampaikan kepada BP, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya,
dengan dilampiri : BKU, dan Laporan Penutupan Kas
 PPK-Unit SKPD melakukan verifikasi terhadap LPJ sebelum
ditandatangani KPA untuk mendapatkan persetujuan
Belanja Yang Melampaui Tahun Anggaran (1)
No Penyebab Tahapan yang harus ditempuh

1 Keterlambatan pembayaran 1) Mengubah Perkada penjabaran APBD, diberitahukan kepada pimpinan


terhadap pekerjaan yang telah DPRD, selanjutnya ditampung dalam Perda perubahan APBD.
selesai 100% 2) Pembayarn ditampung dalam program, kegiatan, sub kegiatan, dan
kode rekening yang bersangkutan.
2 Perpanjangan waktu pelaksanaan
3) Mengesahkan Perubahan DPA SKPD, dan SPD sebagai dasar
pekerjaan
pelaksanaan pembayaran.
3 Keadaan diluar kendali pemerintah 1) kepala SKPD meneliti dan memastikan bahwa keterlambatan pekerjaan
daerah dan/atau penyedia bukan karena kelalaian.
(keadaan kahar/force majeure) 2) Kepala Daerah menetapkan keadaan kahar.
3) Mengubah Perkada penjabaran APBD, diberitahukan kepada pimpinan
DPRD, selanjutnya ditampung dalam Perda perubahan APBD.
4) Pembayarn ditampung dalam program, kegiatan, sub kegiatan, dan
kode rekening yang bersangkutan.
5) Mengesahkan Perubahan DPA SKPD, dan SPD sebagai dasar
pelaksanaan pembayaran.
Belanja Yang Melampaui Tahun Anggaran (2)
No Penyebab Tahapan yang harus ditempuh

4 Kewajiban lainnya, antara lain 1) kepala SKPD meneliti dasar pengakuan kewajiban pemerintah daerah
keputusan pengadilan yang sebagai dasar penganggaran dalam APBD
bersifat tetap 2) Mengubah Perkada penjabaran APBD, diberitahukan kepada pimpinan
DPRD, selanjutnya ditampung dalam Perda perubahan APBD.
3) Pembayarn ditampung dalam program, kegiatan, sub kegiatan, dan
kode rekening yang bersangkutan.
4) Mengesahkan Perubahan DPA SKPD, dan SPD sebagai dasar
pelaksanaan pembayaran.

CATATAN :
1. Pembayaran belanja yang melampaui tahun anggaran, harus direviu terlebih dahulu oleh APIP.
2. Hasil reviu APIP menjadi salah satu dasar pemerintah daerah untuk menganggarkan dalam perubahan perkada
tentang penjabaran APBD.
3. Tata cara penganggaran dan pelaksanaan belanja yang melampaui tahun anggaran diatur dalam Perkada
Belanja Wajib Mengikat

BELANJA WAJIB
Belanja yang harus dikeluarkan 1. Penerbitan SPD tanpa menunggu
dalam rangka pemenuhan DPA disahkan setelah diterbitkan
APBD pelayanan dasar masyarakat Perkada tentang belanja wajib
TERLAMBAT dan mengikat,
2. Jangka waktu penerbitan SPD
BELANJA MENGIKAT
menyesuaikan dengan kebutuhan
belanja yang dibutuhkan secara
DOKUMEN 3. Belanja dilakukan berdasarkan
terus menerus dan harus
SPD atau DPA-SKPD, atau
BELUM SIAP dialokasikan oleh pemerintah
dokumen lain yang dipersamakan
daerah dengan jumlah yang
dengan SPD.
cukup untuk keperluan setiap
bulan dalam tahun anggaran
Penatausahaan Penerimaan & Pengeluran Pembiayaan
1 Penerimaan dan pengeluaraan Pembiayaan 4 Dalam rangka pelaksanaan pengeluaran
Daerah dilakukan melalui RKUD. Dalam hal Pembiayaan, Kuasa BUD berkewajiban untuk:
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tidak 1. meneliti kelengkapan perintah pembayaran
melalui RKUD, BUD melakukan pencatatan dan yang diterbitkan oleh kepala SKPKD;
pengesahan penerimaan dan pengeluaran 2. Menguji kebenaran perhitungan pengeluaran
Pembiayaan Daerah tersebut Pembiayaan yang tercantum dalam perintah
pembayaran;
2 Kuasa BUD akan melakukan pencatatan atas 3. Menguji ketersediaan dana yang
penerimaan pembiayaan pada Buku Kas bersangkutan; dan
Penerimaan dan Pengeluaran (BKPP) pada sisi 4. menolak pencairan dana, apabila perintah
penerimaan, sedangkan pengeluaran pembayaran atas pengeluaran Pembiayaan
pembiayaan dicatat di BKPP pada sisi tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
pengeluaran

3 Sistem dan Prosedur Penatausahaan


Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
WILAYAH JAWA BARAT

Akuntansi & Pelaporan Keuangan


Pemerintah Daerah
Berpedoman pada :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU)
Sektor Pemerintahan
Kerangka PABU di
Lingkungan Pemerintahan
Praktik, Konvensi, dan
Tingkat Buku Teks, Hasil Riset,
kebiasaan pelaporan
3 Artikel, Pendapat Ahli.
Landasan yang sehat
Operasional
atau Tingkat Buletin Regulasi Kebijakan
IPSAS
Landasan 2 Teknis Pemerintah Akuntansi
Praktik
Tingkat
PSAP IPSAP
1

Landasan Konseptual Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan


Definisi – Definisi Penting
 Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

 Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan
praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah Daerah sebagai pedoman dalam menyusun
dan menyajikan laporan keuangan Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan
pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan
keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas.

 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan
fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi Pemerintahan Daerah.
Akuntansi Pemerintah Daerah
Berdasarkan Pasal 185 PP 12/2019

Kebijakan Akuntansi Peraturan


Pemerintah Daerah Kep. Daerah

Akuntansi Dilaksanakan Sistem Akuntansi Peraturan


Pemda berdasarkan Pemerintah Daerah Kep. Daerah

Bagan Akun Standar Peraturan


Pemerintah Daerah Pemerintah
Hubungan Standar, Kebijakan, dan Sistem

SISTEM
STANDAR

KEBIJAKAN
Ruang Lingkup Kebijakan Akuntansi Pemda

KEBIJAKAN AKUNTANSI UNSUR-UNSUR


PELAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN DEFINISI
AKUNTANSI
PENGAKUAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENGUKURAN
AKUN PENILAIAN
PENYAJIAN
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dibangun secara dinamis memuat praktik
spesifik yang dipilih oleh Pemerintah Daerah yang berfungsi sebagai panduan proses
PENGUNGKAPAN
penyusunan laporan keuangan mulai dari entitas akuntansi sampai dengan entitas
pelaporan.
Ilustrasi Standar Vs Kebijakan

STANDAR KEBIJAKAN
Terdapat 3 metode penyusutan yang berlaku Pemda memilih menggunakan metode garis
dalam akuntansi pemerintahan, yaitu : lurus, dengan pertimbangan bahwa
1. Metode Garis Lurus metodenya sederhana. Selain itu
2. Metode Saldo Menurun Ganda Permendagri Nomor 1 Tahun 2019 juga telah
3. Metode Unit Produksi menetapkan metode garis lurus sebagai satu-
satunya metode yang berlaku untuk Pemda.
Pandusan Dasar Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemda
1. Pengutipan PSAP harus dilakukan secara terpilih dan berazas guna bagi pengguna Perkada Kebijakan
Akuntansi, sambil mewaspadai risiko perkada menjadi terlampau tebal dan menjadi sulit diterapkan.
2. Menyalin sebagian besar PSAP menjadi Perkada Kebijakan Akuntansi sedapat mungkin dihindari.
3. Landasan berfikir pemilihan suatu metode akuntansi yang paling tepat bagi suatu Pemda, bisa bersumber
dari buku teks, regulasi yang berlaku, atau sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan, selama tidak
bertentangan dengan PSAP.
4. Perkada Kebijakan Akuntansi wajib mengatur pelaporan dan kebijakan akuntansi untuk akun yang belum
diatur secara eksplisit oleh PSAP manapun, yang de facto terdapat pada pemda tersebut.
5. Bentuk kasat mata Perkada Kebijakan sebaiknya mengikuti contoh tersaji pada Butir C Lampiran I
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013.

Sumber :
Jan Hoesada (2014), artikel dimuat di www.ksap.org
Langkah Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan
Berdasarkan Permendagri 77/2020

1 Tim Penyusun mengumpulkan rujukan atau 3 Tim Penyusun mencantumkan hasil proses
referensi berupa peraturan perundangan penyesuaian dan harmonisasi tersebut ke
dan literatur lain. Rujukan utama dalam dalam pernyataan-pernyataan pada
menyusun kebijakan akuntansi adalah kebijakan akuntansi pelaporan keuangan
Lamp. I PP 71/2010

2 Berdasarkan rujukan dan referensi tersebut,


Tim Penyusun melakukan pemahaman dan
analisa untuk proses penyesuaian dan
harmonisasi sesuai kondisi dan kebutuhan
pelaporan keuangan di pemerintah daerah.
Langkah Penyusunan Kebijakan Akuntansi Akun
Berdasarkan Permendagri 77/2020

1 Tim Penyusun mengumpulkan rujukan atau 3 Dalam menyusun hal-hal yang belum diatur di
referensi berupa peraturan perundangan dan dalam SAP, perlu memperhatikan :
literatur lain. Rujukan utama dalam menyusun a. PSAP yang mengatur hal-hal yang mirip
kebijakan akuntansi adalah Lamp. I PP 71/2010 dengan masalah terkait.
b. Definisi serta kriteria pengakuan dan kriteria
pengukuran dalam kerangka konseptual.
2 Tim penyusun melakukan identifikasi :
a. Mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan
pemilihan metode yang khusus atas 4 Tim Penyusun mencantumkan hasil pemilihan
pengakuan atau pengukurannya. metode, pengaturan lebih rinci, dan pengaturan
b. Mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan hal-hal yang belum diatur tersebut ke dalam
pengaturan yang lebih rinci. dokumen kebijakan akuntansi
c. Hal-hal yang belum diatur dalam SAP, tetapi
dibutuhkan kebijakan akuntansi.
Ruang Lingkup Sistem Akuntansi Pemda

Prosedur dan Teknik dalam


SISTEM AKUNTANSI SKPKD melakukan :
 Identifikasi transaksi
SAPD  Pencatatan jurnal
 Posting ke buku besar
 Penyusunan neraca saldo
SISTEM AKUNTANSI SKPD
 Penyusunan laporan keuangan

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi Pemerintahan Daerah.
Penyusunan SAPD
1 Tim Penyusun SAPD melakukan pemahaman 4 menentukan jurnal standar pada tiap prosedur
atas proses bisnis, khususnya terkait siklus berdasarkan SAP dan kebijakan akuntansi terkait.
pengelolaan keuangan daerah. Setelah itu,
lakukan identifikasi prosedur-prosedur akuntansi 5 Menyusun langkah teknis berupa alur
apa saja yang harus dibuat pelaksanaan sistem akuntansi yang menjelaskan
pihak-pihak yang melaksanakan sistem
2 Tim Penyusun SAPD menentukan pihak-pihak akuntansi, data atau dokumen apa saja yang
terkait pada masing-masing prosedur akuntansi. diperlukan, dan bagaimana pihak-pihak tersebut
Masing-masing pihak memiliki peran tersendiri memperlakukan data-data terkait
agar prosedur dapat menghasilkan output yang
diinginkan Penyusunan SAPD harus memperhatikan bahwa
6
Proses Akuntansi Pemerintah Daerah
3 Tim Penyusun SAPD menentukan data atau mengandung informasi, aliran data, dan
dokumen yang mengalir pada tiap prosedur penggunaan dokumen yang dilakukan secara
akuntansi. Data atau dokumen tersebut akan elektronik
menjadi sumber pencatatan jurnal.
Pelaksanaan SAPD

ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN


1. Mencatat akuntansi anggaran (jurnal anggaran). 1. Mengidentifikasi jurnal penyesuaian yang dibutuhkan,
2. Mencatat setiap transaksi Pendatapan, Belanja, seperti jurnal eliminasi atau jurnal penyesuaian
Beban, Pembiayaan, Aset, Utang, dan Ekuitas (jurnal lainnya.
LO dan LRA). 2. menyiapkan kertas kerja kerja konsolidasi sebagai
3. Melakukan klasifikasi atas transaksi yang sebelumnya proses awal penyusunan Laporan Keuangan
telah dicatat (posting). Konsolidasi.
4. Menghitung saldo setiap buku besar (neraca saldo)

Pencatatan ini dapat dilakukan secara elektronik dan merupakan integrasi dengan proses
transaksi di setiap siklus pengelolaan keuangan daerah. Pencatatan ini didokumentasikan
dalam buku Jurnal yang juga ditampilkan secara elektronik.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

No JENIS SKPD SKPKD PEMDA


1 Laporan Realisasi Anggaran √ √ √
2 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih - - √
3 Laporan Operasional √ √ √
4 Laporan Perubahan Ekuitas √ √ √
5 Neraca √ √ √
6 Laporan Arus Kas - - √
7 Catatan atas Laporan Keuangan √ √ √
Pelaporan Keuangan Pemda
Ketentuan Umum Berdasarkan PP 12/2019

1 Pelaporan keuangan Pemda merupakan proses 4 LKPD direviu oleh APIP sebelum disampaikan
penyusunan dan penyajian laporan keuangan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan.
Pemda (LKPD) oleh entitas pelaporan sebagai
hasil konsolidasi atas LK-SKPD selaku entitas 5 LKPD disampaikan kepada BPK paling lambat 3
akuntansi. LKPD disusun ole PPKD selaku (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
entitas pelaporan, untuk disampaikan kepada
Kepala Daerah dalam rangka memenuhi 6 Pemeriksaan oleh BPK selambat-lambanya
pertanggungjawaban APBD. diselesaikan 2 (dua) bulan setelah LKPD diterima.
Jika dalam 2 bulan BPK belum menyampaikan
2 Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada LHP, rancangan Perda Pertanggungjawaban
Kepala Daerah melalui PPKD paling lambat 2 APBD diajukan kepada DPRD.
(dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
7 PA menyampaikan LK-SKPD bulanan dan
3 LKPD disampaikan kepada Kepala Daerah semesteran kepada Kepala Daerah melalui
melalui Sekretaris Daerah paling lambat 3 (tiga) PPKD. PPKD menyampaikan LK bulanan dan
bulan setelah tahun anggaran berakhir. semesteran kepada Mendagri dan Menkeu.
Pelaporan Keuangan Pemda
Ketentuan Teknis Berdasarkan Permendagri 77/2020

1 Laporan Keuangan dilampiri Surat Pernyataan 3 LKPD bulanan berupa LRA. LKPD semesteran
Kepala SKPD/SKPKD yang menyatakan bahwa berupa LRA, LO, Neraca, dan LPE.
pengelolaan APBD yang menjadi tanggung
jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan SPI 4 Proses penyusunan Laporan Keuangan
yang memadai, SAP, dan sesuai dengan mengandung informasi, aliran data, penggunaan,
peraturan perundang-undangan dan penyajian dokumen yang dilakukan secara
elektronik
2 LAK dan LPSAL disusun oleh BUD, dengan
dilampiri dengan surat pernyataan BUD yang
menyatakan pengelolaan kas yang menjadi
tanggung jawabnya telah diselenggarakan
berdasarkan SPI yang memadai, SAP, dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN
1. Setiap akhir periode, PPK-SKPD menyusun : 1. Menyiapkan kertas kerja konsolidasi, kemudian
Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian Akhir memindahkan neraca saldo entitas akuntansi ke dalam
Periode, Nerada Saldo Setelah Penyesuaian, kertas kerja.
Jurnal Penutup. Dapat dlm bentuk kertas kerja. 2. Membuat penyesuaian konsolidasi , berupa jurnal eliminasi
2. Berdasarkan neraca saldo, PPK-SKPD untuk menghapus akun antara (RK PPKD dan RK SKPD).
menyusun LRA, LO, Neraca, LPE, dan CaLK, Jurnal eliminasi hanya catatan dalam kertas kerja, dan tidak
kemudian diserahkan kepada PA. mempengaruhi pencatatan di entitas akuntansi.
3. LK-SKPD disampaikan kepada Kepala Daerah, 3. Menyusun neraca saldo Pemda, dilanjutkan dengan
juga kepada PPKD untuk dikonsolidasi. menyusun LKPD berupa LRA, LO, Neraca, LPE, LAK,
LPSAL, dan CaLK.
4. Menyampaikan LKPD kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah.
5. Kepala Daerah menyampaikan LKPD kepada BPK.
Bagan Akun Standar (BAS)

Permendagri 64/2013 Permendagri 90/2019 Kepmendagri 050-3708/2020

Kode Uraian Akun Kode Uraian Akun Kode Uraian Akun

1 ASET 1 ASET 0 PERUBAHAN SAL


2 KEWAJIBAN 2 KEWAJIBAN 1 ASET
3 EKUITAS 3 EKUITAS 2 KEWAJIBAN
4 PENDAPATAN-LRA 4 PENDAPATAN DAERAH 3 EKUITAS
5 BELANJA 5 BELANJA DAERAH 4 PENDAPATAN DAERAH
6 TRANSFER 6 PEMBIAYAAN DAERAH 5 BELANJA DAERAH
7 PEMBIAYAAN 7 PENDAPATAN DAERAH-LO 6 PEMBIAYAAN DAERAH
8 PENDAPATAN-LO 8 BEBAN DAERAH 7 PENDAPATAN DAERAH-LO
9 BEBAN 8 BEBAN DAERAH
Terima Kasih

INDRA FIRMANSYAH BAGJANA, SE., MM., Ak., CA., AAP.


4QUEST©

Anda mungkin juga menyukai