Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

BUDIDAYA IKAN BANDENG

Disusun Oleh :
NAMA : Muhammad Ardi Setiawan
NIM : 19013523
KELAS : 1 Semester 6

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


WIDYA PRAJA (STIEWP) TANAH GROGOT
TAHUN AJARAN 2020/2021
IDE BISNIS : BUDIDAYA IKAN BANDENG

Analisis Badan Hukum Bentuk Perusahaan Perseorangan


A. Perusahaan Perseorangan

Syarat administrasi :

1. Permohonan bermaterai Rp. 6.000,-

2. Fotocopy e-KTP pemohon.

3. Mengisi Form A2

4. Fotocopy NPWP, yang status wajib pajaknya telah dikonfirmasi melalui

sistem informasi pada Pemerintah Daerah yang terhubung dengan sistem

informasi dan Aplikasi pada Dirjen Pajak

5. Pasfoto 4 x 6 (2 lembar)

6. Fotocopy surat bukti kepemilikan tanah

7. Bukti lunas Retribusi Izin Usaha Perikanan bagi usaha skala menengah dan

besar

8. Dokumen Lingkungan (AMDAL atau UKL/UPL) dan Izin Lingkungan

9. Fotocopy Pendaftaran Penanaman Modal

10. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) periode terakhir

B. SIUP

Persyaratan SIUP untuk Perusahaan Perseorangan :

1. Fotokopi KTP pemegang saham perusahaan.

2. Fotokopi NPWP.

3. Surat keterangan domisili atau SITU.

4. Neraca perusahaan.

1
5. Materai Rp6.000.

6. Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran

4 x 6 cm (2 lembar).

7. Surat izin lain yang terkait usaha yang dijalankan.

C. Tanda daftar perusahaan

TDP Perusahaan Perorangan :

1. KTP, KK dan NPWP Pemilik/Penanggungjawab Usaha

2. KTP Pemilik

3. Surat Pernyataan Keabsahan Dokumen dan Belum memiliki TDP

4. Izin usaha (SIUP, dll)

5. Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha.

6. Fotocopy KTP penerima kuasa dan Surat kuasa pengurusan bermaterai Rp.

6000 (jika dikuasakan)

D. IMP

Persayaratan :

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)

2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)

4. Bukti Pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun berjalan

5. Fotokopi Sertifikat Hak Milik

6. Surat kuasa (bila dikuasakan)

7. Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah

2
E. Izin lokasi

Persyaratan :

1. Nomor Induk Berusaha (NIB)

2. Pernyataan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi

3. Pernyataan persyaratan Izin Lokasi tanpa Komitmen

4. Permohonan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi

5. Peta/Sketsa yang memuat koordinat batas letak lokasi yang dimohon

6. Rencana kegiatan usaha

7. Bukti pembayaran biaya pelayanan yang sah

8. Surat pernyataan luas tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha dan

Pelaku Usaha lainnya yang merupakan 1 (satu) grup.

F. Izin HO

Persyaratan :

1. Mengisi formulir permohonan. Surat Pernyataan tidak berkeberatan dari

tetangga minimal (satu) lapis tetangga dengan objek Izin Gangguan yang

berasal dari 4 (empat) arah mata angin yang diketahui Kepala Kelurahan

setempat

2. Fotokopi Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/Site Plan/Pemeriksa

Lapangan

3. Fotokopi surat keterangan bukti hak tanah atau surat keterangan status

tanah

4. Fotokopi akte pendirian perusahaan

3
5. Fotokopi KTP dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

6. Fotokopi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir

7. Fotokopi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup-Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup (UKL-UPL)/ Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan

(SPPL) bagi perusahaan yang tidak wajib Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL)

G. Izin reklame

Persyaratan untuk BALIHO / BANNER (Jenis Permohonan : Baru) :

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)

2. Scan Izin Usaha (SIUP/TDUP/DOMISILI USAHA/DLL)

3. Foto Reklame

4. Mengisi dan Mendatangani Surat Kesanggupan (klik disini)

Persyaratan untuk BALIHO / BANNER (Jenis Permohonan : Perpanjangan) :

1. Scan KTP Pemohon/Penanggung Jawab (Asli)

2. Foto Reklame

3. Scan Izin Usaha (SIUP/TDUP/DOMISILI USAHA/DLL)

4. Mengisi dan Mendatangani Surat Kesanggupan

5. Scan surat Permohonan Izin Penyelenggaraan Reklame (Perpanjangan)

Lingkungan Bisnis
A. Lingkungan Jauh

1. Ekonomi

4
Ikan Bandeng merupakan salah satu komoditas ikan budidaya/konsumsi

dengan harga ikan Bandeng per kg yang relatif stabil. Meskipun ikan Bandeng

mempunyai berbagai jenisnya, namun harga pasarannya juga relatif tidak jauh

berbeda. Namun perbedaan harga yang cukup berbeda biasanya ada di luar

pulau Jawa. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa jenis ikan Bandeng

dengan harga pasarannya :

1) Harga Ikan Bandeng Air Tawar

Sudah bukan rahasia lagi jika ikan bandeng memiliki banyak duri yang tidak

teratur. Namun, bandeng ikan tawar memiliki duri yang lebih sedikit

ketimbang bandeng air laut. Hal ini dikarenakan bandeng air tawar hidup di

habitat yang memiliki aliran air tenang.

Bandeng air tawar memiliki nutrisi omega 3 yang cukup tinggi. Namun,

kandungan iodin pada bandeng air tawar tidak akan sebanyak bandeng air

laut.

Untuk kisaran harga ikan bandeng air tawar setiap per kilo nya yaitu Rp.

17.000 – Rp. 30.000

2) Harga Ikan Bandeng Air Laut

Duri dari bandeng air laut cenderung lebih banyak dan tajam. Maka dari itu saat

mengkonsumsinya, sebaiknya berhati – hati. Banyaknya duri pada bandeng air laut

sangat dipengaruhi oleh arus air laut yang cenderung kuat.

5
Bandeng air laut memiliki kandungan omega 3 yang cukup tinggi. Tidak hanya

omega 3 saja, bandeng air laut juga mengandung protein dan iodin yang baik untuk

tubuh.

Untuk kisaran harga ikan bandeng laut setiap per kilo nya yaitu Rp. 20.000 – Rp.

35.000,.

2. Sosial dan Budaya

Ikan bandeng termasuk jenis ikan dengan sumber protein terbaik. Setidaknya

terkandung 20 gram protein dalam 100 gram ikan bandeng. Selain protein, ikan

bandeng mengandung lemak, fosfor, kalium, kalsium, natrium, dan zat besi.

Beberapa vitamin yang terkandung di dalam ikan bandeng contohnya vitamin A,

vitamin B serta asam lemak lemak omega-3 (EPA dan DHA). Dari semua nutrisi

tersebut, ikan bandeng mampu memberikan manfaat kesehatan berikut:

1) Menyehatkan Jantung

2) Menjaga Kesehatan Mata

3) Meningkatkan Fungsi Otak

4) Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

5) Mencegah Risiko Anemia

6) Menjaga Daya Tahan Tubuh

3. Teknologi

Dengan kemajuan teknologi bukan tidak mungkin untuk menjual ikan dengan

cara online shop, Di jaman secanggih ini, menjual Bandeng online bukanlah suatu

kelucuan. Kita dapat berjualan di aplikasi seperti : Google Maps, Facebook atau

OLX. Adapun target kita dalam menjual nila online yaitu :

6
a) Orang baru yang belum hafal daerah kita, mereka biasa mencari ikan

Bandeng di internet

b) Orang punya hajat

c) Pemilik restoran

d) Pasangan milenial yang tidak suka ribet

B. Lingkungan Industri

1. Persaingan antar Perusahaan

Biasanya budidaya tambak ikan Bandeng ini mempunyai pesaing usaha

bisnisnya yaitu orang yang sama usaha tambak ikan nila.

2. Kekuatan Pemasok

Biasanya pemilik tambak sudah berkerja sama dengan pembibitan ikan,

sehingga jika di perlukan bisa langsung dihubungi agar pemasok bibit ikan dapat

menyediakan bibit ikan Bandengnya.

3. Kekuatan Pembeli

Tambak ikan Bandeng ini biasanya memiliki pelanggan tetap seperti warung

makan, Katering Nasi Box, Restoran, Di jual ke pedagang pengecer di pasar dan

toko, juga para ibu rumah tangga untuk dimakan pribadi maupun konsumsi saat

ada acara sukuran.

C. Lingkungan Operasional

1. Pesaing

Biasanya kebanyakan pesaing dari tambak ikan Bandeng adalah orang

orang sesama pembudidaya tambak ikan Bandeng.

Kelebihan pesaing :

7
a) Penawaran harga yang lebih murah

b) Promosi yang dilakukan secara luas

Kelemahan pesaing :

a) Lokasi bisnis yang kurang strategis

b) Akses jalan yang sulit

2. Pemasok

Keunggulan Bisnis Bibit Ikan Bandeng

Ikan bandeng adalah salah satu ikan budi daya yang banyak disukai oleh

masyarakat. Memiliki habitat di air asin dan bertelur di perairan pantai yang

dangkal, namun Ikan bandeng juga dapat dikembangbiakkan pada air tawar.

Seperti dilansir dari akun instagram budidaya Kementerian Kelautan dan

perikanan (KKP), keunggulan ikan bandeng sebagai komoditas budi daya

diantaranya adalah induk ikan memiliki fekunditas (produktivitas) yang tinggi dan

teknik pembenihan telah dikuasai sehingga pasokan benih tidak tergantung pada

alam.

Keunggulan selanjutnya yaitu, ikan bandeng bersifat eurihalin (dapat beradaptasi

pada salinitas) antara 0-50 ppt serta bersifat herbivora. Namun demikian ikan

bandeng dapat pula menjadi omnivora dan tanggap terhadap pakan buatan.

Teknologi budi daya pada ikan bandeng relatif mudah, pakannya pun relatif murah

dan tersedia secara komersial. Ikan ini tidak bersifat kanibal, selain itu dapat

dibudidayakan dengan sistem polikultur dengan komoditas air payau lainnya

seperti udang, rumput laut dan kekerangan.

8
Ikan bandeng memiliki cita rasa yang lezat dan tentu kaya akan kandungan nutrisi

yang baik untuk metabolisme tubuh. Kandungan yang terdapat pada ikan bandeng

diantaranya omega 3, vitamin B 12 dan B-kompleks, vitamin A, serta m\

engandung fosfor dan kalsium.

Dengan kandungan asam lemak ini efektif dalam pemeliharaan fungsi dan

kesehatan otak normal sepanjang hidup. Selain itu omega 3 juga akan menjaga

kesehatan membran sel dan memfasilitasi komunikasi antara sel-sel otak.

Vitamin B kompleks dan omega 3 juga mampu mencegah penyakit jantung

koroner. Vitamin B3 nya dapat mengatur kolesterol yang juga dapat mencegah

penyakit jantung. Vitamin ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan

peradangan, yang keduanya terlibat dalam aterosklerosis atau pengerasan

pembuluh darah.

Kandungan fosfor dan kalium pada bandeng mampu menjaga tubuh dalam

menghasilkan energi dan menjaga otot, dan sangat penting dalam perkembangan,

pertumbuhan dan pemeliharaan tulang. Orang-orang di usia 20-25 tahun jika tidak

cukup asupan kalsium akan mengalami kerapuhan pada tulang atau osteoporosis.

Vitamin A dalam bandeng juga mampu mencegah kerapuhan tulang, karena

vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang yang

tepat. Orang dengan kadar vitamin A rendah dalam darah berisiko lebih tinggi

mengalami patah tulang.

3. Pelanggan

Pembudidaya ikan sebagian besar beralih ke ikan Bandeng. Selain terus

meningkatnya permintaan konsumen, budidaya ikan Bandeng tidak sesulit

9
budidaya ikan lainnya. Ikan ini disukai semua golongan masyarakat (bawah,

menengah, atas) berbeda dengan ikan lele menengah ke bawah saja. Penyaluran

ikan Bandeng biasanya dijual ke pedagang, pengepul atau langsung menjual

kepasar.

4. Kreditur

Biasanya usaha tambak ikan Bandeng sering dilakukan perseorangan

sehingga tidak ada kreditur.

5. Pengawai

Pegawai-pegawai dari tambak ikan Bandeng biasanya terdiri dari keluarga

pengelola tambak sehingga jarang mengambil karyawan asing.

D. Lingkungan Politik

1. Peraturan Tentang Perdagangan

Keaman pangan yang diproduksi dan diperdagangkan kekonsumen, diatur pula

dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 28 Tahun 2004 tentang

Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan.

2. Aturan Undang-Undang Antritrust

10
Menggunakan undang-undang astritrust untuk mewujudkan persaingan usaha

yang sehat menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi

pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil.

3. Program Perpajakan Dengan Usaha Yang Dijalankan

Tidak membayar pajak dikarenakan setiap pelaku usaha mikro, kecil, dan

menengah (UMKM).

4. Aturan Tentang UMR Sesuai Dengan Usaha

Dikarenakan usaha yang dijalankan hanya usaha dagang kecil dan tidak memiliki

banyak pengahasilan maka tidak menggunakan gaji UMR

5. Peraturan Perlindungan Bagi Pekerja

karena yang dipekerjakan hanya orang sekitar desa maka peraturan perlindungan

yang diberikan yaitu jam waktu istirahat

E. Lingkungan Ekologi

1. analisiskan terhadap kondisi udara, tanah, dan air terhadap usaha:

1. Ukuran tambak sebaiknya tidak terlalu luas

11
yaitu berkisar antara 1-5 Ha per petak, karena lahan yang terlalu luas kurang

efektif untuk tambak bandeng.

2. Harus mengetahui kualitas tanah.

Jika tanah dasar mengandung pyrit atau pH rendah, maka harus dilakukan

pencucian tanah terlebih dahulu dengan memasukkan air dalam pelataran minimal

satu kali dalam 24 jam lalu air dibuang. Pencucian tambak dapat dilakukan lebih

dari satu kali, sesuai kebutuhan

3. Mengukur pH tanah dasar tambak pada beberapa titik yang berbeda dengan

menggunakan alat pengukur pH tanah (pH soil tester).

Jika tidak mempunyai alat, dapat menghubungi petugas teknis perikanan

setempat. Pengapuran menggunakan kapur dolomit [CaMg (CO3)2], kapur

pertanian (CaCO3), atau CaO, Ca(OH)2 (kapur tohor) ke area dasar tambak pada

saat pengeringan.

4. Pemupukan bertujuan menyuburkan tanah

untuk menumbuhkan pakan alami berupa klekap, lumut, dan plankton. Pakan

alami ditumbuhkan dengan menggunakan pupuk organik dan/atau pupuk

anorganik. Pemupukan berupa pupuk dasar dan pupuk susulan.

12
5. Pastikan air yang masuk ke tambak berkualitas baik.

Pengisian air dilakukan dengan membuka pintu air yang telah dilengkapi dengan

saringan minimal 2 (dua) buah. Tujuannya untuk mencegah/memperkecil potensi

masuknya hama berupa bibit predator atau ikan-ikan liar, organisme pesaing serta

penyakit. Pengisian air dapat pula dengan menggunakan pompa air.

F. Lingkungan Global

1. analisiskan kondisi ekonomi masyarakat dunia terhadap bisnis yang dijalankan

Bisnis Budidaya Ikan Bandeng yang dijalankan lumayan berpengaruh besar

terhadap ekonomi masyarakat, karena usaha yang dijalankan membutuhkan

lahan dan dana yang lumayan besar, dan hasil yang didapatkan sesuai dengan

yang dikeluarkan

Aspek Pemasaran Ikan Bandeng

a. Permintaan

Manusia dalam pemenuhan kebutuhan akan pangan tidak hanya dalam

kebutuhan pangan pokok saja tetapi juga memerlukan pemenuhan akan gizi

khususnya yang mengandung protein tinggi baik dari nabati maupun hewani.

Kesadaran akan kebutuhan dan keinginan terhadap pemenuhan gizi terutama

13
protein hewani mendorong masyarakat dalam pembelian ikan segar terutama ikan

bandeng yang bermutu baik (Wijayanto 2007). Konsumen menginginkan ikan

bandeng segar yang baik sesuai dengan seleranya. Konsumen akan selalu

memerhatikan atribut-atribut yang melekat pada ikan bandeng segar dalam

melakukan pembelian ikan bandeng segar. Penjual atau produsen bandeng segar

khususnya di pasar tradisional perlu menyediakan produk yang berkualitas sesuai

dengan kebutuhan konsumen. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan

strategi pemasaran, maka pengusaha (produsen) mengetahui apa yang mereka

pikirkan dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka laukukan (perilaku),

serta di mana yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan,

dirasa, dilakukan konsumen (Setiadi, 2003).

b. Harga bandeng

Harga bandeng ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :

1) Wilayah produksi dan daerah pemasaran.

Makin jauh dari wilayah produksi maka makin mahal harganya.

2) Kualitas bandeng yang dihasilkan.

Semakin bagus kualitas bandeng makin mahal harganya.

14
3) Ukuran bandeng.

Semakin besar ukuran bandeng semakin tinggi harga setiap kg-nya. Mengikuti

jalur pemasaran yang umum maka ada tiga tingkatan harga yang terjadi, yaitu:

1) Harga yang dibentuk di TPI yaitu harga yang diterima petambak. Pada tingkat

ini harga terbentuk sepenuhnya berdasarkan kekuatan permintaan dan

penawaran.

2) Harga yang terbentuk di tingkat pedagang besar. Harga pada tingkat ini

ditentukan oleh pedagang besar.

3) Harga di tingkat konsumen. Pada tingkat ini kembali harga ditentukan oleh

kekuatan tawar antara penjual (pedagang pengecer) dan pembeli (konsumen).

c. Kendala pemasaran

Kendala dalam pemasaran bandeng adalah kendala umum yang dihadapi

komoditi pertanian, yakni cepat rusaknya barang. Dengan cepat rusaknya barang

sementara petambak tidak memiliki alat pengolahan bandeng maka kekuatan

tawar petambak tetap pada posisi yang lemah. Saluran Pemasaran dan Lembaga

Pemasaran Menurut Rijianto (1992), saluran pemasaran adalah beberapa

15
organisasi yang saling bergantungan dan terlibat dalam proses mengupayakan

agar produk atau jasa tersedia untuk dikomsumsi. Keputusan-keputusan saluran

pemasaran termasuk diantara keputusan paling penting yang dihadapi konsumen.

Saluran yang dipilih sangat mempengaruhi keputusan pemasaran lainnya. Saluran

pemasaran melaksanakan tugas memindahkan barang dari produsen ke

konsumen. Hal itu mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang

memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau

menginginkannya. Menurut Kotler (2002), saluran pemasaran adalah serangkaian

lembaga yang melakukan semua fungsi yang digunakan untuk menyalurkan

produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen. produsen memiliki

peranan utama dalam menghasilkan barang-barang dan sering melakukan

sebagian kegiatan pemasaran, sementara itu pedagang menyalurkan komoditas

dalam waktu, tempat, bentuk yang diinginkan konsumen.

Hal ini berarti bahwa saluran pemasaran yang berbeda akan memberikan

keuntungan yang berbeda pula kepada masing-masing lembaga yang terlibat

dalam kegiatan pemasaran tersebut. Proses penjualan hasil pertanian melibatkan

banyak lembaga pemasaran, tergantung dari jenis produk yang dijual. Lembaga

pemasaran dapat dirinci sebagai berikut:

16
1. Tengkulak adalah sistem perdagangan yang berhubungan langsung dengan

petani. Transaksi bisa dalam bentuk uang tunai, obligasi atau kontrak pembelian.

2. Pedagang pengumpul adalah Sistem perdagangan yang membeli barang

langsung dari petani dan / atau dari tengkulak. Biasanya jumlah pembelian relatif

kecil, untuk meningkatkan efisiensi biasanya melakukan proses pengumpulan

(pemusatan) dari banyak petani dan tengkulak.

3. Pedagang besar Ini adalah sistem perdagangan yang melayani transaksi

pedagang penerima. Selain proses pengumpulan (sentralisasi), para pedagang ini

juga melakukan proses distribusi ke pengecer.

4. Agen penjual adalah agen perdagangan yang membeli hasil pertanian milik

pedagang dalam jumlah besar yang biasanya lebih murah daripada pengecer.

5. Pengecer adalah sistem perdagangan yang berhubungan langsung dengan

konsumen atau pengguna akhir (Hasyim, 2012). Guna mempermudah proses

pemasaran, salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan adalah menentukan

secara tepat jalur pemasaran mana yang akan digunakan pada saat

mendistribusikan produk tersebut (khususnya dalam penjualan bandeng). Hal ini

dikarenakan sifat hasil perikanan yang mudah rusak (perishable).

17
Menurut G. Kartasapoetra et al. (1986), saluran pemasaran dapat diartikan

sebagai saluran yang digunakan oleh produsen untuk mendistribusikan barang

yang mereka hasilkan dari tingkat produsen sampai ke tingkat konsumen. Menurut

A.M Hanafiah dan A.M Saefuddin (1983), panjang pendeknya saluran pemasaran

yang dilalui oleh suatu hasil perikanan tergantung pada beberapa faktor, antara

lain:

1. Jarak antara produsen dan konsumen Semakin jauh jarak antara produsen dan

konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk.

2. Cepat tidaknya produk rusak Produk yang cepat atau mudah rusak harus

segera diterima konsumen dan dengan demikian menghendaki saluran yang

pendek dan cepat.

3. Skala produksi Apabila produksi berlangsung dalam ukuran-ukuran kecil maka

jumlah produk yang dihasilkan berukuran kecil pula, hal mana akan tidak

menguntungkan bila produsen langsung menjualnya ke pasar. Dalam keadaan

demikian kehadiran pedagang perantara diharapkan dan dengan demikian saluran

yang akan dilalui produk cenderung panjang.

4. Posisi keuangan pengusaha Produsen yang posisi keuangan kuat cenderung

untuk memperpendek saluran pemasaran. Bentuk-bentuk Saluran Pemasaran

18
Dalam memasarkan produknya perusahaan memilih mana yang paling efektif dan

efesien yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pemasarannya, khususnya

dalam pendistribusian sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan.

Terdapat empat tingkatan saluran pemasaran yang digunakan. Berikut dalah

bentuk-bentuk saluran pemasaran yang umumnya digunakan untuk

mendistribusikan produk dan jasa dari produsen ke konsumen yaitu:

1. Saluran Pemasaran Konsumen Saluran ini merupakan jenis saluran umum

antara perusahaan dengan konsumen. Jenis saluran ini dibagi ke dalam beberapa

tingkatan perantara:

a. Saluran nol-tingkat atau saluran pemasaran langsung

Berdasarkan namanya perusahaan yang menerapkan saluran tingkat nol

menjual barangnya langsung kepada konsumen.

b. Saluran satu tingkat Penjual melalui satu perantara.

Di dalam saluran pemasaran barang komsumsi, perantara ini merupakan

pedagang besar atau grosir, sedang di dalam saluran barang industri mereka

merupakan tenaga penjual. Saluran ini juga disebut sebagai distribusi langsung

sebagaimana halnya dengan bentuk saluran yang pertama. Tetapi di dalam

19
bentuk ini pengecer dapat langsung melakukan pembelian pada produsen dan

ada juga beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat

langsung melayani konsumen.

c. Saluran dua tingkat Penjual yang mempunyai dua peralatan penjualan.

Dalam saluran pemasaran barang komsumsi, mereka merupakan pedagang

besar atau grosir dan pengecer. Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh

produsen dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini produsen

hanya melayani pembelian dalam jumlah besar saja.

d. Saluran tiga tingkat Perusahaan yang menerapkan saluran tingkat satu menjual

barangnya kepada pengecer, pedagang grosir, dan pedagang besar.

2. Saluran Pemasaran Industri Menurut Kotler dan Keller (2007), tingkat

pemasaran terbagi atas beberapa macam, yaitu:

a. Salauran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung Bentuk

saluran ini adalah bentuk saluran yang paling pendek dan sederhana sebab tanpa

menggunakan perantara. Oleh karean itu, saluran distribusi ini disebut saluran

distribusi langsung. Biaya saluran distribusi ini dipakai oleh produsen apabila

transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar.

20
b. Saluran satu tingkat

Saluran distribusi ini biasa digunakan oleh produsen barang-barang jenis

perlengkapan aksesoris kecil.

c. Saluran dua tingkat

Biasanya saluran distribusi ini dipakai oleh perusahaan yang tidak memiliki

departemen pemasaran, juga perusahaan yang ingin memasuki daerah

pemasaran baru. 2.1.5 Fungsi-fungsi Pemasaran Analisis lembaga pemasaran

digunakan untuk mengetahui fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing-

masing agensi pemasaran.

Analisis fungsi pemasaran digunakan untuk mengevaluasi biaya pemasaran.

Manfaat lain dari analisis fungsi pemasaran adalah Anda dapat membandingkan

biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran. Dalam

perbandingan ini, terdapat hubungan antara lembaga pemasaran. Menurut

Limbong dan Sitorus (1987) fungsi tatniaga merupakan suatu kegiatan yang dapat

memperlancar dalam proses penyampaian barang atau jasa dari tingkat produsen

ke timgkat konsumen.

21
Fungsi pemasaran merupakan aktivitas yang harus dilakukan dalam proses

pemasaran. Dalam proses pendistribusian produk bandeng dari produsen ke

konsumen dilihat dari fungsi pemasaran melalui kegiatan utama masing-masing

lembaga pemasaran. Menurut Kohl dan Uhl (2002) fungsi pemasaran dibedakan

menjadi tiga jenis, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fasilitas.

1. Pertukaran (exchange function) Fungsi pertukaran terkait dengan kegiatan

memindahkan hak milik barang (possession utility). Posisi fungsi pertukaran dalam

proses pemasaran adalah pada titik dimana harga ditentukan.

a. Fungsi pembelian merupakan kegiatan menentukan jenis barang yang akan

dibeli sesuai dengan kebutuhan yang meliputi penentuan jenis, kualitas dan

kuantitas, lokasi pembelian dan cara pembelian barang.

b. Fungsi penjualan adalah kegiatan menentukan lokasi dan waktu penjualan

menurut kuantitas, bentuk dan kualitas yang diinginkan konsumen.

2. Fungsi Pengadaan Secara Fisik (physical functions) Merupakan kegiatan

mengolah, memindahkan dan mengubah secara fisik barang / jasa dan

turunannya. Fitur ini membantu memecahkan masalah pemasaran, seperti kapan,

apa, dan di mana memasarkan. Fungsi ini diturunkan dari fungsi penyimpanan,

pengangkutan dan pengolahan, pembuatan dan pengemasan.

22
a. Fungsi penyimpanan,

yaitu kegiatan menyimpan barang selama tidak dikonsumsi atau menunggu untuk

diangkut ke area pasar atau menunggu untuk diproses. Dalam proses

penyimpanan, semua biaya yang timbul dimasukkan ke dalam biaya

penyimpanan, antara lain 17 biaya pemeliharaan fisik gudang, risiko kerusakan

selama penyimpanan, dan biaya aktivitas selama penyimpanan.

b. Fungsi transportasi atau pengangkutan

bertujuan untuk menyediakan barang di kawasan konsumsi sesuai dengan waktu,

kuantitas dan kualitas, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Fungsi

pengangkutan mempunyai kegiatan untuk jenis alat angkut yang akan digunakan,

jumlah yang akan diangkut, waktu pengangkutan dan jenis barang yang akan

diangkut.

c. Fungsi pengolahan

dirancang untuk meningkatkan kualitas barang guna meningkatkan daya tahan

dan memberikan nilai tambah sesuai kebutuhan konsumen.

3. Fungsi Pelancar atau Fasilitasi (facilitating functions) Disebut sebagai fungsi

fasilitasi karena fungsi ini berperan memfasilitasi/memperlancar berjalannya fungsi

23
pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi fasilitasi tidak terlibat secara langsung dalam

kedua fungsi lainnya. Fungsi fasilitasi secara rinci diuraikan sebagai berikut:

a. Fungsi standarisasi dan grading

yaitu kesepakatan dari pembeli dan penjual terhadap dimensi ukuran dan kualitas

produk ke dalam kelaskelas tertentu yang telah disepakati. grading merupakan

perlakuan terhadap produk untuk memilah-milah produk berdasarkan kelompok

tertentu di dalam standarisasi tersebut.

b. Fungsi pembiayaan

adalah proses penyediaan biaya sesuai tujuan dalam proses pemasaran.

c. Fungsi penanggung risiko

adalah menanggung risiko yang disebabkan oleh kerusakan, penyusutan, harga

yang lebih rendah, dan produk yang tidak terjual. Fungsi penanggungan resiko

(risk bearing) : mengingat ikan tergolong perishable food, maka resiko menjadi hal

yang lekat dalam proses pemasaran dan oleh karenanya sangat penting

dimanajemen dan diperhitungkan.

Ada dua macam risiko dalam proses pemasran, yaitu risiko pasar dan risiko

fisik. Risisko pasar terjadi karena fluktuasi harga dan hilangnya pelanggan karena

24
persaingan yang ketat di pasar, adapun risiko fisik dapat terjadi karena

penyusutan atau kerusakan komoditi yang disebabkan oleh sifat komoditi

perikanan itu sendiri maupun karena alam seperti suhu, gempa, banjir, dan lain-

lain.

Margin Pemasaran Adanya perbedaan aktivitas masing-masing agen

pemasaran akan mengakibatkan terjadinya perbedaan harga jual antara satu

lembaga dengan yang lainnya. Semakin banyak lembaga pemasaran yang

mendistribusikan komoditas dari produsen ke konsumen, maka semakin besar

perbedaan harga komoditas di tingkat produsen dibandingkan dengan harga yang

dibayarkan konsumen. Perbedaan harga komoditas antara tingkat produsen dan

tingkat konsumen disebut margin pemasaran (Limbong dan Sitorus, 1987).

Menurut Khol dan Uhl dalam Astin Akitasan (2004) mendefinisikan margin

pemasaran merupakan rasio antara nilai tambahan yang diperoleh pelaku

pemasaran tersebut dan harga yang dibayrkan oleh konsumen. Sementara itu

Downey dan Trocke (1981) margin pemasaran adalah perbedaan anatara harga

penjualan produk pada dua tahapan yang berurutan dalam saluran distribusi

pemasaran produk yang bersangkutan. Dahl dan Hamond (1977) dalam

Manadiyanto (1996), menyebutkan bahwa margin pemasaran menggambarkan

selisih antara harga yang dibayarkan oleh konsumen dan harga yang dibebankan

25
oleh produsen. Pada keuntungan pemasaran pada tingkat lembaga pemasaran

terdapat bagian biaya pemasaran yang dihasilkan oleh lembaga pemasaran dan

keuntungan pemasaran yang diperoleh oleh lembaga pemasaran.

Berdarkan beberapa pengertian diatas bahwa margin pemasaran merupakan

perbedaan atau selisih antara harga penjualan yang diterima setiap lembaga

pemasaran pada dua tahapan yang berurutan dalam saluran pemasaran mulai

dari produsen sampai kepada konsumen akhir. Komponen margin pemasaran

terdiri dari :

a) biaya-biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk melakukan

fungsi-fungsi pemasaran yang disebut biaya pemasaran atau biaya fungsional,

b) keuntungan (profit) lembaga pemasaran (Sudiyono 2002).

26

Anda mungkin juga menyukai