Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REFLEKSI KASUS
Disusun Oleh:
Leni indriani
NPM. 2226060015
2022/2023
1
A.Deskipsi kejadian
Kasus ini saya temukan berada di stase III yaitu asuhan kebidanan pada ny D
umur 15 tahun dengan edukasi anemia ringam pada kehaamilan di peskesmas
mangunharjo pengkajian dilakukan desember 2022 puskesmas mangunharjo
merupakan salah satu puskesmas yang melayani pelayanan remaja dan puskesmas ini
merupakan tempat pelayanan masyarakat di desa mangunharjo kabupaten musi
rawas.
Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah yang
mengandung hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh organ tubuh.
Dalam kondisi ini, biasanya penderita akan merasa lebih lelah, sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas secara optimal Anemia juga terjadi dalam jangka waktu yang
berbeda-beda. Penyakit anemia juga bisa terjadi di mana suatu kondisi jumlah sel
darah merah anda lebih rendah dari jumlah yang normal. Anda juga bisa lihat fungsi
sel darah merah bagi tubuh yang mengagumkan! yang bisa anda pelajari juga.
2
B.Emosi
Permasalahan dari kurangnya pengetahuan pasien tentang makanan bergizi dan tanda
tanda kehamilan
C.Evaluasi
Sisi Negatif
Pasien yang tidak mengetahui tentang kuarang nya asupan gizi memiliki
pengetahuan yang minim kurangnya pengetahuan tenteng gejala anemia yang
menyebabkan keadaan tubuh menjadi lemah dan lesu
Sisi positif
Dari hal tersebut saya bisa memberikan informasi yang berguna pasien yang kurang
mengerti tentang apa itu arti dari Anemia
D.Analisis
Hasil pengkajian data subjektip , hasil pemeriksaan TTV tekanan darah suhu nadi
pernapasan dalam batas normal
3
E.Kesimpulan
Hasil asuhan kebidanan setelah memeberikan Kie tentang Anemia dan tanda tanda
kehamilan kepada pasien hasil ini menunjukan bahwa pasien telah mengerti apa yang
telah dijelaskan.
F.Tindak Lanjut
4
ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH PADA KEHAMILAN REMAJA
1.1 SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. D
Usia : 15 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : pelajar
Agama : ateis
5
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Haid
No Suami kehamilan Persalinananak nifas Ket.UK Peny Jenis Pnlg tmpt Peny
sexBB/TB hdup mati laktasi peny
HAMIL INI
6. Riwayat KB
Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, IMS atau penyakit menurun
seperti Hipertensi, diabetes, ginjal atau penyakit menahun seperti jantung, asma.
6
Tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, IMS atau penyakit
menurun seperti Hipertensi, diabetes, ginjal atau penyakit menahun seperti jantung,
asma.
9. Psikologis
Eliminasi:
BAB : 1x sehari
Aktifitas : bersekolah
7
1.2 OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
2. Tanda-tanda vital
Suhu :36,50C
3. Antropometri
BB : 48 kg
TB : 157 cm
Lila : 22,5 cm
4. PemeriksaanFisik
8
Abdomen : tampak pembesaran abdomen, striae ada, TFU 2 jari bawah pusat,
teraba ballotemen, 140 x/menit.
5. Pemeriksaan Penunjang:
b. PMTCT negative
1.3 ANALISA
G1P0000 UK 20 minggu, janin hidup, pada kehamilan remaja dengan anemia ringan.
1.4 PENATALAKSANAAN
Klien berhak tahu tentang keadaan diri dan janinnya. Sebagai bidan sebaiknya
memberi tahu segala kondisi yang sebenarnya kepada klien sehingga terjadi
hubungan yang baik antara bidan dan klien.
2.Memberitahu klien untuk tetap tenang, istirahat/tidur yang cukup dan tidak stress.
Ibu hamil sebaiknya memiliki istirahat yang cukup, tidur malam ± 8 jam dan tidur
siang ± 1 jam. Kurang istirahat/tidur, ibu hamil akan terlihat pucat, lesu dan kurang
gairah. Stres yang dialami ibu hamil akibat kehamilannya dapat mempengaruhi
mudah tidaknya ibu hamil tidur, sehingga jadwal istirahat dan tidur perlu
diperhatikan dengan baik karena dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani,
9
membuat ibu menjadi rileks, bugar dan sehat. Posisi tidur yang paling dianjurkan
adalah tidur miring ke kiri. Posisi ini berguna untuk mencegah varises, sesak nafas,
bengkak pada kaki, serta dapat memperlancar sirkulasi darah yang penting buat
pertumbuhan janin.
10
5.Memberikan konseling kepada klien tentang tanda bahaya kehamilan.
a. Perdarahan pervaginam
c. Penglihatan kabur
g. Demam tinggi
Aborsi bisa mengakibatkan dampak negatif secara fisik, psikis, sosial dan
ekonomi terutama bila dilakukan secara tidak aman.
a. Resiko fisik
Persarahan dan komplikasi lain merupakan salah satu resiko aborsi. Aborsi yang
berulang selain bisa mengakibatkan komplikasi juga bisa menyebabkan kemandulan.
Aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa berakibat fatal yaitu kematian.
11
b. Resiko psikis
Pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan-perasaan takut, panik, tertekan atau
stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena rasa
bersalah atau dosa akibat aborsi bisa berlangsung lama. Selain itu pelaku aborsi juga
sering kali kehilangan rasa percaya diri.
c. Resiko sosial
Ketergantungan pada pasangan sering kali menjadi lebih besar karena perempuan
merasa sudah tidak perawan, pernah mengalami KTD dan aborsi. Selanjutnya remaja
perempuan lebih sukar menolak ajakan seksual pasangannya. Resiko lain adalah
pendidikan terputus atau masa depan terganggu.
d. Resiko ekonomi
Biaya aborsi cukup tinggi. Bila komplikasi maka biaya semakin tinggi.
Anemia dapat diatasi dengan mengkonsumsi tablet besi atau tablet tambah
darah. Ibu hamil pada umunya diberikan dosis sebanyak satu tablet sehari berturut-
turut selama 90 hari saat masa kehamilan. Dalam beberapa kasus, pemberian
12
preparat besi ini mempunyai efek samping. Efek samping tersebut diantaranya
berupa mual, nyeri lambung, muntah, diare serta kesulitan buang air besar. Untuk
mencegah efek smaping tersebut dapat dianjurkan mengkonsumsi tablet besi setelah
makan saat malam hari.
Vitamin C dapat membantu penyerapan besi sehingga lebih efektif jika tablet besi
diminum bersama vitamin C. Terapi yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia
ringan yaitu tablet besi 2 x 1 tablet/hari, vitamin C 3 x 1 tablet/hari, vitamin B
kompleks 3 x 1 tablet/hari.
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama
sampai memasuki persalinan. Pada kunjungan pertama, wanita hamil akan senang
bila diberitahu jadwal kunjungan berikutnya. Pada umumnya kunjungan ulang
dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu. Selanjutnya tiap 2
minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai
bersalin.
13
DAFTAR PUSTAKA
14