Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ILMU GIZI
PENGATURAN MAKANAN PADA ATLET

OLEH:

1. CANDRA GUNAWAN
NPM. 20190053

DOSEN PENGAMPU :
Faisal Mandala Siregar S.Pd.M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS DEHASEN
BENGKULU
2022

i
KATA PENGANTAR

          Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan
makalah ini sesuai yang diharapkan.

          Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah
membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

          Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah  gizi olahraga Jurusan
Pendidikan Jasmani. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat
memahami dan mengkaji tentang unsur-unsur zat makanan yang diperlukan selama
melakukan pertandingan sepak bola.
          Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat
semoga bermanfaat.

                                                                                                         Malang, 1 juni 2011

                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…….…………………………………………………………..……………...
……i
Daftar Isi……….
……………………………………………………….........................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang…………………………….………………….………….…………...………1
1.2    Rumusan Masalah………………………….…………….……………………………...……1
1.3    Tujuan Permasalahan…………………………………..…………………..…………………2

BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengaruh pola makan dan gizi……………………………………….………....….........……3
2.2    Unsur-unsur zat makanan……………………….………………………..………..........……4

BAB III PENUTUP


3.1    Kesimpulan…………………………….……….………………………………….…………5
3.2    Saran-Saran………………….……………………..…………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………...…………………………....….
…..6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Kesehatan sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh
karena itu, pembangunan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat harus selalu ditingkatkan
untuk dapat mencapainya. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan kesehatan dan
meningkatkan ketahana fisik adalah berolahraga.
Olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, oleh karena itu pengetahuan gizi olahraga juga
sangat penting bagi masyarakat maupun atlet yang berprestasi. Pada masa pertumbuhan
maupun perkembangan, proses kehidupan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
satunya adalah intake zat gizi. Di samping itu, gizi juga berpengaruh dalam
mempertahankan dan memperkuat daya tahan tubuh. Hal tersebut berlaku pula bagi seorang
atlet, meskipun secara lebih khusus kebutuhan jenis dan jumlah zat gizi bagi seorang atlet
akan berbeda dengan seorang yang bukan atlet. Karena, kegiatan fisik dan psikis berbeda
baik selama masa latihan maupun pada saat pertandingan. Prestasi olahraga yang dicapai oleh
para atlet sangat dipengaruhi oleh ketepatan penentuan dan penyediaan jenis dan jumlah zat
gizi yang dibutuhkan.
Olahraga memiliki banyak cabang permainan. Salah satu permainan yang banyak
digemari oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia adalah permainan sepak bola.
Di Indonesia, pembinaan olahraga sepak bola telah lama dan banyak dilakukan oleh
organisasi-organisasi sepak bola, namun masih belum menghasilkan prestasi yang
menggembirakan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah kecukupan
gizi atlet sepak bola. Karena, kecukupan gizi atlet dapat membuat daya tahan tubuh atlet
menjadi lebih kuat, sehingga atlet dapat tampil maksimal saat bertanding.

1.2         Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1)             Apakah pengaruh pola makan dan gizi yang seimbang terhadap penampilan atlet
saat pertandingan sepak bola?
2)             Sebutkan unsur-unsur zat makanan yang mempengaruhi penampilan seorang atlet sepak bola
saat pertandingan?
1.3         Tujuan Permasalahan

iv
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1)             Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah ilmu gizi.
2)             Sebagai bentuk pengetahuan mengenai unsur zat makanan yang diperlukan
selama pertandingan sepak bola.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengaruh pola makan dan gizi


Sepak bola merupakan salah satu permainan yang banyak digemari oleh masyarakat di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Pembinaan terhadap atlet sepak bola di indonesia telah
dilakukan sejak usia dini oleh organisasi-organisasi sepak bola, namun masih belum
menghasilkan prestasi yang gemilang. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini
adalah kecukupan gizi atlet sepak bola beserta pola makannya.
Sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan kesiapan fisik yang lebih
dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesiapan fisik atlet dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi. Seorang atlet sepakbola harus memiliki kesiapan fisik yang prima
dalam bertanding di lapangan hijau selama 2 X 45 menit. Bila kesiapan fisik seorang atlet
tercapai, maka diharapkan prestasi dilapangan hijau dapat terwujud.
Seorang atlet sepak bola yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara
terencana akan berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara
prima.
Pemberian makanan kepada atlet harus diatur sedemikian rupa, sehingga saat
pertandingan dimulai proses pencernaan makanan sudah selesai. Hal ini penting karena pada
saat pertandingan, aliran darah terkonsentrasi menuju otot untuk menyalurkan zat gizi dan
oksigen yang dibutuhkan pada saat otot berkontraksi. Atlet sepak bola sebaiknya
mengkonsumsi makanan kira-kira 3-4 jam sebelum bertanding. Tenggang waktu ini tidak
boleh sampai menimbulkan penurunan kadar gula darah atau menimbulkan rasa lapar
sewaktu pertandingan. Selain itu, waktu makan yang terakhir ini juga harus disesuaikan
dengan kebiasaan makan atlet.
Makanan tidak boleh merangsang atau menyebabkan masalah yang tidak baik pada
saluran pencernaan. Makanan harus lebih banyak mengandung karbohidrat, rendah lemak dan
protein, cukup vitamin dan mineral, serta cukup air. Kurang lebih satu jam menjelang
pertandingan, atlet harus menghindari minuman yang banyak mengandung gula [manis
sekali]. Pemberian satu gelas [200 cc] air putih yang ditambah satu sendok teh [5 gr] gula
diperbolehkan oleh karena konsentrasi minuman tersebut tidak melebihi 2,5%. Pemberian
minuman manis yang melebihi konsentrasi gula 2,5% dapat menimbulkan peningkatan gula
darah yang akan merangsang produksi hormon insulin. Peningakatan hormon insulin ini dpat
menyebabkan terjadinya hipoglikemi [“reactive hypoglycemia”]. Keadaan ini dapat terjadi

vi
pada saat atlet sedang bertanding dengan gejala-gejala pusing, mual dan muntah sampai
kolaps.

2.2     Unsur-unsur zat makanan


Seorang atlet sepak bola yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara
terencana akan berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara
prima. Sedangkan saat menjelang pertandingan, asupan makanan harus memiliki unsur zat
makanan berikut:
1)             Banyak karbohidrat (C,H,O)
Karbohidrat merupakan sumber energi yang menjadi cadangan tenaga baru, serta
memberikan rasa kenyang pada atlet ketika mengkonsumsinya. Pada saat pertandingan,
karbohidrat sangat diperlukan, karena berfungsi untuk membentuk simpanan glikogen dalam
hati dan otot. Oleh karena itu, karbohidrat yang cukup banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh
untuk beraktifitas, apalagi saat bertanding.
2)             Sedikit protein dan lemak
Protein dan lemak merupakan sumber energi, tetapi dalam persiapan maupun saat
pertandingan, makanan yang mengandung banyak protein dan lemak harus dihindari. Karena,
makanan akan lebih lama dicerna. Sehingga protein dan lemak tidak memberi asupan
glikogen pada otot dan hati yang dibutuhkan saat pertandingan.
3)             Cukup vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral bermanfaat untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan dapat
mengganti zat gizi yang terpakai pada saat bertanding. Oleh karena itu, atlet sangat
disarankan mengkonsumsi makanan maupun minuman yang bervitamin dan bermineral.
4)                Cukup air
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh, baik saat beraktifitas maupun tidak beraktifitas. Air
berfungsi membentuk cairan tubuh yang hilang saat bertanding, dan sebagai alat pengangkut
unsur-unsur gizi dalam tubuh. Pada saat bertanding, sebaiknya atlet minum air sebelum dia
merasa haus. Karena, pada waktu haus terasa, sudah menunjukkan adanya dehidrasi awal.
Sebaiknya atlet minum air secara teratur setiap 10-15 menit saat pertandingan.

vii
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Seorang atlet sepak bola harus memiliki kesiapan fisik yang prima dalam bertanding di
lapangan hijau selama 2 X 45 menit. Atlet sepak bola sebaiknya mengkonsumsi makanan
kira-kira 3-4 jam sebelum bertanding. Tenggang waktu ini tidak boleh sampai menimbulkan
penurunan kadar gula darah atau menimbulkan rasa lapar sewaktu pertandingan. Makanan
harus lebih banyak mengandung karbohidrat, rendah lemak dan protein, cukup vitamin dan
mineral, serta cukup air.
3.2         Saran-saran
Sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan kesiapan fisik yang lebih
dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesiapan fisik atlet dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, asupan gizi harus diperhatikan untuk dapat
membuat daya tahan tubuh atlet menjadi lebih kuat, sehingga atlet dapat tampil maksimal
saat bertanding.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Budiwanto, Setyo, 2004. Pengetahuan Dasar  Melatih Olahraga, Malang: FIK

ix

Anda mungkin juga menyukai