Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Referensi
Referensi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah :
a. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan, SNI
2847:2019.
b. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung, SNI 1726:2019.
c. Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan Gedung dan Struktur
Lain, SNI 1727:2020.
Gambar 3.2 Denah Struktur Sloof dan Perletakan Pondasi (Elevasi -0.30)
Gambar 3.3 Denah Struktur Balok, Kolom dan Pelat (Elevasi +3.10)
Gambar 3.7 Beban Mati yang Bekerja Pada Pelat elv. +3.10
b. Beban Mati pada Pelat elv. +3.55
Gambar 3.8 Beban Mati yang Bekerja Pada Pelat elv. +3.55
Gambar 3.9 Beban Hidup yang Bekerja Pada Pelat elv. +3.10
b. Beban Hidup pada Pelat elv. +3.55
Gambar 3.10 Beban Hidup yang Bekerja Pada Pelat elv. +3.55
BAB IV
PERENCANAAN BALOK
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
1
d = ℎ − 𝑑𝑐 + ∅𝑠 + ∅𝑢 = 95.5 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (d')
d' = s + 𝐷 = 54.5 mm
Perhitungan nilai m
𝑓𝑦𝑢
m = = 26.459
0,85 ∗ 𝑓 𝑐
Kontrol :
𝜌𝑚𝑎𝑥 > 𝜌 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 → 0.0142 > 0.0065 > 0.0026 → ρ digunakan = 0.0065
Kontrol :
𝑠 ≥ 25 𝑚𝑚 → 28 > 25 (OK)
Kontrol :
𝐴𝑠 > 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 → 265.46 > 92.95 (OK)
Perhitungan nilai Rn
1 − 𝛿 ∗ 𝑀𝑛
Rn = = 0.896 N/mm2
𝑏∗𝑑
Kontrol :
𝜌𝑚𝑎𝑥 > 𝜌 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 → 0.0142 > 0.0055 > 0.0026 → ρ digunakan = 0.0055
Kontrol :
𝑠 ≥ 25 𝑚𝑚 → 28 > 25 (OK)
Kontrol :
𝐴𝑠′ > 𝐴𝑠′𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 → 265.46 > 47.47 (OK)
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝑉𝑢
Vs = − 𝑉𝑐 = 5636.636 N
0,85
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser minimum (Vsmin)
𝑏∗𝑑
Vsmin = = 4775 N
3
Pasang tulangan sengkang Ø8-150 pada tumpuan dan tulangan sengkang Ø8-200 pada lapangan.
4.2. Perencanaan Balok B2
1. Data-data Perencanaan
a. Lebar balok (b) = 150 mm
b. Tinggi balok (h) = 200 mm
c. Tebal selimut beton (dc) = 40 mm
d. Diameter tul. utama (Øu) = 13 mm
e. Diameter tul. sengkang (Øs) = 8 mm
f. Mutu beton (f'c) = 18.675 MPa
g. Mutu baja tul. utama (fyu) = 420 MPa
h. Mutu baja tul. sengkang (fys) = 280 MPa
i. Faktor pembesaran momen (δ) = 0.4
j. β1 = 0.85
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
1
d = ℎ − 𝑑𝑐 + ∅𝑠 + ∅𝑢 = 145.5 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (d')
d' = s + 𝐷 = 54.5 mm
Perhitungan nilai m
𝑓𝑦𝑢
m = = 26.459
0,85 ∗ 𝑓 𝑐
Kontrol :
𝜌𝑚𝑎𝑥 > 𝜌 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 → 0.0142 > 0.0097 > 0.0026 → ρ digunakan = 0.0097
Kontrol :
𝑠 ≥ 25 𝑚𝑚 → 28 > 25 (OK)
Kontrol :
𝐴𝑠 > 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 → 265.46 > 212.05 (OK)
Perhitungan nilai Rn
1 − 𝛿 ∗ 𝑀𝑛
Rn = = 0.2399 N/mm2
𝑏∗𝑑
Kontrol :
𝜌𝑚𝑎𝑥 > 𝜌 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 → 0.0142 > 0.0012 < 0.0026 → ρ digunakan = 0.0026
Kontrol :
𝑠 ≥ 25 𝑚𝑚 → 28 > 25 (OK)
Kontrol :
𝐴𝑠′ > 𝐴𝑠′𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 → 265.46 > 13.29 (OK)
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝑉𝑢
Vs = − 𝑉𝑐 = -2871.07 N
0,85
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser minimum (Vsmin)
𝑏∗𝑑
Vsmin = = 7275 N
3
Pasang tulangan sengkang Ø8-150 pada tumpuan dan tulangan sengkang Ø8-200 pada lapangan.
4.3. Perencanaan Balok B3
1. Data-data Perencanaan
a. Lebar balok (b) = 150 mm
b. Tinggi balok (h) = 250 mm
c. Tebal selimut beton (dc) = 40 mm
d. Diameter tul. utama (Øu) = 13 mm
e. Diameter tul. sengkang (Øs) = 8 mm
f. Mutu beton (f'c) = 18.675 MPa
g. Mutu baja tul. utama (fyu) = 420 MPa
h. Mutu baja tul. sengkang (fys) = 280 MPa
i. Faktor pembesaran momen (δ) = 0.4
j. β1 = 0.85
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
1
d = ℎ − 𝑑𝑐 + ∅𝑠 + ∅𝑢 = 195.5 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (d')
d' = s + 𝐷 = 54.5 mm
Perhitungan nilai m
𝑓𝑦𝑢
m = = 26.459
0,85 ∗ 𝑓 𝑐
Kontrol :
𝜌𝑚𝑎𝑥 > 𝜌 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 → 0.0142 > 0.0052 > 0.0026 → ρ digunakan = 0.0052
Kontrol :
𝑠 ≥ 25 𝑚𝑚 → 28 > 25 (OK)
Kontrol :
𝐴𝑠 > 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 → 265.46 > 152.61 (OK)
Perhitungan nilai Rn
1 − 𝛿 ∗ 𝑀𝑛
Rn = = 0.3085 N/mm2
𝑏∗𝑑
Kontrol :
𝜌𝑚𝑎𝑥 > 𝜌 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 → 0.0142 > 0.0014 < 0.0026 → ρ digunakan = 0.0026
Kontrol :
𝑠 ≥ 25 𝑚𝑚 → 28 > 25 (OK)
Kontrol :
𝐴𝑠′ > 𝐴𝑠′𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 → 265.46 > 19.91 (OK)
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝑉𝑢
Vs = − 𝑉𝑐 = -6318.77 N
0,85
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser minimum (Vsmin)
𝑏∗𝑑
Vsmin = = 9775 N
3
Pasang tulangan sengkang Ø8-150 pada tumpuan dan tulangan sengkang Ø8-200 pada lapangan.
BAB V
PERENCANAAN KOLOM
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (d')
1
d' = 𝑑𝑐 + ∅𝑠 + ∅𝑢 = 54.5 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
d = ℎ − 𝑑′ = 95.5 mm
Dengan menggunakan tulangan 4D13 cukup untuk menahan beban yang bekerja.
Perhitungan panjang bentang bersih yang diukur muka ke muka tumpuan (ℓn)
ℓn = ℎ𝑐 − ℎ𝑏 = 370 cm
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝑉𝑢
Vs = − 𝑉𝑐 = -9330384 N
0,75
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser minimum (Vsmin)
𝑏∗𝑑
Vsmin = = 4775 N
3
Pasang tulangan sengkang kolom Ø8-150 pada tumpuan dan Ø8-200 pada lapangan.
5.2. Perencanaan Kolom K2
1. Data-data Perencanaan
a. Lebar kolom (b) = 150 mm
b. Panjang kolom (h) = 200 mm
c. Selimut beton (dc) = 40 mm
d. Mutu beton (f'c) = 18.675 MPa
e. Mutu baja tul. utama (fyu) = 420 MPa
f. Mutu baja tul. sengkang (fys) = 280 MPa
g. Modulus elastisitas baja (Es) = 200000 MPa
h. Diameter tul. utama (Øu) = 13 mm
i. Diameter tul. sengkang (Øs) = 8 mm
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (d')
1
d' = 𝑑𝑐 + ∅𝑠 + ∅𝑢 = 54.5 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
d = ℎ − 𝑑′ = 145.5 mm
Dengan menggunakan tulangan 4D13 cukup untuk menahan beban yang bekerja.
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝑉𝑢
Vs = − 𝑉𝑐 = -9798995 N
0,75
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser minimum (Vsmin)
𝑏∗𝑑
Vsmin = = 7275 N
3
Pasang tulangan sengkang kolom Ø8-150 pada tumpuan dan Ø8-200 pada lapangan.
5.3. Perencanaan Kolom K3
1. Data-data Perencanaan
a. Lebar kolom (b) = 150 mm
b. Panjang kolom (h) = 300 mm
c. Selimut beton (dc) = 30 mm
d. Mutu beton (f'c) = 18.675 MPa
e. Mutu baja tul. utama (fyu) = 420 MPa
f. Mutu baja tul. sengkang (fys) = 280 MPa
g. Modulus elastisitas baja (Es) = 200000 MPa
h. Diameter tul. utama (Øu) = 13 mm
i. Diameter tul. sengkang (Øs) = 8 mm
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (d')
1
d' = 𝑑𝑐 + ∅𝑠 + ∅𝑢 = 44.5 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
d = ℎ − 𝑑′ = 255.5 mm
Dengan menggunakan tulangan 10D13 cukup untuk menahan beban yang bekerja.
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝑉𝑢
Vs = − 𝑉𝑐 = -26080805 N
0,75
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser minimum (Vsmin)
𝑏∗𝑑
Vsmin = = 12775 N
3
Pasang tulangan sengkang kolom Ø8-150 pada tumpuan dan Ø8-200 pada lapangan.
BAB VI
PERENCANAAN SLOOF
Dengan tulangan lentur 8D13 cukup untuk menahan beban yang bekerja.
3. Perhitungan Tulangan Geser Sloof
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
1
d = ℎ − ∅𝑠 − ∅𝑢 = 235.5 mm
2
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝑉𝑢
Vs = − 𝑉𝑐 = 0.8074 kN
0,6
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser minimum (Vsmin)
𝑏∗𝑑
Vsmin = = 11.775 kN
3
Perhitungan kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (Vs)
𝐴𝑣 ∗ 𝑓𝑦𝑠 ∗ 𝑑
Vs = = 33.145 kN
𝑠𝑚𝑎𝑥
Kontrol :
𝑉𝑠 ≥ 𝑉𝑢 → 33.145 > 15.75 (OK)
Dipasang tulangan sengkang Ø8-150 untuk tumpuan dan Ø8-200 untuk lapangan.
BAB VII
PERENCANAAN PELAT
7.1. Pelat A
1. Pembebanan Pelat
Data-data Perencanaan :
a. Mutu baja tulangan (fy) = 280 MPa
b. Mutu beton (f'c) = 18,675 MPa
c. Tebal pelat (tp) = 120 mm
d. Tebal decking (dc) = 20 mm
e. Diameter tulangan (Ø) = 8 mm
f. Dimensi penampang kritis (b1) = 1000 mm
g. Berat jenis beton = 2400 kg/m
3
Beban-beban untuk rumah tinggal berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
(PPIUG 1983).
a. Beban Mati (DL)
- Berat sendiri pelat = ∗ = 288 kg/m
2
Ly = 200 cm
15 15
15
Lx = 150 cm
15
Perhitungan bentang bersih arah y (Lyn)
+
Lyn = − = 185 mm
2
Perhitungan faktor yang menghubungkan tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen dengan tinggi
sumbu netral (β1).
Nilai β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Pasal 10.2.7.3 atau PBI 1971 Pasal
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal arah x (dx)
1
dx = − − ∅ = 96 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal arah y (dy)
1
dy = − −∅− ∅ = 88 mm
2
Perhitungan nilai m
m = = 17,639
0,85 ∗
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen sebagai
- x1 = 79
- x2 = 79
- x3 = 25
- x4 = 0
2. Perhitungan Penulangan
a. Perhitungan Penulangan Pelat Arah X
Perhitungan momen terfaktor pada penampang (Mu)
Mu = 3185764 N.mm
Perhitungan nilai Rn
Rn = = 0,4321 N/mm2
∗
Kontrol :
> → 251,33 > 150,22 (OK)
Kontrol :
> → 251,33 > 96,987 (OK)
8.2. Pelat B
1. Pembebanan Pelat
Data-data Perencanaan :
a. Mutu baja tulangan (fy) = 280 MPa
b. Mutu beton (f'c) = 18,68 MPa
c. Tebal pelat (tp) = 100 mm
d. Tebal decking (dc) = 20 mm
e. Diameter tulangan (Ø) = 8 mm
f. Dimensi penampang kritis (b1) = 1000 mm
g. Berat jenis beton = 2400 kg/m
3
Beban-beban untuk rumah tinggal berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
(PPIUG 1983).
a. Beban Mati (DL)
- Berat sendiri pelat = ∗ = 240 kg/m
2
Ly = 428 cm
15 15
15
Lx = 393 cm
15
Perhitungan faktor yang menghubungkan tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen dengan tinggi
sumbu netral (β1).
Nilai β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Pasal 10.2.7.3 atau PBI 1971 Pasal
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal arah x (dx)
1
dx = − − ∅ = 76 mm
2
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal arah y (dy)
1
dy = − −∅− ∅ = 68 mm
2
Perhitungan nilai m
m = = 17,639
0,85 ∗
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen sebagai
- x1 = 55
- x2 = 55
- x3 = 50
- x4 = 50
2. Perhitungan Penulangan
a. Perhitungan Penulangan Pelat Arah Y
Perhitungan momen terfaktor pada penampang (Mu)
Mu = 4640969 N.mm
Perhitungan nilai Rn
Rn = = 1,2546 N/mm2
∗
Kontrol :
> → 335,1 > 317,78 (OK)
BAB VIII
PERHITUNGAN PONDASI BATU KALI
Perhitungan nilai Wx
∗
Wx = = 6562500 cm³
6
Perhitungan nilai Wy
∗
Wy = = 612500 cm³
6
Kontrol :
> → 16,667 > 0,2314 (OK)
BAB IX
PERHITUNGAN PONDASI TELAPAK
Diketahui :
a. Tegangan tanah konus (CN) = 96,667 kg/cm (asumsi)
2
Kontrol :
>σ → 3,4118 > 0,8623 (OK)
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (d')
d' = ℎ − = 53 mm
Perhitungan jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (d)
d = − ′ = 247 mm
Perhitungan nilai m
m = = 26,459
0,85 ∗
Perhitungan nilai Rn
Rn = = 0,549 N/mm2
∗
Kontrol :
> > → 0,0142 > 0,0013 < 0,0018 → ρ digunakan = 0,0018
Perhitungan luas tulangan tarik longitudinal non-prategang yang diperlukan (Asperlu)
Asperlu = ∗ ∗ = 355,68 mm
2
Kontrol :
> → 672,51 > 355,68 (OK)
BAB X
PERHITUNGAN STRUKTUR KOLAM RENANG
1. DATA PERENCANAAN
- Material : beton bertulang
- Tinggi dinding (h) : 1,70 m
- Kedalaman m.a.t (h1) : 1,60 m
- beda tinggi (h2) : 0,10 m
- g tanah : 1,60 ton/m3 (tanah urugan biasa/padas)
- f (sdt.gsr.tnh.) : 30,00
o
(tanah urugan biasa/padas)
- Mutu beton : K 225 s'b = 74,25 kg/cm2 (Tabel105 PBBI)
- Mutu baja : U 32 sa = 1850,00 kg/cm2 (Tabel103 PBBI)
- Sisi panjang (L) ekiv. : 7,00 m (kolam umum/sebagai kantilever)
- Sisi pendek (B) ekiv. : 3,00 m (kolam umum/1m dasar sebagai kantilever)
(sampai ujung sebagai pelat menumpu)
- Konfigurasi tanah : Konfigurasi V
- Ka : ( 1 - sinf )
( 1 + sinf )
= 0,50
1,50
= 0,33
- P1 : 0,50 x g.h1.Ka x h1
= 0,50 x 0,85 x 1,60
= 0,68 ton
- P2 : g.h1.Ka x h2
= 0,85 x 0,10
= 0,09 ton
- P3 : 0,50 x g'.h2.Ka x h2
= 0,50 x 0,04 x 0,10
= 0,00 ton
- P4 : 0,50 x gair.h2 x h2
= 0,50 x 0,10 x 0,10
= 0,00 ton
- y1 : 0,63 m
- y2 : 0,05 m
- y3 : 0,03 m
- y4 : 0,03 m
29,38
= 0,07
- ao = 0,26
- h = 5,45 cm
5,00 cm
- ht = 10,00 cm (selimut beton = 5 cm)
diambil = 15,00 cm
Karena tanah menekan dinding yang pendek, sedangkan dinding tersebut menumpu dinding panjang
maka pada dinding yang panjang akan bekerja gaya tekan sebesar R:
Gaya tekan ( R ) pada dinding panjang dipikul oleh tulangan pembagi (pada dinding panjang tersebut)
- B = 3,00 m
- h = 1,70 m
- Pada dasar bak = 1,00 x 1,70
= 1,70 ton/m2
- Momen Max. = 0,50 x 1,70 x 1,70 x 0,33 x 1,70
= 0,82 ton.m
Karena air menekan pada dinding yang pendek, maka dinding panjang akan mengalami gaya tarik
sebesar R.
- s = 1,70 ton/m2
- R = 0,50 x 1,70 x 3,00
= 2,55 ton
Gaya tarik sebesar R tersebut dipikul oleh tulangan pembagi
Agar tidak terlalu besar momen yang terjadi maka perlu pembagian segmen-segmen tiap 5m'
Dari atas dengan jarak : 0,70 m
- M tumpuan = (1/12) x 0,29 x B
2
Untuk keadaan B dimana tekanan tanah tidak bekerja dan air memenuhi bak
- h : 1,70 m
- s : 0,50 x 1,70 x 1,00
= 0,85 ton/m2
Pada jarak (h - 1m) dari ujung atas:
- M max tumpuan = (1/12) x 0,85 x B
2
Pada jarak 1 meter dari dasar s/d dasar bak, dinding dihitung sebagai kantilever:
- Momen max = 1,70 x 1/6 x h
2
Keadaan A :
- M. tump. : 0,61 ton.m
- M. lap. : 0,46 ton.m
Keadaan B :
- M. tump. : 1,75 ton.m
- M. lap. : 1,31 ton.m
- P. tarik : 0,85 ton
- M. kantilever (1 meter dari dasar)
: 0,28 ton.m
Untuk 2 keadaan ini, kita check untuk keadaan B:
1,70
0,20
0,30 0,15 3,00 0,15 0,30
Potongan memanjang :
1,70
0,20
3,30 3,90
7,30
7,90
Catatan :
- Sebenarnya antara dinding bak terluar dan tanah ada gesekan sebesar luas dinding total dikalikan dengan tegangan.
- Jika gaya tekan ke atas yang diperoleh melebihi (gaya gesekan dinding dan tanah + gaya vertikal ke bawah) maka bak
akan terangkat ke atas pada saat kosong. Untuk mengatasi kasus ini, maka ukuran pelat dasar diperbesar lagi.
6. PERHITUNGAN PELAT DASAR
:
0,30
Check Geser :
q1
q2
22,5 cm
- q1 : 2,78 ton/m2
- q2 : 1,42 ton/m2
- D = 0,31 ton
- tb = 0,14 kg/cm2 < 15,00 kg/cm2 (syarat geser pons)
(Struktur Aman terhadap Geser!!!)
13 - 200
8 - 333
Potongan A-A
10 - 166
8 - 333
1,70
13 - 200
0,20
12 - 500 8 - 1000
Potongan B-B
8 - 200
1,70 10 - 250
0,20
12 - 500 8 - 1000