Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat
kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni
yang memiliki aktivitas antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri
menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan
bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut
semakin sensitive (Mycek, 2010).
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang
dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik
dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam praktek
sehari-hari AM sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya
sulfonamida dan kuinolon) juga sering digolongkan sebagai antibiotik (Ganiswarna,
2010).
Antibiotik didefinisikan sebagai suatu senyawa organik hasil metabolisme dari
mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan dan
bahkan mematikan mikroorganisme lain akibat aktivitas sejumlah kecil senyawa
antibiotik tersebut. Antibiotik memiliki berbagai manfaat dalam bidang farmasi
maupun pertanian. Antibiotik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu antibiotik yang
bersifat anti bakteri atau anti mikroba, anti jamur, dan anti tumor. (Sarah, M. 2002.
Hal:1).
Pada tahun 1928 di London, Alexander Fleming menemukan antibiotika
pertama yaitu Penisilin. Penisilin merupakan contoh antibiotik yang bersifat anti
bakteri atau mikroba yaitu menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan
untuk sintesis dinding sel mikroba. Penisilin menjadi salah satu antibiotik yang
paling efektif selama empat dekade  ini. Peningkatan kebutuhan medis akan penisilin
telah membuka peluang bagi  pengembangan industri pembuatan penisilin secara
komersial yang menuntut  peningkatan kualitas dan kuantitas dari penisilin yang
dihasilkan. Perbaikan kualitas  dan kuantitas penisilin dapat tercapai apabila
parameter-parameter metabolik dari  proses fermentasi optimal. (Sarah, M. 2002.
Hal:2).
Seorang ilmuan dari perancis menyatakan bahwa metode difusi agar dari
prosedur Kirby-Bauer, sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri.
Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme,
yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang
mengandung zat antibakteri4.Meskipun metode ini masih digunakan pada beberapa
laboratorium klinik, sekarang ini telah digantikan dengan prosedur otomatis miniatur
yang lebih cepat dan efektif. Pada prosedur baru ini, pelat yang disebut panel terdiri
dari lubang-lubang yang mengandung reaktan yang dapat menilai ciri-ciri organisme.
Pada lubang lain terdapat konsentrasi antibiotika yang bervariasi serta bermanfaat
secara klinik. Hasil yang didapat dicetak secara otomatis berupa identifikasi
organisme serta konsentrasi antibiotik terhadap organisme yang rentan (Fardiaz,
2006).
Intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran dari keadaan
sensitif ke keadaan yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya.Sedangkan resisten
adalah suatu keadaan dimana mikroba sudah peka atau sudah kebal terhadap
antibiotik.Resisten tersebut dapat berupa resisten alamiah, resisten karena adaya
mutasi spontan (resisten kromonal) dan resisten karena adanya factor R pada
sitoplasma (resistensi ekstrakrosomal) atau resisten karena terjadinya pemindahan gen
yang resisten atau factor R atau plasmid R atau plasmid (resisten silang) atau dapat
dikatakan bahwa suatu mikroorganisme dapat resisten terhadap obat-obat
antimikroba, karena mekanisme genetic atau no-genetik. Penyebab terjadiya resisten
terhadap mikroorganisme adalah penggunaan antibiotic yang tidak tepat, mislanya 
penggunaan dengan dosis yang tidak memadai, pemakaian  yang tidak teratur atau
tidak kontinyu, demikian juga waktu pengobatan yang tidak cukup lama, sehingga
untuk mencegah atau memperlambat terjadinya resisten tersebut , maka cara
pemakaian antibiotic perlu diperhatikan (Ganiswarna, 2010).
Resistensi sel mikroba ialah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel
mikroba oleh antimikroba. Sifat ini dapat merupakan suatu mekanisme alamiah untuk
bertahan hidup3.Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan hasil
pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman. Namun dalam praktek sehari-
hari, tidak mungkin melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk pasien yang
dicuragai menderita suatu infeksi berat yang memerlukan penanganan segera dimulai
setelah pengambilan sampel bahan biologik untuk biakan dan pemeriksaan kepekaan
kuman (Mycek, 2010).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja tahapan uji sensitivitas antibiotic terhadap mikroba dengan metode
difusi
b. Bagaimana potensi antibiotik untuk menghambat pertumbuhan mikroba
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui tahapan uji sensitivitas antibiotik terhadap mikroba dengan
metode difusi
b. Untuk mengetahui potensi antibiotik untuk menghambat pertumbuhan
mikroba

Daftar Pustaka :
a. Sarah, M. 2002. Parameter Metabolik  Dalam Pembuatan Penisilin. Medan:
USU digital library.
b. Mycek, J.M., dkk.,2010, Farmakologi Ulasan BergambarEdisi II, Widya
Medika, Jakarta.
c. Ganiswarna, S.G., 2010, Farmakologi dan TerapiEdisi IV, Universitas
Indonesia, Jakarta.
d. Fardiaz, S., 2006,Mikrobiologi Pangan I, PT. Gramedia, Jakarta
e. Jawelz, M. A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) Edisi
20, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai