Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

NAMA : Muhammad Ryan

NIM : 2207111451

KELAS : S1 Teknik Mesin A

DOSEN PENGAMPU: Nurdiansyah, S.T.,M.T

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

2022.
KENAIKAN HARGA BBM
Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar bersubsidi, dan
Pertamax

Adapun harga BBM Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, kemudian Solar
bersubsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, serta Pertamax naik dari Rp 12.500
per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Kita sebagai penduduk Indonesia pengguna kendaraan bermotor, terutama sepeda motor yang
mana kita telah di akui sebagai pengguna sepeda motor terbanyak ke 3 didunia setelah Thailand dan
Vietnam, tentu saja kita akan merasakan dampak dari kenaikan harga BBM

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM DI INDONESIA


Dampak-dampak yang akan kita alami antara lain :

•Dengan peningkatan tersebut, Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz
memperkirakan, inflasi pada akhir tahun ini akan melejit. Bahkan, peningkatan inflasi tidak akan
berhenti sampai setidaknya paruh pertama tahun 2023.

•Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat (Organda) Adrianto Djokosoetono mengatakan, sebagai
imbas penyesuaian harga BBM, maka tarif angkutan darat dapat naik bervariasi antara 5% sampai
15% bergantung jenis angkutannya.

•Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, dengan kebijakan naiknya harga beberapa
jenis BBM yang digunakan masyarakat akan berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok.

“Ini berpotensi menekan harga saham di pekan depan karena inflasi diperkirakan akan naik,” kata
Ivan

Dengan dampak-dampak berikut tentu saja kita akan menolak kebijakan ini demi kesejahteraan
bersama, kita juga sudah melihat adanya demo dari mahasiswa di berbagai kota demi
menyampaikan aspirasi masyarakat, namun belum ada tanda-tanda perubahanan tentang kebijakan
tersebut.

Kenapa BBM Subsidi Naik?


Pemerintah menyebut, gejolak harga minyak dunia telah menyebabkan ketidakpastian dan
berdampak signifikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bahkan, subsidi dan kompensasi energi, termasuk BBM, tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari
Rp152 triliun menjadi Rp502 triliun, dan angka ini masih dapat terus meningkat.

Membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi ini, sayangnya tidak dibarengi dengan sasaran
subsidi yang tepat.

Selain membebani APBN, subsidi yang awalnya diprioritaskan kepada masyarakat yang kurang
mampu, faktanya, lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu,
yaitu pemilik mobil-mobil pribadi.
Lalu bagaimana kita menyikapi hal tersebut dengan bijak? Berikut beberapa cara yang bisa ditempuh
dalam menyikapi pengeluaran yang semakin besar dan berat sebagai berikut :

1. Mengurangi pengeluaran konsumtif dengan melatih diri membiasakan budaya hemat.


Misalkan dengan mengubah gaya hidup kita seperti yang terbiasa jajan di luar diubah
dengan memasak sendiri, atau dengan mengurangi jajan di luar. Bagi perokok yang sehari
menghabiskan 2 (dua) bungkus rokok menjadi 1 (satu) bungkus atau berhenti sama sekali.
Why Not?
2. Memaksimalkan jumlah penumpang dalam satu kendaraan. Bagi yang memiliki kendaraan
atau mendapat fasilitas kendaraan bisa buat janjian pergi dan pulang kerja bersama-
sama.Pengeluaran harga bensin atau solar bisa lebih ringan jika ditanggung bersama-sama.
Mulai dipikir-pikir lagi deh jika kita ingin menambah kendaraan.
3. Menggunakan moda transportasi non BBM, misalkan sewaktu-waktu bisa dengan bersepeda
atau berjalan kaki bagi yang masih kuat dan bugar. Selain bisa menghemat pengeluaran juga
membuat tubuh kita mejadi sehat dan bugar.
4. Usahakan mengurangi kegiatan keluar rumah untuk urusan yang tidak penting. Misalkan
mengatur waktu belanja atau rekreasi yang lebih berkualitas. Perbanyak pertemuan dengan
anggota keluarga. Semakin sering kita meluangkan waktu dengan keluarga semakin baik
hubungan bathin dan komunikasi anggota keluarga.
5. Bagi PNS yang tinggal bersama keluarga akan lebih hemat kalau masak sendiri dengan
kualitas dan kandungan gizi yang baik.

KESIMPULAN
Kenaikan BBM bukan hanya karena keinginan pemerintah tapi karena keharusan, karena jika subsidi
BBM ditambah maka beban APBN akan semakin tinggi sementara reformasi terhadap skema
penyaluran subsidi energi tidak mudah dilakukan. Jadi kesimpulannya adalah kita sebagai warga
negara yang baik hanya bisa melakukan adaptasi terhadap kebijakan-kebijakan yang berlaku demi
kesejahteraan kita bersama

Anda mungkin juga menyukai