Anda di halaman 1dari 9

Makalah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika

“ Populasi dan Sampel ”

Disusun Oleh:
ALIF FADHLI AZIMA / 2030105003
NISA AKILA / 2030105026

DOSEN PENGAMPU:
DR.ELDA HERLINA,M.PD.

TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAHMUD YUNUS

BATUSANGKAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul: ”Metode, Ragam,
Jenis, dan Rancangan Penelitian”. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya
sampai hari penghabisan.

Semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika, dan
semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan danbelumsempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
A. Pengertian Populasi dan Sampel........................................................................................2
B. Kriteria Sampel Representatif............................................................................................2
C. Teknik Dalam Menentukan Sampel...........................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................................5
PENUTUP............................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang mentransformasikan ilmu
pengetahuan, memiliki tiga fungsi pokok, yaitu : pendidikan dan pengejaran, penelitian
dan, pengabdian masyarakat. Ketiga fungsi pokok ini dikenal dengan istilah tri darma
perguruan tinggi.

Untuk mewujudkan fungsi tri darma perguruan tinggi tersebut, dosen memiliki
fungsi dan peranan yang sangat strategis. Dikatakan strateri, karena mahasiswa
merupakan subjek utama dari pelaksanaan tugas-tugas utama itu dan sekaligus sebagai
orang yang mentransformasikan nilai-nilai atau ilmu pengetahuan, baik kepada
mahasiswa maupun kepada masyaratkat luas.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa adalah melakukan


penelitian. Hal ini karena mahasiswa dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan terus menerus sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan teknologi yang serba cepat terjadi.

Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan


pengetahuan dan kebenaran. Ada dua teori kebenaran pengetahuan, yaitu materi
korehensi dan korespondensi. Untuk menemukan kebenaran yang logis dan didukung
oleh fakta, maka harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Inilah hakikat penelitian
sebagai kegiatan ilmiah atau sebagai proses the acquisition of knowlwdge.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Populasi dan Sampel?
2. Bagaimana kriteria sampel representatif?
3. Bagaimana teknik dalam menentukan sampel?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian populasi dan sampel
2. Mengetahui kriteria sampel representatif
3. Mengetahui teknik dalam menentukan sampel

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel adalah unit-unit atau kelompok yang memiliki bentuk atau karakter
tertentuyang sengaja dipilih, agar dapat diambil data yang dapat digunakan dalam penelitian
yang dirancang. Populasi dan sampel merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian yang
harus ditentukan sejak awal. Dengan penentuan jenis ibjek penelitian ini, peneliti bisa
menentukan metode penelitian yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan (Nurrahmah,
2021).

Perbedaan populasi dan sampel dapat dilihat dari ruang lingkupnya. Populasi adalah
keseluruhan dari kelompok yang akan diambil datanya. Sementara sampel adalah sebagian dari
populasi yang memiliki karakter yang sama dengan populasi. Menurut (Sugiyono, 2007)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam suatu penelitian yang menjadi dasar pertimbangan
pengambilan sampel adalah memperhitungkan masalah efisiensi (waktu dan biaya) dan masalah
ketelitian dimana penelitian dengan pengambilan sampel dapat mempertinggi ketelitian karena
jika penelitian terhadap populasi belum tentu dapat dilakukan secara teliti. Seorang peneliti
dalam suatu penelitian harus memperhitungkan dan memperhatikan hubungan antara waktu,
biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan dengan presisi (tingkat ketepatan) yang akan diperoleh
sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan sampel yang akan digunakan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam
penelitian.

B. Kriteria Sampel Representatif

Sampel yang representatif adalah sampel yang benar-benar dapat mewakili dari
seluruh populasi. Jika populasi bersifat homogen, maka sampel bisa diambil dari
populasi yang mana saja, namun jika populasi bersifat heterogen, maka sampel harus
mewakili dari setiap bagian yang heterogen dari populasi tersebut sehingga hasil
penelitian dari sampel dapat terpenuhi terhadap setiap anggota populasi.

2
Menurut Arikunto (2006:133) kita boleh mengadakan penelitian sampel bila subyek
didalam populasi benar-benar homogen. Apabila subyek populasi tidak homogen, maka
kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi populasi. Sebagai contoh populasi yang
homogen adalah air teh dalam sebuah gelas. Kita ambil sampelnya sedikit dengan ujung
sendok dan kita cicip. Jika rasanya manis, maka kesimpulan dapat digeneralisasikan
untuk air teh keseluruhan dalam gelas. Berarti kesimpulan bagi sampel berlaku untuk
populasi.

Populasi atau sampel dapat berupa makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan
dan dapat pula berupa benda mati atau benda tak hidup, seperti gejala alam, air, tanah,
udara, nilai dan sebagainya. Populasi mempunyai berbagai sifat, seperti ada populasi
yang homogen, bertingkat, berkelompok dan sebagainya. Oleh karena itu timbul pula
berbagai macam teknik pengambilan sampel.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang
benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sesungguhnya atau dapat juga
dikatakan sampel haruslah representatif (mewakili) populasi. Menurut Nasution
(1987:115) memilih suatu jumlah tertentu untuk diselidiki dari keseluruhan populasi
disebut sampling.

Jadi, dapat disimpulkan syarat data sampel yang baik, yaitu:


a. Obyektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya),
b. Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya),
c. Memiliki variasi yang kecil, dan
d. Tepat Waktu dan Relevan.

3
C. Teknik Dalam Menentukan Sampel

Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak
atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling. Yang dimaksud dengan random sampling adalah
cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil
kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang
akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai
kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud
dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi
tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen
populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti,
sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).

         Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda.
Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan
populasi, atau istilahnya adalah melakukan generalisasi maka seharusnya sampel
representatif dan diambil secara acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan
melakukan generalisasi hasil penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak.
Sampel tidak acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti
tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi.

         Di setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang lebih
spesifik lagi. Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple
random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic

4
sampling, dan area sampling. Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik,
antara lain adalah convenience sampling, purposive sampling, quota sampling,
snowball sampling.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak
ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.
Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil
penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun
karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa
dilakukannya

5
DAFTAR PUSTAKA

Nurrahmah, M. F. (2021). Pengantar Statistika 1. Bandung: Media Sains.


Sugiyono, P. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Burhanuddin, Afid. 2013. Landasan Teori Penelitian. (http://afidburhanuddin.word-
press.com/). Diakses 20 September 2015.
Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Pengembangan


Profesi Guru). Jakarta: Rajawali Pers.
Solihin, Nur. (tidak ada tahun). Landasan Teori dan Kerangka Konseptual. (http://
siafut.blogspot.co.id/). Diakses 20 September 2015.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Jakarta: Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai