Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Kepemimpinan dalam dewasa ini menjadi isu penting, aktual dan menarik dimana-mana. Di dalam masa perubahan dan ketidakpastian akibat dari era globalisasi dan informasi terdapat suatu kebutuhan yang jelas akan pemimpin.Terutama dalam hal kepemimpinan dalam bisnis,dimana di era globalisasi ini terjadi pertumbuhan yang besar dalam kegiatan bisnis. Pemimpin dalam suatu bisnis/organisasi tentu memiliki gaya kepemimpinannya masingmasing.Dimana,gaya kepemimpinan tersebut sangat berpengaruh terhadap bisnis/organisasi yang dikelolanya.Begitu pula masalah yang akan dihadapi dalam memimpin bisnis/organisasi yang dipimpinnya.Hal ini tentu menjadi tantangan bagi seorang pemimpin untuk menghadapi tantangan-tantangan yang muncul. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini,saya mengangkat dan membahas lebih lanjut sepak terjang sosok ibu Martha Tilaar sebagai sosok pemimpin yang handal dalam memimpin bisnis nya saat ini

Jangan pernah meremehkan sebuah panggilan hati, meski itu bertentangan dengan apa yang menjadi sikap keseharian kita! Itulah yang terjadi pada sosok Martha Tilaar. Barangkali, melihat kiprah perempuan yang masih terlihat segar di usia yang tak lagi muda ini pasti kita membayangkan masa mudanya tak bakal jauh dari urusan seputar kecantikan? Pastilah ia berhubungan erat dengan keelokan, keanggunan, dan kemolekan ala kraton Jawa yang terbentuk baik dari sikap maupun penampilan. Ternyata, masa muda perempuan kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937 ini jauh dari kesan cantik dan anggun. Malah, ia tumbuh jadi gadis tomboy, lincah, bahkan bandel. Ia sangat tidak suka merawat diri jika dibandingan dengan saudara-saudaranya. Bayangkan, hobinya main layang-layang dan berenang di sungai! Karena itu, kulitnya jauh dari kesan mulus dan bahkan rambutnya pun memerah. Ibunda Martha muda sering menegur dirinya agar berpenampilan layaknya seorang perempuan. Masa remajanya, Martha mengambil kuliah jurusan sejarah di IKIP Negeri Jakarta. Sejak lulus tahun 1962, ia kemudian mengajar sejarah. Profesinya sebagai guru membuat dirinya makin sering diperingatkan sang bunda untuk berpenampilan lebih layak di depan murid-murid. Akhirnya, ia lantas dipaksa untuk ikut les kecantikan. Konon, diantar sang ibu ia belajar tata kecantikan ke Titi Purwosoenoe. Rupanya, di sinilah jiwa perempuan Martha terpanggil. Entah siapa yang memengaruhi, atau entah itu merupakan panggilan hati, Martha mulai jatuh cinta dengan dunia kecantikan. Maka, saat sebuah kesempatan menghampirinya, Martha pun menyempatkan diri belajar kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS. Saat itu, ia mengikuti tugas belajar suaminya ke Amerika. Dari hasil pendidikannya, ia kemudian membuka praktik salon. Ia terjun ke lapangan sendirian untuk mempromosikan usahanya. Mulai dari masuk kampus-kampus, hingga mendatangi ibu-ibu yang ikut suami tugas di sana. Martha juga menyempatkan diri melamar bekerja sebagai salesgirl produk kosmetika Avon. Setiap sore ia keluar masuk asrama mahasiswa dan mengetuk pintu untuk lalu berteriak lantang, "Avon Calling!" Dari sini, jiwa wirausahanya terus bergolak. Maka, sekembalinya ke Indonesia, ia pun memutuskan membuka salon. Karena belum mempunyai rumah sendiri, garasi rumah orangtuanya jadi laboratorium usaha yang ia beri nama "Martha Salon". Di sebuah ruangan berukuran 6x4 meter daerah Menteng Jakarta itu, tepat pada tanggal 3 Januari 1970, menjadi hari bersejarah penentu arah hidup Martha Tilaar. Di sana, ia mulai membuat produk-produk kecantikan dari bahan alam dengan nama Sariayu Martha Tilaar, merek yang jika diartikan "Sarinya Wong Ayu". Dari garasi itulah, perjalanan bisnis Martha Tilaar teruji dengan berbagai hal. Meski produknya mulai diterima oleh banyak orang, ia sempat ditolak saat hendak menyewa beberapa mal dan plaza terkemuka di Jakarta. Produknya dianggap tidak memiliki image berkelas. Martha Tilaar lantas menjawab tantangan tersebut dengan mendirikan Puri Ayu Martha Tilaar pada kisaran Mei 1995. Tepatnya di daerah Kuningan Jakarta Selatan, ia membuat gerai jamu dan kosmetika Sariayu. Berkat perjuangannya, gerai tersebut mampu berkembang dan bahkan

punya cabang di kota-kota besar lain di Indonesia. Usaha yang kini dinamai Martha Tilaar Group berkembang dengan sekitar 11 anak perusahaan dan mampu mempekerjakan setidaknya 6000-an orang. Kini, dengan kesuksesannya, ia mendirikan Yayasan Martha Tilaar untuk mendidik kaum perempuan tentang kecantikan. Yayasan ini bertujuan mendidik kaum perempuan agar mempunyai keterampilan tentang kecantikan hingga bisa jadi modal saat terjadi krisis seperti pemutusan hubungan kerja (PHK). Kisah perjuangan Martha Tilaar dari nol hingga menjadi sukses luar biasa patut diteladani oleh siapa saja. Kekuatan tekad untuk mendobrak tantangan yang ada adalah inspirasi bahwa siapapun yang mau berusaha dan berjuang, pasti akan menemukan jalan keberhasilan ( http://mencarikerjaan.blogspot.com/2009/02/martha-tilaar-membangun-istana.html )

Perusahaan yang menggunakan gaya kepemimpinan Indonesia adalah Grup Martha Tilaar. Perusahaan tersebut menggunakan gaya kepemimpinan dengan filosofi moral., yaitu DJITU (Disiplin, Jujur, Iman / Inovatif, Tekun, Ulet) bagi segenap karyawan untuk mencapai visi / misi yang telah digariuskan oleh perusahaan Rahasia pertama sukses dalam bisnis adalah berkata jujur dan selalu begitu, menurut Hendricks dan Ludeman (Penulis buku The Corporate Mystic). Selain itu meningkatkan net working dengan para mitra usaha, baik di dalam maupun di luar negeri. Juga hindari AIDS, (ANGKUH, IRI, DENGKI, SERAKAH). Martha Tilaar mengatakan Budaya di perusahaan kami adalah KEKELUARGAAN. Peran atasan khususnya saya, adalah juga sebagai Ibu. Tegur sapa,. Keakraban dan saling mengenal antar karyawan MTG yang kini jumlahnyua 6.000 orang, adalah suatu keharusan. Tentu saja kami pun menerapkan system REWARD dan PUNSIHMENT bagi karyawan yang berprestasi dan tidak disiplin. Kalau ada perempuan yang mengagungkan pesona Timur dalam jagat tata rias dan kecantikan dialah Martha Tilaar. Kalau ada perermpuan yang kemudian memperjuangkan pesona ketimuran jagat tata rias dan kosmetik itu dalam pergaulannya dengan dunia internasional, dialah Martha Tilar Dan kalau ada perempuan yang begitu besar memperoleh manfaat secara bisnis, image, maupun nama besar dari itu semua, juga dialah Martha Tilar. Martha Tilar adalah Timur dan Timur adalah Martha Tilaar, Image itulah yang sekarang telah terpatri dan coba terus ditumbuh-kembangkan oleh manajemen Grup Martha Tilaar (DMT). Kesungguhan perempuan kelahiran Kebumen yang pada 4 September merayakan hari ulang tahun ke 65 itu dalam mengangkat pesona ketimuran dalam tat arias dan kosmetik, tersurat dalam visi GMT. Bunyinya : Menjadi Perusahaan kosmetik terkemuka di dunia yang bernuansa ketimuran dan alami, melalui pemnafaatan teknologi modern dan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai sarana peningkatan nilai tambah bagi pelanggan. Kini terbukti, produk kosmetik tradisonal GMT telah menembus pasar Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei,Vietnam, Belanda, AS, Amerika Utara, dan Nigeria. Agustus lalu, selain menjadi bulan keramat bagi bangsa Indoensia, menjadi bulan yang istimewa pula bagi Martha Tilaar. Dalam rangka hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke 7, Martha Tilaar menerima Anugerah Teknologi Siddhakretya 2002 dari Kementrian Riset dan Teknologi. Anugerah itu diserahkan oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada 12 Agustus lalu di Istana Negara. Pengahargaan itu diberikan atas keberhasilan PT Martina Bertho berinovasi, peduli pada lingkungan dan menerapkan riset dan pengembangan (research and development) terhadap kosmetik dan jamu tradisional. Ini adalah penghargaan terbaru yang diraih perusahaan itu setelah Indonesian Brand Award pada Juli 2002, The Indonesian Customer satistisfaction Award (September 2001) The Best CEO 2001 (Maret 2001), The Most Valuable Brand (Maret 2001), dan belasan penghargaan lain dari dalam danluar negeri yang ditujukan baik Martha Tilaar sebagai pribadi dan grup perusahaannya. Dengan rendah hati dia mengakui, semua keberhasilan itu semata-mata hasil Team work seluruh karyawan dan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan GMT, Martha memang tak segan-segan mengirim tim riset dan pengembangan serta kreatif dan marketing ke luar negeri. Mereka terdiri dari disiplin ilmu biologi, farmasi, kimia, ekonomi, dan psikologi.

Dari pembahasan diatas,dapat dilihat bahwa banyak sekali inspirasi dan teladan yang dapat dicontoh dari sosok pemimpin seperti ibu Martha Tilaar ini.Salah satunya adalah semangat tinggi dan tekad yang kuat yang dimiliki ibu Martha Tilaar tidak pernah padam.Serta gaya kepemimpinannya yang menggunakan filosofi moral,yaitu DJITU (Disiplin, Jujur, Iman / Inovatif, Tekun, Ulet),juga mengutamakan budaya kekeluargaandalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan dari Grup Martha Tilaar juga sangat berdampak positif terhadap karyawan dan perusahaannya. Dalam bisnisnya pun,ibu Martha Tilaar tidak hanya mementingkan profit.Hal ini terbukti dengan didirikannya Yayasan Martha Tilaar untuk mendidik kaum perempuan tentang kecantikan. Yayasan ini bertujuan mendidik kaum perempuan agar mempunyai keterampilan tentang kecantikan hingga bisa jadi modal saat terjadi krisis seperti pemutusan hubungan kerja (PHK).

Anda mungkin juga menyukai